BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

METODE PELAKSANAAN LIFTING JACK TIANG PANCANG

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut.

LAMPIRAN A STANDAR HARGA SATUAN. Penetapan Indeks Harga Satuan Pekerjaan Beton Pracetak

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKAN CITTA GRAHA KEDOYA SELATAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB VIII PEKERJAAN PESRTA KERJA PRAKTEK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis perbandingan biaya dan waktu

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di Rumah susun KS Tubun, maka di

APLIKASI SNI PRACETAK

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di proyek Apartemen Jatake Solmarina, maka di adakan persiapan lapangan seperti :

Kata kunci : metode bekisting table form


BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

INOVASI PROYEK PUSDIKLAT KEJAKSAAN RI CEGER PEMBANGUNAN KAWASAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN TERPADU SDM KEJAKSAAN RI

BAB IV DATA DAN ANALISIS. : Jagat Office Building. : 3 Basement dan 9 Lantai. : m2, m2 (Luas Keseluruhan)

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Jenis dan Profile Pondasi Sumuran dengan dinding tanah (khusus untuk tanah yang kering). Pondasi sumuran dengan dinding anyaman bambu. Pondasi Sumuran

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... LEMBAR PENDADARAN... KATA PENGANTAR... LEMBAR PERSEMBAHAN... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Surat Tugas Magang... ii. Lembar Pengesahan Pembimbing Magang... iii. Lembar Pengesahan Pendadaran...

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

sedangkan harga upah yang diperhitungkan merupakan upah borongan.

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT

M-System & Proses Instalasi PT. DUTA SARANA PERKASA

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS


PERBANDINGAN ANTARA METODE PELAKSANAAN PELAT CAST IN SITU DAN PELAT PRECAST DITINJAU DARI SEGI WAKTU DAN BIAYA PADA GEDUNG SMPN 43 SURBAYA

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (METODE KERJA BEKISTING ALUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PELAT)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN CAST IN SITU DENGAN PRACETAK TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DIAN REGENCY APARTEMEN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB VIII TAHAP PELAKSANAAN

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PENGERJAAN PONDASI PADA PROYEK YANG MENGGUNAKAN UP DOWN CONSTRUCTION DENGAN MENGGUNAKAN METODA KONVENSIONAL

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung

Dosen Pembimbing Ir. Sukobar, MT. NIP

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

KERJA PRAKTIK. Dosen Pembimbing. Ika Sari Damayanthi S, ST, MT. Disusun Oleh: Siti Ratna Sari Triaz Saputra

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

PONDASI KONSTRUKSI SARANG LABA - LABA

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data

REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU LOKASI : JL.JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU

Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Semi Konvensional Dengan Bekisting Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat

BAB 7 METODE KONSTRUKSI DAN ESTIMASI BIAYA PEMBANGUNAN

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT


BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT ABSTRAK

DIPLOMA III TEKNIK SIPIL - FTSP STEFANUS HENDY L DIANA WAHYU HAYATI DISUSUN OLEH : DOSEN PEMBIMBING :

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV Analisis dan Pembahasan 4.1 Pendahuluan Pada bab ini akan memaparkan tahapan pelaksanaan pekerjaan kolom precast dan konvensional, dan membandingkan biaya dan waktu yang dibutuhkan. Berikut adalah data kolom yang diperoleh penulis dari proyek yang ditinjau : Tabel 4.1 Tipe Kolom No. Tipe Kolom Jumlah Dimensi Panjang (m) Lebar (m) Tinggi (m) 1 C1 15 0,65 0,65 5,455 2 C2 5 0,65 0,65 4,855 3 C3 12 0,70 0,70 7,475 4 C4 5 0,70 0,70 6,630 Gambar 4.1 Lokasi Tipe Kolom IV-1

