1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dan politik memiliki definisinya masing-masing. Secara sederhana

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. tokoh perjuangan lainnya, seperti dengan Tan Malaka, Soekarno, dan yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV ANALISIS. kebimbangan-kebimbangan dan akibatnya akan mudah terpengaruh pada hasutanhasutan

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

DAFTAR ISI DAFTAR PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

A. Pengertian Orde Lama

BAB I PENDAHULUAN. Pemuda sebagai generasi penerus sebuah bangsa, kader Selakigus aset. pengawasan pelaksanaan kenegaraan hingga saat ini.

Pemikiran Politik Soetan Sjahrir

BAB II SEBAB-SEBAB DIGUNAKANNYA DIPLOMASI DALAM MEMPERTAHAKAN KEMERDEKAAN INDONESIA ( ) A. Konflik Terjadi Berkelanjutan

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

PERBEDAAN PEMIKIRAN SUTAN SJAHRIR DAN TAN MALAKA TENTANG PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA SKRIPSI. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa

PENDIDIKAN PANCASILA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Komunisme dan Pan-Islamisme

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)

PENDIDIKAN PANCASILA

BAB III PROFIL PEMERINTAHAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam

PANCASILA ERA PRA KEMERDEKAAN

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

maka dunia internasional berhak untuk memakai kembali wilayah laut Indonesia dengan bebas seperti sebelumnya 298.

BAB II PEMBENTUKAN KABINET HATTA I. Periode revolusi fisik tahun 1945 sampai 1950 dalam Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANAN SUTAN SJAHRIR DALAM PEMERINTAHAN INDONESIA ( )

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah.

BAB I PENDAHULUAN. Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan tanggal 17 Agustus Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kekalahan jepang oleh sekutu memberikan kesempatan bagi kita untuk

PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

SILABUS. Lampiran 2 : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN : SEJARAH INDONESIA MODERN. : Desvian Bandarsyah, M.Pd

PENDAHULUAN Setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, Belanda masih merasa mempunyai kekuasaan atas Hindia Belanda yaitu negara bekas

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

PEMIKIRAN POLITIK SUTAN SJAHRIR TENTANG REVOLUSI

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah.

SILABUS PEMBELAJARAN

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini sulit dikatakan bahwa suatu negara bisa hidup sendirian sepenuhnya

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

BAB I PENDAHULUAN. political competition and struggles, in which the media, as institution, take a. position (Kahan, 1999: 22).

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan

I. PENDAHULUAN. Pada sidang PPKI pertama tanggal 18 Agustus 1945 menetapkan:

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Politik Sutan Sjahrir dalam Meperjuangkan Kemerdekaan Indonesia ( ). Skripsi, Padang. STKIP PGRI Sumbar. Tabloid Tempo, November 2012,

SOAL UH PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA A

BAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu saja, terdapat suatu proses sebagai pemenuhan unsur - unsur pembentukan

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

Transkripsi:

1 1.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun 1900 yang diawali dengan munculnya sekelompok mahasiswa yang membentuk perkumpulan Budi Utomo. Pemikiran mereka berkembang lebih jauh, mereka tidak hanya berbicara tentang Belanda yang menjajah Indonesia, tetapi bagaimana mengusir penjajahan dan mencapai kemerdekaan bangsa dan negara itu sendiri. Dalam perkembangan selanjutnya, kaum pergerakan Indonesia melaksanakan perjuangan lebih menyeluruh dalam organisasi yang lebih kuat, yang diwujudkan dalam sebuah kongres tanggal 28 Oktober 1928 disebut dengan Sumpah Pemuda. (Menurut Mc.T. Kahin: 1995: 25)mengatakan bahwa: Dengan telah dilaksanakan ikrar-ikrar nasionalis pertama pada saat itu, penentuan Bendera dan Lagu Kebangsaan, serta keputusan agar bahasa Melayu dijadikan bahasa Indonesia yaitu bahasa nasional yang akan dilahirkan sebagian besar golongan berpendidikan modren mengikat diri kepada perjuangan baru yang memukau yang bernama Indonesia. (Herbeth Fiith, 1989). Setelah Kemerdekaan Republik Indonesia di Proklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, para elit politik Indonesia mulai memikirkan cara mengisi kemerdekaan guna mencapai tujuan nasional untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang merata baik materil maupun sprituil yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

