BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. dengan menggunakan shutllecock (bola) dan raket sebagai alat untuk memukul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola besar. Yang dimainkan oleh dua regu masing-masing terdiri dari 6

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik merupakan faktor resiko tertinggi ke-empat terhadap mortalitas

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. bola dengan tangan dan disebrangkan melalui atas net dan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula.

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dengan antara lain banyaknya klub-klub dari kota besar sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bola voli merupakan suatu olahraga permainan beregu yang dimainkan

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan Takraw berarti bola atau barang

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan

Suleman Abdullah mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Dr. Hj. Aisah R. Pomatahu, Dra., M.Kes dosen pada Jurusan Pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI I TAPA.

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB II KAJIAN TEORITIS

Rangkuman Materi Penjasorkes UTS Semester

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (1990:3) dalam bukunya mengemukakan, permainan bola voly baru dapat di

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MEDIA BOLA GANTUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWAKELAS X B SMA NEGERI 1 NANGA PINOH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. Menurut Nitisemito (dalam jurnal 2010), mendefinisikan latihan atau training

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan motoriknya sehingga memberikan kemudahan

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS DAN WEIGHT TRAINING DENGAN METODE PYRAMID SYSTEM TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PEMAIN BASKET

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fungsionalnya (Giriwijoyo & Sidik, 2012). Menurut Wibowo et

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : NOVITA RESTI ANGGRAENI NPM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Septian Try Ardiansyah 2014

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

DISUSUN OLEH : ADI DHARMA SAPUTRA

BAB I PENDAHULUAN. pada cabang olahraga yang diikuti (Halim, 2004). Olahraga dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada. kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak

I. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Jasmani. Pendidikan Jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan

Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William

TINJAUAN PUSTAKA. hidupnya. Sedangkan menurut Suparno (2001 : 2) mengungkapkan Belajar. sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya.

di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi berbagai aktivitas jasmani (Depdikbud, 1993: 1).

BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. sesungguhnya akandigunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian

BAB I PENDAHULUAN. Orientasi olahraga telah bergerak melewati batas kemampuan logika

Tak Cuma Spiker. Written by Administrator Friday, 10 December :43

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN. dilemparkan lurus ke belakang sehingga tubuh kelihatan lurus seperti sikap tubuh

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah tanpa memandang derajat atau status ekonomi peminatnya, hal ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehari-hari maupun didalam pendidikan jasmani. Menurut Yanuar Kiram

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lapangan Voli SMA Negeri I Tibawa.

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Voli Cabang olahraga bola voli merupakan cabang olahraga yang termasuk kedalam kelompok permainan yang dapat dimainkan baik didalam maupun diluar lapangan. Di dalam pelaksanaanya, permainan bola voli dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 6 orang pemain yang saling bertanding untuk menyetak angka guna meraih satu kemenangan. Satu regu di nyatakan menang bila dapat memperoleh angka 25 terlebih dahulu. Dan dari 5 set yang dimainkan regu tersebut harus dapat memenangkan 3 set. Mengamati perjalanan perkembangan dari olahraga bola voli ini di kalangan masyarakat kita, tidaklah berlebihan apabila permainan yang satu ini menjadi olahraga yang sangat digemari dan sering dimainkan guna mengisi waktu luang yang mereka miliki. Salah satu bukti yang melahirkan kebenaran berkembangnya olahraga yang satu ini dapat dengan jelas kita lihat bersama dengan seiring dengan diadakanya pertandingan olahraga khususnya pertandingan bola voli itu sendiri. Permainan bola voli yang diajarkan disekolah bukan hanya bertujuan membuat anak didik dapat bermain dengan baik, berprestasi, namun lebih dari itu, yaitu dapat memberikan pengaruh yang baik bagi prilaku siswa untuk masa kini dan masa yang akan datang. Permainan bola voli disamping sebagai salah satu materi dalam pendidikan jasmani dan kesehatan disekolah juga diarahkan pada pengembangan potensi atau bakat siswa.