Gambar 4.2 Lokasi Kolom Precast dan Kolom Konvensional 4.2 Metode Pekerjaan Kolom Konvensional Tahapan pelaksanaan pekerjaan kolom konvensional akan dijelaskan pada bagan diagram alir pada gambar 4.4. 4.2.1 Pembuatan Pondasi Pile Cap Berikut tahapan pembuatan pile cap seperti galian, pemotongan pancang, pemadatan dasar pondasi, pembesian, pekerjaan bekisting, dan pengecoran. Gambar 4.3 Galian Pondasi IV-2

Mulai A Galian Pasang Sepatu Bekisting Bobok Pancang Pembesian Kolom Pemadatan Dasar Pondasi Pemasangan Bekisting Pekerjaan Pembesian Tidak Pemasangan Bekisting Cek Perkuatan? Tidak Ya Cek Perkuatan? Ya Pemasangan Scaffolding Pengecoran Kolom Bongkar Bekisting Pemeliharaan Pengecoran Selesai Bongkar Bekisting Pengurugan Pemeliharaan Beton A Gambar 4.4 Bagan Diagram Alir Metode Pelaksanaan Kolom Konvensional (Sumber : Olahan Penulis, 2017) IV-3

hammer. Bab IV Analisis dan Pembahasan Pemotongan pancang dilakukan secara manual, dengan menggunakan alat bantu Gambar 4.5 Pemotongan Pancang Setelah pemotongan pancang, dilakukan pemadatan dasar pondasi, dan ditambahkan lantai kerja agar dasar pondasi rata. Gambar 4.6 Pemadatan Dasar Pondasi Setelah pekerjaan pemadatan selesai dikerjakan, selanjutnya pekerjaan pemasangan pembesian. Pada pemasangan pembesian pile cap, besi kolom dimasukkan kedalam pondasi. IV-4

Gambar 4.7 Pemasangan Pembesian Setelah pekerjaan pembesian selesai, selanjutnya pekerjaan pemasangan bekisting, dan juga pemasangan scaffolding, dimana scaffolding ini nantinya akan membantu proses pemasangan pembesian kolom, pemasangan bekisting kolom dan proses pengecoran kolom. Gambar 4.8 Pemasangan Bekisting dan Scaffolding Sebelum pengecoran, dilakukan pengecekan perkuatan bekisting, memastikan pada saat pengecoran tidak terjadi kebocoran. Setelah semua persiapan selesai dilaksanakan, selanjutnya pekerjaan pengecoran pile cap. Gambar 4.9 Proses Pengecoran Pile Cap IV-5

Setelah pengecoran selesai, pembongkaran bekisting dilakukan setelah 24 jam, dan dilakukan pengurugan dan pemadatan. Gambar 4.10 Pengurugan dan Pemadatan 4.2.2 Pembuatan Kolom Konvensional Proses pembuatan kolom konvensional dilakukan setelah pekerjaan pile cap selesai dikerjakan. Setelah pile cap selesai dekerjakan, selanjutnya memasang sepatu kolom. Gambar 4.11 Pemasangan Sepatu Kolom Setelah memasang sepatu kolom, selanjutnya pekerjaan pemasangan pembesian kolom bagian atas. Gambar 4.12 Pekerjaan Pembesian Kolom IV-6

Setelah pekerjaan pembesian selesai, selanjutnya pekerjaan pemasangan bekisting kolom dan pengecoran. Gambar 4.13 Pekerjaan Bekisting dan Pengecoran Kolom 4.3 Metode Pekerjaan Kolom Precast Metode precast kolom ini berbeda tahapan dengan pembuatan kolom konvensional. Tahpan metode precast akan dijelaskan pada bagan diagram alir pada gambar 4.15. 4.3.1 Pembuatan Cup Pondasi (Cup Foundation) Dalam pembuatan cup pondasi ini hampir sama tahapan seperti pembuatan pondasi konvensional pada umumnya. Tahapannya seperti perapian galian, pemasangan besi, pemasangan bekisting dan pengecoran. Namun pada pelaksanaan precast ini ada yang berbeda dari pemasangan besinya itu sendiri. Berikut adalah pemasangan besi dengan metode cup: Gambar 4.14 Pemasangan Besi Pada Cup Foundation IV-7