2 Salah satu tokoh politik yang sangat berpengaruh di hari-hari menjelang proklamasi kemerdekaan dan sesudahnya adalah Sutan Sjahrir. Ia adalah seorang arsitek terjadinya pergeseran sistem pada November 1945, yaitu dari Presidensial sebagaimana ditetapkan dalam UUD 1945 yang pertama menjadi sistem Parlementer. Suatu pergeseran yang dicapai bukan melalui perubahan UUD melainkan dengan diterimanya konvensi yang menyatakan UUD akan berjalan di dalam sistem Parlementer. Kemudian selaku perdana menteri, Sjahrir adalah orang yang bertanggung jawab mengemudikan republik yang masih sangat muda pada saat itu dalam melewati bahaya yang mengelilinginya, dan ia berhasil meraih pengakuan dari dunia luar bagi kedaulatan Indonesia. Sifat strategi Sjahrir sebagian terungkap dalam responnya terhadap peristiwaperistiwa yang terjadi pada Agustus 1945 dan sebagian dalam manuver-manuver politik berikutnya yang menempatkan dirinya pada kedudukan sebagai perdana menteri sejak 1945-1948, juga ketika pemerintahannya mendapatkan tekanantekanan dari dalam dan luar negeri. Sejumlah asas pedoman dapat kita lihat dalam tindakan-tindakannya selama periode itu, diantaranya ada yang merupakan perpanjangan atau revolusi pandangan itu dalam rangka situasi yang berkembang. Pertama, yang terpenting bagi Sjahrir adalah bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia harus berada anti-fasis. Hal tersebut merupakan konsekuensi perspektif yang sudah ia kembangkan mengenai arah perkembangan peristiwa-peristiwa di dunia pada dasawarsa 1930-an. Pembebasan dan perkembangan Indonesia sebagai negara republik yang demokratis dan sosialis mendapatkan tempat dalam

3 persefektif tersebut. Kedua, potensi otoriter yang terkandung dalam proses revolusi. Dengan memperhitungkan ketidakjelasan situasi dan kemungkinan akan terjadinya kekacauan setelah kekalahan Jepang, maka Sjahrir menginginkan agar kemerdekaan diproklamasikan setertib mungkin dan melalui apa yang dianggap sebagai suatu otoritas Indonesia yang terbentuk sebagai mana mestinya. Ada dua prinsip yang saling berseberangan dalam menyikapi perbedaan penilaian terhadap kegiatan Sjahrir, Soekarno, dan Hatta semasa pendudukan Jepang. Kegiatan aksi Sjahrir dilakukan secara diam-diam sambil terus berhubungan dengan para pemimpin yang lebih tua dan terkemuka, terutama dengan memusatkan kegiatannya pada upaya membangun gerakan perlawanan bawah tanah yang menentang Jepang. Sedangkan Soekarno Hatta memakai jalan kerjasama secara terbuka dengan pemerintah pendudukan Jepang, dan sedapat mungkin memperlunak perlakuan Jepang. Bahkan, bila dimungkinkan, memanfaatkan jabatan resmi mereka di bawah kekuasaan Jepang untuk membela perjuangan kebangsaan. Pada akhir Oktober 1946, Sjahrir menerbitkan buklet kecil, dengan judul Perjuangan Kita, yang disebarkan selama hari-hari pertama pada November 1946. Buklet ini sangat mempengaruhi pemikiran politik Indonesia, terutama dikalangan buruh yang dulu ikut gerakan bawah tanah, dikalangan pemuda berpendidikan. Dalam buklet ini menyerukan para pemuda untuk bertindak dengan penuh tanggung jawab, berjuang dengan segenap jiwa revolusionernya, terutama menghindari kekerasan anti-asing dan anti-indo, dan mengerahkan kekuatan

