BAB I PENDAHULUAN. masing-masing seperti wisata budaya, wisata alam, wisata bahari, wisata

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Jalur kereta api jurusan Bandung-Cianju memiliki potensi cukup besar yang

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA KUNJUNGAN KERJA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS

BAB I Pengembangan Museum Kereta Api di Ambarawa Penekanan pada fasilitas museum yang Variatif dan atraktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lama semakin menunjukkan kemajuan di bidang industri pariwisata. Saat ini kota

Gambar 3.1 Peta Administratif Provinsi Jawa Tengah Sumber : diunduh pada tanggal 4 September 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. 1. Tingginya Mobilitas Penggunaan Jalan di Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

STUDI IDENTIFIKASI ATRAKSI WISATA RAWAPENING YANG DIMINATI PASAR WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SUSILOWATI RETNANINGSIH NIM L2D398188

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

IZIN USAHA JASA PARIWISATA

RESORT DAN SPA Sebagai Fasilitas Pengikat Paket Wisata Adventure di Ambarawa

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

PERANCANGAN VISUAL DESTINATION BOOK MUSEUM KERETA API AMBARAWA

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 6.1 Kesimpulan. 1. Rendahnya tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kulon Progo dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan waktu, sehingga kereta api sangat dapat diandalkan (reliable). Pesaing

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap kali Kraton melaksanakan perayaan. Sepanjang Jalan Malioboro adalah penutur cerita bagi setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat dapat dikatakan baik apabila transportasi tersebut dapat

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki potensi besar dalam lingkup pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. maksimum termanfaatkan bila tanpa disertai dengan pola operasi yang sesuai.

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan destinasi wisata yang sudah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam rutinitasnya membuat kegiatan berwisata menjadi kebutuhan yang penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Museum Indonesia mempunyai banyak tempat bersejarah dan banyak sekali

BAB V KESIMPULAN. membantu kemajuan perekonomian bagi masyarakat disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. daya tarik wisata, serta usaha terkait lainnya. Pembangunan kepariwisataan juga

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkeretaapian sebagai salah satu bagian dari angkutan darat, merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Bandung Barat adalah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, sebagai

BAB. I PENDAHULUAN. wilayah III (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) serta dikenal dengan

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan sebagai perjalanan wisata yang bertitik tolak dari pemikiran bahwa

BAB I PENDAHULUAN I.1

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API JAKARTA KOTA

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

I. PENDAHULUAN. budaya. Upaya-upaya penemuan dan pengembangan potensi-potensi tersebut,

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 dan tahun Bahkan pada tahun 2009 sektor pariwisata. batu bara, dan minyak kelapa sawit (Akhirudin, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi terbesar di Indonesia yang letak

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dekade terakhir ini, pariwisata menjadi sebuah kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi eksternal terdapat dua jalur dalam penerapannya, yaitu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam industri pariwisata dan terbukanya

HOTEL WISATA PEGUNUNGAN DI KAWASAN WISATA BATURADEN

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atas penyatuan minat dari negara anggota ASEAN untuk

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata adalah salah satu dari industri, yang mampu menyediakan pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

REDESAIN TERMINAL TERPADU KOTA DEPOK

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

BAB VI INFRASTRUKTUR

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain itu juga didukung oleh masyarakat lokal Bali yang ramah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan daya tarik agar orang-orang mau berkunjung. Obyek wisata dapat

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan pelestarian nilai-nilai kepribadian dan. pengembangan budaya bangsa dengan memanfaatkan seluruh potensi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman budaya, adat istiadat dan objek wisata yang dapat dikelola dan dimanfaatkan oleh daerahnya masing-masing seperti wisata budaya, wisata alam, wisata bahari, wisata rekreasi dan ada pula wisata kereta api yang tidak semua daerah di Indonesia memilikinya. Selain di Indonesia, negara lainpun memiliki wisata kereta api yang sudah dikelola dengan baik yang di setiap perjalanannya menawarkan keindahan alam yang alami maupun buatan yang dapat membuat wisatawan terkesan dan ingin mencobanya kembali. Seperti halnya di India kereta api wisata sangat diterima baik oleh masyarakatnya sebagai salah satu rekreasi yang menyenangkan dan paling bergengsi karena jenis lokomotif yang digunakan adalah lokomotif uap yang sudah berumur puluhan tahun sehingga memiliki nilai historis yang tinggi. Wisata kereta api di India memberikan paket perjalanan selama dua hari untuk mengunjungi objek-objek wisata yang berada di sepanjang jalur wisata. Untuk melakukan perjalanan ini wisatawan cukup membayar sebesar 10.000 ruppee dengan fasilitas dan pelayanan yang sangat esklusif. Selain di India, negara-negara lain yang memanfaatkan kereta api untuk perjalanan wisata adalah Singapura & Amerika Serikat, konsep

