BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Tari Polostomo Untuk Meningkatkan Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Tari Di SMPN 22 Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rachmayanti Gustiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mella Tania K, 2014

Munandar dalam Satriani (2011, hlm. 2) bahwa Kreativitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni tari seyogyanya mengarah pada pencapaian tiga domain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu potensi yang dimiliki manusia adalah potensi kreatif. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni tari pada saat ini semakin banyak kita jumpai di

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Azzela Mega Saputri, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. O₁ x O₂. X : Perlakuan (treatment)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan, baik dari segi penyajian, maupun kesempatan waktu dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bealakang Norma Egi Rusmana, 2013

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki warisan budaya yang beranekaragam. Keanekarangaman warisan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lemahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Seni Tari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Unggun Oktafitri Pratama, 2013

2015 PENERAPAN PELATIHAN CETAK SABLON DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SISWA TUNARUNGU KELAS XII SMALBDI SLB BC YATIRA CIMAHI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memecahkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. SD Kristen Paulus Bandung merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone

BAB 1 PENDAHULUAN. Mata pelajaran seni tari merupakan bagian dari pendidikan seni budaya. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah dalam kurikulum pendidikan terdapat dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian

BAB III METODE PENELITIAN O1 X O2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dini Herdiani, 2014 Pembelajran Terpadu dalam Kurikulum 2013 di Kelas VIII SMP Pasundan 3 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

2015 PEMBELAJARAN TARI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN EMPATI SISWA KELAS VII A DI SMPN 14 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat dominan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan atas. Bahkan saat ini sudah banyak sekolah-sekolah dan lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helda Rakhmasari Hadie, 2015

2015 PEMBELAJARAN TARI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN EMPATI SISWA KELAS VII A DI SMPN 14 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan atau pembelajaran merupakan proses pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. Nur Syarifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kontes pendidikan seni untuk sekolah dasar tidak menuntut siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Metode, merupakan cara yang digunakan utuk mencapai tujuan. metode

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giri Lisyono R, 2014

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah, yang tercermindari keberhasilan belajar siswa. Proses

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siska Novalian Kelana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan seni budaya Indonesia merupakan warisan berharga bagi

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah instansi pendidikan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai tunas bangsa dan generasi penerus perjuangan bangsa perlu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan hal penting dalam kegiatan penelitian, karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diana Susi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan dan persaingan di era

2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fitri Chintia Dewi, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan No.81a Tahun 2013 Lampiran IV tentang Pedoman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fanny Ayu Handayani, 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja, sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreativitas pengajar. Pembelajaran yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreativitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar. Pembelajaran seni tari pada saat ini semakin banyak kita jumpai diberbagai lembaga pendidikan di Indonesia baik lembaga pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan formal seperti sekolah negeri atau swasta yang bersifat umum akan selalu terdapat mata pelajaran kesenian dan bahkan

2 sekolah kejuruan yang hanya khusus memperdalam keterampilan seseorang dalam bidang kesenian atau secara khusus seni tari, sedangkan pendidikan non formal seperti sanggar sudah sangat jelas dalam proses peendidikanya hanya mempelajari satu bidang ilmu saja sehingga pada akhirnya akan mencetak tenaga profesional dalam bidang tersebut. Pembelajaran tari di sekolah sangat diperlukan, hal ini disebabkan pembelajaran tari selain merupakan tuntutan kurikulumjuga sebagai sarana tumbuh kembangnya imajinasi kreatif siswa. Dalam hubungan ini seni tari menjadi penting, karena seni tari selalu memberikan kesempatan berimajinasi kreatif pada siswa. Di Jawa Barat memiliki lima rumpun tari yaitu tari keurseus (tari kawitan), tari wayang (tari gatot kaca), tari kreasi baru (tari senggot),tari topeng (tari kencana ungu) dantari rakyat (tari polostomo). Tari Polostomo termasuk tari rakyat yaitu tarian yang diciptakan oleh satu masyarakat ditempat yang berbeda-beda.persoalannya adalah daya sebar di masyarakatnya sangat beragam waktunya.karakter tari rakyat pada umumnya yaitu gerak-gerak spontanitas, dari keterampilannya masing-masing. Tari rakyat biasanya dinamakan bagaimana lagunya. Jadi nama tari biasanya selaras dengan judul musik atau judul lagu ketuk tilu. Contonya yaitu:polostomo,tari Cikeruhan, Gaplék,Érang,Géboy,Bardin. Motivasi merupakan kunci utama seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Motivasi memberi kekuatan bagi seseorang untuk bergerak dalam rangka mencapai tujuan yang menjadi harapannya. Tanpa adanya motivasi maka sangat sulit untuk mewujudkan harapan dan cita-citanya. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan prilaku manusia, termasuk prilaku dalam menari. Motivasi berasal dari kata

