BAB III METODE PENELITIAN. Pb, Cd, dan Hg di Pantai perairan Lekok Kabupaten Pasuruan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. adalah Indeks Keanekaragaman ( H) dari Shannon-Wiener dan Indeks Nilai Penting

BAB III METODE PENELITIAN. data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung,

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi sehingga disebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 5. Baku Mutu Air laut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Tahun 2004

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental Rancangan Acak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kandungan Logam Berat pada Air Laut dan Sedimen. Kabupaten Pasuruan, dapat dilihat pada tabel berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

1BAB I PENDAHULUAN. memiliki garis pantai sepanjang km (Cappenberg, dkk, 2006). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

3. METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta lokasi penelitian dan pengambilan sampel di Pulau Pramuka

BAB III BAHAN DAN METODE

Gambar 7. Lokasi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo Utara, yang meliputi 4 stasiun penelitian yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. secara langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian

3. METODOLOGI PENELITAN

Lampiran 1. Kep.Men. LH Nomor 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut

3. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3. Peta lokasi penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KANDUNGAN ZAT PADAT TERSUSPENSI (TOTAL SUSPENDED SOLID) DI PERAIRAN KABUPATEN BANGKA

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. laut, walaupun jumlahnya sangat terbatas. Dalam kondisi normal, beberapa macam

BAB I PENDAHULUAN. (Barus, 1996). Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari pulau

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif dengan pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian adalah indeks keanekaragaman (H ) dari Shannon, indeks

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode transek belt yaitu dengan menarik garis lurus memanjang

KANDUNGAN LOGAM BERAT TEMBAGA (Cu) PADA SIPUT MERAH (Cerithidea sp) DI PERAIRAN LAUT DUMAI PROVINSI RIAU

III. METODE PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

TINGKAT BIOAKUMULASI LOGAM BERAT PB (TIMBAL) PADA JARINGAN LUNAK Polymesoda erosa (MOLUSKA, BIVALVE)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014.

III. METODE PENELITIAN

Stasiun 1 ke stasiun 2 yaitu + 11,8 km. Stasiun '4.03"LU '6.72" BT. Stasiun 2 ke stasiun 3 yaitu + 2 km.

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo pada bulan September-Oktober 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (II) KADMIUM (II) DAN KROMIUM (VI) PADA KERANG BULU (Anadara Antiquata sp) DI PERAIRAN DUMAI

3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Pengambilan Contoh Penentuan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo pada bulan Mei sampai Juli

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian

KANDUNGAN LOGAM BERAT AIR LAUT, SEDIMEN DAN DAGING KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PERAIRAN MENTOK DAN TANJUNG JABUNG TIMUR

METODELOGI PENELITIAN. penduduk yang dilalui saluran lindi bermuara ke laut dengan jarak drainase 2,5

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini cukup pesat, terutama di kawasan pusat industri Bangil. Hampir setiap

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian. menentukan kualitas air berdasarkan faktor fisika kimia.

BAB III METODE PENELITIAN. analisa Indeks Keanekaragaman (H ) Shannon Wienner, Indeks Dominansi (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari hingga April 2013.

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

BAB I PENDAHULUAN. 51' 30 BT perairan tersebut penting di Sumatera Utara. Selain terletak di bibir Selat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan Oktober 2013

KEPADATAN DAN DISTRIBUSI BIVALVIA PADA MANGROVE DI PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATRA UTARA

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, untuk mengetahui respon

PENDAHULUAN. sumber protein hewani. Kandungan protein kerang yaitu 8 gr/100 gr. Selain itu,

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Gambar 1. Peta Lokasi penelitian

3. METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di habitat lamun Pulau Sapudi, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik penentuan lokasi

Fisheries and Marine Science Faculty Riau University ABSTRACT. 1). Students of the Faculty of Fisheries and Marine Science, University of Riau

sedangkan sisanya berupa massa air daratan ( air payau dan air tawar ). sehingga sinar matahari dapat menembus kedalam air.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian survei yaitu menelusuri wilayah (gugus

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif (Muhamad Ali, 1992). Jenis penelitian ini memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penentuan

