BAB II TINJAUN PUSTAKA. dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Hal itu menjadi prioritas perusahaan dalam mencapai

BAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian Indonesia menghadapi perdagangan bebas dituntut untuk lebih giat dan

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (Render& Heizer, 2001) mengemukakan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku dalam perusahaan, apapun jenis organisasi yang dilakukan oleh

ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan suatu perencanaan untuk menciptakan masa depan usahanya melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. aksesoris otomotif bermotor didasarkan oleh perkembangan dari jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS: PENGUKURAN, PELAPORAN DAN PENGENDALIAN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman saat ini banyak terdapat kemajuan-kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat

BAB III LANDASAN TEORI. Maintenance Menurut Sisjono dan Iwan Koswara, Perawatan (Mainteance) ditetapkan (Sisjono dan Iwan Koswara, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut. Peningkatan penggunaan teknologi komputer

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mursyidi (2008:174) Just In Time (JIT) dikembangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan persaingan bisnis pada era globalisasi dewasa ini. semakin tidak dapat diprediksikan. Selain itu disertai juga dengan

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (2001) dalam bukunya Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

ANALISIS HASIL KOMBINASI PRODUK DAN TINGKAT PENJUALAN DALAM UPAYA MEMAKSIMALKAN LABA (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN ROTI 33 DI SRAGEN) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan makanan ringan baik skala kecil, menengah, maupun

BAB I PENDAHULUAN. hlm Rudi Prihantoro, Konsep Pengendalian Mutu, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012,

BAB I PENDAHULUAN. penjualan agar perusahaan memperoleh laba maksimum. (input) untuk menghasilkan keluaran (output). Perusahaan mengolah masukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan kemajuan perusahaan yang terjadi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan cepat dan tepat, perkembangan teknologi yang berkembang menuntut

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Audit..., Prasasti, Fakultas Ekonomi 2015

Nurjannah. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, persaingan yang terjadi dalam perusahaan semakin

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. produksi dilakukan proses pengolahan input menjadi output. Semakin sedikit

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakannya. Sebenarnya dugaan tersebut tidak benar. disebut kegiatan menambah nilai guna suatu barang. Tetapi tidaklah mudah

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketatnya persaingan antar perusahaan, terutama untuk perusahaan

Manajemen Operasi & Produktivitas. Dosen : Dhyah Wulansari, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. perhitungan dan analisa yang telah dilakukan, sehubungan dengan hasil yang didapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang. Industri manufaktur merupakan industri yang memproduksi bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia dalam bidang industri. Dengan diketemukannya mesin serta

Berdasarkan beberapa ahli manajemen, pengertian manajemen operasi yaitu:

Vol. 4, Nomor 1, Oct 2016 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT PKS SEUMANTOH KABUPATEN ACEH TAMIANG

BAB I PENDAHULUAN. membuat strategi-strategi agar mampu bersaing di tingkat lokal maupun non lokal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan seseorang atau

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri. yang terbatas terhadap pekerjaan yang berlebihan (Pinedo, 1992).

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan ekonomi negara-negara di Asia saat ini belum sepenuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah dan pemersatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DEFINISI MANAJEMEN OPERASI. Oleh : Ibrahim Al Chanif, S.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. boundary. pada umumnya sistem selalu berinteraksi dengan lingkunganlingkungannya

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara.. 15 BAB I PENDAHULUAN

PENGUKURAN KINERJA OPERASIONAL : ANALISIS MENDALA TENTANG PRODUKTIVITAS DAN PENJUALAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan yang semakin ketat. Perusahaan akan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. bersaingan baik di dalam negeri maupun diluar negeri, maka setiap. perusahaan terutama dalam bidang textile untuk bersaing dengan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

C. TEORI PERUSAHAAN D. PENGUKURAN LABA - Pengukuran Profitabilitas Perusahaan - Perbedaan Profitabilitas Dari Berbagai Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dari kegiatan operasi perusahaan, baik mengenai organisasinya maupun

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat

PERAN PENTING PELATIHAN DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB II KONSEP MUTU PRODUKSI DAN MANAJEMEN STRATEGI. memelihara produk dalam persaingan bisnis. Disukai atau tidak, konsumen

