REGENERASI TANAMAN SENGON (Albizia falcataria) MELALUI MULTIPLIKASI TUNAS AKSILAR DENGAN PENGGUNAAN KOMBINASI ZPT DAN AIR KELAPA SKRIPSI.

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Oleh : RATRIANA RINDA FITRISWARI NPM :

PERTUMBUHAN EMBRIO KELAPA KOPYOR (Cocos nucifera L.) PADA BERBAGAI MODIFIKASI MEDIA KULTUR IN-VITRO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN DOSIS PUPUK UREA DAN DOSIS PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI ( Brassica chinensis L.

Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanaman karet merupakan komoditi perkebunan yang penting dalam

KAJIAN KONSENTRASI SITOKININ (CPPU) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DUA SUMBER BIBIT BULBIL TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus) SKRIPSI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu komoditas buah tropis

PENGGUNAAN IAA DAN BAP UNTUK MENSTIMULASI ORGANOGENESIS TANAMAN Anthurium andreanum DALAM KULTUR IN VITRO

PENGGUNAAN KOMPOSISI MEDIA DASAR DAN BAP UNTUK INDUKSI ORGANOGENESIS ANTHURIUM WAVE OF LOVE (Anthurium plowmanii) SECARA IN VITRO

BAB I PENDAHULUAN. sandang dan papan. Allah Subhanahu Wa Ta ala berfirman dalam surat Ali-Imran

BAB I PENDAHULUAN. tahun mencapai US$ 681 juta pada tahun 2011 (FAO, 2013). Kopi memegang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Eksplan Terubuk

BAB I PENDAHULUAN. anggrek yang mendominasi pasar adalah anggrek impor, yaitu Dendrobium dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

INDUKSI MUTASI KROMOSOM DENGAN KOLKISIN PADA TANAMAN STEVIA (Stevia rebaudiana Bertoni) KLON ZWEETENERS SECARA IN VITRO

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai macam tanaman hias. Pengembangan komoditi tanaman hias dilakukan

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hipogea L.) merupakan salah satu komoditas pertanian

I. PENDAHULUAN. Ekosistemnya dalam pasal 20 ayat 1 dan 2 serta Peraturan Pemerintah No. 77

Ketersediaan Eksplan, Tunas Aksiler dan Kalugenesis pada Perbanyakan Mikro Toona sinensis

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PANJANG STEK PUCUK DAUN DAN KONSENTRASI KINGTONE-F TERHADAP INDUKSI BIBIT TANAMAN SANSIVEIRA (Sansiveira trifasciata, L) SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan tegakan berkayu banyak tumbuh dalam ekosistem hutan.

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) adalah salah satu komoditas utama kacangkacangan

PENGARUH PEMBERIAN URIN KELINCI DAN KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea, L.) SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) tergolong dalam famili Graminae yaitu

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dimulai pada bulan

TINJAUAN PUSTAKA Botani, Penyebaran dan Manfaat Tanaman Jarak Pagar ( Jatropha curcas L.) Kultur Jaringan Tanaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. stroberi modern (komersial) dengan nama ilmiah Frageria x ananasa var

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu merupakan tanaman perdu yang berasal dari Benua Amerika, tepatnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Firman Allah dalam Surat Asy-Syu araa (26):7 sebagai berikut:

GAHARU. Dr. Joko Prayitno MSc. Balai Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN TANAMAN

BAB I PENDAHULUAN. yang produknya digunakan sebagai bahan baku industri serta sangat penting

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA 2014

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang

I. PENDAHULUAN. energi utama umat manusia diperoleh dari bahan bakar fosil. Masalahnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KONSENTRASI IAA, IBA, BAP, DAN AIR KELAPA TERHADAP PEMBENTUKAN AKAR POINSETTIA (Euphorbia pulcherrima Wild Et Klotzch) IN VITRO

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) memiliki peran strategis dalam pangan