Dalam permainan bola voli di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis, serta memiliki ukuran panjang 18m dan lebar 9m. Lapangan dibagi dua sama besar yang memiliki ukuran yang sama yang dipisahkan oleh jaring terenggang ditiang net yang ditahan tidak jauh dari garis tenggah lapangan. Tiang net dipasang dengan ketinggian 2,43 untuk putra dan 2.24 untuk putri, sedangkan lebar net 1 m dan panjang 9,50-10 m (dengan pita samping 25-50 cm disetiap sisi), terbuat dari jalinan mata jala hitam 10 cm, berbentuk persegi.puncak net terdapat pita horizontal selebar 7 cm, terbuat dari dua lapis kain kawat putih terpasang memanjang sepanjang net. Menurut Mukholid (2004 : 35) permainan bola voli adalah suatu permainan yang menggunakan bola untuk dipantulkan diudara hilir mudik diatas net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola didalam petak daerah lawan, dalam rangka mencari kemenangan. Memantulkan bola dapat menperggunakan seluruh anggota tubuh atau bagian tubuh dari ujung kaki sampai kepala dengan pantulan sempurna. Menurut persatuan bola voli (PBVSI) (2005 : 1) bola voli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam satu lapangan yang dipiasahkan oleh sebuah net. Penguasaan tehnik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang ikut dalam menentukan menang atau kalahnya suatu regu didalam suatu pertandingan disamping unsur-unsur kondisi fisik, taktik, dan mental pemain. Posisi bola pada saat dimulainya permainan berada pada pemain kanan garis belakang yaitu dimulai dengan melakukan servis, pukulan bola itu melewati diatas net kedalam daerah lawan. Masing-masing regu berhak memainkan bola tiga kali sentuhan (kecuali perkenaan waktu membendung) untuk mengembalikan kedaerah lawan. Seorang pemain (kecuali pembendung) tidak diperkenakan memainkan bola dua kali berturut-urut.

Dengan asas gotong royong, kesenangan, dan juga kemampuan fisik, permainan bola voli merupakan suatu alat untuk meningkatkan kesegaran jasmani, kesehatan statis, dinamis dan prestasi bagi para pemainnya. Kemudian menurut Viera (2004 : 2) bola voli dimainkan oleh dua tim dimana tiap-tiap tim beranggotakan dua sampai enam orang dalam suatu lapangan yang berukuran 30 kaki persegi panjang (meter persegi) bagi tiap tim, dan kedua tim dipisahkan oleh sebuah net. Permainan bola voli ini bukan hanya merupakan permainan yang enak untuk ditonton. Muhajir (2007 : 5) menyatakan permainan bola voli cukup sangat dikenal di Indonesia. Bola voli dimainkan oleh dua regu terdiri dari atas enam pemain. Tiap regu berusaha menempatkan bola didaerah lawan agar dapat angka (point). Regu pertama mencapai angka 25 adalah regu yang diyatakan sebagai pemenang. Oleh karena itu, peranan konsep dasar dan tehnik dasar yang matang merupakan suatu hal yang dapat diprogramkan secara sistematis dan berkelanjutan. Dalam permainan bola voli ada beberapa tehnik dasar yang harus dikuasai oleh para pemain agar dapat menunjang keberhasilan dilapangan nantinya. Adapun tehnik dasar tersebut adalah : servis, passing bawah, passing atas, smash dan blok (membendung bola). Menurut syarifudin dkk (2001 : 187) tehnik dasar dalam permainan bola voli pada dasarnya terdiri atas servis, passing bawah, passing atas, smash, dan membendung bola (blok) didalam penilitin ini teknik dasar yang diambil dalam permainan bola voli yaitu smash. 2.1.2 Hakikat Ketepatan Pukulan Smash Yang dimaksud dengan teknik adalah proses melainkan kegiatan jasmani,ditampilkan dalam bentuk gerakan untuk mencapai sesuatu cara evesien dan afektif. Dalam permainan bola voli, smash merupakan bagian dari tehnik dasar yang sangat menarik dan paling digemari oleh

