BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai dan mencipta teknologi masa depan diperlukan penguasaan Matematika yang kuat sejak dini. Oleh karena itu Matematika diberikan kepada siswa mulai dari sekolah dasar dengan tujuan untuk membentuk kemampuan bernalar dan berpikir kritis, logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, bekerjasama dan memiliki sifat obyektif, jujur, serta disiplin dalam memecahkan permasalahan baik bidang Matematika maupun bidang lain dalam kehidupan sehari-hari (Permendiknas No.26 Tahun 2006). Dalam setiap pembelajaran Matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi, kemudian siswa secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep Matematika untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran. Namun dalam praktik pembelajaran Matematika di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2012-2013 ditemukan bahwa guru hanya menggunakan metode ceramah dan hanya menulis materi di papan tulis. Hal ini membuat siswa kesulitan memahami materi, karena taraf berpikir mereka konkret. Hal ini menyebabkan hasil belajar Matematika siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2012-2013 rendah. Rendahnya hasil belajar Matematika dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut ini: Tabel 1 Hasil Belajar Matematika Pra Siklus Siswa Kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013 No Ketuntasan Ulangan Harian I Ulangan Harian II Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 1 Tuntas 17 62,9 15 55,6 2 Tidak Tuntas 10 37,1 12 44,4 Rata-Rata 55 50 Skor Maksimal 85 90 Skor Minimal 15 20 1
2 Dari fakta yang ada di dalam Tabel 1 jelas menunjukan bahwa hasil belajar Matematika siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2012-2013 rendah. Dari hasil refleksi masalah tersebut terjadi karena halhal sebagai berikut: (1) Sedikit sekali terjadinya interaksi antarsiswa, karena guru hanya menggunakan metode ceramah dan hanya menulis materi pelajaran di papan tulis. (2) Guru mengajar tidak menggunakan alat peraga. Untuk itu diperlukan kiat perbaikan proses pembelajaran yang mampu menumbuhkan rasa senang terhadap Matematika, mampu mengubah anggapan bahwa Matematika yang semula sulit menjadi mudah, yang semula tidak menarik menjadi menarik, yang semula menakutkan menjadi menyenangkan, dan tidak ada lagi pembelajaran satu arah dari guru, sehingga siswa termotivasi dan tercipta interaksi aktif antarsiswa. Model pembelajaran inovatif yang diusahakan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika pada SD Negeri 1 Buayan Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013 adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS. Pembelajaran TAI mengutamakan kerjasama antarsiswa pada kelompoknya untuk membantu kesulitan belajar siswa secara individu. Model pembelajaran ini berorientasi pada keterlibatan siswa, yang dimaksudkan agar siswa dalam belajar Matematika aktif menemukan sendiri konsep-konsep Matematika melalui pengalaman belajar siswa, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Matematika. 1.2 Identifikasi Masalah Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran Matematika pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2012-2013 digolongkan menjadi dua, yaitu masalah yang dihadapi siswa sebagai subyek penelitian dan masalah yang dihadapi guru sebagai peneliti. Masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran Matematika meliputi: (1) Ratarata nilai ulangan Matematika masih di bawah KKM (69), yaitu dari hasil dua kali ulangan harian Matematika berturut-turut memperoleh nilai rata-rata kelas 55 dan 50. Harapan guru sebagai peneliti setelah dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas rata-rata nilai ulangan Matematika siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten
3 Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013 meningkat menjadi di atas KKM (69). Siswa dikatakan tuntas jika mendapatkan nilai 69, Sedangkan siswa yang dikatakan tidak tuntas jika mendapat nilai <69. (2) Sebagian besar siswa merasa pembelajaran Matematika kurang menyenangkan, sulit, membosankan, dan menakutkan karena siswa hanya mendengarkan ceramah guru. Harapan guru sebagai peneliti setelah dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas siswa menjadi tertarik belajar Matematika, mereka tidak hanya mendengarkan ceramah tetapi terlibat aktif dalam pembelajaran. Adapun masalah yang dihadapi guru sebagai peneliti pembelajaran Matematika pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2012-2013 adalah sebagai berikut: (1) Guru hanya menggunakan metode ceramah dan hanya menulis materi pelajaran di papan tulis. Harapan guru sebagai peneliti setelah dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas guru dapat menerapkan model pembelajaran atau metode yang sesuai dengan materi pelajaran dan sesuai dengan karakteristik siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen. (2) Dalam pembelajaran Matematika guru mengajar tanpa menggunakan alat peraga. Hal ini membuat siswa kesulitan memahami materi karena taraf berpikir mereka masih konkrit. Harapan guru sebagai peneliti setelah dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, guru dapat memilih dan menggunakan alat peraga yang tepat dalam pembelajaran Matematika dan sesuai dengan karakteristik siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen, sehingga siswa tidak kesulitan memahami materi. 1.3 Cara Pemecahan Masalah Cara yang diterapkan guru sebagai peneliti untuk memecahkan masalah rendahnya hasil belajar Matematika pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013 adalah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antarsiswa pada kelompoknya untuk membantu kesulitan belajar siswa secara individu. Model pembelajaran ini berorientasi pada keterlibatan siswa, yang dimaksudkan agar siswa dalam belajar Matematika aktif menemukan sendiri konsep-konsep Matematika melalui pengalaman belajar siswa.