PENGARUH BENTUK DAN DOSIS PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) LOKAL MADURA SKRIPSI

Pengaruh Retardan dan Aspirin dalam Menginduksi Pembentukan Umbi Mikro Kentang (Solanum tuberosum) Secara In Vitro

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TEKNIK STERILISASI DAN RESPON PERTUMBUHAN EKSPLAN TANGKAI BUNGA ANGGREK Phalaenopsis sp. DENGAN PENAMBAHAN ZAT PENGATUR TUMBUH 2i-P SECARA IN VITRO

REGENERASI EKSPLAN MELALUI ORGANOGENESIS DAN EMBRIOGENESIS SOMATIK

I. PENDAHULUAN. Masalah mengenai tebu yang hingga kini sering dihadapi adalah rendahnya

I. PENDAHULUAN. menggunakan satu eksplan yang ditanam pada medium tertentu dapat

RESPON PERTUMBUHAN MERISTEM KENTANG (Solanum tuberosuml) TERHADAP PENAMBAHAN NAA DAN EKSTRAK JAGUNG MUDA PADA MEDIUM MS

13/10/2012 PENDAHULUAN. REVIEW KULTUR JARINGAN CENDANA (Santalum album L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN. eksplan hidup, persentase eksplan browning, persentase eksplan kontaminasi,

KAJIAN KOMPOSISI MEDIA UTAMA DAN PENAMBAHAN PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae). SKRIPSI

PENGARUH BAP DAN GA 3 TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS TANAMAN SINGKONG GAJAH (Manihot esculenta Crantz) MELALUI KULTUR MERISTEM

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Stevia rebaudiana Bertoni termasuk tanaman famili Asteraceae

TEKNOLOGI PERBANYAKAN BIBIT PISANG ABAKA DENGAN KULTUR JARINGAN DR IR WENNY TILAAR,MS

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. hidup, terkontaminasi dan eksplan Browning. Gejala kontaminasi yang timbul

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain. Selain itu, kencur juga dapat digunakan sebagai salah satu bumbu

PELATIHAN KULTUR JARINGAN ANGGREK TAHUN 2013 MATERI 4 BAHAN TANAM (EKSPLAN) DALAM METODE KULTUR JARINGAN. Oleh: Paramita Cahyaningrum Kuswandi, M.Sc.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Riau-Pekanbaru

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. zat pengatur tumbuh memperlihatkan pertumbuhan yang baik. Hal tersebut sesuai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan krisan dalam sistematika tumbuhan (Holmes,1983)

KAJIAN ZAT PENGATUR TUMBUH DAN DOSIS PUPUK MAJEMUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus) ASAL UMBI TAHUN KE DUA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengatnatan terhadap parameter saat muncul tunas setelah dianalisis. Saat muncul tunas (hari)

RESPON REGENERASI EKSPLAN KALUS KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) TERHADAP PEMBERIAN NAA SECARA IN VITRO

Pembuatan Larutan Stok, Media Kultur Dan Sterilisasi Alat Kultur Jaringan Tumbuhan. Nikman Azmin

SKRIPSI. Persyaratan Sarjana-1. Disusun Oleh: VINA A FAKULTA

BAB III BAHAN DAN TATA KERJA. kotiledon dari kecambah sengon berumur 6 hari. Kecambah berasal dari biji yang

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah the Queen of fruits ratu dari buah- buahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kombinasi BAP dan IBA terhadap Waktu Munculnya Tunas Akasia (Acacia mangium Willd.)

I. PENDAHULUAN. sebutan lain seruni atau bunga emas (Golden Flower) yang berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stevia (Stevia rebaudiana) merupakan salah satu jenis tanaman obat di

PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Jati Emas (Cordia subcordata) kultur in vitro dengan induk tanaman pada mulanya berasal dari Myanmar.

