dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH PELATIHAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

PINTAR BANANA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS BALITA DI RW 04 DAN RW 05 DESA ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

Lilis Suryani 1), Carudin 2) Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang emal:

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

PENGARUH PELATIHAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DENGAN METODE OFF THE JOB TRAINING

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Yenny Sianturi, Eviana S Tambunan, Ratna Ningsih Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN MEROKOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RW 07 KELURAHAN SAWAH BESAR, SEMARANG.

PERBEDAAN PERMAINAN ORIGAMI DAN MEWARNAI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PEREMPUAN PRASEKOLAH DI TK GRAND BALI BEACH SANUR

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM TOILET TRAINING TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN.

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DENGAN PENDIDIKAN IBU

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

SUCI ARSITA SARI. R

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan anak dibawah lima tahun (Balita) merupakan bagian yang

Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA TERHADAP MOTIVASI IBU DI KELURAHAN MOJOSONGO RW XIV SURAKARTA

Journal of Health Education

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016.

BAB 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan ke 8 tahap mulai bayi (0-18 bulan), toddler (1,5 3 tahun), anakanak

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) 1. Pengertian Program SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

BAB IV. Kusuma yang terletak di Kasihan Bantul Yogyakarta. Di area posyandu. 2. Gambaran Umum Karakteristik Responden

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aspek tumbuh kembang pada anak, dewasa ini adalah salah satu

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

Skripsi. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan. DisusunOleh: Firma Ayu Juwitaningtyas J

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi-eksperimen, dengan

Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B

SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA DI YAYASAN WERDA SEJAHTERA DESA KAWAN KECAMATAN BANGLI

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERILAKU MEROKOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI RW 07 KELURAHAN SAWAH BESAR,SEMARANG.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK USIA TODDLER DI KARTASURA

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

PENGARUH STIMULASI DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK) TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CINUNUK KABUPATEN BANDUNG

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: VIVI ERLITA ANGGRAINI

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian pra-experimental menggunakan one graup pre testpost

MANFAAT PEMBERIAN PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA

KARAKTERISTIK IBU BALITA KAITANNYA DENGAN PELAKSANAAN STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Petronela Bahi ¹, Herawati ², Devillya Puspita Dewi ³. INTISARI

UNIVERSITAS UDAYANA. Oleh: Ni Putu Dewi Tata Arini NIM : PROGRAM STUDI KESEHATANMASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

knowledge and the role of cadres in the implementation of early detection of toddlers development using KPSP Nuryani, Ayesha H.N, Nurwening T.

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

PERBEDAAN INTERVENSI MUSCLE ENERGY TECHNIQUE DAN INFRARED

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Disusun Oleh: PUTRI FARAH PRAMUNDA

PENGARUH METODE GLENN DOMAN TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOGNITIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK LADAS BERENDAI PRABUMULIH.

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH. (Studi dilakukan di Kampung Sengon Kabupaten Sukoharjo)

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA GEBANG KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK ARTIKEL.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

MODEL PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM MENIGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PENGELOLAAN KEJANG DEMAM PADA IBU BALITA DI POSYANDU BALITA

Transkripsi:

PENGARUH PELATIHAN SKRINING PERKEMBANGAN BALITA DENGAN KPSP TERHADAP KETRAMPILAN KADER KESEHATAN UNTUK DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA DI RW 06 KELURAHAN TANDANG Manuscript Oleh : Elisa Andreana Suci NIM : G2A012009 PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FALKUTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2016

Pengaruh Pelatihan Skrining Perkembangan Balita Dengan Kpsp Terhadap Ketrampilan Kader Kesehatan Untuk Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Balita Di Rw 06 Kelurahan Tandang Elisa Andreana Suci 1, Dera Alfiyanti 2, Amin Samiasih 3 1 Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fikkes UNIMUS, elisaandreana@gmail.com 2 Dosen Keperawatan Anak Fikkes UNIMUS, deraituaku@yahoo.com 3 Dosen Keperawatan Anak Fikkes UNIMUS, amin_samiasih@yahoo.co.id Abstrak Ketrampilan adalah kemampuan untuk menggunakan ide dan kreatifitas untuk membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut. Ketrampilan kader salah satu kunci keberhasilan dalam sistem pelayanan kesehatan. Peran kader kesehatan dalam deteksi dini penyimpangan perkembangan balita bila didapatkan adanya penyimpangan perkembangan maka kader kesehatan yang terlatih dapat melakukan tindakan intervensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan skrinning perkembangan balita dengan kpsp terhadap ketrampilan kader kesehatan untuk deteksi dini penyimpangan perkembangan balita. Penelitian ini merupakan kuantitatif dengan menggunakan metode quasy eksperiement design, dengan pendekatan one group pre-test and post-test. Responden dalam penelitian ini adalah kader posyandu, kader bkb, kader paud sebanyak 16 orang di RW 06 Kelurahan Tandang. Analisis dengan uji paired sample T-test diperoleh hasil ada perbedaan rerata ketrampilan kader sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan menggunakan kpsp p-value = 0,000;α=0,005, sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh pelatihan skrinning perkembangan balita dengan kpsp terhadap ketrampilan kader kesehatan dalam deteksi dini penyimpangan perkembangan balita di RW 06 Kelurahan Tandang Semarang. Kata Kunci : Pelatihan skrinning perkembangan, Ketrampilan kader Abstrak A skill is the ability to use ideas and creativity to make something more meaningful so as to produce a value of the results from such work. A skilled cadre is one of the key successes in the healthcare system. The role of health cadres in the early detection of toddler development disorder when obtained their toddler developmental disorder then trained health cadre can perform interventions.this research was aimed to determine the influence of toddler screening training development with kpsp towards skills of health cadre for early detection of toddler development disorder. This research was a quantitative with quasi experiment design method, with one group pre-test and post-test approach. The respondents in this study were Posyandu cadres, BKB cadres, Kindegarten cadres as many as 16 people in RW 06 Tandang village.the analysis by paired samples T-test results obtained there are differences between the mean skills of cadres before and after training using kpsp p-value = 0.000; α = 0.005, so it can be concluded there is influence of screening training of toddler development with kpsp to the skills of health cadres in early detection of toddler development disorder in RW 06 Tandang village of Semarang. Keywords : Developmental Screening Training, Cadre Skill

