SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

dokumen-dokumen yang mirip
REKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI cm cm cm

DATA KEJADIAN BANJIR BULAN FEBRUARI 2015 JUMLAH TERDAMPAK KETINGGIAN AIR

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 21-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 22-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012

DATA JUMLAH KEPALA KELUARGA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

DATA KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

BUKU XI KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

DATA SURAT KETERANGAN DOMISILI SEMENTARA TAHUN 2014

NAMA WAJIB KTP WAJIB KTP TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN

DATA PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN WAJIB KTP TAHUN 2014

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

N A M A / J U M L A H

DATA KELURAHAN DAN KOPERASI PENERIMA DANA BERGULIR PEMK TAHUN 2014

N A M A / J U M L A H

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA TAHUN 2014

Poverty Map of Jakarta Poverty Headcount Poverty Headcount Level, Code

25 The SMERU Research Institute, January 2003

Poverty Map of Jakarta Monthly Per Capita Expenditure (Rupiah) Number Number

19 The SMERU Research Institute, January 2003

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG

PERBANDINGAN JUMLAH DPT, JUMLAH TPS PILPRES II TAHUN 2004 DAN PILKADA 2007 PROVINSI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PUTARAN I TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (DPR) TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (DPRD) TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PUTARAN II TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

JADWAL BIMTEK PENERAPAN TKD DINAMIS

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN I

BAB 3 METODE PEMETAAN DAERAH BANJIR

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Rembuk RW Berdasarkan Kota/Kab. Total Usulan RW 1 JAKARTA PUSAT 366 7,914 5,036,617,729,176 1,622

Gambar 10. Peta Jakarta dan Teluk Jakarta

KONDISI UMUM WILAYAH. Administrasi dan Teknis

IV. KONDISI UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter di

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur

RENCANA TATA RUANG DKI JAKARTA

STATUS KUALITAS PERAIRAN UMUM DAN AIR TANAH DI WILAYAH JAKARTA


PERATURAN PEMERINTAH NO.60 TAHUN 1990, TENTANG

HASIL DAN PEMBAHASAN. Identifikasi dan Analisis Kondisi Bantaran

Tabel : SP (T). JUMLAH RUMAH TANGGA MENURUT KECAMATAN DAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR KOTORAN MANUSIA Kotamadya : JAKARTA SELATAN Tahun : 2009

BAB III KONDISI EKSISTING DKI JAKARTA

PENCAPAIAN KINERJA KEGIATAN TAHUN : 2008

I. PENDAHULUAN. terjadi pada tahun 1979, 1996, 1999, 2002, 2007 (Kusumaputra, 2010).

Peran Tanah Terhadap Evaluasi Banjir ( Studi Kasus Banjir di DKI Jakarta ) Oleh : Bhian Rangga FKIP Geografi UNS

NO NAMA KEGIATAN LOKASI KEGIATAN PELAKSANA KEGIATAN

No Kota_administrasi Kecamatan Kelurahan RW 1 Jakarta Pusat Sawah Besar Pasar Baru 0 2 Jakarta Pusat Tanah Abang Gelora 0 3 Jakarta Pusat Gambir

penamaan bagi danau yang memiliki ukuran yang kecil 1.

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Tabel : SD-12B (T). LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL SITU/WADUK DI DKI JAKARTA Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2014 KEGUNAAN KONDISI FISIK SITU

Lampiran 2. Daftar singkatan : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah : Anggaran Pendapatan danbelanja Negara : Absolute Means error : Absolute

I. PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia dan pusat pemerintahan,

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN TOPIK

Tabel : UP-9. PRODUK HUKUM BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Uraian Umum

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem merupakan suatu interaksi antara komponen abiotik dan biotik

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

V. GAMBARAN UMUM. Penelitian ini dilakukan di dua kelurahan di bantaran Sungai Krukut yaitu,

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

PENGENDALIAN BANJIR JAI(ARTA DENGAN SISTEM POLDER. oleh: Koensatwanto fnpasihardj o. Disampaikan pada: Worlishop Clean River Management

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

MIGRASI PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

KEADAAN UMUM DAERAH ALIRAN SUNGAI CILIWUNG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LOKASI MIX TRAFFIC PADA KORIDOR BUSWAY

POTENSI SUMBER DAYA ALAM, MANUSIA DAN SOSIAL BUDAYA JAKARTA

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

Gambar 3. Curah Hujan Rata-Rata Bulanan di Lima Stasiun di Jakarta Tahun (Sumber: BMG Jakarta)

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

JADWAL PENGAMBILAN USER ID DAN PASSWORD ADMIN SKPD/UKPD SIMDKLAT DAN KONSULTASI TAHUN 2017

KONDISI UMUM 4.1. DKI Jakarta

: SP-2C (T). JUMLAH STASIUN POMPA BENSIN UMUM (SPBU) DAN RATA-RATA PENJUALAN : SP-2C (T)

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

1.PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2010

BAB IV KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Daftar SPBU yang Menjual Bright Gas 5,5 kg

PDAM PROVINSI DKI JAKARTA. Dibawakan dalam Seminar Pembinaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Perkotaan di BPLHD Provinsi DKI Jakarta

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

Lampiran II Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan Tahun Anggaran 2018

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Lt 4 Jl Jenderal Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan Telp: Fax: BELUM MENGAJUKAN

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Golden Bird transfer to city from Jakarta airport

Lampiran 1. Tabel Peubah Yang Digunakan pada Analisis Hayashi I

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Transkripsi:

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4. Inventarisasi Sungai 2.4.1. Kondisi Sungai di Provinsi DKI Jakarta Saat ini penduduk di Provinsi DKI Jakarta masih menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih maupun air minum, hal ini disebabkan karena masih terbatasnya penyediaan air bersih yang disediakan oleh PDAM Jaya sehingga air sungai merupakan salah satu alternatif sumber air. Penduduk yang memanfaatkan air sungai yang tercemar akan mengalami dampak buruk bagi kesehatan mereka. Secara umum sungai telah mengalami degradasi baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Kualitas air sungai sudah memburuk dan menyatakan kondisi tercemar sedangkan secara kuantitas Sungai juga sudah tidak memiliki debit yang mantap. Adanya sampah padat dan limbah cair pada badan air sungai membuat kondisi sungai semakin memburuk. Air hujan dapat langsung masuk ke sungai sehingga air melimpah dan dapat menyebabkan banjir dan pada musim kemarau sungai mengering karena tidak ada simpanan air tanah yang dapat mengisi sungai. Keterangan : Penyimpangan penataan ruang ini memberikan dampak yang buruk pada ekosistem DAS, antara lain terjadinya banjir, longsor, degradasi lingkungan, peingkatan lahan kritis, kekeringan, erosi, sedimentasi,

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 penurunan kesuburan tanah, penurunan produktivitas pertanian, penurunan kualitas air, ketidakmerataan pembangunan, dan pengurangan lapangan pekerjaan di sektor pertanian, dan lainlain. Menurut Undang-undang No.26 Tahun 27 Tentang Penataan Ruang disebutkan bahwa dalam rangka pelestarian lingkungan, pada rencana tata ruang wilayah ditetapkan kawasan hutan paling sedikit 3 (tiga puluh) persen dari luas daerah aliran sungai. Dengan adanya kegiatan penataan dan pelestarian lingkungan, diharapkan dapat merencanakan dan mengendalikan pemanfaatan ruang agar tercapai keserasian alam dengan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya 13 (tiga belas) sungai di wilayah DKI Jakarta, serta tingginya harga tanah di Provinsi DKI Jakarta yang berpenduduk yang mencapai 1.177.931 jiwa pada Tahun 215 dan luas wilayah yang hanya mencapai 662,33 Km 2 serta kepadatan penduduk yang rata-rata mencapai 15.211,9 Jiwa/Km 2 (Tabel DE-1 Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215), ditambah dengan jumlah rumah tangga miskin yang mencapai 286.75 KK dari seluruh rumah tangga di DKI Jakarta yang mencapai 2.659.25 KK (Tabel SE-1, Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215), dimana dari jumlah tersebut yang masuk kategori kumuh sebanyak 947.298 KK dan yang menempati bantaran sungai sebanyak 12.395 KK {Tabel SE-1B (T), Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215} dan jumlah rumah tangga yang tidak menggunakan septic tank sebanyak 182.43 KK {Tabel SP-8A (T) Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215}, dan tempat buang air besar baik yang bersama dan umum yang mencapai 19.527 KK {Tabel SP-8C (T) Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215} menyebabkan bantaran sungai dan waduk/embung menjadi alternative untuk tempat tinggal selain beban pencemaran industri skala menengah dan besar di wilayah DKI Jakarta yang menghasilkan limbah BOD 17.818,18 Ton/Tahun, COD 1.673,14 Ton/Tahun, TSS 7.849 Ton/Tahun dan lainnya 212,35 Ton/Tahun (Tabel SP-1 Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215) dan jumlah industri skala menengah dan besar sebanyak 1.226 industri {Tabel SP-1B (T) Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215} serta jumlah industri skala kecil yang mencapai 34.994 industri {Tabel SP-1D (T) Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215} yang sebagian limbahnya terbuang ke sungai menyebabkan pencemaran sungai akan semakin besar apabila tidak dilakukan penanganan dengan baik. Dari gambaran tersebut maka BPLHD Provinsi DKI Jakarta pada Tahun 215 melakukan pemantauan secara rutin dan menyebarkan datanya ke instansi terkait agar penanganan masalah pencemaran sungai bisa dilakukan secara bersama-sama. Lokasi dilakukan pada 85 titik dari total 13 sungai yang melintasi Kota DKI Jakarta, hal ini dapat dilihat pada {Tabel SD-14A (T), Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215). Tentang gambaran dari hasil pemantauan masing-masing sungai dapat dilihat pada narasi dibawah ini :

