PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017 p-issn ; e-issn X

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN POLA PENGGUNAAN ANTIPSIKOTIK PADA PASEN SKIZOFRENIA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA

BAB I PENDAHULUAN. serta adanya gangguan fungsi psikososial (Sukandar dkk., 2013). Skizofrenia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

POLA PENGOBATAN PASIEN SCHIZOPRENIA PROGRAM RUJUK BALIK DI PUSKESMAS MUNGKID PERIODE JANUARI-JUNI 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berpikir abstrak) serta kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari (Keliat

Keywords : schizophrenia, the combination therapy, Risperidone, Haloperidol, costeffectiveness.

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(2): ISSN: Agustus 2014

dr Dyah Ayu Shinta Lesmanawati NIP

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP

GAMBARAN EFEK SAMPING ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA PADA BANGSAL RAWAT INAP DI RS. GRHASIA YOGYAKARTA

KARAKTERISTIK PASIEN DAN PENGOBATAN PENDERITA SKIZOFRENIA DI RSJD ATMA HUSADA MAHAKAM SAMARINDA

ANALISIS BIAYA TERAPI PADA PASIEN SKIZOFRENIA POLI PSIKIATRI DI RSUD RA KARTINI JEPARA TAHUN 2016

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA (COST EFF ECTIVENESS ANALYSIS) PADA PASIEN GASTRITIS KRONIK RAWAT INAP DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

ANALISIS BIAYA PADA PASIEN SKIZOFRENIA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT X SURAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Januari Dengan menggunakan desain cross sectional didapatkan

BAB 1. PENDAHULUAN. Skizofrenia merupakan suatu gangguan yang menyebabkan penderitaan dan

Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : ISSN: Maret 2016

Perbedaan Jenis Terapi Antipsikotik terhadap Lama Rawat Inap Pasien Skizofrenia Fase Akut di RSJD Sungai Bangkong Pontianak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017 p-issn ; e-issn X

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif analitik dengan melihat catatan medis pasien.

SKRIPSI. Oleh : Ratna Murti Ariyani

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. RM SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009

BAB 1. PENDAHULUAN. Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika dalam Diagnostic and Statistical Manual

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN PENINGKATAN INDEKS MASSA TUBUH PADA PASIEN SKIZOFRENIA YANG DITERAPI OBAT STANDAR DENGAN OBAT STANDAR DITAMBAH CLOZAPINE DI RSJD SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Dokter Spesialis Program Studi Ilmu Kedokteran Jiwa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit dr. Raden Soedjati Soemodiardjo merupakan rumah sakit umum milik pemerintah daerah Kabupaten

PENGUKURAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG MENDAPAT ANTIDIABETIK ORAL DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

Analisis Potensi Interaksi Obat Pada Penatalaksanaan Pasien Skizofrenia Dewasa Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat

Oleh: Esti Widiasari S

KAJIAN PENGOBATAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KARANG ASAM SAMARINDA

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAK SESUAIAN PENGUNAAN ANTIBIOTIKA DENGAN UJI KEPEKAAN DI RUANG INTENSIF RUMAH SAKIT FATMAWATI JAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN EFEKTIVITAS ANTIBIOTIK PADA TERAPI DEMAM TIFOID DI PUSKESMAS BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014

Farmaka Volume 15 Nomor 3 86

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang aneh dan tidak beraturan, angan-angan, halusinasi, emosi yang tidak tepat,

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Stara I pada K

Evaluasi Ketepatan Penggunaan Antipsikotik Pada Pasien Skizofrenia Rawat Inap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PENGGUNAAN ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT INAP RS X PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

BAB III METODE PENELITIAN

BIAYA RIIL DAN ANALISIS KOMPONEN BIAYA YANG MEMPENGARUHI BIAYA RIIL PADA KASUS SKIZOFRENIA RAWAT INAP DI RSJ SAMBANG LIHUM

Penatalaksanaan Gangguan Jiwa Psikotik di Puskesmas

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang kacau, delusi, halusinasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri. Kehidupan yang sulit dan komplek mengakibatkan bertambahnya