3 movere yang berarti dorongan atau menggerakan. Banyak istilah yang digunakan untuk menyebutkan motivasi atau motif, antara lain kebutuhan, desakan keinginan dan dorongan. Motivasi merupakan proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara jiwa, sikap, kebutuhan, presepsi dan keputusan dalam diri seseorang. Motivasi adalah keadaan jiwa dan sikap mental yang memberikan energi dan mendorong manusia untuk melakukan sesuatu. Kata motif dan motivasi sebenarnya berkaitan satu sama lain walaupun memiliki arti yang berbeda. Berikut dipaparkan pendapat ahli mengenai perbedaan motif dan motivasi. Sardiman (2010: 73), memaparkan Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak dalam dan di dalam diri subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata motif itu, motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan yang sangat mendesak. Sementara itu, Abin Syamsudin (2003: 37) yang mengutip pendapat dari para ahli mengungkapkan bahwa Motivasi adalah suatu keadaan (power) atau tenaga (forces) atau daya (energy) atau suatu keadaan yang kompleks (a complexstate) dan kesiapsediaan (preparatory set) dalam diri individu. Berdasarkan deskripsi diatas, motivasi dapat dirumuskan sebagai suatu kekuatan atau energi untuk menggerakan tingkah laku seseorang atau diri sendiri untuk beraktivitas. Setiap tindakan yang dilakukan seseorang selalu ada motif tertentu sebagai dorongan untuk melakukan setiap tindakannya. Jadi, setiap kegiatan atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang selalu ada motivasinya.motivasi itu bisa dirangsang oleh faktor dari luar akan tetapi motivasi itu tumbuh didalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri

4 siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 25 januari 2014 dalam pembelajaran tari di SMP Negeri 22 Bandung siswanya kurang termotivasi karena mereka menyukai tarian modern dibandingkan tarian tradisional. Siswanya bila diberi tarian yang kurang lincah contohnya Tari Klasik Kandagan hanya sebagian yang mau mengikuti tariannya, maka itu saya ingin memotivasi anak dengan tarian rakyat yaitu tari polostomo yang sesuai dengan karakter anak-anak yang mengingikan tarian lincah dan ceria. Dengan memberikan musiknya terlebih dahulu siswa mencari gerak sendiri agar siswa dapat menyukai telebih dahulu musiknya baru mendorong anak pada gerak yang sebenarnya. Dengan demikian juga yang terjadi di Sekolah Menengah Pertama 22 Bandung sebagai kegiatan belajar tambahan meningkatkan kemampuan dan menyalurkan motivasi siswa dilakukan dalam kegiatan ekstrakulikuler, dimana dalam kegiatan ini para siswa dibekali kemampuan-kemampuan tari. Materi-materi yang diberikan dalam kegiatan ekstarkulikuler seni tari di SMP Negri 22 Bandung, adalah tari rakyat yang lincah, ceria dan mudah dipelajari siswa. Berdasarkan pemaparan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul Penerapan Tari Polostomo Untuk Meningkatkan Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Tari Di SMP Negeri 22 Bandung.

5 Dengan penelitian ini diharapkan siswa termotivasi untuk lebih kreatif dalam mengikuti ekstrakulikuler seni tari dan beranggapan bahwa tari trdisional menyenangkan. b. Identifikasi Masalah Penelitian Dari paparan dalam latar belakang di atas peneliti perlu mengidentifikasikan masalah-masalah yang terdapat dalam pembelajaran seni tari di, yaitu Kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran seni tari, tidak adanya pelajaran seni tari dalam pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Motivasi belajar siswa rendah sehingga siswa hanya belajar dalam kegiatan tambahan atau ekstrakulikuler, pada pembelajrannya belum pernah di terapkan tarian laki-laki, dan siswa cenderung senang pada tarian yang berkarakter lincah, ceria, dan gagah. Sekaitan dengan identifikasi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran seni tari di kurang motivasi. Oleh karena itu perlu dicari solusi memotivasi siswa sehingga belajarnya meningkat. c. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang, agar peneliti ini tidak terlalu meluas, maka akan dibatasi hanya tentang Pembelajaran tari pada kegiatan ekstrakulikuler seni tari di SMP Negeri 22 Bandung. Berdasarkan pada persoalan didalamnya. Masalah- masalah tersebut dirumuskan ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana proses penerapan tari polostomo untuk meningkatkan motivasi siswa di SMP Negeri 22 Bandung? 2. Bagaimana hasil penerapan tari polostomo untuk meningkatkan motivasi siswa di SMP Negeri 22 Bandung? d. Tujuan Penelitian

