DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL...

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

EVALUASI KETEPATAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA GERIATRI DI RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN JAWA TENGAH PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014 SKRIPSI

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi neonatus khususnya sepsis neonatorum sampai saat ini masih

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENYAKIT KUSTA DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. antara variasi genetik dimana faktor ini berperanan penting dalam predisposisi

ABSTRAK. GAMBARAN IgM, IgG, DAN NS-1 SEBAGAI PENANDA SEROLOGIS DIAGNOSIS INFEKSI VIRUS DENGUE DI RS IMMANUEL BANDUNG

ANGKA KEJADIAN PENYAKIT AUTOIMUN PADA PASIEN ANAK DI RSUP SANGLAH DENPASAR. Kedokteran Universitas Udayana

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

TINJAUAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Selatan dan 900/ /tahun di Asia (Soedarmo, et al., 2008).

5.2 Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Lokasi

ABSTRAK. Billy Lesmana, 2009; Pembimbing I : Lisawati Sadeli, dr, M.Kes Pembimbing II : Fanny Rahardja, dr, M.Si

GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN JENIS PENYAKIT REMATIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN PERIODE JULI 2015 OKTOBER 2015

Kata kunci: Prevalensi,Anemia, Anemia defisiensi besi, bayi berat lahir rendah, Hb.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tersebut disebut AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). UNAIDS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah tahun 2015

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN... 35

BAB I PENDAHULUAN. Sepsis menimbulkan suatu respon imun yang berlebihan oleh tubuh

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. permeabilitas mikrovaskular yang terjadi pada jaringan yang jauh dari sumber infeksi

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

BAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang. Infeksi dengue merupakan penyakit akut yang. disebabkan oleh virus dengue. Sampai saat ini dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. inflamasi. Hormon steroid dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu glukokortikoid

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA BALITA DENGAN DIARE AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2015 SKRIPSI

AZIMA AMINA BINTI AYOB

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dengan imunitas pejamu, respon inflamasi, dan respon koagulasi (Hack CE,

BAB 4 METODE PENELITIAN. Semarang, dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014.

B A B I PENDAHULUAN. Sampai saat ini sepsis masih merupakan masalah utama kesehatan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KORELASI KADAR SERUM PROCALSITONIN DENGAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PENDERITA DENGAN KECURIGAAN SEPSIS DI RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE FEBRUARI JUNI 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proteinuria masif (lebih dari 3,5 gram/hari pada dewasa atau 40 mg/ m 2 / hari pada

4.6 Instrumen Penelitian Cara Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Etika Penelitian BAB V.

Kata Kunci: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), Dengue Shock Syndrome (DSS), morbiditas, mortalitas. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK KORELASI ANTARA TOTAL LYMPHOCYTE COUNT DAN JUMLAH CD4 PADA PASIEN HIV/AIDS

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA ARTRITIS GOUT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

ABSTRAK. Adherence Scale (MMAS).

GAMBARAN GEJALA KLINIK, HEMOGLOBIN, LEUKOSIT, TROMBOSIT DAN WIDAL PADA PENDERITA DEMAM TIFOID DENGAN

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK BALITA PENDERITA PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2013

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. systemic inflammatory response syndrome (SIRS) merupakan suatu respons

ABSTRAK PROFIL PENDERITA HEMOPTISIS PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP SANGLAH PERIODE JUNI 2013 JULI 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sampai saat ini merupakan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi.

GAMBARAN TEKANAN INTRAOKULAR PADA PASIEN YANG MENDAPAT TERAPI KORTIKOSTEROID DI POLIKLINIK REUMATOLOGI DAN HEMATOLOGI RSUP H

BAB I PENDAHULUAN. Sepsis merupakan salah satu masalah kesehatan utama penyebab kesakitan

KARAKTERISTIK PASIEN RADIODERMATITIS DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN JANUARI AGUSTUS Oleh : MUHAMMAD FACHRUL ROZI LUBIS

HUBUNGAN ANTARA PEMERIKSAAN KOLONOSKOPI PADA PASIEN KELUHAN BERAK DARAH DENGAN KEJADIAN TUMOR KOLOREKTAL DI RSUP DR.