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOTERAPI INFEKSI DAN TUMOR

Truly Dian Anggraini, Ervin Awanda I Akademi Farmasi Nasional Surakarta Abstrak

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

MATA KULIAH FARMASI KLINIK

HUBUNGAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS REMAJA SAMARINDA

HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbebas dari gangguan jiwa,

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN PASIEN HALUSINASI DENGAN PERILAKU KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN HALUSINASI

PHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa gangguan jiwa merupakan penyakit yang sulit disembuhkan, memalukan,

INTISARI. Kata Kunci : Antibiotik, ISPA, Anak. Muchson, dkk., Dosen Prodi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten 42

EVALUATION OF SIDE EFFECTS OF ANTIBIOTIC DRUG IN PATIENTS IN HOSPITAL IN HOSPITAL "X" JAKARTA, INDONESIA Jerry

EVALUASI TERAPI OBAT ANTIDEPRESAN PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN BIAYA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN TERAPI ANTIDIABETIK ORAL DI RSUD ULIN BANJARMASIN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan jiwa (mental disorder) merupakan salah satu dari empat

EVALUASI PENYEBAB DAN PENATALAKSANAAN TERAPI PADA KASUS KERACUNAN SERTA ANALISIS BIAYA

INTISARI GAMBARAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI PUSKESMAS BUNTOK

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan metode cross sectional. Pengambilan data dari

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KETEPATAN WAKTU PENGGUNAAN OBAT DI PUSKESMAS GADANG HANYAR KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan data retrospektif dengan. Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari-Juni 2015.

Psikoedukasi keluarga pada pasien skizofrenia

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

SKRIPSI PENGARUH FREKUENSI PEMBINAAN DAN INTERAKSI PSIKORELIGIUS KELUARGA TERHADAP JANGKA WAKTU KEKAMBUHAN SKIZOFRENIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengendalian diri serta terbebas dari stress yang serius. Kesehatan jiwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH MENGHARDIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HALUSINASI DENGAR PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJD DR. AMINOGONDOHUTOMO SEMARANG

b. Tujuan farmakoekonomi...27 c. Aplikasi farmakoekonomi...28 d. Metode farmakoekonomi Pengobatan Rasional...32

EVALUASI IMPLEMENTASI PELAYANAN INFORMASI OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DENGAN LAMA RAWAT INAP PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gaya hidup, mental, emosional dan lingkungan. Dimana perubahan tersebut dapat

AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN (Jl. Flamboyan 3 No.

ANALISIS EFEKTIVITAS-BIAYA LISINOPRIL DIBANDINGKAN CAPTOPRIL PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS JAGIR SURABAYA

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2013, Volume 5, Nomor 2 UJI KESERAGAMAN VOLUME SUSPENSI AMOKSISILIN YANG DIREKONSTITUSI APOTEK DI KOTA JAMBI.

EVALUASI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

INTISARI GAMBARAN KUALITAS HIDUP DAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN

DRUG RELATED PROBLEMS ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID AKUT DI RS JIWA X JAKARTA

STUDI PENGGUNAAN ANGIOTENSIN RESEPTOR BLOKER (ARB) pada PASIEN STROKE ISKEMIK RAWAT INAP di RSU. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA DAN TERAPI ANTIPSIKOTIK HALOPERIDOL-KLORPROMAZIN DAN RISPERIDON-KLOZAPIN PADA PASIEN SKIZOFRENIA COST-EFFECTIVENESS ANALYSIS AND EFFICACY OF ANTIPSYCHOTICS THERAPY OF HALOPERIDOL-CHLORPROMAZINE IN SCHIZOPHRENIA PATIENTS Fina Aryani, Ditta Heriani, Nofriyanti, Septi Muharni, Husnawati Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau Jl. Kamboja Sp. Baru, Pekanbaru, Indonesia Email: aryanifina@gmail.com (Fina Aryani) ABSTRAK Penggunaan jangka panjang terapi antipsikotik merupakan beban biaya yang ditanggung pasien skizofrenia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas biaya dan efektivitas terapi kombinasi oral haloperidol-klorpromazin (tipikal) dibanding terapi kombinasi oral risperidol-klozapin (atipikal) pada pasien skizofrenia di ruang Unit Perawatan Intensif Psikiatrik (UPIP) di salah satu rumah sakit jiwa yang ada di Provinsi Riau. Penelitian dilakukan secara prospektif menggunakan rekam medik periode Februari hingga Mei 2016, dengan teknik accidental sampling. Dimana didapatkan yaitu nilai ACER (obat) kelompok terapi haloperidol-klorpromazin Rp 402,90 sedangkan terapi risperidon-klozapin Rp 4.848,53 dan nilai ACER (total) kelompok terapi haloperidolklorpromazin Rp 302.073,43 sedangkan terapi risperidon-klozapin Rp 339.476,85. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi kombinasi haloperidol-klorpromazin lebih cost-effective. Kata kunci: efektivitas biaya, skizofrenia, atipikal, tipikal. ABSTRACT Long-term use of antipsychotic therapy is a cost burden borned by patients with schizophrenia. This study aims to determine differences in cost-effectiveness and efficacy of combination therapy of oral haloperidol-chlorpromazine (typical) compared to oral combination therapy risperidol-clozapine (atypical) in schizophrenic patients in the Psychiatric Intensive Care Unit (UPIP) Tampan Mental Hospital in Riau Province. The study was conducted prospectively using medical records during February to May 2016, with accidental sampling technique. The result showed that the value of the ACER (drug) therapy group of chlorpromazine-haloperidol was Rp 402,90, whereas clozapinerisperidone therapy was Rp 4.848,53 and value of ACER (total) group therapy chlorpromazine-haloperidol was Rp 302.073,43 whereas clozapine-risperidone therapy 98

Rp 339.476,85. The results of the bivariate analysis with the Mann-Whitney test of length of stay of each group obtained a P value of 0.749 (P <0.05). It can be concluded that the combination of haloperidol-chlorpromazine therapy was more cost-effective than that of risperidol-clozapine. Key words: cost-effectiveness analysis, schizophrenia, atypical, typical. 99

Pendahuluan Dalam konteks farmasi rumah sakit, terdapat istilah Pharmaceutical Care yang merupakan paradigma baru pelayanan kefarmasian dan juga bagian dari pelayanan kesehatan dan bertujuan untuk meningkatkan penggunaan obat yang rasional, aman, dan efisien demi mencapai peningkatan kualitas hidup manusia. Pharmaceutical Care ditandai dengan kepedulian akan keamanan dan efektifitas obat yang diberikan kepada pasien serta biaya pengobatan yang ekonomis melalui keterlibatan apoteker secara langsung dalam perawatan pasien dari hari ke hari dan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain di rumah sakit (Siregar dan Amalia, 2003). Skizofrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area fungsi individu, termasuk berfikir dan berkomunikasi, menerima, menginterprestasikan realitas, merasakan dan menunjukan emosi, serta berperilaku dengan sikap yang tidak dapat diterima secara sosial (Williams dan Wilkins, 2005). Angka kejadian skizofrenia di seluruh dunia diperkirakan 0,6-1,9% setahun (Crismon dkk., 2008). Pengobatan skizofrenia menggunakan antipsikotik dibagi menjadi 2 golongan yaitu golongan tipikal dan atipikal. Golongan tipikal berkhasiat dalam mengatasi gejala positif, namun kurang memberikan respon terhadap gejala negatif, tidak memberikan efek yang baik pada pemulihan fungsi kognitif dan sering menimbulkan efek samping ekstrapiramidal. Sebaliknya golongan atipikal berkhasiat dalam mengatasi gejala positif maupun negatif, memulihkan fungsi kognitif dan efek samping ekstrapiramidal sangat minimal atau boleh dikatakan tidak ada (Hawari, 2012). Menurut Sari (2015) mengenai gambaran pola penggunaan antipsikotik pada pasien skizofrenia di ruang rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Propinsi Riau, periode Januari Juni 2015, terapi tunggal antipsikotik yang paling banyak digunakan adalah haloperidol dan risperidon dengan angka persentase yang sama banyak yaitu sebesar 2,46% (2 pasien) dan terapi kombinasi antipsikotik yang paling banyak digunakan adalah kombinasi haloperidol dan klorpromazin dengan angka persentase sebesar 37,03% (30 pasien). Menurut Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PP DSKJI). 100