Gambar 6. Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup manusia dengan meningkatnya pendapatan masyaraka Di sisi lain,

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode transek. Pengambilan sampel menggunakan metode eksploratif dengan pengamatan secara langsung di lapangan yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi objek penelitian pencemaran perairan dari logam berat Pb, Cd, dan Hg di Pantai perairan Lekok Kabupaten Pasuruan. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2013, pengambilan sampel dilaksanakan secara langsung di Pantai Lekok Kabupaten Pasuruan. Analisis kadar logam berat dan parameter fisik-kimia dilaksanakan di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang. 3.3 Alat dan Bahan Alat yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah ph meter, Termometer, DO meter, BOD meter, COD meter, GPS (Global Positioning System), refraktometer type S-50, sekop atau Ekman Dredge, botol atau kantong sampel, ice box, baki plastik, kertas label, kamera digital, spektrofotometer, kamera digital, blender, oven, hotplate, beaker glas, labu takar, vorteks dan kertas saring, kertas label, alat tulis, dan sieve net. 41

42 Bahan yang digunakan dalam penelitian ini, adalah formalin 5% untuk mengawetkan sampel, spesies dari kerang bulu (Anadara antiquata) dan kerang darah (Anadara granosa), air laut, sedimen, formalin. 3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Penentuan Lokasi Stasiun dan Plot penelitian ditentukan berdasarkan survai lapangan. Lokasi pengambilan sampel dibagi menjadi 5 stasiun. Jarak antara satu stasiun dengan stasiun lainnya adalah 5-10 km. Jarak tersebut berdasarkan keterwakilan lokasi sehingga ditetapkan sebanyak lima stasiun. Gambar 3.1 Stasiun Penelitian (Google Earth, 2013)

43 Tabel 3.1 Deskripsi Stasiun Penelitian No Stasiun Keterangan 1 Letak: Semedusari, kecamatan Lekok kabupaten Pasuruan Ordinat: 7 38'54.15"S 113 1'50.35"T Deskripsi: Stasiun I merupakan stasiun penelitian di pesisir pantai, yang mana terdapat aliran anak sungai yang bermuara ke laut. Stasiun I 2 3 Stasiun II Letak: Wates, kecamatan Lekok kabupaten Pasuruan Ordinat: 7 38'56.49"S 113 1'11.19"T Deskripsi: Stasiun II merupakan kawasan pesisir yang paling dekat dengan PLTU Grati Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan. Letak: Wates, kecamatan Lekok kabupaten Pasuruan. Ordinat: 7 39'10.25"S 113 0'29.78"T Deskripsi: Stasiun III merupakan stasiun yang terletak di daerah sekitar pemukiman 4 Stasiun III Stasiu IV Letak: Jatirejo, kecamatan Lekok kabupaten Pasuruan Ordinat: 7 39'20.92"S dan 112 59'29.32"T Deskripsi: Stasiun IV merupakan stasiun yang terletak di kawasan Pelabuhan dan sekitar TPI Kecamatan Lekok kabupaten Pasuruan

44 5 Letak: Tambak lekok kecamatan lekok kabupaten Pasuruan Ordinat:7 39'9.71"S 112 58'45.31"T Deskripsi: Stasiun V merupakan stasiun yang terletak dikawasan tambak, dekat dengan hutan mangrove dan industri. Stasiun V Setiap stasiun terdiri atas tiga garis transek kuadrat dengan tiga buah plot yang berukuran 1 x 1 meter. Jarak antar plot 2 meter sedangkan jarak tiap transek 20 meter. Garis transek ini tegak lurus dari bibir pantai pada passang tinggi menuju perairan pasang rendah. Penentuan transek mengacu pada Fachrul (2007), yang menyatakan bahwa dalam menetukan kuadrat transek pada ekosistem perairan pesisir pantai transek dipasang pada pasang surut. Gambar 3.2 Denah Stasiun Pengambilan Sampel 3.4.2 Pengambilan Sampel Pengambilan sampel kerang bulu (Anadara antiquata) dan kerang darah (Anadara granosa) dilakukan saat air surut di daerah intertidal. Sampel kerang tersebut diambil perplot dari 3 substasiun di bagian tengah subtasiun secara acak

