BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, ilmu pengetahuan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk melakukan aktifitas fisik, mengembangkan fungsional, yang berupa olahraga salah satunya adalah olahraga renang.

BAB I PENDAHULUAN. kepada kesehatan jasmani dan rohani masyarakat, serta ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. antusias masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. manusia untuk melakukan aktifitas fisik. Mengembangkan fungsional,

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga telah berkembang menjadi suatu fenomena yang meliputi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibagi menjadi dua yakni, daya tahan otot dan daya tahan cardiovascular.

BAB I PENDAHULUAN. Perkumpulan renang Bina tirta Medan merupakan salah satu Club renang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan seseorang. Pembinaan dan pengembangan olahraga adalah satu bagian

BAB I PENDAHULUAN. bahwa renang sebenarnya olahraga yang cukup menarik dan unik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setelah dilihat dari hasil-hasil pertandingan dan perlombaan olahraga pada

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Salah satu bagian dari peningkatan kualitas hidup manusia adalah pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya

BAB I PENDAHULUAN. untuk prestasi yang menggangkat harkat martabat suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada mulanya olahraga hanya dimanfaatkan untuk sekedar

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk melakukan aktifitas fisik, mengembangkan fungsional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang adalah salah satu cabang olahraga yang dilakukan didalam air.

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan kesehatan.di samping itu, renang juga termasuk

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga mempunyai banyak fungsi, yaitu untuk latihan, alat pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari hasil-hasil pertandingan dan perlombaan olahraga pada tingkat

I. PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Club Bina Tirta Medan merupakan salah satu Club renang yang ada dikota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era teknologi yang maju seperti sekarang ini, olahraga semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak disukai dan

BAB I PENDAHULUAN. minggu. Dalam kegiatan ektrakurikuler ini diajarkan lima nomor gaya renang

BAB I PENDAHULUAN. perbedaan umur, semua orang dapat melakukannya. Serta berenang adalah olahraga yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. olahraga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua aspek kehidupan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai rata-rata kayuhan atlet renang gaya dada 50 meter KU II putera adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perencanaan Club Renang Lumba-Lumba Binjai. dapat disimpulkan bahwa perencanaan meliputi, program latihan dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profil kondisi fisik adalah keadaan atau potensi dan gambaran dalam diri

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Medan adalah kota yang memiliki pemerintahan sendiri di bawah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya peningkatan kesehatan jasmani seluruh masyarakat, pemupukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam buku Coaching dan aspek aspek Psikologis dalam coaching

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : ANGGORO WIDYA SURYANTO NPM:

BAB I PENDAHULUAN. secara individu. Siswa SMP adalah putra-putri bangsa yang duduk dibangku

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. potensi jasmani, rohani dan sosial (Toho dan Ali, 2007: 2). Dari pengertian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan alam bebas mempunyai unsur-unsur olahraga melalui cabangcabang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Games, Asian Beach Game, dan Kejuaraan Dunia, Gerakan dasar pencak silat

BAB I PENDAHULUAN. dan Asia setelah diselenggarakanya Kejuaraan Dunia Pecak Silat1 di Jakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan watak dan kepribadian yaitu sikap sportivitas dan disiplin. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang populer di masyarakat. Permainan. masyarakat dari berbagai tingkat usia, anak-anak, remaja dan dewasa baik

BAB I PENDAHULUAN. juga peran guru. Siswa dan guru harus berperan aktif dalam pembelajaran. Guru

LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

SKRIPSI. Oleh : MUHLISIN NPM: P

BAB I PENDAHULUAN. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat guna. Tercapainya prestasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat sekarang ini olahraga sangat digemari banyak orang diseluruh

105 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan, penelitian ini memberikan

BERTO APRIYANO NIM/ BP.

BAB I PENDAHULUAN. sempatberhenti sampai sekitar dua tahun awal kemerdekaan. Dengan ditandai

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : PRANATAS GELAR ABI YOGA NPM :

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

BAB I PENDAHULUAN. FIDE (Federation Internasional Des Echecs). Hingga sekarang FIDE. mencapai 156 federasi dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik, terutama untuk dapat mempermudah segala aktifitas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SUSUNAN PERSONALIA PENELITIAN. 1. Penanggung Jawab : Yan Indra Siregar, S.Pd, M.Pd. 4. Tempat Penelitian : Kolam Renang Raerim Binjai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. atau ketepatan antara potensi dan bakat atlet dengan cabang olahraga yang dipilih.

