BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

I. PENDAHULUAN. Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang di antaranya adalah novel.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

I. PENDAHULUAN. karya sastra penggunaan bahasa dihadapkan pada usaha sepenuhnya untuk

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan menyimpan nilai-nilai pendidikan karakter yang begitu kaya. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan cabang dari seni yang menjadikan bahasa sebagai mediumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sastra memiliki sejumlah manfaat. Pertama, karya sastra. karya sastra akan menjadi manusia berbudaya.

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

NILAI PENDIDIKAN NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL MENGEJAR-NGEJAR MIMPI KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL BERTEMAN DENGAN KEMATIAN DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. dan telah diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003.

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penelitian ini. Teori-teori yang dikemukakan berupa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

NILAI-NILAI MORALDALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR DAN SKENARIOPEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian siswa. Selama ini pembelajaran sastra di sekolah-sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

I. PENDAHULUAN. Kesusastraan sebagai hasil seni bahasa merupakan hal yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai hidup kepada pembaca, karena pada

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran karya sastra di tengah-tengah masyarakat pembaca merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usaha pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa terus dilakukan,

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL HADIAH KECIL DARI TUHAN KARYA ADI RUSTANDI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini, akan diuraikan beberapa hal sebagai berikut: (1)

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL SEE YOU IN UZLIFATUL JANNAH KARYA FERYANTO HADI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah bagi siswa. intelektual, emosional maupun budi pekerti.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa tidak terlepas dari pembelajaran sastra, khususnya

NILAI MORAL NOVEL KUTITIPKAN AZEL KEPADAMU KARYA ZAYYADI ALWY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk hidup manusia dituntut memiliki perilaku yang lebih baik dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

penelitian. Pendeskripsian meliputi mencatat dan meneliti novel Ipung 1 karya Prie

BAB III METODE PENELITIAN

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL LAMPAU KARYA SANDI FIRLY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

NILAI MORAL NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Karya sastra tidak mungkin tercipta jika para penulis tidak mempunyai

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA JURNAL ILMIAH

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL HAJI NGETENG DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA, NILAI KARAKTER, DAN RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

I. PENDAHULUAN. yang berlangsung sepanjang hari dari zaman ke zaman (Semi, 2002:1). Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan pengungkapan realitas kehidupan masyarakat secara imajiner. Dalam hal ini, pengarang mengemukakan realitas dalam karyanya berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan merupakan suatu kenyataan sosial yang mencakup hubungan manusia dengan masyarakat, hubungan manusia dengan alam, juga manusia dengan Tuhannya. Dari rangkaian peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat tersebut, pengarang menghasilkan sebuah karya satra kreatif dan imajinatif (Priyatni, 2010: 12). Dalam menganalisis dan mengapresiasi sebuah karya sastra diperlukan pemahaman diri seorang pembaca. Untuk memahami seluk beluk karya sastra, perlu adanya apresiasi yang mendalam dari pembaca untuk memahaminya. Di antara berbagai lapisan pembaca dan penikmat karya sastra, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan pelajar yang memiliki minat dan daya membaca terhadap karya sastra cukup baik. Melalui pembelajaran apresiasi satra, guru membantu siswa menemukan makna dari apa yang dibacanya. Dengan membaca karya sastra, diharapkan siswa dapat memperoleh pengertian yang baik tentang manusia dan kemanusiaan, mengenal nilai-nilai, dan mendapatkan ide-ide baru. Salah satu upaya untuk meningkatkan