tiap pemain bola voli. Setiap pemain menginginkan agar smash mereka keras, terarah dan tidak bisa dibendung oleh lawan. Smash adalah suatu pukulan yang keras, lurus dan menukik. Smash merupakan suatu teknik yang dapat mematahkan pertahanan lawan, karena smash bertujuan untuk mematikan dan dianggap sebagai bagian permainan yang paling menonjol dan paling menarik. Suatu bagian dinamis dimana seseorang pemain melompat tinggi, memukul suatu benda yang bergerak dengan tenaga dan arah yang tepat serta melampaui jaring atau net. Pukulan smash didalam permainan bola voli banyak macam dan variasinya. Smash adalah pukulan bola yang keras dari atas kebawah jalanya bola menukik. Selanjutnya Syarifudin dkk (2001 : 188) pukulan smash adalah pukulan yang dilakuan oleh pihak yang berhak melakukan smash untuk mendapatkan angka atau poin. Dengan kemajuan dan perkembangan olahraga bola voli dewasa ini, pukulan smash merupakan suatu cara ataupun tehnik untuk melakukan penyerangan terhadap lawan guna mendapat angka. Adapun unsur-unsur yang mendukung terlaksananya tehnik dasar dengan baik adalah daya tahan, kelincahan, kekuatan dan keseimbangan. Menurut Muhajir (2003 : 24) pukulan smash adalah pukulan yang dilakukan oleh seorang pemain yang dilakukan dari garis serang langsung kelapangan lawan. Keberhasilan suatu pukulan smash tergantung pada lambungan bola yang dilakukan oleh teman dan penempatan bola ketempat kosong di daerah lapangan lawan. Pada permainan bola voli pukulan smash dilakukan dengan tujuan mematikan bola di daerah lawan untuk memperoleh angka, dan merupakan salah satu usaha dari setiap tim untuk memenangkan pertandingan, agar mencapai prestasi yang optimal. Tehnik smash menurut Muhajir (2006 : 23) tehnik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan

permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Selanjutnya M. Mariyanto (2006 : 128) mengemukakan bahwa smash adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas, sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi. Apabila pukulan lebih tinggi berada diatas net, maka bola dapat dipukul tajam ke bawah. Roja (2004 : 10) menjelaskan bahwa tahap-tahap dalam melakukan smash sebagai berikut : a. Persiapan, b. Gerakan, c. Akhir gerakan. a. Persiapan. Berdiri dekat net dan menghadap net dengan jarak 60 cm. Sikap kedua kaki dibuka sebesar bahu dan kedua lengan disamping. b. Gerakan Rendahkan kedua lutut bersamaan kedualengan ditarik kebelakang. Tolakan kedua kaki keatas bersama kedua lengan diayun keatas. c. Akhir gerakan Mendarat kembali pada tempat menolak dengan menggunakan kedua ujung telapak tangan. Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan atau mengendalikan suatu gerakan sesuai dengan apa yang di kehendaki, beberapa batasan tentang ketepan antara lain : Sujoto (2001 : 59) mengemukakan bahwa ketepatan atau accurary adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan gerakan-gerakan beban terhadap suatu sasaran. Sasaran dapat berubah jarak atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenai, misalnya dalam menembak, memasukan bola dalam ring basket. Ketepatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketepatan yang sesuai dengan kebutuhan dalam permainan bola voli. Ketepatan adalah

jatuhnya bola yang dikehendaki, sebab setiap pemain menginginkan bola jatuh kesasaran yang diinginkan untuk mencapai nilai (poin) atau kemenangan melalui smashnya. Nurhasan (2001 : 172-173) mengemukakan bahwa teste berada dalam daerah serang atau bebas didalam lapangan permainan. Bola dilambungkan dekat atas jaringan ke atas teste. Dengan atau tanpa awalan, teste meloncat dan memukul bola melampaui atas jaring ke dalam lapangan diseberangnya dimana terdapat sasaran dengan angka-angka. 2.1.3 Hakikat Latihan Usaha peningkatan dan pemeliharaan kebugaran jasmani tidak lepas dari latihan jasmani yang membina unsur kebugaran jasmani. Latihan jasmani disini adalah kegiatan jasmani menurut cara dan aturan tertentu yang bertujuan untuk meningkatan efisiensi faal yang berguna bagi peningkatan kebugaran jasmani, peningkatan yang diperoleh dapat dilihat berupa peningkatan kemampuan gerak, tidak cepat lelah, dan peningkatan keterampilan. Jika seseorang berkeinginan untuk meningkatkan atau memelihara kebugaran jasmani adalah dengan cara melakukan latihan fisik atau latihan jasmani. Suatu latihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan jasmani, harus dilakukan menurut aturan atau cara tertetu. Dalam rangka pembuatan program latiahan fisik, perlu diperhatikan beberapa aturan yang meliputi tipe latihan, intensitas latihan, frekuensi dan lamanya latihan. (Mukholid 2007 : 66-67). Latihan merupakan salah suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik yaitu untuk meningkatkan kualitas fisik, kemampuan fungsional peralatan tubuh dan kualitas fisik yang yang dilatih. Pelatihan (coaching) adalah suatu pemberian bola aturan dan pengertian untuk belajar dalam kondisi yang baik. Dalam kondisi yang baik (kondusif) mahasiswa atau atlit dan