2 perjalanannya pun hampir sama yaitu dengan memberikan beberapa titik pemberhentian di objek-objek wisata alami maupun buatan. Indonesia sendiri sudah memiliki wisata kereta api yang sangat terkenal yaitu wisata kereta api Ambarawa yang berada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dan dikelola oleh PT. Kereta Api (Persero) dengan menggunakan jaringan rel yang tersisa. Wisata kereta api Ambarawa adalah wisata kereta api lok uap bergerigi yang beroperasi di lintas Ambarawa-Bedono yang jaraknya sekitar 35 kilometer dari Kota Semarang, Jawa Tengah. Wisata kereta api Ambarawa menjual panorama keindahan alam seperti Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu yang dapat disaksikan sepanjang perjalanan kereta tersebut. Selain itu, ada pula wisata kereta api Cepu di Blora yang dikelola oleh Perum Perhutani dengan memanfaatkan jalur rel yang biasa mengangkut potongan kayu jati. Wisata kereta api Cepu menawarkan paket wisata menuju objek wisata Gunung Bromo dan objek wisata menarik lainnya. Oktober 2009 yang lalu kota Solo telah meresmikan kegiatan wisata baru yang dapat dinikmati oleh masyarakat yaitu berwisata menggunakan kereta, nama kereta tersebut adalah Sepur Kluthku Jalandara. Wisata kereta api ini menggunakan lokomotif uap untuk melakukan perjalanan wisatanya, hal yang menarik lainnya dari wisata kereta api Sepur Kluthuk Jalandara adalah kereta ini merupakan kereta

3 uap satu-saatunya di dunia yang berjalan di rel tengah kota, kereta api ini berjalan dari stasiun Purwosari menuju stasiun Solo kota dan sebaliknya. Paket wisata yang ditawarkan wisata kereta apisepur Kluthuk Jalandara di setiap titik pemberhentian adalah Loji Gadrung, Museum Batik Danar Hadi, Kampung Seniman Kemlayan dan lainnya. Kehadiran wisata kereta api sebenarnya telah populer sejak masa perkeretaapian. Thomas Cooke, seseorang yang berkebangsaan Inggris telah melihat potensi angkutan yang nyaman dan cepat sebagai cara untuk menunjang kegiatan wisata, caranya yaitu dengan menawarkan wisata khusus seperti one day tour atau biaya murah pada hari atau musim tertentu. Selain itu perjalanan dengan menggunakan kereta api, wisatawan dapat terhindar dari kemacetan, bebas dari polusi dan hemat. Di Jawa Barat banyak obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan khususnya yang dilalui jalur kereta api. Perjalanan wisata dengan menggunakan kereta api tentu sangat dimungkinkan dan cukup berpotensi untuk menggabungkan beberapa potensi wisata yang ada di sekitar jalur itu selain menikmati perjalanan kereta api itu sendiri. Tahun 2009 yang lalu, rombongan Wakil Bupati Cianjur H. Dadang Sufianto bersama berbagai pihak terkait, seperti ITB, PT KA, Dinas Pariwisata, asosiasi travel, dan PHRI, berencana untuk menjadikan jalur Bandung-Cianjur menjadi jalur wisata. Objek wisata yang mereka bidik adalah Gunung Padang, Gunung Padang adalah sebuah situs

4 megalitikum dan keberadaan situs itu dinilai merupakan salah satu yang terbesar di ASEAN (Pikiran Rakyat, 25 February 2009). Mengetahui berita tersebut penulis sangat tertarik untuk melakukan penulisan terhadap kereta api jurusan Bandung-Cianjur sebagai bahan penulisan skripsi karena di Jawa Barat sendiri memang belum memiliki wisata kereta api dan jalur khusus untuk berwisata, mengingat banyak sekali objek-objek wisata yang sangat menarik disepanjang jalur ini seperti Situ Ciburuy, Perbukitan Karst Padalarang, Situs Gua Pawon, Sungai Citarum, Objek Wisata Cibodas, Danau Carita, Terowongan Lampegan, Situs Megalitikum Gunung Padang dan lain-lain sehingga sayang sekali jika hal ini tidak dikaji lebih dalam. Pada tahap observasi awal, penulis mencari tahu objek wisata apa saja yang berada di sepanjang jalur kereta api jurusan Bandung-Cianjur dan mewawancarai beberapa karyawan PT. Kereta Api DAOP II Bandung serta beberapa penumpang kereta api. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan pembagian kuesioner yang telah dilakukan oleh penulis terhadap minat masyarakat mengenai wisata kereta api, dapat diketahui bahwa masyarakat mendukung terhadap rencana PT. Kereta Api menjadikan kereta api jurusan Bandung-Cianjur menjadi jalur wisata. Mereka menyadari bahwa objek daya tarik wisata disekitar jalur kereta api jurusan Bandung-Cianjur sangat menarik karena memiliki nilai estetika seperti panorama alam yang indah, nilai historis

