PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. UBS SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BEST DENKI SURABAYA

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

BAB V PENUTUP. Hasil dari penelitian tentang Rancangan Balanced Scorecard sebagai alat

ABSTRAK. : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Kata Kunci : Penilaian Kinerja dan Balanced Scorecard

PENGUKURAN KINERJA DENGAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI KARYAWAN TIRTA MAHAKAM DI BUKUAN

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, maka perlu melakukan pengukuran kinerja. digunakan untuk menyusun suatu sistem penghargaan (reward system)

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULAUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. anggota organisasi. Dalam mengimplementasikan rencana-rencana strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (Studi Kasus di PT Aneka Adhilogam)

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB II KAJIAN LITERATUR

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari munculnya persaingan bisnis, perusahaan harus dapat. mereka untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik lagi.

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. perhitungan dan analisa yang telah dilakukan, sehubungan dengan hasil yang didapat

BAB I PENDAHULUAN. Masa depan merupakan suatu hal yang tidak pasti, begitu juga dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard

BAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang bergerak di bidang engineering, pembelian dan jasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PERSPEKTIF FINANSIAL SERTA PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PADA PT INDOSAT TBK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan perbaikan diri secara terus menerus (Continous Improvement).

Kata Pengantar. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BOGOR

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Efektivitas dan efisiensi sistem perbankan di suatu

KAJIAN KINERJA INDUSTRI KECIL DENGAN METODE BALANCE SCORE CARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY

ditetapkan sebelumnya agar mencapai tindakan dan hasil yang diinginkan. Penilaian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. yang lainnya menjadi sangat pelik dan kompetitif, perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Semakin meningkatnya proses globalisasi, menjadikan manajemen suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan

PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan eksistensi di dunia bisnis diperlukannya strategi yang

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini mengalami perubahan lingkungan yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT. IGLAS GRESIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian. Di masa sekarang dan di masa depan, perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan kinerja keuangan untuk mengukur kinerja aktiva-aktiva tidak berwujud

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengenai sumber daya alam termasuk didalamnya air beserta kekayaan alam

PENGARUH PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN PADA CV. PRATAMA MANDIRI SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS PERSPEKTIF PELANGGAN DENGAN SASARAN STRATEGIS PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (BSC)

Anies Fariztian

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditur, karyawan, pemerintah, dan pelanggan. Implikasinya,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. ANUGERAH TEKINDO SASINAAP. MULIA Jl. Argo Kelud 12 Ponggok - BLITAR Jawa Timur.

Transkripsi:

