KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN"

Transkripsi

1 KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN Khairun Nikmah Hasibuan, Rasmaliah 2, Jemadi 2 Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU 2 Dosen Departemen Epidemiologi FKM USU Jl. Universitas No.2 Kampus USU Medan, 2055 Abstract Cervical cancer is one of malignant disease in women, especially in developing countries, including Indonesia. Hospital Information System data in 2007 there were.78% of cervical cancer patients who were admitted to hospital in Indonesian and more than 70% of patients present in an advanced stage. The characteristics of a patient that suffer from sevic cancer that are treated on RSUD Arifin Achmad Hospital in Pekanbaru years , descriptive study design Case series. This research population is 0 and all of these are samples, the analysis of data with Chi-Square, Fisher's Exact and Mann Whitney. The highest proportion of sociodemographic : age >35 years 90.9%, Malay 44.6%, Muslim 89.%, 47.3% primary school education, Housewife 84.5%, marital status 95.5% and living outside Pekanbaru 69.%. The main complaint of vaginal bleeding 57.3%, Multipara parity 5.8%, advanced clinical stage 85.5%, radiotherapy medical management 53.6%, not own cost 87.3%, long maintainability average 5.26 days and outpatient return 67.3 %. There are differences in the proportion of medical management based on clinical stage (p = 0.000). There is no difference between the proportions of age (p = 0.46), parity (p = 0.620), education (p = 0.6), marital status (p = 0.552), the main complaint (p = 0.50), the source charge (p = 0.688), average long treatment (p = 0.87) based on clinical staging. Difference in the proportion of unknown clinical stage based on the circumstances at any home, the source of the cost based on the circumstances when home. Hospital and staff s are advised to be more active in sharing any information based on cervical cancer, including early detection (Pap s test/iva) and moreover women should always be more cautions at any sign and symptoms also risk factors that can lead to cervical cancer. Key Words : Cervical Cancer, Characteristics. Pendahuluan Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO pada tahun 2008 menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia, sebanyak 36 juta disebabkan oleh penyakit tidak menular. Diantaranya terdapat penyakit kanker 27%. Hingga saat ini kanker serviks masih merupakan penyebab kematian terbanyak akibat penyakit kanker di Negara berkembang. Berdasarkan laporan WHO (World Health Organization) tahun 200, jumlah kematian akibat kanker pada tahun 2007 sebanyak 7,9 juta kematian. Angka kematian akibat kanker secara global diproyeksikan akan meningkat sebesar 45% dari kondisi tahun 2007 yaitu menjadi,5 juta kematian pada tahun Di seluruh dunia, kanker serviks memengaruhi setengah juta perempuan dan membunuh seperempat juta perempuan setiap tahunnya. Lebih dari 85% kasus kanker serviks dan kematian terjadi di negara berkembang. Hampir semua kasus terkait dengan infeksi persisten dengan Human Papilloma Virus (HPV). 3

2 Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker serviks menempati urutan kedua pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (,78%). 4 Pada tahun 2004 jumlah pasien kanker yang berkunjung ke Rumah Sakit di Indonesia mencapai 6.5 dengan proporsi pasien kanker serviks yang rawat jalan adalah 6,47% dan rawat inap adalah 0,9%, selain itu lebih dari 70% kasus kanker serviks datang ke Rumah Sakit dalam keadaan stadium lanjut. 5 Kanker serviks merupakan keganasan yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Setiap satu jam perempuan Indonesia meninggal dunia karena kanker dalam tiga dasa warsa terakhir. Tingginya angka kematian itu akibat terlambatnya penanganan, sekitar 70% datang dengan kondisi stadium lanjut. 6 Hasil survei pendahuluan berdasarkan data rekam medik di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Propinsi Riau, jumlah penderita kanker serviks pada tahun 20 terdapat 25 orang tahun 202 sebanyak 44 orang dan tahun 203 ada 4 orang yang menderita kanker serviks. Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita kanker serviks yang dirawat inap di RSUD Arifin. Perumusan Masalah Belum diketahui karakteristik penderita kanker serviks yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin. Tujuan Penelitian Mengetahui karakteristik penderita kanker serviks yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru tahun Tujuan khusus penelitian: Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru tahun berdasarkan sosiodemografi yaitu : umur, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, tempat tinggal. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan keluhan utama. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan paritas. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan deteksi dini. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan penatalaksanaan medis. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan sumber biaya. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita kanker serviks yang dirawat inap di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Mengetahui distribusi proporsi umur berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi paritas berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi pendidikan berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi status perkawinan berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi keluhan utama berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi sumber biaya berdasarkan stadium klinik. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi stadium klinik berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Mengetahui distribusi proporsi sumber biaya berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Manfaat Penelitian Sebagai bahan informasi dan masukan bagi pihak RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dalam rangka meningkatkan fasilitas serta upaya pelayanan kesehatan bagi penderita kanker serviks. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai kanker serviks. Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang penyakit kanker serviks. 2