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui jenis-jenis efek samping pengobatan OAT dan ART di RSUP dr.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rumah sakit yang didefinisikan sebagai kejadian tidak diinginkan yang

Komalasari, K. T. 1, Ariawati, K.. 2 Niruri, R. 1 ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KARATERISTIK KLINIK DENGAN MANIFESTASI GINJAL PADA PASIEN LES DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

a. Tujuan terapi.. 16 b. Terapi utama pada hepatitis B.. 17 c. Alternative Drug Treatments (Pengobatan Alternatif). 20 d. Populasi khusus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci: HIV-TB, CD4, Sputum BTA

DAFTAR ISI. BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN Kerangka Berpikir Konsep Penelitian...26

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ABSTRAK PASIEN USIA LANJUT DI RUANG RAWAT INTENSIF RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 AGUSTUS JANUARI 2010

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan menyebabkan angka kematian yang tinggi. Penyakit ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai bulan sesudah diagnosis (Kurnianda, 2009). kasus baru LMA di seluruh dunia (SEER, 2012).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. seluruhnya berjumlah 270 dengan 9 penderita diantaranya memiliki penyakit

KARAKTERISTIK PENDERITA GONORE DI POLIKLINIK PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Flaviviridae dan ditularkan melalui vektor nyamuk. Penyakit ini termasuk nomor dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Infeksi bakteri yang berkembang menjadi sepsis, merupakan suatu respons

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Obat merupakan salah satu intervensi medis yang paling efektif, jika

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ICU RSUP dr. Kariadi Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit hati menahun dan sirosis merupakan penyebab kematian kesembilan di

BAB I PENDAHULUAN. Artritis reumatoid/rheumatoid Arthritis (RA) adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Kerangka Konsep Hipotesis Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ,

ABSTRAK. Prevalensi Penularan Virus Hepatitis C pada Skrining Penyumbang Darah. di PMI Kota Bandung antara Tahun 2003 sampai dengan 2006

BAB 1 PENDAHULUAN. Anemia hemolitik autoimun atau Auto Immune Hemolytic Anemia (AIHA)

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tidak dikategorikan ke dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada sepsis terjadi proses inflamasi sistemik atau systemic inflammatory

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2013 di RSUP. Dr.

ABSTRAK. PEMERIKSAAN IgM DAN IgG DENGUE RAPID TEST DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG

KETEPATAN DOSIS PERESEPAN ANTIBIOTIK AMOXICILLIN PADA BALITA PENDERITA ISPA DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN

DAFTAR ISI Halaman COVER... i SAMPUL DALAM... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv PERNYATAAN KEASLIAN... v ABSTRAK...

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang Lingkup Keilmuan: Anastesiologi dan Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dimulai pada bulan juni 2013 sampai juli 2013.

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK MIGRAIN DI RUMAH SAKIT UMUM PENDIDIKAN (RSUP) DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2010 JUNI 2012

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.Kariadi Semarang setelah ethical

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... i ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH... xi ABSTRAK... xiii ABSTRACT... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 5 1.4 Manfaat Penelitian... 5 1.4.1 Manfaat bagi penulis... 5 1.4.2 Manfaat praktis... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7 2.1 Penyakit Autoimun... 7 2.1.1 SLE... 8 2.1.2 Juvenile idiopatik artritis... 9 2.1.3 Hepatitis autoimun... 10 2.2 Penatalaksanaan Terapi pada Penyakit Rematik... 11 v

2.2.1 Terapi imunosupresan... 11 2.2.1.1 Metotrexat... 11 2.2.1.2 Siklofosfamid... 13 2.2.1.3 Azatioprin... 14 2.2.1.4 Prednison... 15 2.2.1.5 Metil prednisolon... 17 2.3 Adverse Event... 19 2.3.1 Kriteria Naranjo... 19 2.3.2 CTCAE... 21 BAB III METODE PENELITIAN... 26 3.1 Rancangan Penelitian... 26 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 26 3.3 Populasi dan Sampel... 26 3.3.1 Populasi... 26 3.3.2 Sampel... 26 3.4 Batasan Operasional... 27 3.5 Prosedur Penelitian... 29 3.6 Pengolahan dan Analisis Data... 30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 31 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian... 31 4.2 Evaluasi Kejadian Adverse Event... 33 4.2.1 Jumlah Kejadian Adverse Event... 33 4.2.2 Jenis Kejadian Adverse Event... 36 4.3 Resiko Infeksi... 44 vi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 50 DAFTAR PUSTAKA... 51 vii

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian... 28 viii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Kriteria Naranjo Skor... 20 Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian... 32 Tabel 4.2 Angka Kejadian Adverse Event per Pasien... 34 Tabel 4.3 Jumlah Adverse Event Pada Masing-Masing Penyakit Autoimun... 37 Tabel 4.4 Parameter Infeksi Pada Pasien dengan Penyakit Autoimun... 46 ix

