BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat.

dokumen-dokumen yang mirip
Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif. Metode penelitian kuantitatif asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian empiris yang menguji

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian penjelasan (explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Metode dan Jenis Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

38 C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Variabel Dependen Variabel dependen atau terikat dalam penelitian ini yaitu kinerja sistem informasi a

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

28 Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menjawab rumusan masalah dan melakukan pengujian pada hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Waktu penelitian dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)

BAB III METODE PENELITIAN. Jakarta Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat. Agar penelitian ini sesuai dengan apa yang diharapkan peneliti membatasi ruang lingkup penelitian. 2. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan mengidentifikasikasi permasalahan, perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel dan penyusunan metode dalam pengumpulan data. Waktu penelitian ini berlangsung sejak bulan Januari Agustus 2017. B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis. Studi yang termasuk dalam pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau menentukan perbedaan antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam suatu situasi. Selain itu jenis penelitian ini adalah studi kausal. Penelitian jenis ini berusaha untuk menguji hipotesis yang menyatakan hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini hubungan sebab akibat harus nyata. 33

34 Penelitian ini ingin melihat hubungan sebab akibat antara empat variabel, yaitu keterlibatan pemakai, kemampuan teknik personal, pelatihan dan pendidikan sebagai variabel independen dan kinerja sistem informasi akuntansi sebagai variabel dependen. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif karena analisis penelitian ini melibatkan aktivitas perhitungan yang hasilnya akan dijabarkan secara numerik atau bentuk angka-angka untuk menjawab permasalahan penelitian, yakni apakah terdapat hubungan antara keterlibatan pemakai, kemampuan teknik personal, pelatihan dan pendidikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Melalui pendekatan penelitian kuantitatif, peneliti mulai dari sebuah teori, konsep, hipotesa juga asumsi, sebelum melakukan pengumpulan data lapangan. Setelah sejumlah data yang diperlukan telah diperoleh dari hasil turun lapangan, maka peneliti akan melakukan analisa data lapangan tersebut, untuk kemudian hasilnya dicocokan kembali dengan teori-teori, hipotesa, juga asumsi yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian ini besifat mengkonfirmasi hubungan teori atau konsep yang ada dengan hasil penelitian untuk kemudian hasilnya dicocokan kembali dengan teori-teori, konsep, hipotesa, juga asumsi yang telah ditetapkan sebelumnya. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, oleh karena itu variabel harus didefinisikan dengan jelas agar dapat diukur. Variabel yang

35 menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lainnya dalam penelitian ini antara lain: 1. Variabel Independen Menurut uma Sekaran (2009) mendefinisikan variabel independen sebagai variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik secara positif atau negatif. Jika terdapat variabel independen, variabel dependen juga hadir. Dengan kata lain, varians variabel dependen ditentukan oleh variabel independen. Dalam penelitian ini, terdapat tiga variabel independen yaitu keterlibatan pemakai, kemampuan teknik personal, pelatihan dan pendidikan. 1.1 Keterlibatan Pemakai Keterlibatan pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi, dikarenakan adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam kinerja sistem informasi akuntansi (Almilia dan Briliantien, 2006). 1.2 Kemampuan Teknik Personal Kemampuan teknik personal adalah tingkat pengetahuan pemakai dalam mengaplikasikan sistem informasi yang diterapkan oleh perusahaan (Fitri, 2012). Tingkat pengetahuan pemakai akan memengaruhi intensitas penggunaan sistem informasi yang dapat meningkatkan kinerja pemakai sistem informasi akuntansi. Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin tinggi kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

36 1.3 Pelatihan dan Pendidikan Pelatihan dan pendidikan merupakan upaya untuk mengembangkan SDM dan tidak saja menambah pengetahuan, akan tetapi juga meningkatkan keterampilan bekerja, dengan demikian akan meningkatkan produktivitas kerja. Menurut Payaman Simanjuntak (2005) pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Kemudian Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila program program pelatihan dan pendidikan pemakai diperkenalkan. 2. Variabel Dependen 1. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Varibel dependen (variabel terikat) dalam penelitian ini adalah Kinerja SIA (Sistem Informasi Akuntansi). Kinerja sistem informasi merupakan alat yang dipakai untuk mengukur efektifitas sistem informasi dengan menggunakan kepuasan pemakai dan pemakaian sistem. Tjhai Fung Jen (2002) dalam Luciana Spica Almalia,S.E.,M.Si dan Irmaya Briliantien,S.E (2007) mengukur kinerja sistem informasi akuntansi dari dua dimensi yaitu kepuasan pemakai sistem informasi dan pemakai sistem informasi akuntansi.

