BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Hogdes (2000: XII) bahwa pukulan backhand merupakan setiap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Permainan tenis meja masuk di Tanah Air kurang lebih pada tahun Olahraga ini dibawah oleh

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Tenis Meja Tenis meja adalah olahraga permainan yang menggunakan meja sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak. perkembangan jiwa anak (Agus Margono, dkk., 2011).

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. permainan tenis meja dikenal bangsa Indonesia kira-kira pada tahun 1930.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik Rakyat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PUKULAN BACKHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LIMBOTO JUNAIDI

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. depan, dengan posisi tangan seperti berjabat tangan bila menggunakan pegangan shakehand

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. karet) dan bola sebesar jeruk nipis. Ditengah-tengah meja terbentang tegak lurus

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. permainan yang cukup digemari di dunia, disamping olahraga lainnya seperti

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. serta raket dan bola sebagai alatnya. Sedangkan menurut Depdiknas (2003:

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PUKULAN SMASH PADA PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI METODE DISCOVERY SISWA KELAS VIII SMP 1 TAPA

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya maksud permainan tenis adalah untuk berolahraga. Tapi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pada zaman sekarang umumnya disibukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, manusia kurang menyadari bahwa pentingya aktivitas

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang mempunyai tujuan yang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. dengan menggunakan shutllecock (bola) dan raket sebagai alat untuk memukul

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

TENIS MEJA. Materi Tenis meja Kelas X 1 Tahun 2015 design by Bramasto

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebagai lapangan yang dibatasi oleh jaring (net) yang menggunakan bola

HUBUNGAN PUKULAN FOREHAND,

TEKNIK DASAR BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rahmat Hidayatuloh, 2013

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SERVIS FOREHAND TOPSPIN DALAM PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VII DI SMP N 1 LIMBOTO

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

TENIS MODUL 3. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB I PENDAHULUAN. adalah adanya Klub Jusma Table Tennis School. Klub ini melahirkan pemain. terus-menerus dan bertahap di Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN TES FOREHAND SMASH DARI JAMES POOLE UNTUK CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

HUBUNGAN FOOTWORK DAN PUKULAN DENGAN KEMAMPUAN BERMAIN TENIS MEJA MAHASISWA UKM TENIS MEJA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. pengembalian smash yang baik bisa menjadi serangan balik.

II. TINJAUAN PUSTAKA. direncanakan secara sistematik, terencana dan terarah yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hampir semua negara menaruh perhatiannya terhadap olahraga. Hal ini

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan Takraw berarti bola atau barang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara

a. Pengertian Permainan Tenis Meja

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: INDRA NIM. A1D PROGAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRAPYAK KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PUKULAN LOOP DRIVE FOREHAND TENIS MEJA DI PTM TRI DHARMA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB II TINJAUAN TEORETIS

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. luar lapangan, dengan lapangan yang dibatasi garis-garis dalam ukuran panjang

PENGARUH LATIHAN POSISI BERUBAH DAN TETAP TERHADAP HASIL DROPSHOT

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan

PENGEMBANGAN INSTRUMEN KEMAMPUAN KETEPATAN FORE HAND, BACKHAND DRIVE DALAM PERMAINAN TENIS MEJA

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS LOB DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS. Oleh:

PENGARUH LATIHAN SMASH SASARAN TETAP DAN SASARAN BERUBAH TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SMASH PADA ATLET BULUTANGKIS DI PB AC QUALITY YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Tenis meja atau sering di sebut dengan ping pong merupakan sebuah merek

BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. sesungguhnya akandigunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. benar, diperlukan beberapa teknik dan taktik jitu. Dengan teknik dan taktik yang

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

perkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton.

SUMBANGAN TINGGI BADAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DENGAN KETERAMPILAN DROPSHOT FOREHAND PADA ATLET BULUTANGKIS DI PB PANDIGA YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga tenis meja merupakan olahraga yang cukup banyak. peminatnya di Indonesia. Dengan semakin banyaknya klub tenis meja di