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. UBS SURABAYA Suhartini 1, Ahrori 2 Program Studi Teknik Industri Fakultas Technologi Teknik Industri Institut Technologi Adhi Tama Surabaya Jalan Arief Rachman Hakim 100 Surabaya Email : ttitin63yahoo.com 1 ABSTRAK Pada saat ini persaingan bisnis yang semakin ketat sebagian besar perusahaan mempunyai strategi untuk dapat bersaing dengan kompetitor lainnya. Baik dari segi mutu, model dan strategi pemasaran. Untuk mencapai semua itu diperlukan adanya kinerja perusahaan yang baik. Pengukuran Kinerja yang digunakan di PT. UBS masih dilihat dari financial perusahaan. Penelitian ini akan menggunakan metode Balanced scorecard dalam mengukur kinerja perusahaan. Nilai pengukuran yang dilakukan pada periode Januari- 2013 mencapai sebesar 73,35% pada periode Januari- 2014 mencapai sebesar 75,5% dan pada periode kedua Januari- 2015 mencapai sebesar 81,23% dan pada periode Januari- 2016 mencapai sebesar 77,49%. Berdasarkan analisa untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan adalah memberikan pelatihan terhadap karyawan perusahaan baik dari segi produksi hingga pemasaran agar mencapai hasil yang terbaik dan dapat bersaing dengan kompetitor perusahaan lainnya. Kata kunci : Pengukuran kinerja, Balanced Scorecard, Key Performance Indicators 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Pengukuran kinerja merupakan merupakan hal penting dalam suatu perusahaan karena hasilnya dapat menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kinerja perusahaan melalui aktivitas yang sesuai dengan strategi organisasi untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan perusahaan yang dapat menerjemahkan strategi perusahaan ke dalam sistem pengukuran akan jauh lebih baik dalam pelaksanaan strategi mereka sebab mereka dapat berkomunikasi mengenai tujuan dan target mereka. Dengan demikian pengukuran kinerja dapat dianggap sebagai suatu proses berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan strategi yang diterapkan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan. PT. UBS adalah kepanjangan dari PT. Untung Bersama Sejahtera yang bergerak dibidang industri perhiasan emas. Pada permulaan tahun 1981, PT. UBS hanyalah sebuah perusahaan home industry yang kemudian pada tahun 1985 berubah menjadi CV. Untung yang mulai merintis usahanya dalam bidang pengecoran perhiasan tradisionaldengan perkembangan usaha yang cukup signifikan maka pada tahun 1991, semakin berkembang dan berubah menjadi PT. UBS dengan nomor badan usaha 188/T/1995 dan mulai mengadopsi beraneka ragam macam teknologi, manajemen dan aktivitas pemasaran yang mampu menjadikan PT. UBS sebagai perusahaan kelas dunia. PT. UBS sudah membuktikan dirinya sebagai ekonomi yang berkepanjangan menerpa perekonomian di Indonesia. PT. UBS yaitu perusahaan yang bergerak dibidang produksi perhiasan yang dimana bahan baku yang digunakan berupa logam mulia (emas), PT. UBS juga merupakan perusahaan perhiasan yang terbesar di Indonesia. Perusahaan ini sudah menjangkau hampir seluruh bagian Indonesia dan telah ekspansi diberbagai belahan Negara. Untuk menjadi perusahaan andalan dalam bidang perhiasaan emas dan terbesar PT. UBS memberikan pelayanan kualitas yang terbaik dan model yang sangat terupdate sehingga para pelanggan terpuaskan. Balanced Scorecard (BSC) merupakan bagian metode untuk mengukur kinerja karyawan dan paling sering digunakan oleh perusahaan, oleh karena itu konsep pengukuran kinerja yang cukup menonjol adalah Balance Scorecard (BSC) saat ini pengkuran kinerja telah banyak dilakukan oleh berbagai organisasi atau perusahaan. Rumusan Penelitian Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanacara mengukur kinerja di perusahaan PT.UBS dengan menggunakan metodebalance Scorecard? 2. Bagaimana hasil analisa pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Dapat mengukur kinerja di perusahaan PT. UBSdengan menerapkan metode Balanced Scorecard. 273