Mulai Galian Pembesian Kolom Bobok Pancang Pemasangan Bekisting Pemadatan Dasar Pondasi Tidak Pekerjaan Pembesian Cek Perkuatan? Pemasangan Bekisting Ya Cek Perkuatan? Ya Pengecoran Tahap 1 Tidak Pengecoran Kolom Bongkar Bekisting Pemeliharaan Pemasangan Bekisting Bagian Dalam Pengecoran Tahap 2 Pemeliharaan Beton Bongkar Bekisting Pengurugan Tambahan Beton Dasar (Adjusting Level) Pemindahan dan Pemasangan Kolom Precast ke Pondasi Pengecekan Kelurusan Kolom Pengisian Bahan Sambungan Selesai Gambar 4.15 Bagan Diagram Alir Metode Pelaksanaan Kolom Precast (Sumber : Olahan Penulis, 2017) IV-8

Perbedaan pemasangan besi metode precast dengan metode konvensional adalah pada metode konvesional besi kolom yang masuk ke pondasi langsung dipasang sedangkan pada metode precast di tengah pondasi dikosongkan. Dan pada pemasangan bekisting sama seperti konvesional hanya menambahkan bekisting sisi dalam saja setelah pengecoran bawah dasar dilakukan. Metode Konvensional Metode Precast Gambar 4.16 Pekerjaan Pembesian dan Bekisting Pada Pondasi Setelah pemasangan bekisting dalam dilakukan maka tahapan selanjutnya pengecoran pondasi bagian atas sampai dengan tinggi yang ditentukan. Gambar 4.17 Hasil Pengecoran Cup Foundation 4.3.2 Pembuatan Kolom Precast Pada metode ini dibuat tempat hanya untuk pembuatan kolom dengan tipe C1, C2 dan C4. Metode precast ini dekerjakan agar memudahkan pekerjaan pengecoran IV-9

kolom. Metode konvensional pengecoran dilakukan diketinggian dan sulit dikerjakan, sedangkan metode ini pengecoran kolom dilakukan di bawah. Gambar 4.18 Kolom Precast Pada bagian ujung bawah kolom dibuatkan kasar agar pada sambungan bisa terikat dengan bagian pondasi. Pembongkaran bisa dilakukan setelah 24 jam pekerjaan pengecoran selesai dilakukan, tapi kolom tidak boleh dilakukan pemindahan ataupun diberi beban. Selama 4 hari kolom itu harus dijaga suhu dengan cara disiram air bersih. 4.3.3 Proses Pemasangan Kolom Precast Setelah kolom precast berumur 4 hari, kolom dipindahkan ke lokasi yang akan dipasang dengan menggunakan alat berat. Yang harus dipastikan pada saat pemasangan adalah marking lokasi yang akan di pasang precast. Gambar 4.19 Marking IV-10

Pada gambar selanjutnya akan menjelaskan prosedur pemindahan dan pemasangan kolom precast beserta jenis bahaya pada saat kegiatan berlangsung serta control safety untuk menanggulanginya: IV-11

Gambar 4.20 Pemindahan Kolom Precast IV-12

Gambar 4.21 Pengangkatan Kolom Precast Menuju Cup Foundation IV-13

Gambar 4.22 Proses Pemasangan Kolom Precast ke dalam Cup Foundation IV-14

Gambar 4.23 Pengisian Bahan Sambungan Sebagian Cup Foundation IV-15

4.3.4 Pengecekan Kelurusan Kolom Precast Bab IV Analisis dan Pembahasan Setelah seluruh prosedur pemindahan kolom dilakukan, hal yang tak kalah wajib dilakukan untuk struktural vertikal adalah pengecekan kelurusan. Gambar 4.24 Pengecekan Kelurusan Kolom Precast 4.3.5 Pengisian Bahan Sambungan Penuh sambungan. Tahapan terakhir dalam pengerjaan kolom precast ini adalah pengisian bahan Gambar 4.25 Pengisian Bahan Sambungan Penuh Dari gambar 4.4 dan gambar 4.15 dapat dilihat bahwa metode pelaksanaan kolom konvensional terdiri dari 18 tahapan pekerjaan, sedangkan pelaksanaan pekerjaan kolom precast terdiri dari 22 tahapan pekerjaan. Akan tetapi, pada pelaksanaan IV-16

pekerjaan kolom precast, pada tahapan pekerjaan pembesian kolom sampai dengan pemeliharaan kolom bisa dilakukan bersamaan pada saat pekerjaan pembuatan cup foundation, sehingga tahapan pekerjaan kolom precast terdiri dari 16 tahapan pekerjaan. 4.4 Analisis Biaya yang Dibutuhkan Dalam menganalisis biaya yang akan diperhatikan adalah material, pekerja dan alat yang digunakan. Perbandingan biaya ini akan dijelaskan pada tabel dibawah ini : Tabel 4.2 RAB Pekerjaan Kolom Konvensional No. Item Unit Jumlah Harga Total Harga Kolom 1 Pembesian kg 17,793.3 7,010 124,730,982 2 Pengecoran m 3 105.0 642,600 67,488,262 3 Bekisting 1. Material Rangka Bekisting m 2 159.0 58,000 9,222,000 Papan Kayu Film 1 Side (1,2 x 2,4) m sheet 145.9 145,000 21,150,616 Pipa 2 inch, P=1 m pcs 512.0 4,000 2,048,000 Tali Sling 12 mm, P=12 m pcs 64.0 144,000 9,216,000 Selang Cor 6 inch, P=4 m pcs 4.0 65,000 260,000 2. Pekerja Bekisting m 2 420.1 26,000 10,922,470 4 Scaffolding 1. Material Main Frame pcs 404.0 6,500 2,626,000 Joint Pin pcs 808.0 1,000 808,000 Crossbrace pcs 404.0 4,500 1,818,000 Stair pcs 202.0 30,000 6,060,000 Cat Walk pcs 62.0 20,000 1,240,000 Pipe 6 m pcs 190.0 24,000 4,560,000 U-Head pcs 152.0 5,500 836,000 Jack Base pcs 152.0 5,500 836,000 Wooden 6/12 m 3 1.0 1,450,000 1,450,000 Handrail pcs 62.0 2,500 155,000 Stoper pcs 202.0 2,500 505,000 Clamp pcs 380.0 1,750 665,000 2. Pekerja Setting Scaffolding m 2 1,373.0 4,500 6,178,500 Setting Pipe Support pcs 760.0 1,000 760,000 5 Machine Crane 50T, 1 Unit month 1.0 38,000,000 38,000,000 Total 311,535,830 IV-17