3 Hasil dan Pembahasan Hasil proporsi penderita kanker berdasarkan sosiodemografi meliputi : umur, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan dan tempat tinggal dapat dilihat pada tabel : Tabel Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Yang Dirawat Inap Berdasarkan Sosiodemografi di RSUD Arifin Achmad Sosiodemografi f % Umur (tahun) >35 0 9, 90,9 Suku Melayu Minang Batak Jawa Tionghoa Agama Islam ,6 4,6 3,6 23,6 3,6 89, 0,9 9, 0,9 Katholik Protestan Budha Pendidikan SD 52 47,3 SMP 3 28,2 SMA 24 2,8 Akademi/Perguruan Tinggi 3 2,7 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Peg.Swasta/Wiraswasta PNS Pensiunan Petani Status Perkawianan Kawin Janda Daerah Asal Dalam Kota Pekanbaru Luar Kota Pekanbaru ,5 6,4,8 0,9 6,4 95,5 4,5 30,9 69, Tabel menunjukkan bahwa jumlah penderita kanker serviks yang dirawat inap di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun berdasarkan kelompok umur adalah tertinggi pada kelompok umur >35 tahun yaitu orang (90,9%), sedangkan yang terendah ditemukan pada kelompok umur tahun yaitu 0 orang (9,%). Berdasarkan suku proporsi tertinggi adalah suku Melayu yaitu sebesar 44,6% (49 orang) sedangkan terendah adalah Tionghoa yaitu 3,6% (4 orang). Berdasarkan Agama proporsi tertinggi adalah Agama Islam 89,% (98 orang) sedangkan terendah Katholik dan Budha 0,9% ( orang). Berdasarkan Pendidikan proporsi tertinggi adalah SD 47,3% (52 orang) dan terendah Akademi/ Perguruan tinggi 2,7% (3 orang). Berdasarkan pekerjaan proporsi tertinggi adalah Ibu rumah tangga 84,5% (93 orang) dan terendah Pensiunan 0,9% ( orang). Berdasarkan status perkawinan proporsi tertinggi adalah status kawin 95,5% (05 orang) dan janda 4,5% (5 orang). Berdasarkan Tempat tinggal proporsi tertinggi adalah dari luar Kota Pekanbaru 69,% (76 orang) dan terendah dalam Kota Pekanbaru 30,9% (34 orang). Tabel 2 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Yang Dirawat Inap Berdasarkan Keluhan Utama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun Keluhan Utama f % Keputihan 0 Perdarahan Pervaginam 63 57,3 Sakit perut bagian bawah 36 32,7 0 Tabel 2 menunjukkan bahwa proporsi keluhan utama yaitu perdarahan pervaginam sebanyak 63 orang (57,3%), sedangkan sakit perut bagian bawah ada 36 orang (32,7%) dan proporsi terendah adalah keputihan sebanyak orang (0%). Tabel 3 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Paritas di RSUD Arifin Achmad Paritas f % Nullipara 6 5,5 Primipara Multipara Grande Multipara ,7 5, Tabel 3 menunjukkan bahwa proporsi paritas adalah Multipara sebanyak 57 orang (5,8%), disusul Grande Multipara 44 orang (40%), Nullipara 6 orang (5,5%) dan proporsi terendah adalah Primipara sebanyak 3 orang (2,7%). Tabel 4 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan di RSUD Arifin Achmad f % I 6 5,4 II III IV ,5 42,7 6,4 0 3

4 Tabel 4 menunjukkan bahwa proporsi stadium klinik adalah stadium II sebanyak 50 orang (45,5%), disusul stadium III 47 orang (42,7%), stadium IV 7 orang (6,4%) dan proporsi terendah stadium I 6 orang (5,4%). Tabel 5 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSUD Arifin Achmad Penatalaksanaan Medis f % Operasi 2 0,9 Radioterapi Kemoterapi Radioterapi+Kemoterapi ,6 0,9 24,6 0 Tabel 5 menunjukkan bahwa proporsi penatalaksanaan medis adalah radioterapi 59 orang (53,6%), radioterpai+kemoterapi 27 orang (24,6%), sedangkan proporsi terendah adalah operasi dan kemoterapi 2 orang (0,9%). Tabel 6 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Sumber Biaya di RSUD Arifin Achmad Sumber Biaya f % Biaya sendiri 4 2,7 Bukan biaya sendiri 96 87,3 (Askes,Jamkesmas, Jamkesda) 0 Tabel 6 menunjukkan bahwa proporsi sumber biaya adalah bukan biaya sendiri (Askes, Jamkesmas dan Jamkesda) sebanyak 96 orang (87,3%) dan proporsi terendah biaya sendiri 4 orang (2,7%). Tabel 7 Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Serviks Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Lama Rawatan Rata-rata (hari) Mean 5,26 Standard deviation 2,448 95% CI 4,80 5,73 Min 2 Max 4 Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita kanker serviks 5,26 hari dengan SD (Standar Deviasi) 2,448 hari, lama rawatan minimum 2 hari dan lama rawatan maksimum 4 hari. Berdasarkan Confidence Interval 95% diperoleh lama rawatan rata-rata penderita kanker serviks 4,80 5,73 hari. Tabel 8 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Arifin Achmad Keadaan Sewaktu Pulang f % PBJ 74 67,3 PAPS 34 30,9 Meninggal 2,8 0 Tabel 8 menunjukkan bahwa proporsi keadaan sewaktu pulang adalah pulang berobat jalan (PBJ) 74 orang (67,3%), pulang atas permintaan sendiri (PAPS) 34 orang (30,9%) dan penderita yang meninggal 2 orang (,8%). Tabel 9 Distribusi Proporsi Umur Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Umur (tahun) >35 3 8,7 3 8, , ,6 94 p=0,46 Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik awal pada kelompok umur tahun adalah 8,7% sedangkan pada kelompok umur >35 tahun 8,3%. Proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik lanjut pada kelompok umur tahun 7,4% sedangkan pada kelompok umur >35 tahun 92,6%. Hasil analisa statistik dengan uji Chisquare diperoleh nilai p>0,05 yang artinya tidak ada perbedaan proporsi antara umur berdasarkan stadium klinik. Tabel 0 Distribusi Proporsi Paritas Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Paritas > ,3 7 43, , ,2 94 p=0,620 4