2. Dapat menganalisa dan menentukan hasil pengukuran kinerja karyawandi PT. UBS dari empat perspektif pada metode Balanced Scorecard. 2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Tahap Identifikasi Merupakan tahap pengumpulan informasi dari studi kepustakaan dan studi lapangan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari latar belakang yang ada, kemudian menentukan tujuan yang hendak dicapai, serta menentukan batasan dan asumsi dari penelitian yang dilaksanakan 2.2 Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara mengamati kondisi dilapangan dan juga mengambil data yang diperlukan untuk penelitian ini. 2.3 Tahap Pengolahan Data Dalam tahap pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode Balanced Scorecard yang dihubungkan dengan visi, misi dan strategi dari perusahaan PT.UBS untuk mrengetahui kinerja perusahaan yang akan diukur dengan empat perspektif 2.4 Tahap Analisa Hasil Pada tahap ini dilakukan penganalisaan hasil perhitungan yang dilakukan pada tahap pengumpulan dan pengolahan data.jadi permasalahan daalam penelitian ini dapat dirumuskan dan dipecahkan 2.5 Kesimpulan dan Saran Pada tahapan ini, akan dihasilkan kesimpulan mengenai keseluruhan penelitian dan saran masukan yang berguna untuk pihak perusahaan. 3. ANALISA DAN PEMBAHASAN 3.1 Key Success Factors dalam Empat Perspektif Dalam Balanced scorecard dibagi menjadi empat pengukuran key success factors dapat dilakukan menurut empat pengukuran antara lain sebagai berikut : 1 Perspektif Proses Pembelajaran dan Pertumbuhan Data-data yang digunakan pada pengukuran perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan. - Employee Turnover Tabel 1. Hasil Employee Turnover PT. UBS Emloyee turnover 7 3 5 2 Total Karyawan 1978 1987 1987 1978 Prosentase Employee Turnover 0,35% 0,15% 0,25% 0,10% - Absensi Tabel 2. Hasil Absensi PT. UBS Absensi 85 96 80 70 Total hari kerja 317 317 317 317 Prosentase absensi 30% 30% 25% 22% - Jumlah Usulan Tabel 3. Hasil Jumlah Usulan PT. UBS Jumlah usulan karyawan 825 828 828 820 Jumlah Karyawan 1978 1978 1978 1978 Prosentase jumlah usulan 41,7 42% 42% 41,4 - Employee Training Tabel 4. Hasil Employee Training PT. UBS Jumlah karyawan training 1595 1600 1600 1600 Jumlah Karyawan 1978 1978 1978 1978 Prosentase Employee Training 80% 81% 81% 81% 2. Perspektif Proses Bisnis Internal Data yang digunakan untuk perspektif Bisnis Internal adalah sebagai berikut : - Prosenatse Produk Cacat 274

Tabel 5. Hasil Prosentase Produk Cacat PT. UBS Jumlah produk cacat 9 10 12 15 Total produksi 7500 8400 10080 1200 Prosentase produk cacat 0,12% 0,11% 0.11% 0,12% - Number of transaction Tabel 6. Hasil Number Of Transaction Cacat PT. UBS Number Of Transaction 240 250 270 275 Prosentase Number Of Transaction 2,1% 4,2% 8% 1,8% 3.Perspektif Pelanggan - Retensi Pelanggan Tabel 7. Hasil Prosentase Retensi Pelanggan Jumlah pelanggan loyal 28 30 35 40 Total pelanggan 48 55 65 62 Prosentase jumlah retensi pelanggan 58,3% 54,5% 53,8% 64% - Jumlah Pelanggan Baru Tabel 8. Jumlah Pelanggan Baru PT. UBS Jumlah pelanggan baru 20 25 30 32 Total pelanggan 48 55 65 62 Prosentase jumlah pelanggan baru 41,6% 45% 46% 51,6% - Jumlah Keluhan Tabel 9. Hasil Jumlah Keluhan Pelanggan PT. UBS Jumlah keluhan 10 8 5 3 Total Transaksi 240 250 270 275 Prosentase jumlah keluhan 4,1% 3,2% 1,85% 1,1% - OTD Tabel 10. Hasil Prosentase OTD Dari PT. UBS OTD 7500 8400 10080 12000 Total produksi 7500 8400 10080 12000 Prosentase OTD 100% 100% 100% 100% 4. Perspektif Finansial Perspekrif keuangan menjelaskan apa yang diharapkan oleh penyedia sumber daya terhadap kinerja keuangan organisasi (Kaplan dan Norton, 2006). Ukuran yang digunakan dalam perspektif fianansial adalah sebagai berkut : - ROE Tabel 11. Hasil ROE PT. UBS Net Income Rp 13M Rp 15 M Rp 25 M Rp 22M Total Equity Rp 8T Rp 8.14 T Rp 10 T Rp 11T ROE 0.16% 0.18% 0.25% 0,2% 275