6 Tujuan penelitian adalah untuk menjawab semua permasalahan yang menarik untuk diteliti atau dianalisis. Adapun tujuan tersebut adalah berikut: 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujan untuk menumbuhkan kembangkan rasa cinta terhadap seni tradisi, sesuai seni tari daerah setempat 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui proses penerapan tari polostomo untuk meningkatkan motivasi siswa di SMP Negeri 22 Bandung. b. Untuk mengetahui motivasi siswa dalam pembelajaran tari di SMP Negeri 22 Bandung. c. Untuk mengetahui hasil hasil penerapan tari polostomo untuk meningkatkan motivasi siswa di SMP Negeri 22 Bandung. e. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Sesuai denagan pokok permasalahan yang dikaji peneliti menggunakan metode penelitian quasi eksperimen (eksperimen semu). Metode quasi eksperimen merupakan metode yang meneliti perlakuan individu dengan melakukan percobaan. Pendekatan dilakukan dengan cara melihat objek pengkaji sebagai suatu sistem, dengan kata lain objek yang dilihat sebagai suatu yang terdiri dari suatu unsur yang saling terkait. Penelitian ini menggunakan singgle group desain yaitu O1 X O2 dengan melakukan percobaan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) setelah

7 melakukan proses perlakuan pada siswa, sehingga dengan perlakuan dan penilaian tersebut siswa akan berkembang atau tidak. 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Observasi Observasi adalah pengamatan yang dilakukan seseorang tentang sesuatu yang direncanakan ataupun yang tidak direncanakan, baik secara sepintas ataupun dalam jangka waktu yang cukup lama. (Narawati.2003:2). Teknik yang dilakukan dengan mengamati dan mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat sebenarnya. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah obsevasi non patisifatif merupakan acuan dalam mencari fokus penelitian. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang akan diteliti yaitu mengenaipenerapan tari paguneman untuk meningkatkan motivasi siswa di SMP Negeri 22 Bandung. Observasi ini bertujuan untuk melihat secara langsung objek penelitian guna mendapat hasil penelitian yang tepat dan nyata. Dengan hasil observasi, diperoleh data tentang gambaran umumpenerapan tari polostomo untuk meningkatkan motivasi siswa di SMP Negeri 22 Bandung. b. Wawancara Wawancara merupakan suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan tujuan informasi yang hendak digali. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai teknik pengumpulan data data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti. Peneliti mewawancarai guru pembina seni tari untuk memperoleh data motivasi bakat-

8 bakat siswa yang mengikutipembelajaran tari kreasi menggunakan model pengembangan diri, sedangkan wawancara pada siswa untuk memperoleh data siswa selama proses dan hasil pembelajaran tari menggunakan tari paguneman. c. Tes tes dalam penelitian ini merupakan uji kompetensi siswa untuk mengetahui kemampuan atau bakat siswa dimana peneliti menggunakan tes praktek untuk melihat dan mengetahui kemampuan bakat seni siswa pada tes awal (pre test) dan pada saat evaluasi akhir atau tes akhir (post test) tes praktek tersebut digunakan untuk hasil dari proses pembelajaran tari menggunakan tari polostomo. d. Angket angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Maka dalam penelitian ini peneliti membagikan angket tertutup dengan uraian pernyataan tertulis untuk mengelompokan minat dan motivasi siswa dalam seni tari untuk dijadiakan sempel penelitian. e. Studi Dokumentasi penelitian ini dilengkapi dengan buku catatan, untuk memperoleh data siswa yang mengungkapkan komentar tentang proses penerapan tari polostomo. Selain itu alat atau media DVD utuk proses latihan, melalui fotofoto dan video sehinggga tahapan dan proses serta hasil penerapan tari polostomo di SMP Negeri 22 Bandung dapat memotivasi siswa. f. Studi Pustaka Pada penelelitian ini studi pustaka merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai sumber diantaranya buku-

9 buku, dokumen, skripsi atau internet yang relevan dengan obyek penelitianmenggunakan teknik ini yaitu mendapat teknik informasi secara langsung dari responden serta membantu dalam melengkapi data yang dilakukan. f. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi kalangan yang berkecimpung didunia seni, khususnya dalam dunia Seni Tari di antaranya untuk : 1. Peneliti Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pembelajaran tari pada kegiatan ekstrakulikulerseni tari di SMP Negeri 22 Bandung, selain itu peneliti dapat menambah referensi dan wawasan tentang keberadaan tari yang disajikan di SMP Negeri 22 Bandung serta pengalaman terjun langsung ke lapangan. Memberikan suatu pengalam besar dalam penelitian, mengetahui langkah-langkah apa yang digunakan guru untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pkegitan pembelajaran. 2. Lembaga UPI Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam menambah sumber pustaka, serta menyumbangkan salah satu deskripsi kesenian khususnya tari sebagai wawasan dan bahan apresiasi bagi mahasiswa khususnya Jurusan seni Tari. 3. Guru Dapat dijadikan sumber rujukan guru untuk menambah ilmu pengetahuan tentang kegitan dan langkah-langkah pengajaran, menambah pengalaman