Prof. DR. dr. H.M. Syamsulhadi, Sp.KJ dalam Kongres Nasional Skizofrenia V tahun 2008, masih banyak ditemukan masalah dalam penanganan skizofrenia, salah satunya adalah obat-obatan yang harganya masih relatif mahal. Hal itulah yang mendasari penulis untuk mengetahui kombinasi mana yang lebih efektif dari segi biaya dan efektif dari segi terapi. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metoda deskriptif analitik. Data diambil secara prospektif di ruang UPIP pada bulan Februari-Mei 2016. Data dianalisis menggunakan rumus ACER yang dilihat dari rata-rata direct medical cost pasien, rata-rata biaya obat oral dan juga dilakukan secara statistik deskriptif menggunakan metode Mann-Whitney terhadap efektivitas terapi yang dilihat dari lama rawat pasien kelompok terapi kombinasi atipikal dan kelompok terapi tipikal. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien skizofrenia di ruang UPIP pada bulan Februari-Mei 2016. Sampel diambil dengan teknik Accidental Sampling dengan kriteria sebagai berikut: Kriteria inklusi: Pasien skizofrenia yang mendapatkan pengobatan antipsikotik oral kombinasi haloperidol-klorpromazin atau kombinasi risperidon-klozapin. Kriteria eksklusi: 1. Pasien yang pulang paksa. 2. Pasien yang kabur selama masa perawatan. 3. Pasien yang meninggal dunia. Data direct medical cost yang diambil di dalam rekam medik dan data keuangan yang meliputi biaya akomodasi, biaya dokter, biaya obat, biaya pendaftaraan, biaya laboratorium, dan lama rawat pasien selama di ruang UPIP. Nilai ACER total diperoleh dari rata-rata biaya direct medical cost pasien dibagi dengan lama rawat, sedangkan nilai ACER obat diperoleh dari rata-rata biaya antipsikotik oral pasien dibagi dengan lama rawat. Dimana rumus ACER adalah: 101

Hasil dan Pembahasan Setelah dilakukan pengambilan data di ruang UPIP, didapatkan jumlah populasi selama bulan Februari hingga Mei 2016 sebanyak 85 pasien. Jumlah pasien yang masuk ke dalam sampel sebanyak 46 pasien, dimana 43 pasien yang termasuk kriteria inklusi. Beberapa pasien yang tidak masuk ke dalam sampel di antaranya dikarenakan pasien kabur pada saat pengobatan, pasien yang meninggal dunia, dan pasien yang pulang paksa. Data didapatkan dengan bantuan rekam medik pasien selama di ruang UPIP. Dari hasil yang didapatkan, kelompok kombinasi haloperidolklorpromazin lebih banyak digunakan. Hal ini terjadi karena pasien yang masuk ke ruang UPIP lebih banyak menunjukkan gejala positif seperti marah-marah, gelisah, berbicara sendiri, melempar-lempar barang, halusinasi, waham, dan teriak. Sesuai dengan kombinasi yang digunakan bahwa kombinasi tipikal digunakan untuk gejala-gejala positif pada pasien skizofrenia. Kombinasi antara klorpromazin-haloperidol juga bertujuan untuk memperkuat khasiat antipsikotik dan efek sedatif. Haloperidol merupakan golongan tipikal potensi rendah untuk mengatasi penderita dengan gejala dominan gaduh, gelisah, hiperaktif dan sulit tidur atau disebut juga gejala positif. Haloperidol berguna untuk menenangkan keadaan mania pasien psikosis (Ikawati, 2011). Reaksi ekstrapiramidal timbul pada 80% pasien yang diobati haloperidol (Dipiro dkk., 2011). Sedangkan klorpromazin merupakan golongan potensi tinggi untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis, hipoaktif, waham, dan halusinasi. Klorpromazin menimbulkan efek sedasi yang disertai acuh tak acuh terhadap rangsang dari lingkungan. Hal ini sesuai dengan Tjay dan Rahardja (2002) yang menyatakan bahwa klorpromazin memiliki khasiat antipsikotik lemah tetapi memiliki efek sedatif yang kuat, sedangkan haloperidol memiliki khasiat antipsikotik kuat, tetapi efek sedatifnya rendah. Sehingga kombinasi kedua obat ini sering digunakan dalam terapi oleh dokter spesialis kejiwaan. Total dan Rata-Rata Biaya 1. Obat antipsikotik oral kelompok terapi haloperidol-klopromazin dan risperidon-klozapin Dapat terlihat dari Tabel 1 didapatkan bahwa besar biaya penggunaan antipsikotik oral kombinasi risperidon-klozapin (tipikal) 102