BAB I PENDAHULUAN. diri dan melakukan perbaikan, dalam kegiatan operasionalnya maupun kualitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Berkembang pesatnya usaha bisnis di Indonesia pada khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia, yang sekarang ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. Selama kurun waktu tiga puluh tahun terakhir, transformasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang (Assauri, 2004:1) Assauri (2004:95) Tampubolon (2004:251)

BAB II BAHAN RUJUKAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan

BAB II BAHAN RUJUKAN

MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKTIVITAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output ( Heizer

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan konsep kualitas, kerjasama tim, produktivitas serta kepuasan pelanggan

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

Bab I Pendahuluan 6 BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang dikelola untuk memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang terjadi selama ini, banyak menyebabkan para

Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian maupun perikanan. mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatka pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persaingan industri manufaktur menuntut produsen lebih produktif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan penting dalam hal pemenuhan kebutuhan

Transkripsi:

BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Pengertian Manajemen Operasi Manajemen operasi adalah serangkain kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran. Barry Render dan Jay Heizer (2001:2). Dengan demikian manajemen operasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan sebuah perusahaan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan. B. Pengertian Produk Menurut McDaniel (2001:414) produk didefinisikan sebagai segala sesuatu, baik menguntungkan maupun tidak, yang diperoleh seseorang melalui pertukaran. Sedangkan menurut Gitosudarmo (1999:68), produk adalah segala sesuatu yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia atau organisasi. Produk yang telah dihasilkan oleh sebuah perusahaan diharapkan dan mampu memenuhi kebutuhan setiap konsumennya dan mampu memberi keuntungan bagi perusahaan apabila produk itu berhasil, banyak pula produk yang dihasilkan perusahaan gagal. Produk yang berhasil dapat diartikan sebagai produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen secara luas. Sebaliknya produk yang tidak berhasil atau gagal adalah produk yang tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen. 9

C. Pengertian Proses Produksi Produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa. Sehingga proses produksi adalah kegiatan untuk membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran. Heizer, Render (2004:4). Menurut Agus Ahyari (1994:12) proses adalah cara metode, maupun tehnik menyelenggarakan atau pelaksanaan dari suatu hal tertentu. Dengan demikian dapat diartikan bahwa yang dimaksud dengan proses produksi adalah suatu cara, metode atau tehnik bagaimana menciptakan suatu barang atau jasa. Sedangkan proses produksi merupakan cara, metode, dan tehnik yang digunakan dalam mengolah bahan baku menjadi produk. Proses produksi juga merupakan metode dan tehnik untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumber daya produksi (tenaga kerja,,mesin, bahan baku, dan dana). Nasution (2008:2). Kegiatan proses produksi selalu dicari hal yang menguntungkan untuk meminimalkan biaya. Sehingga setiap kegiatan yang dilakukan harus dicermati untuk memperoleh kegiatan proses produksi yang paling sesuai dengan kondisi dan lingkungan perusahaan. Perusahaan selalu menginginkan semua kegiatan dikerjakan dengan sungguh-sungguh agar output perusahaan dapat dipertanggungjawabkan dihadapan konsumen. D. Fungsi Produksi Fungsi produksi adalah fungsi yang diserahi tugas dan tanggung jawab untuk melakukan aktivitas pengubahan dan pengolahan sumber daya produksi (a set of input) menjadi keluaran (output), barang atau jasa, sesuai yang direncanakan sebelumnya, Haming commit (2007:3). to user Fungsi produksi menciptakan 10