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4.1.1. Sungai Ciliwung Titik Pantau Jl. Gajah Mada Tangki Berdasarkan hasil pengukuran pada lokasi titik sampling di Sungai Ciliwung, menunjukan bahwa konsentrasi TSS dan TDS di Sungai Ciliwung, cenderung lebih tinggi ke arah hilir, walaupun konsentrasi TDS cenderung tinggi ke arah hilir namun memenuhi baku mutu TDS yakni 2. mg/l kecuali pada periode 3 titik 32 yakni 2.6 mg/l. Untuk parameter TSS, dimana semakin ke hilir konsentrasi TSS berfluktuasi. Konsnetrasi TSS yang tinggi terjadi pada periode 3 titik 31 yakni 7 mg/l sedangkan baku mutu yang disyaratkan adalah 2 mg/l. Secara lebih jelas lokasi titik sampling secara lengkap disajikan pada Tabel : II.2. TITIK PANTAU TABEL : II.2. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGAI CILIWUNG LOKASI DAN NAMA SUNGAI 1 Sungai Ciliwung, Kelapa Dua (srengseng Sawah) 2 Sungai Ciliwung, Intake PAM Condet (Kampung Gedong) 2A 2B Sungai Ciliwung, kampung Melayu Dalam Sungai Ciliwung, Jembatan Kalibata 3 Sungai Ciliwung, sebelum pintu air manggarai 3A Sungai Ciliwung, Jl. Halimun 4 Sungai Ciliwung, Jl. KH Mas mansyur (Karet Tengsin) 5 Sungai Ciliwung ( Jl. Gudang PLN / Kebon Melati ) 6 Sungai Ciliwung, Jembatan Pantai Indah Kapuk 29 Sungai Ciliwung, Jl. Kwitang 29A Sungai Ciliwung, Gajah Madah Tangki 3 Sungai Ciliwung, Ancol Marina, Gunung Sahari 31 Sungai Ciliwung, Gajah Mada, Raya Pluit/ Penjaringan 32 Sungai Ciliwung, Gajah Mada, Pompa Pluit

Konsentrasi (mg/l) Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 Berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 582 Tahun 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dimana TDS Sungai Ciliwung memenuhi syarat untuk golongan D karena berada dibawah baku mutu yang disyaratkan sebesar 2. mg/l. berbeda dengan TSS yang cenderung melebihi baku yang disyaratkan dalam Keputusan Gubernur No. 582 Tahun 1995 golongan D yakni 2 mg/l. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik dibawah ini : GRAFIK : II.1. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI SUNGAI CILIWUNG 25 Sungai Ciliwung 2 15 1 5 1 2 2A 2B 3 3A 4 5 6 29 29A 3 31 32 (A) Periode 1 (September) Periode 2 (Oktober) Periode 3 (November) Baku Mutu TDS Gol. D 8 7 6 5 4 3 2 1 Sungai Ciliwung 1 2 2A 2B 3 3A 4 5 6 29 29A 3 31 32 Periode 1 (September) Periode 2 (Oktober) Periode 3 (November) Baku Mutu TSS Gol. D (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4.1.2. Sungai Cipinang Titik Pantau Jl. Dukuh Sungai Cipinang merupakan salah satu dari 13 Sungai di DKI Jakarta yang mengalir melewati Kotamadya Jakarta Timur dengan hulu sungai Situ Jatijajar Kotamadya Depok dan bermuara di Sungai Sunter. DAS Sungai Cipinang meliputi 5 wilayah kecamatan di Kotamadya Jakarta Timur Yaitu Kecamatan Pasar Rebo, Kecamatan Ciracas, Kecamatan Kramat Jati, Kecamatan Makasar dan Kecamatan Jatinegara. Luas DAS Cipinang 4.526,32 Ha dan panjang sungai 3,165 km. Berdasarkan hasil pengukuran TDS pada Sungai Cipinang terjadi fluktuasi sedangkan untuk TSS cenderung tinggi ke arah hilir. Namun dari kedua parameter tersebut masih memenuhi baku mutu yang disyaratkan. Hal ini secara lengkap disajikan pada Grafik : II.2. Konsentrasi TDS tertinggi pada titik 8A periode 2 sebesar 6 mg/l sedangkan konsentrasi TSS tertinggi terjadi pada titik 8F periode 3 yakni 14 mg/l. TITIK PANTAU TABEL : II.3. LOKASI SAMPLING SUNGAI CIPINANG LOKASI DAN NAMA SUNGAI 8 Sungai Cipinang, Jl. AURI (Taman Bunga Cibubur) 8A 8B 8C 8F Sungai Cipinang, Jl. Pondok Gede Tol TMII Sungai Cipinang, Jl. Raya Bogor (Komseko) Sungai Cipinang, Jl. Kampung Dukuh Sungai Cipinang, Jl. Ciracas (Pemadam) 9 Sungai Cipinang, Jl. Halim Perdana Kusumah

Konsentrasi (mg/l) Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 GRAFIK : II.2. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI SUNGAI CIPINANG 25 Sungai Cipinang 2 15 1 5 Baku Mutu TSS Gol. D 8 8A 8B 8C 8F 9 (A) Sungai Cipinang 25 2 15 1 5 Baku Mutu TSS Gol. D 8 8A 8B 8C 8F 9 (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4.1.3. Sungai Sunter Titik Pantau Jl. Hankam Lubang Buaya Kali Sunter merupakan sebuah sungai yang mengalir di bagian timur kota Jakarta, yang memiliki aliran sungai utama sepanjang 37 km serta memiliki daerah aliran sungai seluas 73.184.92 m 2. Debit airnya adalah 83,8 mm 3 saat curah hujan mencapai 1 mm. Pada pengukuran di Sungai Sunter diambil pada 4 titik yakni titik 1, 1A, 11 dan 12. Pada lokasi pengambilan sampel ini diperoleh hasil bahwa semakin ke hilir TDS maupun TSS semakin tinggi. Konsentrasi TDS tertinggi terjadi pada bagian hilir titik 13 periode 2 yakni 2.6 mg/l sedangkan konsentrasi TSS tertinggi pada titik 12 periode 2 yakni 74 mg/l. Pada periode 2 konsentrasi TDS dan TSS cenderung tinggi. Peningkatan konsentrasi TSS dan TDS disajikan pada Grafik : II.3. TITIK PANTAU TABEL : II.4. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGAI SUNTER 1 Sungai Sunter, Pondok Rangon 1A LOKASI DAN NAMA SUNGAI Sungai Sunter, Jl. Hankam (Lubang Buaya) 11 Sungai Sunter, Jl. Kalimalang, Pondok Kelapa, Depan Penabur 12 Sungai Sunter, Jl. Jatinegara Kaum 13 Sungai Sunter ( Bagasari / Koja Selatan) 45 Sungai Sunter ( Kompl. AL Jl. Yos. Sudarso / Kelapa Gading )

Konsentrasi (mg/l) Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 GRAFIK : II.3. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI KALI SUNTER 3 25 Kali Sunter 2 15 1 5 Baku Mutu TDS Gol. D 1 1A 11 12 13 45 (A) Kali Sunter 8 7 6 5 4 3 2 1 Baku Mutu TSS Gol. D 1 1A 11 12 13 45 (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4.1.4. Sungai Kali Baru Titik Pantau Jl. Komp. Zeni/Srengseng Sawah Berdasarkan hasil pengukuran TDS di Sungai Kali Baru cenderung sama. Yang tertinggi adalah pada titik pantau 33 yakni sebesar 478 mg/l. Berbeda dengan TSS yang cenderung menurun konsentrasi TSS. Konsentrasi tertinggi pada titik 7 yakni 119 mg/l. Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, termasuk salah satu kelurahan terpadat, kumuh, dan miskin di Jakarta Utara. Tingkat kepadatan penduduk sekitar 23.15 jiwa/km 2. Dari luas wilayah 247 hektar, 9 hektar di antaranya untuk industri dan sisanya untuk permukiman bagi 46.328 jiwa. Konsentrasi TSS dari hulu ke hilir berfluktuasi namun konsentrasi tertinggi didominasi pada periode 3 yang cenderung tinggi dibanding periode 1 dan 2. Konsentrasi TSS tertinggi pada titik 33A sebesar 215 mg/l. Konsentrasi TDS semakin ke arah hilir semakin tinggi. Konsentrasi TDS tertinggi terjadi pada titik 34 periode 2 yakni 2.53 mg/l. konsentrasi TDS untuk sungai kali baru memenuhi baku mutu kecuali titik 34. TITIK PANTAU TABEL : II.5. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGAI KALI BARU LOKASI DAN NAMA SUNGAI 7 Sungai Kali Baru, komplek Srengseng sawah 7A 7B Sungai Kali Baru, Jl. Pasar Minggu, Belakang Pasar Sungai Kali Baru, Jl. Minangkabau (Manggarai) 33 Sungai Kali Baru Timur, Jl. Raya Bogor (YKK) 33A 33B 33C Sungai Kali Baru Timur, Jl. Otista III (Cipinang Cempedak) Sungai Kali Baru Timur, Jl. Rawa Bunga, Matraman Sungai Kali Baru Timur, Jl Utan Panjang, Kemayoran 34 Sungai Kali Baru Timur ( Jl. Ancol / Jembatan Si Manis )