5 dan budaya selain itu wisata kereta api ini akan menambah jenis wisata di Jawa Barat dan dapat memperkaya wisata kereta api di Indonesia. Jalur kereta api jurusan Bandung-Canjur ini merupakan jalur yang bersejarah karena merupakan jalur pertama dan tertua di Jawa Barat sehingga sangat berpotensi untuk dijadikan jalur wisata terlebih lagi saat ini lintas cabang jalur kereta api Bandung-Cianjur hanya dilewati oleh satu kereta api saja sehingga apabila dijadikan jalur wisata maka kemungkinan besar tidak akan menghambat perjalanan kereta api lainnya. Untuk mewujudkan wisata kereta api jurusan Bandung-Cianjur tersebut sebaiknya PT. Kereta Api tidak hanya menyediakan jalurnya saja, sebaiknya PT. Kereta Api bekerjasama dengan pihak yang terkait seperti Dinas Pariwisata Seni dan Budaya agar wisata kereta api jurusan Bandung-Cianjur dapat tersusun dan terlaksana dengan maksimal sehingga dapat memperkaya wisata kereta api di Indonesia. Selain itu untuk lebih menarik minat masyarakat terhadap wisata kereta api maka sebaiknya PT. Kereta Api menyusun strategi dengan mengunakan pendekatan SWOT untuk mengetahui potensi dan kesiapan PT. Kereta Api yaitu dengan cara menyusun dan mengelola paket wisata, dengan disusun paket wisata tersebut maka dapat lebih menarik perhatian masyarakat sehingga perjalanan wisata ini dapat terorganisir dengan baik. Dengan adanya rencana tersebut dan disusunnya paket wisata tentunya akan mempermudah masyarakat untuk menikmati perjalanan wisata

6 mereka dengan menggunakan kereta api agar perjalanan ini menjadi lebih menarik dan terpola dengan baik. Dari hasil karya tulis ini penulis berharap dapat memberikan masukan atau bahan pertimbangan kepada pihak-pihak yang akan menjadikan kereta api jurusan Bandung-Cianjur menjadi jalur wisata di Jawa Barat, selain itu jalur wisata kereta api jurusan Bandung-Cianjur ini bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif atau bahan pertimbangan bagi wisatawan untuk berwisata dan membawa manfaat bagi semua pihak. Oleh karena itu penulis memilih judul Strategi Pengelolaan Paket Wisata Kereta Api Jurusan Bandung-Cianjur Sebagai Wisata Alternatif. B. Rumusan Masalah Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang di atas, maka penulis merumukan masalah dalam penulisan ini ke dalam pertanyan sebagai berikut : 1. Potensi apa saja yang terdapat di sepanjang jalur kereta api jurusan Bandung- Cianjur agar dapat menjadi jalur wisata? 2. Bagaimana kesiapan PT. Kereta Api dalam menyediakan kereta api jurusan Bandung-Cianjur menjadi wisata kereta api? 3. Jenis paket wisata apa yang relevan untuk kereta api jurusan Bandung- Cianjur sebagai wisata alternatif

7 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah penelitian diatas maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh penulis. Berikut adalah tujuan dari penelitian ini : 1. Mendeskripsikan potensi apa saja yang terdapat di sepanjang jalur kereta api jurusan Bandung- Cianjur agar dapat menjadi jalur wisata. 2. Mendeskripsikan kesiapan PT. Kereta Api dalam menyediakan kereta api jurusan Bandung-Cianjur menjadi wisata kereta api. 3. Menganalisis dan membuat jenis paket wisata apa yang relevan untuk kereta api jurusan Bandung-Cianjur sebagai wisata alternatif. D. Pembatasan Masalah Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis akan memfokuskan pada penyusunan strategi pengelolaan paket wisata kereta api jurusan Bandung- Cianjur sebagai wisata alternatif. E. Manfaat Penelitian Dalam penulisan karya ilmiah ini ada beberapa manfaat penelitian yang ingin diraih. Berikut adalah manfaat dari penelitian ini : 1. Sebagai bahan peningkatan wawasan pengetahuan untuk masyarakat, khususnya pada mahasiswa jurusan Manajemen Resort dan Leisure. 2. Dapat dijadikan masukan untuk para pengelola usaha perjalanan wisata.

