Vegetalika (3): Program Studi Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada 2)

dokumen-dokumen yang mirip
Keragaan dan Keragaman Tanaman Bunga Kertas (Zinnia elegans Jacq) Generasi M5 Hasil Irradiasi Sinar X

KERAGAAN KEMBANG KERTAS (Zinnia elegans Jacq) GENERASI M5 DAN M6 HASIL IRRADIASI SINAR X

UJI PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP KARAKTER BUNGA KEMBANG KERTAS (Zinnia elegans Jacq.)

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Permintaan akan tanaman hias di Indonesia semakin berkembang sejalan

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Asal yang Digunakan. : Pita : 5.85 kurang lebih 1.36 cm. : 227 kurang lebih helai

Keragaman Molekuler pada Tanaman Lili Hujan (Zephyranthes spp.) Molecular Variance in Rain Lily (Zephyranthes spp.)

Hajroon Jameela *), Arifin Noor Sugiharto dan Andy Soegianto

HASIL DAN PEMBAHASAN

Disetujui Oleh: Komisi Pembimbing NIP NIP Mengetahui : Ketua Program Studi Agroekoteknologi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kuadrat Nilai Tengah Gabungan untuk Variabel Vegetatif dan Generatif

KERAGAMAN KARAKTER TANAMAN

Evaluasi Karakter Kualitatif Cabai Hias Generasi F1 Hasil Persilangan Capsicum annuum Capsicum frutescens

I. PENDAHULUAN. Pemuliaan tanaman adalah suatu metode yang secara sistematik merakit

SKRIPSI OLEH : MUTIA RAHMAH AET-PEMULIAAN TANAMAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering Masam

Pengaruh Waktu Pangkas Pucuk dan Frekuensi Pemberian Paklobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Tanaman Kembang Kertas (Zinnia elegans Jacq.

I. PENDAHULUAN. Produksi kedelai di Indonesia pada tahun 2009 mencapai ton. Namun,

Pokok Bahasan: Pemuliaan untuk Tanaman Menyerbuk Sendiri. Arya Widura R., SP., MSI PS. Agroekoteknologi Universitas Trilogi

II. TINJAUAN PUSTAKA. spesies. Klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIF TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) HASIL IRADIASI SINAR GAMMA PADA GENERASI M2 SKRIPSI OLEH :

EVALUASI KARAKTER TANAMAN KEDELAI HASIL RADIASI SINAR GAMMA PADA GENERASI M 2

Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi Volume 1 Nomor 1 Tahun 2016 (p-issn ; e-issn )

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

1. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (2007), benih padi hibrida secara

KERAGAMAN GENETIK PADA GENERASI F3 CABAI (Capsicum annuum L.) THE GENETIC VARIABILITY OF GNERATION F3 CHILLI (Capsicum annuum L.)

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian

KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPE TANAMANROSELLA(Hibiscus SabdariffaL.). GENERASI M2 HASIL IRIDIASI SINAR GAMMA SKRIPSI OLEH:

KAIFA, CLARA, FATIMAH, DAN GENTINA Gladiol merah balithi

I. PENDAHULUAN. unggulan, baik untuk tujuan ekspor mau pun kebutuhan dalam negeri. Ditinjau

I. PENDAHULUAN. Produksi tanaman tidak dapat dipisahkan dari program pemuliaan tanaman.

Materi 06 Pemuliaan Tanaman untuk Masa Depan Pertanian. Benyamin Lakitan

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.)

EVALUASI KERAGAMAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) MUTAN ARGOMULYO PADA GENERASI M 4 MELALUI SELEKSI CEKAMAN KEMASAMAN SKRIPSI OLEH :

Keywords : color of black rice, local variety, Sleman, Bantul, Magelang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

SELEKSI MASSA KEDELAI (Glycine max L. Merrill) HASIL RADIASI SINAR GAMMA PADA GENERASI M 4

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara, Medan, dengan ketinggian tempat

KAJIAN KERAGAAN PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN PENAMPILAN BUNGA BEBERAPA VARIETAS DAN GENOTIP SEDAP MALAM DI DATARAN MEDIUM

MANFAAT MATA KULIAH. 2.Merancang program perbaikan sifat tanaman. 1.Menilai sifat dan kemampuan tanaman

THE EFFECT OF SEEDS GENERATION ON GROWTH AND FLOWERING OF CHRYSANTHEMUM (Chrysanthemum) RHINO VARIETIES

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang

VI. PENGGUNAAN METODE STATISTIKA DALAM PEMULIAAN TANAMAN. Ir. Wayan Sudarka, M.P.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sentra pertanaman kacang panjang yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. Indonesia tinggi, akan tetapi produksinya sangat rendah (Badan Pusat Statistik,

I. PENDAHULUAN. secara signifikan. Melalui proses seleksi tanaman yang diikuti dengan penyilangan

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang

iptek hortikultura VIOLETA

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PUPUK SP36 TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN GLADIOL (Gladiolus hybridus. L)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

Deskripsi Tanaman Jagung (Zea mays) Lokal Sumbawa. Wening Kusumawardani 2 Fenny Arisandi

PEMBAHASAN Analisis Diskriminan terhadap Tanaman M-1

I. PENDAHULUAN. protein yang mencapai 35-38% (hampir setara protein susu sapi). Selain

Preferensi Stakeholder Terhadap Beberapa Klon Bunga Potong Krisan di Daerah Istimewa Yogyakarta

Karakterisasi dan Seleksi 139 Galur Kentang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan jagung yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. padi karena banyak dibutuhkan untuk bahan pangan, pakan ternak, dan industri.