Konsentrasi (mg/l) Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 GRAFIK : II.4. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI SUNGAI KALI BARU 3 Sungai Kali Baru 25 2 15 1 5 Baku Mutu TDS Gol. D 7 7A 7B 33 33A 33B 33C 34 (A) Sungai Kali Baru 25 2 15 1 5 Baku Mutu TSS Gol. D 7 7A 7B 33 33A 33B 33C 34 (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4.1.5. Kanal Timur (BKT) Titik Pantau Jl. Bintara Berdasarkan hasil pengukuran pada lokasi Banjir Kanal Timur diketahui bahwa semakin ke hilir konsentasi TDS cenderung semakin menurun. Hal yang sama juga terjadi pada hasil pengukuran TSS. Konsentrasi TDS memenuhi baku mutu yang disyaratkan yakni 2. mg/l. Konsentrasi tertinggi terjadi pada titik 52 periode 2 yakni 47 mg/l. Konsentrasi TSS semakin ke arah hilir semakin rendah dan semua titik sampling memenuhi baku mutu yang disyaratkan yakni 2 mg/l. konsnetrasi tertinggi terjadi pada bagian hulu titik 5 periode 1 yakni 92 mg/l. Secara lengkap disjaikan pada Grafik : II.5. TITIK PANTAU TABEL : II.6. LOKASI TITIK SAMPLING KANAL TIMUR (BKT) 5 BKT Hulu, Perumahan Cipinang Indah 51 BKT Hilir, Pintu Air Marunda 52 BKT Hilir, Bintara LOKASI DAN NAMA SUNGAI

Konsentrasi (mg/l) Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 GRAFIK : II.5. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI KANAL TIMUR (BKT) 25 Kanal Timur 2 15 1 5 Baku Mutu TDS Gol. D 5 51 52 (A) Kanal Timur 25 2 15 1 5 Baku Mutu TSS Gol. D 5 51 52 (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4.1.6. Sungai Kali Angke Titik Pantau Jl. Daan Mogot, Pesing Lokasi pemantauan pada Sungai Kali Angke pada 4 (empat) titik yakni daerah Ciledug, Pesing, Daan Mogot dan Tubagus Angke. Berdasarkan hasil pengukuran TDS dan TSS diketahui bahwa semakin ke arah hilir konsentrasi TDS dan TSS cenderung semakin tinggi. Hal ini dapat dilihat pada Grafik : II.6. Hasil pengukuran TDS tertinggi terdapat pada titik 2A pada periode 2 dengan konsentrasi sebesar 399 mg/l. Sedangkan untuk konsentrasi TSS pada periode 3 cenderung lebih tinggi pada semua titik sampling dibandingkan dengan periode lainnya. Konsentrasi TSS tertinggi pada titik 2B yakni 369 mg/l. secara lengkap disajikan pada Grafik : II.6. Konsentrasi TDS dan TSS cenderung memenuhi baku mutu yang disyaratkan dalam Pergub. 582 Tahun 1995. TITIK PANTAU TABEL : II.7. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGAI KALI ANGKE 19 Sungai Angke, Ciledug 2A 2B 2C Sungai Angke, Pesing Sungai Angke, Daan Mogot Sungai Angke, Tubagus Angke LOKASI DAN NAMA SUNGAI

Konsentrasi (mg/l) Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 GRAFIK : II.6. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI SUNGAI KALI ANGKE 25 Kali Angke 2 15 1 5 Baku Mutu TDS Gol. D 19 2A 2B 2C (A) Kali Angke 4 35 3 25 2 15 1 5 Baku Mutu TSS Gol. D 19 2A 2B 2C (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4.1.7. Sungai Buaran Titik Pantau Jl. Kalimalang/Pondok Kelapa Lokasi pengukuran berikut yakni pada Sungai Buaran. Konsentrasi TDS semakin ke hilir semakin tinggi namun memenuhi baku mutu yang disyaratkan yakni 2. mg/l. konsentrasi tertinggi terjadi pada titik 48 yakni 415 mg/l. Konsentrasi TSS untuk sungai Buaran berfluktuasi, konsentrasi TSS tertinggi terjadi pada periode 2 titik 36A yakni 2.68 mg/l. Konsentrasi TDS memenuhi baku mutu yang disyaratkan sama halnya dengan konsentrasi TSS kecuali pada titik 36A. TITIK PANTAU TABEL : II.8. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGAI BUARAN 36 Sungai Buaran, Jl. Pondok Kelapa LOKASI DAN NAMA SUNGAI 36A Sungai Buaran ( Jl. Kali Malang / Pondok Kelapa ) 48 Sungai Buaran ( Belakang PIK Pulogadung )

Konsentrasi (mg/l) Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 GRAFIK : II.7. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI SUNGAI BUARAN 25 Sungai Buaran 2 15 1 5 Baku Mutu TDS Gol. D 36 36A 48 (A) Sungai Buaran 3 25 2 15 1 5 Baku Mutu TSS Gol. D 36 36A 48 (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4.1.8. Sungai Krukut Titik Pantau Jl. Pondok Labu Konsentrasi TSS semakin ke arah hilir semakin rendah. konsentrasi TSS pada periode 2 melebihi baku mutu sedangkan periode 3 memenuhi baku TSS yang disyaratkan yakni 2 mg/l. Konsentrasi TSS tertinggi terjadi pada titik 15 periode 2 yaitu 61 mg/l. Sedangkan konsentrasi TDS semakin ke arah hilir semakin rendah dan memenuhi baku mutu yang disyaratkan yakni 2. mg/l. Konsentrasi TDS tertinggi terjadi pada titik 15 periode 2 yakni 285 mg/l. secara lengkap disajikan pada Grafik : II.8. TITIK PANTAU TABEL : II.9. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGAI KRUKUT 14 Sungai Krukut ( Jl. Pondok Labu ) 14A 14B 14C 14D Sungai Krukut (Jalan Tendean) LOKASI DAN NAMA SUNGAI Sungai Krukut, Jl Tendean (Sungai Mampang) Sungai Krukut, Jl Harsono RM, Jati Padang Sungai Krukut, Jl. Warung Jati Barat/Jl. Bangka 15 Sungai Krukut, Jl. Penjompongan (Karet Tengsin) 15A Sungai Krukut, Jl Benda Bawah (Ps Cipete)

Konsentrasi (mg/l) Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 GRAFIK : II.8. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI SUNGAI KRUKUT 25 Sungai Krukut 2 15 1 5 Baku Mutu TDS Gol. D 15 15A (A) Sungai Krukut 7 6 5 4 3 2 1 Baku Mutu TSS Gol. D 15 15A (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4.1.9. Sungai Cengkareng Titik Pantau Jl. Kapuk Muara Konsentrasi TDS semakin ke arah hilir semakin tinggi dan melebih baku mutu pada bagian hilir. Konsentrasi tertinggi pada periode 1 titik 22 yakni 3.47 mg/l. sedangkan konsentrasi TSS memenuhi baku mutu yang disyaratkan yakni 2 mg/l. Konsentrasi TSS semakin tinggi ke arah hilir. Konsentrasi TSS tertinggi pada titik 22 periode 1 yakni 72 mg/l. secara lebih lengkap disajikan pada Grafik : II.9. TITIK PANTAU TABEL : II.1. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGAI CENGKARENG LOKASI DAN NAMA SUNGAI 21 Sungai Cengkareng, Rel Kereta api, Kembangan 22 Sungai Cengkareng (Kapuk / Muara Cengkareng Angke )