melakukan kegiatan belajar atau latihanyang baik yang selanjutnya pada saat yang diharapkan terjadi perubahan perilaku yang tadinya tidak terampil menjadi terampil. Berdasarkan ciri-ciri pelatihan yang baik maka dapat dikemukakan pengertian atau definisi mengenai latihan sebagai berikut latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian bertambah jumlah beban dan intensitas latihannya. Latihan berperan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan sekaligus program pokok dalam pembinaan atlit untuk berprestasi dalam suatu cabang olahraga, dan akan terhindar dari kemungkinan cedera. (Rusli Lutan, dkk 2006 : 10) Nuril Ahmadi (2007 : 69) mengatakan bahwa untuk menjadi pemain bola voli yang baik diperlukan dukungan kemampuan fisik yang baik. Misalnya dalam smash yang merupakan senjata utama untuk mematikan lawan. Untuk mampu melakukan smash yang mematikan diperlukan loncatan yang tinggi, kecepatan maupun power otot tungkai. Bila dibandingkan dengan latihan fisik, utnuk pemain bola voli berada dalam hal penekanan bentuk-bentuk gerakan yang digunakan sebagai media perangsang fungsi-fungsi yang akan ditingkatkan kualitasnya. Pada prinsipnya latihan bukan suatu persoalan lagi bagi kita, bahwa latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya. Untuk menguasai suatu keterampilan teknik merupakan suatu latihan yang dilakukan secara baik dan benar, terarah pada tujuan pelatihan yang sebenarnya. Walaupun seorang atlet merupakan atlet yang memiliki kemampuan cukup tinggi, namun ia tidak melatih kemampuan yang ia miliki akan berulang. Pada dasarnya latihan adalah suatu proses yang sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran seorang atlit dala suatu aktifitas yang dipilih, pengertian latihan yang berasal dari kata

exercises adalah perangkat-perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas fungsi systemorgan tubuh manusia sehingga mempermudah olahragawan dalam menyempurnakan gerakanya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa pelatihan merupakan salah satu kunci tercapainya prestasi individu, maka sudah seharusnya kepelatihan dilaksanakan sebaik-baiknya. Agar pelatihan dapat dilaksanakan dengan baik, maka pelatih hatus mengetahui cara-cara tentang melatih dengan baik. Suharno dalam (hadjarati 2009 : 23). Latihan bukan merupakan sesuatu yang baru atau ditemukan pada zaman sekarang ini. Latihan sudah ada dari zaman dahulu dimana orang-orang secara sistematis dalam usaha pencapaian tujuan. Baik sekarang ini atau zaman dalu, melalui latihan seseorang berlatih mempersiapkan diri dan melatih kemampuan yang dimilikinya. Perbedaan latihan sangatlah khusus sebab manfaat maksimal yang bisa diperoleh dari rangsangan tersebut mirip atau menyerupai gerakan-gerakan yang dilakukan dalam cabang olahraganya. Menurut Harsono (1988 : 128) menyatakan ada 4 aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara saksama yakni sebagai berikut : a). Latihan fisik (Physical Training) adalah latihan untuk mempersiapkan fisik menghadapi stres-stres dalam latihan pertandingan. Komponen fisik yang dimaksud adalah strength, endurance, fleksibility, speed, agility, power, stamina dan lain sebagainya. Kondisi fisik adalah suatu kesatuan yang utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaanya. Artinya bahwa didalam usaha peningkatan kondisi fisik, seluruh komponen tersebut juga harus dikembangkan, walaupun di sana sini dilakukan dengan sistem prioritas sesuai dengan keadaan tiap komponen yang diperlukan. (Ahmadi 2007 : 65)