PEMULIAAN TANAMAN. Kuswanto, 2012

SELEKSI FAMILI F3 BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) POLONG KUNING DAN BERDAYA HASIL TINGGI

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DI LAHAN GAMBUT

PENDAHULUAN. lebih murah dibandingkan dengan daging ternak lain seperti sapi dan domba.

JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 3 JULI-2013 ISSN :

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan salah satu tanaman

METODE PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI

BUNGA POTONG TROPIS YANG DIRILIS BALITHI

THE PERFORMANCES FROM FIRST GENERATION LINES OF SELECTED CHILI PEPPER (Capsicum frutescens L.) LOCAL VARIETY

KAJIAN KERAGAMAN GENETIK PADA POPULASI F2 HASIL PERSILANGAN BLEWAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang. Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen

PENGARUH PERSILANGAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) STRAIN GIFT DENGAN STRAIN NIFI TERHADAP NILAI HETEROSIS PANJANG, LEBAR, DAN BERAT BADAN

I. PENDAHULUAN. Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman semusim yang menjalar

PENDUGAAN KOMPONEN GENETIK, DAYA GABUNG, DAN SEGREGASI BIJI PADA JAGUNG MANIS KUNING KISUT

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat dibutuhkan

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

HERITABILITAS DAN KEMAJUAN GENETIK HARAPAN POPULASI F2 PADA TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.)

PELAKSANAAN PENELITIAN

PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN STEK PUCUK KRISAN. Ita Dwimahyani

KAJIAN KERAGAAN PERTUMBUHAN TANAMAN DAN KUALITAS BUNGA VARIETAS UNGGUL BARU KRISAN BUNGA POTONG PADA DUA MACAM KERAPATAN TANAM

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

II. TINJAUAN PUSTAKA. terutama India dan Birma. Terung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERAGAAN FENOTIPE BERDASARKAN KARAKTER AGRONOMI PADA GENERASI F 2 BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merril.) S K R I P S I OLEH :

Evaluation on Cutting Material in Maintaining Hybrid Tomato Product on Potency and Quality

UJI DAYA HASIL DELAPAN GALUR HARAPAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) YIELD TRIAL OF EIGHT PROMISING LINES OF LOWLAND RICE (Oryza sativa, L.

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditi pangan utama

AKSI GEN DAN HERITABILITAS KANDUNGAN ANTOSIANIN BERAS MERAH PADA HASIL PERSILANGAN GALUR HARAPAN PADI BERAS MERAH TOLERAN KEKERINGAN X KALA ISI TOLO

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMUPUKAN KALIUM KLORIDA DAN NATRIUM SILIKAT TERHADAP UMUR PAJANG BUNGA POTONG KEMBANG KERTAS (Zinnia elegans Jacq.)

Variabilitas Karakter Fenotipe Dua Populasi Jagung Manis (Zea mays L. Kelompok Saccharata)

KEMAMPUAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescent L.) DI LAHAN GAMBUT

Transkripsi:

15 Vegetalika. 2016. 5(3): 15-28 Karakteristik dan Preferensi Masyarakat terhadap Empat Populasi Kembang Kertas (Zinnia elegans Jacq.) Characteristic and Consumer Preference toward Four Population of Zinnia (Zinnia elegans Jacq.) Fajar Hayuatmaja 1), Aziz Purwantoro 2*), Supriyanta 2) 1) Program Studi Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada 2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada *) Penulis untuk korespodensi E-mail: azizp@ugm.ac.id ABSTRACT The purpose of this research is to find out characteristic and consumer preference toward zinnia variety of Japan and irradiated local M7 generation. This research was carried out at Agriculture Faculty, Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur, Yogyakarta, started from June until December 2015. This research executed according to RCBD (Randomized Complete Block Design) procedure with plant code T6B2.5; T5B2.20; T5B2.17 for local variety of zinnia M7 generation result of X-ray irradiation and komdocit for Japan introduced variety of zinnia. The result shows T6B2.5 population consist of 6% single-flower plants, 51% double-flower plants, and 43% pompom-flower plants. T5B2.20 population consist of 26% single-flower plants, 55% double-flower plants, and 19% pompom-flower plants. T5B2.17 population consist of 15% singleflower plants, 52% double-flower plants, and 33% pompom-flower plants. Komdocit population consist of 26% single-flower plants, 39% double-flower plants, and 35% pompom-flower. Based on the flower color, T6B2.5 population consist of 46% red group and 54% red-purple group. T5B2.20 population consist of 77% red-purple group and 23% white group. T5B2.17 population consist of 79% red-purple group and 21% white group. Komdocit population consist of 29% red group, 45% red-purple group, 16% yellow group, and 10% white group. Preference toward zinnia show that consumer was more interested in pompom type flower, white in color, medium in flower diameter with a little number of flower and short habitus of plant both for cut flower and ornamental pot plants. Key words: Zinnia elegans, characteristic, preference INTISARI Penelitian bertujuan mengetahui karakteristik dan preferensi masyarakat terhadap kembang kertas varietas asal Jepang dan populasi generasi M7 hasil iradiasi sinar X kultivar lokal. Penelitian dilaksanakan di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur, Yogyakarta pada bulan Juni-Desember 2015. Percobaan dilaksanakan mengikuti kaidah rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan kode tanam T6B2.5; T5B2.20; T5B2.17 untuk kembang kertas populasi generasi M7 hasil iradiasi sinar X dan komdocit untuk kembang kertas varietas asal Jepang, dengan dua blok sebagai ulangan. Hasil penelitian terkait tipe bunga menunjukkan Populasi T6B2.5 terdiri dari 6% tanaman berbunga single, 51% tanaman berbunga double, dan 43% tanaman berbunga pompom. Populasi T5B2.20 terdiri dari 26% tanaman berbunga

16 single, 55% tanaman berbunga double, dan 19% tanaman berbunga pompom. Populasi T5B2.17 terdiri dari 15% tanaman berbunga single, 52% tanaman berbunga double, dan 33% tanaman berbunga pompom. Populasi komdocit terdiri dari 26% tanaman berbunga single, 39% tanaman berbunga double, dan 35% tanaman berbunga pompom. Hasil penelitian terkait warna bunga, populasi T6B2.5 terdiri dari 46% bunga berwarna merah dan 54% bunga berwarna ungu. Populasi T5B2.20 terdiri dari 77% bunga berwarna ungu dan 23% bunga berwarna putih. Populasi T5B2.17 terdiri dari 79% bunga berwarna ungu dan 21% bunga berwarna putih. Populasi komdocit terdiri dari 29% bunga berwarna merah, 45% bunga berwarna ungu, 16% bunga berwarna kuning, dan 10% bunga berwarna putih. Preferensi masyarakat terhadap kembang kertas menunjukkan bahwa masyarakat lebih menyukai bunga berbentuk pompom, warna bunga putih, diameter bunga sedang (4,1-6 cm) dengan jumlah bunga sedikit (1-13 kuntum) dan tanaman berhabitus pendek (15-50 cm) baik untuk bunga potong maupun tanaman hias dalam pot. Kata kunci: Zinnia elegans, karakteristik, preferensi PENDAHULUAN Saat ini pasar bunga potong masih dikuasai oleh komoditas krisan, hal ini ditandai dengan meningkatnya produksi krisan sebagai bunga potong. Meskipun dari tahun ke tahun produksi meningkat, namun impor bunga potong tetap terjadi. Sebagai contoh produksi krisan pada tahun 2012 sebesar 397.651.571 potong, sedangkan nilai impornya sebesar US $ 228.800 (Nurmalinda dan Hayati, 2014). Hal ini menunjukkan prospek agribisnis bunga potong segar masih sangat besar. Selain krisan, terdapat pula tanaman hias yang berpotensi menjadi komoditi bunga potong segar yaitu kembang kertas. Namun, tanaman ini belum mampu menggeser bunga lain seperti krisan sebagai bunga potong segar, dikarenakan kembang kertas yang ada di Indonesia masih merupakan kembang kertas lokal yang belum dimuliakan, sehingga masih memiliki bentuk dan warna yang kurang variatif dan kurang menarik, sehingga konsumen lebih memilih bunga krisan yang memiliki bentuk dan warna yang lebih menarik (Gunawan, 2014). Oleh karena itu, perlu dilakukan pemuliaan tanaman untuk menghasilkan karakteristik bunga yang lebih disukai masyarakat. Pemuliaan tanaman dapat dilakukan dengan meningkatkan variasi bentuk serta warna yang lebih menarik. Pemuliaan kembang kertas yang dilakukan dengan iradiasi sinar X menghasilkan peningkatan variasi warna dan bentuk bunga yang beragam yaitu single, double, dan pompom. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk (1) menghitung persentase bentuk dan warna kembang kertas populasi T6B2.5; T5B2.20; T5B2.17; dan komdocit, (2) membandingkan bentuk bunga, warna bunga, tinggi tanaman, jumlah bunga per tanaman, dan diameter bunga kembang kertas T6B2.5;

17 T5B2.20; T5B2.17; dan komdocit, dan (3) mengetahui preferensi masyarakat terhadap kembang kertas T6B2.5; T5B2.20; T5B2.17; dan komdocit. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Pertanian UGM, Bulaksumur, Yogyakarta pada bulan Juni-Desember 2015. Bahan penelitian meliputi populasi kembang kertas (Zinnia elegans Jacq.) hasil iradiasi sinar X generasi M7 dengan kode T6B2.5; T5B2.20; T5B2.17 dan kembang kertas varietas asal Jepang dengan kode komdocit. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan dua blok sebagai ulangan. Pengamatan yang dilakukan meliputi sifat kualitatif dan kuantitatif kembang kertas dari keempat populasi. Sifat kualitatif yang diamati yaitu bentuk bunga dan warna pita bunga. Bentuk bunga dikelompokkan sesuai bentuk single, double, dan pompom. Warna pita dikelompokkan sesuai warna pita bunga red group, red purple group, yellow group, dan white group. Sifat kuantitatif yang diamati yaitu diameter bunga, jumlah bunga per tanaman, dan tinggi tanaman. Survei dalam penelitian ini dilakukan untuk mengatahui preferensi masyarakat terhadap sifat-sifat kembang kertas yang diamati. Variabel yang ditanyakan dalam survei ialah bentuk bunga, warna bunga, tinggi tanaman, jumlah bunga pertanaman, dan diameter bunga. Survei dilakukan secara acak kepada 226 responden. Survei ini pun berguna sebagai dasar pertimbangan pada seleksi pertanaman selanjutnya. Data sifat kualitatif disajikan dalam bentuk persen (%) yang merupakan perbandingan antara individu dengan bentuk bunga atau warna bunga tertentu dengan total individu dalam populasi. Data masing-masing sifat kuantitatif yang diamati dihitung nilai korelasi antar ketiga sifat kuantitatif teramati, keragaman/varian fenotipnya, dan pengujian data kuantitatif dilakukan dengan uji homogenitas varian dan jika terdapat beda nyata tiap varian akan dilakukan uji Duncan (DMRT) dengan tingkat signifikansi 95%. Analisis yang digunakan pada survei dalam penelitian ini ialah analisis deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan populasi dari variabel yang tersedia, dan analisis inferensia yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara jenis kelamin dan umur responden dengan bentuk bunga, warna bunga, tinggi tanaman, jumlah bunga per-tanaman dan diameter bunga. Analisis deskriptif disajikan dalam diagram tabel dengan bentuk persen (%) yang merupakan perbandingan antara pilihan responden terhadap variabel yang diamati dengan total responden. Analisis inferensia dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara jenis kelamin dan umur

18 responden dengan pilihan responden terhadap variabel yang diamati. Analisis inferensia tersebut diuji menggunakan uji Chi Square. HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu karakter atau sifat utama yang ditonjolkan pada tanaman hortikultura khususnya tanaman hias adalah bentuk bunga. Kembang kertas mempunyai potensi yang besar untuk menggeser pasar tanaman hias lain seperti krisan karena memiliki bentuk bunga yang unik. Berdasarkan hasil pengamatan, bentuk bunga kembang kertas adalah sebagai berikut. Gambar 1. Persentase bentuk bunga empat populasi kembang kertas Proporsi bentuk bunga double tanaman kembang kertas populasi T6B2.5; T5B2.20; dan T5B2.17 lebih besar dibandingkan populasi komdocit, dan proporsi bentuk bunga single populasi T6B2.5; T5B2.20; dan T5B2.17 lebih rendah dibandingkan populasi komdocit. Populasi T6B2.5; T5B2.20; dan T5B2.17 pun memiliki keragaman yang rendah dibandingkan dengan populasi komdocit. Hal tersebut dikarenakan populasi T6B2.5; T5B2.20; dan T5B2.17 sudah melalui seleksi yang terarah. Seleksi yang terarah dapat menurunkan persentase heterogenitas dalam populasi (Syukur et al., 2012), sehingga bentuk bunga double dan pompom memiliki proporsi lebih besar dibanding bentuk bunga single pada populasi T6B2.5; T5B2.20; dan T5B2.17. Sedangkan proporsi bentuk bunga populasi komdocit masih memiliki keragaman yang tinggi dengan ditandai oleh proporsi yang rata-rata ketiga bentuk bunga karena belum dilakukannya seleksi. Selain bentuk bunga, karakter lain yang ditonjolkan pada tanaman hortikultura khususnya tanaman hias ialah warna bunga. Ada asosiasi yang kuat antara warna

19 dengan emosi, sehingga warna dapat membangkitkan energi dan menimbulkan perasaan tertentu, serta dapat mengungkapkan kepribadian seorang manusia (Ilham et al., 2011). Kembang kertas merupakan spesies dari genus Zinnia yang memiliki warna beraneka ragam. Keragaman warna tersebut disebabkan oleh variasi jumlah karotenoid dan flavanoid yang terakumulasi di dalam sel epidermis (Stimart dan Boyle, 2007). Antosianin merupakan pigmen warna yang menghasilkan warna merah sampai ungu, sedangkan karotenoid adalah pigmen warna yang menghasilkan warna kuning sampai oranye. Tidak munculnya kedua gen utama tersebut menghasilkan warna putih. Gambar 2. Persentase warna bunga empat populasi kembang kertas Terdapat tiga variasi kelompok warna bunga pada populasi T6B2.5; T5B2.20; dan T5B2.17, yaitu merah, ungu dan putih. Populasi komdocit terdapat empat kelompok warna yaitu merah, ungu, kuning dan putih. Pada populasi T6B2.5; T5B2.20; dan T5B2.17 tidak terdapat kelompok warna kuning karena benih yang ditanam untuk populasi ini berasal dari benih hasil seleksi populasi sebelumnya dengan kelompok warna ungu. Munculnya warna lain selain ungu dikarenakan seleksi pada populasi sebelumnya hanya mendasarkan pada kenampakan luar (fenotipe) dan tidak diketahui susunan genetiknya. Penyerbukan silang yang terjadi pada bunga Kembang kertas dengan warna ungu dengan sesama warna bunga ungu akan menghasilkan warna lain apabila genotip penyusun warna ungu merupakan genotip yang bersifat heterozigot. Pada populasi komdocit belum dilakukan seleksi sehingga muncul semua kelompok warna. Karakterisasi sifat-sifat kuantitatif pada penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang diameter bunga, jumlah bunga dan

20 tinggi tanaman kembang kertas dari setiap populasi. Sifat kuantitatif ini pula dapat menjadi penentu tipe kembang kertas termasuk dalam tipe bunga potong atau tipe tanaman hias dalam pot. Analisis varian dilakukan guna mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan atau tidak dalam karakter kuantitatif yang teramati pada penelitian ini. Tabel 1. Rerata diameter bunga, jumlah bunga dan tinggi tanaman Kode Tanam Diameter Bunga Tinggi Tanaman Jumlah Bunga (cm) (cm) T6B2.5 5,058 c 9,217 b 37,029 c T5B2.20 6,161 a 11,387 a 63,839 b T5B2.17 5,769 b 8,981 b 71,942 a Komdocit 3,245 d 2,592 c 34,816 c Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT dengan tingkat kepercayaan 95%. Tinggi tanaman yang paling tinggi terlihat pada populasi T5B2.17 dengan ratarata 71,945 cm berbeda secara signifikan terhadap populasi lainnya, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan populasi T6B2.5 dan komdocit. Jumlah bunga yang banyak dapat meningkatkan keuntungan ekonomis bagi petani, sehingga tanaman dengan produksi jumlah bunga yang banyak sangat diupayakan oleh pemulia. Jumlah bunga paling banyak terdapat dalam populasi T5B2.20 yang rata-rata memiliki 11,387 kuntum, berbeda secara signifikan dengan ketiga populasi lainnya, dan tidak ada perbedaan secara signifikan antara populasi T6B2.5 dan T5B2.17. Sedangkan untuk diameter bunga paling lebar terlihat pada populasi T5B2.20 dengan rata-rata lebar sebesar 6,161 cm berbeda secara signifikan dengan ketiga populasi lainnya, dan diameter bunga paling sempit terdapat pada populasi komdocit dengan diameter sebesar 3,245 cm. Koefisien keragaman adalah gambaran tentang seberapa jauh keragaman dalam suatu populasi. Apabila suatu sifat memiliki keragaman rendah, maka setiap individu dalam populasi tersebut secara teoritis sama atau homogen sehingga sulit untuk dilakukan perbaikan sifat yang diinginkan. Tabel 2. Koefisien keragaman fenotipe dan genotip diameter bunga, jumlah bunga, dan tinggi tanaman Variabel KKG Kriteria KKF Kriteria Diameter Bunga 1,50 24,68% Rendah 2,20 29,85% Sedang Jumlah Bunga 12,65 45,15% Sedang 38.44 78,73% Tinggi Tanaman Sangat Tinggi 361,09 38,27% Sedang 602,15 49,42% Sedang

21 Sifat dengan KKG dan KKP rendah dan sedang digolongkan sebagai sifat keragaman genetik sempit dan karakter dengan kriteria KKG dan KKP tinggi dan sangat tinggi digolongkan sebagai karakter keragaman genetik luas (Murdaningsih et al., 1990). Hal ini berarti terdapat peluang perbaikan melalui sifat jumlah bunga pertanaman karena memiliki KKP yang sangat tinggi dan KKG yang sedang. Seleksi dapat dilakukan lebih leluasa pada karakter yang memiliki koefisien keragaman genetik dan fenotip yang luas dan dapat digunakan dalam perbaikan. Korelasi adalah keeratan hubungan linier antar variabel teramati. Dalam penelitian ini dilakukan analisis keeratan hubungan antara karakter kuantitatif berdasarkan fenotipe yaitu diameter bunga, jumlah bunga, dan tinggi tanaman. Analisis korelasi disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Korelasi diameter bunga, jumlah bunga dan tinggi tanaman Diameter Bunga Jumlah Bunga Tinggi Tanaman Diameter Bunga 1 0,49 0,48 Jumlah Bunga 1 0,32 Tinggi Tanaman 1 Hasil analisis korelasi pada penelitian ini menunjukan nilai positif pada semua karakter kuantitatif yang teramati. Karena kembang kertas termasuk ke dalam tipe tanaman indeterminate, maka tanaman yang memiliki bunga yang banyak akan memiliki tinggi yang cukup memadai untuk menopang berat bunga dan diameter bunga yang lebar. Survei preferensi dilakukan terhadap masyarakat umum secara acak sebanyak 226 orang, dengan proporsi wanita sebanyak 36,28% dan wanita sebanyak 63,72%. Proporsi responden berdasarkan umur tersaji pada Tabel 4. Tabel 4. Proporsi umur responden Umur Proporsi Responden (%) < 20 20,80 21-30 50,88 31-40 9,29 > 40 19,03 Preferensi sifat-sifat kualitatif dan kuantitatif seperti tinggi tanaman, jumlah bunga dan diameter bunga dilakukan penggolongan menjadi bunga potong dan tanaman hias dalam pot. Hasil survei tersebut disajikan pada Tabel 5 dan 6.

22 Tabel 5. Preferensi masyarakat terhadap sifat kualitatif kembang kertas Karakter Kriteria Proporsi Responden (%) Single 4,87 Bentuk Bunga Double 35,84 Pompom 59,29 Merah 15,49 Warna Bunga Ungu 20,35 Kuning 30,97 Putih 33,19 Bentuk bunga yang disukai oleh responden ialah bentuk bunga pompom dengan proporsi responden sebesar 59,29% responden. Warna bunga putih menjadi warna bunga yang disukai oleh responden dengan proporsi responden sebesar 33,19%, sedangkan warna kuning pun menjadi urutan kedua setelah warna putih yang disukai oleh responden dengan perbedaan yang tidak banyak yaitu sebesar 30,97%. Tabel 6. Preferensi masyarakat terhadap sifat kuantitatif kembang kertas Tanaman Proporsi Responden Karakter Kriteria Sebagai (%) Pendek 58,41 Tinggi Tanaman Sedang 39,38 Tinggi 2,21 Sedikit 50,88 Bunga Potong Jumlah Bunga Sedang 35,84 Banyak 13,27 Sempit 17,26 Diameter Bunga Sedang 69,03 Lebar 13,72 Pendek 58,41 Tinggi Tanaman Sedang 36,28 Tinggi 5,31 Sedikit 53,10 Tanaman Hias Jumlah Bunga Sedang 33,19 Dalam Pot Banyak 13,72 Sempit 19,91 Diameter Bunga Sedang 65,04 Lebar 15,04 Preferensi terhadap sifat-sifat kuantitatif yang teramati ialah tinggi tanaman yang disukai oleh responden ialah tinggi tanaman yang pendek baik untuk dijadikan bunga potong maupun tanaman hias dalam pot. Jumlah bunga yang sedikit menjadi pilihan yang banyak disukai oleh responden baik untuk dijadikan bunga potong maupun tanaman hias dalam pot. Diameter bunga yang sedang paling banyak disukai oleh responden untuk dijadikan bunga potong maupun tanaman hias dalam pot.

23 Tabel 7. Preferensi bentuk bunga berdasarkan jenis kelamin responden Pria Wanita Total p value Single 9 2 11 0,0051 Double 29 52 81 Pompom 44 90 134 Keterangan: Preferensi diatas berdasarkan jumlah responden pada jenis kelamin tertentu. Jika p value < 0.05 artinya terdapat beda nyata jenis kelamin terhadap preferensi bentuk bunga. Hasil uji chi square menunjukkan adanya perbedaan antara jenis kelamin responden terhadap pemilihan bentuk bunga yang disukai. Walaupun mayoritas responden menyukai bentuk bunga pompom, namun proporsi responden pria dan wanita dalam pemilihan bentuk bunga berbeda nyata. Cukup banyak responden pria menyukai bunga single dibandingkan responden wanita. Tabel 8. Preferensi bentuk bunga berdasarkan umur responden < 21 21-30 31-40 > 40 Total p value Single 2 6 2 1 11 0,9057 Double 18 42 6 15 81 Pompom 27 67 13 27 134 Keterangan: Preferensi diatas berdasarkan jumlah responden pada umur tertentu (n=226). Jika p value < 0.05 artinya terdapat beda nyata umur terhadap preferensi bentuk bunga. Preferensi masyarakat terhadap kembang kertas menurut umur responden menunjukkan tidak adanya perbedaan antara rentang umur responden terhadap pemilihan bentuk bunga yang disukai. Mayoritas responden lebih menyukai bentuk pompom di semua rentang umur. Tabel 9. Preferensi warna bunga berdasarkan jenis kelamin responden Pria Wanita Total p value Merah 17 18 35 0,2440 Ungu 19 27 46 Kuning 23 47 70 Putih 23 52 75 Keterangan: Preferensi diatas berdasarkan jumlah responden pada jenis kelamin responden tertentu (n=226). Jika p value < 0.05 artinya terdapat beda nyata jenis kelamin terhadap preferensi warna bunga.

24 Hasil uji chi square menunjukkan tidak adanya perbedaan pilihan jenis kelamin responden terhadap warna bunga. Responden pria dan wanita sama-sama menyukai warna putih. Tabel 1. Preferensi warna bunga berdasarkan umur responden < 21 21-30 31-40 > 40 Total p value Merah 4 19 2 10 35 0,1445 Ungu 7 22 8 9 46 Kuning 13 37 6 14 70 Putih 23 37 5 10 75 Keterangan: Preferensi diatas berdasarkan jumlah responden pada umur tertentu (n=226). Jika p value < 0.05 artinya terdapat beda nyata umur terhadap preferensi warna bunga. Hasil uji chi square menunjukkan tidak adanya perbedaan pilihan responden terhadap warna bunga di setiap rentang umur. Semua rentang umur menyukai warna bunga putih. Tabel 2. Preferensi tinggi tanaman berdasarkan jenis kelamin Bunga Potong Pria Wanita Total p value Pendek 61 71 132 0,0008 Sedang 19 70 89 Tingg 2 3 5 Tan. Hias Dalam Pot Pria Wanita Total p value Pendek 54 78 132 0,1379 Sedang 26 56 82 Tingg 2 10 12 Keterangan: Preferensi diatas berdasarkan jumlah responden pada jenis kelamin responden tertentu (n=226). Jika p value < 0.05 artinya terdapat beda nyata jenis kelamin terhadap preferensi tinggi tanaman. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa adanya perbedaan pilihan responden pria dan wanita pada tinggi tanaman kembang kertas untuk dijadikan bunga potong. Walaupun mayoritas responden menyukai tinggi yang pendek, namun masih cukup banyak proporsi responden wanita yang menyukai tinggi tanaman yang sedang dibandingkan responden pria. Sedangkan preferensi tinggi tanaman untuk dijadikan tanaman hias dalam pot tidak terdapat perbedaan antara responden pria dan wanita.

25 Tabel 3. Preferensi tinggi tanaman berdasarkan umur responden Bunga Potong < 21 21-30 31-40 > 40 Total p value Pendek 21 69 14 28 132 0,1568 Sedang 26 43 7 13 89 Tingg 0 3 0 2 5 Tan. Hias Dalam Pot < 21 21-30 31-40 > 40 Total p value Pendek 25 64 15 28 132 0,5844 Sedang 20 44 6 12 82 Tingg 2 7 0 3 12 Keterangan: Preferensi diatas berdasarkan jumlah responden pada umur responden tertentu (n=226). Jika p value < 0.05 artinya terdapat beda nyata jenis kelamin terhadap preferensi tinggi tanaman. Hasil uji chi square menunjukkan tidak ada perbedaan antara rentang umur responden dalam pemilihan tinggi tanaman yang disukai. Seluruh responden di setiap rentang umur menyukai tinggi yang pendek untuk kembang kertas sebagai bunga potong maupun tanaman hias dalam pot. Tabel 13. Preferensi jumlah bunga berdasarkan jenis kelamin responden Bunga Potong Pria Wanita Total p value Sedikit 55 60 115 0,0004 Sedang 23 58 81 Banyak 4 26 30 Tan. Hias Dalam Pot Pria Wanita Total p value Sedikit 47 73 120 0,5429 Sedang 26 49 75 Banyak 9 22 31 Keterangan: Preferensi diatas berdasarkan jumlah responden pada jenis kelamin responden tertentu (n=226). Jika p value < 0.05 artinya terdapat beda nyata jenis kelamin terhadap preferensi jumlah bunga. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa adanya perbedaan pilihan responden pria dan wanita pada jumlah bunga kembang kertas untuk dijadikan bunga potong. Walaupun mayoritas responden menyukai jumlah bunga yang sedikit, namun masih cukup banyak proporsi responden wanita yang menyukai jumlah bunga yang banyak dibandingkan responden pria. Sedangkan preferensi jumlah bunga untuk dijadikan tanaman hias dalam pot tidak terdapat perbedaan antara responden pria dan wanita.