45 terpilih (Purposive random sampling) dan menggunakan sekop atau tangan, setelah itu sedimen disaring dengan sieve net. Kerang bulu (Anadara antiquata) dan kerang darah (Anadara granosa) yang tersaring diambil dan dimasukkan kedalam kantong contoh berlabel, kemudian diberi pengawet formalin berkonsentrasi 5%. Pengambilan sampel air dan sedimen untuk analisis fisika-kimia dilakukan bersamaan dengan pengambilan sampel kerang bulu (Anadara antiquata) dan kerang darah (Anadara granosa). Sampel air dan sedimen diambil di setiap stasiun dan dimasukkan kedalam botol sampel berlabel yang sudah disiapkan. 3.4.3 Parameter Fisika-Kimia Perairan Parameter fisika kimia perairan yang di ambil pada penelitian ini merupakan parameter TSS, Suhu, ph, DO, BOD, COD, Bahan Organik, dan Salinitas. Analisis parameter fisika dan kimia perairan dilakukan di laboratorium Universitas Muhammadiyah Malang. 1.5 Metode Analisis Logam Berat Analisis logam berat Pb, Cd, dan Hg di dalam air laut, sedimen, dan kerang bulu dan kerang darah dilakukan di laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah dengan menggunakan metode Vogel s method untuk logam berat Pb dan Cd, dan metode penetuan Hg dengan menggunakan metode Gettler.

46 3.6 Analisis Data 3.6.1 Analisis Data Logam Berat Untuk melihat kondisi pencemaran logam berat di Pantai Lekok Kabupaten Pasuruan, adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Kriteria Baku Mutu Biota laut, Air laut, dan Sedimen (ppm) Logam Berat Biota Laut * AirLaut * Sedimen ** Timbal (Pb) 0,008 0,05 10-70 Kadmium (Cd) 0,001 0,01 0,1-2 Merkuri (Hg) 0,001 0,003 0,02-0,035 Keterangan: * = KEPMENLH nomor 51 tahun 2004 ** = RNO (Reseau National d Observation) Hasil data kadar logam berat kerang darah dianalisis dengan analisis deskriptif. Hasil analisis kadar logam berat Pb, Cd dan Hg dibandingkan dengan nilai ambang batas logam berat Pb, Cd, dan Hg yang dianjurkan oleh standart Indonesia yang dilaporkan oleh KEPMENLH nomor 51 tahun 2004 dan RNO (Reseau National d Observation). 1.6.2 Persamaan Korelasi Analisis data dengan korelasi menggunakan program SPSS 16.0. Hipotesis yang diuji adalah: H 0 = Tidak ada hubungan kandungan logam berat Pb, Cd, dan Hg pada air laut dan sedimen dengan kandungan logam berat Pb, Cd, dan Hg pada Kerang. H 1 = Ada hubungan kandungan logam berat Pb, Cd, dan Hg pada air laut dan sedimen dengan kandungan logam berat Pb, Cd, dan Hg pada Kerang.

47 Untuk menjawab hipotesis tersebut, langkah selanjutnya adalah melakukan uji korelasi pada kedua variabel tersebut. Korelasi bertujuan untuk mengukur seberapa kuat atau derajat kedekatan suatu relasi yang terjadi antar variabel serta ingin mengetahui kekuatan hubungan tersebut dalam koefisien korelasinya (r). Tabel 3.3 Koefisien Korelasi No Koefisien Korelasi Keterangan Korelasi 1 0 Tidak ada 2 0 0.25 Sangat lemah 3 0.25 0.50 Cukup 4 0.5 0.75 Kuat 5 0.75 0.99 Sangat kuat 6 1.00 Sempurna Disamping besarnya korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh dalam memberikan interpretasi. Tanda (+) positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan semakin tinggi pula. Sebaliknya jika tanda (-) negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Jika angka signifikansi 0.05 maka hubungan kedua variabel signifikan (H 1 diterima), sedangkan angka signifikansi 0.05 maka hubungan kedua variabel tidak signifikan (H 0 ditolak).