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritis a) Pukulan backhand Menurut Hogdes (2000: XII) bahwa pukulan backhand merupakan setiap pukulan yang dilakukan dengan bat yang digerakkan ke arah kiri siku untuk pemain yang menggunakan tangan kanan, dan kebalikannya bagi pemain yang menggunakan tangan kiri. Selanjutnya Lucas (2008: 122) mengatakan bahwa pukulan backhand adalah pukulan untuk mengembalikan bola yang dipukul kearah sebelah kiri dari pemain tangan kanan. sedangkan menurut Sutono (2010: 44) pukulan backhand adalah sebuah pukulan dimana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan. Menurut (Iwan, 2007) Pukulan backhand adalah pukulan di mana waktu memukul bola posisi telapak tangan yang memegang bet/raket menghadap ke belakang atau posisi punggung tangan yang memegang bet/raket menghadap ke depan. www.undiksha.ac.id/e-learning/staff/dsnmateri/4/1-145.pdf Pukulan backhand dilakukan jika bola berada disebelah kiri badan. Cara melakukannya pertama rendahkan posisi tubuh lalu gerakkan tangan kearah pinggang sebelah kiri jika tidak kidal, dengan sudut siku sembilan puluh derajat. Gerakkan tangan dan bet kearah depan, jaga siku agar tetap sembilan puluh derajat dan bet tetap lurus. http://teknikdasarbermaintenismeja.blogspot.com/2010, 5

6 Menurut Sutarmin (2007: 21) pukulan backhand merupakan pukulan yang pada waktu memukul bola posisi tangan yang memegang bet/raket menghadap kebelakang, atau posisi punggung tangan yang memegang bet/raket menghadap ke depan. Selanjutnya Harmiyati (2008: 3) pukulan backhand adalah pukulan dengan bidang perkenaan bola pada bagian belakang bet dan arah gerakan dari kiri ke kanan bagi pemain yang memegang dengan tangan kanan. Adapun tata cara melakukan pukulan backhand adalah sebagai berikut : 1) Sikap awal gerakan lengan a. Lengan atas tidak terlalu lurus ke bawah, juga tidak mengarah horizontal ke depan tetapi menyerong b. Lengan bawah membentuk sudut kecil dengan lengan atas, posisi bet terbuka selama melakukan pukulan 2) Gerakan memukul Gerakan memukul dilakukan dari arah belakang kedepan dan dari kiri ke kanan. 3) Sikap akhir gerakan lengan a. Setelah bet mengenai bola, gerakan diteruskan secara rileks sehingga bet berada di depan badan b. Perkenaan bola dengan bet tergantung pada kecepatan permainan yang dilakukan c. Bola yang datangnya pelan dipukul ketika mencapai titik tertinngi, tetapi apabila datangnya cepat di pukul sebelum mencapai titik tertinggi. Untuk lebih jelasnya lihatlah gambar berikut ini :

7 Gambar 3 Cara pukulan backhand (Sutarmin:2007) b) Kelentukan Pergelangan Tangan Kelentukan pergelangan tangan yang dimaksud di sini adalah kelentukan pergelangan dalam melakukan pukulan backhand di mana perkenaan bola dengan bet disentuh secara horisontal dengan kuat pada bagian depan tangan serta tubuh ikut di gerakan selain itu pinggul dan pinggang serta bahu diputar kearah depan. Hal ini dimaksud agar dapat menghasilkan pukulan backhand yang keras dan mematikan serta dapat di tempatkan ke segalah arah. Faktor kelentukan juga sangat penting dan merupakan kebutuhan yang harus dimiliki setiap pemain tenis meja. Berpikir dan bereaksi yang cepat adalah hal yang perlu dikoordinasikan dan saling mempengaruhi antara kelentukan pergelangan tangan dengan ketepatan melakukan pukulan backhand. Mereka yang sudah mampu mengkoordinasikan gerakan tersebut sudah tentu tidak akan kesulitan melakukan pukulan backhand dan pada akhirnya dapat memainkan bola dari setiap bagian meja kiri, tengah maupun kanan, hal ini terlihat bahwa apabila kelentukan pergelangan tangan dan ketepatan melakukan pukulan backhand yang

