BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini akan membahas mengenai Tingkat Pengetahuan. Komunitas Wirausaha Bersinar Surabaya Mengenai Isi Pesan Spanduk

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang di dapat peneliti mengenai Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

PENGETAHUAN NASABAH BANK SAMPAH BINTANG MANGROVE MENGENAI ISI PESAN PADA BANNER

BAB I PENDAHULUAN. penting di setiap perusahaan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta. PR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI. Lobby dan dimensi komunikasi. Public Relations. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM.

BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan oleh masing-masing perusahaan. Saat ini, Corporate Social

ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. PLN PERSERO DI SURABAYA DALAM PEMBERDAYAAM USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) ABSTRAKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan utama

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang tentunya banyak perusahaan yang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan penyakit menular. Manakala perusahaan berdiri di lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan hakikat manusia pada dasarnya untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan orang lain untuk dapat hidup secara normal. Kesosialan manusia itu menuntut manusia untuk hidup bermasyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim

Effendy menyatakan bahwa efek komunikasi diklasifikasikan menjadi tiga yaitu, efek kognitif (pengetahuan), efek afektif (emosional), dan efek konatif

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam upaya bertahan bahkan bertumbuh di era globalisasi ini, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

Metodologi Penelitian Kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan rasa kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. positif perusahaan atau produk yang pada akhirnya berdampak pada persepsi

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Harold Lasswell dalam (Mulyana, 2010: 69), proses komunikasi dapat dijelaskan dengan rumusan sebagai berikut:

Komunikasi Politik & Rekrutmen Politik. Pertemuan 11-12

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERTENTU DI JAWA TIMUR

BAB V PENUTUP. go public pertama kali. PT. Bank mandiri (PERSERO) Kanwil VIII Tbk Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan

STIKOM SURABAYA BAB II. PROFIL PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR. 2.1 Sejarah dan perkembangan Sejarah PLN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus acuan bertindak bagi para staf atau professional Public Relations (PR)

BAB I PENDAHULUAN. Program Corporate Social Reponsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban

Relations dalam publik ini adalah membina suatu hubungan yang baik dengan publik yang berada diluar organisasi yang mempunyai hubungan dengan organisa

BAB IV PENUTUP. Evaluasi pelaksanaan program Corporate Social Responsibility PT PLN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

YOHAN YOMI HATUSUPY NRP

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1

membangun imej positif di Desa Muara?

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dalam suatu negara bukan merupakan tanggung

Konsep-Konsep Periklanan

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEWAJIBAN PERUSAHAAN GO PUBLIC

BAB I PENDAHULUAN I.1.

NOMOR 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bersifat jangka panjang. Untuk itu dibutuhkan proses komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 7 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini, akuntansi konvensional hanya menyediakan informasi bagi


BAB I PENDAHULUAN. berberapa kebijakan dan etika bisnis. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan beasiswa bagi pelajar atau pekerja yang berprestasi, disebabkan oleh aktifitas dari kegiatan produksi perusahaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisis terhadap Strategi Community Relations Sebagai Penguatan Brand Image

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

DASAR DASAR KOMUNIKASI ORGANISASI

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. PT. Bank Central Asia, Tbk, atau lebih akrab disebut BCA. BCA

MEDIA KOMUNIKASI JENIS (3) BENTUK (4) JANGKAUAN (2) Rabu, 28 Oktober 2015 Class B -KOMUNIKASI Pertemuan 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan

BAB II PELAKSANAAN PKL. Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini membahas mengenai pengetahuan Nasabah Bank Sampah Bintang Mangrove mengenai isi pesan pada banner kegiatan CSR PT. PLN (Persero) Distribusi Jatim di Gunung Anyar Tambak Surabaya. Salah satu teori yang terdapat di ilmu komunikasi adalah teori yang dimiliki oleh Harold Lasswell. Teori Lasswell ini berbunyi who says what in which channel to whom with what effect? atau siapa mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa? (Effendy, 1993, P.253). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui suatu efek yang terjadi kepada seseorang pasca menerima sebuah pesan. Efek yang dihasilkan pada penelitian ini adalah efek kognitif yang berhubungan dengan pengetahuan. Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi yang tersimpan dalam ingatan sehingga tingkat pengetahuan dapat didefinisikan sebagai seberapa banyak informasi yang tersimpan dalam ingatan seseorang ketika seseorang menerima sebuah informasi, apakah tinggi, sedang atau rendah, yang dapat diukur dengan menilai secara langsung isi ingatan (Engel, 1994, P.337). Salah satu metode yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan tentunya memenuhi tuntutan serta kebutuhan stakeholder adalah melalui kegiatan corporate social responsibility (Prajarto, 2012, P.XVI). Salah satu perusahaan di Indonesia

2 yang juga merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melaksanakan kegiatan CSR adalah PT. PLN (Persero) di Distribusi Jawa Timur. PT. PLN Persero memiliki kegiatan usaha berupa menyediakan usaha penyediaan listrik, menjalankan usaha penunjang listrik dan berbagai kegiatan lain yang berhubungan dengan listrik (Company Profile PT. PLN Persero, 2013, P.4). Sebagai salah satu perusahaan BUMN, terdapat faktor kebijakan pemerintah yang membuat perusahaan BUMN wajib menyelenggarakan kegiatan CSR. Bahkan, sangat dimungkinkan bahwa potensi pemberian donasi sosial perusahaan-perusahaan BUMN lebih besar dibandingkan perusahaan-perusahaan swasta (Wibisono, 2007, P.89). PT. PLN (Persero) melaksanakan kegiatan CSR dengan tujuan yaitu mewujudkan hubungan yang harmonis antara perusahan dengan masyarakat, membantu dan mengembangkan usaha kecil dan koperasi yang mandiri dan profesional serta memelihara kelestarian lingkungan hidup mulai dari kualitas hidup masyarakat yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan (Company Profile PT. PLN Persero, 2013, P.13). Berdasarkan tujuan tersebut maka PT. PLN (Persero) menyusun dan melaksanakan program tanggung jawab perusahaan yang melibatkan dan memberikan nilai tambah bagi konsumen, karyawan, mitra bisnis, pemegang saham, komunitas sekitar, bagi bangsa dan lingkungan hidup (Company Profile PT. PLN Persero, 2013, P.13). PT. PLN (Persero) memiliki beberapa program CSR diantaranya yaitu community relations, community services, community empowering,

3 program desa mandiri energi, pembangkit listrik biogas, pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), pendidikan dan penyuluhan, pelestarian alam (penghijauan), program pengembangan masyarakat, program kemitraan (PK) dan program bina lingkungan (www.pln.co.id). Salah satu program CSR Bina Lingkungan yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) dengan mengangkat pesan Bayar Listrik dengan Sampah dan PLN Peduli Lingkungan yang terdapat di Bank Sampah Bintang Mangrove yang beroprasi di Gunung Anyar Tambak Surabaya. Berdasarkan informasi yang diakses oleh peneliti melalui website PT. PLN (Persero), PLN.co.id pada tanggal 9 desember 2014 pukul 18:21 WIB, kegiatan CSR ini adalah program KAWASAN BERSINAR (BERSih lingkungannya, benar listriknya) dengan membuka Bank Sampah. Gambar 1.1: Poster mengenai kegiatan Bank Sampah yang terdapat di website PT. PLN (Persero) Sumber : PT. PLN (Persero) 2014.