kegunaan bentuk, karena melalui kegiatan produksi nilai dan kegunaan suatu benda meningkat akibat dilakukannya penyempurnaan bentuk atas benda yang bersangkutan. E. Sistem Produksi Agar dapat melaksanakan fungsi-fungsi produksi dengan baik maka diperlukan rangkain kegiatan yang akan membentuk sistem produksi. Sistem produksi menurut Nasution (2008: 1) adalah sekumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasikan input produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi, sedangkan output produksi yang dihasilkan serta hasil sampingannya misal limbah, informasi, dan sebagainya. Subsistem-subsistem dari sistem produksi tersebut antara lain adalah perencanaan dan pengendalian produksi, pengendalian kualitas, perawatan fasilitas produksi, penentuan standar-standar operasi, penentuan fasilitas produksi dan penentuan harga pokok produksi. F. Produktifitas Produktifitas didefinisikan sebagai ukuran dari kuantitas dan kualitas dari pekerjaan yang telah dikerjakan, dengan mempertimbangkan biaya sumber daya yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut, Mathis (2001:82). Selain digunakan sebagai mempertimbangkan biaya ini juga berguna dalam melihat produktivitas sebagai rasio antara input dan output. Sedangkan menurut Heizer (2007:17) produktivitas merupakan perbandingan antara output (barang dan jasa) dibagi dengan satu atau lebih input (seperti tenaga kerja, modal atau manajemen). Ukuran produktivitas adalah cara terbaik untuk mengevaluasi kemampuan suatu negara 11

menyediakan standar hidup yang baik bagi penduduknya. Hanya lewat penambahan produktivitaslah standar kehidupan dapat membaik. Produktivitas bisa diartikan sebagai tingkat efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa, produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang, dengan begitu produktivitas merupakan suatu ukuran untuk evaluasi dalam perusahaan apakah sesuai dengan kinerja atau justru tidak bekerja secara optimal karena beberapa hal yang menyangkut kebijakan perusahaan. Banyak perusahaan yang tidak produktif yang harus menanggung kerugian yang tidak sedikit akibat kecerobohan manajemen dalam mengelola perusahaan. Penilaian kinerja dalam suatu perusahaan dapat diukur hanya dengan mengevaluasi apakah perusahaan produktif dalam hal produksi dan peningkatan kinerja. G. Faktor-faktor Produksi Dalam suatu sistem produksi dibutuhkan faktor-faktor produksi yang berupa: 1. Bahan Baku Setiap perusahaan memerlukan bahan baku untuk diolah menjadi barang jadi. Perusahaan berkepentingan untuk selalu dapat memperoleh jumlah bahan mentah ysng diperlukan dengan mudah, layak harganya, dapat memperoleh jumlah bahan baku dengan mudah, biaya pengangkutan yang mudah dan tidak cacat apabila diproses menjadi barang jadi, biaya produksi dapat ditekan dan kualitas barang yang dihasilkan adalah baik. 12

Bahan baku menjadi jaminan yang utama untuk masalah kualitas produk sehingga kualitas dari bahan baku sangat diperhatikan untuk peningkatan kualitas ahkir dari suatu produk. Banyak para perusahaan mencari solusi untuk memeprbaiki kualitas produk dengan peningkatan kualitas bahan baku. Perusahaan dapat mencari bahan baku atlternatif dengan kualitas hampir sama untuk melakukan efisiensi dengan konsekuensi proses produksi lebih lama sehingga biaya tenaga kerja membengkak. Bahan baku alternatif dapat digunakan apabila perusahaan mengalami kesulitan dalam mencari bahan baku yang mempunyai kualitas, sehingga dengan menyelamatkan perusahaan menggunakan bahan baku alternatif yang lebih rumit dan lama untuk mendapatkan kualitas yang sama dengan bahan baku super. Produk yang mempunyai kualitas baik akan selalu mempunyai keunggulan baik dalam keandalan maupun keawetan. Sehingga para konsumen akan menilai produk tersebut mempunyai kemampuan memberikan layanan kepada pengguna sekaligus akan memberikan kepuasan terhadap pengguna. 2. Tenaga Kerja Faktor tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang utama dan terpenting bagi suatu perusahaan, karena berhasil dan tidaknya pencapaian tujuan perusahaan sangat dipengaruhi oleh tenaga kerja, dan salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja dan penekanan biaya. Oleh karena itu pemimpin perusahaan baiknya mencari tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan kualitas yang tinggi. 13