37 2. Operasionalisasi Variabel Variabel Keterlibatan Pemakai Kemampuan Teknik Personal Pelatihan Dan Pendidikan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala Variabel Keterlibatan 1. Tingkat partisipasi pengembanga diri sendiri dalam n sistem SIA pengembangan Keterlibatan pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi, dikarenakan adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam kinerja sistem informasi akuntansi (Almilia dan Briliantien, 2006). Kemampuan teknik personal adalah tingkat pengetahuan pemakai dalam mengaplikasikan sistem informasi yang diterapkan oleh perusahaan (Fitri, 2012). Pelatihan dan pendidikan merupakan upaya untuk mengembangka n SDM dan tidak saja menambah pengetahuan, akan tetapi juga Kemampuan teknik pribadi Penerapan Program Pelatihan Dan Pendidikan SIA 2. Tingkat pengaruh diri sendiri dalam pengembangan SIA 1. Kemampuan diri sendiri pada kegiatan pekerjaan 2. Setiap individu minimal memliki satu kemampuan teknik 1. Program pelatihan dan pendidikan untuk staff

38 Variabel Kinerja SIA Definisi Variabel meningkatkan keterampilan bekerja, dengan demikian akan meningkatkan produktivitas kerja Kinerja sistem informasi merupakan alat yang dipakai untuk mengukur efektifitas sistem informasi dengan menggunakan kepuasan pemakai dan pemakaian sistem. Dimensi Indikator Skala Kepuasan pemakai sistem Penerapan Program Pelatihan Dan Pendidikan. Pemakaian Sistem 1. SIA mampu membantu suatu pekerjaan berfungsi dengan baik 2. SIA sangat penting dalam kesuksesan suatu kinerja 3. SIA mampu meningkatkan kepuasan kinerja individu 4. SIA dapat memberikan informasi yang dibutuhkan didalam pekerjaan 5. SIA dapat digunakan untuk mengakses informasi guna memenuhi kebutuhan di pekerjaan 6. Individu senang dengan adanya SIA didalam ruang lingkup UMKM. 7. Dengan adanya SIA,UMKM mampu mengerjakan tugas dengan baik. 8. SIA memberikan kontribusi dalam

39 Variabel Definisi Variabel Sumber: Braja Imana (2014) Dimensi Indikator Skala pencapaian tujuan dan misi UMKM 9. Sebagian karyawan di UMKM tertarik menggunakan SIA 10. SIA telah dilengkapi sistem yang akurat dan realibel. 11. SIA dapat melakukan program informasi sekarang dan yang akan datang. 12. Karyawan bersedia menggunakan SIA Tabel 3.2 Alternatif Jawaban Responden Alternatif Jawaban Skor Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak Setuju (S) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

40 D. Populasi Dan Sampel Penelitian Populasi Menurut Sugiyono (2002), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik penelitian ini, dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, penulis mengambil data dari beberapa UMKM yang berada di Jakarta Barat. Kesimpulannya, populasi dalam penelitian ini adalah UMKM yang tersebar di wilayah Jakarta Barat. Dalam menentukan populasi dalam penelitian ini, penulis mengambil beberapa UMKM yang berada di Jakarta Barat dengan jumlah karyawan sebanyak 100 orang. Tabel 3.3 Kalkulasi Penentuan Sampel Total Populasi 7 UMKM Purposive Sampling Karyawan UMKM Total Sampel 100 karyawan Untuk mendapatkan data yang diperlukan peneliti menggunakan kuesioner yang akan menanyakan beberapa pertanyaan dalam bentuk kuesioner kepada pihakpihak yang berkepentingan dalam penelitian ini, yaitu karyawan yang berada di UMKM wilayah jakarta barat agar peneliti mendapatkan data yang utuh dan lengkap.

41 E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini Penulis memperoleh data yang diperlukan dengan menggunakan cara sebagai berikut: 1. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survey menggunakan media angket (kuesioner). Sejumlah pertanyaan akan diajukan kepada responden dan kemudian responden diminta menjawab sesuai dengan pendapat mereka. Untuk mengukur pendapat responden, digunakan skala yaitu mulai dari angka 5 untuk pendapat sangat setuju (SS) dan angka 1 untuk pendapat sangat tidak setuju (STS). 2. Tinjauan kepustakaan (library research), metode ini dilakukan dengan mempelajari teori-teori dan konsep-konsep yang sehubungan dengan masalah yang diteliti Penulis pada buku-buku, makalah, dan jurnal guna memperoleh landasan teoretis yang memadai untuk melakukan pembahasan. 3. Mengakses website dan situs-situs, metode ini digunakan untuk mencari website maupun situs-situs yang menyediakan informasi sehubungan dengan masalah dalam penelitian dan teori yang mendukung atas penelitian yang dilakukan. F. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan adalah menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi berganda akan digunakan untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh keterlibatan pemakai, kemampuan teknik personal, pelatihan

42 dan pendidikan, terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang berada di dalam UMKM. Peneliti menggunakan regresi berganda sebagai alat analisis dengan menggunakan aplikasi SPSS 21. Analisis regresi berganda dipilih untuk digunakan pada penelitian ini karena analisis regresi berganda dapat menyimpulkan secara langsung mengenai pengaruh masing-masing variabel independen yang digunakan terhadap variabel dependen. Analisis regresi berganda akan digunakan untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh variabel independen yaitu keterlibatan pemakai, kemampuan teknik personal, pelatihan dan pendidikan terhadap variabel dependen kinerja sistem informasi akuntansi. 1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum dan maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi (Ghozali, 2013). Nilai minimum dan maksimum menunjukkan nilai tertinggi dan nilai terendah dalam penelitian, sementara mean menunjukkan nilai rata-rata dalam penelitian. Standar deviasi merupakan ukuran penyebaran yang memberikan informasi sebagaimana data menyebar. Nilai ukuran penyebaran yang besar menunjukkan bahwa data bervariasi, sedangkan ukuran penyebaran yang kecil menunjukkan bahwa data homogen.

43 3. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Menurut Ghozali (2013), Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mengetahui uji validitas instrumen penelitian digunakan teknik Pearson Correlation yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skor totalnya. Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan skor total skor mempunyai tingkat signifikan dibawah 0.05, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya, (Ghozali, 2013). Tujuan pengujian validitas adalah untuk meyakinkan bahwa kuesioner atau daftar pertanyaan yang disusun oleh penulis benar-benar baik dalam mengukur dan menghasilkan data yang valid. b. Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2013), Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesinoer yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Kita tetap dapat mengestimasi reliabilitas dengan cara melakukan tes berulang lalu mengkorelasikan hasil tes pertama dengan tes kedua dengan mempertimbangkan beberapa kelemahan dan persyatannya.

44 Pengukuran Uji Reliabilitas menurut Ghozali (2013) dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: 1. Repeated Measure atau pengukuran ulang. Seseorang akan diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah tetap konsisten dengan jawabannya. 2. One Shoot atau pengukuran sekali saja. Pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0.70, Nunally (1994). 4. Uji Asumsi Klasik Menurut Ramadhina dan Islandscript (2011), pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, Gejala multikolonearitas, dan gejala autokorelasi, serta normalitas. Untuk mengetahui apakah model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian memenuhi asumsi klasik, harus dilakukan uji asumsi klasik atas model persamaan tersebut. Uji asumsi klasik yang dilakukan penulis terdiri dari uji normalitas, uji multikolonearitas, dan uji heteroskedastisitas. Penulis tidak melakukan uji autokorelasi dikarenakan data yang digunakan merupakan data primer serta data tersebut tidak mempunyai rentang waktu atau periode tertentu.

45 a. Uji Multikolonieritas Menurut Priyatno (2012), multikolonearitas adalah keadaan dimana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antara variabel independen. Menurut Ghozali (2013), Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel - variabel ini tidak orthogonal. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah: 1. Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2. Menganalisis matrik korelasi variable-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. 3. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF= 1/Tolerance). Nilai umum cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10.

46 b. Uji Heteroskedastisitas Menurut Priyatno (2012), heteroskedastisitas adalah keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2013), Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (poin-poin), yang ada membentuk suatu pola tertentu yang beraturan (bergelombang melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasi terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya hesteroskedastisitas adalah dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dalam penelitian ini dilakukan melalui uji glejser dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya (ABS_RES). Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan

47 absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. c. Uji Normalitas Menurut Ghozali (2013), Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji T dan F mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. 4. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai (R 2 ) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas. Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali (2013) jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R 2 negatif, maka jika adjusted R 2 dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R 2 = 1, maka adjusted R 2 = R 2 = 1 sedangkan jika nilai R 2 = 0, maka adjusted R 2 = (1 k)/(n k). Jika k > 1, maka adjusted R 2 akan bernilai negatif. 5. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda adalah metode statistik untuk menguji pengaruh antara satu variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas, Ghozali (2013). Analisis ini digunakan untuk mengetahui persamaan regresi

48 pengaruh keterlibatan pemakai, kemampuan teknik personal, pelatihan dan pendidikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi di umkm wilayah jakarta barat. Untuk mengetahui pengaruh antar variabel bebas digunakan persamaan regresinya dengan rumus: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y X 1 X 2 X 3 e = Kinerja Sistem Informasi Akuntansi = Keterlibatan Pemakai = Kemampuan Teknik Personal = Pelatihan dan Pendidikan = eror 6. Pengujian Hipotesis a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Menurut Ghozali (2013) uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis nol H O yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau: H O : b1 = b2 =.= bk = 0 Artinya apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau: HA : b1 b2 bk 0

49 Artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan : a. Quick look : bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H O dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut table. Bila nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F tabel, maka H O ditolak dan menerima HA. b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Menurut Ghozali (2013) uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi cariabel dependen. Hipotesis nol (H O ) yang akan di uji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau: H O : bi = 0 Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau : HA : bi 0 Cara melakukan uji T adalah :

50 1. Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5% maka H O yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. 2. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistic t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, maka menerima hipotesis alternatif yang meyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.