4 mereka ke arah pembentukan suatu pemerintah yang demokratis, non fasis serta non-feodalis. Orang Indonesia harus membedakan aspek bagian luar dari revolusi mereka, yaitu nasionalisme, dan aspek sosial yang merupakan bagian dalamnya. Ada bahaya besar jika dalam memusatkan aspek nasionalisme, revolusi itu berdasarkan demokrasi, maka aspek sosial bagian dalam itu akan dilupakan. Dengan melihat warisan feodal yang terus hidup dengan kuat, maka penyerapan aspek nasionalistis untuk menghilangkan aspek demokrasi internal yang akan menggiring ke arah fasisme adalah feodalisme dan supernasionalisme, tetapi demokrasi. Sjahrir menyerukan agar rakyat indonesia menolak semua pemimpin yang pernah aktif berkolaborasi dengan Jepang dan Belanda, dan mempercayakan kepemimpinan revolusi hanya kepada mereka yang tidak ternoda oleh hubungan semacam itu dari tujuan akhirnya adalah demokrasi, ia menyatakan: Revolusi kita harus di pimpin oleh kelompok-kelompok demokratis yang revolusioner Dan bukan oleh kelompok-kelompok yang pernah menjadi antek-antek fasis, fasis, fasis kolonial, atau fasis militer Jepang. Perjuangan demokrasi revolusioner itu di mulai dengan membersihkan diri dari noda-noda fasis Jepang, mengukung pandangan orang-orang yang jiwanya masih termakan oleh pengaruh propoganda Jepang dan didikan Jepang. Orang-orang yang menjual jiwa dan kehormatannya kepada fasis Jepang harus di singkirkan dari kepemimpinan revolusi kita, yaitu orang-orang yang pernah

5 bekerja dalam organisasi propoganda Jepang, polisi rahasia Jepang, umumnya dalam usaha pasukan kelima jepang. Semua orang ini harus di anggap sebagai penghianat perjuangan dan harus di bedakan dari kaum buruh biasa yang bekerja yang hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi, semua kolaborator politik dengan fasis Jepang seperti yang disebutkan di atas harus dianggap sebagai fasis sendiri atau alat dan kaki tangan Jepang, yang sudah tentu berhianat kepada perjuangan revolusi rakyat. Dimasa revolusi fisik, karier Sjahrir dibidang politik dan diplomasi bermula sejak keluarnya maklumat Wakil Presiden tanggal 16 Oktober 1945, dimana ia terpilih sebagai Ketua Badan Pekerja KNIP, diserahi kekuasaan Legislatif, untuk bersamasama dengan Presiden menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara. (Maeswara, Garda : 2010:44). Sejak tanggal 14 November 1945 Sjahrir naik ke pucuk pimpinan pemerintah sebagai Perdana Menteri pertama Indonesia dalam usia 36 tahun, kepemimpinan Sjahrir berlangsung dalam 3 periode yaitu : 1. Kabinet pertama, yaitu 14 November 1945-12 Maret 1946. 2. Kabinet kedua, 13 Maret 1946 2 Oktober 1946. 3. Kabinet ketiga, 2 Oktober 1946 27 Juni 1947. Selama memimpin pemerintahan, Perdana Menteri Sutan Sjahrir memegang peranan penting, dari tahun 1945 hingga 1947, pengaruhnya sangat mendalam terhadap perjalanan revolusi Indonesia. Ia melakukan perundingan dengan pihak Belanda untuk menyelesaikan konflik antara Belanda dan Indonesia di bawah pengawasan Internasional, yaitu PBB. Sutan Sjahrir melaksanakan cara