Komponen-komponen kondisi fisik antara lain : 1. Kekuatan Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuanya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja maksimal. Kekuatan banyak digunakan atau diperlukan hampir pada semua cabang olahraga. 2. Daya Tahan Daya tahan sering disebut endurance. Daya tahan dibedakan dua macam yaitu : - Daya tahan umum, yaitu kemampuan seseorang dalam menggunakan sistem jantung, paru-paru, dan peredaran darah yang secara efektif dan efesien untuk menjalankan kerja secara terus menerus yang melibatkan sejumlah otot dengan intensitas yang tinggi dalam waktu yang cukup lama. - Daya tahan otot, yaitu kemampuan seseorang dalam mengunakan ototnya untuk berkontraksi (bekerja) secara terus menerus dalam waktu yang cukup lama dengan jumlah beban tertentu. Jadi dapat dimengerti dari dua macam daya tahan tersebut, daya tahan umum memiliki tingkatan yang lebih tinggi atau lebih berat daripada daya tahan otot. 3. Daya ledak Daya ledak adalah kemampuan seseorang mempergunakan kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat- singkatnya. 4. Daya lentur Daya lentur adalah efektivitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala kegiatan atau aktifitas dengan pengguluran otot-otot tubuh dan ruang gerak sendi yang luas. Dalam hal ini ada latihan-latihan kelenturan untuk meningkatkan kekuatan gerak terutama gerak persendian.

5. Kecepatan Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan atau gerak berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. 6. Kelincahan Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk mengubah posisi ditempat tertentu. 7. Koordinasi Koordinasi adalah kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan atau menghubungkan berbagai macam gerakan yang berbeda dalam bentuk gerakan tunggal secara efektif. 8. Kesinambungan Kesinambungan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan sikap dan posisi tubuh secara tepat pada saat berdiri maupun bergerak seperti dalam latihan berdiri diatas tangan atau saat pendaratan setelah melakukan smash. 9. Ketepatan Ketepatan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan gerakan-gerakan terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau suatu objek yang harus dikenai dengan salah satu bagian tubuh. 10. Reaksi Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk bertindak dengan segera dalam menghadapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indra. Contohnya bidang olahraga seperti dalam mengantisipasi datangnya bola yang harus dihentikan atau dibendung dan lain sebagainya. b). Latihan Tehnik (Technical Training) adalah untuk mempermahir keterampilan gerak seperti melempar, menendang, melompat, dan mendribble smash dll.

Menurut Hadjarati (2009 : 127) latihan tehnik adalah latihan yang khusus dimaksudkan untuk membentuk dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan motorik dan neuromuskular. c). Latihan taktik (Tactical training) adalah latihan untuk menumbuhkan perkembangan daya transfer pada atlet, pola-pola permainan, strategi dan tahtik penyerangan dan pertahanan, sehingga hampir tidak mungkin regu lawan akan dapat mengacaukan ragu dengan suatu bentuk serangan atau pertahanan yang kita tidak kenal. Tahtik dengan berbagai macam aspeknya merupakan bagian penting didalam semua olahraga, termasuk permainan bola voli. Tahtik merupakan seluruh bagian tindakan atau usaha, baik opleh individu maupun oleh tim untuk mencapai hasil yang optimal didalam suatu pertandingan. Tahtik dapat jaga disebut suatu siasat yang dipergunakan dalam pertandingan atau kemenangan secara sportif. Usaha yang dilakukan masing-masing individu dengan mengunakan tahtik-tahtik yang dikuasai untuk mematikan lawan dapat dikatakan individual yang dirangkai secara harmonis dalam usaha untuk mencapai kemenangan dapat dikatakan sebagai tahtik tim. (Ahmadi 2007 : 41). Tahtik seharusnya disesuaikan dengan aturan-aturan permainan, kondisi pertandingan, kualitas fisik, tehnik dan mental para pemain juga kemampuan kerjasama tim. Selain itu juga, harus diperhitungkan tahtik lawan. Peningkatan tahtik permainan akan selalu berjalan selaras dengan kemampuan tahtik, fisik dan mental masing-masing individu. d). Latihan mental (Psyhological Training) adalah lebih menekankan pada perkembangan kedewasaan atlet serta perkembangan emosional inplusive, misalnya semangat bertanding, sikap pantang menyerah, percaya diri, sportifitas,keseimbangan emosi dan lain sebagainya. (Hadjarati 2009 : 127). Kemampuan lain yang tidak kalah pentingnya selain fisik, tehnik dan tahtik adalah kemampuan mental berlatih dan bertanding. Walaupun permainan bola voli beregu, tiap individunya dituntut untuk memiliki mental yang baik karena dalam permainan