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Tabel Induk Karakteristik Pasien... 57 Lampiran 2. Regimen Terapi dan Adverse Event... 58 Lampiran 3. Daftar Pasien Yang Menerima Kombinasi Obat... 60 Lampiran 4. Etical Clearance... 62 x

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH Adverse Event : Kejadian merugikan yang yang disebabkan oleh intervensi medis (penggunaan obat) dalam dosis terapi. AE : Adverse Event. AIH : Autoimun Hepatitis. Aza : Azatioprin. CTCAE : Common Terminology Criteria for Adverse Events. Cyc : Cyclophosphamide. HR : Heart Rate. Ikterik : Suatu kondisi medis yang ditandai dengan menguningnya kulit dan sklera. JIA : Juvenile Idiophatic Arthritis. Leukositosis : Keadaan dengan jumlah sel darah putih dalam darah meningkat, melebihi nilai normal. Leukopenia : Keadaan dengan jumlah sel darah putih dalam darah menurun, di bawah nilai normal. Limfosistosis : Keadaan dengan jumlah limfosit meningkat melebihi nilai normal. Limfositopenia : Keadaan dengan jumlah limfosit menurun di bawah nilai normal. Mtx : Metotrexat. NCI : Nation Cancer Institute. Neutrositosis : Kondisi kelainan darah yang ditandai dengan peningkatan jumlah neutrofil melebihi nilai normal. Neuitropenia : Kondisi kelainan darah yang ditandai dengan kekurangan neutrofil yang melindungi tubuh terhadap infeksi. RR : Respiration Rate. xi

SIRS SLE SOC Taper off : Systemic Inflammatory Response Syndrome : Systemic Lupus Erythematosus. : System Organ Class. : Penurunan dosis obat. xii

ABSTRAK Penggunaan obat imunosupresan selama perawatan medis pada penyakit autoimun dapat menimbulkan adverse event. Kejadian adverse event ini dapat memperburuk keadaan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kejadian adverse event serta resiko infeksi akibat terapi imunosupresan yang terjadi pada anak dengan penyakit autoimun. Penelitian ini merupakan penelitian observasional cross-sectional pada anak (0-13 tahun) dengan penyakit autoimun yang menjalani terapi di RSUP Sanglah Denpasar pada periode Januari 2012-Juni 2016. Adverse event dianalisis berdasarkan Naranjo dan diklasifikasikan berdasarkan CTCAE versi 4,03. Kejadian infeksi dilihat berdasarkan hasil diagnosa dokter, data klinis dan parameter laboratorium terkait infeksi. Pada penelitian ini diperoleh 10 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Adverse event terjadi pada 8 dari 10 pasien anak dengan penyakit autoimun yang menjalani terapi imunosupresan. Terdapat 10 kejadian adverse event yang sering terjadi adalah anemia tingkat 1, peningkatan SGOT/SGPT tingkat 2, leukopenia tingkat 1, limfopenia tingkat 2, leukositosis tingkat 1, hipokalemia, mual tingkat 1, muntah, dan neutropenia tingkat 1. Tingkat kejadian yang terjadi berbeda-beda dipengaruhi oleh durasi penggunaan obat pada masing-masing penyakit autoimun. Pada penelitian ini ditemukan 1 dari 10 pasien yang menerima obat imunosupresan mengalami infeksi berupa herpes zooster. Disimpulkan bahwa adverse event terjadi pada 8 dari 10 pasien anak dengan penyakit autoimun akibat penggunaan terapi imunosupresan di RSUP Sanglah, Denpasar. Kemudian dalam pemakaian obat imunosupresan ini juga ditemukan 1 kasus terjadinya infeksi berupa herpes zooster berdasarkan hasil diagnosis dokter. kata kunci : adverse event, imunosupresan,autoimun, anak, infeksi xiii

ABSTRACT Immunosuppressant therapy is given to pediatric with autoimmune diseases. The immunosuppressant therapy may cause adverse event. The adverse event can make the patients condition become worse. The aims of this study were to evaluate adverse events and the risk of infection due to immunosuppressive therapy in pediatric patients with autoimmune diseases.this study was a crosssectional observation study. The sample criteria were children (0-13 years old) with autoimmune diseases who received immunosuppressant therapy at Sanglah Hospital in period of January 2012 to June 2016. Adverse event were analyzed based on Naranjo and classified by CTCAE (version 4.03). Infection was identified by the results of the doctor's diagnosis and clinical-laboratory data. On this research, 10 patients were fit to the sample criteria. Adverse events was identified on 8 of 10 pediatric patients. Adverse event that was frequently occured were; anemia level 1, increased SGOT / SGPT level 2, leucopenia level 1, lymphopenia level 2, leukocytosis level 1, hypokalemia, nausea level 1, vomiting, and neutropenia level 1. The grade of adverse events were varries between patient. Dose and duration of drug use may contribute to severities of adverse event. From 10 patients, 1 child were suffered from infection (herpes zooster). It could be concluded that the adverse event occured on 8 of 10 pediatric patients with autoimmune diseases who received immunosuppressive therapy in Sanglah Hospital. Infection (herpes zooster) was diagnosed in 1 children from 10 childrens who received immunosuppressant therapy. keywords : adverse event, immunosuppressant, autoimmune, pediatric, infection xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit autoimun merupakan suatu gangguan dimana tubuh melakukan reaksi yang berlebihan terhadap stimulus asing dan memproduksi banyak antibodi ataupun protein-protein yang melawan jaringan tubuh. Sistem imun ini tidak dapat membedakan antara senyawa asing dan jaringan tubuhnya sendiri sehingga menyebabkan antibodi bereaksi menyerang jaringan dan sel tubuhnya sendiri. Antibodi ini disebut autoantibodi yang menyebabkan terjadinya inflamasi dan kerusakan pada sebagian besar jaringan tubuh (Vojdani, 2014). Adapun yang tergolong penyakit autoimun antara lain juvenile idiopatik artritis, hepatitis, antifosfolipid, lupus eritemetosus sistemik (SLE), juvenile dermatomyositis, skleroderma, diabetes melitus tipe 1, myastenia gravis, sindrom grave, anemia hemolitik, multipel sklerosis dan sindrom sjogren (Cotsapas, 2013). Penyakit autoimun yang paling banyak terjadi pada anak dan menggunakan terapi imunosupresan di RSUP Sanglah Kota Denpasar adalah SLE, juvenile idiopatik artritis dan hepatitis. Jumlah kasus SLE yang terjadi pada anak sekitar 8% sampai 15% kasus (Bailey, et al., 2011). Meskipun prevalensi kejadian penyakit autoimun pada anak lebih sedikit dibandingkan pada dewasa namun penyakit pada anak dapat melibatkan sistem organ dengan berbagai manifestasi penyakit, dan dapat 1

2 menyebabkan morbiditas yang lebih signifikan dibandingkan dengan pasien dewasa (Levy, et al., 2012). Di Indonesia jumlah penderita SLE yang tercatat sebagai anggota Yayasan Lupus Indonesia adalah lebih dari 10.000 orang (Yayasan Lupus Indonesia, 2011). Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali diperoleh data kasus SLE pada tahun 2012 sebanyak 25 kasus dan mengalami peningkatan pada tahun 2013 sebanyak 75 kasus. Untuk di Bali prevalensi yang paling besar terdapat di RSUP Sanglah, Denpasar. Adapun angka kejadian juvenile idiopatik artritis di Oman mencapai 20 kasus per 100.000 anak dengan insiden diperkirakan 2 kasus per 100.000 orang (Abdwani, et al., 2015). Sedangkan insiden hepatitis autoimun di Denmark yaitu sekitar 1,68 kasus per 100.000 orang per tahun (Gronbaek, et al., 2014). Imunosupresan merupakan terapi yang diberikan pada penyakit autoimun. Berdasarkan protokol terapi pada pasien anak dengan penyakit autoimun yang menjalani terapi di RSUP Sanglah, golongan imunosupresan yang diberikan yaitu metotrexat, siklofosfamid, azatioprin, prednison dan metil prednisolon (Firestein, et al., 2013). Imunosupresan adalah kelompok obat yang digunakan untuk menekan respon imun. Penggunaan imunosupresan dalam jangka panjang dapat menimbulkan adverse event seperti kerusakan organ. Tingkat kerusakan organ akibat terapi imunosupresan berbeda pada tiap individu tergantung berbagai faktor antara lain jenis dan dosis obat yang digunakan serta jangka waktu pemberian (Irastorza, et al., 2012). 2