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan di Indonesia bahkan tingkat SEA GAMES dan ASEAN GAME sepeti

BAB I PENDAHULUAN. secara menyeluruh, karena antara faktor yang satu dengan faktor yang lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian prestasi dibidang olahraga didukung oleh penerapan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga bulutangkis di Indonesia telah menempatkan diri sebagai

BAB I PENDAHULUAN. gerakan jalan, lari, lompat dan lain-lain. Berdasarkan sejarah dikemukakan

I. PENDAHULUAN. Renang merupakan olahraga yang dilakukan di air yang dituntut memiliki

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN. permainan bola basket three on three, dan slam dunk kontes.

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. renang saja melainkan olahraga ini bisa kepada siapa saja dan sangat berguna bagi

OLEH: DIDIK SUSANTO NPM:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I LANDASAN TEORITIS. Salah satu cara untuk mengharumkan atau usaha untuk mengharumkan nama bangsa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa, baik

BAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan

I. PENDAHULUAN. satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana

BAB I PENDAHULUAN. hobby dan kesenangan sehingga bisa menghilangkan stress.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan manusia lebih giat dalam beraktivitas yang bertujuan untuk membekali diri dengan ilmu, keterampilan (skill), dalam segala bidang dan termasuklah di dalamnya bidang olahraga, dan termasuk di dalamnya cabang olahraga renang. Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang baik dalam memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani, karena banyak melibatkan otot besar terutama otot lengan dan tungkai. Renang banyak digemari masyarakat, khususnya para remaja dan anakanak, dan perkembangan prestasinya pun sejauh ini cukup berkembang pesat di Indonesia karena merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang sering dipertandingkan pada kejuaraan-kejuaraan olahraga baik di tingkat nasional maupun internasional. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan prestasi terbaik itu, diantaranya dapat diperoleh dengan cara melakukan latihan (training). Menurut Syafruddin ( 2011 : 16 ) pada prinsipnya latihan (training) olahraga merupakan suatu proses persiapan atlet untuk mencapai prestasi puncak/ terbaiknya. Dalam pengertian luas training merupakan seluruh proses persiapan atlet yang direncanakan secara teratur untuk meraih prestasi terbaiknya. Prestasi terbaik atau yang biasa disebut dengan prestasi puncak (top performance) dalam pembinaan olahraga diperlukan suatu proses persiapan yang terencana secara bertahap, terarah, sistematis, dan berkelanjutan dengan kata lain 1

2 bahwa proses persiapan dimaksud mencakup seluruh proses yang dimulai dari penyusunan program latihan, implementasi program di lapangan, dan sampai kepada evaluasi program di lapangan, dan sampai kepada evaluasi program latihan secara bertahap sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Ketiga tahap proses ini merupakan inti dari kegiatan pembinaan prestasi olahraga dapat dilakukan sesuai dengan rentangan waktu perencanaan yang tersedia. Berdasarkan hal tersebut, maka pemantauan bakat harus di mulai dari usia dini untuk dapat memperoleh bibit olahragawan yang berbakat dan berpotensi untuk dibina menjadi atlet yang berprestasi dengan pemberian bentuk-bentuk latihan yang sesuai, terencana secara bertahap, terarah, sistematis, dan berkelanjutan. Dalam pencapaian prestasi olahraga (sports performance) yang diperoleh seseorang melalui kegiatan olahraga hasilnya terlihat dalam bentuk kemampuan (ability ) fisik dan keterampilan ( skill ) motorik atau teknik serta kemampuan mental seseorang atau atlet dalam berolahraga. Syafruddin ( 2011 : 16) menganjurkan sebagai berikut : untuk mengoptimalkan proses training dan atau latihan yang dilakukan, maka seorang pelatih harus mampu: (a) memahami komponen-komponen kondisi fisik, teknik, taktik dan mental yang diperlukan pada cabang olahraga yang dibina. (b) memahami metode-metode latihan fisik, teknik, taktik dan mental yang relevan dengan kebutuhan cabang olahraganya. (c) merumuskan tujuan latihan, memilih metode latihan, dan bentuk-bentuk latihan yang tepat. (d) menggunakan media dan alat / perlengkapan latihan secara efektif dan mampu memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan latihan.

