SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sumbernya diamati dan dicatat pertama kalinya oleh peneliti. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

Penelitian ini akan dilaksanakan selama + 5 (Lima) bulan, mulai dari. pengumpulan data dan penyusunan laporan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Waktu : 13 September-12 Oktober 2016

BAB III. Metode Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian serta berlandaskan pada teori-teori yang telah diuraikan sebelumnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004.

METODE DAN OBYEK PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

1 BAB III 2 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN POND S

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

PENGARUH PROSES REKRUITMEN, PROSES SELEKSI DAN KOMPETENSI KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AGENCY

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01,

Transkripsi:

SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015 Julistyana Tistogondo, Wendi Kurniawan Program Studi Teknik Sipil, Universitas Narotama, Surabaya Email: julistyana.tistogondo@narotama.ac.id ABSTRAK Perusahaan konstruksi harus menerapkan sistem manajemen mutu, sistem manajemen mutu adalah sistem manajemen untuk mengendalikan organisasi dalam hal mutu, sistem manajemen yang digunakan adalah sistem manajemen mutu ISO 9001:2015. Dalam upaya mengetahui wujud aplikasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 maka dilaksanakan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 pada pekerjaan Hotel Kampoeng Kidz Batu, yang dikerjakan oleh PT.MURINDA. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan memakai instrument skala likert 1-7. Variabel yang dianalisis meliputi : (1) Konteks Organisasi (A1), (2) Kepemimpinan (A2), (3) Perencanaan (A3), (4) Pendukung (A4), (5) Operasi (A5), (6) Evaluasi Kinerja (A6), (7) Peningkatan (A7). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 adalah sangat baik dengan nilai persentase 84,24% dan faktor yang menjadi kendala adalah perencanaan penanganan resiko dan peluang untuk mencapai sasaran pekerjaan. Disarankan agar penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 tetap dipertahankan atau ditingkatkan. Kata kunci: Sisten manajemen mutu, ISO 9001:2015, Hotel Kampoeng Kidz PENDAHULUAN Di era globalisasi seperti ini, banyak negara yang saling bekerja sama. Hal tersebut juga berdampak kepada perusahaan kontraktor. Oleh karena itu perusahaan berusaha memenangkan persaingan dengan meningkatkan mutu produk/jasa, sehingga dapat memberikan kepuasan pelanggan. Untuk meningkatkan mutu produk/jasa perusahaan harus menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015. Sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 merupakan salah satu standar sistem manajemen mutu yang diakui dunia internasional dan bersifat global untuk berbagai bidang usaha. Sekalipun banyak manfaat dari memperoleh sertifikasi ISO 9001:2015, tapi penerapannya pun memiliki banyak kendala baik dalam proses maupun setelah proses sertifikasi. Masalah utama dalam masa penerapan adalah proses pengecekan dokumen yang terlalu banyak sehingga tidak dapat dikelola dengan baik, serta mendapatkan komitmen dari pihak manajemen dan juga para karyawan. (Susilawati, 2005). Pengertian Sistem Manajemen Mutu menurut Gasperz (2002;10) adalah Suatu Sistem Manajemen Mutu merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan Praktek-praktek standart untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari sesuatu proses dan produk (barang/jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan atau organisasi. Sistem manajemen mutu mendifinisikan bagaimana organisasi menerapkan praktek-praktek manajemen mutu secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar. Sedangkan menurut Stephen (1997;196) ISO 9001:2000 didefinisikan sebagai berikut, Sistem Manajemen Mutu menjelaskan bahwa ISO 9001:2000 berhubungan dengan sistem manajemen mutu. Sistem manajemen mutu dibentuk dari struktur organisasi, dokumentasi, prosedur dan alat-alat yang terdapat didalam organisasi. Dan tujuannya adalah untuk memberikan transparansi mengenai struktur organisasi, prosedur, dan alat-alat organisasi yang kemudian dapat memberi kepuasan kepada konsumen. Dalam hal ini dari dua pengertian yang telah disebutkan sebelumnya, dapat dikatakan bahwa sistem manajemen mutu merupakan suatu alat yang diterapkan dalam suatu