8 terlatih bola dapat terkontrol secara sempurna. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelentukan pergelangan tangan adalah persyaratan yang diperlukan secara anatomi bagi berlangsungnya gerakan dalam olahraga, serta mampu memanfaatkan sepenuhnya suatu pukulan backhand yang tepat pada sasaran yang diinginkan. Kelentukan menurut (Ignatius, 2011) adalah kemampuan seseorang untuk menggerakkan tubuh dan bagian-bagian tubuh dalam suatu ruang gerak yang seluas mungkin. Kelentukan pergelangan tangan dapat diukur dengan melakukan gerakan fleksi tangan semaksimal mungkin dan dapat diukur dengan mistar satuan panjang adalah cm. Data yang diambil berskala interval. http://ignatiusangker.blogspot.com/2011/04/hubungan-antara-kelentukanpergelangan.html sebagai komponen fisik yang sangat berperan dalam menciptakan prestasi optimal, kelentukan (flexibility) juga merupakan faktor penting. Seseorang yang memiliki tingkat kelentukan yang tinggi, memungkinkan untuk dapat bergerak secara lebih leluasa dan halus dengan penggunakan energi yang sedikit. Kelentukan menurut Setiawan (2010: 114) adalah kemampuan seseorang untuk dapat melakukan gerak dengan ruang gerak seluas-luasnya dalam persendiannya. Faktor utama yang menentukan kelentukan seseorang ialah bentuk sendi, elastisitas otot, dan ligamen. Selanjutnya, menurut Subarjah, Kelentukan adalah kemampuan melakukan gerakan persendian seluas-luasnya dan keelastisan otototot disekitar persendian (dalam http://file.upi.edu/direktori/fpok/ Jur.Pend.Kesehatan-Rekreasi/Herman-Subarjah/Latihan-Kondisi-Fisik.pdf).

9 Hal senada dikatakan Hendrajadja, dan Riyanto (2009: 11), kelentukan selalu dikaitkan dengan ruang gerak sendi dan elastisitas otot, tendon, dan ligamen. Dengan demikian, orang yang lentur adalah yang memiliki ruang gerak luas dalam sendi-sendinya dan yang mempunyai otot yang elastis. Selanjutnya, dalam buku hasil Mukhtamar XIII Tapak Suci Putera Muhammadiyah (2006: 28) tertulis bahwa kelentukan ialah kemampuan sendi untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi secara maksimal. Kelentukan menunjukkan besarnya pergerakan sendi secara maksimal sesuai dengan kemungkinan gerakan (range of movement). Kelentukan diartikan sama dengan keleluasaan atau kemudahan gerakan, terutama pada otot-otot persendian. Dengan tujuan agar alat-alat pada sendi tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa, tanpa ada gangguan yang berarti (Muhajir: 2006: 62). Menurut Sudrajat (dalam http://ignatiusangker.blogspot.com/2011/04/hubunganantara-kelentukan-pergelangan.html) kelenturan adalah kelembutan otot dan kemampuannya untuk meregang cukup jauh. Selain itu F. Haag (online, 2010) mengatakan bahwa : kelentukan merupakan persyaratan yang dibutuhkan secara anatomi bagi berlangsungnya gerak dalam olahraga untuk memanfaatkan gerak sendi ke segala arah. Dengan demikian berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kelentukan pergelangan tangan turut menunjang dalam melakukan pukulan backhand dalam permainan tenis meja.

10 Sidik (dalam http://www.koni.or.id/files/documents/journal/1.panduan- Pelatihan-Olahraga-Untuk-Usia-Sekolah(6-18Tahun). pdf mengemukakan hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan latihan fleksibilitas pada anak usia muda adalah: (a) rencanakan program latihan yang akan diterapkan; (b) persiapkan fasilitas yang akan digunakan untuk membantu proses dan memperhatikan kenyamanan dan keamanannya; (c) yakinkan bahwa kondisi anak baik untuk melakukan aktivitas latihan; (d) apabila anak dalam jumlah yang cukup banyak maka pengaturan situasi perlu diperhatikan agar tetap ada dalam pengawasan; (e) memberikan contoh gerakan yang benar dan dengan ketentuan yang jelas dan mudah dipahami (tugas gerak yang jelas dan mudah) oleh anak; (f) perhatikan sistematika gerakan demi gerakan; (g) gerakan yang salah harus sesegera mungkin diperbaiki malalui pendekatan yang tepat; dan (h) untuk mendapatkan retensi yang baik lakukan dengan pengulangan yang cukup dan tidak terlalu banyak gerakan. Berdasarkan deskripsi di atas diperoleh pengertian bahwa kelentukan merupakan kemampuan melakukan gerakan dalam ruang gerak seluas-luasnya dalam persendian.kelentukan ini ditentukan oleh sendi, tendon, dan ligamen. Agar seseorang memiliki kelentukan yang baik, perlu diperhatikan langkahlangkah atau cara melatihnya. Kelentukan pergelangan tangan adalah efektivitas penguluran bagian tubuh yaitu pergelangan tangan, yang dinyatakan oleh alat goniometer.

