RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) pertumbuhan jumlah penduduk. : 1.1. Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) pertumbuhan jumlah penduduk. : 1.2. Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Keadaan Alam dan Distribusinya

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA (GPW 0101) ACARA V: PEMAHAMAN FENOMENA BIOSFER

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

E. Kondisi Alam Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) pertumbuhan jumlah penduduk. : 1.2. Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya.

ISBN (nomor jilid lengkap) ISBN

FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KATA PENGANTAR. Penulis

RANGKUMAN BAHAN PTS GANJIL MAPEL : IPS KELAS 7

Pegunungan-Pegunungan di Indonesia : Pegunungan Jaya Wijaya di Irian Jaya. Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra. Dataran tinggi di Indonesia :

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

PELESTARIAN BAB. Tujuan Pembelajaran:

10 Hewan Langka Di Indonesia

HEWAN YANG LANGKA DAN DILINDUNGI DI INDONESIA 1. Orang Utan (Pongo pygmaeus)

MATERI IPS KELAS VIII SMP KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK

Unduh aplikasi Hewan Endemik Indonesia yang ada di PlayStore. Gambar 11. Playstore (Sumber : Dokumentasi Penulis)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Disusun Oleh: Faisal Rahmad H Fabian

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN

BAHAN AJAR GEOGRAFI SIKLUS I TINDAKAN 1. : 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer : 1.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna

Kegiatan Pembelajaran Instrumen. Menunjukkan letak geografis Tes tulis (posisi geografis, letak geografis) Indonesia.

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

LAMPIRAN 1 PROGRAM TAHUNAN Sekolah Dasar :SD NEGERI RONGGO 03. Tahun Pelajaran : 2011/2012. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan

BAB. Pelestarian Hewan dan Tumbuhan

Geografi KTSP & K-13 BIOSFER II. K e l a s E. FUNGSI DAN MANFAAT HUTAN. a. Fungsi Langsung. b. Fungsi Tak Langsung

SOAL KONSEP LINGKUNGAN

Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan biotik yang berbeda

Letak Geografis Indonesia

Geografi KTSP & K-13 BIOSFER III. K e l a s I. MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA. a. Sumber Pangan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS VI SD NEGERI BACIRO OLEH : ULFAH KHUMAYASARI

BAB II STRATEGI PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

BAB V PENUTUP. VIII SMP Muhammadiyah Borobudur yang menggunakan metode Student Teams

KEANEKARAGAMAN HAYATI. Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman Genetis Keanekaragaman ekosistem

BAB III METODE PERANCANGAN

A. Hewan dan Tumbuhan yang Hampir Punah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP NEGERI 3 MENGGALA

Evaluasi (untuk guru) Pilihan Ganda

BAB III LANDASAN TEORI

Dampak Kegiatan Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati

KEANEKARAGAMAN HAYATI (KEHATI) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

Penggolongan Makhluk Hidup secara Sederhana

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN..i. SURAT PENGANTAR...ii. ABSTRAK...iii. KATA PENGANTAR.v. DAFTAR ISI..vii. DAFTAR GAMBAR...x. DAFTAR TABEL.

TOPIK: PERTANIAN NON PANGAN

PENGESAHAN.. i. PERNYATAAN. ii. PERSEMBAHAN...iv. ABSTRAK. v. KATA PENGANTAR.. vi. UCAPAN TERIMA KASIH... vii. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) pertumbuhan jumlah penduduk. : 1.1. Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

A. Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Keseimbangan Ekosistem

BAB 8: GEOGRAFI DINAMIKA BIOSFER

Karena hal-hal diatas tersebut, kita harus mencari cara agar hewan dan tumbuhan tetap lestari. Caranya antara lain sebagai berikut.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI

BAB I B I O S F E R. litosfer. Tujuan Pembelajaran. Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan

Judul FLORA DAN FAUNA. Penulis: Dra. Indrayanti Christanto, M.Pd. Penyunting Materi: Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Pd. Penyunting Media: Dra.