3 (e) memahami karakteristik / ciri-ciri pembebanan latihan. (f) memahami prinsipprinsip latihan. (g) memahami tingkatan-tingkatan training dikaitkan dengan usia pembinaan. Perkumpulan atau club-club renang di seluruh Indonesia maupun di dunia semuanya pasti terus mencari bibit-bibit atlet yang akan dibina untuk berprestasi dimasa yang akan datang, begitu pula perkumpulan renang lumba-lumba Binjai yang terletak di Sumatera Utara. Perkumpulan renang lumba-lumba Binjai ini merupakan satu-satunya club renang di kota Binjai yang sampai saat ini masih aktif melakukan pembinaan dan mencetak bibit-bibit atlet renang yang diharapkan mampu mengangkat prestasi olahraga renang di Sumatera Utara khususnya perkumpulan renang lumba-lumba Binjai. Perkumpulan renang lumba-lumba Binjai ini berlokasi di jalan Ir. Juanda Binjai dan telah berdiri sejak tahun 2001. Perkumpulan renang lumba-lumba Binjai memiliki 2 kolam renang yang dijadikan tempat latihan dengan kedalaman kolam renang yang bervariasi, kolam induk kanan dan kiri kedalaman 1,5 meter sampai 1,80 meter, dan tengah, 2,5 meter dengan panjang kolam 50 meter dan lebar 25 meter. Pelatih kepala di perkumpulan ini adalah Bapak Benton Manik, beliau dibantu oleh beberapa asisten pelatih lainnya dalam proses latihan para atlet di perkumpulan renang lumba-lumba Binjai. Club ini mempunyai atlet sebanyak 24 orang dengan 16 orang putra dan 8 orang putri. Club ini telah mengikuti beberapa event-event/kejuaraan baik yang diselenggarakan di kota binjai maupun kejuaraan yang diselenggarakan oleh daerah sumatera utara. Kejuaraan yang telah diikuti

4 club lumba-lumba Binjai diantaranya kejuaraan PORWIL, O2SN, POPDASU, maupun kejuaraan renang antar perkumpulan Se-Sumatera Utara (KRAPSU). Tabel 1.1 Daftar Nama-nama Atlet Putra Usia 11-12 Tahun Perkumpulan Renang Lumba-lumba Binjai Tahun 2012 No Nama Usia Lama latihan Kejuaraan 1 Gilang. A 12 tahun 1 tahun Antar club 2 Gunawan. S 12 tahun 1 tahun Antar club 3 Arie. L. Manik 12 tahun 1 tahun Antar club 4 Ardiansyah. P 11 tahun 7 bulan Antar club 5 Sinar. Manik 11 tahun 7 bulan Antar club Berdasarkan daftar rekor kelompok umur yang telah ditentukan oleh PRSI untuk kelompok umur yang telah ditetapkan pada kejuaraan renang antar perkumpulan seluruh Indonesia di Surabaya pada tanggal 27 s/d 30 Des 2011. Adapun hasil rekor dari kejuaraan tersebut untuk gaya dada 50 meter sebagai berikut : 1. kelompok Umur (KU III Usia 11-12 Tahun) limit waktunya 33,02 detik. 2. kelompok Umur (KU II Usia 13-14 Tahun) limit waktunya 31,44 detik. 3. kelompok Umur (KU I Usia 15-17 Tahun) limit waktunya 29,40 detik. Dari hasil rekor dari kejuaraan tersebut dapat dibuat norma atau klasifikasi nilai pada renang gaya dada kelompok umur (KU) III.

5 Tabel 1.2 Kriteria Penilaian Berdasarkan Dari Hasil Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI). NO. Kriteria penskoran Catatan waktu Klasifikasi nilai 1 91% - 100% 00.36.01-00.33.02 Baik sekali 2 81% - 90% 00.39.31-00.36.00 Baik 3 71% - 80% 00.42.62-00.39.30 Cukup / rata-rata 4 61% - 70% 00.45.92-00.42.61 Kurang. 5 < 60% < 00.45.91 Kurang sekali Tabel 1.3 Hasil Data Tes Pendahuluan Renang Gaya Dada 50 Meter Atlet Putra 11-12 Tahun Perkumpulan Renang Lumba-lumba Binjai. No Nama Catatan Waktu I II III Catatan waktu Terbaik( detik) Target Waktu 1 Gilang. A 43.08 43.67 43.57 00.43.08 38.77 2 Gunawan. S 44.94 45.23 45.09 00.44.94 40.44 3 Arie. L. Manik 45.47 45.38 45.79 00.45.38 40.84 4 Ardiansyah. P 57.16 57.39 57.09 00.57.09 51.38 5 Sinar. Manik 51.72 51.89 51.95 00.51.72 46.54 Bila dilihat berdasarkan dari hasil kejuaraan renang antar perkumpulan seluruh Indonesia (KRAPSI) di Surabaya pada tanggal 27 s/d 30 Des 2011 tersebut belum ada atlet perkumpulan renang lumba-lumba Binjai yang mengikuti kejuaraan renang antar perkumpulan seluruh Indonesia (KRAPSI), karena waktu yang telah diperoleh oleh atlet perkumpulan renang lumba-lumba Binjai belum mampu untuk menembus limit waktu yang telah ditentukan oleh PRSI untuk lolos mengikuti kejuaraan nasional tersebut. namun untuk mencapai target tersebut tidaklah menjadi hal yang mudah menurut pelatih perkumpulan renang lumbalumba Binjai tersebut, akan tetapi setidaknya mampu meningkatkan hasil