Saat ini perusahaan harus lebih selektif dalam memilih tenaga kerja karena apabila perusahaan memilih tenaga kerja dengan baik maka akan menghasilkan kinerja yang optimal dan mampu memberikan kontribusi dan siap untuk berkomitmen dengan perusahaan sehingga para pemimpin dapat meningkatkan hasil produksi dengan cara mengefektifkan tenaga kerja karena tenaga kerja paling mudah untuk dilaukan perampingan dan penambahan jumlah. Tenaga yang harus ditempatkan sesuai dengan bidang keahlian agar dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan menghasilkan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Tenaga kerja yang terlatih akan menghasilkan produk yang baik sehingga pendapatan perusahaan meningkat. Keunggulan yang dimiliki tenga kerja menjadikan suatu perusahaan mudah untuk melakukan suatu kegiatan yang dianggap masih baru. Kemampuan tenaga kerja dalam penyesuaian perubahan dilingkungan yang baru memberikan suatu kontribusi yang banyak terhadap kemajuan dan suksesnya perusahaan. 3. Modal Modal atau dana yang tersedia mempunyai tujuan untuk modal kerja yang digunakan dalam proses produksi. Pemakaian modal dalam perusahaan selalu harus sesuai dengan rencana awal agar semua kebutuhan dalam perusahaan terpenuhi tanpa ada yang terlewatkan. Keberdaan modal sangatlah penting karena dibutuhkan oleh perusahaan untuk menjalankan usahanya ini dikarenakan perputaran 14

modal yang sangat cepat akan semakin memperbanyak keuntungan. Perusahaan harus dapat menjamin modal untuk kegiatan operasional tanpa adanya kegunaan untuk kegiatan lain yang tidak sesuai dengan perusahaan. Semakin besar modal yang digunakan oleh suatu perusahaan maka semakin besar pula kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba yang lebih banyak atau besar, tetapi apabila perusahaan tidak dapat menggunakan modal secara optimal maka tidak menutup kemungkinan adanya kerugian besar yang akan ditanggung perusahaan. Penggunaan modal dengan tepat dan sesuai menggambarkan adanya pengefektifan semua sumber dya perusahaan untuk memperoleh keuntungan. 4. Mesin / Peralatan Penggunaan peralatan atau mesin dalam suatu kegiatan perusahaan mampu memberikan kontribusi yang sangat besar bagi jumlah output yang dihasilkan oleh perusahaan. Mesin yang bersifat membantu suatu kegiatan produksi menjadi harapan bagi perusahaan untuk melakukan kegiatan proses produksi yang menginginkan keuntungan yang maksimal. Pengaruh adanya peralatan jelas terlihat pada sektor tenaga kerja, dengan menggunakan peralatan atau mesin maka pekerjaan yang seharusnya dilakukan secara manual oleh para tenaga kerja dapat dikerjakan dengan bantuan mesin sehingga dapat menghasilkan lebih banyak dengan tingkat kesalahan atau kecacatan lebih dapat ditekan. Pada saat ini banyak perusahaan sudah menggunakan peralatan yang serba modern dan canggih yang berfungsi untuk menggantikan sumber 15

daya manusia yang dianggap dapat kurang efektif dalam melakukan kegiatan produksi secara terus menerus dan dalam jumlah produksi yang banyak. Perusahaan memilikin pengertian bahwa dengan menggunakan mesin atau peralatan produksi maka biaya yang dikeluarkan untuk produksi akan lebih rendah dibandingkan dengantenaga kerja manusia. Namun, untuk menggunakan peralatan modern juga dibutuhkan tenaga ahli untuk dapat mengoprasikannya atau bahkan perusahaan harus memberikan pelatihan kepada tenaga kerja untuk dapat menggunakan peralatan secara maksimal. H. Kapasitas Heizer (2009:442) mengartikan, kapasitas adalah hasil produksi atau volume pemprosesan, atau jumlah unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas pada suatu periode waktu tertentu. Kapasitas sering menentukan persyaratan modal sehingga mempengaruhi sebagian besar dari biaya tetap. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi, atau apakah fasilitas yang ada akan berlebih. Ada 2 jenis kapasitas menurut Heizer (2009:443) yaitu : 1. Kapasitas Efektif adalah kapasitas yang diperkirakan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan dengan keterbatasan operasi yang ada sekarang. Kapasitas efektif biasanya lebih rendah daripada kapasitas desain karena fasilitas yang ada mungkin telah dirancang untuk versi produk sebelum atau bauran produk yang berbeda daripada yang sekarang sedang diproduksi. 16

