ABSTRAK. Kata Kunci: Peran Orang Tua, Peran Petugas Kesehatan, Kelengkapan Imunisasi.

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA. Kiftiyah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI DESA TARAMAN KECAMATAN SIDOHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. 1

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

Zakiyah,et al, Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi per Antigen...

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini

PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA MENGGUNAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2005). Imunisasi adalah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU BALITA BERKUNJUNG DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dari segi ekonomi dikatakan bahwa pencegahan adalah suatu

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS BARING KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKEP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DALAM PELAKSANAAN POSYANDU DI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.

METODOLOGI PENELITIAN

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tujuh macam penyakit (PD3I) yaitu penyakit TBC, Difteri, Tetanus,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya Korespondensi Penulis: Telp: ISSN:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai ciri khas yang berbeda-berbeda. Pertumbuhan balita akan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT-HB DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK

BAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT 1 DENGAN KECEMASAN IBU SEBELUM IMUNISASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOROH 1 KABUPATEN GROBOGAN

Hubungan Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Umur Bulan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG

1. Apakah anda mengetahui tentang imunisasi? a. Ya b. Tidak 2. Apakah anda mengetahui tentang tujuan imunisasi? a. Ya b. Tidak

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DIFTERI, PERTUSIS DAN TETANUS (DPT) DI PUSKESMAS COT BA U KOTA SABANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL. independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Batita, anak usia sekolah, dan wanita usia subur (WUS). Imunisasi lanjutan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

BAB I PENDAHULUAN. bayi dan kematian ibu melahirkan. Menitik beratkan pada pembangunan bidang

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

HUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN

suatu penyakit, jika suatu saat dia terkena penyakit yang sama maka tubuhnya sudah kebal terhadap penyakit tersebut (Matondang & Siregar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 ini masih jauh lebih baik dibandingkan dengan 20 tahun

Eka Fauzia Laila ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

Kata kunci : Peran Keluarga Prasejahtera, Upaya Pencegahan ISPA pada Balita

: Tingkat pengetahuan, bayi, Kejadian Ikutan Pasca imunisasi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

Lalu, kekebalan seperti apa yang dimiliki bayi di bulan-bulan pertamanya?

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

Transkripsi:

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI PADA KELUARGA YANG MEMILIKI BAYI USIA 0-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSEKESMAS PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA Fitriani Ningsih*, Evy Kasanova**, Ivana Devitasari*** Dosen Prodi D3 Kebidanan STIKes Eka Harap Telp: 085249017751 Email: feghanz@gmail.com ABSTRAK Cakupan imunisasi dasar di berikan pada bayi yang berusia 0-9 bulan dengan memasukan vaksin berupa bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukan kedalam tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, dan campak serta melalui mulut misalnya vaksin polio.tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan peran orang tua dan petugas kesehatan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada keluarga yang memiliki bayi usia 0-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pahandut. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasional. Rancangan penelitian yang dipilih adalah cross sectional. Teknik sampling menggunakan consecutif sampling dengan jumlah sampel 30 orang serta diuji dengan uji statistik Chi Square. Berdasarkan uji statistik pengaruh peran orang tua dan petugas kesehatan dengan kelengkapan imunisasi menunjukkan nilai significancy P value < nilai α dengan tingkat significancy α = 0,05. Nilai significancy menggunakan uji Chi Square diperoleh Sig. (2-tailed) sebesar 0,001. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran orang tua dan petugas kesehatan memiliki hubungan yang signifikan terhadap kelengkapan imunisasi. Kata Kunci: Peran Orang Tua, Peran Petugas Kesehatan, Kelengkapan Imunisasi. PENDAHULUAN Imunisasi dasar adalah usaha memberi kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Cakupan imunisasi dasar di berikan pada bayi yang berusia 0-9 bulan dengan memasukan vaksin berupa bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukan kedalam tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, dan campak serta melalui mulut misalnya vaksin polio (Marimbi, 2010). Keterlibatan orang tua untuk berpartisipasi membawa bayinya imunisasi dasar dan kesungguhan dari petugas kesehatan untuk mencapai target cakupan sangat penting. Cakupan bayi Indonesia yang telah di imunisasi pada tahun 2009 menunjukkan bahwa dari jumlah sasaran 4.851.942 jiwa bayi, cakupan imunisasi Hepatitis B (HB) usia O bulan atau kurang dari 7 hari (65,7%), imunisasi Bacillus Celmette Guerin (BCG) (90,3%), imunisasi Polio 1 (97,7%), imunisasi Difteri, Pertusis dan Tetanus/Hepatitis B (DPT/HB) 1 (96,1%), imunisasi Polio 2 (94,2%), imunisasi DPT/HB 2 (93,0%), imunisasi Polio 3 (92,8%), imunisasi DPT/HB 3 (91,8%), imunisasi Polio 4 (89,9%), dan imunisasi Campak (89,2%). Dari data tersebut cakupan yang paling rendah yaitu pada imunisasi campak (89%) (Buletin data surveilans PD3I & imunisasi, 2014). Berdasarkan hasil cakupan imunisasi di Puskesmas Pahandut menunjukkan bahwa dari jumlah sasaran 425 jiwa bayi, cakupan imunisasi HB 1 66 bayi, imunisasi BCG 63 bayi, imunisasi Polio 231 bayi, imunisasi DPT 182 bayi, imunisasi Campak 56 bayi, (Puskesmas Pahandut, 2015). Imunisasi tertentu seperti DPT dan campak memiliki efek samping demam terhadap bayi sehinga banyak orang tua yang masih menolak memberikan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel dependen. SURYA 58 Vol. 08, No. 02, Agustus 2016