Konsentrasi (mg/l) Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 GRAFIK : II.9. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI SUNGAI CENGKARENG Sungai Cengkareng 4 35 3 25 2 15 1 5 Baku Mutu TDS Gol. D 21 22 (B) Sungai Cengkareng 25 2 15 1 5 Baku Mutu TSS Gol. D 21 22 (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4.1.1. Sungai Grogol Titik Pantau PLTU Pluit Konsentrasi TSS pada sungai Grogol berfluktuasi. Konsentrasi TSS tertinggi pada titik 25B terjadi pada semua periode pengukuran. Konsentrasi TSS pada periode 2 titik 25B adalah yang tertinggi yakni 218 mg/l. Konsentrasi TDS semakin tinggi ke arah hilir dan memenuhi baku mutu yang disyaratkan kecuali pada titik 27 periode 2 yakni 5.2 mg/l. Secara lengkap disajikan pada Grafik : II.1. TITIK PANTAU TABEL : II.11. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGAI GROGOL 25 Sungai Grogol ( Jl. Lebak Bulus ) 25A Sungai Grogol ( Jl. Radio Dalam ) 25B LOKASI DAN NAMA SUNGAI Sungai Grogol, Jl. Pal Merah Barat (Sungai Grogol) 26 Sungai Grogol (Depan RSJ Grogol) 27 Sungai Grogol (PLTU Pluit)

Konsentrasi (mg/l) Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 GRAFIK : II.1. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI SUNGAI GROGOL Sungai Grogol 6. 5. 4. 3. 2. 1. Periode 3 (Oktober) Baku Mutu TDS Gol. D 25 25A 25B 26 27 (A) Sungai Grogol 25 2 15 1 5 Baku Mutu TSS Gol. D 25 25A 25B 26 27 (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4.1.11. Sungai Sepak Titik Pantau Taman Kota Konsentrasi TDS semakin ke arah hilir semakin tinggi namun memenuhi baku mutu yang disyaratkan yakni 2. mg/l. Konsentrasi TDS tertinggi terjadi pada periode 2 titik 43A yakni 736 mg/l. Konsentrasi TSS semakin ke arah hilir semakin kecil. Konsentrasi TSS periode 3 lebih tinggi dibandingkan periode 1 dan 2. Konsentrasi TSS tertinggi terjadi pada titik 43A periode 3 yakni 64 mg/l. secara lengkap disajikan pada Grafik : II.11. TITIK PANTAU TABEL : II.12. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGAI SEPAK LOKASI DAN NAMA SUNGAI 43 Sungai Sepak (Jalan Pasar Bintaro / Ulu Jami) 43A Sungai Sepak, Jl. Inspeksi Cengkareng Drain

Konsentrasi (mg/l) Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 GRAFIK : II.11. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI SUNGAI SEPAK 2.5 Sungai Sepak 2. 1.5 1. 5 Baku Mutu TDS Gol. D 43 43A (A) Sungai Sepak 25 2 15 1 5 Baku Mutu TSS Gol. D 43 43A (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4.1.12. Sungai Pesanggrahan Titik Pantau Taman Kota Kali Pesanggrahan adalah sungai yang mengalir dari Kabupaten Bogor, Kota Depok, Jakarta Selatan, hingga akhirnya ke Tangerang, Banten. Sungai ini melewati Kecamatan Tanah Sereal, Kecamatan Bojong Gede, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Limo, Kecamatan Kebayoran Lama, Kecamatan Pesanggrahan, Kecamatan Kembangan, Kecamatan Kebun Jeruk, hingga akhirnya ke Cengkareng. Hasil pengukuran TSS periode 3 semakin rendah ke arah hilir sedangkan periode 1 dan 2 cenderung tinggi ke arah hilir. Konsentrasi TSS periode 3 lebih tinggi dibandingkan periode 1 dan 2. Konsentrasi tertinggi terjadi pada titik 23 bagian hulu pada periode 3 yakni 327 mg/l dan melebihi baku mutu yang disyaratkan. Hal ini dapat dilihat pada Grafik : II.12. Konsentrasi TDS semakin ke arah hilir cenderung semakin tinggi namun masih memenuhi baku mutu yang disyaratkan. Konsentrasi tertinggi adalah 225 mg/l yakni pada titik 49 dan 49A. TITIK PANTAU TABEL : II.13. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGAI PESANGGRAHAN LOKASI DAN NAMA SUNGAI 23 Sungai Pesanggrahan ( Jl. Ciputat Pasar Jum'at / Lebak Bulus ) 23A 23B Sungai Pesanggrahan, Jl. Tanah Kusir Sungai Pesanggrahan, Jl. Meruya Hilir 49 Sungai Pesanggrahan, J. H. Kelik (hutan kota) 49A Sungai Pesanggrahan, Jl. Kembangan Taman Kota

Konsentrasi (mg/l) Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 GRAFIK : II.12. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI SUNGAI PESANGGRAHAN 2.5 Sungai Pesanggrahan 2. 1.5 1. 5 Baku Mutu TDS Gol. D 23 23A 23B 49 49A (A) Sungai Pesanggrahan 35 3 25 2 15 1 5 Baku Mutu TSS Gol. D 23 23A 23B 49 49A (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215

Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4.1.13. Sungai Blencong Titik Pantau Sungai Blencong Konsentrasi TDS sungai Blencong pada periode 3 lebih tinggi dari pada periode 1 dan 2. Namun untuk semua periode melebihi baku mutu yang disyaratkan sebesar 2. mg/l. Sedangkan konsentrasi TSS untuk periode 1, 2 hingga periode 3 memenuhi baku mutu yang disyaratkan yakni 2 mg/l. TITIK PANTAU TABEL : II.14. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGAI BLENCONG 46 Sungai Blencong, Jl. Raya Rorotan LOKASI DAN NAMA SUNGAI GRAFIK : II.13. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI SUNGAI BLENCONG 12. 1. Sungai Blencong 8. 6. 4. 2. Baku Mutu TDS Gol. D 46 TItik Sampling (A)

Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 25 Sungai Blencong 2 15 1 5 Baku Mutu TSS Gol. D 46 (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215 2.4.1.14. Kali Mookervert Titik Pantau Jl. Daan Mogot, Jembatan Semanan Untuk kali Mookervert, konsentrasi TSS semakin tinggi ke arah hilir. Dari semua titik sampling diketahui bahwa konsentrasi tertinggi terjadi pada titik 24D periode 2 yakni 159 mg/l namun masih memenuhi baku yang disyaratkan yakni 2 mg/l. Konsentrasi TDS untuk sungai Mookervert berfluktuasi dari hulu ke hilir. Konsentrasi TDS periode 1 cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan periode 2 dan 3. Namun untuk konsentrasi TDS memenuhi baku mutu yang disyaratkan yakni 2. mg/l. secara lengkap disajikan pada Grafik : II.14.

Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 TITIK PANTAU TABEL : II.15. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGAI MOOKERVERT LOKASI DAN NAMA SUNGAI 24 Kali Mookervart ( Jl. Daan Mogot Bir Bintang / Kalideres ) 24A Kali Mookervart ( Jl. Daan Mogot Pemancar / Rawa Buaya ) 24B 24C 24D Kali Mookervart (Jalan Daan Mogot Sumur Bor / Duri Kosambi) Kali Mookervart (Jalan Daan Mogot / Jembatan Semanan) Kali Mookervart (Jembatan Bakrie, Kaliders) GRAFIK : II.14. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI KALI MOOKERVERT 25 Kali Mookervert 2 15 1 5 Baku Mutu TDS Gol. D 24 24A 24B 24C 24D (A)

Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 25 Kali Mookervert 2 15 1 5 Baku Mutu TSS Gol. D 24 24A 24B 24C 24D (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215 2.4.1.15. Sungai Cideng Titik Pantau Jl. Patra Kuningan Pada sungai Cideng konsentrasi TDS cenderung berfluktuasi dari hulu ke hilir namun masih memenuhi baku mutu yang disyaratkan yakni 2. mg/l. Konsentrasi TDS tertinggi untuk masing-masing periode terjadi pada titik 28A. Adapun konsentrasi tertinggi terjadi pada periode 2 yaitu 441 mg/l. Untuk konsentrasi TSS cenderung melebihi baku mutu yang disyaratkan yaitu 2 mg/l. konsentrasi TSS tertinggi juga terjadi pada periode 2 titik 28A yaitu 589 mg/l. secara lengkap disajikan pada Grafik : II.15.

Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 TITIK PANTAU TABEL : II.16. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGAI CIDENG 28 Sungai Cideng (Jalan Patra Kuningan) 28A 28B LOKASI DAN NAMA SUNGAI Sungai Cideng (Patra Kuningan, Tegal Parang) Sungai Cideng (Depan Alianz) GRAFIK : II.15. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI SUNGAI CIDENG Sungai Cideng 7 6 5 4 3 2 1 Baku Mutu TSS Gol. D 28 28A 28B (A)

Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 25 Sungai Cideng 2 15 1 5 Baku Mutu TDS Gol. D 28 28A 28B (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215 2.4.1.16. Sungai Petukangan Titik Pantau Jl. Swadaya, Pupar Konsentrasi TSS pada sungai Petukangan semuanya melebihi baku mutu yang disyaratkan yakni 2 mg/l. secara umum konsentrasi TSS dari hulu ke hilir cenderung tinggi namun memenuhi baku mutu. Konsentrasi TSS tertinggi terjadi pada bagian hulu periode 3 titik 39 yakni 158 mg/l. Konsentrasi TDS mengalami hal yang sama dengan TSS dimana konsentrasinya memenuhi baku mutu yang disyaratkan. Konsentrasi TDS berkisar antara 384 mg/l-64 mg/l sedangkan baku mutu yang disyaratkan untuk TDS adalah 2. mg/l.

Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 TITIK PANTAU TABEL : II.17. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGA PETUKANGAN LOKASI DAN NAMA SUNGAI 39 Sungai Petukangan ( Kawasan PT. JIEP ) 4 Sungai Petukangan ( Jl. Swadaya ) GRAFIK : II.16. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI SUNGAI PETUKANGAN 25 Sungai Petukangan 2 15 1 5 Baku Mutu TDS Gol. D 39 4 (A)

Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 25 Sungai Petukangan 2 15 1 5 Baku Mutu TSS Gol. D 39 4 (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215 2.4.1.17. Sungai Cakung Titik Pantau Jl. Raya Bekasi/Cakung Barat Untuk sungai Cakung, konsentrasi TDS semakin tinggi ke arah hilir seperti yang disajikan pada Grafik : II.17. pada bagian hilir konsentrasi TDS melebihi baku mutu yang disyaratkan yakni 2. mg/l. adapun konsentrasi tertinggi terjadi pada periode 2 titik 38 mencapai 6.57 mg/l. pada bagian hilir ini konsentrasi TDS berkisar antara 2.86 mg/l-6.57 mg/l. Konsentrasi TSS untuk sungai Cideng cenderung memenuhi baku mutu yang disyaratkan yakni 2 mg/l. terdapat 2 titik yang melebihi baku mutu, pada periode 2 titik 35 dan 38, dimana konsentrasi TSS masing-masing adalah 32 mg/l dan 225 mg/l. secara lebih lengkap disajikan pada Grafik : II.17.

Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 TITIK PANTAU TABEL : II.18. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGAI CAKUNG 35 Sungai Cakung ( Jl. Pulo Gebang ) LOKASI DAN NAMA SUNGAI 37 Sungai Cakung ( Jl. Raya Bekasi / Cakung Barat ) 38 Sungai Cakung ( Cilincing / Pos Polisi ) GRAFIK : II.17. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI SUNGAI CAKUNG Sungai Cakung 7 6 5 4 3 2 1 Baku Mutu TDS Gol. D 35 37 38 (A)

Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 Sungai Cakung 35 3 25 2 15 1 5 Baku Mutu TSS Gol. D 35 37 38 (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215 2.4.1.18. Sungai Mampang Titik Pantau Jl. Tendean Pada sungai Mampang dilakukan pada 5 titik yakni titik 14, 14A,14B, 14C, dan 14D. Konsentrasi TSS pada sungai Mampang berfluktuasi. Konsentrasi TSS terjadi pada titik 14A periode 2 yakni 387 mg/l. secara umum telah memenuhi baku mutu yang disyaratkan kecuali pada titik 14A tersebut. Untuk konsentrasi TDS di Sungai Mampang semuanya memenuhibaku baku mutu yang disyaratkan dan cenderung meningkat ke arah hilir. Secara lengkap akan tampak pada Grafik : II.18.

Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 TABEL : II.19. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGAI MAMPANG TITIK PANTAU 14 Sungai Mampang 14A Sungai Mampang 14B Sungai Mampang 14C Sungai Mampang 14D Sungai Mampang NAMA SUNGAI GRAFIK : II.18. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI SUNGAI MAMPANG Sungai Kamal 3 25 2 15 1 5 Baku Mutu TDS Gol. D 41 41A 42 (A)

Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 Sungai Mampang 45 4 35 3 25 2 15 1 5 14 14A 14B 14C 14D Baku Mutu TSS Gol. D (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215 2.4.1.19. Sungai Kamal Titik Pantau Muara Kamal Pada sungai Kamal konsentrasi TDS semakin ke hilir cenderung semakin tinggi. semakin ke arah hilir semakin melebihi baku mutu. Konsentrasi tertinggi terjadi pada titik di bgian hilir titik 42 periode 1 dengan konsentrasi TDS mencapai 2.64 mg/l. Konsentrasi TSS juga menunjukkan kondisi yang sama dengan TDS dimana semakin ke arah hilir, konsentrasi TSS semakin tinggi. Namun semua konsentrasi TSS hasil pengukuran memenuhi baku mutu yang disyaratkan.

Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 TITIK PANTAU 41A TABEL : II.2. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGAI KAMAL LOKASI DAN NAMA SUNGAI Sungai Kamal, Jl. Tegal Alur (Perumahan Citra Graha) 41 Sungai Kamal ( Jl. Raya Benda / Ulujami ) 42 Sungai Kamal ( Muara Kamal ) GRAFIK : II.19. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI SUNGAI KAMAL Sungai Kamal 3 25 2 15 1 5 Baku Mutu TDS Gol. D 41 41A 42 (A)

Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 25 Sungai Kamal 2 15 1 5 Baku Mutu TSS Gol. D 41 41A 42 (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215 2.4.1.2. Sungai Tarum Barat Titik Pantau Jl. Kalimalang Pada umumnya konsentrasi TSS untuk sungai Tarum Barat melebihi baku mutu. Tingginya konsentrasi TSS ini ditunjukkan pada periode 1 dan 3 dimana pada periode konsentrasi TSS semakin tinggi ke arah hilir. Konsentrasi tertinggi terjadi pada titik 17A pada periode 3 dengan konsentrasi sebesar 423 mg/l. Konsentrasi TDs pada sungai Tarum Barat relatif rendah dan meemnuhi baku mutu yang disyaratkan. Konsentrasi TDS berkisar antara 148 mg/l-21 mg/l. secara lengkap disajikan pada Grafik : II.2.

Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 TITIK PANTAU TABEL : II.21. LOKASI TITIK SAMPLING SUNGAI TARUM BARAT 17 Sungai Tarum Barat (Bekasi) 17A LOKASI DAN NAMA SUNGAI Sungai Tarum Barat, Depan Universitas Borobudur (Kalimalang Tegah) 18 Sungai Tarum Barat (Jalan Kalimalang) GRAFIK : II.2. HASIL PENGUKURAN TDS (A) DAN TSS (B) DI SUNGAI TARUM BARAT 25 Tarum Barat 2 15 1 5 Baku Mutu TDS Gol. D 17 17A 18 (A)

Konsentrasi (mg/l) SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 Sungai Tarum Barat 45 4 35 3 25 2 15 1 5 17 17A 18 Baku Mutu TSS Gol. D (B) Keterangan : Hasil Perhitungan, 215 Berdasarkan hasil pengukuran pada ke-14 Sungai dan 1 Kanal yang tersebar pada 85 titik lokasi sampling, maka diketahui bahwa untuk parameter fisik, konsentrasi TDS dan TSS cenderung lebih berfluktuasi namun dari keduanya cenderung memenuhi baku mutu yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur No. 582 Tahun 1995 Golongan D baik untuk TDS maupun TSS. Pada titik tertentu akan tinggi dan pada titik tertentu akan rendah. Konsentrasi TDS tertinggi terjadi di Sungai Cipinang, Ciliwung dan Kalibaru. Hal ini diduga berasal dari aktivitas masyarakat seperti yang diketahui bahwa daerah yang dilewati oleh sungai ini merupakan wilayah padat penduduk di DKI Jakarta. Dan umumnya masyarakat yang tinggal di sekitar tersebut memanfaatkan sungai untuk memenuhi kebutuhannya baik untuk MCK maupun untuk membuang sampah juga di buang ke sungai. Hal ini pada akhirnya menjadi pemicu tingginya TDS dan TSS di wilayah tersebut, yang berasal dari limbah domestik. Konsentrasi TDS dan TSS yang terendah di kali Pesanggrahan. Kali Pesanggrahan merupakan kali yang berada di wilayah Selatan Jakarta. Konsentrasi TDS dan TSS dipengaruhi oleh seperti garam dan molekul organik serta tanah liat dan pasir. Aktivitas masyrakat dan industri yang membuang limbah ke sungai turut menjadi faktor penting dalam menyumbang tinggi TDS dan TSS tersebut. 2.4.2. Status Mutu Sungai Pengukuran dilakukan dilakukan pada 3 (tiga) periode berdasarkan bulan pengukuran yakni bulan September, Oktober dan November Tahun 215. Data sampel yang diperoleh sebanyak 262 sampel yang dikelompokkan kedalam 22 kelompok sungai.