bola voli dibutuhkan kerjasama untuk bersama-sama memperoleh kemenangan. Latihan mental sangat penting karena bagaimanapun sempurna bagian fisik, taktik dan tehnik seseorang, prestasipun tidak mungkin dapat dicapai jika mental juga tidak berkembang. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli menginai definisi latihan, maka dapat disimpulkan latihan merupakan suatu proses berlatih yang dilakukan oleh seseorang secara sistematis dan berulang-ulang dengan tujuan meningkatkan kemampuan yang dimilikinya. Latihan sebaiknya dilakukan dengan sebaik-baiknya secara berkesinambungan agar terhindar dari yang namanya over training (kelebihan beban latihan). 2.1.4 Hakikat Latihan Skipping Skipping merupakan olahraga jaman dulu digemari dari berbagai negara, olahraga skipping merupakan olahraga yang mengunakan seuntas tali untuk melakukan lompatan. Olahraga skipping ini digemari boleh atlit-atlit dari berbagai macam cabang, bola voli, badminton, tinju, basket dan olahraga yang lain. Mengapa olahraga skipping ini sangat digemari. Tidak heran olahraga ini digemari, karena dengan melakukan olahraga skipping dapat meningkatkan kekuatan, kelincahan, keseimbangan, dan masih banyak lagi yang didapat dengan melakukan olahraga skipping ini. Dengan melakukan skipping otot-otot yang digunakan menyeluruh bagian tubuh, jadi dengan satu macam olahraga ini maka manfaat yang didapat juga sangat menyeluruh. Olahraga ini sampai saat ini masih menjadi pilihan dari berbagai cabang olahraga. Sampai saat ini juga perkembangan skipping jaga sangat hebat, skipping mengalami perkembangan dari segi variasi pengunaan maupun dari bahan yang digunakan. Zaman dulu skipping digunakan hanya untuk meloncat satu atau dua macam loncatan saja namun sekarang variasi pengunaan skipping sangat variatif dan berkembang berbagai macam variasi, selain itu bahan yang digunakan untuk membuat skipping pada jaman

dahulu hanya tali saja dan pegangannya hanya dari kayu, namun sekarang dengan berkembangnya zaman bahan skipping bisa dari plastik yang bahan ringan dan sangat mudah digunakan. (http://myblog4famouser.com/manfaat-skipping-olahraga-skipping-lompat-talidiunduh pada tanggal 9 januari 2011). Skipping atau lompat tali merupakan olahraga yang umum dilakukuan oleh berbagai kalangan. Meskipun terkesan sepele, tetapi tahukan anda bahwa olah raga yang satu ini selain mudah untuk dilakukan karena hanya membutuhkan tali skipping juga sangat bermanfaat bagi pembentukaan tubuh sehat anda. Khususnya dibagian kaki. Itu dia mengapa skipping dipercayai dapat meningkatkan kemampuan loncatan seseorang. Cara melakukanya pun mudah setiap kali ada waktu lenggang, lakukanl;ah skipping dimana yang anda inginkan dengan gerakan melompat sebanyak 30 kali lalu istirahat selama 30 detik. Berikan waktu bagi jantuing anda untuk kembali kedetak normal lalu lakukan gerakan yang sama sebanyak 3 kali. Untuk kecepatan, lakukanlah secara bertahap. Semakin banyak lompatan anda, semakin kencang pula anda melompat namun begitu masuk lompatan yang kedua puluh kembali atur lompatan anda agar lebih pelan sehingga pada saat anda berhenti anda dalam keadaan yang normal. (http://www.google.co,id/search?hl= id&client= firefox-a&hs= g7h&rls= org. mozilla%3aenus%3aofficial&channel= s&biw= 1280&bih37&q=olahraga+skip diunduh pada tanggal 30 juni 2011) Skipping santai dan sport sebenarya, menurut Dr. Anggani Sudoyo, MA, skipping sudah bisa dimainkan semejak usia anak TK. Jadi sekitar 4-5 tahun karena motorik kasar mereka telah siap. Apalagi bermain lompat tali dapat menutipi keingintahuan mereka akan bagaimana rasanya melompat, sehinnga kemampuaan anak menjadi lebih. Jenis permainan skipping dapat dibagi menjadi dua skipping yang bersifat santai dan skipping yang berbau sport. Skipping yang santai