PENGARUH PEMBERIAN BAP DAN NAA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUNAS MIKRO KANTONG SEMAR (Nepenthes mirabilis) SECARA IN VITRO

PENGARUH PEMBERIAN BAP (Benzil Amino Purin) DAN NAA (Naftalen Asam Asetat) TERHADAP MORFOGENESIS DARI KALUS SANSEVIERIA (Sansevieria cylindrica)

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tinggi. Pada tahun 2014, total produksi biji kopi yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Bagi Indonesia, kakao merupakan sumber

`PENGARUH IAA DAN BAP TERHADAP INDUKSI TUNAS MIKRO DARI EKSPLAN BONGGOL PISANG KEPOK ( Musa paradisiaca L) SKRIPSI OLEH :

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum) Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan anggrek yang

PENGARUH UMUR FISIOLOGIS KECAMBAH BENIH SUMBER EKSPLAN

Transkripsi:

REGENERASI TANAMAN SENGON (Albizia falcataria) MELALUI MULTIPLIKASI TUNAS AKSILAR DENGAN PENGGUNAAN KOMBINASI ZPT DAN AIR KELAPA SKRIPSI Oleh: RAHADI PURBANTORO NPM : 0825010009 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2013

REGENERASI TANAMAN SENGON (Albizia falcataria) MELALUI MULTIPLIKASI TUNAS AKSILAR DENGAN PENGGUNAAN KOMBINASI ZPT DAN AIR KELAPA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Program Studi Agroteknologi Oleh: RAHADI PURBANTORO NPM : 0825010009 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA 2013

REGENERASI TANAMAN SENGON (Albizia falcataria) MELALUI MULTIPLIKASI TUNAS AKSILAR DENGAN PENGGUNAAN KOMBINASI ZPT DAN AIR KELAPA Oleh : Rahadi Purbantoro NPM : 0825010009 Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Pada tanggal : 23 Januari 2013 Pembimbing Tim Penguji : 1. Pembimbing Utama : 1. Ketua Ir. Didik Utomo P., MP. Ir. Didik Utomo P., MP. 2. Pembimbing Pendamping : 2. Sekretaris Dr. Ir. Sukendah, MSc. Ir. Agus Sulistyono, MP. 3. Anggota Dr. Ir. H. Ramdan Hidayat, MS. 4. Anggota Ir. Hadi Suhardjono, MT. Mengetahui : Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi Agroteknologi Dr. Ir. H. Ramdan Hidayat, MS. Ir. Mulyadi, MS.

Telah Direvisi Tanggal : 31 Januari 2013 Pembimbing Utama : Pembimbing Pendamping : Ir. Didik Utomo P., MP. Dr.Ir. Sukendah, MSc.

KATA PENGANTAR Dengan segala puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi, yang berjudul REGENERASI TANAMAN SENGON (Albizia falcatania) MELALUI MULTIPLIKASI TUNAS AKSILAR DENGAN PENGGUNAAN KOMBINASI ZPT DAN AIR KELAPA. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian Progam Studi Agroteknologi di Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur. Dalam Penyusunan Skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran. Dengan disertai harapan, semoga dalam penyusunan Skripsi ini dapat diterima dan memenuhi syarat, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. Bapak Ir.Didik Utomo P, MP. Selaku dosen pembimbing utama yang dengan kebijaksanaan, serta kesabaran beliau dalam membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi. 2. Ibu Dr. Ir. Sukendah, MSc Selaku dosen pembimbing pendamping yang dengan kebijaksanaan, serta kesabaran beliau dalam membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi. 3. Bapak Dr. Ir. Ramdan Hidayat, MS. Selaku Dekan Fakultas Pertanian UPN VETERAN Jawa Timur i

4. Bapak Ir. Mulyadi, MS. Selaku ketua Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN VETERAN Jawa Timur. 5. Kedua orang tua dan Mbakku yang telah memberi dorongan, semangat, doa, dan kasih sayang. 6. Ibu dosen Lab. Bioteknologi yang telah memberi masukan dan pendapat selama penelitian 7. Teman-teman agroteknologi angkatan 08 yang telah memberi semangat serta dorongan 8. Pihak-pihak terkait yang namanya tidak bisa disebutin satu-persatu yang telah membantu kelancaran selama penelitian Dalam penulisan Skripsi ini, penulis menyadari masih jauh dari sempurna, karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak. Surabaya, Januari 2013 Penulis ii