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 Nilai indeks pencemaran air sungai menunjukan kondisi mutu air yang menunjukkan kondisi baik atau cemar pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air yang ditetapkan. Semakin kecil nilai indeks air maka semakin baik kondisi sumber air tersebut demikin sebaliknya. Indeks Pencemar Air (IPA) mencakup berbagai kelompok parameter kualitas yang independent dan bermakna. Metode yang digunakan untuk mengukur Indeks Pencemaran Air adalah sesuai dengan Kep.Men.LH No.115 Tahun 23 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air, dengan acuan baku mutu untuk air Tanah adalah Permenkes No.492 Tahun 21 dan untuk air sungai adalah Peraturan Gubernur No.582 Tahun 1995. Indeks Pencemaran dapat mewakili kualitas air dan tingkat pencemaran suatu badan air apakah tercemar ringan, sedang, berat, atau tidak tercemar. Kategori indeks pencemaran menurut Kep.Men.LH No.115 Tahun 23 dapat dilihat pada Tabel : II.22 berikut ini. TABEL : II.22. KATEGORI INDEKS PENCEMARAN NO INDEKS PENCEMARAN KATEGORI 1. IP 1 Tidak Tercemar 2. 1 < IP 5 Tercemar Ringan 3. 5 < IP 1 Tercemar Sedang 4. IP > 1 Tercemar Berat Sumber: KepMenLH no.115 Tahun 23 Berdasarkan nilai IPA maka diketahui status mutu air sungai yang terbagi kedalam 4 (empat) kelompok yaitu: Cemar Berat = Cemar Sedang = Cemar Ringan = Memenuhi Baku Mutu = Secara umum sungai di DKI Jakarta telah mengalami perubahan pada kualitas airnya. Indeks Kualitas Air pada sungai di DKI Jakarta menunjukkan nilai buruk sampai sedang, padahal perairan tersebut digunakan untuk berbagai keperluan manusia. Dampak buruk yang terjadi pada perairan di sungai di DKI Jakarta dapat berdampak negatif berupa timbulnya berbagai bibit penyakit. Perlu adanya tindakan nyata dari seluruh lapisan masyarakat untuk memperbaiki kualitas perairan yang ada yaitu dimulai dari diri sendiri untuk secara bijak melihat lingkungan sebagai suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari manusia dan mentaati peraturan yang ada. Status sungai di DKI Jakarta per jenis sungai disajikan secara lengkap sebagai berikut:

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4.2.1. Sungai Ciliwung Ciliwung adalah salah satu sungai terbesar di Pulau Jawa yang melalui wilayah ibukota, DKI Jakarta, dan kerap menimbulkan banjir tahunan di wilayah hilirnya. Panjang aliran utama sungai ini adalah ±12 km dengan daerah tangkapan airnya (daerah aliran sungai) seluas 387 km persegi. Sungai ini relatif lebar dan di bagian hilirnya. Wilayah yang dilintasi Ciliwung adalah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Jakarta. Hulu sungai ini berada di dataran tinggi yang terletak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, atau tepatnya di Gunung Gede, Gunung Pangrango dan daerah Puncak. Ciliwung bermuara di daerah Luar Batang. Di sebelah barat, DAS Ciliwung berbatasan dengan DAS Cisadane, DAS Kali Grogol dan DAS Kali Krukut. Sementara di sebelah timurnya, DAS ini berbatasan dengan DAS Kali Sunter dan DAS (Kali) Cipinang. Status mutu sungai Sungai Ciliwung disajikan pada Tabel : II.23. TABEL : II.23. STATUS MUTU AIR SUNGAI CILIWUNG NO NAMA SUNGAI TITIK/ LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 1 Sungai Ciliwung 1 8-Sep-15 1,2 cemar ringan 2 Sungai Ciliwung 2 8-Sep-15 1,81 cemar ringan 3 Sungai Ciliwung 2A 8-Sep-15 4,52 cemar ringan 4 Sungai Ciliwung 2B 8-Sep-15 7,88 cemar sedang 5 Sungai Ciliwung 3 8-Sep-15 7,39 cemar sedang 6 Sungai Ciliwung 3A 8-Sep-15 9,24 cemar sedang 7 Sungai Ciliwung 4 8-Sep-15 11,2 cemar berat 8 Sungai Ciliwung 5A 8-Sep-15 1,96 cemar berat 9 Sungai Ciliwung 6 9-Sep-15 9,47 cemar sedang 1 Sungai Ciliwung 29 9-Sep-15 1,11 cemar berat 11 Sungai Ciliwung 29A 9-Sep-15 7,61 cemar sedang 12 Sungai Ciliwung 3 9-Sep-15 6,68 cemar sedang 13 Sungai Ciliwung 31 9-Sep-15 9,19 cemar sedang 14 Sungai Ciliwung 32 9-Sep-15 4,86 cemar ringan 15 Sungai Ciliwung 1 6-Okt-15 3,74 cemar ringan 16 Sungai Ciliwung 2 6-Okt-15 5,65 cemar sedang 17 Sungai Ciliwung 2A 6-Okt-15 1,9 cemar ringan 18 Sungai Ciliwung 2B 6-Okt-15 8,9 cemar sedang 19 Sungai Ciliwung 3 6-Okt-15 7,28 cemar sedang 2 Sungai Ciliwung 3A 6-Okt-15 8,61 cemar sedang 21 Sungai Ciliwung 4 6-Okt-15 9,8 cemar sedang 22 Sungai Ciliwung 5 7-Okt-15 8,77 cemar sedang 23 Sungai Ciliwung 6 7-Okt-15 7,21 cemar sedang 24 Sungai Ciliwung 29 7-Okt-15 1,34 cemar berat 25 Sungai Ciliwung 29A 7-Okt-15 5,9 cemar sedang

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 NO NAMA SUNGAI TITIK/ LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 26 Sungai Ciliwung 3 7-Okt-15 7,84 cemar sedang 27 Sungai Ciliwung 31 7-Okt-15 8,94 cemar sedang 28 Sungai Ciliwung 32 7-Okt-15 5,1 cemar sedang 29 Sungai Ciliwung 1 2-Nop-15 2,68 cemar ringan 3 Sungai Ciliwung 2 2-Nop-15 1,82 cemar ringan 31 Sungai Ciliwung 2A 2-Nop-15 2,6 cemar ringan 32 Sungai Ciliwung 2B 2-Nop-15 7,15 cemar sedang 33 Sungai Ciliwung 29 3-Nop-15 12,5 cemar berat 34 Sungai Ciliwung 29A 3-Nop-15 8,78 cemar sedang 35 Sungai Ciliwung 3 3-Nop-15 8,9 cemar sedang 36 Sungai Ciliwung 31 3-Nop-15 12,72 cemar berat 37 Sungai Ciliwung 32 3-Nop-15 8,69 cemar sedang 38 Sungai Ciliwung 6 3-Nop-15 4,91 cemar ringan 39 Sungai Ciliwung 3 1-Nop-15,74 memenuhi baku mutu 4 Sungai Ciliwung 3A 1-Nop-15 3,65 cemar ringan 41 Sungai Ciliwung 4 1-Nop-15 7,48 cemar sedang 42 Sungai Ciliwung 5 1-Nop-15 7,51 cemar sedang Untuk sungai Ciliwung terdiri dari 42 sampel air sungai yang diukur, diketahui bahwa didominasi oleh sungai yang Cemar Sedang sebanyak 24 sampel air sungai; 11 sungai Cemar Ringan; 6 sampel air sungai Cemar Berat dan 1 sampel air sungai memenuhi baku mutu atau dalam kondisi baik. 2.4.2.2. Sungai Cipinang Di Daerah pengaliran Sungai ini terdapat berbagai kegiatan usaha yaitu kegiatan industri, rumah sakit dan pemukiman. Dengan adanya berbagai kegiatan ini maka sungai Cipinang selain menampung curah hujan juga menampung limbah dari berbagai kegiatan tersebut. Akibat masuknya beban limbah dari berbagai kegiatan tersebut tanpa didukung oleh kemampuan daya tampung sungai yang memadai maka terjadilah pencemaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil pemantauan kualitas air sungai Cipinang dan pengolahan data dengan metode storet yang dilakukan BPLHD DKI Jakarta. Adanya industri dan usaha kegiatan lainnya seperti pasar dan rumah sakit di sepanjang daerah aliran Kali Cipinang Jakarta Timur pada satu sisi dapat membawa keuntungan bagi penduduk karena terciptanya lapangan kerja serta meningkatnan pendapatan perkapita, sedangkan dampak yang lebih terasa akibat adanya industri tersebut adalah meningkatnya pencemaran lingkungan. Di sepanjang sungai Cipinang terdapat ± 6 Industri besar dan menengah yang terdiri atas industri makanan, farmasi, tekstil dan proses metal (Elektropating), kemudian 5 rumah sakit, dan 5 pasar yang berpotensi besar sebagai sumber pencemar. Hasil status mutu sungai Cipinang disajikan pada Tabel : II.24.