organisasi, yang diterapkan untuk memberikan suatu transparasi mengenai aktifitas dalam organisasi. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kepuasan, dan dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan dan pasar.dalam penelitian studi kasus ini tidak semua elemen digunakan karena sebagian hanya elemen pendukung, dan berikut elemen-elemen yang akan digunakan dalam penelitian (Ibrohim,2015) : 1. Elemen 4, yaitu Konteks Organisasi: a) Memahami Organisasi Dan Konteksnya. b) Memahami Kebutuhan Dan Harapan Pihak-pihak Terkait c) Menentukan Lingkup Sistem Manajemen Mutu d) Sistem Manajemen Mutu Dan Proses-prosesnya 2. Elemen 5, yaitu Kepemimpinan: a) Kepemimpinan Dan Komitmem b) Kebijakan Mutu c) Peran, Tanggung Jawab Dan Wewenang Secara Organisasional 3. Elemem 6, yaitu Perencanaan: a) Tindakan Untuk Menangani Resiko Dan Peluang b) Sasaran Mutu Dan Rencana Pencapaian c) Merencanakan Perubahan 4. Elemen 7, yaitu Pendukung: a) Sumber Daya b) Kompetensi c) Kesadaran d) Komunikasi e) Informasi Terdokumentasi 5. Elemen 8, yaitu Operasi: a) Perencanaan Dan Pengendalian Operasional b) Menentukan Persyaratan-persyaratan Produk Dan Layanan c) Desain Dan Pengembangan Produk Dan Layanan d) Pengendalian Penyedia Produk Dan Jasa Eksternal e) Pelaksanaan Produk Dan Layanan f) Identifikasi Dan Mampu Telusur g) Pengendalian Output Proses, Produk Layanan Yang Tidak Sesuai 6. Elemem 9, yaitu Evaluasi Kinerja: a) Pemantauan, Pengukuran, Analisa Dan Evaluasi b) Audit Internal c) Tinjauan Manajemen 7. Elemen 10, yaitu Peningkatan: a) Umun b) Ketidak Sesuaian Dan Tindakan Koreksi c) Peningkatan Berkelanjutan METODE PENELITIAN Menurut Malhotra (2005), Kuesioner adalah teknik terstruktur untuk memperoleh data yang terdiri dari serangkaian pertanyaan, tertulis atau verbal, yang dijawab oleh responden. Penyusunan kuesioner adalah penyusunan desain instrumen penelitian yang berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang disusun secara tertulis. Dalam penelitian ini, pengumpulan data primer dilakukan dengan membagi kuesioner. Pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah pertanyaan dengan jawaban yang bersifat tertutup (yang telah disediakan). Karena jawaban masih bersifat kualitatif maka perlu dikuantitatifkan dengan jalan memberi nilai / skor masing masing variabel menggunakan skala Likert {1-5}. Dengan skala Likert, HALAMAN 21

maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun bagian-bagian instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap bagian instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat negatif sampai sangat positif (Sugiyono, 2009). Skala Likert memiliki 5 (lima) kategori, yaitu: Sangat Kurang (SK) = dengan nilai 1 Kurang (K) = dengan nilai 2 Cukup (C) = dengan nilai 3 Baik (B) = dengan nilai 4 Sangat Baik (SB) = dengan nilai 5 Uji validitas digunakan untuk proses pengukuran yang akurat sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen mengukur apa yang seharusnya di ukur. Nilai korelasi yang kurang dari r tabel menunjukan pertanyaan tidak valid dan pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS yaitu dengan melihat hasil output Total Correlation dimana jika nilainya positif dan lebih besar dari nilai r tabel (DF=N- 2 dan ά=10%) berarti butir pertanyaan telah valid. Dengan menggunakan taraf signifikansi 10%, tingkat kepercayaan penelitian ini 90%. (Santoso, 2000). Langkah-langkah dalam menguji validitas: 1. Menentukan nilai r tabel df = (N) 2 ; N = jumlah responden α = Tingkat signifikansi 10% 2) Mencari r hasil r hasil untuk tiap butir dapat dihitung dengan rumus korelasi product moment. r = [ ] [ ] r = koefisien korelasi X = skor tiap pertanyaan Y = skor total N = jumlah responden 3) Mengambil keputusan Dasar pengambilan keputusan: a. Jika r hasil positif dan r hasil > r table, maka butir tersebut valid. b. Jika r hasil negatif atau r hasil < r tabel, maka butir tersebut tidak valid Reliabilitas merupakan hasil pengukuran yang dapat dipercaya, dimana jika hasil dari kuesioner dilakukan pengukuran berulang ulang menghasilkan hasil yang relatif sama, pengukuran tersebut di anggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik. Uji reliabilitas pada penelitian menggunakan program SPSS. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan melihat uji Cronbach Alpha yang rumusnya sebagai berikut: r = [ ] [ ] r = koefisien reliabilitas instrument (Cronbach Alpha) k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = total varians butir = total varians Bila hasil koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 maka instrument penelitian dari konstruk tersebut dapat dikatakan reliabel (Ghozali, 2001). Dalam menganalisis data dari hasil interview dan record penerapan ISO 9001:2015 pada PT.MURINDA pada proyek pembangunan Hotel Kampoeng Kidz Kota Batu, HALAMAN 22