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i iii vi vii I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 4 C. Perumusan Masalah... 4 D. Hipotesa... 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sengon Laut... 6 1. Morfologi Sengon Laut... 6 B. Mikropropagasi... 7 C. Multiplikasi Tunas Aksilar... 8 D. Peranan Zat Pengatur Tumbuh Auksin dan Sitokinin dalam Multiplikasi Tunas Aksilar... 9 1. Auksin... 10 2. Sitokinin... 12 E. Peranan Air Kelapa... 13 III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian... 16 B. Bahan dan Alat... 16 1. Bahan Tanam dan Media... 16 2. Alat... 17 C. Metode Penelitian... 17 D. Pelaksanaan Penelitian... 18 Sterilisasi Alat... 18 iii

Halaman 1. Pembuatan Media... 18 2. Sterilisasi Media... 19 3. Membangun Eksplan Steril... 19 4. Penumbuhan Tunas Aksilar... 19 5. Subkultur... 20 6. Penumbuhan Planlet Sengon Laut... 20 E. Variabel Pengamatan... 20 1. Pengamatan Secara Deskriptif... 21 2. Pengamatan Secara Kuantitatif... 21 a. Tahap Perbanyakan Tunas Aksilar... 21 1) Persentase Kontaminasi... 21 2) Persentase Browning... 21 3) Persentase Mati... 21 4) Presentase Stagnan... 22 5) Persentase Eksplan yang Keluar Tunas... 22 6) Jumlah Tunas... 22 b. Tahap Penumbuhan Planlet... 23 1) Persentase Kontaminasi... 23 2) Persentase Browning... 23 3) Persentase Mati... 23 4) Persentase Stagnan... 24 5) Presentase tunas tumbuh sebagai planlet... 24 6) Tinggi Tunas... 24 7) Jumlah Daun... 24 8) Jumlah Akar Primer... 24 F. Analisis Data... 25 1. Analisis RAL... 26 2. Analisis Ragam... 27 3. Hipotesis... 27 4. Transformasi Data... 28 iv

Halaman 5. Uji Lanjutan BNT... 28 6. Alternatif Pengujian... 29 DAFTAR PUSTAKA... 30 LAMPIRAN... 33 v

DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman Teks 1. Rumus Bangun ZPT Auksin dan Berat mol, (a) NAA, (b) 2,4-D... 10 2. Rumus Bangun ZPT Sitokinin dan Berat mol, BAP... 12 vi

DAFTAR TABEL Nomor Halaman Teks 1. Analisis Ragam Percobaan yang terdiri dari Satu Faktorial dengan Rancangan Acak Lengkap... 27 Lampiran 2. Komposisi Media Murashige dan Skoog (MS) (1962)... 33 3. Komposisi Air Buah Kelapa Muda dari Jenis Kelapa Dalam... 34 vii