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 TABEL : II.24. STATUS MUTU AIR SUNGAI CIPINANG NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 1 Sungai Cipinang 8 8-Sep-15 9,94 cemar sedang 2 Sungai Cipinang 8A 8-Sep-15 11,9 cemar berat 3 Sungai Cipinang 8B 8-Sep-15 7,7 cemar sedang 4 Sungai Cipinang 8C 8-Sep-15 15,4 cemar berat 5 Sungai Cipinang 8F 8-Sep-15 15,28 cemar berat 6 Sungai Cipinang 9 9-Sep-15 1,72 cemar berat 7 Sungai Cipinang 8A 6-Okt-15 12,76 cemar berat 8 Sungai Cipinang 8B 6-Okt-15 7,38 cemar sedang 9 Sungai Cipinang 8C 6-Okt-15 13,74 cemar berat 1 Sungai Cipinang 8F 6-Okt-15 13,84 cemar berat 11 Sungai Cipinang 8 6-Okt-15 7,88 cemar sedang 12 Sungai Cipinang 9 7-Okt-15 13,97 cemar berat 13 Sungai Cipinang 8A 2-Nop-15 14,26 cemar berat 14 Sungai Cipinang 8B 2-Nop-15 11,4 cemar berat 15 Sungai Cipinang 8C 2-Nop-15 11,94 cemar berat 16 Sungai Cipinang 8F 2-Nop-15 1,73 cemar berat 17 Sungai Cipinang 8 2-Nop-15 8,58 cemar sedang 18 Sungai Cipinang 9 3-Nop-15 1,66 cemar berat 2.4.2.3. Sungai Sunter Daerah aliran sungai Kali Sunter sangat padat penghuninya, dan sering terjadi banjir. Di sepanjang sisi aliran sungai ini terdapat lima danau yang total luasnya adalah 37.2 ha, dan direncanakan pada masa depan 11 danau kecil lainnya akan dibangun untuk mengendalikan banjir dengan luas mencapai 163.74 ha. Hasil perhitungan status mutu Sungai Sunter disajikan pada Tabel : II.25. TABEL : II.25. STATUS MUTU AIR SUNGAI SUNTER NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 1 Sungai Sunter 1 9-Sep-15 9,51 Cemar Sedang 2 Sungai Sunter 1A 9-Sep-15 1,82 Cemar Berat 3 Sungai Sunter 11 9-Sep-15 1,18 Cemar Berat 4 Sungai Sunter 12 9-Sep-15 14,31 Cemar Berat 5 Sungai Sunter 45 3-Sep-15 11,76 Cemar Berat 6 Sungai Sunter 13 3-Sep-15 9,83 Cemar Sedang 7 Sungai Sunter 1 7-Okt-15 7,58 Cemar Sedang

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 8 Sungai Sunter 1A 7-Okt-15 1,72 Cemar Berat 9 Sungai Sunter 11 7-Okt-15 11,51 Cemar Berat 1 Sungai Sunter 45 27-Okt-15 12,33 Cemar Berat 11 Sungai Sunter 12 27-Okt-15 9,1 Cemar Sedang 12 Sungai Sunter 13 27-Okt-15 8,46 Cemar Sedang 13 Sungai Sunter 1 3-Nop-15 6,98 Cemar Sedang 14 Sungai Sunter 1A 3-Nop-15 9,86 Cemar Sedang 15 Sungai Sunter 11 3-Nop-15 7,4 Cemar Sedang 16 Sungai Sunter 12 3-Nop-15 11,29 Cemar Berat 17 Sungai Sunter 13 24-Nop-15 9,71 Cemar Sedang 18 Sungai Sunter 45 24-Nop-15 13,58 Cemar Berat 2.4.2.4. Sungai Kali Baru TABEL : II.26. STATUS MUTU AIR SUNGAI KALI BARU NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 1 Sungai Kali Baru 7 15-Sep-15 12,1 cemar berat 2 Sungai Kali Baru 7A 15-Sep-15 14,48 cemar berat 3 Sungai Kali Baru 7B 15-Sep-15 15,2 cemar berat 4 Sungai Kali Baru 33 15-Sep-15 8,6 cemar sedang 5 Sungai Kali Baru 33A 15-Sep-15 1,47 cemar berat 6 Sungai Kali Baru 33B 15-Sep-15 11,18 cemar berat 7 Sungai Kali Baru 33C 3-Sep-15 11,56 cemar berat 8 Sungai Kali Baru 34 3-Sep-15 1,98 cemar berat 9 Sungai Kali Baru 7B 12-Okt-15 8,34 cemar sedang 1 Sungai Kali Baru 33B 12-Okt-15 14,76 cemar berat 11 Sungai Kali Baru 33A 12-Okt-15 11,33 cemar berat 12 Sungai Kali Baru 33 12-Okt-15 9,64 cemar sedang 13 Sungai Kali Baru 7 12-Okt-15 2,32 cemar ringan 14 Sungai Kali Baru 7A 12-Okt-15,81 cemar ringan 15 Sungai Kali Baru 33C 26-Okt-15 1,23 cemar berat 16 Sungai Kali Baru 34 26-Okt-15 9,87 cemar sedang 17 Sungai Kali Baru 33 3-Nop-15 6,72 cemar sedang 18 Sungai Kali Baru 7B 3-Nop-15 8,14 cemar sedang 19 Sungai Kali Baru 33B 9-Nop-15 5,4 cemar sedang 2 Sungai Kali Baru 33A 9-Nop-15 6,14 cemar sedang 21 Sungai Kali Baru 7 9-Nop-15 5,59 cemar sedang 22 Sungai Kali Baru 7A 9-Nop-15 4,5 cemar ringan

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 23 Sungai Kali Baru 33C 23-Nop-15 11,72 cemar berat 24 Sungai Kali Baru 34 23-Nop-15 11,25 cemar berat 2.4.2.5. Banjir Kanal Timur (Hulu dan Hilir) TABEL : II.27. STATUS MUTU AIR SUNGAI DI BKT HULU HINGGA HILIR NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 1 BKT Hulu 5 15-Sep-15 11,24 cemar berat 2 BKT Hulu 5 13-Okt-15 1,99 cemar berat 3 BKT Hulu 5 9-Nop-15 11,29 cemar berat 1 BKT Hilir 51 15-Sep-15 2,5 cemar ringan 2 BKT Hilir 51 13-Okt-15 8,22 cemar sedang 3 BKT Hilir 51 9-Nop-15 4,17 cemar ringan 1 BKT Hilir 52 15-Sep-15 7,36 cemar sedang 2 BKT Hilir 52 13-Okt-15 6,56 cemar sedang 3 BKT Hilir 52 9-Nop-15 11,48 cemar berat 2.4.2.6. Sungai Buaran TABEL : II.28. STATUS MUTU AIR SUNGAI BUARAN NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 1 Sungai Buaran 36 15-Sep-15 11,54 cemar berat 2 Sungai Buaran 36A 15-Sep-15 1,98 cemar berat 3 Sungai Buaran 48 16-Sep-15 14,43 cemar berat 4 Sungai Buaran 36 13-Okt-15 11,6 cemar berat 5 Sungai Buaran 36A 13-Okt-15 9,65 cemar sedang 6 Sungai Buaran 48 13-Okt-15 13,26 cemar berat 7 Sungai Buaran 48 16-Nop-15 9,33 cemar sedang 8 Sungai Buaran 38 24-Nop-15 12,31 cemar berat 9 Sungai Buaran 36A 24-Nop-15 11,87 cemar berat

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4.2.7. Sungai Cakung TABEL : II.29. STATUS MUTU AIR SUNGAI CAKUNG NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 1 Sungai Cakung 35 16-Sep-15 9,77 cemar sedang 2 Sungai Cakung 37 16-Sep-15 1,5 cemar berat 3 Sungai Cakung 38 3-Sep-15 6,2 cemar sedang 4 Sungai Cakung 35 13-Okt-15 7,62 cemar sedang 5 Sungai Cakung 37 13-Okt-15 1,34 cemar berat 6 Sungai Cakung 38 27-Okt-15 9,14 cemar sedang 7 Sungai Cakung 35 9-Nop-15 11,8 cemar berat 8 Sungai Cakung 38 9-Nop-15 7,9 cemar sedang 9 Sungai Cakung 37 1-Nop-15 11,58 cemar berat 1 Sungai Cakung 37 16-Nop-15 11,67 cemar berat 2.4.2.8. Sungai Petukangan TABEL : II.3. STATUS MUTU AIR SUNGAI PETUKANGAN NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 1 Sungai Petukangan 39 16-Sep-15 11,22 cemar berat 2 Sungai Petukangan 4 16-Sep-15 9,5 cemar sedang 3 Sungai Petukangan 39 13-Okt-15 11,15 cemar berat 4 Sungai Petukangan 4 13-Okt-15 13,33 cemar berat 5 Sungai Petukangan 39 16-Nop-15 15,12 cemar berat 6 Sungai Petukangan 4 16-Nop-15 12,54 cemar berat 7 Sungai Petukangan 39 16-Nop-15 15,22 cemar berat 8 Sungai Petukangan 4 16-Nop-15 12,65 cemar berat 2.4.2.9. Sungai Cideng TABEL : II.31. STATUS MUTU AIR SUNGAI CIDENG NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 1 Sungai Cideng 28B 16-Sep-15 11,65 cemar berat 2 Sungai Cideng 28 2-Okt-15 14,98 cemar berat