- ROA Tabel 12. Hasil ROA PT. UBS Net Income Rp 13M Rp 15 M Rp 25 M Rp 22M Total Asset Rp 8T Rp 10.28 T Rp 20.14 T Rp 20,2T ROA 0,13% 0.14% 0.07% 0,10% - TATO Tabel 13. Hasil TATO PT. UBS Marketing Rp 750 juta Rp 1 M Rp 2 M Rp 2,2M Total Asset Rp 10,2T Rp 10.28 T Rp 20.14 T Rp 20,2T TATO 0,07 0,09% 0,09% 0,10 - PMoS Tabel 14. Hasil PMoS PT. UBS Tahun 2013 2014 2015 2016 Net Income Rp 13M Rp 15 M Rp 25 M Rp 22M Marketing Rp 750 Juta Rp 1 M Rp 2 M Rp 2,2 M PMoS 1,7% 1,25% 1,5% 1% - SGR Tabel 15. Hasil SGR PT. UBS Marketing Rp 750 Juta Rp 1 M Rp 2 M Rp 2M SGR 7,14% 33% 100% 20% - CR Tabel 16. Hasil CR PT. UBS Current Asset Rp 5M Rp. 5.3 M Rp 6.5 M Rp 6,8M Current Liabilities Rp 2M Rp. 2.5 M Rp. 3.5 M Rp 3,8M CR 250 212% 185,5% 178% 3.2 Hasil Perhitungan Keseluruhan Tolak Ukur Tabel 17. Hasil Pengukuran Kinerja Keseluruhan PT. UBS (Januari- 2013) 2. Proses bisnis internal 75% 0,25% 18,75% 3. Pelanggan 87,5% 0,25% 21,87% 4. Finansial 37,2% 0,25% 9,3% Total 73,35% Tabel 18. Pengukuran Kinerja Keseluruhan PT. UBS ( Januari- 2014) 2. Proses bisnis internal 75% 0,25% 18,75% 3. Pelanggan 87,5% 0,25% 21,87% 4. Finansial 45,76% 0,25% 11,44% Total 75,5% Tabel 19. Pengukuran Kinerja Keseluruhan PT. UBS (Januari- 2015) 2. Proses bisnis internal 87,5% 0,25% 21,87% 3. Pelanggan 93,75% 0,25% 23,44% 4. Finansial 49,92% 0,25% 12,48% Total 81,23% 276