Kondisi Geologi Indonesia: Pertemuan lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Lempeng Pasific

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan jumlah penduduk

Pembentukan Pulau Sulawesi

S I L A B U S. Penilaian Kegiatan Pembelajaran Indikator Teknik Bentuk Instrumen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN NON-PANGAN KBLI 2009 PENGERTIAN PERTANIAN 9/6/2016 A PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN

KEANEKARAGAMAN HAYATI A. PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN. hewan langka di Indonesia yang masuk dalam daftar merah kelompok critically

Soal ujian semester Ganjil IPA kelas X Ap/Ak. SMK Hang Tuah 2

3.2 menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia berdasarkan karakteristik ekosistem

BAB 1. BIOSFER RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Standar Kompetensi : 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer

PENGERTIAN BIOMA suhu kelembaban angin altitude latitude topografi

C. Potensi Sumber Daya Alam & Kemarintiman Indonesia

Danang Endarto Sarwono Singgih Prihadi GEOGRAFI 2. Untuk SMA/MA Kelas XI

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. KEANEKARAGAMAN MAKLUK HIDUP, ALAM DAN PELESTARIANNYALATIHAN SOAL BAB 10

KEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA MADRASAH (KKM) MADRASAH ALIYAH NEGERI CIBALIUNG KABUPATEN PANDEGLANG

KEHATI & KLASIFIKASI KELAS LINTAS MINAT

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.2

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

BAB I PENDAHULUAN. dan satwa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Menurut rilis terakhir dari

I. PENDAHULUAN. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang

Jumlah Ternak yang dipotong di rumah potong hewan (RPH) menurut Provinsi dan Jenis Ternak (ekor),

KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA. (Makalah Analisis dan Implementasi Konservasi Keanekaragaman Hayati)

BBM 7 REGIONAL INDONESIA

Latihan Ulangan Semester 1 IPA Kelas VI

PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN

BAB V EKOSISTEM, BIOSFER & BIOMA

KEGIATAN MANUSIA YANG MEMPENGARUHI KEANEKARGAMAN HAYATI C. KEGIATAN MANUSIA YANG MEMPENGARUHI KEANEKARGAMAN HAYATI

IPS. untuk SMP/MTs Kelas VIII. Rogers Pakpahan Losina Purnastuti Aman Ignatius Kingkin T.

PERTANIAN NON PANGAN

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung adalah provinsi yang memiliki luas wilayah ,50 km 2

BAB I. Pendahuluan. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA

SK / KD / IND SUMBER MATERI KE LUAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP 1 Karangdadap : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : 1.1. Mendeskripsikan Kondisi Fisik Wilayah dan Penduduk

Transkripsi:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran : Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Pajangan : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk Kompetensi Dasar Indikator : 1.1. Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk : 1.1.4. Menyajikan informasi persebaran flora dan fauna tipe Asia, tipe Australia serta kaitannya dengan pembagian wilayah Wallace dan Weber Alokasi waktu : 2 x 40 menit ( 1x pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat: - Menjelaskan persebaran flora dan fauna tipe Asia, tipe Australia serta kaitannya dengan pembagian wilayah Wallace dan Weber. - Mengidentifikasi persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya di Indonesia. Karakter siswa yang diharapkan : Ketelitian (carefulness) Berfikir kritis (critical thinking) B. Materi Pembelajaran a. Persebaran flora dan fauna Indonesia dan kaitannya dengan pembagian wilayah Wallace dan Weber.

b. Persebaran jenis tanah di Indonesia dan pemanfaatan berbagai jenis tanah di Indonesia C. Metode Pembelajaran - Ceramah D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa. b. Guru mengecek kehadiran siswa dengan melakukan presensi. c. Guru bersama siswa melakukan pengkondisian agar suasana belajar menjadi nyaman. d. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa yaitu mengaitkan tempat tinggal siswa dengan jenis-jenis tumbuhan disekitar rumah yang subur-subur. e. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan. f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi : 1) Siswa mengamati mengamati peta persebaran flora dan fauna di Indonesia. 2) Siswa menyebutkan pembagian wilayah Wallace dan Weber 3) Siswa diharapkan mampu membedakan jenis-jenis flora dan fauna. b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: 1) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai persebaran flora dan fauna dan kaitannya dengan pembagian wilayah Wallace dan Weber 2) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok mencari