11 c) Ketepatan Menurut M. Sajoto (dalam Hartono. 2010 : 18) pengertian ketepatan adalah kemampuan diarahkannya sesuatu gerakan kesuatu sasaran sesuai tujuannya. Sedangkan ketepatan (akurasi) adalah kesamaan atau kedekatan suatu hasil pengukuran dengan angka atau data yang sebenarnya (true value / correct result). Adam Wiryawan ( online 2011). Selanjutnya Akurasi (ketepatan) (Hardipurba,online 2009) seberapa dekat suatu angka hasil pengukuran terhadap angka sebenarnya (true value atau reference value). Dan Suerce keraf (online 2010) berpendapat Bahwa Ketepatan adalah gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar seperti apa yang dipikirkan oleh penulis. Ketepatan adalah Informasi mengenai kondisi dan posisi harus secara cepat dan tepat waktu. Rini dwiyanti (online 2010). Ketepatan melakukan pukulan backhand (Lamunde online 2011) adalah kemampuan untuk melakukan pukulan backhand dimana salah satu tangan memegang bet dan tangan yang lain memegang bola. Bola dilepas dan dipukul kearah sasaran yang akan dituju, yakni pada meja yang vertikal dan jatuhnya pada meja yang horisontal. Hasilnya dapat dilihat pada skor ketepatan melakukan pukulan backhand yang masuk selama 30 detik. Satuan waktu adalah detik, dan yang diambil berskala interval. Accuracy ( Ketelitian / Ketepatan ) Adalah kemampuan seseorang untuk menguasai gerakan yang terkontrol terhadap suatu sasaran (menembak, menusuk). http://aglan-love.blogspot.com/2011/12/latihankondisi-fisik.html.

12 Untuk melakukan ketepatan pukulan backhand di butuhkan konsentrasi. Konsentrasi menurut (Abu Daud, 2010) adalah pemusatan perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang di nyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar (Ubaydillah, 2007) berpendapat bahwa konsentrasi adalah penggunaan yang profesional terhadap pikiran untuk bisa fokus pada sasaran yang kita inginkan. Ini berarti konsentrasi itu adalah jalan tengah (the proper way) diantara dua sisi yang ekstrim yaitu : distraksi dan tensi (tension) kalau kita tegang, biasanya bukan konsentrasi yang muncul, tetapi adalah over-concentration (pandangan sempit). Sebaliknya bila kita kena distraksi.sesuatu yang tidak penting, tidak mendesak dan tidak prioritas untuk kita pikirkan, maka under-concentration (ngelantur). Dalam konsentrasi juga di perlukan percaya diri agar tetap fokus. Percaya diri (self confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang efektif (Chief editor, 2008). Selanjutnya percaya diri menurut (Arya utama, psikologi, 2009) merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud.mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya. Dari beberapa pendapat, di jelaskan keempat pengertian tersebut jika mampu menguasainya saat melakukan pukulan pada permainan tenis meja secara otomatis akan tepat sasaran.

13 d) Pengertian Tenis Meja tenis meja adalah sejenis olahraga dan permainan in door yang populer. Pemain akan memukul bola yang mondar-mandir di atas sebuah meja yang memiliki jaring di tengahnya menggunakan pemukul atau bet. Pemain hanya bisa memukul bola tersebut setelah bola dipantulkan sekali di bagiannya, dan harus mengembalikannya agar pantulan ke bagian lawan. Permainan ini bisa dimainkan secara tunggal atau ganda. Permainan ini cepat dan membutuhkan reaksi cepat. Permainan yang mahir bisa memberikan "putaran" pada bola, yang membuatnya memantul pada arah yang sulit diperkirakan, sekaligus sulit dibalas. Tenis meja adalah olahraga permainan yang menggunakan meja sebagai tempat untuk memantulkan bola. Bola yang dipukul harus melewati net yang dipasang pada bagian tengah lapangan. Permainan ini berlaku untuk putra dan putri dengan bentuk tunggal (single), ganda (double), dan ganda campuran (mix double), (Margajaya, 2008: 1). Tenis meja adalah suatu permainan yang menggunakan meja sebagai lapangan yang dibatasi oleh jaring (net) yang menggunakan bola kecil yang terbuat dari celluloid dan permainannya menggunakan pemukul atau yang disebut bet (Depdiknas, 2003 : 3). Selanjutnya, Pengertian tenis meja secara sederhana adalah sebuah permainan bola kecil yang dilakukan di lapangan berupa meja yang pada umumnya dilakukan 2 orang atau 4 orang pemain.http://pengertian-tenismeja.com...(di unduh 22 februari 2012). Dalam permainan tenis meja terdapat beberapa teknik yang merupakan dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain tenis meja agar dapat bermain dengan baik. Salah satu teknik dasar yang