5 Berdasarkan tabel 0 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik awal yang memiliki paritas > 3 adalah 56,3% sedangkan yang memiliki paritas 3 adalah 43,7%. Proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik lanjut yang memilki paritas > 3 adalah 62,8% sedangkan yang memiliki paritas 3 adalah 37,2%. Hasil analisa statistik dengan uji Chisquare diperoleh nilai p>0,05 yang artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara paritas penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik. Tabel Distribusi Proporsi Pendidikan Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun Pendidikan Rendah Tinggi 0 62,5 6 37, ,7 2 22,3 94 p=0,6 Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik awal yang memiliki pendidikan rendah ada 62,5%, dan yang memiliki pendidikan tinggi 37,5%. Proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik lanjut yang memiliki pendidikan rendah ada 77,7% dan pendidikan tinggi 22,3%. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat sel (25%) expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p>0,05 yang berarti tidak ada perbedaan proporsi antara pendidikan penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik. Tabel 2 Distribusi Proporsi Status Perkawinan Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Status Perkawinan Kawin Janda 5 93,7 6, ,7 4 4,3 94 p=0,552 Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks pada stadium klinik awal dengan status kawin 5 93,7%, status janda 6,3%. Proporsi penderita kanker serviks pada stadium klinik lanjut dengan status kawin 95,7% dan status janda 4,3%. Analisa statistik dengan uji chisquare tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 sel (50,0%) expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p>0,05 berarti tidak ada perbedaan proporsi status perkawinan berdasarkan stadium klinik. Tabel 3 Distribusi Proporsi Keluhan Utama Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Keluhan Utama Perdarahan pervaginam / Sakit Keputihan perut bagian bawah 0 6,3 0, ,7 89, p=0,50 Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks pada stadium klinik awal dengan keluhan utama keputihan 6,2% dan yang mengalami keluhan perdarahan pervaginam / sakit perut bagian bawah 93,8%. Proporsi penderita kanker serviks pada stadium klinik lanjut yang mengalami keluhan utama keputihan 0,6%, perdarahan pervaginam / sakit perut bagian bawah 89,4%. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat sel (25%) expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p>0,05 (p=0,50) berarti tidak ada perbedaan proporsi keluhan utama berdasarkan stadium klinik. Tabel 4 Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Penatalaksanaan Medis Operasi Non Operasi p=0,000 Beradsarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks pada