lebih tinggi dari pada kombinasi oral haloperidol-klorpromazin (atipikal). Hal ini disebabkan harga satuan oral tipikal yang jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan harga satuan oral atipikal. Daftar harga yang didapatkan dari bagian instalasi farmasi, menunjukkan harga pertablet haloperidol 5 mg Rp 115, klorpromazin 100 mg Rp 176, risperidon 2 mg Rp 1.194, dan klozapin 25 mg Rp 1.783. Dari harga persatuan tablet kombinasi atipikal jauh lebih besar dibandingkan kombinasi tipikal, dilihat juga dari frekuensi serta dosis masing-masing yang diberikan kepada pasien sehingga didapatkan rata-rata biaya kombinasi atipikal (risperidonklozapin) jauh lebih besar dibandingkan tipikal (haloperidolklorpromazin). 2. Obat antipsikotik selain oral kelompok terapi haloperidol-klorpromazin dan risperidon-klozapin Pada kelompok terapi haloperidol-klorpromazin injeksi yang sering digunakan adalah haloperidol injeksi, haloperidol drop (dengan nama dagang tertentu). Sedangkan pada kelompok terapi risperidonklozapin injeksi yang sering digunakan adalah ziprasidon injeksi (dengan nama dagang tertentu). Berdasarkan rekapitulasi yang didapatkan bahwa biaya obat antipsikotik selain oral lebih besar pada kelompok terapi risperidon-klozapin (Rp 100.870,86) dari pada kombinasi haloperidolklorpromazin (Rp 49.188,27). Hal ini terjadi dikarenakan harga per unit injeksi ziprasidon lebih mahal dibandingkan harga per unit haloperidol injeksi. Harga ziprasidon injeksi per unit Rp 151.800 sedangkan haloperidol injeksi (dengan nama dagang tertentu) Rp 14.260 haloperidol drop Rp 19.544 dan haloperidol injeksi (dengan nama dagang tertentu) Rp 100.625. 3. Obat nonantipsikotik kelompok terapi haloperidol klopromazin dan risperidon-klozapin Selain obat-obat antipsikotik pasien, di ruang UPIP juga diberikan obat-obat selain antipsikotik, seperti ajuvan antara lain triheksiferidil (dengan nama dagang tertentu), difenhidramin, vitamin, dan diazepam, dilihat dari penyakit penyerta atau keadaan pasien di antaranya antiepilepsi, antihipertensi, antidiabetik, antidiabetik, antibiotik, antiradang, analgesic, dan antipiretik. 103