Rahadi Purbantoro. 0825010009. REGENERASI TANAMAN SENGON (Albizia falcataria) MELALUI MULTIPLIKASI TUNAS AKSILAR DENGAN PENGGUNAAN KOMBINASI ZPT DAN AIR KELAPA. Dibawah bimbingan Ir. Didik Utomo P., MP dan Dr. Ir. Sukendah, MSc. ABSTRAK Sengon (Albizia falcataria (L.) Fosberg) merupakan salah satu jenis tanaman yang diprioritaskan untuk Hutan Tanaman Industri. Hutan rakyat sengon mempunyai peran ganda yang sangat menguntungkan bagi petani. Walaupun demikian lahan penanaman atau perkebunan sengon di Jawa Timur akhir-akhir ini banyak mendapatkan masalah yaitu serangan hama dan penyakit. Disamping itu kualitas pertumbuhan dan kayu sengon di sebagian perkebunan, persemaian dan hutan rakyat sangat beragam. Selain itu penyediaan benih unggul sengon yang berasal dari areal produksi benih, tegakan benih, dan kebun benih masih terbatas. Upaya propagasi sengon secara konvensional baik secara stek maupun cangkok belum banyak berhasil. Salah satu metode untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui penyediaan bibit secara in vitro. Oleh sebab itu, penelitian ini difokuskan pada tunas aksilar sengon sebagai sumber eksplan, dimana diperbanyak melalui multiplikasi tunas aksilar sehingga dapat diregenerasikan dan dapat memperoleh bibit yang banyak dan seragam dan dengan penambahan berbagai konsentrasi zat pengatur tumbuh dan air kelapa pada media tumbuh dengan maksud untuk meningkatkan pertumbuhan dari multiplikasi tunas aksilar sengon. Pada penelitian ini Persentase kontaminasi rata-rata hasilnya sama yaitu 7%, hasil ini terdapat pada perlakuan MS + BAP 3 mg/l + 2,4-D 0,1 mg/l + Air Kelapa 150 ml/l, MS + BAP 3 mg/l + NAA 0,5 mg/l + Air Kelapa 150 ml/l, dan MS + BAP 6 mg/l + Air Kelapa 150 ml/l, persentase browning terendah terdapat pada media MS + BAP 3 mg/l + 2,4-D 0,1 mg/l + Air Kelapa 150 ml/l dengan hasil 7%. persentase mati tertinggi terdapat pada perlakuan MS + BAP 3 mg/l + NAA 0,5 mg/l + Air Kelapa 150 ml/l.. Pada media perlakuan MS + BAP 6 mg/l + Air Kelapa 150 ml/l menghasilkan rata-rata jumlah tunas paling banyak 2-3 tunas. Pada tahap penumbuhan planlet persentase kontaminasi tertinggi yaitu 14% terdapat pada media asal perlakuan MS + BAP 3 mg/l + NAA 0,5 mg/l + Air Kelapa 150 ml/l dan MS + BAP 6 mg/l + Air Kelapa 150 ml/l, sementara pada persentase browning terendah dengan hasil 9% terdapat pada media asal perlakuan MS + BAP 3 mg/l + NAA 0,5 mg/l + Air Kelapa 150 ml/l, sedangkan persentase mati tertinggi dengan hasil 59 % terdapat pada media asal perlakuan MS + BAP 2 mg/l + Air Kelapa 150 ml/l. Keberhasilan Eksplan menjadi tunas dengan persentase tertinggi didapat pada perlakkuan MS + BAP 3 mg/l + 2,4-D 0,1 mg/l + Air Kelapa 150 ml/l yaitu 64%, pada tahap pembentukan planlet persentasenya terbaik didapat pada media asal perlakuan MS + BAP 6 mg/l +Air Kelapa 150 ml/l dengan hasil 14%. Hasil rata-rata tinggi tunas sampai asal perlakuan MS + BAP 4 mg/l + Air Kelapa 150 ml/l ini memberikan tinggi tunas yang paling tinggi yaitu 1,192 cm, Berdasarkan rata-rata jumlah daun dan akar, maka hasil tebanyak adalah pada media asal perlakuan MS + BAP 4 mg/l + Air Kelapa 150 ml/l dengan hasil 2,14 dan 2,357. Kata kunci : Regenerasi, Sengon (Albizia falcataria), Multiplikasi, Kombinasi ZPT dan Air Kelapa

