Gangguan Suasana Perasaan Dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ
Pendahuluan Mood : suasana perasaan yang pervasif dan menetap yang dirasakan dan memperngaruhi perilaku seseorang dan persepsinya terhadap dunianya. Afek : ekspresi eksternal dari mood.
Pendahuluan Mood dapat : normal, elevasi/meningkat atau depresi Manusia yg sehat dapat mengontrol mood dan afeknya. Gangguan mood adalah sekelompok kondisi klinis yg dikarakteristikkan dengan hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subjektif akan adanya penderitaan yang berat
Pendahuluan Mood meninggi (elevated) mania; menunjukkan sikap meluap-luap gagasan yang meloncat-loncat (flight of ideas), penurunan kebutuhan tidur, peninggian harga diri, dan gagasan kebesaran Mood terdepresi depresi; merasa hilangnya energi dan minat, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi, hilangnya nafsu makan, dan pikiran tentang kematian atau bunuh diri
Pendahuluan Pasien dengan 1 episode depresi mayor major depressive disorder atau depresi unipolar Pasien dengan episode manik saja atau episode manik + depresif bipolar disorder.
Sejarah Emil Kraeplin menggambarkan bipolar sebagai psikosis manik-depresif Bedanya dg skizofrenia (demensia precox) : tidak adanya perjalanan penyakit yg memburuk dan menimbulkan demensia
Epidemiologi Prevalensi gangguan depresi berat 15%, kemungkinan tertinggi 25% pada wanita Pada pasien perawatan primer 10%, pasien rawat inap 15% Prevalensi gangguan bipolar I = 2% 7
Epidemiologi Jenis Kelamin Gangguan depresi berat wanita : laki-laki 2 : 1 Gangguan bipolar I : pria = wanita Usia Usia onset gangguan bipolar I (rata-rata 30 tahun) lebih muda drpd gangguan depresi berat (rata-rata 40 tahun) Status Perkawinan Gangguan depresi berat terutama terjadi pada orang yang tidak memiliki hub interpersonal yang erat, atau berpisah atau bercerai Gangguan bipolar I lebih sering pada orang yg bercerai atau hidup sendiri
Etiologi Faktor biologis Faktor genetika Faktor psikososial 9
Faktor Biologis Disregulasi heterogen pada amin biogenik norepinefrin dan serotonin paling berperan dalam patofisiologi gangguan mood Norepinefrin: down regulation reseptor adrenergik beta dan respon antidepresan klinis sistem adrenergik terlibat dalam depresi Serotonin: penurunan serotonin mencetuskan depresi, pasien bunuh diri memiliki konsentrasi metabolit serotonin yang rendah pada cairan serebrospinal Dopamin: obat yang menurunkan konsentrasi dopamin (contoh: reserpin) dan penyakit yang menurunkan konsentrasi dopamin (contoh: Parkinson) disertai gejala depresi 10
Faktor Genetik Penelitian pada kembar monozigot: 50% kembar monozigot dari pasien depresi akan menderita depresi Pada kembar dizigotik: 25% kembar dizigot dari pasien depresi akan menderita depresi 11
Faktor Psikososial Peristiwa kehidupan dan stres lingkungan: stres mendahului episode pertama gangguan mood daripada episode selanjutnya stres menyebabkan perubahan biologi pada otak yang bertahan lama perubahan fungsional berbagai neurotransmiter dan sistem pemberi signal intraneuronal hilangnya neuron dan penurunan besar dari kontak sinaptik 12
Faktor Psikososial Faktor kepribadian premorbid Ciri Kepribadian dependen, obsesif-kompulsif, histrionik memiliki kemungkinan lebih besar terjadi depresi daripada ciri kepribadian antisosial dan paranoid 13
Kriteria Episode Depresif Berat A. 5 atau lebih gejala berikut ditemukan selama 2 minggu: 1. Mood terdepresi hampir sepanjang hari 2. Hilangnya minat atau kesenangan dalam semua atau hampir semua aktivitas 3. Penurunan berat makan yg bermakna atau penambahan berat badan, atau penurunan/peningkatan nafsu makan hampir setiap hari 4. insomnia/hipersomnia hampi setiap hari 5. agitasi atau retardasi psikomotor