6 stadium klinik awal yang penatalaksanaan medisnya operasi 75% dan yang non operasi 25%. Proporsi penderita kanker serviks pada stadium klinik lanjut tidak ada yang operasi, yang penatalaksanaan medisnya non operasi %. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat sel (25%) expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p<0,05 berarti ada perbedaan proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium klinik. Tabel 5 Distribusi Proporsi Sumber Biaya Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Sumber Biaya Biaya sendiri Bukan biaya sendiri 6,3 5 93, ,8 8 86,2 94 p=0,688 Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa dari 6 penderita kanker serviks dengan stadium klinik awal yang menggunakan sumber biaya sendiri 6,3%, dan bukan biaya sendiri 93,7%. Dari 94 penderita kanker serviks dengan stadium klinik lanjut yang menggunakan sumber biaya sendiri 3,8%, dan bukan biaya sendiri 86,2%. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat sel (25%) expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p>0,05 (p=0,688) berarti tidak ada perbedaan proporsi sumber biaya berdasarkan stadium klinik. Tabel 6 Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Lama Rawatan Rata-rata (hari) f Mean SD 6 5,56 3, ,8 2,360 p=0,87 Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa dari 6 penderita kanker serviks dengan stadium klinik awal lama rawatan rata-rata 5,56 hari dengan standar deviasi 6 (SD) 3,098. Dari 94 penderita kanker serviks dengan stadium klinik lanjut lama rawatan rata-rata 5,8 hari dengan standar deviasi (SD) 2,360. Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh p<0,05 (p=0,08) artinya data lama rawatan tidak berdistribusi normal sehingga tidak dapat dilakukan dengan uji t-test kemudian dilanjutkan dengan uji Mann- Whitney. Berdasarkan uji Mann-Whitney diperoleh nilai p>0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan stadium klinik. Tabel 7 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Yang Dirawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun Keadaan Sewaktu Pulang PBJ PAPS Meninggal 3 7,6 6 82, ,8 3 9, Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa dari 74 penderita kanker serviks yang pulang berobat jalan terdapat 3 orang (7,6%) dengan stadium klinik awal dan 6 orang (82,4%) dengan stadium klinik lanjut. Dari 34 penderita yang pulang atas permintaan sendiri terdapat 3 orang (8,8%) dengan stadium klinik awal dan 3 orang (9,2%) dengan stadium klinik lanjut. Dari 2 orang yang meninggal ditemukan dengan stadium klinik lanjut, tidak ada penderita yang meninggal dengan stadium klinik awal. Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-Square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 3 sel (50%) expected count nya kurang dari 5. Tabel 8 Distribusi Proporsi Sumber Biaya Penderita Kanker Serviks Yang Dirawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun Keadaan Sewaktu Pulang PBJ PAPS Meninggal Sumber Biaya Biaya sendiri Bukan biaya sendiri 9 2, ,8 74 4, ,

7 Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa dari 74 penderita kanker serviks yang pulang berobat jalan terdapat 9 orang (2,2%) menggunakan biaya sendiri dan 65 orang (87,8%) menggunakan bukan biaya sendiri. Dari 34 penderita yang pulang atas permintaan sendiri terdapat 4 orang (,8%) menggunakan biaya sendiri dan 30 orang (88,2%) bukan biaya sendiri. Dari 2 orang yang meninggal ada orang (50%) yang menggunakan biaya sendiri dan orang (50%) juga yang mengunakan bukan biaya sendiri. Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-Square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 3 sel (50%) expected count nya kurang dari 5. KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan a. Distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan sosidemografi yang dirawat inap di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun tertinggi pada umur >35 tahun (90,9%), suku Melayu (44,6%), agama Islam (89,%), pendidikan SD (47,3%), pekerjaan Ibu Rumah Tangga (84,5%), status kawin (95,5%) dan tempat tinggal luar Kota Pekanbaru (69,%). b. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan keluhan utama tertinggi adalah perdarahan pervaginam (57,3%. c. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan paritas tertinggi adalah paritas multipara (5,8%). d. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan stadium klinik tertinggi adalah stadium klinik II (45,5%). e. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan penatalaksanaan medis tertinggi adalah radioterapi (53,6%). 7 f. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan sumber biaya tertinggi adalah bukan biaya sendiri (Askes, Jamkesmas, Jamkesda) (87,3%). g. Lama rawatan rata-rata penderita kanker serviks yang dirawat inap adalah 5,26 hari. h. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan keadaan sewaktu pulang tertinggi adalah pulang berobat jalan (67,3%). i. Ada perbedaan proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium klinik (p=0,000) j. Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur (p=0,46), paritas (p=0,620), pendidikan (p=0,6), status perkawinan (p=0,552), keluhan utama (p=0,50), sumber biaya (p=0,688), lama rawatan rata-rata (p=0,87), berdasarkan stadium klinik k. Dengan menggunakan uji Chi-Square tidak dapat diketahui perbedaan proporsi stadium klinik berdasarkan keadaan sewaktu pulang, sumber biaya berdasarkan keadaan sewaktu pulang karena terdapat 3 sel (50%) expected countnya < Saran a. Kepada pihak rumah sakit dan unit pelayanan kesehatan agar lebih aktif dalam memberikan informasi tentang kanker serviks, termasuk upaya deteksi dini melalui tes Pap s/iva. b. Dianjurkan kepada kaum wanita yang belum menikah dan mampu untuk melakukan vaksinasi HPV(Human Papilloma Virus). c. Kepada kaum wanita agar lebih memperhatikan tanda dan gejala serta faktor resiko yang dapat memyebabkan terjadinya kanker serviks dan segera memeriksakan diri apabila timbul kelainan yang dialami pada alat reproduksi sehingga kanker serviks yang ditemukan masih dalam stadium awal dan dapat diobati serta diatasi dengan cepat.