Riwayat Hidup Rahadi Purbantoro, lahir di Kota Kediri 5 Juni 1990. Pendidikan formal dimulai saat penulis memasuki pendidikan sekolah dasar pada tahun 1998 di SD Negeri Rangkah VI Surabaya dan lulus pada tahun 2003. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya di SMP N 9 Surabaya pada tahun yang sama dan lulus pada tahun 2005, kemudian penulis melanjutkan ke SMU TRIMURTI Surabaya pada tahun yang sama dan lulus pada tahun 2008. Penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur pada tahun 2008 pada Fakultas Pertanian Penulis memilih program studi Agroteknologi, selama sekolah di perguruan tinggi penulis aktif di Organisasi Mahasiswa IMAGROTEK selama dua periode dan menjabat dibidang pengabdian masyarakat, selain itu penulis juga berperan aktif di BEM FP selama satu periode dengan jabatan Menteri Hukum dan HAM. Sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian, penulis menyelesaikan Skripsi yang berjudul REGENERASI TANAMAN SENGON (Albizia falcataria) MELALUI MULTIPLIKASI TUNAS AKSILAR DENGAN PENGGUNAAN KOMBINASI ZPT DAN AIR KELAPA. Dibawah bimbingan Ir. Didik Utomo P., MP dan Dr. Ir. Sukendah, MSc.

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sengon (Albizia falcataria (L.) Fosberg) merupakan salah satu jenis tanaman yang diprioritaskan untuk Hutan Tanaman Industri. Tanaman ini mudah tumbuh dan tidak menuntut persyaratan tumbuh yang banyak serta memiliki prospek dalam pemanfaatan kayunya. Pada umur 6 tahun tanaman ini sudah menghasilkan kayu bulat sebesar 156 m 3 /Ha. Kayunya banyak digunakan untuk peti kemas, bahan pembungkus, bahan mainan, perabot rumah tangga dan bahan pembuat pulp (Departemen Kehutanan, 1992). Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat (2007) menyebutkan luasan hutan rakyat di Provinsi Jawa Barat sebesar 185,547,63 ha dengan produksi kayu sebesar 1.336.006,30 m 3, dengan jenis kayu utama sengon, mahoni, jati dan kayu afrika. Produksi kayu yang dihasilkan dari hutan rakyat tersebut menunjukkan trend meningkat dari 23.784,90 m 3 pada tahun 2003 menjadi 447.319,94 m 3 pada tahun 2006. Sementara luas area hutan sengon di Provinsi Jawa Timur sebesar 2.891 ha dengan produksi kayu 80.558 m 2 (Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, 2001). Hutan rakyat sengon mempunyai peran ganda yang sangat menguntungkan bagi petani, disamping memberikan manfaat kayu dan hasil hutannya yang dapat memberikan manfaat secara ekonomi, juga bermanfaat sebagai hidrologis, suplai oksigen, estetika, dan keindahan lingkungan. Walaupun demikian lahan penanaman atau perkebunan sengon di Jawa Timur akhir-akhir ini banyak mendapatkan masalah yaitu serangan hama dan penyakit. Tanaman sengon sangat rentan terhadap serangan hama penggerek

2 batang yang disebut boktor. Pada tingkat serangan yang parah dapat mengurangi hasil dan kualitas kayu dan seringkali menyebabkan kematian. Pohon sengon bisanya mulai terserang ketika berumur 2 3 tahun dan persentase pohon yang terserang dilaporkan meningkat dengan bertambahnya umur. Notoatmodjo (1963) melaporkan bahwa perkiraan kerugian tanaman sengon di Jawa Timur akibat serangan hama ini adalah sekitar 12% pada saat tanaman dipanen umur 4 tahun dan sekitar 74% jika dipanen setelah 8 tahun. Sedangkan penyakit yang menyerang tanaman sengon adalah penyakit karat tumor atau karat puru. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Uromycladium tepperianum yang menyerang bagian batang, cabang maupun titik tumbuh terminal dan lateral tanaman. Tanaman yang diserang jamur ini pada umumnya mulai dari tanaman di persemaian maupun tanaman yang sudah dewasa di lapangan. Akibat serangan hama dan penyakit tersebut menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak sempurna. Disamping itu kualitas pertumbuhan dan kayu sengon di sebagian perkebunan, persemaian dan hutan rakyat sangat beragam. Hal ini di sebabkan bibit yang diperoleh petani untuk kebutuhan penanaman sengon ini bervariasai dan biji yang tidak diketahui induknya. Selain itu penyediaan benih unggul sengon yang berasal dari areal produksi benih, tegakan benih, dan kebun benih masih terbatas. Upaya propagasi sengon secara konvensional baik secara stek maupun cangkok belum banyak berhasil. Dalam hal ini kebutuhan akan bibit sengon yang unggul yaitu relatif tahan terhadap hama dan penyakit serta mempunyai pertumbuhan yang seragam belum bisa terpenuhi sampai saat ini. Salah satu metode untuk mengatasi hal tersebut

3 adalah melalui penyediaan bibit secara in vitro. Menurut Pierik (1987) dan Gunawan (1998) teknik perbanyakan secara in vitro memiliki banyak kelebihan, yaitu tanaman dapat diperbanyak setiap saat dan lebih cepat menghasilkan bibit yang banyak dalam jangka waktu yang pendek. Perbanyakan in vitro pada tanaman sengon sudah pernah dicoba dengan menggunakan materi vegetatif (eksplan) berasal dari pohon dewasa. Namun cara ini masih mengalami kendala yaitu tingkat kontaminasi eksplan yang tinggi dan rendahnya hasil induksi tunas. Oleh sebab itu dalam penelitian ini akan dicoba menggunakan eksplan steril yang dibangun dari benih kecambah. Keberhasilan kultur in vitro dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama komponen media dan zat pengatur tumbuh. Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan secara in vitro karena didalam media in vitro tanaman mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhan eksplan yang akan ditanam. Zat pengatur tumbuh dibutuhkan dalam kultur in vitro untuk pertumbuhan dan morfogenesis sel, jaringan dan organ. Interaksi dan perimbangan ZPT yang diberikan dalam media dan yang diproduksi oleh sel secara endogen menentukan arah pertumbuhan suatu kultur. Zat pengatur tumbuh auksin dan sitokinin yang ditambahkan pada media juga harus disesuaikan konsentrasinya. Disamping zat pengatur tumbuh, juga di tambahkan beberapa zat organik seperti air kelapa ke dalam media kultur. Pemberian air kelapa dimaksudkan untuk mendorong induksi tunas adventif, karena penambahan air kelapa dapat meningkatkan pembelahan sel dan mendorong pembentukan organ yang dapat

4 meningkatkan peranan fitohormon dalam proses embriogenesis somatik maupun organogenesis (Priyono dan Danimihardja, 1991). Pada penelitian ini difokuskan pada regenerasi secara langsung melalui multiplikasi tunas aksilar sengon laut sebagai sumber eksplan, dimana diperbanyak melalui multiplikasi tunas aksilar sehingga dapat diregenerasikan dan dapat memperoleh bibit yang banyak dan seragam dan dengan penambahan berbagai konsentrasi zat pengatur tumbuh dan air kelapa pada media tumbuh dengan maksud untuk meningkatkan pertumbuhan dari multiplikasi tunas aksilar sengon. B. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan regenerasi tanaman sengon melalui multiplikasi tunas aksilar dan untuk mendapatkan kombinasi ZPT dan air kelapa yang dapat mempengaruhi pertumbuhan yang maksimal dari multiplikasi tunas aksilar. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang timbul antara lain: 1. Sejauh manakah keberhasilan regenerasi tanaman sengon melalui multiplikasi tunas aksilar? 2. Apakah terdapat perbedaan dari penggunaan kombinasi ZPT dan air kelapa terhadap regenerasi tanaman sengon?

5 D. Hipotesa 1. Diduga regenerasi tanaman sengon melalui multiplikasi tunas aksilar dapat meningkatkan perolehan jumlah bibit sengon in vitro. 2. Diduga terdapat kombinasi ZPT dan air kelapa yang tepat untuk regenerasi tanaman sengon melalui multiplikasi tunas aksilar.