BAB I PENDAHULUAN. tahun di bumi Indonesia. Berbagai bentuk kesenian, upacara keagamaan, ritual, dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ujian mata kuliah Proyek Akhir yang bertema The Futuristic Of. Ramayana. Yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu budaya

KHM 203 ONLINE PR SEKSI 10. NAMA : SRI CICI KURNIA NIM : TEMA BLOG : WARNA WARNI YOGYAKARTA :

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Kebudayaan daerah merupakan aset yang cukup penting bagi pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan serta menggalakan dunia kepariwisataan kini semakin giat

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV PENUTUP. dijadikan jawaban atas pertanyaan peneliti yang diajukan diawal tentang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. Wayang wong gaya Yogyakarta adalah segala bentuk drama tari tanpa

1. Bagaimana radio Gema Surya FM berupaya melestarikan kesenian Jawa. 2. Apa tujuan dari program acara kesenian jawa di RGS?

BAB I PENDAHULUAN. budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena

BAB I PENDAHULUAN. terletak diujung pulau Sumatera. Provinsi Aceh terbagi menjadi 18 wilayah

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Institut Seni Indonesia di Semarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. kesenian produk asli bangsa Indonesia. Kesenian wayang, merupakan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. demikian kebutuhan manusia tersebut, tercapainya tujuan yakni sesuatu pesan

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB II LANDASAN TEORI. tradisi slametan, yang merupakan sebuah upacara adat syukuran terhadap rahmat. dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. andalan bagi perekonomian Indonesia dan merupakan sektor paling strategis

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sosial dan ekonomi. Menurut undang undang kepariwisataan no 10

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan

STRATEGI PEMASARAN SENDRATARI RAMAYANA DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki kebudayaan yang beragam. Kebudayaan juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan usaha kepariwisataan seperti hotel, restoran, toko

BAB I PENDAHULUAN. Garut merupakan sebuah kabupaten yang berada di Jawa Barat. Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia. dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang

Wisata, feature, Pengarah Acara, Yogyakarta, Indonesia. xii + 63 halaman; + 9 tabel; + 8 gambar; Daftar acuan : 18 ( )

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut

BAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

3. Karakteristik tari

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BAB I PENDAHULUAN. anonim bersama kreativitas masyarakat yang mendukungnya.

BAB I PENDAHULUAN. maju ini, industri pariwisata menjadi sebuah industri yang dapat mendatangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan

TARI SERAMPANG DUA BELAS WARISAN ASLI BUDAYA MELAYU SEBAGAI SALAH SATU ATRAKSI WISATA DI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB I PENDAHULUAN FAJRI BERRINOVIAN 12032

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dan seni budaya tradisionalnya, adanya desa desa tradisional, potensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

Tembang Batanghari Sembilan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

misalnya : puisi, lukisan, tarian, kerajinan, dan sebagainya8. Sedangkan

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sendratari Ramayana lebih dikenal dengan nama Ramayana Balet

SILABUS PEMBELAJARAN

Menguak Nilai Seni Tradisi Sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Pertunjukan Pada Era Global

PERAN WANITA DALAM AKTIVITAS WISATA BUDAYA (Studi Kasus Obyek Wisata Keraton Yogyakarta) TUGAS AKHIR

BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SANGGAR SENI TARI DAN BUDAYA INDONESIA

I.1. LATAR BELAKANG I.1.1.

BAB I PENDAHULUAN. sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini

BAB I PENDAHULUAN. mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda-beda. Secara

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fanny Ayu Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Prastyca Ries Navy Triesnawati, 2013

MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

JOKO PRAYITNO. Kementerian Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I P E N D A H U L U A N