8 DAFTAR PUSTAKA. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Penyakit Tidak Menular, Volume 2, Semester II. Jakarta. 2. IARC Globocan From International Agency for Research on Cancer. diakses tanggal 0 Oktober CDC-Global Health-Noncommunicable Disease. Cervical Cancer, diakses tanggal 7 September Yayasan Kanker Indonesia Tentang Kanker kanker indonesia.org. Diakses tanggal 7 September Departemen Kesehatan Republik Indonesia Profil Kesehatan RI Tahun Prawirohardjo, S Onkologi Ginekologi. Yayasan Bina Pustaka, Cetakan I Jakarta. 8

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2011-2013 Khairun Nikmah Hasibuan 1, Rasmaliah 2, Jemadi 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan nasional yang menimbulkan perubahan dari suatu negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa kecenderungan baru dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN OLEH NOURMA Y LUMBAN GAOL

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN OLEH NOURMA Y LUMBAN GAOL SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2007 2008 OLEH NOURMA Y LUMBAN GAOL 051000106 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RS St. ELISABETH MEDAN TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RS St. ELISABETH MEDAN TAHUN KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RS St. ELISABETH MEDAN TAHUN 2011-2013 Lestari Estaria Sinaga 1, Sori Muda 2, Rasmaliah 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU 2 Dosen

Lebih terperinci

ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014

ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014 ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014 Gizella Amanagapa, 2015 Pembimbing : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.kes., PA(K) Dr. Teresa L.W., S.Si., M.kes.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO), kanker serviks merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia pada kaum hawa dari

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013 ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI 2012-31 DESEMBER 2013 Indra Josua M. Tambunan, 2014 Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr, MS, MM, M.Kes, AIF.. Kanker serviks

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA GAGAL GINJAL RAWAT INAP DI RS HAJI MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI. Oleh : JULIANTI AISYAH NIM

KARAKTERISTIK PENDERITA GAGAL GINJAL RAWAT INAP DI RS HAJI MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI. Oleh : JULIANTI AISYAH NIM KARAKTERISTIK PENDERITA GAGAL GINJAL RAWAT INAP DI RS HAJI MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI Oleh : JULIANTI AISYAH NIM. 061000134 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang sudah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak terkontrol sehingga berubah menjadi sel kanker (1). Data Riset

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduk yang hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan salah satu kanker penyebab utama kematian wanita di seluruh dunia. Kanker serviks menduduki urutan tertinggi di negara berkembang dan berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak. menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak. menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang wanita di dunia dan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TINGKAT II PUTRI HIJAU KESDAM I/BUKIT BARISAN MEDAN TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TINGKAT II PUTRI HIJAU KESDAM I/BUKIT BARISAN MEDAN TAHUN KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TINGKAT II PUTRI HIJAU KESDAM I/BUKIT BARISAN MEDAN TAHUN 2010-2013 Sri Rezeki 1, Sori Muda 2, Rasmaliah 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU PADA BALITA YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU PADA BALITA YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR TAHUN KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU PADA BALITA YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR TAHUN 2010- Isri Rezta Prianty 1, Sori Muda 2, Rasmaliah 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2 PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 05 SAMPAI JULI 06 Velisitas A. M. Potes, E. Suparman, B. J. Laihad Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT Bagian Obstetri

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN SKRIPSI

KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN SKRIPSI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2009-2013 SKRIPSI OLEH RIRIN GULTOM NIM. 081000049 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular. Diperkirakan 7,5 juta orang di dunia meninggal akibat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti kardiovaskular, stroke, kanker, diabetes mellitus, penyakit paru kronik obstruktif di banyak negara, terutama di negara berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PASIEN DISPEPSIA YANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI MEDAN TAHUN 2008 SKRIPSI. Oleh : SUCI HERAYANI HRP NIM.

KARAKTERISTIK PASIEN DISPEPSIA YANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI MEDAN TAHUN 2008 SKRIPSI. Oleh : SUCI HERAYANI HRP NIM. KARAKTERISTIK PASIEN DISPEPSIA YANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI MEDAN TAHUN 2008 SKRIPSI Oleh : SUCI HERAYANI HRP NIM. 061000273 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diwujudkan dengan menyelenggarakan pembangunan nasional di semua bidang kehidupan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI KOTA MEDAN TAHUN 2014

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI KOTA MEDAN TAHUN 2014 KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI KOTA MEDAN TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh Erina Tindaon NIM : 121121033 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014 i

Lebih terperinci

ABSTRACT. CHARACTERISTICS OF CERVICAL CARCINOMA AT HASAN SADIKIN HOSPITAL BANDUNG in 1 JANUARY DECEMBER 2010

ABSTRACT. CHARACTERISTICS OF CERVICAL CARCINOMA AT HASAN SADIKIN HOSPITAL BANDUNG in 1 JANUARY DECEMBER 2010 ABSTRACT CHARACTERISTICS OF CERVICAL CARCINOMA AT HASAN SADIKIN HOSPITAL BANDUNG in 1 JANUARY 2010-31 DECEMBER 2010 Fadhli Firman Fauzi, 2012 Tutor I : dr. Rimonta Gunanegara, Sp.OG Tutor II : dr. Sri

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN TAHUN SKRIPSI.

KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN TAHUN SKRIPSI. KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN TAHUN 2010-2011 SKRIPSI Oleh : YESSY OKTORINA NIM. 051000161 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks merupakan salah satu bentuk kanker pada perempuan yang paling mematikan di dunia tetapi paling mudah untuk dicegah ( World Health Organization,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/terus-menerus dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/terus-menerus dan tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu penyakit penyebab kematian yang cukup tinggi di dunia adalah kanker. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali,

Lebih terperinci

diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit

diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA KISTA OVARIUM YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ST ELISABETH MEDAN TAHUN Abstract

KARAKTERISTIK PENDERITA KISTA OVARIUM YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ST ELISABETH MEDAN TAHUN Abstract KARAKTERISTIK PENDERITA KISTA OVARIUM YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ST ELISABETH MEDAN TAHUN 008-01 Dumaris Siringo 1, Hiswani, Jemadi 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU Dosen Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011 ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011 Adindha, 2012; Pembimbing I : Laella K. Liana, dr., Sp. PA., M. Kes. Pembimbing II : Rimonta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang menyerang wanita. Kanker ini adalah kanker ketiga yang umum diderita oleh wanita secara global

Lebih terperinci

Karakteristik penderita kanker serviks di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 1 Januari Desember 2015

Karakteristik penderita kanker serviks di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 1 Januari Desember 2015 Jurnal e-clinic (ecl), Volume 4, Nomor, Juli-Desember 0 Karakteristik penderita kanker serviks di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 1 Januari 01 1 Desember 01 1 Andre M. Watulingas Maria Loho

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral yang terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RSU Dr.PIRNGADI MEDAN TAHUN SKRIPSI OLEH : FUTRI S NASUTION

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RSU Dr.PIRNGADI MEDAN TAHUN SKRIPSI OLEH : FUTRI S NASUTION KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RSU Dr.PIRNGADI MEDAN TAHUN 2003-2007 SKRIPSI OLEH : FUTRI S NASUTION 041000009 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK IBU PASANGAN USIA SUBUR YANG MENGALAMI ABORTUS DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN

KARAKTERISTIK IBU PASANGAN USIA SUBUR YANG MENGALAMI ABORTUS DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN KARAKTERISTIK IBU PASANGAN USIA SUBUR YANG MENGALAMI ABORTUS DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2010 2013 Erniwati Silalahi 1, Sorimuda Sarumpaet 2, Jemadi 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Ravika Chandrawati Universitas Malahayati Email: ravikachandra89@gmail.com Abstrack: Risk Factors

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ganggungan kesehatan yang sering terjadi pada system reproduksi wanita di kalangan masyarakat diantaranya kanker serviks, kanker payudara, kista ovarium, gangguan menstruasi,

Lebih terperinci

Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Dengan Komplikasi Yang Di Rawat Inap Di RSUD Deli Serdang Tahun Abstract

Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Dengan Komplikasi Yang Di Rawat Inap Di RSUD Deli Serdang Tahun Abstract Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Dengan Yang Di Rawat Inap Di RSUD Deli Serdang Tahun 22 Fitriana Butarbutar, Hiswani 2, Jemadi 2 Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU 2 Dosen Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RSUD RANTAU PRAPAT KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN SKRIPSI

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RSUD RANTAU PRAPAT KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RSUD RANTAU PRAPAT KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN 2006-2009 SKRIPSI Oleh : ELIZABETH LOLOAN PANGGABEAN NIM. 061000033 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konferensi International tentang Kependudukan dan Pembangunan/ICPD (International Confererence on Population and Development) di Kairo tahun 1994 menyepakati perubahan

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI SKRIPSI HUBUNGAN FAKTOR RISIKO KANKER SERVIKS DENGAN TINDAKAN WANITA DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR. (Studi di Yayasan Kanker Wisnuwardhana Surabaya Periode Januari Juni 2015) Oleh: UFIYAH HAKIMAH

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS STADIUM LANJUT DI BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2011

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS STADIUM LANJUT DI BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2011 KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS STADIUM LANJUT DI BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU PERIODE 1 JANUARI 2010 31 DESEMBER 2011 1 Raymond Rarung 2 Maria Loho 2 Eddy Suparman 1 Kandidat Skripsi Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan kanker ginekologi yang paling sering terjadi pada wanita, penyebab utamanya adalah adanya infeksi virus, yaitu oleh human papilloma virus (HPV)

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG TAHUN 2010 JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG TAHUN 2010 JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG TAHUN 2010 JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia terdapat banyak kasus yang berkaitan dengan kesehatan, salah satunya adalah munculnya penyakit, baik menular

Lebih terperinci

ABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini

ABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini ABSTRAK Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini Stephen Iskandar, 2010; Pembimbing pertama : Freddy T. Andries,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung,

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya arus globalisasi di segala bidang berupa perkembangan teknologi dan industri telah banyak membuat perubahan pada pola hidup masyarakat.

Lebih terperinci

Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode 1 Januari Desember 2011

Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode 1 Januari Desember 2011 Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode Januari 0 3 Desember 0 Eveline Febrina, Dani.Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Bagian Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia (Anonim, 2008b). Di dunia, 12%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga, dipelihara, dan dibina sebaik-baiknya sehingga dapat tercapai kualitas hidup yang baik. World Health Organisation

Lebih terperinci

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012 ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012 Fajri Lirauka, 2015. Pembimbing : dr. Laella Kinghua Liana, Sp.PA, M.Kes.