4 Bank Sampah milik PT. PLN (Persero) yang beroprasi di Kampung Gunung Anyar Tambak Surabaya, awal mula pendiriannya diilhami oleh kondisi tanaman mangrove yang setiap tahun ditanam oleh PT. PLN (Persero) sering mati akibat dari banyaknya lilitan sampah sehingga tanaman mudah terbawa arus. Selama ini, proses pembersihan sungai dilakukan melalui kerja bakti dengan membayar warga setempat dengan fee tertentu secara terus menerus (www.pln.co.id). Menurut Chusniyati selaku koordinator dan pengurus harian Bank Sampah Bintang Mangrove, perkenalan dengan PT. PLN (Persero) terjadi pada tahun 2010 melalui program penanaman mangrove yang dilakukan di Komplek Ekowisata Mangrove Gunung Anyar Surabaya. PLN kan ngomong-ngomong ke saya sungai depan itu kotor sekali kemudian ngomong sama saya gimana kalo warganya disuru kerja bakti soalnya kan kotor sekali. (Chusniyati, 3/1/2015, Pengurus Bank Sampah Bintang Mangrove). Berdasarkan informasi yang diakses oleh peneliti melalui website PT. PLN (Persero) PLN.co.id pada tanggal 9 desember 2014 pukul 18:30, melihat peluang mengenai sampah yang terdapat di kawasan mangrove dan juga guna menyelesaikan permasalahan secara permanen, maka muncul ide dari tim CSR-Bina Lingkungan PT. PLN (Persero) untuk mendirikan Bank Sampah dan mulai melakukan pendekatan kepada warga sekitar untuk merintis berdirinya Bank Sampah di tepi sungai. Bank Sampah Bintang Mangrove sendiri telah beroperasi sejak tahun 2012.

5 Gambar 1.2: Bank Sampah Bintang Mangrove Sumber: Dokumentasi Pribadi Peneliti Meskipun Bank Sampah Bintang Mangrove ini baru berdiri ± selama 3 tahun, tetapi program ini telah berhasil membawa PT. PLN (Persero) meraih penghargaan sebagai Pelopor Pengelolaan Sampah melalui kegiatan CSR Bank Sampah pada tahun 2013 yang diberikan oleh LA TOFI School of CSR (www.pln.co.id). Penghargaan kedua juga berhasil diraih oleh PT. PLN (Persero) melalui kegiatan CSR Wirausaha Bersinar kegiatan Bank Sampah yang diperoleh dari CSR Award 2014 (Ro, kabargress.com, 2014). Setelah program Bank Sampah ini berjalan, PT. PLN (Persero) melakukan komunikasi kepada warga dengan cara mendirikan gerbang selamat datang, menyediakan kendaraan untuk mengambil sampah di rumah nasabah yang tidak sempat untuk menyetorkan sampah di Bank Sampah secara langsung, menyediakan satu perahu, membuat tugu, meletakkan beberapa banner, sticker, memfasilitasi timbangan untuk menimbang sampah, membangun MCK dan jembatan menuju kawasan mangrove.

Sampah Gambar 1.3: Banner yang bertuliskan Bayar Listrik dengan 6 Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti Gambar 1.4: Banner yang bertuliskan PLN Peduli Lingkungan Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti

7 Media komunikasi yang digunakan oleh perusahaan untuk menyampaikan maksud/pesan dari kegiatan Bank Sampah ini yaitu bayar listrik dengan sampah. Media komunikasi yang digunakan merupakan media komunikasi below the line. Below the line sendiri memiliki pengertian yaitu media yang digunakan bagi penyampaian pesan namun media tersebut tidak bersifat massa, serta dalam pemasangan pesan tersebut tidak memberikan komisi kepada perusahaan periklanan (Widyatama, 2011, P.34). Media komunikasi below the line yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jatim adalah banner. Banner adalah salah satu media advertising luar ruang. Banner merupakan periklanan yang dicetak pada kertas atau kain (Marsh, O Connors, Tsvhashe, 2007, P.35). Banner yang terdapat di Bank Sampah Bintang Mangrove memiliki pesan yang menyampaikan tujuan PT. PLN (Persero) Distribusi Jatim yaitu PLN Peduli Lingkungan dan Bayar Listrik dengan Sampah. Banner yang terdapat di lokasi Bank Sampah Bintang Mangrove digunakan untuk mengkomunikasikan pesan kepada masyarakat sekitar wilayah Gunung Anyar Tambak khususnya para nasabah Bank Sampah Bintang Mangrove. Nasabah merupakan masyarakat yang menjadi penyetor sampah secara tetap dan mengikuti program-program yang terdapat di Bank Sampah Bintang Mangrove. Berdasarkan fenomena diatas seperti keberhasilan Bank Sampah Bintang Mangrove dalam meraih penghargaan di bidang CSR dengan pola komunikasi yang sederhana kepada masyarakat dalam menyampaikan pesan dari kegiatan ini yaitu dengan menggunakan banner, peneliti tertarik untuk melihat bagaimanakah pengetahuan yang dimiliki oleh nasabah Bank