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan bangsa Indonesia tak terlepas dari seni dan budaya yang lahir dari 300 lebih suku bangsa maupun dari pengaruh asing yang telah berakar selama ribuan tahun di bumi Indonesia. Berbagai bentuk kesenian, upacara keagamaan, ritual, dan festival yang diselenggarakan terus melestarikan adat dan tradisi yang telah di wariskan secara turun menurun dari nenek moyang sehingga membentuk jati diri bangsa. Yogyakarta pada masa kini merupakan tempat tradisi dan dinamika modern berjalan berdampingan. Di Yogyakarta ada pasar tradisional dan barang kerajinan sementara di sebelahnya berdiri mall yang tak kalah ramainya. Yogyakarta memiliki Candi Prambanan yang menjulang setinggi 47 meter dan dibuat dengan tangan 1100 tahun sebelumnya, kombinasi yang unik antara candicandi kuno, sejarah, tradisi, budaya, dan kekuatan alam menjadikan Yogyakarta sangat layak untuk dikunjungi. Menyinggung tentang Candi Prambanan di sebelah Candi tersebut terdapat Wisata Budaya atau Seni yaitu Ramayana Ballet Prambanan Yogyakarta. Sendratari Ramayana Ballet Prambanan adalah seni pertunjukan yang cantik, mengagumkan dan sulit tertandingi. Pertunjukan ini mampu menyatukan 1

ragam kesenian Jawa berupa drama, tari dan musik dalam satu panggung dan momentum untuk menyuguhkan kisah Ramayana. Orang menyebut dan mengenal Yogyakarta sebagai kota budaya. Dari sebutan ini setidaknya bisa ditunjuk simbolsimbol kebudayaan yang ada di Yogyakarta. Salah satu simbol budaya Yogyakarta, dari beragam simbol yang ada, adalah kesenian tradisional. Yogyakarta yang terdiri dari empat Kabupaten dan satu Kotamadya dan disebut sebagai Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, setidaknya di empat kabupaten terdapat beragam kesenian tradisional yang masih hidup. Kesenian-kesenian itu ada yang dikenal dengan nama Angguk dari Kulonpogo, ada Kethoprak baik dari Bantul maupun Sleman atau dari kota Yogyakarta, bahkan disetiap daerah ada group kesenian kethoprak. Ada Tayub dari Gunung Kidul, ada Langen Mandrawanara dari Bantul, ada Ramayana Ballet Prambanan, ada Keroncong tradisional dari Kotamadya Yogyakarta dan seterusnya. Ramayana Ballet di Prambanan adalah kinerja paling spektakuler di Yogyakarta yang diselenggarakan di teater buka Prambanan. Seluruh cerita disuguhkan dalam rangkaian gerak tari yang dibawakan oleh para penari yang rupawan dengan diiringi musik gamelan. Anda diajak untuk benar-benar larut dalam cerita dan mencermati setiap gerakan para penari untuk mengetahui jalan cerita. Tidak ada dialog yang terucap dari para penari, satu-satunya penutur adalah sinden yang menggambarkan jalan cerita lewat lagu-lagu dalam bahasa Jawa dengan suaranya yang khas. Dilihat dari pelayanan di Ramayana Ballet Prambanan sebenarnya ada kekurangan dalam melayani yaitu para pegawai yang di bagian among tamu seharusnya lebih dibekali cara berbahasa Inggris yang lebih baik 2

sehingga wisatawan bisa menikmati pelayanan sampai pertunjukan selesai dengan baik, harus lebih banyak peduli melayani terhadap wisatawan dan berinovasi dengan baik kepada wisatawan sehingga wisatawan bisa merasa terlayani dengan baik dan bisa membuat wisatawan senang, dalam sinopsis atau cerita tentang Ramayana harus berisi tulisan dengan berbagai bahasa yang benar dan baik sehingga para wisatawan mancanegara bisa memahami pertunjukan dengan mengetahui melalui sinopsis dengan baik dan benar. B. Rumusan Masalah Dalam penelitian tentang upaya meningkatkan pelayanan yang baik kepada wisatawan untuk industri pariwisata di Indonesia. Penulis memiliki pertanyaan sebagai acuan yang digunakan untuk pembahasan penulis. Pertanyaan tersebut sebagai berikut: 1. Bagaimana sistem pelayanan yang dilakukan divisi operasional di Ramayana Ballet Prambanan? 2. Bagaimana strategi divisi operasional di Ramayana Ballet Prambanan dalam meningkatkan kualitas pelayanan? 3