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 3 Sungai Cideng 28A 2-Okt-15 14,7 cemar berat 4 Sungai Cideng 28B 2-Okt-15 1,88 cemar berat 5 Sungai Cideng 28 2-Nop-15 14,83 cemar berat 6 Sungai Cideng 28A 2-Nop-15 15,24 cemar berat 7 Sungai Cideng 28B 2-Nop-15 11,41 cemar berat 8 Sungai Cideng 28 22-Sep-15 18,44 cemar berat 9 Sungai Cideng 28A 22-Sep-15 15,73 cemar berat 2.4.2.1. Sungai Krukut TABEL : II.32. STATUS MUTU AIR SUNGAI KRUKUT NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 1 Sungai Krukut 14 16-Sep-15 3,38 cemar ringan 2 Sungai Krukut 14A 16-Sep-15 1,5 cemar berat 3 Sungai Krukut 15A 16-Sep-15 5,27 cemar sedang 4 Sungai Krukut 15 23-Sep-15 5,55 cemar sedang 5 Sungai Krukut 14 13-Okt-15 4,15 cemar ringan 6 Sungai Krukut 15A 13-Okt-15 5,96 cemar sedang 7 Sungai Krukut 14A 13-Okt-15 1,55 cemar berat 8 Sungai Krukut 15 13-Okt-15 1,79 cemar berat 9 Sungai Krukut 14 1-Nop-15 3,57 cemar ringan 1 Sungai Krukut 15A 1-Nop-15 4,37 cemar ringan 11 Sungai Krukut 14A 1-Nop-15 9,14 cemar sedang 12 Sungai Krukut 15 1-Nop-15 8,28 cemar sedang 2.4.2.11. Sungai Mampang TABEL : II.33. STATUS MUTU AIR SUNGAI MAMPANG NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 1 Sungai Mampang 14B 16-Sep-15 11,24 cemar berat 2 Sungai Mampang 14C 16-Sep-15 11,85 cemar berat 3 Sungai Mampang 14D 16-Sep-15 7,25 cemar sedang 4 Sungai Mampang 14D 13-Okt-15 13,22 cemar berat

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 5 Sungai Mampang 14C 13-Okt-15 12,48 cemar berat 6 Sungai Mampang 14B 13-Okt-15 14,3 cemar berat 7 Sungai Mampang 14D 1-Nop-15 12,3 cemar berat 8 Sungai Mampang 14C 1-Nop-15 12,55 cemar berat 9 Sungai Mampang 14B 1-Nop-15 13,62 cemar berat 2.4.2.12. Sungai Angke TABEL : II.34. STATUS MUTU AIR SUNGAI ANGKE NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 1 Sungai Angke 19 23-Sep-15 7,56 cemar sedang 2 Sungai Angke 2A 23-Sep-15 11,34 cemar berat 3 Sungai Angke 2B 23-Sep-15 11,9 cemar berat 4 Sungai Angke 2C 23-Sep-15 11,35 cemar berat 5 Sungai Angke 19 2-Okt-15 9,98 cemar berat 6 Sungai Angke 2A 2-Okt-15 1,78 cemar berat 7 Sungai Angke 2B 2-Okt-15 14,67 cemar berat 8 Sungai Angke 2C 2-Okt-15 11,54 cemar berat 9 Sungai Angke 19 17-Nop-15 4,5 cemar ringan 1 Sungai Angke 2A 17-Nop-15 7,16 cemar sedang 11 Sungai Angke 2B 17-Nop-15 7,66 cemar sedang 12 Sungai Angke 2C 17-Nop-15 4,73 cemar ringan 2.4.2.13. Sungai Cengkareng TABEL : II.35. STATUS MUTU AIR SUNGAI CENGKARENG NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 1 Sungai Cengkareng 21 23-Sep-15 3,99 cemar ringan 2 Sungai Cengkareng 22 22-Sep-15 11,54 cemar berat 3 Sungai Cengkareng 21 2-Okt-15 8,88 cemar sedang 4 Sungai Cengkareng 22 2-Okt-15 1,79 cemar berat 5 Sungai Cengkareng 21 17-Nop-15 3,64 cemar ringan 6 Sungai Cengkareng 22 16-Nop-15 5,59 cemar sedang

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4.2.14. Sungai Tatum Barat TABEL : II.36. STATUS MUTU AIR SUNGAI TARUM BARAT NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 1 Sungai Tarum Barat 17 22-Sep-15 1,55 cemar ringan 2 Sungai Tarum Barat 17A 22-Sep-15 1,36 cemar ringan 3 Sungai Tarum Barat 18 22-Sep-15 1,55 cemar ringan 4 Sungai Tarum Barat 17 2-Okt-15 5,75 cemar sedang 5 Sungai Tarum Barat 17A 2-Okt-15 1,27 cemar ringan 6 Sungai Tarum Barat 18 2-Okt-15 1,25 cemar ringan 7 Sungai Tarum Barat 17 24-Nop-15,94 memenuhi baku mutu 8 Sungai Tarum Barat 17A 24-Nop-15 3,8 cemar ringan 9 Sungai Tarum Barat 18 24-Nop-15 3,69 cemar ringan 2.4.2.15. Sungai Kamal TABEL : II.37. STATUS MUTU AIR SUNGAI KAMAL NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 1 Sungai Kamal 42 22-Sep-15 11,54 cemar berat 2 Sungai Kamal 41A 22-Sep-15 2,85 cemar ringan 3 Sungai Kamal 41 22-Sep-15 7 cemar sedang 4 Sungai Kamal 42 2-Okt-15 7,85 cemar sedang 5 Sungai Kamal 41A 2-Okt-15 9,79 cemar sedang 6 Sungai Kamal 41 2-Okt-15 5,1 cemar sedang 7 Sungai Kamal 42 16-Nop-15 1,42 cemar berat 8 Sungai Kamal 41A 16-Nop-15 1,88 cemar berat 9 Sungai Kamal 41 16-Nop-15 4,2 cemar ringan 2.4.2.16. Sungai Grogol TABEL : II.38. STATUS MUTU AIR SUNGAI GROGOL NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 1 Sungai Grogol 27 22-Sep-15 4,8 cemar ringan 2 Sungai Grogol 25 29-Sep-15 6,14 cemar sedang

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 3 Sungai Grogol 25A 29-Sep-15 6,56 cemar sedang 4 Sungai Grogol 25B 29-Sep-15 11,91 cemar berat 5 Sungai Grogol 26 6-Okt-15 11,66 cemar berat 6 Sungai Grogol 25B 2-Okt-15 11,75 cemar berat 7 Sungai Grogol 26 2-Okt-15 14,48 cemar berat 8 Sungai Grogol 27 2-Okt-15 7,45 cemar sedang 9 Sungai Grogol 25 26-Okt-15 6,43 cemar sedang 1 Sungai Grogol 25A 26-Okt-15 8,45 cemar sedang 11 Sungai Grogol 25B 17-Nop-15 11,3 cemar berat 12 Sungai Grogol 26 16-Nop-15 9,39 cemar sedang 13 Sungai Grogol 27 16-Nop-15 3,5 cemar ringan 14 Sungai Grogol 25 23-Nop-15 7,4 cemar sedang 15 Sungai Grogol 25A 23-Nop-15 7,3 cemar sedang 2.4.2.17. Sungai Pesanggrahan Kali Pesanggrahan adalah sungai yang mengalir dari Kabupaten Bogor, Kota Depok, Jakarta Selatan, hingga akhirnya ke Tangerang, Banten. Sungai ini melewati Kecamatan Tanah Sereal, Kecamatan Bojong Gede, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Limo, Kecamatan Kebayoran Lama, Kecamatan Pesanggrahan, Kecamatan Kembangan, Kecamatan Kebun Jeruk, hingga akhirnya ke Cengkareng. Berdasarkan data tahun 25, 55 persen Sub-Daerah Aliran Sungai Kali Pesanggrahan telah ditempati oleh perumahan, hanya 7 persen yang masih berupa hutan, 2 persen sawah, dan 13 persen ladang (Yanto, 28). TABEL : II.39. STATUS MUTU AIR SUNGAI PESANGGRAHAN NO NAMA SUNGAI TITIK/LOKASI PERIODE/TANGGAL INDEKS PENCEMAR STATUS 1 Sungai Pesanggrahan 23 29-Sep-15 2,59 cemar ringan 2 Sungai Pesanggrahan 23A 29-Sep-15 4,96 cemar ringan 3 Sungai Pesanggrahan 49 29-Sep-15 6,67 cemar sedang 4 Sungai Pesanggrahan 49A 29-Sep-15 5,77 cemar sedang 5 Sungai Pesanggrahan 23B 29-Sep-15 6,95 cemar sedang 6 Sungai Pesanggrahan 49A 26-Okt-15 6,66 cemar sedang 7 Sungai Pesanggrahan 49 26-Okt-15 7,55 cemar sedang 8 Sungai Pesanggrahan 23B 26-Okt-15 7,1 cemar sedang 9 Sungai Pesanggrahan 23 26-Okt-15 3,39 cemar ringan 1 Sungai Pesanggrahan 23A 26-Okt-15 6,48 cemar sedang 11 Sungai Pesanggrahan 23 23-Nop-15 2,89 cemar ringan