14 dimaksud adalah teknik pukulan. pada dasarnya bahwa teknik pukulan yang ada dalam permaianan tenis meja bersumber dari dua jenis pukulan yakni pukulan forehand dan backhand, baik servis, smash, drive, topspin. e) Alat dan Fasilitas Adapun alat dan fasilitas yang digunakan adalah sebagai berikut : 1) Meja terbuat dari kayu berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 274 cm, lebar 152,5 cm, tebal meja 3cm, lebar garis 1 cm dan tinggimeja dari lantai 76 cm. Gambar 1 Meja tenis meja (Sutarmin:2007) 2) Jaring (net) yang digunakan berwarna hijau tua dan pada bagian pinggir atasnya harus dilengkapi pita putih dengan lebar 15 mm, panjang jarring (net) 183 cm, dan tinggi 15,25 cm. 3) Bola berbentuk bulat, terbuat dari bahan celluloid atau plastik, berwarna putih atau pudar, diameternya 37,2 mm atau 38,2 mm, dengan berat 2,40 gram atau 5,50 gram.

15 4) Bet atau Raket tebuat dari kayu sama tebal, latar dan kayu, permukaan berwarna gelap dan pudar, bila daun pemukul dilapisi dengan karet berbintik dan menonjol keluar dan tebal seluruhnya tidak lebih dari 4 mm. 5) Pakaian pemain yang digunakan tidak boleh berwarna putih atau warna muda dan tidak diperbolehkan memakai celana panjang. Pemain harus memakai sepatu olahraga. 6) Ruangan permainan harus berada di daerah bebas dengan ukuran, ke belakang sepanjang 3 meter, ke samping lebar 1,5 meter, dan ke atas setinggi 4 meter. f) Cara Memegang Bet Dalam pemainan tenis meja dikenal dua macam cara memegang bat, yaitu: 1) Pegangan tangkai pena (penholder Grip) Pegangan ini digunakan oleh tipe menyerang dan pukulan forehand drive merupakan basis atau satu-satunya senjata selama dalam pertandingan. 2) Pengangan jabat tangan (Shakehand Grip) Pegangan ini menyerupai orang jabat tangan. Di sini pun timbul berbagai variasi, misalnya ada jari telunjuknya lurus ada pula yang bengkok. Sedangkan ketiga jari lainnya melingkar pada bagian bet. g) Macam-macam pukulan dalam tenis meja Margawiya (2008: 20) memilih pukulan dalam tenis meja sangat penting, karena dapat memperdayakan lawan, antara lain :

16 1. Pukulan forehand Bola disebelah kanan badan. Teknik forehand digunakan untuk: a. Lob, yakni pukulan lambung dan jauh untuk pengembalian smash atau dan service rally. b. Cut devense, yakni pukulan bertahan dengan gerakan memotong dari atas ke bawah di belakang meja. Pukulan ini akan menghasilkan bola backspin (berputar ke belakang). Biasanya digunakan untuk mengembalikan service, smash, dan rally. c. Smash, yakni pukulan mematikan yang keras dan tajam. Biasanya dengan teknik drive (untuk pukulan tanpa spin) atau pukulan digesek dari belakang ke depan (bagi yang mahir) akan yang menghasilkan bola top spin. d. Push, yakni pukulan menahan atau mendorong. Bola akan mengapung dan lambat, untuk mengembalikan service, smash, dan rally. e. Chop, yakni pukulan memotong dari atas kedepan-bawah didepan net. Biasanya dilakukan untuk mengembalikan service atau smash bola spin dan menghasilkan bola back spin.