10 mengajar yang baik dan benar dalam meningkatkan motivasi siswa, sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik sesuai dengan tujuan pendidikan. 4. Siswa Sebagai salah satu media alternatif yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar, sehingga dapat meningkatkan kemampuannya, khususnya dalam kemampuan menguasai tari. 5. Pembaca Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang bagaimana pembelajaran tari pada kegiatan ekstrakulikulerseni tari di SMP Negeri 22 Bandung. g. Struktur Organisasi Skirpsi Laporan penelitian ini dijabarkan meliputi lima bab, yakni : BAB I : PENDAHULUAN Bab I berisi uaraian tentang latar belakang penelitian yang dilakukan yaitu karena permasalahan kurangnya motivasi siswa pada pembelajaran seni tari di smp negeri 22 bandung, maka peneliti menerapkan tari polostomo untuk meningkatkan motivasi siswa. Identifikasi masalah penelitian, yaitu kurangnya motivasi siswa pada pembelajaran tari tradisional, tidak pernah mempelajari tarian laki-laki dan siswa lainnya hanya senang dengan tarian yang berkarakter lincah dan ceria. Rumusan masalah penelitian, bagaimana proses penerepan tari polostomo untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran tari di smpn 22 Bandung dan hasil penerapan tari polostomo. Tujuan penelitian untuk memperoleh data motivasi siswa melalui penerapan tari polostomo. Manfaat penelitian yang dilakukan khususnya bagi peneliti sendiri, bagi siswa, bagi guru, bagi sekolah, dan bagi jurusan peneliti. Struktur

11 organisasi penelitian yang berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bagian dari bab I hingga bab terakhir. BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Bab II berisi uraian kajian pustaka yang memiliki peran sangat penting dimana pada bagian ini berisi tentang teori-teori yang sedang dikaji dalam penelitian dan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian yang berfokus pada kajian penelitian terdahulu, pembelajaran seni tari (didalamntya memaparkan pengertian pembelajaran komponen-komponen pembelajaran dan aplikasinya dalam pembelajaran seni tari), tari polostomo (didalamnya memaparkan pengertian tari, tari tradidsi, dan tari polostomo), dan motivasi siswa (pengertian motivasi, macam-macam motivasi, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar tujuan, fungsi, dan manfaat motivasi). BAB III : METODE PENELITIAN Bab III berisi uraian tentang penelitian yang sigunakan, termasuk beberapa komponen lainnya yaitu, lokasinya di, populasinya yaitu 16 orang dan sempel penelitiannya yaitu 10 orang. Desain penelitian mulai dari persiapan penelitian sampai pelaksanaan penelitian. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode quasi experimen dengan menggunakan pola one-grup pretest-posttest desigen. Definisi operasional penjabaran dari judul penelitian berdasarkan batasan-batasan istilah yang digunakan. Instrumen penelitian yang terdiri dari pedoman observasi, pedoman wawancara, tes, angket, pedoman dokumentasi, dan studi pustaka. Tehnik pengumpulan data yang terdiri dari studi pustaka, observasi langsung, wawancara, studi dokumentasi, dan tes. Analisis data yang berisi pemaparan

12 data mengenai motivasi siswa yang didapatkan melalui data-data kuantitatif, dilihat dari peritungan pretest dan posttest selama penelitian dilaksanakan. BAB IV : HASIL PENELITIAN Bab IV berisi uraian yang terdiri atas dua hal utama, yakni hasil penelitian atau pemaparan data, dan pembahasan hasil penelitian atau pembahasan data, didalam bab ini juga terdapat hasil data saat melakukan pretest dan posttest, dan juga ada hasil data dari pengujian uji-t BAB V :SIMPULAN DAN SARAN Bagian ini merupakan bagian terakhir dalam sistematika penulisan skripsi yang meliputi kesimpulan dan saran. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah hasil penelitian berdasarkan hasil analisis pada bab IV diperoleh data motivasi siswa signifikan meningkat. Sedangkan untuk saran atau rekomendasi yang ditulis setelah kesimpulan yang ditunjukan kepada pengguna hasil penelitian yang bersangkutan yaitu lembaga, pihak sekolah, guru, dan siswa yang berminat untuk melakukan penelitian yang selanjutnya.