3 Adverse events merupakan kejadian merugikan yang dapat terjadi selama perawatan medis. Dua puluh tujuh persen dari kejadian ini dapat berakhir dengan rawat inap (Levinson, 2014). Pada studi yang dilakukan oleh Debek, et al (2014) menunjukkan bahwa kejadian adverse event terhadap obat adalah salah satu penyebab utama kejadian rawat inap di rumah sakit dan merupakan faktor yang mempengaruhi morbiditas dan mortalitas pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Selain membahayakan kesehatan individu, adverse events menghasilkan biaya tak terduga yang mempengaruhi farmakoekonomi. Adanya identifikasi awal resiko adverse event dapat membantu mencegah dan mengatasi masalah ini (Debek, et al., 2014). Penelitian di Pakistan menunjukkan bahwa sebanyak 27% dari 140 pasien dewasa yang menerima terapi metotrexat untuk reumatoid arthritis mengalami adverse eventseperti hepatotoxicity (8,6%), nephrotoxicity (2,1%), anemia (5,7%), leukopenia (1,4%), trombositopeia (2,1%), pansitopenia (1,4%), gangguan gastrointestinal (3,6%) dan gangguan lainnya sebanyak 2,1% (Gilani, et al., 2012). Sedangkan penelitian lainnya pada anak dengan juvenile idiopatik artritis menunjukkan bahwa telah dilaporkan prevalensi kejadian adverse event akibat penggunaan imunosupresan sebanyak 42%. Adverse event yang umum termasuk toksisitas gastrointestinal (mual, anoreksia, stomatitis) dan elevasi transien tingkat serum aminotransferase. Selain itu juga terdapat laporan terjadinya alopesia dan toksisitas hematologi pada anak dengan juvenile idiopatik artirits (Ravelli, et al., 2014). 3

4 Pada pengobatan dengan imunosupresan juga ditemukan terjadinya peningkatan resiko infeksi yang signifikan. Imunosupresan yang paling umum digunakan untuk pengobatan juvenile idiopatik artritis adalah metotrexat dan glukokortikoid. Semua agen imunosupresan ini telah dilaporkan dalam beberapa penelitian terkait dengan peningkatan resiko infeksi (Hurd and Beukelman, 2013). Dalam studi yang dilakukan di Amerika, kejadian penyakit infeksi pada penggunaan metotrexat untuk terapi juvenile idiopatik artritis berupa infeksi bakteri, herpes zoster dan infeksi virus lainnya (Giannini, et al., 2009). Kejadian penyakit infeksi yang paling sering terjadi terutama adalah osteomyelitis dan sepsis artritis (Tooke, et al., 2009). Adanya data evaluasi terkait adverse event dapat digunakan untuk mencegah kejadian berulang. Sebagian besar kejadian adverse event dapat terulang dan terjadi lebih parah (Gascou, et al., 2013). Belum terdapat data mengenai frekuensi kejadian adverse event terkait pengobatan dengan imunosupresan khususnya untuk pasien anak dengan penyakit autoiumun di RSUP Sanglah, Denpasar. Pasien yang menderita kelompok penyakit ini sering diobati dengan beberapa obat selama jangka waktu yang lama sehingga akan meningkatkan resiko terjadinya adverse event (Firestein, et al., 2013). Oleh karena itu dilakukan penelitian terkait dengan adverse event penggunaan imunosupresan pada anak dengan penyakit autoimun di RSUP Sanglah, yang akan dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini akan dilakukan dengan melihat catatan pengobatan pasien serta gejala adverse event yang mungkin terjadi yang akan dievaluasi dengan menggunakan kriteria naranjo dan diklasifikasikan berdasarkan 4

5 Common Terminology Criteria for Adverse Events (CTCAE). Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan data yang berguna dalam penatalaksanaan terapi. Data tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian adverse event yang mungkin terjadi selama terapi. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana frekuensi kejadian merugikan (adverse event) pada pasien anak dengan penyakit autoimun yang menggunakan obat imunosupresan? 1.2.2 Bagaimana frekuensi kejadian penyakit infeksi pada anak dengan penyakit autoimun yang menggunakan obat imunosupresan? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Untuk mengevaluasi frekuensi kejadian merugikan (adverse event) pada pasien anak dengan penyakit autoimun yang menggunakan obat imunosupresan. 1.3.2 Untuk mengetahui frekuensi kejadian penyakit infeksi pada anak dengan penyakit autoimun yang menggunakan obat imunosupresan. 1.4 Manfaat 1.4.1 Manfaat Bagi Penulis Adanya penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan pemahaman penulis mengenai adverse event akibat penggunaan imunosupresan sebagai agen terapi penyakit autoimun pada anak. 5

6 1.4.2 Manfaat Praktis Terdapat data (berdasarkan yang terdapat di RSUP Sanglah), untuk memberikan informasi tambahan bagi dokter dan farmasis mengenai frekuensi kejadian merugikan (adverse event) yang terjadi akibat penggunaan imunosupresan pada pasien anak dengan penyakit autoimun. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan mampu memberikan data sebagai masukan untuk tata laksana terapi. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien anak dengan penyakit autoimun yang menerima terapi imunosupresan di RSUP Sanglah, Denpasar. 6