PENDAHULUAN Perkembangan balita mengalami peningkatan pesat pada usia dini yang sering disebut masa keemasan golden periode yang dimana masa tersebut berlangsung secara singkat. Masa keemasan berlangsung dari usia 0-5 tahun yang pada masa itu memerlukan perhatian khusus untuk mendeteksi adanya kelainan. Segala upaya kesehatan dilakukan untuk meningkatkan perkembangan anak secara maksimal baik meningkat secara mental, emosional dan meningkat terhadap potensi yang dimilik setiap anak (Widyastuti & Widyani, 2001). Semakin dini mendeteksi kelainan semakin mudah pula mencegah terjadinya kelainan secara permanen (Kemenkes, 2014). Peran kader kesehatan dalam deteksi dini penyimpangan perkembangan balita agar tenaga kesehatan serta petugas lintas sektor dapat melakukan upaya pembinaan tumbuh kembang anak yang komprehensif, berkualitas dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan balita. Keterampilan kader merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam sistem pelayanan kesehatan, karena dengan pelayanan kader yang terampil akan mendapat respon positif dari masyarakat. Instrumen yang digunakan dalam mendeteksi dini penyimpangan perkembangan anak adalah dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan adalah suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan kepada para orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan balita. Kuesioner tersebut dipilih karena pengunaanya mudah, cepat, dan dapat diterapkan di sarana kesehatan dasar. KPSP berisi tentang skrining perkembangan yang meliputi kemampuan gerak kasar pada balita atau motorik kasar yang melibatkan otot-otot besar, kemampuan gerak halus pada balita atau bersosialisasi motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa, dan kemampuan dan kemandirian pada balita (Denkes, 2006).

METODE Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah one grup pretest-posttest design dengan intervensi pelatihan skrining penyimpangan perkembangan balita terhadap ketrampilan kader kesehatan. Sampel dalam penelitian ini adalah kader posyandu, kader BKB, guru PAUD sejumlah 16 orang. Dengan metode total sampling, penelitian dilakukan di wilayah RW 06 Kelurahan Tandang. Alat pengumpul data dengan lembar observasi ketrampilan yang telah dilakukan uji coba sebelumnya. Proses penelitian berlangsung dari minggu ke-2 Agustus 2016. Data dianalisis secara univariat, bivariat (Shapiro Wilk, Paired T-test). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian diperoleh rata-rata umur kader dalah 45.44 tahun, mayoritas pendidikan kader SMA 66,7%. Ketrampilan kader sebelum dilakukan pelatihan dimana kader yang dikatakan tidak trampil sebesar 25,0 % (tabel 1) dan ketrampilan kader sesudah dilakukan pelatihan mengalami peningkatan ketrampilan dalam skrinning perkembangan 87,5 % (tabel 2). Diperoleh hasil ada pengaruh sebelum dan sesudah pelatihan skrinning perkembangan balita dengan KPSP terhadap ketrampilan kader dalam deteksi dini penyimpangan perkembangan balita (tabel 3). Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ketrampilan Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Balita Sebelum Diberikan Pelatihan Dengan KPSP di RW 06 Kelurahan Tandang Bulan Agustus 2016 (N=16) Ketrampilan Kader Frekuensi Persentase Terampil 12 75,0 Tidak Terampil 4 25,0 Berdasarkan table 1 hasil penelitian yang dilakukan peneliti sebelum dilakukan pelatihan dengan KPSP diperoleh bahwa skor ketrampilan kader dalam skrinning deteksi penyimpangan perkembangan balita yaitu 12 orang (75,0%).