Lebih terperinci

ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA SERVIKS DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2009

ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA SERVIKS DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2009 ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA SERVIKS DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2009 Pitaria Rebecca, 2011 Pembimbing I : dr. July Ivone., MKK., M.Pd.Ked. Pembimbing II: dr. Sri Nadya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kedua di dunia dimana konstribusinya 13 % dari 22% kematian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kedua di dunia dimana konstribusinya 13 % dari 22% kematian yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini penyakit kanker merupakan penyebab kematian utama kedua di dunia dimana konstribusinya 13 % dari 22% kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular

Lebih terperinci

Keywords: Characteristics, Malaria Parasites Positive, RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

Keywords: Characteristics, Malaria Parasites Positive, RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA DENGAN PARASIT POSITIF YANG DIRAWAT INAP DI RSUD DR. M. YUNUS KOTA BENGKULU TAHUN 2012 Dwi Putri 1, Sori Muda 2, Hiswani 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU 2

Lebih terperinci

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN 2012 I. INFORMASI WAWANCARA Tanggal Wawancara.../.../... No. Urut Responden...

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) YANG RAWAT INAP DI RSUD LUBUK PAKAM TAHUN 2011 SKRIPSI. Oleh : KHOIRUN TAMIMI HSB NIM.

KARAKTERISTIK PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) YANG RAWAT INAP DI RSUD LUBUK PAKAM TAHUN 2011 SKRIPSI. Oleh : KHOIRUN TAMIMI HSB NIM. KARAKTERISTIK PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) YANG RAWAT INAP DI RSUD LUBUK PAKAM TAHUN 2011 SKRIPSI Oleh : KHOIRUN TAMIMI HSB NIM. 071000180 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita. Kanker payudara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara yang paling sering terjadi pada wanita. Umumnya kanker payudara menyerang pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi BAB 1 PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Masalah yang terdapat dalam kesehatan reproduksi salah satunya terjadi pada sistem organ reproduksi.kanker reproduksi meliputi kanker alat kelamin perempuan, kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, kanker menjadi penyebab kematian sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD. DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN SKRIPSI.

KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD. DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN SKRIPSI. KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD. DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN 2004-2008 SKRIPSI Oleh : MERY K. SINAGA 051000066 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Hal ini berarti bahwa peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian nasional maupun global. Masalah PTM pada akhirnya tidak hanya menjadi masalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN... ix SUMMARY...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada banyak penelitian yang outcome nya berkaitan dengan lama waktu. Secara umum waktu ini dikatakan waktu kesintasan. Banyak metode analisis yang dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan pembangunan di Indonesia memberi dampak pada bergesernya pola penyakit. Selain penyakit infeksi, saat ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

Keyword : pulmonary tuberculosis smear positive, characteristic of patient

Keyword : pulmonary tuberculosis smear positive, characteristic of patient KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU BTA POSITIF DAN HASIL PENGOBATANNYA DI POLI PARU RSUD DELI SERDANG TAHUN 2011-2012 Tri Hartini 1, Sori Muda Sarumpaet 2, Rasmaliah 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for Reasearch on Cancer (IARC)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Maharani, 2009). World Health Organization (WHO) (2014) mengatakan. terjadi di Negara berkembang dari pada Negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. (Maharani, 2009). World Health Organization (WHO) (2014) mengatakan. terjadi di Negara berkembang dari pada Negara maju. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks adalah kanker yang terdapat di area antara pintu masuk rahim dan vagina. Kanker serviks muncul adanya pertumbuhan sel yang abnormal sehinggal menimbulkan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA TRAUMA KAPITIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI. Oleh : IRA MARTI AYU NIM.

KARAKTERISTIK PENDERITA TRAUMA KAPITIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI. Oleh : IRA MARTI AYU NIM. KARAKTERISTIK PENDERITA TRAUMA KAPITIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI Oleh : IRA MARTI AYU NIM. 061000126 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS YANG DI RAWAT JALAN DI KLINIK ALIFA DIABETIC CENTRE MEDAN TAHUN SKRIPSI.

KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS YANG DI RAWAT JALAN DI KLINIK ALIFA DIABETIC CENTRE MEDAN TAHUN SKRIPSI. KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS YANG DI RAWAT JALAN DI KLINIK ALIFA DIABETIC CENTRE MEDAN TAHUN 2013-2014 SKRIPSI Oleh : SITI MUTHI AH ELSANDI NIM. 111000024 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA DENGAN PARASIT POSITIF YANG DIRAWAT INAP DI RSD KOLONEL ABUNDJANI BANGKO KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI TAHUN 2009

KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA DENGAN PARASIT POSITIF YANG DIRAWAT INAP DI RSD KOLONEL ABUNDJANI BANGKO KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI TAHUN 2009 KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA DENGAN PARASIT POSITIF YANG DIRAWAT INAP DI RSD KOLONEL ABUNDJANI BANGKO KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI TAHUN 2009 SKRIPSI Oleh : VERARICA SILALAHI NIM. 061000152 FAKULTAS