8 3. Sebagai bahan referensi baru bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata yang lebih menarik dengan mengunakan jasa kereta api. 4. Sebagai bahan pertimbangan untuk PT. Kereta Api DAOP II Bandung dalam mengambil kebijakan dalam mengelola paket wisata kereta api jurusan Bandung-Cianjur sebagai wisata alternatif. F. Definisi Operasional Berikut adalah definisi operasional dari Strategi Pengelolaan Paket Wisata Kereta Api Jurusan Bandung-Cianjur Sebagai Wisata Alternatif. 1. Fokus penelitian dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat pada potensi wisata yang dimiliki selama perjalanan kereta api jurusan Bandung-Cianjur dan objek wisata apa saja yang dapat di akses oleh kereta api jurusan Bandung-Cianjur serta kendala yang di hadapai PT. Kereta Api dalam merealisasikan wisata kereta api jurusan Bandung- Cianjur. Ketiga hal tersebut menjadi fokus penelitian dikarenakan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam strategi pengelolaan paket wisata kereta api jurusan Bandung-Cianjur sebagai wisata alternatif. 2. Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama

9 dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, 1989:9). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. 3. Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata management. Menurut Winarno Hamiseno, Pengelolaan adalah substantif dari mengelola, sedangkan mengelola adalah suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan data, merencana, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian. Selanjutnya pengelolaan menghasilkan sesuatu dan sesuatu itu dapat merupakan sumber penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya (Arikunto, 1986:8). Sedangkan menurut pendapat Menurut Harsoyo (1977:121) pengelolaan adalah suatu istilah yang berasal dari kata kelola mengandung arti serangkaian usaha yang bertujuan untuk menggali dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan sebelumnya. 4. Kereta Api adalah salah satu alat transportasi darat yang dapat membawa penumpang sampai ditempat tujuan tanpa perlu memikirkan kemacetan jalanan. Saat ini kereta api telah dimanfaatkan menjadi salah satu transportasi untuk melakukan perjalanan wisata. Seperti

10 yang diungkapkan oleh Potten, sesuatu yang menyebabkan masyarakat memilih kereta api sebagia alat untuk melakukan perjalanan adalah dari segi kecepatan, biaya, kenyamanan, keamanan, kemudahan akses ke stasiun dan pelayanan. Untuk melakukan perjalanan wisata ini penulis memilih kereta api jurusan Bandung-Cianjur sebagai objek penulisan karena jalur ini merupakan jalur pertama di Jawa Barat yang dirintis tahun 1884 selain itu objek-objek wisata yang dapat dilihat disepanjang rel pun sangat menarik perhatian seperti perbukitan kapur yang sudah berumur 30 juta tahun. 5. Paket wisata adalah suatu rencana kegiatan wisata yang telah disusun secara tetap dengan harga tertentu yang mencakup transportasi, hotel atau akomodasi, obyek dan daya tarik wisata serta fasilitas penunjang lainnya yang tertera dalam perjanjian paket wisata tersebut. Sedangkan menurut Desky (2003 : 23) paket wisata merupakan perpaduan beberapa produk wisata minimal dua produk, yang dikemas menjadi satu kesatuan harga yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. 6. Wisata alternatif adalah wisata pilihan dimana wisatawan dapat memilih langsung jenis wisata apa yang wisatawan inginkan dengan tujuan untuk melihat-lihat berbagai tempat atau suatu kota baik di dalam negeri maupun diluar negeri. Sedangkan menurut pendapat lain wisata alternatif merupakan suatu bentuk kegiatan kepariwisatan yang tidak merusak lingkungan, berpihak pada ekologis dan menghindari

11 dampak negatif dari pembagunan pariwisata berskala besar yang dijalankan pada suatu area yang tidak terlalu cepat pembangunannya. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa penulis akan membahas mengenai strategi yang tepat dalam mengelola paket wisata yang dikemas sedemikian rupa dengan mengunakan transportasi kereta api khususnya kereta api jurusan Bandung-Cianjur sebagai wisata alternatif dari kejenuhan wisata kota Bandung seperti wisata belanja, wisata kuliner dan wisata alam disekitar Bandung.