C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan pelayanan yang baik kepada wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. 2. Guna mengetahui bagaimana Ramayana Ballet memberikan pelayanan yang berinovasi kepada wisatawan sehingga wisatawan bisa puas. 3. Guna melengkapi Tugas Akhir dan syarat lulus untuk jenjang pendidikan Diploma III Kepariwisataan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang besar: 1. Bagi Akademis Sebagai referensi dan pengetahuan untuk menambah wawasan guna kemajuan berkembangnya wisata budaya di Indonesia. 2. Bagi Mahasiswa Memberikan pengetahuan budaya Indonesia khususnya kepada mahasiswa Diploma III Kepariwisataan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada untuk memajukan kegiatan pariwisata di Indonesia dalam wisata budaya dan memberikan pengetahuan, motivasi, dan inovasi baru dalam memajukan pariwisata di Indonesia. 3. Bagi Penulis 4

Memberikan motivasi bagi penulis dan rekan rekan penulis yang juga ikut dalam praktek kerja lapangan untuk terus memberikan yang terbaik dalam mewujudkan mimpi- mimpi dari penulis dan rekan praktek. 4. Bagi Masyarakat Umum Menjadikan sebuah informasi dan pengetahuan budaya di Indonesia. E. Tinjauan Pustaka Penulisan tugas akhir ini dalam penyusunannya menggunakan pustakapustaka yang diambil sesuai dengan judul sebagai berikut: Jantra, Vol. II, No. 4, Desember 2007: Dalam panggung pementasannya Sendratari Ramayana ini mampu menyatukan ragam kesenian Jawa yang berupa tari, drama, dan musik gamelan Jawa. Dalam satu panggung dan satu momentum untuk menyuguhkan kisah Ramayana, epos legendaris gubahan Walmiki (India) yang kitabnya ditulis dalam bahasa Sansekerta. Moehkardi: Ramayana adalah epos India yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Asia Tenggara. India, negri asal Ramayana, memiliki dua epos termasyhur, yaitu Ramayana dan Mahabarata. Kedua epos tersebut disebarluaskan lewat sastra tulis dan lisan dari generasi ke generasi. Di India, kedua epos tersebut 5

tidak hanya dipandang sebagai karya sastra, melainkan buku keagamaan karena isinya berisi ajaran moral. Prapti, 13 Januari 2013: Cerita yang diambil dari epos karya Walmiki ini diangkat menjadi pertunjukan menawan yang memadukan aneka ragam unsur kesenian mulai dari seni tari, musik, drama, lagu, hingga pemilihan kostum, make up, tata pangung dan tata cahaya yang megah sehingga menjadi pertunjukan seni yang digemari oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Berbeda dengan pertunjukan Ramayana Ballet di Candi Prambanan yang hanya dilaksanakan pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu, pertunjukan Sendratari Ramayana di Purawisata dilangsungkan setiap hari tanpa henti, tanpa mempedulikan cuaca atau jumlah pengunjungnya. Saat ini Pertunjukan Sendratari Ramayana Purawisata telah memasuki tahun ke-36 sejak pertama kali digelar. Kesetiaan dan konsistensi Sendratari Ramayana Purawisata dalam menggelar Sendratari Ramayanan setiap hari telah mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Pertunjukan Sendratari Ramayana di Purawisata terbagi dalam beberapa babak yang keseluruhan ceritanya disajikan melalui gerak tubuh atau tarian, tanpa ada dialog dalam setiap babaknya. Alunan gending jawa nan merdu mengalun lembut mengiri para penari cantik yang menggerakkan badannya dengan lemah gemulai. Sesekali terdengar sinden mendendangkan lagu dalam Bahasa Jawa. Saat adegan dipanggung berganti dengan munculnya Rahwana atau Hanoman dan pasukan kera, gending pun berubah menjadi rancak. 6