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara variabel independen dan dependen yang diukur sekaligus dalam waktu yang sama. Pengambilan sampel menggunakan metode Consecutif sampling yaitu pemilihan sampel dengan menetapankan subjek yang memenuhi kriteria penelitian di masukan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah responden dapat terpenuhi. Data tentang populasi di atas akan diseleksi kriteria sampel yang terdiri dari kriteria inklusi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Sampel penelitian ini ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Tempat penelitian dilakukan di Puskesmas Pahandut pada tanggal 16-27 Juni 2016. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data dilakukan analisis univariat dan bivariate. Uji statistik yang digunakan yaitu uji chi square adalah adalah salah satu uji bivariat asosiatif no parametris, artinya uji Chi Kuadrat X 2 dapat digunakan untuk mengestimasi atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau menganalisis hasil observasi untuk mengetahui, apakah terdapat hubungan atau perbedaan yang signifikan pada penelitian yang menggunakan data nominal. HASIL PENELITIAN 1. Peran Orang Tua dengan Kelengkapan Imunisasi 33% 27% 40% Kurang Cukup Baik tua yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pahandut Kota di dapatkan peran orang tua paling banyak adalah berkategori kurang baik yaitu sebanyak 12 responden (40%), dan yang paling sedikit adalah kategori cukup baik sebanyak 8 responden (27%). 2. Peran Petugas Kesehatan dengan Kelengkapan Imunisasi Gambar 2 Peran Petugas Kesehatan dengan Kelengkapan Imunisasi pada Keluarga yang Memiliki Bayi Usia 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pahandut Palangka Raya Diagram diatas menunjukan bahwa dari 30 responden berdasarkan peran petugas kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pahandut Kota di dapatkan bahwa peran petugas kesehatan paling banyak berkategori kurang baik yaitu sebanyak 13 responden (43%), dan yang paling sedikit adalah kategori cukup baik sebanyak 11 responden (37%). 3. Kelengkapan Imunisasi pada Keluarga Wilayah Kerja Puskesmas Pahandut. 43% 20% 37% 43% 57% TL Kurang Cukup Baik Lengkap Gambar 1 Peran Orang Tua dengan Kelengkapan Imunisasi pada Keluarga yang Memiliki Bayi Usia 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pahandut Palangka Raya Diagram diatas menunjukan bahwa dari 30 responden berdasarkan peran orang Gambar 3 Kelengkapan Imunisasi pada Keluarga yang Memiliki Bayi Usia 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pahandut Palangka Raya Diagram diatas menunjukan bahwa dari 30 responden berdasarkan kelengkapan imunisasi yang ada di wilayah kerja SURYA 59 Vol. 08, No. 02, Agustus 2016