Terlihat dari Tabel 1 bahwa kelompok terapi tipikal lebih tinggi biayanya dibanding atipikal. Harga yang tinggi tersebut disebabkan adanya penambahan obat untuk mengurangi efek samping yang dikarenakan golongan tipikal yaitu extrapyramidal syndrome. Sehingga pada terapi selalu diberikan triheksifenidil untuk mengurangi terjadinya efek samping. Triheksifenidil merupakan obat antimuskarinik yang berfungsi untuk mengurangi efek samping dari antipsikotik extrapyramidal syndrome (Tjay dan Rahardja, 2002). Tabel 1. Rata-rata biaya kelompok terapi penggunaan kombinasi antipsikotik haloperidol-klorpromazin dan risperidon-klozapin No Indikator Penelitian Kelompok Terapi 1 Biaya Obat Antipsikotik Oral HLP-CPZ RSP-CLO 2 Biaya Obat Antipsikotik Selain Oral HLP-CPZ RSP-CLO 3 Biaya Obat Nonantipsikotik HLP-CPZ RSP-CLO 4 Direct Medical Cost HLP-CPZ RSP-CLO Rata-Rata Biaya/Pasien (Rp) 1.651,90 16.969,86 49.188,27 100.870,86 12.143 5.195 1.208.293 1.188.169 Direct Medical Cost Terlihat dari Tabel 1 bahwa ratarata biaya direct medical cost kelompok terapi tipikal jauh lebih tinggi. Besarnya biaya kelompok terapi haloperidolklorpromazin salah satunya dikarenakan penggunaan obat-obat untuk mengatasi efek samping dari kombinasi tipikal tersebut. Dipengaruhi juga dengan biaya rawat pasien dan biaya dokter dimana kelompok kombinasi tipikal lama perawatan lebih lama dibandingkan lama rawat kombinasi atipikal, sehingga rata-rata biaya keseluruhan kombinasi tipikal lebih tinggi. Pada penelitian terdahulu disebutkan bahwa penggunaan antipsikotik atipikal berhubungan dengan tingginya biaya obat. Dalam hasil penelitian tersebut juga disebutkan bahwa perbedaan biaya perawatan secara total lebih berhubungan dengan lamanya masa rawat inap pasien (biaya rawat inap yang 104

bervariasi antar rumah sakit) dari pada biaya obat (Peiro dkk., 2004). Efektivitas Terapi Dari rerata yang didapatkan dapat dilihat dari Tabel 2 tidak terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kombinasi haloperidol-klorpromazin (tipikal) dengan kombinasi risperidonklozapin (atipikal). Efek samping adalah salah satu hal yang dapat menghambat pengobatan pada pasien skizofrenia, sehingga hal ini menghambat kesembuhan pasien. Kesembuhan pasien dapat mempengaruhi lama rawat inap pasien karena kesembuhan dipengaruhi oleh resiko munculnya efek samping obat dan resiko kekambuhan. Suatu penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menerima teapi antipsikotik tipikal beresiko mengalami efek samping ekstrapiramidal yang lebih tinggi daripada yang menerima antipsikotik atipikal dimana efek samping ekstrapiramidal akan menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien sehingga pasien akan dirawat lebih lama dirumah sakit (Fujimaka dkk., 2012). Nilai ACER Dapat terlihat dari Tabel 2 bahwa nilai ACER total dan ACER obat menunjukkan bahwa kelompok terapi tipikal lebih murah dibandingkan kelompok atipikal. Hal ini terjadi dikarenakan biaya obat kelompok kombinasi tipikal jauh lebih murah dibandingkan kelompok kombinasi atipikal. Terlihat juga pada biaya antipsikotik selain oral, pemakaian injeksi ziprasidon lebih sering pada pasien kelompok kombinasi atipikal dibandingkan pada pasien kelompok kombinasi tipikal, sehingga biaya antipsikotik selain oral juga lebih rendah pada kelompok terapi tipikal. Selain itu atas dasar lama rawat pasien selama di ruang UPIP antara kedua kelompok tidak jauh berbeda sehingga pembagi dalam rumus ACER atau efektivitas terapi menyebabkan nilai ACER total pada kelompok kombinasi tipikal lebih rendah. Penelitian terdahulu didapatkan nilai ACER penggunaan kombinasi antipsikotik tipikal (klorpromazin-trifluperazin) lebih kecil daripada kombinasi atipikal (klozapin-risperidon), yaitu masingmasing Rp 83.438,04 dan Rp 649.682,48. Hal ini juga dilihat pada ACER biaya total, dimana ACER biaya total pada pasien yang menggunakan kombinasi antipsikotik tipikal (klorpromazintrifluperazin) lebih kecil daripada kombinasi antipsikotik atipikal (klozapinrisperidon), yaitu masing-masing Rp 138.165,92 dan Rp 664.855,74. 105