daya apresiasi siswa terhadap karya sastra adalah dengan menghadapkan siswa secara langsung pada bentuk-bentuk karya sastra, misalnya novel. 2 Novel sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia imajinatif yang berisi tentang kehidupan yang dibangun melalui berbagai unsur instrinsiknya seperti alur, tokoh dan penokohan, latar, sedut pandang, tema dan amanat. Unsur-unsur tersebut sangat menentukan tercapainya suatu karya sastra yang baik dan memiliki nilai seni yang tinggi. Novel sebagai hasil cipta manusia menyajikan banyak hal yang menambah pengetahuan pembaca. Hal tersebut bisa didapat jika pembaca telah membaca novel dengan keseluruhan, bukan hanya membaca sinopsis novel saja. Dalam sebuah novel, biasanya pembaca akan dihadapkan pada sejumlah permasalahan yang dihadirkan oleh pengarang. Terkait dengan keseluruhan isi cerita dalam novel tersebut, dan pembaca dapat mengambil nilai-nilai pembelajaran dari permasalahan yang disajikan di dalam novel. Dalam kaitannya dengan pembelajaran sastra di SMA, karya sastra (novel) yang akan digunakan sebagai bahan ajar hendaknya melalui proses pemilihan. Perkembangan karya sastra saat ini telah menunjukan banyak peningkatan. Semakin banyak karya sastra dengan kisah beragam yang dapat dinikmati. Karyakarya tersebut diciptakan oleh pengarang dengan mengangkat cerita kehidupan berdasarkan pengalaman batin dan luasnya pengetahuan yang mereka miliki. Pada dasarnya dalam memilih bahan pembelajaran, penentuan jenis, dan kandungan materi sepenuhnya terletak di tangan guru. Untuk itu, guru bahasa Indonesia di SMA harus lebih jeli dalam memilih bacaan sastra yang akan

3 dijadikan bahan ajar. Akan sangat baik jika karya satra (novel) yang hendak dijadikan bahan ajar selain bisa memenuhi tuntutan materi juga memberikan pengalaman dan pengajaran yang bermanfaat bagi peserta didik, sehingga pembelajaran sastra yang berlangsung di kelas tidak hanya membentuk kepribadian yang bermoral. Sejak tahun 2010, pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional mencanangkan penerapan pendidikan karakter bagi semua tingkat pendidikan, baik sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Program ini dicanangkan bukan tanpa alasan. Sebab, selama ini dunia pendidikan dinilai kurang berhasil dalam mengantarkan generasi bangsa menjadi pribadi-pribadi yang bermartabat. Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh guru yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik (Elkind dalam Aunillah, 2011: 21). Dalam hal ini, guru membantu membentuk watak peserta didik agar senantiasa positif. Pendidikan karakter memiliki esensi yang sama dengan pendidikan moral atau akhlak. Dalam penerapan pendidikan karakte, faktor yang harus dijdikan sebagai tujuan adalah terbentuknya kepribadian peserta didik supaya menjadi manusia yang baik. Berdasarkan hal yang telah diuraikan diatas, secara garis besar, karya sastra (novel) yang hendak dijadikan bahan ajar bagi peserta didik hendaknya berisikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau nilai yang harus dipelajari siswa. Dalam hal ini, peran guru SMA dalam pemilihan bahan ajar sastra akan menentukan pencapaian keberhasilan siswa. Keberhasilan yang dimaksud dalam hal ini bukan hanya keberhasilan membentuk kecerdasan peserta didik dalam

4 mengapresiasi sastra, akan tetapi juga membentuk karakter peserta didik sehingga menjadi pribadi yang bermoral. Dengan demikian kejelian guru dalam memilih novel yang akan dijadikan bahan ajar sastra sangatlah dibutuhkan. Terkait dengan pembelajaran sastra di sekolah, materi menganalisis nilai-nilai dalam novel merupakan bagian dari pembelajaran sastra si Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam silabus KTSP jenjang SMA kelas XI semester pe rtama terdapat standar kompetensi membaca yakni memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan. Adapun kompetensi dasarnya adalah menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/novel tejemahan. Berdasarkan hal yang telah diuraikan di atas, peneliti menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Berteman Dengan Kematian; Catatan Gadis Lupus karya Sinta Ridwan dan pembelajarannya di SMA. Hal ini sesuai dengan tujan pembelajaran sastra. Yaitu siswa mampu menikmati, menghayati, memahami, dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa (Depdiknas, 2006: 1). Alasan peneliti memilih novel Berteman Dengan Kematian; Catatan Gadis Lupus karya Sinta Ridwan sebagai subjek penelitian adalah ; 1. menggunakan bahasa yang mudah dipahami karena sama seperti bahasa yang dipakai dalam kehidupan siswa sehari-hari. 2. terdapat pesan moral dan nilai-nilai pendidikan karakter yang baik yaitu mengajarkan kita harus senantiasa berusaha dan berdoa serta pantang menyerah untuk mencapai tujuan yang kita harapkan.