baanyak dimainkan anak perempuan. Sedangkan untuk olahraga, umumnya digemari aanak lakilaki. Meski demikian, menurut Anggaini, segala permainan skipping sebetulnya bisa dimainkan oleh semua orang. (http://storitie.wordpress.com/2009/11/30lest-skipping/ di unduh pada tanggal 30 juni 2011 ) Suatu hal yang disarankan anggota Pengembangan Badan Akademik Perguruan Islam Al Izhar Pondok Labu Jakarta ini, yaitu menyuburkan kembali kegiatan terutama disekolahsekolah. Bukan apa-apa, selain menyenangkan, permainan tidak banyak memakan waktu, murah, dan menyehatkan, jadi cocok untuk mengisi waktu senggang para murid ketimbang mereka main lari-larian tanpa tujuan. Salah satu cara yang diimbau Anggaini dengan memberi kesempatan anak untuk melakukan skipping sehingga para murid semakin bergairah memainkanya. Main skipping merupakan sesuatu kegiatan yang baik bagi tubuh.secara baik anak lebih terampil, karena biasa belajar cara dan tehnik melompat yang dalam permainan ini memang memerlukan keterampilan tersendiri. Lama kelamaan, bila sering dilakukan, anak dapat tumbuh menjadi cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-ototnya pun padat dan berisi, kuat serta terlatih sehingga secara langsung berpenggaruh pada kemampuan loncat pada anak, skipping juga dapat membantu menggurangi kejaadian obesitas pada anak. (http://desacisontrol.blogspot.com/2009/07 diunduh pada tanggal 30 juni 2011). Skipping yaitu salah satu jenis benda yang biasa dipergunakan untuk berolahraga untuk meningkatkan atau memperkuat kekuatan otot tungkai sehingga bisa meningkatkan kekuatan lompatan atau power dalam melakukan smash. Cara melakukan latihan loncat skipping adalah sebagai berkut : a) Skiping dipegang dengan kedua tangan dengan posisi tangan lurus kebawah dan skipping berada dibelakang tumit kaki.

b) Kemudian skipping diputar dengan kedua tangan dari bawah hingga melewati kepala disertai dengan gerakan melompat agar skipping tersebut berputar selaras atau seirama dengan gerakan tubuh atau lompatan. c) Gerakan ini dilakukan berkali-kali atau berulang-ulang. Latihan skipping sangat berhubungan erat dengan hasil yang ingin dicapai yakni jump yang tinggi, sebab latihan skipping akan melatih otot tungkai dengan baik. Secara singkat dapat dikatakan bahwa latihan otot dapat mempengaruhi hasil dari suatu kegiatan olahraga pada cabang tertentu. Keberhasilan tersebut akibat kebiasaan atlet dalam melakukan gerakan-gerakan skipping. Pomatahu (2008 :77) bahwa otot adalah daya tahan (force) maksimum otot yang dapat dihasilkan. Daya tahan otot merukan hasil komponen penting lainnya setelah kekuatan dan power. Daya tahan otot dapat meningkat apabila kekuatan otot meningkat, dan misalnya walaupun tidak harus diikuti oleh membesarnya ukuran otot (hipertrophy). Harre dalam Yossef Nessek (1982 :72) ketahanan kekuatan sebagai suatu perlawanan melawan kekuatan organisme selama permainan kekuatan yang berlangsung lama. Dalam usaha pencapaian prestasi cabang bola voli banyak hal yang menyangkut komponen kondisi fisik yang perlu ditangani dengan sebaik-baiknya. 2.2 Kerangka Berfikir Untuk mencapai prestasi yang maksimal dalam permainan bola voli, maka harus dikuasai tehnik dasar bola voli utamanya smash. Karena smash merupakan salah satu kemampuan yang harus dilatih. Sebab pukulan smash merupakan modal untuk mencari point dan mematikan lawan dalam suatu pertandingan.

Berdasarkan beberapa penjelasan teori sebelumnya, maka dapat dikemukakan kerangka berfikir bahwa untuk meningkatkan ketepatan pukulan smash, maka dapat dilakukan dengan menggunakan program latihan skipping yang dilakukan secara sistematis. 2.3 Hipotesis Bertolak dari uraian kajian sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. Terdapat pengaruh pelatihan skipping terhadap ketepatan pukulan smash dalam permainan bola voli pada siswa putra SMA N 1 Gorontalo.