a. Ciri-ciri fauna tipe Asia, tipe Australia, dan tipe Peralihan. b. Menganalisis mengapa pemerintah menyediakan lahan khusus untuk cagar alam 3) Setiap kelompok memberikan perwakilan untuk melaporkan hasil diskusi dan mempresentasikan. 4) Kelompok lain memberikan tanggapan atau pertanyaan. c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi : 1) Guru memberikan penegasan terhadap hasil presentasi siswa 2) Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti 3) Guru meluruskan mengenai kesalahpahaman siswa. 3. Penutup Dalam kegiatan penutup : a. Guru memberikan evaluasi dengan menggunakan metode talking stick Pertanyaan 1 : garis yang memisahkan fauna tipe australiatis dan peralihan adalah Pertanyaan 2 : sebutkan 2 fauna yang termasuk tipe Asiatis Pertanyaan 3 : sebutkan cirri-ciri fauna tipe australiatis dst b. Guru dan siswa memberikan kesimpulan terhadap materi pembelajaran yang sudah dijelaskan. c. Guru meminta siswa mempelajari materi selanjutnya mengenai persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya. d. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam. E. Media dan Sumber Belajar 1. Media : 2. Alat dan Bahan : a. Papan tulis

b. Spidol 3. Sumber Belajar : a. Peta persebaran flora dan fauna b. (BSE) Firmansyah, Herlan dan Dani Ramdani. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosialuntuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. F. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik a. Tes tertulis b. Penugasan (kelompok) 2. Bentuk Instrumen a. Tes Pilihan Ganda b. Tes uraian

LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN A. Rubrik Penilaian Proses 1. Bertanya ketika pelajaran berlangsung No Nama Ya Tidak 2. Menjawab pertanyaan dari guru dengan benar No Nama Ya Tidak 3. Menyampaikan pendapat ketika pelajaran berlangsung No Nama Ya Tidak

Mengetahui, Yogyakarta, Juli 2016 Guru Mata Pelajaran IPS Guru Praktek Pengalaman Lapangan Muntiyah, S.Si Pitri Nurhidayah NIP : 197208182008012005 NIM : 13416241072 Kepala SMP N 3 Pajangan Martinah, M.Pd NIP :196203211984032009

Lampiran Materi PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA Berdasarkan wilayah flora dan fauna, Indonesia terbagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut. 1. Indonesia bagian barat, meliputi Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, dan pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya. 2. Indonesia bagian tengah, meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Kepulauan Nusa Tenggara; 3. Indonesia bagian timur, meliputi wilayah Papua dan pulau-pulau lain di sekitarnya. Fauna Indonesia bagian barat dengan fauna bagian tengah dibatasi oleh garis Wallace, sedangkan wilayah fauna Indonesia bagian tengah dengan wilayah Indonesia bagian timur dibatasi oleh garis Weber. Penyebaran flora dan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut di antaranya: a. Readaan iklim; b. Keadaan tanah; c. Relief tanah 1. Flora dan Fauna di Landas Kontinen Asia (Dangkalan Sunda) Jenis fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian barat di antaranya sebagai berikut. a. Jenis mamalia yang terdiri atas gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng, kerbau, monyet, orang utan, macan, tikus, bajing, kijang, landak, dan babi hutan b. Jenis reptil yang terdiri atas buaya, kura-kura, kadal, biawak, ular, bunglon, dan trenggiling. c. Jenis burung terdiri atas burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas.

d. Berbagai jenis serangga. e. Berbagai macam ikan tawar, yaitu sejenis lumba-lumba dari Sungai Mahakam. Flora dan fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian barat (Dangkalan Sunda) dapat dibedakan menjadi sebagai berikut. a) Flora dan Fauna di Pulau Sumatra dan Sekitarnya Flora khas Sumatra yang masih terpelihara dengan baik di antaranya terdapat di Taman Nasional Gunung Leuser. Taman Nasional Gunung Leuser terdapat di wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Fauna kawasan Sumatra Barat terdapat berbagai jenis hewan liar, seperti gajah, harimau, rusa, dan kera. Jenis flora yang ada di Taman Nasional Gunung Leuser juga tersebar di Bengkulu, seperti meranti, damar, kayu manis, dan suweg raksasa yang dijadikanmaskot pemerintah Bengkulu, sedangkan faunanya beruang madu. Di Provinsi Riau, banyak dijumpai meranti, kemenyan, kamper, merawang, rotan, dan damar. Provinsi Riau mempunyai tanaman langka, yaitu nibung. Tanaman ini digunakan untuk pipa air bagi lantai rumah panggung, dan bahan jembatan. Selain pohon nibung, burung serindit juga dijadikan maskot Provinsi Riau. Adapun di Provinsi Jambi, flora terkenal di antaranya pohon pinang yang merupakan tanaman hias. Faunanya yang terkenal adalah harimau sumatra. Flora khas Provinsi Sumatra Selatan adalah tanaman buah duku. Faunanya yang terkenal adalah gajah, badak, harimau, tapir, siamang, beruang, buaya, dan ikan duyung. Di Provinsi Lampung, flora khas yang terkenal adalah jenis bunga yang mempunyai kebiasaan mekar di waktu sore, yaitu bunga ashar. Fauna yang banyak ditemukan adalah gajah, badak sumatra, harimau, kera, babi, badak, kijang, dan musang. b) Flora dan Fauna Pulau Jawa dan Bali Flora khas DKI Jakarta di antaranya salak condet. Tanaman ini banyak ditanam di daerah Condet. Provinsi DKI Jakarta pada awalnya memiliki banyak rawa dan hutan mangrove (bakau). Hutan ini sebagai habitat yang baik untuk berbagai jenis burung di antaranya elang bendol. Elang bendol ini dijadikan maskot Provinsi DKI Jakarta. Flora khas Banten banyak dijumpai adalah hutan hujan tropis. Hujan sekundernya banyak dijumpai di daerah yang padat penduduknya, seperti hutan jati, pinus, albasia, dan kayu putih. Fauna khas Provinsi Banten adalah badak bercula satu, kera, banteng, kurakura, penyu, dan buaya.

Flora khas yang banyak dijumpai di Provinsi Jawa Barat adalah hutan hujan tropik. Hutan sekundernya banyak dijumpai yaitu karet, kina, cengkeh, kopi, cokelat, tebu, kapuk, dan lainlain. Flora yang dijadikan maskot Provinsi Jawa Barat adalah Gandaria. Flora khas yang banyak dijumpai di Provinsi Jawa Tengah adalah jati dan tembakau. Faunanya banyak dijumpai di hutan sebagai satwa liar, di antaranya kera, harimau, babi hutan, dan ular. Flora khas yang dijumpai di Provinsi DI Yogyakarta adalah pohon kepel. Flora khas Provinsi Jawa Timur antara lain jati, mahoni, dan akasia. Fauna yang dijumpai antara lain rusa, babi hutan, anjing hutan, dan harimau jawa. Flora identitas Jawa Timur adalah bunga sedap malam. Flora yang terkenal di Provinsi Bali antara lain sawo kecik, kepelan, munde, kwanitan, pandak, cempaka kuning, dan duren. Fauna yang ada di Provinsi Bali antara lain babi hutan, kijang, rusa, banteng, dan harimau. c) Flora dan Fauna di Daerah Pulau Kalimantan Flora yang dijumpai di Provinsi Kalimantan Barat adalah tengkawang tungkul. Fauna yang ada di Kalimantan Barat antara lain burung enggang gading yang dijadikan mascot daerah. Flora khas di Provinsi Kalimantan Tengah adalah tenggaring. Tanaman ini mirip dengan rambutan di Jawa Barat. Tanaman ini dijadikan maskot daerah Kalimantan Tengah. Fauna maskot Kalimantan Tengah adalah burung kuau melayu. Adapun flora yang terkenal di Provinsi Kalimantan Timur di antaranya meranti, ulin, keruing, damar, lempung, agates, rotan, bambo, dan pakis. Flora yang dijadikan maskotnya adalah anggrek hitam. Fauna yang banyak ditemukan di Provinsi Kalimantan Timur antara lain kera, orang utan, babi, musang, dan ikan. Sementara, flora yang terdapat di Provinsi Kalimantan Selatan antara lain hutan primer, hutan sekunder, semak belukar, padang ilalang, dan rawa. Flora endemik Kalimantan Selatan adalah kasturi. Fauna endemik yang perlu dilindungi dan dijadikan maskot Provinsi Kalimantan Selatan adalah bekantan. Binatang ini merupakan spesies kera, sejenis lutung. 2. Flora dan Fauna di Landas Kontinen Australia (Dangkalan Sahul) Flora yang terkenal di daerah Papua antara lain agathis, podocarpus, nipah, kayu putih, rotan, anggrek, sagu, dan umbi-umbian. Flora yang dijadikan maskot Pemda Papua adalah matoa. Fauna di wilayah Indonesia bagian timur di antaranya sebagai berikut.