6. Kelelahan atau hilangnya energi 7. Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah 8. Hilangnya kemampuan berpikir atau memusatkan perhatian, atau tidak dapat mengambil keputusan 9. Pikiran akan kematian yg berulang, ide bunuh diri, atau usaha/rencana bunuh diri B. Gejala tidak memenuhi kriteria untuk episode campuran C. Gejala menyebabkan penderitaan bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya. D. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari zat E. Gejala tidak lebih baik diterangkan oleh Dukacita
Gangguan depresi mayor, episode tunggal A. Terdapat suatu Episode Deprasi mayor tunggal B. Episode Depresi Mayor tidak lebih baik dijelaskan oleh Gangguan Skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan Skizofrenia, gangguan skizofreniform, gangguan waham, atau gangguan psikotik yang tidak dapat ditentukan C. Tidak pernah terdapat episode manik, episode campuran, atau episode hipomanik Jika saat ini memenuhi kriteria suatu episode depresi mayor, sebutkan status dan/atau gambaran klinis saat ini : ringan, sedang, berat, tanpa ciri psikotik/berat dengan ciri psikotik kronik Dengan ciri katatonik Dengan ciri melankolik Dengan ciri atipikal Dengan onset postpartum 16
Gangguan depresi mayor, episode berulang A. Terdapat dua atau lebih Episode Depresi mayor catatan : dipertimbangkan sebagai episode yang terpisah, harus terdapat suatu interval paling kurang 2 bulan berturut-turut dimana kriteria Episode depresi mayor tidak terpenuhi B. Episode Depresi Mayor tidak lebih baik dijelaskan oleh Gangguan Skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan Skizofrenia, gangguan skizofreniform, gangguan waham, atau gangguan psikotik yang tidak dapat ditentukan C. Tidak pernah terdapat episode manik, episode campuran, atau episode hipomanik Jika saat ini memenuhi kriteria suatu episode depresi mayor, sebutkan status dan/atau gambaran klinis saat ini : ringan, sedang, berat, tanpa ciri psikotik/berat dengan ciri psikotik kronik Dengan ciri katatonik Dengan ciri melankolik Dengan ciri atipikal Dengan onset postpartum 17
Kriteria untuk Episode Manik A. Periode tersendiri kelainan dan mood yg meninggi, ekspansif, atau mudah tersinggung secara persisten, berlangsung sekurangnya 1 minggu (atau durasi kapan saja jika diperlukan perawatan inap) B. Selama periode gangguan mood, 3 (atau lebih) gejala berikut ini menetap (4 jika mood hanya mudah tersinggung) dan telah ditemukan pada derajat yg bermakna : 1. harga diri melambung atau kebesaran 2. penurunan kebutuhan untuk tidur 3. Lebih banyak bicara dibandingkan biasanya atau tekanan untuk terus bicara 4. gagasan yg melompat (flight of ideas) 5. perhatian mudah beralih 6. peningkatan aktivitas yg diarahkan oleh tujuan 7. keterlibatan yg berlebihan dalam aktivitas yg menyenangkan yg memiliki kemungkinan tinggi adanya akibat yg menyakitkan (contoh : belanja yg tidak dibatasi)
Kriteria untuk Episode Manik C. Gejala tidak memenuhi kriteria untuk episode campuran D. Gangguan mood menyebabkan gangguan dalam fungsi pekerjaan atau dalam aktivitas sosial atau hubungan dengan orang lain, atau membutuhkan perawatan inap untuk mencegah bahaya bagi diri sendiri atau orang lain, atau terdapat gejala psikotik E. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari zat atau suau kondisi medis umum
Kriteria untuk Episode Hipomanik A. Periode terpisah adanya mood yg meninggi, ekspansif, atau mudah tersinggung, berlangsung selama 4 hari B. Selama periode gangguan mood, 3 (atau lebih) gejala berikut ini menetap (4 jika mood hanya mudah tersinggung) dan telah ditemukan pada derajat yg bermakna : 1. harga diri melambung atau kebesaran 2. penurunan kebutuhan untuk tidur 3. Lebih banyak bicara dibandingkan biasanya atau tekanan untuk terus bicara 4. gagasan yg melompat (flight of ideas) 5. perhatian mudah beralih 6. peningkatan aktivitas yg diarahkan oleh tujuan 7. keterlibatan yg berlebihan dalam aktivitas yg menyenangkan yg memiliki kemungkinan tinggi adanya akibat yg menyakitkan (contoh : belanja yg tidak dibatasi)