4 Model pembelajaran ini cocok diterapkan pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen karena pembelajaran yang berpusat pada siswa ini menggabungkan belajar individu dan kelompok, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar. Dalam pembelajaran ini, siswa terlebih dahulu memahami materi dan mengerjakan soal individu sehingga pemahaman semakin terasah. Selanjutnya siswa berdiskusi dengan kelompok untuk saling berbagi pemikiran dan saling membantu dalam memahami materi, membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dan mengurangi anggapan bahwa Matematika itu sulit, dan siswa merasa lebih senang dan semangat karena mendapatkan penghargaan. Penerapan model pembelajaran yang tepat akan lebih baik jika dilengkapi dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat pula. Dengan penggunaan media yang menarik, sesuai dengan model pembelajaran, sesuai dengan materi pelajaran, dan tingkat perkembangan siswa, maka akan mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran. Salah satu media yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang dirancang untuk meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2012-2013 adalah LKS. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran kertas yang berisi perintah dari guru kepada siswa untuk mengerjakan suatu kegiatan belajar melalui praktik atau mengerjakan tugas dan latihan berkaitan dengan materi yang diajarkan untuk mencapai tujuan pengajaran yang dilengkapi dengan rambu-rambu pengerjaanya. Adapun peran LKS dalam proses pembelajaran adalah sebagai alat untuk memberikan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan pada siswa. Selain itu penggunaan LKS memungkinkan guru mengajar lebih optimal, memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan, memberi penguatan, serta melatih siswa memecahkan masalah. Peneliti memilih menerapkan TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS untuk memecahkan rendahnya hasil belajar Matematika siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen karena terbukti lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Lutfitrihana pada tahun 2011, yang terbukti bahwa pembelajaran Matematika melalui model
5 pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, keterampilan mengajar guru, dan hasil belajar siswa. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Sri Munarsih pada tahun 2012 dengan judul penelitian Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Bagi Siswa Kelas IV SDN 01 Sembung Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa hasil belajar Matematika mengalami peningkatan. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS dapat meningkatkan hasil belajar Matematika standar kompetensi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2012-2013? 2. Bagaimanakah langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS untuk meningkatkan hasil belajar Matematika standar kompetensi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2012-2013? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS standar kompetensi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data, dengan langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan sintaknya.
6 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1.6.1 Manfaat Teoritis Manfaat teoritis penelitian ini adalah mendapatkan pengetahuan tentang karakteristik, langkah-langkah, dan kelebihan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS guna meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2012-2013. 1.6.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis penelitian ini antara lain: (1) Bagi guru, yaitu penelitian ini dapat dijadikan pengalaman Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS untuk meningkatkan hasil belajar Matematika. (2) Bagi sekolah bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar Matematika. (3) Bagi siswa bermanfaat untuk melatih siswa bekerjasama, mengungkapkan pendapat, menghargai kekurangan dan kelebihan teman, serta meningkatkan minat dalam mempelajari Matematika.