Tabel 20. Pengukuran Kinerja Keseluruhan PT. UBS (Januari- 2016) 2. Proses bisnis internal 75% 0,25% 18,75% 3. Pelanggan 100% 0,25% 25% 4. Finansial 47,27% 0,25% 10,31% Total 77,49% 3.3 Analisa Pengukuran Kinrja Keseluruhan PT. UBS Surabaya Berdasarkan BSC Hasil pengukuran kunerja berdasarkan (Mutaqien, 2006) dengan tingkat tertinggi pemberian nilai adalah 4 maka dari masing-masing perspektif dihitung bobotnya adalah 25% yang diperoleh antara (100%:4), pada periode Januari- 2014 dan 2015 dapat dilihat pada tabel, pada periode Januari- 2013 dan 2016 dapat dilihat pada tebel dibawah ini. Tabel 21. Pengukuran Kinerja Keseluruhan PT. UBS Surabaya N o. Perspektif Januari - 2013 277 Januari - 2014 Januari- 2015 Januari- 2016 1 Proses Pembelajaran & Pertumbuhan 23,44% 23,44% 23,44% 23,44% 2 Proses Bisnis Internal 18,75% 21.87% 18,75% 18,75% 3 Pelanggan 21,87% 23,44% 21,87% 25% 4 Finansial 11,44% 12,48% 21,87% 10,31% Total 75,5% 81,23% 73,35% 73,35% Bobot dari keempat perspektif adalah sama karena keempat perspektif yang ada pada BSC sama penting. Keunggulan BSC adalah dapat menyeimbangkan aspek proses pembelajaran dan pertumbuhan, proses bisnis internal, pelanggan dan finansial. Hasil analisa pengukuran kinerja keseluruhan dari PT. UBS pada periode Januari- 2013 mencapai 73,5% dapat diartikan kondisi perusahaan masih dalam kondisi baik dan pada periode Januari- 2014 mencapai 75,5% dapat diartikan kondisi perusahaan masih dalam kondisi sangat baik tetapi untuk dapat bersaing dengan kompetitor lainnya maka PT. UBS harus bisa meningkatkan di periode selanjutnya. Hasil analisa pengukuran kinerja pada periode Januari- 2015 meningkat menjadi 81,23% yang berarti kinerja perusahaan PT. UBS dalam kondisi yang sangat baik dan dapat melampaui kinerja dari periode sebelummya. Hasil analisa pengukuran kinerja pada periode Januari- 2016 meningkat menjadi 77,49% yang berarti kinerja perusahaan PT. UBS meski mengalami penurunan dari periode sebelumnya tetapi dalam kondisi yang sangat baik dan perusahaan haru memperbaiki perspektif yang belum mencapai target seperti halnya perspekti finansial agar kondisi perusahaan dalm kondisi yang baik dan dapt bersaaing dengan perusahaan lainnya. 3. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian pada PT. UBS Surabaya adalah sebagai berikut : 1. Kinerja perusahaan pada PT. UBS jika dilihat dari keempat perspektif adalah sebagai berikut : Nilai pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada periode Januari- 2013 mencapai 23,44% pada periode Januari- 2014 mencapai 23,44% dan pada periode Januari- 2015 mencapai 23,44% pada periode Januari- 2016 mencapai 23,44%. Pada perspektif proses bisnis internal periode Januari- 2013 mencapai 18,75% periode Januari- 2014 mencapai 18,75% pada periode Januari- 2015 mencapai 21,87% periode Januari- 2016 mencapai 18,75%. Pada perspektif pelanggan periode Januari- 2013 mencapai 21,87% periode Januari- 2014 mencapai 21,87% lalu mengalami kenaikan pada periode Januari- 2015 mencapai 23,44% periode Januari- 2016 mencapai 25%. Pada perspektif finansial pada periode Januari- 2013 mencapai 21,87% pada periode Januari- 2014 mencapai 11,44% lalu mengalami peningkatan pada periode Januari- 2015 mencapai sebesar 12,48%. peningkatan pada periode Januari- 2016 mencapai sebesar 10,31%. 2. Dari hasil analisa pengukuran kinerja terhadap empat perspektif BSC menunjukkan bahwa kinerja PT. UBS pada periode Januari- 2013 mencapai sebesar 73,35% yang dimana konsi perusahaan kondisi baik. Pada periode Januari- 2014 mencapai sebesar 75,5% yang berarti bahwa kinerja PT. UBS masih dalam kondisi sangat baik, tetapi untuk dapat bersaing dengan kompetitor perusahaan lainnya diharuskan dapat meningkatkan kinerja pada periode selanjutnya. Pada periode Januari- 2015 mencapai sebesar 81,23%

yang artinya PT. UBS dapat meningkatkan kinerja perusahaannya dan prosentase yang tercapai dapat dikatakan sangat baik dari periode sebelumnya. pada periode Januari- 2016 mencapai sebesar 77,49% yang dimana kondisi perusahaan dalam kondisi sangat baik meski mengalami penurunan tapi harus memperbaiki agar lebih baik dan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. 5. DAFTAR PUSTAKA Financial Management ; Hall.(KMPS). Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Manajemen (Studi Kasus PT. Makro Inonesia Cabang Pasar Rebo Jakarta Volume 8 NO.1. Pengembangan BSC Untuk pengukuran Kinerj aorganisasi Berdasarkan Tingkat Kepuasan Mahasiswa Dalam Layanan Akademik di Fakultas.. Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Tugas Akhir Institut TeknologiAdhi Tama Surabaya. Edisi 7 Salemba 4, Jakarta. Mulyadi, 2001, ajemen Kontemporer untuk Melipat Gandakan Kinerja Keuangan Penerbit Salemba 4,Jakarta. Pengkuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Metode BSC Untuk Menentukan Strategi SWOT di Perum Perhutani KBM- Tugas Akhir Institut TeknologiAdhi Tama Surabaya. Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Balanced Tugas Akhir Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. Robert S.Kaplan & David P. Norton Menerapkan Strategi Menjadi (Terjemahan) Penerbit Airlangga, Jakarta. 278