No. Item Unit Jumlah Harga Total Harga Kolom 1 Pembesian kg 17,793.3 7,010 124,730,982 2 Pengecoran m 3 105.0 632,400 66,417,020 3 Bekisting 1. Material Beton (Untuk Pabrikasi) m 3 4.3 545,000 2,343,500 Besi (Untuk Pabrikasi) kg 302.0 5,800 1,751,600 Kayu 6/12 (Untuk Pabrikasi) m 3 1.0 1,450,000 1,450,000 Kayu 5/7 (Untuk Pabrikasi) m 3 1.5 1,300,000 1,950,000 Rangka Bekisting m 2 87.0 58,000 5,046,000 Papan Kayu Film 1 Side (1,2 x 2,4) m sheet 109.4 145,000 15,862,962 Penutup Ujung Kolom pcs 1.0 250,000 250,000 Plastik Balon Roll 6.0 195,000 1,170,000 Kayu Baji pcs 72.0 55,000 3,960,000 2. Pekerja Lantai Pabrikasi lot 1.0 3,740,000 3,740,000 Penghancur Lantai Pabrikasi lot 1.0 1,800,000 1,800,000 Bekisting m 2 315.1 26,000 8,191,853 Finishing 1 Sisi Oleh trowel m 2 225.4 4,500 1,014,300 4 Erection unit 37.0 315,000 11,655,000 5 Grouting zak 407.0 55,000 22,385,000 6 Machine Crane 50T, 1 Unit month 1.0 38,000,000 38,000,000 7 Transportation unit PC 37.0 50,000 1,850,000 Total 313,568,216 Tabel 4.3 RAB Pekerjaan Kolom Precast Dari tabel 4.2 dan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa metode pelaksanaa kolom precast lebih mahal Rp. 2.032.286 dibandingkan dengan metode pelaksanaan kolom konvensional. 4.5 Analisis Waktu Pelaksanaan Dalam menganalisis waktu pelaksanaan yang akan dianalisis adalah perbedaan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan kolom. IV-18

Tabel 4.4 Logika Ketergantungan Pekerjaan Kolom Konvensional No. Jenis Pekerjaan Simbol Pekerjaan Sebelumnya Durasi (Hari) A Pile Cap Foundation 1 Galian dan Bobok Pancang A1-1 2 Pemadatan Dasar Pondasi dan Pemasangan Scaffolding A2 A1 1 3 Pekerjaan Pembesian dan Pemasangan Bekisting A3 A2 1 4 Pengecoran A4 A3 1 5 Bongkar Bekisting dan Pengurugan A5 A6 1 6 Pemeliharaan Beton A6 A4 1 B Kolom Konvensional 1 Pemasangan Sepatu Bekisting dan Pembesian B1 A5 1 2 Pemasangan Bekisting dan Pengecoran Kolom B2 B1 1 3 Bongkar Bekisting B3 B4 1 4 Pemeliharaan B4 B2 1 (Sumber : Olahan Penulis, 2017) Gambar 4.26 Diagram Jaringan Kerja Kolom Konvensional (Sumber : Olahan Penulis, 2017) No. Jenis Pekerjaan Simbol Pekerjaan Sebelumnya Durasi (Hari) A Cup Foundation 1 Galian, Bobok Pancang dan Pemadatan Dasar Pondasi A1-1 2 Pembesian, Pemasangan Bekisting dan Pengecoran Awal A2 A1 1 3 Pemasangan Bekisting Dalam dan Pengecoran Pondasi A3 A2 1 4 Pemeliharaan Beton A4 A3 1 5 Bongkar Bekisting dan Pengurugan A5 A4 1 6 Tambahan Beton Dasar A6 A5 2 B Column Installation 1 Pemasangan Kolom Precast dan Pengisian Sambungan B1 C3 1 2 Pengisian Penuh Bahan Sambungan B2 B1 1 C Fabrikasi Kolom Precast 1 Pembesian, Pemasangan Bekisting dan Pengecoran C1-1 2 Pemeliharaan Beton C2 C1 1 3 Bongkar Bekisting C3 C2 1 (Sumber : Olahan Penulis, 2017) Tabel 4.5 Logika Ketergantungan Pekerjaan Kolom Precast Gambar 4.27 Diagram Jaringan Kerja Kolom Precast (Sumber : Olahan Penulis, 2017) IV-19

Dari gambar 4.27 dapat dilihat bahwa pekerjaan kolom menggunakan metode precast hanya membutuhkan waktu 9 hari untuk mengerjakan 1 kolom, sedangkan pada gambar 4.26 dapat dilihat bahwa pekerjaan kolom menggunakan metode konvensional membutuhkan waktu 10 hari untuk mengerjakan 1 kolom. IV-20