Puskesmas Pahandut Kota di dapatkan bahwa kelengkapan imunisasi paling banyak adalah kelengkapan imunisasi berkategori tidak lengkap yaitu sebanyak 17 responden (57%), dan yang paling sedikit adalah kelengkapan imunisasi dengan kategori lengkap sebanyak 13 responden (43%). 4. Analisis Hubungan Peran Orang Tua dengan Kelengkapan Imunisasi pada Keluarga yang Memiliki Bayi Usia 0-12 Bulan di wilayah kerja Puskesmas Pahandut. Tabel 1 Hubungan Peran Orang Tua dengan Kelengkapan Imunisasi Anak Peran Kelengkapan Imunisasi Orang Tua Tidak Lengkap Lengkap Total F % F % F % Kurang 12 92,5 1 7.7 13 43,3 Cukup 6 54,5 5 45,5 11 36.7 Baik 0 0 6 100 6 20 Total 18 60 12 40 30 100 P Value 0,001 Hasil uji statistic chi square didapat p value = 0,001 lebih kecil dari 0,05 (< 0,05) maka H1 diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna antara peran orang tua dengan kelengkapan imunisasi pada keluarga yang memiliki bayi usia 0-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pahandut Palangkaraya. 5. Analisis Hubungan Peran Petugas Kesehatan dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Keluarga yang Memiliki Bayi Usia 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pahandut Tabel 2 Hubungan Peran Petugas Kesehatan dengan Kelengkapan Imunisasi Anak Peran Petugas Kesehatan Kelengkapan Imunisasi Total Tidak Lengkap Lengkap F % F % F % Kurang 12 92,3 1 7.7 13 43,3 Cukup 6 54,5 5 45,5 11 36,7 Baik 0 0,0 6 100 6 20 Total 18 60 12 40 30 100 P Value 0,001 Hasil uji statistic chi square didapat p value = 0,001 lebih kecil dari 0,05 (< 0,05) maka H1 diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna antara peran petugas kesehatan dengan kelengkapan imunisasi pada keluarga yang memiliki bayi usia 0-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pahandut Palangkaraya. PEMBAHASAN Berdasarkan analisis dengan menggunakan Uji statistic dengan metode chi square hasil 0,001 < 0,05 berarti H1 di terima menunjukan hubungan yang signifikan dan bermakna antara Peran Orang Tua dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Keluarga Wilayah Kerja Puskesmas Pahandut Palangka Raya. Menurut teori keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Mubarak, 2009). Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan menurut Friedman, 1998 dalam ( Efendi, 2009) Menurut penelitian yang di lakukan oleh Kusuma (2015) mengatakan, bahwa peran orang tua adalah seperangkat tindakan yang diharapkan dari seorang ayah dan ibu dalam membantu dan membimbing anak sehingga mempunyai semangat dalam belajar. Bentuk dan fungsi peran orang tua di dalam keluarga adalah sebagai berikut: Motivator, orang tua harus senantiasa memberikan dorongan terhadap anak untuk berbuat kebajikan dan meninggalkan larangan Tuhan, termasuk menuntut ilmu pengetahuan, Fasilitator, orang tua harus memberikan fasilitas, termasuk kebutuhan pendidikan kepada anak-anak., Mediator, orang tua hendaknya bertindak sebagai mediasi (perantara, penengah) dalam hubungan SURYA 60 Vol. 08, No. 02, Agustus 2016

keluarga, masyarakat terutama dengan sekolah. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa sebagian besar orang tua masih berfikir bahwa memberikan imunisasi pada bayinya hanya akan mengakibatkan bayi menjadi demam hingga rewel, disisi lain jadwal pemberian imunisasi pada bayi terkadang bisa bersamaan dengan kesibukan pekerjaan orang tua sehingga jadwal imunisasi tersebut terlewatkan. Bahkan ada orang tua yang berfikir tanpa memberikan imunisasi bayinya tetap dalam keadaan sehat tanpa tahu manfaat imunisasi dasar lengkap itu sangat penting. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Kesehatan memang modal utama untuk memulai kehidupan ini dengan lebih baik. Karena itu sebagai orang tua tidak boleh melupakan imunisasi bagi bayi dan anak, karena imunisasi ini amat berguna untuk melindungi anak dari berbagai virus yang mengancam kehidupannya.orang tua merupakan kunci dalam menjaga dan merawat anak. Anak dapat tumbuh dan berkembang secara sehat baik secara fisik maupun mental tergantung pada orang tua. Untuk mewujudkannya tentu orang tua harus turut berperan memperhatikan, mengawasi, dan merawat anak terutama di awal kehidupan anak khususnya pada masa bayi. Peran orang tua diperlukan untuk mencegah masalah kesehatan pada anak. Maka dari itu terdapat adanya hubungan antara peran orang tua dengan Kelengkapan Imunisasi pada Keluarga Wilayah Kerja Puskesmas Pahandut Palangka Raya. Petugas Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketermpilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan, baik berupa pendidikan gelar-d3, S1, S2 dan S3-; pendidikan non gelar (Ali, 2007). Menurut penelitian yang di lakukan oleh Zakiyah (2014) mengatakan pelaksanaan imunisasi tidak terlepas dari peran petugas kesehatan yang berhubungan langsung baik dengan masyarakat maupun sarana prasarana. Peran petugas kesehatan dalam program imunisasi meliputi penyusunan perencanaan, pelaksanaan imunisasi, pengelolaan rantai vaksin, penanganan limbah, standar tenaga dan pelatihan teknis, pencatatan dan pelaporan, supervisi dan bimbingan teknis, serta monitoring dan evaluasi. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa sebagian besar petugas kesehatan masih berperan kurang baik, ini dapat dilihat bahwa petugas kesehatan masih kurang aktif dalam memberikan penyuluhan kesehatan tentang imunisasi dasar lengkap, dan petugas kesehatan juga tidak pernah melakukan kunjungan ke rumah-rumah untuk mencari balita yang belum mendapat imunisasi. Peran petugas kesehatan (Bidan, Perawat, Dokter) berperan dalam peningkatan derajat kesehatan bayi, juga untuk merubah perilaku masyarakat yang tidak sehat ke arah perilaku sehat. Dalam menjalakan perannya, tenaga kesehatan harus mampu menyadarkan masyarakat khususnya ibu ibu yang memiliki bayi tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap. Oleh karena itu petugas kesehatan diharapkan dapat melaksanakan kegiatan pencegahan yang meliputi : Memberikan pendidikan pentingnya imunisasi dasar, mengajari ibu ibu yang memiliki bayi tentang jadwal pemberian imunisasi, menggerakkan peran kader di tingkat posyandu desa, melaksanakan pemberian imunisasi pada bayi, mendokumentasikan setiap pemberian imunisasi pada bayi. Maka dari itu terdapat adanya hubungan antara peran petugas kesehatan dengan kelengkapan imunisasi pada keluarga yang memiliki bayi usia 0-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pahandut. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasi tersebut maka dapat di simpulkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara Peran Orang Tua dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Keluarga Wilayah Kerja Puskesmas Pahandut Palangka Raya. Karena peran orang tua merupakan kunci dalam menjaga dan merawat bayinya, semakin aktifnya peran orang tua dalam meningkatkan kesehatan bayi khususnya dalam pemberian imunisasi maka kelengkapan imunisasi dasar bayi akan SURYA 61 Vol. 08, No. 02, Agustus 2016

menjadi lengkap dan terpenuhi. Berdasarkan hasi tersebut maka dapat di simpulkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara Peran petugas kesehatan dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Keluarga yang Memiliki Bayi Usia 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pahandut. Karena petugas kesehatan berperan penting khusunya dalam memotivasi orang tua dan memberikan penyuluhan dalam imunisasi dasar. 2. Saran Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya terkait dengan peran orang tua dan petugas kesehatan dengan kelengkapan imunisasi. Selain itu hendaknya peneliti selanjutnya dapat memilih tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. Hidayat, Aziz Alimul. (2009). Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika Imron, Mochamad. (2010). Metode Penelitian Bidang Kesehatan. Jakarta: CV Sagung Seto Juwono, liliana. (2013). Perawatan untuk Bayi dan Balita. Jakarta: Arcan Kasjono, Heru Subaris. (2009). Teknik Sampling Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Khotimah, Marifatul. (2014). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dan Peran Petugas Kesehatan Dengan Kepatuhan Minum Obat Kusta. Jurnal Penelitian Universitas Negeri Semarang DAFTAR PUSTAKA Ali, Zaidin. (2009). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC Ali, Zaidin. (2007). Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika Efendi, Ferry. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Giantiningsih. (2013). Hubungan peran keluarga dengan kelengkapan imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 10-12 bulan di Desa Batursari rw 3, 4, 5 dan 32 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Jurnal Keperawatan. Universitas Muhammadiyah Semarang Hidayat, Aziz Alimul. (2014). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Hidayat, Aziz Alimul. (2010). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika Kusnanto. (2008). Pengatar profesi & Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC Kusuma, Rarastiti. (2015). Pengaruh Peran Orang tua Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas III SD Se-Gugus Sinduharjo Sleman. Jurnal Penelitian Universitas PGRI Yogyakarta Lina Handayani. (2013). Hubungan peran petugas kesehatan dengan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi di desa Sidomulyo, Sidokarto dan Sidoluhur Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jurnal Keperawatan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Marimbi, Hanum. (2010). Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogyakarta: Nuha Medika Mubarak, Wahid Iqbal. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika SURYA 62 Vol. 08, No. 02, Agustus 2016

Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika Rambu, Maryasti. (2015). Peran Petugas Kesehatan Terhadap Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif di Wilayah Puskesmas Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Skripsi Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang Ranuh, Gde. (2014). Pedoman Imunisasi Di Indonesia. Edisi 5. Ikatan Dokter Indonesia Ranuh, Gde. (2011). Pedoman Imunisasi Di Indonesia. Edisi 4. Ikatan Dokter Indonesia Reeder, Sharon. (2013). Keperawatan Maternitas, vol 1. Edisi 18. Jakarta: EGC Rezeki, Sri. (2011). Panduan Imunisasi Anak. Ikatan Dokter Indonesia Sri Winarsih. (2013). Hubungan peran orang tua dalam pemberian imunisasi dasar dengan status imunisasi bayi di desa wilayah kerja Puskesmas Dringgu Kabupaten Probolinggo. Jurnal Keperawatan Universitas Kedokteran Brawijaya Suprajitno. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta: EGC Susanti, Lina wahyu. (2011). Hubungan peran kader posyandu dengan kelengkapan imunisasi dasar di desa Kwarasan Sukaharjo. Jurnal Keperawatan AKPER 17 Karang Anyar Winarsih, Sri. (2013). Hubungan Peran Orang Tua Dalam Pemberian Imunisasi Dasar Dengan Status Imunisasi Bayi Di Desa Wilayah Kerja Puskesmas Dringu Kabupaten Probolinggo. Jurnal Keperawatan Universitas Brawijaya Zakiyah, Arafatuz. (2014). Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi PerAntigen Tingkat Puskesmas di Kabupaten Jember. Skripsi Universitas Jember SURYA 63 Vol. 08, No. 02, Agustus 2016