5 3. mampu membeikan motivasi bagi siswa untuk menjadi pribadi yang lebih mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya agar lebih bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan agama. 4. novel ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Sinta Ridwan, dimana dia adalah seorang odapus. Odapus sendiri adalah istilah yang dipakai untuk menyebut orang yang mengidap penyakit lupus. Dari segi isi novel ini melukiskan kisah seorang gadis kelahiran Cirebon, 11 Januari 1985 yang mengalami begitu banyak masalah di hidupnya, mulai dari keluarganya, teman-temannya dan pada akhirnya dia harus menerima bahwa dia pengidap penyakit lupus. Namun, dia tak mau larut meratapi nasibnya, dia sadar bahwa ada hidup yang harus dia lewati. Ada mimpi yang harus dia wujudkan, dia tak mamu membuang mimpi-mimpinya di tong sampah kehidupan. Walau dengan penyakit di tubuhnya, dia berusaha menjadi seseorang yang berguna untuk orang lain, dia berusaha membiayai kuliah pascasarjananya dan adiknya, dia hanya ingin penyakitnya tidak menjadi halangan untuk dia. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Berteman Dengan Kematian: Catatan Gadis Lupus karya Sinta Ridwan dan kelayakannya sebagai bahan ajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Pada penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini, yakni penelitian yang dilakukan oleh Shelia Kara pada tahun 2012 dengan judul penelitian Nilai- Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Danovar dan Kelayakannya sebagai Bahan Ajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Kelas XI. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa novel Surat Kecil

6 Untuk Tuhan karya Agnes Danovar layak untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif bahan ajar mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA khususnya pada kelas XI, hal ini berdasarkan kriteria pemilihan bahan pembelajaran sastra yang ditinjau dari aspek kurikulum dan aspek kesastraan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut. Bagaimanakah nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Berteman Dengan Kematian: Catatan Gadis Lupus karya Sinta Ridwan dan kelayakannya sebagai bahan pembelajaran di SMA? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Berteman Dengan Kematian: Catatan Gadis Lupus karya Sinta Ridwan dan menilai layak atau tidaknya novel ini sebagai bahan pembelajaran di SMA ditinjau dari aspek-aspek pemilihan bahan ajar sastra. Yaitu, aspek kebahasaan, psikologis, dan latar belakang budaya. 1.4 Manfaat Penelitian Suatu penelitian ilmiah harus memberikan manfaat secara teoretis maupun praktis sehingga teruji kualitas penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti. Adapun manfaat yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.4.1 Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan terutama dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dan landasan atau dasar sumber informasi bagi

penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan di dalam novel, serta memperkuat teori-teori di bidang mata pelajaran bahasa Indonesia. 7 1.4.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada guru mengenai nilai-nilai pendidikan karakter yang tedapat dalam novel Berteman Dengan Kematian: Catatan Gadis Lupus karya Sinta Ridwan sebagai bahan pembelajaran di SMA. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. novel Berteman Dengan Kematian: Catatan Gadis Lupus karya Sinta Ridwan. 2. nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Berteman Dengan Kematian: Catatan Gadis Lupus karya Sinta Ridwan. Yaitu: Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, dan Bertanggung Jawab. 3. kelayakan novel Berteman Dengan Kematian: Catatan Gadis Lupus karya Sinta Ridwan sebagai alternatif bahan ajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) ditinjau dari aspek-aspek pemilihan bahan ajar sastra. Yaitu, aspek kebahasaan, psikologis, dan latar belakang budaya.