6 kecepatan renang untuk mengalahkan waktu yang telah diperoleh oleh para atletatlet perkumpulan renang lumba-lumba Binjai. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut karena selama ini perkumpulan renang lumba-lumba Binjai telah mengikuti berbagai kejuaraan-kejuaraan yang sering diadakan khususnya di Sumatera Utara, di samping itu perkumpulan renang lumba-lumba Binjai telah melatih atletnya dengan program dan teknik melatih renang khususnya gaya dada, sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui permasalahan yang terjadi selama ini, sehingga penulis melakukan pendekatan kepada pelatih dan melakukan pengamatan kepada atlet perkumpulan renang lumba-lumba Binjai untuk mengetahui lebih lanjut permasalahan yang terjadi di atas berdasarkan dari hasil melakukan tes awal pendahuluan pada tanggal 20 September 2012 penulis melihat dan berkesimpulan bahwa permasalahan yang selama ini terjadi adalah masih terdapatnya kekurangan pada daya tahan dan kekuatan otot lengan sehingga kecepatan yang dihasilkan para atlet perkumpulan renang lumba-lumba Binjai terjadi tidak maksimalnya dorongan pada air. Seiring dengan hal di atas maka peneliti sangat tertarik untuk mencoba mencari jawaban atas permasalahan tersebut dengan memberikan latihan fisik menggunakan media / alat yang dalam perlakuannya sangat berkaitan dengan teknik berenang gaya dada. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yaitu, sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan kecepatan renang?

7 2. Bagaimanakah meningkatkan kecepatan renang? 3. Apakah latihan menggunakan alat bantu gripper dan pull buoy dapat meningkatkan kecepatan renang gaya dada 50 meter atlet putra usia 11-12 tahun perkumpulan renang lumba-lumba Binjai 2012/2013.? 4. Apakah ada peningkatan hasil latihan setelah menggunakan gripper dan pull buoy terhadap kecepatan renang gaya dada 50 meter atlet putra usia 11-12 tahun perkumpulan renang lumba-lumba Binjai 2012/2013? C. Pembatasan Masalah. Untuk menghindari masalah menjadi lebih luas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah : Upaya Meningkatkan Hasil Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Dada Melalui Latihan Menggunakan Alat Bantu Gripper dan Pull buoy Pada Atlet Putra Kelompok Umur III ( 11-12 Tahun ) Perkumpulan renang Lumba-Lumba Binjai Tahun 2012/2013. D. Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah tersebut di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada peningkatan kecepatan renang gaya dada 50 meter melalui latihan menggunakan alat bantu gripper dan pull buoy atlet putra usia 11-12 tahun perkumpulan renang lumba-lumba Binjai 2012/2013.? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

8 Meningkatkan kecepatan renang gaya dada 50 meter melalui latihan menggunakan alat bantu gripper da pull buoy pada atlet putra usia 11-12 tahun perkumpulan renang lumba-lumba Binjai 2012/2013. F. Manfaat Penelitian. 1. Bagi para atlet menjadi salah satu bentuk latihan yang dapat digunakan sebagai upaya dalam peningkatan prestasi. 2. Bagi para pelatih sebagai bahan masukan bahwasanya latihan menggunakan alat bantu gripper dan pull buoy dapat meningkatkan kecepatan renang gaya dada. 3. Bagi perkumpulan renang lumba-lumba Binjai memberikan informasi tentang latihan menggunakan alat bantu gripper dan pull buoy sebagai salah satu bentuk latihan yang dapat meningkatkan hasil kecepatan renang dada.