a. Jenis mamalia yang terdiri atas kanguru, wallaby, beruang, nokdiak (landak irian), dan kuskus. b. Jenis reptil yang terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura. c. Jenis amfibi yang terdiri atas katak pohon, katak terbang, katak air. d. Jenis burung yang terdiri atas nuri raja udang, cendrawasih, dan kasuari. e. Berbagai jenis ikan. f. Burung cendrawasih dijadikan maskot Provinsi Papua. Burung tersebut dianggap fauna asli Papua dan populasinya dewasa ini sudah langka. 3. Flora dan Fauna di Wilayah Wallace Daerah Wallace meliputi wilayah Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tengara. Flora yang ditetapkan sebagai maskot Provinsi Sulawesi Utara adalah langsei. Tanaman ini merupakan spesies beringin khas Sulawesi. Fauna di wilayah Sulawesi Utara di antaranya babi, rusa, anoa, maleo, kera, buaya, ular, dan tangkasi. Tangkasi adalah sejenis monyet terkecil di dunia. Binatang ini dijadikan maskot Sulawesi Utara. Flora khas Provinsi Sulawesi Tengah adalah anggrek putri donggal, aghatis, meranti, kayu palupi, rotan, dan kayu eboni. Fauna di wilayah ini yaitu tapir, anoa, babi rusa, monyet, dan burung maleo. Flora di wilayah Sulawesi Selatan antara lain kayu hitam, akasia, rotan, kemiri, bambu, markisa, dan anggrek. Flora yang dijadikan maskot daerah ini adalah lontar. Jenis faunanya adalah babi rusa, anoa, dan babun jambul. Fauna yang dijadikan mascot burung ranggong atau enggang sulawesi. Flora yang dijumpai di Sulawesi Tenggara antara lain rotan, bakau, damar, dan bambu.fauna yang terkenal antara lain kera, babi hutan, burung maleo, dan anoa yang dijadikan maskot. Adapun flora yang banyak dijumpai di Provinsi Maluku yaitu meranti, kayu besi, kayu goppasa, jati, cendana, rotan, sagu, dan kayu putih di Pulau Buru. Fauna di wilayah Maluku antara lain rusa, babi hutan, kerbau liar, sapi liar, kuskus, biawak, dan penyu yang dijadikan maskot adalah burung nuri raja atau nuri Ambon. Flora yang banyak dijumpai di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu kareng dan kayu hitam serta ajan kallicung sejenis kayu hitam yang agak merah kekuningan. Maskot pemda NTB adalah ajan kallicung. Fauna di wilayah ini adalah rusa, kijang, monyet, sapi liar,biawak, ular, kuda, kerbau sapi, dan domba.

Flora yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah cendana, akasia, lontar gewang, kayu putih, meranti, dan sirih hutan. Maskot Pemda Nusa Tenggara Timur adalah kayu cendana. Fauna di wilayah NTT, misalnya kuda, rusa, babi hutan, kuskus, dan berbagai jenis reptil seperti komodo.