penilaian/scoring diberikan pada setiap pertanyaan dari Klausul 4 sampai dengan Klausul 10, dengan kriteria penilaian sebagai berikut (Sugiyono,2009): Tabel 1 Kriteria Interpretasi Skor menurut (Sugiyono,2009) Nilai (%) Klasifikasi 80 100 Sangat Baik 60 80 Baik 40 60 Cukup 20 40 Kurang < 20 Sangat Kurang Penjelasan dari masing masing skor adalah sebagai berikut : Skor 1 : Sangat Kurang (Sistem manajemen mutu ada, form manajemen mutu tidak ada, dokumentasi manajemen mutu tidak ada, manajemen mutu diterapkan (< 20%)). Skor 2 : Kurang (Sistem manajemen mutu ada, form manajemen mutu tidak ada, dokumentasi manajemen mutu tidak ada, manajemen mutu diterapkan (20-40%)). Skor 3 : Cukup (Sistem manajemen mutu ada, form manajemen mutu ada, dokumentasi manajemen mutu tidak ada, manajemen mutu diterapkan (40-60%)). Skor 4 : Baik (Sistem manajemen mutu ada, form manajemen mutu ada, dokumentasi manajemen mutu ada, manajemen mutu diterapkan (60-80%)). Skor 5 : Sangat baik (Sistem manajemen mutu ada, form manajemen mutu ada, dokumentasi manajemen mutu ada, manajemen mutu diterapkan (80-100%)). Sedangkan untuk perhitungan skor, dipakai rumus sebagai berikut: Skor = (Total skor)/(nilai total) x 100%, Total skor = Total nilai skor dari hasil kuesioner Nilai total = Total nilai skor maksimum tiap prosedur HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden Jenis Kelamin Laki-laki 8% 92% Gambar 2 Jenis Kelamin Responden HALAMAN 23

Usia 20-30 tahun 31-40 tahun >40 tahun 23% 35% 42% Gambar 3 Usia Responden Pendidikan Terakhir SMK D3 S1 S2 65% 8% 19% 8% Gambar 4 Pendidikan Terakhir Usia 20-30 tahun 31-40 tahun >40 tahun 23% 35% 42% Gambar 5 Usia Responden Tabel 2 Hasil Uji Validitas Variabel A Total Signifikasi Kesimpulan Correlation (P Value) 10% A1.1 0,378 0,3297 VALID A1.2 0,707 0,3297 VALID Konteks A1.3 0,662 0,3297 VALID Organisasi A1.4 0,478 0,3297 VALID A1.5 0,695 0,3297 VALID A1.6 0,689 0,3297 VALID A2.1 0,844 0,3297 VALID Kepemimpinan A2.2 0,755 0,3297 VALID A2.3 0,707 0,3297 VALID HALAMAN 24