F. Landasan Teori 1. Wisata Budaya Menurut R.S. Damardjati, (1989: 19) Wisata Budaya adalah gerak atau kegiatan wisata yang dirangsang oleh adanya objek-objek wisata yang berwujud hasil-hasil seni budaya setempat: Adat istiadat, upacara agarna, tata hidup masyarakat, peninggalan sejarah, hasil seni, kerajinan-kerajinan rakyat dan sebagainya Wisata budaya merupakan perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan cara mengadakan kunjungan ketempat lain atau keluar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, kebudayaan dan seni meraka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Wisata Budaya memiliki arti bepergian bersama-sama dengan tujuan mengenali hasil kebudayaan setempat. Beberapa contoh wisata budaya meliputi upacara adat, seni pertunjukan adat, ritual - ritual, peninggalan nenek moyang dan lain sebagainya. Keberagaman suku bangsa tersebut mengakibatkan keberagaman hasil budaya seperti jenis tarian, alat musik, dan adat istiadat di Indonesia. Beberapa pagelaran tari yang terkenal di dunia internasional misalnya Sendratari Ramayana yang menceritakan tentang perjalanan Rama dan dipentaskan di kompleks Candi Prambanan. 7

2. Sendratari Menurut Soeryodiningrat: (1986: 21) Sendratari adalah gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik atau gamelan diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari. Sendratari ialah gabungan drama atau cerita yang disajikan dalam bentuk tarian tanpa adanya dialog, biasanya diiringi oleh musik (gamelan). Sendratari merupakan sebuah ilmu yang merupakan salah satu cabang dari bagian ilmu seni yang terdiri dari sebuah dialog, karakter tokoh-tokoh, penjiwaan sehingga menimbulkan sebuah cerita. Para pemain adalah penari - penari berbakat, rangkaian peristiwa diwujudkan dalam bentuk tari yang diiringi musik, tidak ada dialog hanya kadang dibantu narasi singkat agar penonton mengetahui peristiwa yang sedang dipentaskan. Sendratari ialah drama yang menonjolkan eksposisi. Menurut Haukins: (1990), Sendratari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta. 3. Hospitalitas Kata hospitalitas berasal dari kata hospes yang berarti tamu, hospitalitas berarti sikap sebagai tuan rumah yang baik. Hospitalitas sering diartikan sebagai keramahtamahan orang yang suka menjamu, akrab dan dapat menciptakan suasana santai. Sehingga dapat ambil poin-poin, hospitalitas adalah keramahtamahan, sebuah perwujudan dari ungkapan rasa kehangatan dalam menerima orang lain, rasa 8

hormat, serta persahabatan dan persaudaraan kepada orang lain, terutama kepada tamu yang datang. G. Metode Penelitian 1. Lokasi penelitian : Kantor Ramayana Ballet Prambanan Yogyakarta Jalan Raya Yogya Solo Km.16 Prambanan Yo gyakarta e-mail :teater@borobudurpark.co.id Telp. 0274 497771 / 496408 2. Penelitian Lapangan (Field Research)/Observasi Penelitian lapangan merupakan suatu metode penelitian langsung yang mengharuskan penulis turun kelapangan untuk mendapatkan data-data yang kongkret dan bersifat objektif. Penulis langsung melakukan praktek di lapangan sebagai mahasiswa PKL yang belajar untuk mengetahui secara jelas dan nyata pada pertunjukan Ramayana Ballet Prambanan dalam melakukan kegiatan pemasaran kepada wisatawan. 3. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Metode penulisan data ini merupakan penelitian yang dilakukan melalui kepustakaan dengan cara membaca dan mengumpulkan data dari referensi buku-buku ilmiah yang didapat dari perpustakaan, Internet tentang Wisata Budaya dan hal yang berkaitan selama kuliah, brosur, koran, majalah, buku report dan yang berhubungan dengan pembahasan yang dibicarakan. 9

4. Wawancara Salah satu metode pengumpulan data adalah dengan jalan wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden atau narasumber. 5. Analisis Data Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Data yang telah dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data kemudian dideskripsikan dengan jelas sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan permaslahan yang akan dibahas. H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan akhir ini terdiri atas empat bab yang masingmasing dijabarkan sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan meliputi penjelasan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penulisan dan sistematika penulisan. 2. BAB II PROFIL RAMAYANA BALLET Bab ini berisi profil Ramayana Ballet yang dijelaskan tentang sejarah Ramayana Ballet, lokasi, struktur organisasi, serta produk yang dimiliki. 10

3. BAB III PEMBAHASAN Pembahasan berisi tentang sistem pelayanan divisi operasional, serta strategi divisi operasional dalam meningkatkan kualitas pelayanan. 4. BAB IV PENUTUP Penutup yang berisi kesimpulan dan saran. 11