Kriteria untuk Episode Hipomanik C. Episode disertai oleh suatu perubahan fungsi yg jelas dan tidak karakteristik dari orang tsb jika tidak simptomatik D. Gangguan mood dan perubahan fungsi dapat dilihat oleh orang lain E. Episode tidak cukup parah untuk menyebabkan gangguan jelas dalam fungsi sosial atau pekerjaan, atau untuk membutuhkan perawatan inap, dan tidak terdapat gejala psikotik E. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari zat atau suau kondisi medis umum
Bipolar I sindroma dengan kumpulan gejala mania Bipolar II adanya episode hipomania dan episode depresif
Pasien terdepresi kadang-kadang tidak menyadari depresinya dan tidak mengeluh suatu gangguan mood, walaupun menunjukkan penarikan diri dari keluarga, teman, dan aktivitas yg sebelumnya menarik diri mereka
Pemeriksaan Status Mental Depresi Penampilan : postur membungkuk, tidak terdapat pergerakan spontan, pandangan mata putus asa dan memalingkan pandangan Mood/afek : hipotim. Setengahnya menyangkal perasaan depresif. Terdapat penarikan sosial dan penurunan aktivitas secara menyeluruh Bicara : kecepatan dan volume bicara yg menurun, berespon tehadap pertanyaan dg kata tunggal, respon lambat
Pemeriksaan Status Mental Depresi Gangguan Persepsi : bisa terdapat waham atau halusinasi Mood congruent : waham bersalah, tidak berguna, miskin, memiliki penyakit somatik terminal Mood incongruent : bertema kebesaran berupa tenaga, pengetahuan, dan harga diri melambung Pikiran : pandangan negatif tentang dunia dan dirinya sendiri. Isi pikir tentang kehilangan, bersalah, bunuh diri, dan kematian. Terdapar thought blocking dan kemiskinan isi pikir. Daya ingat : mengeluh gangguan konsentrasi dan mudah lupa Pengendalian impuls : 10-15% melakukan bunuh diri
Pemeriksaan Status Mental Manik Penampilan : tereksitasi,sering hiperaktif Mood/afek : biasanya euforik, dapat lekas marah, emosi labil. Bicara : tidak dapat disela saat berbicara. Bicara lantang, cepat, sulit dimengerti, kadang penuh gurauan, kelucuan.
Pemeriksaan Status Mental Manik Gangguan Persepsi : 75% ditemukan waham. Mood congruent : kesehatan, kemampuan, dan kekuatan luar biasa Mood incongruent Pikiran : tema kepercayaan dan kebesaran diri Daya ingat : baik Pengendalian impuls : 75% senang mengancam atau menyerang
Diagnosis Banding Depresi Gangguan medis: mononukleosis, gangguan fungsi tiroid dan adrenal, obat-obatan jantung, hipertensi, sedatif, hipnotik, antipsikotik, antiepileptik, anti parkinson, analgesik, antibakteri dan antineoplastik Kondisi neurologis: penyakit Parkinson, penyakit yang menimbulkan demensia (termasuk demensia Alzheimer), epilepsi, penyakit serebrovaskuler, dan tumor Gangguan mental lainnya 28
Diagnosis Banding Manik Dapat disebabkan berbagai gangguan medis dan neurologis (seperti pada depresi) dan pada penggunaan Gangguan mental lainnya : gangguan bipolar I, Bipolar II, siklotimik, gangguan mood akibat kondisi medis umum/zat, atau skizofrenia 29
Terapi Perawatan di rumah sakit Farmakoterapi Terapi psikososial Terapi kognitif Terapi interpersonal Terapi perilaku Terapi berorientasi psikoanalitik Terapi keluarga
Farmakoterapi Depresi antidepresan Trisiklik : amitriptilin SSRI (Selective serotonin re-uptake inhibitors or serotonin-specific reuptake inhibitor) : fluoxetine, paroxetine, sertraline, escitalopram SNRI (Serotonin norepinephrine reuptake inhibitors ) : venlafaxine, duloxetine NDRI (Norepinephrine and dopamine reuptake inhibitors) : Buproprion MAO-I (monoamine oxidase inhibitors)
Farmakoterapi Gangguan Bipolar Lithium Anticonvulsant : Carbamazepin dan valproat Lamotrigin Antipsikotik atipikal
Prognosis Gangguan depresi berat cenderung menjadi kronis, dan cenderung untuk relaps Menghentikan antidepresan sebelum 3 bulan hampir selalu menyebabkan kembali terjadinya gejala Prognosis gangguan bipolar I lebih buruk drpd depresi berat 33
Terima Kasih