Tabel 2. Nilai Analysis Cost Effectiveness Ratio (ACER) kelompok terapi penggunaan Kelompok Terapi /Indikator HLP-CPZ RSP-CLO Biaya Obat (Rp) 1.651 16.969 Biaya Total (Rp) 1.208.293 1.188.169 Lama Rawat (Hari) 4,1 3,5 ACER obat (Rp) 402 4.848 ACER Total (Rp) 302.073 339.476 Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk melihat secara statistik efektivitas terapi yang dalam penelitian ini melihat lama rawat dari masing-masing kombinasi. Uji statistik yang digunakan adalah uji Mann-Whitney. Uji ini digunakan karena data yang didapatkan tidak terdistribusi normal, sehingga tidak dapat digunakan uji t-test independent. Setelah dilakukan uji statistik Mann-Whitney, didapat nilai p=0,749. Dimana nilai p yang diperoleh lebih dari 0,05 yang berarti lama rawat terapi haloperidol-klorpromazin tidak berbeda signifikan dengan lama rawat terapi risperidon-klozapin. Kesimpulan Dari hasil penelitian efektivitas biaya dan terapi antipsikotik oral kombinasi pada pasien skizofrenia di Ruang Unit Perawatan Intensif Psikiatrik (UPIP) Februari-Mei 2016, didapatkan hasil bahwa kombinasi haloperidolklorpromazin lebih cost-effective. Costeffective dilihat dari nilai ACER yang lebih rendah yakni ACER obat Rp 15.745,75 dan nilai ACER total Rp 302.073,43. Dilihat juga dari efektivitas terapi tidak ada perbedaan yang signifikan dalam lama hari perawatan kedua kombinasi dengan nilai P = 0,749 (P>0,05). Daftar Pustaka Crismon, M.L., Argo, T.R., Buckley, P.F. 2008. Schizophrenia. Di dalam: Pharmacotherapy: a Pathophysiological Approach. Edisi 7 th, eds DiPiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M. New York: McGraw Hill. DiPiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M. 2011. Pharmacotherapy: a Pathophysiological Approach. Edisi 8 th. New York: McGraw Hill. Fujimaki, K., Takahashi, T., dan Morinobu S. 2012. Association of typical versus atipikal antipsychotics with symptoms and quality of life in schizophrenia. PLoS one, 7(5):e37087. 106

Hawari, D. 2012. Skizofrenia Pendekatan Holistik (BPSS) Bio-Psiko-Sosial- Spiritual. Edisi III. Jakarta: FKUI. Ikawati, Z. 2011. Farmakoterapi Penyakit Sistem Syaraf Pusat. Yogyakarta: Bursa Ilmu. Peiro, S., Gomez, G., Navano, M., Guadarrama, I., dan Rejas, J. 2004. Length of stay and anitpsycbotic treatment costs of patients with acute psychosis admitted to hospital in Spain. Soc. Psychiatry Psichiatr Epidemiol., 39(7):507-513. Sari, O. 2015. Gambaran pola penggunaan antipsikotik pada pasien skizofrenia di ruang rawat inap di RS Jiwa Tampan Pekanbaru Periode Januari Juni 2015. Karya Tulis Ilmiah. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Pekanbaru. Siregar, C.J.P. dan Amalia, L. 2003. Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan. Jakarta: EGC. Tjay, T.H. dan Rahardja, K. 2002. Obat- Obat Penting: Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Williams, L. & Wilkins. 2005. Panduan Belajar: Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik. Jakarta: EGC. 107