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ketrampilan Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Balita Sesudah Diberikan Pelatihan Dengan KPSP di RW 06 Kelurahan Tandang Bulan Agustus 2016 (N=16) PKetrampilan Kader Frekuensi Persentase Terampil 14 87,5 Tidak terampil 2 12,5 Berdasarkan tabel 2 diperoleh bahwa skor ketrampilan kader untuk skrinning deteksi penyimpangan perkembangan balita yaitu 14 orang (87,5%). Tabel 3 Pengaruh Pelatihan Skrinning Perkembangan Balita dengan KPSP Terhadap Ketrampilan Kader Dalam Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Balita, (N=16) Ketrampilan N Correlation p-value Sebelum 16 0,772 0,000 Sesudah Berdasarkan tabel 3 menjelaskan bahwa pada hasil penelitian diperoleh bahwa ada perbedaan rerata ketrampilan kader kesehatan yang diberikan pelatihan dengan KPSP (p-value=0,000< α= 0,05). Bahwa ada pengaruh pelatihan skrinning perkembangan balita dengan KPSP terhadap ketrampilan kader dalam deteksi dini penyimpangan perkembangan balita di RW 06 Kelurahan Tandang. Hasil analisa post-test penelitian, meskipun sudah dilakukan pelatihan dengan KPSP masih ada 2 orang yang tidak terampil dalam melakukan skrinning perkembangan balita. Berdasarkan data yang ada 2 responden merupakan anggota baru. Sebelumnya belum pernah sama sekali mengikuti pelatihan mengenai deteksi perkembangan balita. Sehingga memiliki pengetahuan yang minim. Menurut penelitian Dodo (2008), Semakin baik atau semakin tinggi pengetahuan kader, menjadikan kader semakin baik dan berdampak terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Hal ini juga sesuai dengan yang dikemukakan

oleh Notoatmodjo (2003) bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan. Keterbatasan yang ada dalam penelitian ini meliputi peneliti kurang mengkoordinasi dengan kader sehingga pada saat kegiatan pre-post dan pelatihan dilakukan dengan cara terpisah, peneliti langsung melakukan pot-test setelah melakukan penelitian yang seharusnya pos-test dilakukan di lain hari, peneliti hanya mengobservasi selama 1 hari yang seharusnya peneliti mengobservasi minimal 2 kali observasi sehingga data yang dihasilkan kurang maksimal, pada saat responden mengisi kuesioner terdapat salah satu item yang belum terisi sehingga peneliti harus lebih memperhatikan pengisian setiap item kuesiner yang diisi responden, peneliti kurang mampu memperhatikan homogenitas responden. PENUTUP Hasil penelitian yang dilakukan pada kader kesehatan di wilayah RW 06 Kelurahan Tandang diperoleh hasil umur responden diketahui mean (rerata) umur responden adalah 45 tahun, Umur termuda 32 adalah tahun dan umur tertua adalah 63 tahun. Sebagian besar tingkat pendidikan responden adalah SMA yaitu 12 orang (66,7%). Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelum dilakukan pelatihan dengan KPSP skor ketrampilan kader dalam skrinning deteksi penyimpangan perkembangan balita yaitu 12 orang (75,0%). Sedangkan sesudah dilakukan pelatihan dengan KPSP skor ketrampilan kader dalam skrinning deteksi penyimpangan perkembangan balita meningkat menjadi 14 orang (87,5%). Diperoleh hasil uji statistik bahwa ada pengaruh pelatihan skrinning perkembangan balita dengan KPSP terhadap ketrampilan kader dalam deteksi dini penyimpangan perkembangan balita di RW 06 Kelurahan Tandang. Hasil penelitian ini sangat penting terhadap perubahan ketrampilan kader kesehatan dalam melakukan deteksi dini penyimpangan perkembangan pada balita, sehingga peneliti menyarankan untuk mengaplikasikan tindakan

pelatihan secara mandiri kepada para orang tua serta petugas lintas sektor lainnya. Bagi institusi pendidikan dapat dijadikan bahan literatur mata ajar keperawatan anak untuk menambah pengetahuan tentang manfaat pelatihan skrinning perkembangan balita dengan KPSP terhadap ketrampilan kader dalam deteksi dini penyimpangan perkembangan balita. Bagi peneliti diharapkan dapat berlangsung secara bersama-sama antara kader satu dengan kader lainnya. Diharapkan pada saat pelatihan dan evaluasi tidak dilakukan secara langsung. KEPUSTAKAAN Denkes. (2006). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi & IntervensiDini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. Hurlock, E B. (2002). Psikologi perkembangan : suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Surabaya : Erlangga Kemenkes. (2014). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi,Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta Widyastuti, D., & Widyani, R. (2001). Panduan Perkembangan Anak 0 sampai 1 Tahun. Jakarta: Puspa Swara.