2. Kapasitas desain adalah output maksimum sistem secara teoritis pada suatu periode waktu tertentu dengan kondisi yang ideal. Dengan menggunakan pengukuran kinerja sistem Utilisasi yaitu persentase dari kapasitas desain yang telah dicapai. I. Efektifitas dan Efesiensi Efisiensi adalah ukuran output aktual (yang sebenarnya dihasilkan) dengan kapasitas efektif. Efektifitas merupakan kapasitas yang dapat diharapkan perusahaan untuk menghasilkan berbagai produk, dengan metode penjadwalan, cara pemeliharaan, dan standar mutu tertentu. Heizer (2001:187). Efisiensi sangat erat kaitanya dengan keuntungan suatu perusahaan, maka perusahaan akan semaksimal mungkin untuk melakukan efisiensi tanpa mengorbankan pelayanan terhadap konsumen. Efisiensi yang dilakukan oleh suatu perusahaan menggambarkan bahwa perusahaan tersebut sudah menggunakan manajemen yang modern untuk melaksanakan kegiatan operasional. Pemanfaatan segala sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif merupakan salah satu bentuk perusahaan untuk melakukan efisiensi dalam perusahaan. Sumber daya dalam suatu perusahaan memberikan kontribusi yang sangat optimal terhadapat kelangsungan hidup perusahaan. Efektifitas merupakan karakter lain dari proses yang mengukur derajat pencapaian output dari sistem produksi. Hal ini dapat diukur berdasarkan rasio output aktual terhadap output yang direncanakan. Sedangkan efisiensi merupakan ukuran yang menunjukkan bagaimana baiknya sumber daya 17

ekonomi digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output. Efisiensi merupakan karakteristik proses yang mengukur performasi aktual dari sumber daya relatif terhadap standar yang diterapkan. Peningkatan efisiensi dalam proses produksi akan menurunkan biaya per unit output, sehingga produk dapat dijual dengan harga yang kompetitif dipasar. Efektifitas menggambarkan kinerja perusahaan dalam mengelola sumber daya untuk menghasilkan suatu produk yang unggul sekaligus menjadi pemimpin pasar. Perusahaan yang berorientasi pada keuntungan jangka panjang maka harus berusaha dengan segala kemampuan untuk memperdayakan semua yang dimiliki secara efektif. Efisiensi tergantung pada bagaimana fasilitas digunakan dan dikelola, namun kemungkinan besar sulit dapat mencapai efisiensi 100%. Biasanya efisiensi diwujudkan sebagai persentase kapasitas efektif. Efisiensi perusahaan penting karena menyangkut kelangsungan hidup perusahaan. Efisiensi dalam perusahaan pada umumnya diawali dari faktorfaktor produksi yang diinginkan dapat menekan biaya-biaya. Efektifitas dan efisiensi dapat ditunjukkan dengan perhitungan dengan perhitungan sebagai berikut : Efektifitas Efisiensi Heizer, Render (2004:374) 18

Pengertian efektivitas lebih berorientasi dalam pencapaian jumlah output dari sistem produksi dengan membandingkan jumlah output aktual dengan output yang direncanakan, sedangkan efisiensi lebih berorientasi pada masukan( faktor-faktor produksi) sedang masalah output kurang menjadi perhatian utama. Efisiensi erat kaitannya dengan keuntungan suatu perusahaan, maka perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan efisiensi tanpa mengorbankan pelayanan terhadap konsumen. Efisiensi yang dilakukan dalam perusahaan mengisyaratkan bahwa perusahaan tersebut sudah menggunakan manajemen yang moderen. Pemanfaattan segala sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif merupakan salah satu langkah efisien dalam suatu perusahaan, karena sumber daya dalam suatu perusahaan memberikan kontribusi yang penuh terhadap kelangsungan hidup perusahaan. 19