26 Tabel 4. Preferensi jumlah bunga berdasarkan umur responden Bunga Potong < 21 21-30 31-40 > 40 Total p value Sedikit 16 55 13 31 115 0,0077 Sedang 23 43 4 11 81 Banyak 8 17 4 1 30 Tan. Hias Dalam Pot < 21 21-30 31-40 > 40 Total p value Sedikit 28 54 12 26 120 0,043 Sedang 13 43 3 16 75 Banyak 6 18 6 1 31 Keterangan: Preferensi diatas berdasarkan jumlah responden pada umur responden tertentu (n=226). Jika p value < 0.05 artinya terdapat beda nyata jenis kelamin terhadap preferensi jumlah bunga. Hasil uji chi square menunjukkan adanya perbedaan pilihan responden terhadap jumlah bunga untuk dijadikan bunga potong maupun tanaman hias dalam pot. Walaupun mayoritas responden menyukai jumlah bunga yang sedikit untuk dijadikan bunga potong maupun tanaman hias dalam pot, namun proporsi responden pada rentang umur 21-30 tahun cukup banyak yang menyukai jumlah bunga yang banyak untuk dijadikan bunga potong maupun tanaman hias dalam pot dibandingkan rentang umur lainnya. Tabel 5. Preferensi diameter bunga berdasarkan jenis kelamin responden Bunga Potong Pria Wanita Total p value Sedikit 19 20 39 0,2034 Sedang 53 103 156 Banyak 10 21 31 Tan. Hias Dalam Pot Pria Wanita Total p value Sedikit 20 25 45 0,0188 Sedang 44 103 147 Banyak 18 16 34 Keterangan: Preferensi diatas berdasarkan jumlah responden pada jenis kelamin responden tertentu (n=226). Jika p value < 0.05 artinya terdapat beda nyata jenis kelamin terhadap preferensi diameter bunga. Hasil uji chi square menunjukkan tidak ada perbedaan pilihan responden pria dan wanita pada preferensi diameter bunga kembang kertas sebagai bunga potong. Responden pria dan wanita menyukai diameter yang sedang. Preferensi diameter bunga kembang kertas sebagai tanaman hias dalam pot terdapat perbedaan pilihan responden pria dan wanita. Proporsi responden pria banyak menyukai diameter sempit dan lebar dibandingkan responden wanita.

27 Tabel 6. Preferensi diameter bunga berdasarkan umur responden Bunga Potong < 21 21-30 31-40 > 40 Total p value Sedikit 10 20 4 5 39 0,5744 Sedang 30 81 16 29 156 Banyak 7 14 1 9 31 Tan. Hias Dalam Pot < 21 21-30 31-40 > 40 Total p value Sedikit 5 32 4 4 45 0,0685 Sedang 36 65 13 33 147 Banyak 6 18 4 6 34 Keterangan: Preferensi diatas berdasarkan jumlah responden pada umur responden tertentu (n=226). Jika p value < 0.05 artinya terdapat beda nyata jenis kelamin terhadap preferensi diameter bunga. Hasil uji chi square menunjukkan tidak adanya perbedaan di setiap rentang umur pada preferensi kembang kertas sebagai bunga potong dan tanaman hias dalam pot. Semua rentang umur responden menyukai diameter bunga yang sedang untuk kembang kertas sebagai bunga potong maupun tanaman hias dalam pot. KESIMPULAN 1. Populasi T6B2.5 terdiri dari 6% tanaman berbunga single, 51% tanaman berbunga double, dan 43% tanaman berbunga pompom. Populasi T5B2.20 terdiri dari 26% tanaman berbunga single, 55% tanaman berbunga double, dan 19% tanaman berbunga pompom. Populasi T5B2.17 terdiri dari 15% tanaman berbunga single, 52% tanaman berbunga double, dan 33% tanaman berbunga pompom. Populasi komdocit terdiri dari 26% tanaman berbunga single, 39% tanaman berbunga double, dan 35% tanaman berbunga pompom. 2. Populasi T6B2.5 terdiri dari 46% bunga berwarna merah dan 54% bunga berwarna ungu. Populasi T5B2.20 terdiri dari 77% bunga berwarna ungu dan 23% bunga berwarna putih. Populasi T5B2.17 terdiri dari 79% bunga berwarna ungu dan 21% bunga berwarna putih. Populasi komdocit terdiri dari 29% bunga berwarna merah, 45% bunga berwarna ungu, 16% bunga berwarna kuning, dan 10% bunga berwarna putih. 3. Kembang kertas asal Jepang memiliki warna bunga kuning sedangkan generasi M7 tidak memilikinya. 4. Seluruh masyarakat (responden) menyukai bentuk bunga pompom, warna bunga putih, tinggi tanaman yang pendek, jumlah bunga yang sedikit, dan

28 diameter bunga yang sedang baik untuk bunga potong maupun tanaman hias dalam pot. DAFTAR PUSTAKA Gunawan, A., A. Purwantoro, dan Supriyanta. 2014. Keragaan dan keragaman tanaman bunga kertas (Zinnia elegans Jacq) generasi m5 hasil irradiasi sinar x. Vegetalika. 3(4): 1-14. Ilham, W. T. dan A. Gunawan. 2011. Persepsi dan preferensi warna dalam lanskap. Jurnal Lanskap Indonesia. (3): 73-79. Nurmalinda, dan Hayati N. Q. 2014. Preferensi konsumen terhadap krisan bunga potong dan pot. J. Hort. 24 (4): 363-372. Stimart, D. dan T. Boyle. 2007. Zinnia elegans, Z. angustifolia. Flower breeding and genetics. 337-357. Syukur, M., S. Sujiprihati, R. Yunianti. 2012. Teknik pemuliaan tanaman. Penebar Swadaya, Jakarta.