A3.1 0,821 0,3297 VALID Perencanaan A3.2 0,708 0,3297 VALID A3.3 0,773 0,3297 VALID A4.1 0,652 0,3297 VALID A4.2 0,611 0,3297 VALID Pendukung A4.3 0,707 0,3297 VALID A4.4 0,742 0,3297 VALID A4.5 0,346 0,3297 VALID A4.6 0,439 0,3297 VALID A5.1 0,539 0,3297 VALID A5.2 0,637 0,3297 VALID A5.3 0,656 0,3297 VALID Operasi A5.4 0,443 0,3297 VALID A5.5 0,636 0,3297 VALID A5.6 0,429 0,3297 VALID A5.7 0,712 0,3297 VALID A6.1 0,727 0,3297 VALID Evaluasi A6.2 0,839 0,3297 VALID Kinerja A6.3 0,772 0,3297 VALID A6.4 0,484 0,3297 VALID A7.1 0,771 0,3297 VALID Peningkatan A7.2 0,849 0,3297 VALID A7.3 0,798 0,3297 VALID Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Alpha α= 0.6 Kesimpulan Konteks Organisasi 0,643 0,6 Reliabel Kepemimpinan 0,639 0,6 Reliabel Perencanaan 0,647 0,6 Reliabel Pendukung 0,619 0,6 Reliabel Operasi 0,670 0,6 Reliabel Evaluasi Kinerja 0,666 0,6 Reliabel Peningkatan 0,690 0,6 Reliabel Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Survei Penelitian ISO 9001:2015 No Variabel Presentase 1 Konteks Organisasi 84,08 2 Kepemimpinan 81,80 3 Perencanaan 85,80 4 Pendukung 84,57 5 Operasi 84,19 6 Evaluasi Kinerja 84,42 7 Peningkatan 84,88 Rata Rata 84,24 HALAMAN 25

Tabel 5 Rekapitulasi Faktor Kendala ISO 9001:2015 No Faktor faktor kendala penerapan ISO 9001:2008 1 2 3 4 5 6 7 Apakah perusahaan mengalami kendala dalam menentukan dan memahami kriteria dan metode dalam pekerjaan? Apakah perusahaan mengalami kendala dalam pembagian peran, tanggung jawab dan wewenang secara organisasional kepada setiap pimpinan? Apakah perusahaan mengalami kendala dalam hal perencanaan penanganan resiko dan peluang untuk mencapai sasaran pekerjaan? Apakah perusahaan mengalami kendala dalam hal penyediaan SDM yang berkompeten, infrastuktur, serta mendokumentasikan informasi? Apakah perusahaan mengalami kendala dalam hal perencanaan dan pengendalian operasional produk dan layanan? Apakah perusahaan mengalami kendala dalam hal perencanaan dan pengendalian operasional produk dan layanan? Apakah perusahaan mengalami kendala dalam hal mengoreksi dan mempelajari kesalahan sebagai upaya peningkatan? Total Ya Tidak Ya (%)Tidak (%) 5 21 19 81 4 22 15 85 6 20 23 77 4 22 15 85 4 22 15 85 3 23 11 89 3 23 11 89 KESIMPULAN 1) PT.MURINDA telah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 pada pelaksanaan proyek pembangunan Hotel Kampoeng Kidz Kota Batu dengan skor 84,24% dengan interpretasi sangat baik. 2) Kendala yang dialami oleh PT.MURINDA pada pelaksanaan proyek Hotel Kampoeng Kidz Kota Batu dalam menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 adalah sebesar 23% yaitu perusahaan mengalami kendala dalam hal perencanaan penanganan resiko dan peluang untuk mencapai sasaran pekerjaan. DAFTAR PUSTAKA Gasperz, Vincent. 2002. Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS(Edidi Kedua). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ibrohim, Lim. 2015. ISO-9001:2015 FDIS, Penjelasan Klausul-klausul. Jakarta: PT. Gunastara. Malhotra, Naresh K. 2005. Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks. Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo,Kelompok Gramedia. Stephen. 1997. Total Quality Management in Education-Manajemen Mutu Pendidikan. Yogjakarta: IRCi sod. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta. Susilawati, Connie. Harapan dan Realita Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 Dalam Penerapannya Di Perusahaan Kontraktor. Civil Engineering Dimension, Vol.7, No. 1, 30-35, March 2005. HALAMAN 26