KARAKTERISTIK PENDERITA STROKE ISKEMIK DENGAN INFARK RAWAT INAP DI RSUP HAJI ADAM MALIK KOTA MEDAN TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
Umur kelompok. Valid < 45 tahun tahun >65 tahun Total

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

Keywords: Characteristics of Patient, Stroke Hemorrhagic, RSUP H. Adam Malik

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

KARAKTERISTIK PENDERITA STROKE ISKEMIK DENGAN INFARK RAWAT INAP DI RSUP HAJI ADAM MALIK KOTA MEDAN TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1

KARAKTERISTIK PENDERITA GAGAL GINJAL RAWAT INAP DI RS HAJI MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI. Oleh : JULIANTI AISYAH NIM

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TINGKAT II PUTRI HIJAU KESDAM I/BUKIT BARISAN MEDAN TAHUN

GAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK. Oleh : YULI MARLINA

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU PADA BALITA YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN OLEH NOURMA Y LUMBAN GAOL

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD. DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN SKRIPSI.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 1

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kenaikan harga bahan bakar minyak, sepeda motor menjadi alat transportasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalaminya. Akan tetapi usia tidak selalu menjadi faktor penentu dalam perolehan

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang dapat dilakukan adalah pengendalian penyakit tidak menular. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN TAHUN SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

KARAKTERISTIK BAYI PENDERITA GASTROENTERITIS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD PURI HUSADA TEMBILAHAN TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan 63% penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masyarakat, termasuk di Indonesia. Bangsa Indonesia yang sedang

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RS St. ELISABETH MEDAN TAHUN

Keywords: Characteristics, Malaria Parasites Positive, RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. saat menghadapi berbagai ancaman bagi kelangsungan hidupnya seperti kesakitan. dan kematian akibat berbagai masalah kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduknya memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan serta

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung,

BAB I PENDAHULUAN. merokok, mengkonsumsi makanan siap saji (fast food) yang memiliki. kurang beristirahat dan berolahraga. (Auryn, 2007).

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

KARAKTERISTIK PENDERITA CEDERA KEPALA AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS DARAT RAWAT INAP DI RSUD DR. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

BAB I PENDAHULUAN. Proportional Mortality Ratio (PMR) masing-masing sebesar 17-18%. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. otak yang terganggu ( World Health Organization, 2005). Penyakit stroke

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai

BAB I PENDAHULUAN. tanda klinis. Gangguan ini berlangsung lebih dari 24 jam dapat. World, 2008). Di Amerika, dua per tiga orang mengalami defisit

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

Gambaran Penderita Stroke di Rumah Sakit Ade Moehammad Djoen Sintang Kalimantan Barat Periode Januari-Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Alsagaff,H, 2006). Penyakit ini juga

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RSUD RANTAU PRAPAT KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya di masyarakat. 1 Peningkatan

KARAKTERISTIK PENDERITA HIPERTENSI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN TAHUN SKRIPSI. Oleh : NENNY TRIPENA NIM.

KARAKTERISTIK BAYI YANG MENDERITA PENYAKIT HIRCSHSPRUNG DI RSUP H. ADAM MALIK KOTA MEDAN TAHUN SKRIPSI. Oleh : SISKA VERAWATI NIM.

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. World Health Organization (WHO) memperkirakan, pada tahun 2020

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makan, berkurangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) YANG DIRAWAT INAP DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PENDERITA RAWAT JALAN RUMAH SAKIT DOKTER PIRNGADI MEDAN

KARAKTERISTIK PENDERITA HIPERTENSI YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN KABUPATEN TAPANULI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

Keyword : pulmonary tuberculosis smear positive, characteristic of patient

KARAKTERISTIK PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN SKRIPSI.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan perekonomian ke

Gambaran Jenis dan Biaya Obat pada Pasien Rawat Inap dengan. Sindroma Koroner Akut di Rumah Sakit Umum Pusat. Haji Adam Malik Medan pada Tahun 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuluh darah dalam mengalirkan darah ke otak. Ini bisa disebabkan oleh

HUBUNGAN ANTARA MEROKOK DENGAN TERJADINYA KANKER PARU DI DEPARTEMEN PULMONOLOGI FK USU/RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014

KARAKTERISTIK ANAK YANG MENDERITA LEUKEMIA AKUT RAWAT INAP DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN Abstract

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. darah menuju otak, baik total maupun parsial (sebagian) (Čengić et al., 2011).

PENYEBAB MORTALITAS PADA PASIEN STROKE FASE AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN JANUARI 2011 DESEMBER 2011

Objective: To find out the correlation between stroke subtype, vascular territory with pneumonia and mortality in acute stroke.

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. kasus. Kematian yang paling banyak terdapat pada usia tahun yaitu

BAB I PENDAHULUAN. masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan

ABSTRAK. Hubungan Penurunan Pendengaran Sensorineural dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol di RSUP Sanglah

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2009

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menular yang banyak menyebabkan kematian. Masalah tersebut menjadi

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Stroke adalah sindroma yang ditandai oleh onset. akut defisit neurologis/ gangguan fungsi otak yang

Transkripsi:

KARAKTERISTIK PENDERITA STROKE ISKEMIK DENGAN INFARK RAWAT INAP DI RSUP HAJI ADAM MALIK KOTA MEDAN TAHUN 2012 Iza Fauziah 1, Jemadi 2, Hiswani 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU 2 Dosen Departemen Epidemiologi FKM USU Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan, 20155 Abstract Stroke is a circulatory disorders in the brain that cause physical disability greatest of all degenerative diseases. Stroke is divided into two by pathological is ischemic stroke and haemoragic.to know the characteristics of stroke ischemic patients with infark conducted a Research with case series design in RSUP. Haji Adam Malik Medan. Population and sampel was 117 people in 2012 were recorded in hospital medical records. Univariate data were analyzed descriptively while bivariate data were analyzed using Chi-square test, Mann-whitney and Kruskal wallis. Based on the sociodemographic in highest proportion is age group 5-65 years 65,8%, males 57,3%,Moeslem 60,7%, married 97,%, Senior high school,%, Housewife 38,5%, dan outside the city of Medan 66,7%. Proportion based on the highest treatment status, weak arm and left leg 38,5%, hypertension 38,5%, basal ganglia 39,3%, hemiparesis sinistra 8,7%, not source 9,9%, Askes 52,9%, the average length ofstay 6,57 or 7 days, outpatient expense control 55,6%. There was a significant difference between infark location with location of the paralysis (p=0,000), and the average treatmenttime with condition while returning (p=0,000).patient who have a history of hypertension to perform the routine control and Health lifestyle. For the medical records department of RSUP. Haji Adam Malik Medan to complete patient data recording such as ethnic.. Keyword : Stroke Ischemic with Infark, Characteristics of patient, RSUP Haji Adam Malik 2012 Pendahuluan Peningkatan pelayanan di bidang kesehatan menyebabkan usia harapan hidup semakin meningkat dan sebagai konsekuensinya maka masalah kesehatan berupa penyakit stroke, kardiovaskuler dan penyakit degeneratif lainnya juga akan semakin meningkat dimana akhirnya akan menyebabkan beban ekonomi yang semakin besar. Pada tahun 2000 usia harapan hidup di Indonesia mencapai 67 tahun dan jumlah populasi kelompok usia di atas 60 tahun diperkirakan sebanyak 17 juta jiwa. Menurut perkiraan pada tahun 2020 diproyeksikan usia harapan hidup di Indonesia akan mencapai 71 tahun dan jumlah populasi kelompok usia di atas 60 tahun diperkirakan sebanyak 28 juta jiwa dimana angka ini merupakan peringkat tertinggi keempat setelah RRC,India dan Amerika Latin. 1 Stroke atau serangan otak (brain attack) di negara-negara industri merupakan penyebab kematian ketiga setelah 1 penyakit kardiovaskuler dan kanker. Disamping itu stroke merupakan penyebab cacat fisik terbesar dari seluruh penyakit degeneratif, dengan akibat penurunan produktivitas kerja/sumber daya manusia yang pada akhirnya dapat menjadi beban sosial baik bagi keluarganya maupun masyarakat dan negara pada umumnya. 2 Data dari World Health Organization (WHO) tahun (2008) jumlah kematian didunia sebanyak 57 juta jiwa dan 6,17 juta jiwa meninggal dunia akibat stroke dengan Proportional Mortality Rate (PMR) 10,8%.7 Jumlah penderita stroke akan semakin meningkat tiap tahun dan diprediksi dua kali lipat pada tahun 2020. 3 Pada tahun (2001), jumlah penderita stroke diseluruh dunia sebanyak 20,5 juta jiwa dan 5,5 juta jiwa diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi menyumbangkan 17,5 juta kasus stroke di

dunia. Berdasarkan data dari National Heart, Lung, and Blood Institute (2012) pada tahun 2008 penyakit stroke menjadi penyebab kematian terbesar ke empat di Amerika Serikat dengan jumlah 13.18 orang dengan angka proporsi sebesar 5,% dari seluruh jumlah kematian (2,5 juta jiwa orang). 5 Prevalensi stroke di Eropa telah diperkirakan mencapai 9,6 juta jiwa, di Amerika terdapat,8 juta jiwa dan di Afrika terdapat 1,6 juta jiwa. 6, 7 Menurut data dari British Heart Foundation (2010) diperoleh angka kematian (mortality rate) pada penderita stroke iskemik sebesar 5/100.000 penduduk dan stroke haemoragik sebesar 10/100.000 penduduk. 8 Prevalensi Stroke di Indonesia mencapai angka 8,3/1000 penduduk Pada kelompok umur 55-6 tahun, stroke menjadi penyebab kematian tertinggi baik di perkotaan maupun pedesaan di Indonesia. Hal ini terkait erat dengan gaya hidup, pola makan, dan kebiasaan berolahraga. Daerah yang memiliki prevalensi stroke tertinggi adalah Nanggroe Aceh Darussalam (13,6 /1000 penduduk) dan yang terendah adalah Papua (3,8/1000 penduduk). 9,10 Berdasarkan penelitian - penelitian sebelumnya, di Indonesia kejadian stroke iskemik lebih sering ditemukan dibandingkan stroke hemoragik. Dari studi rumah sakit yang dilakukan di Medan pada tahun 2001 terdapat 1263 kasus stroke yang dirawat, terdiri dari 821 stroke iskemik dan 2 stroke hemoragik, di mana meninggal 201 orang (15,91%) terdiri dari 98 (11,93%) stroke iskemik dan 103 (23,30%) stroke hemoragik. 10 Berdasarkan penelitian Marlina (2010) pasien yang dirawat inap di Bagian Neurologi FK USU/RSUP. H. Adam Malik Medan dari Januari 2010 sampai Desember 2010, didapati data jumlah pasien stroke sebanyak 365 orang (58%) dari 628 orang pasien yang dirawat inap di bagian Neurologi. Proporsi untuk stroke iskemik sebanyak 251 orang (69%) dan stroke hemoragik sebanyak 11 orang (31%). 11 Pada tahun 2002 di RSUD. Dr. Pirngadi Medan, penderita stroke iskemik yang dirawat inap sebanyak 65 penderita dengan CFR 18,%. Pada tahun 2003 jumlah penderita stroke yang dirawat inap sebanyak 7 penderita dengan CFR 23,%. 12 Dari hasil survei pendahuluan yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan diketahui bahwa jumlah penderita Stroke Iskemik dengan infark pada tahun 2012 berjumlah 117 orang. Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian mengenai karakteristik penderita Stroke Iskemik dengan infark yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012. Perumusan masalah Dalam penelitian ini adalah belum diketahui karakteristik penderita Stroke Iskemik dengan infark yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui karakteristik penderita Stroke Iskemik dengan infark yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012 Tujuan khusus Mengetahui distribusi proporsi penderita stroke iskemik dengan infark yang rawat inap berdasarkan sosiodemografi meliputi umur, agama, jenis kelamin, status perkawinan, suku, pendidikan terakhir, pekerjaan dan daerah asal. Mengetahui distribusi proporsi penderita stroke iskemik dengan infark yang rawat inap berdasarkan status rawatan meliputi keluhan utama, lokasi infark, letak kelumpuhan,sumber biaya, keadaan sewaktu pulang. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita stroke iskemik dengan infark yang rawat inap. Mengetahui distribusi proporsi letak kelumpuhan penderita stroke iskemik dengan infark berdasarkan lokasi infark. Mengetahui distribusi proporsi keadaan sewaktu pulang penderita stroke iskemik dengan infark berdasarkan sumber biaya. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita stroke iskemik dengan infark berdasarkan sumber biaya. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita stroke iskemik dengan infark berdasarkan keadaan sewaktu pulang. 2

Manfaat penelitian 1. Sebagai bahan informasi dan masukan kepada pihak rumah sakit dalam membuat perencanaan pelaksanaan tindakan pen - cegahan dan penanggulangan yang lebih baik lagi bagi penderita stroke iskemik yang infark yang dirawat inap RSUP Haji Adam Malik Medan. 2. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dan untuk menambah wawasan dan penerapan ilmu yang telah didapat selama mengikuti perkuliahan di FKM USU Medan. 3. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi peneliti selanjutnya dan referensi bagi perpustakaan FKM USU. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan menggunakan desain case series. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik Medan. Waktu penelitian dilakukan sejak bulan Mei sampai Pebruari 201. Populasi penelitian adalah Semua data pasien yang dinyatakan berdasarkan diagnosa dokter sesuai hasil pemeriksaan CT Scan menderita penyakit stroke iskemik dengan infark pada kartu status yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2012 yang berjumlah 117 orang. Besar sampel sama dengan besar populasi (total sampling). Data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data univariat dianalisis secara deskriptif sedangkan data bivariat dengan chi-square 95% CI. Hasil dan Pembahasan Distribusi Proporsi Penderita Stroke Iskemik dengan Infark Berdasarkan Sosiodemiografi dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1. Distribusi Proporsi Penderita Stroke Iskemik dengan Infark Berdasarkan Sosiodemiografi Umur f % < 5 tahun 5-65tahun >65 tahun Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Agama Islam Kristen Katolik Kristen Protestan Hindu Status Perkawinan kawin Tidak kawin 9 77 31 7,7 65,8 26,5 67 57,3 50 2,7 71 8 36 2 60,7 6,8 30,8 1,7 11 97, 3 2,6 Pendidikan Terakhir Tidak Tamat SD Tamat SD/ sederajat Tamat SMP/ sederajat Tamat SMA/ sederajat Tamat Akademi/ Perguruan Tinggi 2 21 26 52 16 1,7 17,9 22,3, 13,7 Pekerjaan Tidak bekerja Ibu Rumah Tangga Petani Wiraswasta PNS/TNI/POLRI/Pensiunan 3 5 11 35 23 2,6 38,5 9, 29,9 19,6 Daerah asal Kota Medan Luat Kota Medan 39 33,3 78 66,7 3 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa proporsi penderita stroke iskemik dengan infark berdasarkan umur tertinggi adalah kelompok umur 5-65 tahun sebesar 65,8% dan kelompok umur terendah pada umur < 5 tahun sebesar 7,7%. Berdasarkan jenis kelamin Proporsi tertinggi adalah lakilaki yaitu sebesar 57,3% sedangkan perempuan sebesar 2,7%. Berdasarkan agama proporsi tertinggi adalah Islam 60,7% dan terendah adalah Hindu sebesar 1,7%. Berdasarkan status perkawinan Proporsi tertinggi adalah Kawin yaitu sebesar 97,% sedangkan Tidak kawin sebesar 2,6%.

Berdasarkan pendidikan Proporsi tertinggi adalah Tamat SMA/ sederajat yaitu sebesar,% sedangkan pendidikan terendah Tidak Tamat SD sebesar 1,7%. Berdasarkan pekerjaan Proporsi tertinggi adalah Ibu Rumah Tangga yaitu sebesar 38,5% sedangkan pekerjaan terendah Tidak bekerja sebesar 2,6%. Berdasarkan daerah asal Proporsi tertinggi adalah Luar Kota Medan 66,7% sedangkan Kota Medan 33,3%. Tabel 2. Distribusi Proporsi Penderita Stroke Iskemik dengan Infark Berdasarkan Status Rawatan Keluhan Utama f (%) Nyeri kepala mendadak Kesadaran menurun Ganguan gerak dan bicara Lemah lengan dan tungkai kiri Lemah lengan dan tungkai kanan 16 13 8 5 35 13,7 11,1 6,8 38,5 29,9 Faktor Risiko Hipertensi 5 38,5 Diabetes Melitus Penyakit jantung Pernah Stroke Kebiasaan merokok Lebih Dari Satu Faktor Resiko Hiperkolesterolemi Lokasi Infark Basal Ganglia Occipital Parietal Temporal Frontal Letak Kelumpuhan Hemiparesis sinistra Hemiparesis dextra Paraparesis Sumber Biaya Umum ASKES Jamkesmas JPKMS JKA SKTM Sumber Biaya Biaya Sendiri Bukan biaya sendiri 15 5 18 5 25 12,8,3 15, 3,3,3 21, 6 22 15 30 39,3 18,8 12,8 3, 25,7 57 16 8,7 37,6 13,7 6 62 13 11 21 5,1 52,9 11,1 9, 3, 17,9 6 5,1 111 9,9 Keadaan Sewaktu Pulang PBJ PAPS 65 23 55,6 19,7 Meninggal 29 2,7 Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa keluhan utama pada penderita stroke iskemik dengan infark di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012 tertinggi adalah lemah lengan dan tungkai kiri 38,5% dan terendah kesadaran menurun 6,8%. Berdasarkan faktor risiko proporsi penderita stroke iskemik dengan infark berdasarkan tertinggi adalah hipertensi 38,5% dan terendah kebiasaan merokok 3,%. Berdasarkan lokasi Infark Proporsi penderita stroke iskemik dengan infark tertinggi adalah penderita stroke iskemik dengan infark di basal ganglia 86,% dan terendah penderita stroke iskemik dengan infark di temporal 3,%. Berdasarkan Letak kelumpuhan Proporsi tertinggi adalah hemiparesis sinistra 8,7% dan terendah paraparesis 13,7%. Berdasarkan sumber biaya Proporsi penderita stroke iskemik dengan infark tertinggi adalah Askes 53,0 % dan terendah JKA 3,%. Berdasarkan keadaan sewaktu pulang Proporsi penderita stroke iskemik dengan infark tertinggi adalah pulang berobat jalan (PBJ) 55,6% dan terendah PAPS 19,7%. Case Fatality Rate (CFR) penderita stroke iskemik dengan infark di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012 adalah 2,7%. Analisis Statistik Letak Kelumpuhan Berdasarkan Lokasi infark dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3. Distribusi Proporsi Letak Kelumpuhan Berdasarkan Lokasi Infark Penderita stroke iskemik dengan infark yang Rawat Inap di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012 Letak Kelumpuhan Lokasi Infark Anterior Posterior H.Sinistra H.Dextra Para paresis Total f % f % f % f % 16 53,3 13,3 10 33, 30 100 27 39,7 36 52,9 5 7, 68 100 Lateral 1 73,7 21,1 1 5,2 19 100 p=0,000 Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa pada penderita yang berlokasi infark di anterior proporsi letak kelumpuhan tertinggi di hemiparesis sinistra 53.3%. Berdasarkan lokasi infark di posterior tertinggi letak kelumpuhan hemiparesis dextra 39,7%

sedangkan lokasi infark di lateral letak kelumpuhan tertinggi di hemiparesis sinistra 73,7%. Berdasarkan uji Chi-square diperoleh nilai p<0,05 yang artinya ada perbedaan proporsi yang bermakna antara letak kelumpuhan berdasarkan lokasi infark. Tabel. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Sumber Biaya Penderita stroke iskemik dengan infark yang Rawat Inap di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012 Sumber Biaya Keadaan Sewaktu Pulang PBJ PAPS Meninggal Total f % f % f % f % Umum 1 16,7 66,7 1 16,6 6 100 Bukan Biaya Sendiri 6 57,7 19 17,1 28 25,2 111 100 Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa pada penderita stroke iskemik dengan infark yang sumber biaya umum, proporsi keadaan sewaktu pulang lebih banyak adalah pulang atas permintaan sendiri 66,7% sedangkan yang pulang berobat jalan 16,7% dan meninggal 16,6%. Pada penderita stroke iskemik dengan infark yang bukan sumber biaya sendiri, proporsi keadaan sewaktu pulang lebih banyak adalah pulang berobat jalan 57,7% dan yang meninggal 25,2% sedangkan pulang atas permintaan sendiri 17,1%. CFR berdasarkan sumber biaya lebih besar pada penderita stroke iskemik dengan infark yang bukan biaya sendiri 25,2% sedangkan biaya sendiri 16,6%. Berdasarkan uji Chi-Square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 3 sel (50,0%) yang memiliki nilai expected count kurang dari 5. Tabel 5. Distribusi Proporsi Lama Rawatan Ratarata Berdasarkan Sumber Biaya Pende - rita stroke iskemik dengan infark yang Rawat Inap di RSUP Haji Adam Malik MedanTahun 2012 Sumber Biaya Lama Rawatan Rata-rata f x SD Umum (biaya sendiri) 6,83 2,71 Bukan Biaya sendiri 111 6,67 3,909 p=0,21 Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita stroke iskemik dengan infark yang sumber biaya sendiri (umum) adalah.83 (5 hari) sedangkan lama rawatan rata-rata penderita stroke iskemik dengan infark dengan bukan sumber biaya sendiri adalah 6.67 (7 hari). Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh p<0,05 artinya data lama rawatan tidak berdistribusi normal sehingga tidak dapat dilakukan dengan uji t-test kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Berdasarkan uji Mann-Whitney diperoleh nilai p>0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya. Tabel 6. Distribusi Proporsi Lama Rawatan Ratarata Berdasarkan Keadaan Sewakt Pulang Penderita stroke iskemik dengan infark yang Rawat Inap di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012 Keadaan Lama Rawatan Rata-rata Sewaktu Pulang f x SD PBJ PAPS Meninggal 65 23 29 8,08 5,0,1 3,92 3,183 3,766 χ2= 37,263 df= 2 p=0,000 Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita stroke iskemik dengan infark dengan pulang berobat jalan 8,08 (8 hari), pulang atas permintaan sendiri 5,0 (5 hari), sedangkan yang meningggal,1 ( hari). Berdasarkan hasil uji Kruskal Wallis diperoleh nilai p<0,05 artinya ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan a. Proporsi penderita yang menderita penyakit stroke iskemik dengan infark berdasarkan sosiodemografi tertinggi yaitu pada kelompok umur 5-65 tahun 65,8%, jenis kelamin laki-laki 57,3%, beragama Islam 50,7%, berstatus kawin 97,, berpekerjaan ibu rumah tangga 38,5%, berpendidikan Tamat SMA/ sederajat, dan daerah asal luar Kota Medan 66,7%. b. Proporsi penderita yang menderita penyakit stroke iskemik dengan infark berdasarkan status rawatan tertinggi keluhan utama lemah lengan dan tungkai kiri 38,5%, faktor risiko berupa hipertensi 38,5%, melakukan pemeriksaan CT-Scan berlokasi infark basal ganglia 39,3%, 5