17 Gambar 2 Cara memegang bet, pukulan forehand dan pukulan backhand (Sutarmin:2007) B. Kajian Penelitian Yang Relevan Semua cabang-cabang olahraga membutuhkan latihan, khususnya permainan tenis meja menuntut latihan-latihan kondisi fisik untuk menunjang prestasi. Latihan adalah suatu proses yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang dengan semakin hari menambah jumlah beban latihan. Latihan kondisi fisik memegang perenan sangat penting dalam program latihan atlet. Istilah latihan kondisi fisik, mengacu kepada suatu program latihan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan progresif. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan fungsional dari seluruh system tubuh, dengan demikian prestasi atlet akan semakin meningkat. http://wengayo.blogspot.com/2010/05/analisis-tujuan-bahan-latihan-dan_29.html. Dengan kata lain, dapat diartikan bahwa latihan adalah proses kerja yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, dimana beban atau intensitasnya makin hari makin bertambah, sehingga pada gilirannya memberikan

18 kemampuan fisik dan mental secara bersama-sama. Latihan fisik pada prinsipnya adalah memberikan tekanan fisik pada tubuh secara teratur, sistematik, berkesinambungan sehingga meningkatkan kemampuan beraktivitas.tujuan latihan fisik yang utama dalam olahraga adalah untuk mengembangkan kemampuan biomotor ke standar yang paling tinggi (optimum). Dengan demikian mencapai tujuan perbaikan sistem organ dan fungsinya untuk mengoptimalkan kinerja olahraga. Latihan merupakan program pokok dalam pembinaan atlet untuk berprestasi dalam suatu cabang olahraga. (krisdiyana's, 2010) http://ratihkrisdiyana.wordpress.com/2010/12/21/contoh-aktivitas-pengembangan/ Pengertian Latihan. Secara sederhana latihan dapat dirumuskan yaitu segala daya dan upaya untuk meningkatkan secara menyeluruh kondisi fisik dengan proses yang sistematis dan berulang-ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah beban, waktu atau intensitasnya. Selanjutnya Latihan menuru (Lamunde, 2011) adalah suatu proses yang sistrematis secara berulang-ulang, secara tetap dengan selalu memberikan peningkatan beban http://aglan-love.blogspot.com/2011/12/latihan-kondisi-fisik.html (Tegartia, 2010) berpendapat bahwa Latihan adalah suatu proses yang sistematis secara berulang-ulang, secara tetap dengan selalu memberikan peningkatan beban. Latihan diartikan sebagai suatu pengajaran yang diorganisasikan dengan tujuan meningkatkan kemampuan fisik, psikis serta keterampilan baik intelektual maupun keterampilan gerak olahraga. Dalam pembinaan olahraga, latihan

19 didefenisikan sebagai persiapan fisik, intelektual, psikis dan moral. Selanjutnya dikatakan bahwa latihan adalah persiapan secara sistematis dalam mempersiapkan atlet dalam menuju kearah tingkat keterampilan yang paling tinggi (Harre, 1992). Secara rinci dikemukakan bahwa tugas pokok suatu latihan olahraga ialah untuk : (1). Mengembangkan keterampilan, (2). Meningkatkan kondisi fisik meliputi stamina, daya ledak dan kecepatan, (3). Meningkatkan teknik-teknik serta koordinasi gerak yang efisien, (4). Mengembangkan taktik, (5). Memperkuat mental melalui mental tranning. Menurut Suharno (1983) latihan adalah proses penyempurnaan fisik dan mental atlet secara sistematis untuk mencapai mutu maksimal dengan diberi beban fisik dan mental secara teratur, terarah, meningkat dan berulang-ulang waktunya. Seorang pelatih atau atlet didalam mengerjakan latihan harus berpegang teguh kepada prinsip-prinsip latihan.hal ini sangat penting demi tercapainya tujuan latihan baik bagi pelatih maupun bagi atlet. C. Kerangka Berpikir Kelentukan diartikan sama dengan keleluasan atau kemudahan gerakan, terutama pada otot-otot persendian. Latihan kelentukan atau fleksibilitas bertujuan agar otot-otot pada sendi tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa, tanpa ada gangguan yang berarti. Dengan tujuan melemaskan otot tangan. Untuk melatih pergelangan tangan dalam kaitannya dengan pukulan backhand khususnya permainan tenis meja siswa dapat melakukan pukulan secara berpasangan dan menimang-nimang bola selama waktu yang ditentukan. Semakin

20 lentuk pergelangan tangan seseorang maka semakinbaik pula pukulan khususnya pukulan backhand dalam permainan tenis meja. D. Hipotesis Berdasarkan penjelasan kajian teori di atas maka dapat di rumuskan hipotesis Terdapat pengaruh latihan kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan pukulan backhand dalam permainan tenis meja pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo.