Perkembangan Kelembagaan BKM

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

2

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pengaduan tiap provinsi

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan November 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

Capaian pengaduan tiap provinsi

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

Perkembangan PPM Bulan Februari 2017

Perkembangan PPM Bulan April 2017

QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 21 Januari 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk adalah salah satu input pembangunan ekonomi. Data

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 25 Februari 2016

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 3 Maret 2016

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS. Semester I Tahun 2013

Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D.

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/MENKES/SK/VI/2013 TENTANG TIM BINAAN WILAYAH BIDANG KESEHATAN

- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018

RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PROGRAM SLUM ALLEVIATION

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016

Status Pengaduan bulan Sept 16

Pengelolaan Pengaduan Bulan Juni 2017

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah

ALOKASI TAHUN ANGGARAN 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013

PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

Perkembangan PPM bulan Desember 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PAPUA BARAT MARET 2017 MEMBAIK

U r a i a n. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Nonformal dan Informal

Pelatihan Sistem Informasi Manajemen Akreditasi dalam rangka sosialisasi aplikasi SISPENA PAUD dan PNF Tahun 2018

KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR: 024/BAN PAUD DAN PNF/AK/2017

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan Agustus 2017

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017

Perkembangan PPM Bulan Maret 2017

Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan.

Historical cakupan lokasi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan

Capaian Kegiatan Pencairan Dana BLM Pengembangan Kapasitas Masyarakat. Pembentuk an Panitia Pelaksana (Jml Desa/Kel) Berkas Pencairan (Jml Desa/Kel)

SIMPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN EVALUSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan

PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH JULI 2015

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto...

Perkembangan Pengelolaan Pengaduan Bulan Mei 2017

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

Estimasi Kesalahan Sampling Riskesdas 2013 (Sampling errors estimation, Riskesdas 2013)

LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK)

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017 MENINGKAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

Perencanaan Pelaksanaan Akreditasi PAUD dan PNF Tahun 2018

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2017

B. SUMBER PENDANAAN (10) PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) (Juta Rupiah) Prakiraan Kebutuhan

Jumlah Ternak yang dipotong di rumah potong hewan (RPH) menurut Provinsi dan Jenis Ternak (ekor),

Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan Oktober 2017

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III-2017

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,

PREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN Status Gizi Provinsi

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN

2 menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang Pelaksanaan Sistem Perbendahar

STATISTIK PENDUDUK PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Tabel Lampiran 39. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Propinsi

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

2017, No Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

Transkripsi:

Potret Kemandirian BKM Tahun 2014 Tantangan Penaganan Kawasan Kumuh 2015 A. 12 Aspek Lemah Kemandirian BKM Hasil Penilaian IDF 2013 Pada Bulan September 2014 lalu melalui Surat KMP no 16/NMC/PNPM -Perkotaan/IX/2014, KMP meminta kepada OSP untuk memfasilitasi seluruh Korkot untuk melakukan input hasil penilaian kelembagaan BKM secara on line dan menyatakan bahwa aplikasi off line manual berbasis excel tidak berlaku lagi. Kemudian pada akhir November 2014, inputing Hasil Penilaian Kelembagaan BKM tahun 2013 telah selesai seluruhnya. Hasilnya 62,2 % BKM tergolong dan 3,46 % Menuju Madani (Selengkapnya dapat dilihat dalam dashboard EIS - Executive Information Summary 6 Nov 2014). Sisanya 35 % BKM masih berkutat pada status berdaya. Capaian ini jauh dari harapan resolusi Lembang tahun 2012 yang menargetkan pada tahun 2014 seluruh BKM/LKM. Gambar 1 Perkembangan Kelembagaan BKM 2010-2014 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 56,89% 56,84% 59,79% 62,04% 39,59% 30,69% 49,94% 47,25% 36,75% 33,99% 10,67% 1,75% 1,87% 1,46% 0,57% 1,99% 0,35% 3,11% 0,51% 3,46% 2010 2011 2012 2013 2014 Awal Berdaya Menuju Madani 1

Seperti diketahui Penilaian Kelembagaan BKM menggunakan metode IDF (Institution Development Framework) yang dilakukan sendiri oleh anggota BKM. Penilaian tersebut membedah enam aspek utama, yaitu: 1) Statuta, 2)Kepemimpinan, 3)Sistem Manajemen, 4)Manajemen Keuangan, 5)SDM dan Hubungan Eksternal. Aspek-aspek tersebut memiliki sejumlah sub aspek. Setiap BKM memiliki skor yang berbeda-beda dalam capaian sub aspek tersebut. Sebagai contoh, pada tahun 2013 tersebut BKM/LKM Berdaya dan memiliki kelebihan pada konsistensi terhadap statuta organisasi. Namun jika dihitung berdasarkan jumlah BKM yang berhasil mencapai passing grade nilai 51 %(mandiri), capaiannya kurang memuaskan di 12 sub aspek. Tercatat 40-50 % BKM dari 11.066 BKM tidak berada dalam status pada 12 sub aspek dimaksud. Keduabelas aspek yang lemah yang membuat BKM tidak kunjung beranjak Berdaya diterangkan di dalam Tabel 1. Cara membacanya adalah Dari 11.066 LKM, sebanyak : 1. 41 % BKM, visinya belum sesuai dengan Penanggulangan Kemiskinan 2. 49 % BKM, strukturnya hanya sesuai pedoman 3. 44 % BKM, baru separuh yg terlibat pengambilan keputusan 4. 48 % BKM, hanya memiliki pertemuan terjadwal (belum tentu terrealisasi 5. 52 % BKM, Dokumentasi direkam namun kurang sistematis dan masih lemah pengarsipan 6. 50 % BKM, PPM diketahui BKM, meski dikelola tanpa melalui kotak pengaduan 7. 49 % BKM, ketepatan sasaran pemanfaat baru 70 % 8. 66 % BKM, sumber pendanaan masih dari PNPM meski sdh mulai menggunakan sumber lain 9. 58 % BKM membutuhkan pengembangan kapasitas namun belum bisa mengakses SD dari luar 10. 59 % BKM, kaderisasi telah berjalan meski belum terstruktur 11. 48 % BKM sudah mulai berupaya meminta masukan masyarakat 12. 59 % BKM hubungan dengan NGO masih sekedar berbagi pengalaman, belum bekerjasama intens Tabel 1 Aspek-aspek Lemah BKM yang membuat BKM hanya berstatus Berdaya Prosentase BKM masih Berdaya No Aspek Kemandirian Statuta Organisasi 1. Visi misi BKM belum menjadi acuan nangkis 41% 2. Struktur Organisasi berjalan sesuai Juknis 49% Kepemimpinan 3. Partisipasi Anggota BKM dalam decision making baru separuh atau lebih sedikit 4. Pertemuan BKM terjadwal, tapi tidak selalu terrealisasi Sistem Manajemen 5. Dokumentasi dan Informasi, direkam tapi tidak sistematis 6. Penanganan PPM diketahui BKM, dan mulai digunakan untuk problem solving, meski kotak 44% 48% 52% 50% 2

sering kosong 7. Ketepatan Sasaran Penerima Manfaat baru mencapai 70 % dari seluruh pemanfaat 49% Sumberdaya Keuangan 8. Sumber pendanaan berasal dari PNPM dan 66% sumber lain SDM 9. Pengembangan Kapasitas sudah dibutuhkan 58% meski belum dapat mengakses sumberdaya luar 10. Kaderisasi sudah ada meski belum tersistem 59% Hubungan Eksternal 11. Hubungan Eksternal dengan Masyarakat, sudah 48% mulai ada upaya untuk meminta masukan dan usulan masyarakat 12. Hubungan dengan Ornop, sebatas berbagi cerita pendampingan masing-masing 53% B. Aspek-aspek yang berhasil dicapai BKM di Hasil Penilaian IDF tahun 2013 Sementara aspek-aspek yang sudah dapat dicapai oleh 11.066 BKM sehingga membuat mereka mampu meraih kemandirian terdapat pada 5 aspek (dalam 14 sub aspek), yaitu sebagaimana terlihat dalam Tabel 2. No Tabel 2 Aspek-aspek Kemandirian yang berhasil diraih oleh 40-50 % BKM Nasional Aspek Kemandirian Prosentase BKM yang meraih status Prosentase BKM yang meraih status Menuju Madani Statuta Organisasi 1. Visi misi 49% Dibawah 10 % 2. Struktur Organisasi 41% Dibawah 10 % Kepemimpinan 3. Pengambilan Keputusan 51% Dibawah 10 % 4. Perempuan dalam Pengambilan Keputusan 51% Dibawah 10 % 5. Mekanisme usulan Masyarakat 64% Dibawah 10 % 6. Partisipasi Anggota 44 % Dibawah 10 % 7. Pertemuan BKM 41 % Dibawah 10 % Sistem Manajemen 8. Perencanaan 46% 13% Sumberdaya Keuangan 9. Rencana Keuangan 48 % Dibawah 10 % 10. Laporan Keuangan 45 % 29% 11. LPJ Keuangan 46 % 13% Hubungan Eksternal 12. Hubungan Eksternal dengan KSM 49% Dibawah 10 % 13. Hubungan Eksternal dengan Masyarakat 42 % Dibawah 10 % 14. Hubungan dengan Pemerintah 50% 14% 3

Mencermati tabel di atas, 50 % lebih dari 11.066 BKM telah berhasil mencapai level kemandiriannya, yaitu dalam hal pengambilan keputusan (51%), pelibatan perempuan dalam pengambilan keputusan (51%), fasilitasi usulan masyarakat (64%), dan Hubungan kerjasama dengan SKPD/Pemda (50%). Selebihnya kurang dari separuh BKM yang dapat mencapainya, antara lain pada konsistensi terhadap visi Penanggulangan kemiskinan (49%), hubungan atau pembinaan terhadap KSM (49%), serta penyusunan rencana keuangan (48 %). Capaian sub aspek sisanya hanya dicapai oleh 41-46 % BKM saja. Hingga akhir Desember 2014, baru 18 % BKM yang telah melakukan input penilaian kelembagaan di 13 Provinsi. Jumlah itu setara dengan 1225 BKM dari 6630-an BKM di wilayah II. Hal ini karena keterlambatan siklus masyarakat dijalankan. Hingga Laporan ini ditulis tercatat baru 40 % Rembug warga Tahunan terrealisasi. Alhasil, status kemandirian BKM/LKMpun masih sedikit sehingga untuk sementara capaiannya terlihat lebih baik dibandingkan dengan status tahun 2013, sebagaimana gambar di bawah ini : Menuju Madani 10% Gambar 2 Kemandirian BKM Status Des 2014 Awal 0% Berdaya 16% 74% BKM yang sebesar 74 %, sedangkan yang menuju Madani sebanyak 10 %. Capaian ini mendekati target 100 % resolusi Lembang dibandingkan dengan capaian tahun 2013 yang lalu yang baru 65 % (untuk BKM dan Menuju Madani). Gambar 3 Kemandirian BKM Kawasan kumuh 2015 (338 BKM) 68% Menuju Madani 4% Berdaya 28% 4

C. Penyusunan Strategi Perencanaan Kawasan Kumuh Kemandirian BKM juga memiliki peran penting dalam penyusunan Strategi Penanganan Kawasan kumuh tahun 2015 yang menitikberatkan pada target 100-0-100. RPJMN 2015-2019, menargetkan sanitasi masyarakat tercapai 100 %, kawasan kumuh hilang hingga 0 % dan air bersih dapat diakses 100 % oleh warga miskin. Target tersebut membawa konsekuensi semua Pemda dan Korkot harus memetakan kawasan kumuh di lokasinya masing-masing untuk mulai di- beres kan tahun 2015 nanti. Idealnya, tidak ada BKM yang berstatus awal atau Berdaya yang dipercaya menangani kawasan kumuh, 5

ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH D.I. YOGYAKARTA JAWA TIMUR BANTEN BALI NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN KALIMANTAN KALIMANTAN TIMUR SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA GORONTALO SULAWESI BARAT MALUKU MALUKU UTARA PAPUA BARAT PAPUA Nasional D. Capaian Kemandirian BKM Per Provinsi Gambar 4 Kemandirian BKM Tiap Provinsi (November 2014) % Awal % Berdaya % % Menuju Madani 0% 2% 0% 2% 3% 0% 1% 0% 0% 1% 0% 1% 8% 2% 3% 0% 2% 0% 18% 8% 10% 6% 2% 7% 2% 10% 2% 5% 12% 0% 1% 0% 0% 3% 56% 55% 51% 52% 66% 44% 41% 48% 46% 29% 44% 55% 69% 80% 31% 19% 3% 0% 2% 0% 0% 1% 0% 0% 0% 32% 62% 91% 52% 52% 47% 47% 56% 67% 64% 78% 68% 78% 29% 73% 70% 68% 76% 61% 58% 56% 24% 30% 32% 37% 30% 33% 31% 34% 22% 19% 22% 22% 14% 17% 16% 16% 20% 24% 8% 8% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 2% 0% 0% 0% 2% 0% 0% 1% 61% 77% 80% 69% 66% 60% 65% 39% 39% 44% 69% 62% 6