sumber biaya askes 53,0%, dan keadaan sewaktu pulang PBJ 55,6%. c. Lama rawatan rata-rata penderita yang menderita penyakit stroke iskemik dengan infark bayi 6,57 (7 hari). d. Terdapat perbedaan yang bermakna antara Letak kelumpuhan berdasarkan Lokasi Infark (p=0,000). e. Berdasarkan hasil uji statistik, distribusi proporsi antara keadaan sewaktu pulang dengan sumber biaya tidak dapat dilakukan. f. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya (p=0,21). g. Terdapat perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang (p=0,000). Saran a. Kepada Masyarakat harus lebih memperhatikan lagi pola hidup sehat di usia dini sehingga penyakit stroke tidak terjadi dibawah usia harapan hidup. b. Kepada Penderita yang mempunyai faktor risiko stroke iskemik, perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur untuk mencegah terjadinya stroke. c. Kepada Pihak RSUP Haji Adam Malik untuk mempertahankan pelayanan bagi penderita stroke iskemik dengan infark. d. Kepada pihak rekam medik RSUP Haji Adam Malik Medan untuk lebih melengkapai pencatatan data yang ada di rekam medis. Daftar Pustaka 1. Dikot,Y dkk, 2003. Konsensus Nasional Pengenalan dan Penatalaksanaan Demensia Alzheimer dan Demensia lainnya. Edisi I. Jakarta. AsosiasiAlzheimer Indonesia 2. Madiyono,B dkk, 2003. Pencegahan Stroke dan Serangan Jantung Pada Usia Muda.Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 3. The British Heart Foundation, 2008. Modelling the Burden of Cardiovascular Disease to 2020.http://www.bhf.org.uk/pl ugins/publicationssearchresul ts/downloadfile.(diakses 28 April 2013). Sutrisno, A, 2007. Stroke Sebaiknya Anda Tahu Sebelum Anda Terserang Stroke. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 5. Susan, BS, 2012. Morbidity and mortality:2012 chartbook on cardiovascular,lung, and blood disease. National Heart, Lung, and Blood Institute 6. Hennerici, MG dkk, 2012. Stroke. Oxford University Press, Hampshire 7. Taylor, F dkk, 2012. Stroke In India Factsheet. Jurnal SANCD: South Asia Network for Chronic Disease 8. The British Heart Foundation and The Stroke Assocation, 2010. Stroke Statistics 2009 Editions 9. Raahajeng, E dkk, 2012, Buletin Jendela Data Info Kesehatan Penyakit Tidak Menular tahun 2009 dan 2010 10. Nasution, D, 2007. Strategi Pencegahan Stroke Primer. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Neurologi FK USU. Universitas Sumatera Utara, Medan. 11. Marlina, Yuli, 2011. Gambaran Faktor Risiko pada Penderita Stroke Iskemik di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010. Skripsi Fakultas Kedokteran USU, Medan 12. Nainggolan, E, 200. Karakteristik Penderita Stroke Non Haemoragik Rawat Inap di RSUD Dr. Pringadi Medan Tahun 2003.Skripsi FKM USU 6