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK BAYI PENDERITA GASTROENTERITIS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD PURI HUSADA TEMBILAHAN TAHUN

KARAKTERISTIK BAYI PENDERITA GASTROENTERITIS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD PURI HUSADA TEMBILAHAN TAHUN KARAKTERISTIK BAYI PENDERITA GASTROENTERITIS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD PURI HUSADA TEMBILAHAN TAHUN 2011-2012 Rivando Fernandus 1 ; Sori Muda Sarumpaet 2 ; Hiswani 2. 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PAP SMEAR ABNORMAL DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2015

ABSTRAK GAMBARAN PAP SMEAR ABNORMAL DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2015 ABSTRAK GAMBARAN PAP SMEAR ABNORMAL DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2015 Laurentia Cindy Gani Wijaya, 1310129, Pembimbing I : Roro Wahyudianingsih, dr., SpPA. Pembimbing II

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI 2011 31 DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG Dwirama Ivan Prakoso Rahmadi, 1110062 Pembimbing I : dr. Sri Nadya J Saanin, M.Kes Pembimbing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang sudah tak asing lagi ditelinga. Berbagai jenis kasus baru ditemukan, namun jenis kasus kanker yang paling tinggi di kalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Empat jenis utama penyakit tidak menular menurut World Health Organization (WHO) adalah

Lebih terperinci

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY) PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA IBU USIA REPRODUKSI Kurniasari Pratiwi, Andina Vita Sutanto, Yuni Fitriana Akademi Kebidanan Yogyakarta E-mail : kiky_kurniasari@rocketmail.com

Lebih terperinci

Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Jumlah Penderita Leukemia Rawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun

Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Jumlah Penderita Leukemia Rawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Memakai rumus : Y= a + bx Jumlah Penderita Leukemia Rawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 Tahun Tahun dalam kode (Xi)

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA SIROSIS HATI RAWAT INAP DI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA SIROSIS HATI RAWAT INAP DI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN KARAKTERISTIK PENDERITA SIROSIS HATI RAWAT INAP DI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN 2010-2011 Stiphany 1, Hiswani 2, Jemadi 2 1. Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara 2. Dosen

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan Prosiding SNaPP011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:089-358 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan 21 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejarah epidemiologi bermula dengan penanganan masalah penyakit menular yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan sosioekonomi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks adalah kanker kedua terbanyak yang menyebabkan kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari 250.000 perempuan diseluruh dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di seluruh dunia kanker serviks atau kanker leher rahim menempati urutan ketujuh dari seluruh kejadian keganasan pada manusia (Cancer Research United Kingdom, 2010).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita setelah kanker mulut rahim dan merupakan kanker yang paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN SKRIPSI.

KARAKTERISTIK PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN SKRIPSI. KARAKTERISTIK PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2004-2009 SKRIPSI Oleh : NENCYATI BR GINTING NIM. 051000032 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN

KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN Fransiska Ompusunggu* Evi Karota Bukit ** * Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara ** Dosen Departemen

Lebih terperinci

Persamaan I 379 = 5a + 15b (x3) 1137 = 15a + 45b Persamaan II 1051 = 15a + 55b (x1) 1051 = 15a + 55b

Persamaan I 379 = 5a + 15b (x3) 1137 = 15a + 45b Persamaan II 1051 = 15a + 55b (x1) 1051 = 15a + 55b Lampiran 1. Perhitungan Metode Least Square N X Y XY X 2 26 1 74 74 1 27 2 1 2 4 28 3 99 297 9 29 4 5 2 16 21 5 56 28 25 Total 15 379 151 55 Diketahui ΣX = 15 ΣY = 379 ΣXY = 151 ΣX 2 = 55 Rumus Metode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) sudah menjadi penyebab kematian yang lebih umum bila dibandingkan dengan penyakit akibat infeksi di negara sedang berkembang. Oleh karena

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KANKER SERVIKS DI KALANGAN SISWI SMA SWASTA X, BANDUNG

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KANKER SERVIKS DI KALANGAN SISWI SMA SWASTA X, BANDUNG ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KANKER SERVIKS DI KALANGAN SISWI SMA SWASTA X, BANDUNG Bintang Hansel, 2014 Pembimbing 1: dr. Freddy T. Andries, M.S. Pembimbing 2: dr. July Ivone,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah salah satu penyakit yang termasuk dalam kelompok penyakit tidak menular dan merupakan penyebab kematian utama di dunia. Dari 57 juta kematian pada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kedokteran FK Universitas Udayana. 3. Dr. dr. I. W. P. Sutirta Yasa, M.Si, ketua blok Elective Study serta dr.

KATA PENGANTAR. Kedokteran FK Universitas Udayana. 3. Dr. dr. I. W. P. Sutirta Yasa, M.Si, ketua blok Elective Study serta dr. KATA PENGANTAR Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas karunia-nya, penelitian ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini perkenankanlah

Lebih terperinci