8 Sampah Bintang Mangrove mengenai isi pesan pada banner kegiatan CSR PT. PLN (Persero) Distribusi Jatim di Gunung Anyar Tambak Surabaya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Teori Lasswell yang berbunyi who says what in which channel to whom with what effect? atau siapa mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa? (Effendy, 1993, P.253). Teori Lasswell ini merupakan unsur-unsur dari proses komunikasi diantaranya komunikator, pesan, media, komunikan dan efek (Effedy, 1993, P.253). Komunikator pada penelitian ini sesuai dengan teori yang dimiliki oleh Lasswell adalah PT. PLN (Persero) Distribusi Jatim melalui kegiatan CSR-nya yang mengirimkan pesan yaitu bayar listrik dengan sampah dan PLN Peduli Lingkungan dengan menggunakan media komunikasi lini bawah atau below the line berupa banner kepada komunikan yaitu nasabah Bank Sampah Bintang Mangrove dengan efek dari proses komunikasi tersebut adalah pengetahuan nasabah Bank Sampah Bintang Mangrove mengenai isi pesan pada banner kegiatan CSR PT. PLN (Persero) Distribusi Jatim di Gunung Anyar Tambak Surabaya. Dikarenakan penelitian ini hanya untuk mengetahui pengetahuan nasabah Bank Sampah Bintang Mangrove mengenai isi pesan pada banner kegiatan CSR PT. PLN (Persero) Distribusi Jatim di Gunung Anyar Tambak Surabaya maka peneliti hanya akan meneliti permasalahan sampai tingkat efek kognitif saja karena menurut Notoadmojo yang dikutip oleh A. Wawan dan Dewi M dalam bukunya yang berjudul Teori & Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia, Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Wawan, 2010, P.12).

9 Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk melakukan pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa. Metode penelitian pada penelitian ini adalah penelitian survey karena data yang digunakan dikumpulkan berdasarkan sampel terpilih dari keseluruhan jumlah populasi. I.2 Rumusan Masalah Bagaimanakah pengetahuan nasabah Bank Sampah Bintang Mangrove mengenai isi pesan pada banner kegiatan CSR PT. PLN (Persero) Distribusi Jatim di Gunung Anyar Tambak Surabaya I.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengetahuan nasabah Bank Sampah Bintang Mangrove mengenai isi pesan pada banner kegiatan CSR PT. PLN (Persero) Distribusi Jatim di Gunung Anyar Tambak Surabaya I.4 Batasan Penelitian Penelitian ini memiliki batasan yang bertujuan agar pembahasan tidak terlalu meluas dan lebih terarah. Batasan dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. 2. Objek pada penelitian ini adalah pengetahuan mengenai isi pesan pada banner kegiatan CSR PT. PLN (Persero) Distribusi Jatim di Gunung Anyar Tambak Surabaya 3. Subjek pada penelitian ini adalah nasabah Bank Sampah Bintang Mangrove.

10 I.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis : Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya kajian ilmu komuikasi yang menjelaskan mengenai analisis efek komunikasi terhadap suatu fenomena, selain itu penelitian ini diharapkan berguna dan dapat dijadikan sebagai referensi penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terhadap suatu fenomena terutama yang berhubungan dengan suatu pesan pada banner dari kegiatan CSR.