6 penyelesaian konflik yang berbeda dengan para tokoh revolusioner Indonesia pada saat itu seperti Tan Malaka dan yang lainnya. Di saat yang lain menyelesaikan persoalan konflik dengan Belanda melalui perlawanan militer (perang), Sjahrir justru memilih jalan damai yaitu diplomasi. Seraya memperkirakan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan kedua belah pihak. Sjahrir berkesimpulan bahwa Indonesia harus mengakui kekuatan militer sekutu yang jauh lebih unggul. Jika penyelesaian konflik pasca kemerdekaan dilakukan dengan cara-cara militer maka Indonesia tidak akan bisa survive dan memenangkan pertempuran-pertempuran karena kelemahan persenjataan yang dimiliki Indonesia pada saat itu. Langkah yang diambil Sjahrir sejak di serahi tampuk pemerintahan sebagai Perdana Menteri pada tanggal 14 November 1945 adalah berdiplomasi. Sjahrir berpendapat bahwa untuk mempertahankan kemerdekaan, Indonesia harus mengadakan perjanjian dengan Belanda agar mengakui berdirinya Indonesia. (Buku Tempo, 2010: 75). Upaya diplomasi ini dimaksudkan untuk menutup semua tudingan Belanda yang mengucilkan Indonesia sebagai negara yang tidak aman sehingga membutuhkan bantuan dari pihak asing. Kebijakan diplomasi yang dilakukan Sjahrir selama menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia merupakan cerminan dari pemikiran politik yang dia miliki. Sjahrir berpendapat bahwa dalam politik, mempertaruhkan hidup adalah untuk memenangkan hidup. (Rosihan Anwar, xiv:2011). Dan dalam mempertaruhkan hidup, bangsa Indonesia harus memiliki

7 pilihan-pilahan yang cerdas dan realistis. Hal-hal yang tidak bisa dihadapi dengan senjata, bisa disiasati dengan diplomasi. Hal tersebutlah yang menjadi pijakan bagi Sjahrir dalam menentukan kebijakn-kebijak politiknya selama menjabat sebagai Perdana Menteri. Sjahrir mengumumkan dalam diplomasinya bahwa Jakarta adalah kota internasional. Agar program ini menarik perhatian dunia, digelarlah pameran kesenian yang di publikasikan oleh sejumlah wartawan luar negeri. Setelah itu Sutan Sjahrir mulai mengenalkan Indonesia di forum-forum Internasional, seperti Konfrensi Asia di New Delhi pada 1946. tak hanya itu, Sjahrir juga mencuri perhatian dengan memberikan bantuan kemanusian berupa sumbangan beras. Tidak semua setuju terhadap langka Sjahrir berunding dengan bekas penjajah. (Buku Tempo,2010 : 75). Partai Masyumi dan Partai Nasional Indonesia menolak. Kelompok penentang yang paling keras adalah Persatuan Indonesia yang di motori oleh Tan Malaka. Sjahrir dianggap terlalu banyak memberikan konsesi kepada Belanda. Ia dan para pengikutnya di ejek sebagai anjing-anjing Belanda. Menghadapi perlawanan oposisi, Sjahrir tak ambil pusing. Menurut Sjahrir berjuang di meja perundingan punya keuntungan politis memperoleh pengakuan kekuasaan defacto. Ia jalan terus, apalagi Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta berdiri di belakangnya (Anwar, Rosihan, 2010: 75)

8 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada deskripsi diatas, ada beberapa pokok permasalahan yang akan memberi arah penelitian ini, yaitu : 1. Dampak kebijakan politik diplomasi Perdana Menteri Sutan Sjahrir sebagai pimpinan Pemerintah untuk Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. 2. dampak pemberlakuan politik diplomasi Perdana Menteri Sutan Sjahrir untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 3. Dampak Kebijakan politik Perdana Menteri Sutan Sjahrir dalam Diplomasi untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia 2. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya masalah yang diteliti, maka penulis membatasi masalah yaitu kebijakan politik Perdana Menteri Sutan Sjahrir dalam diplomasi untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.. 3. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apasaja Kebijakan politik Perdana Menteri Sutan Sjahrir dalam Diplomasi untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia?

9 B. Tujuan dan Kegunaan, dan Ruang Lingkup Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan kebijakan diplomasi Sutan Sjahrir sebagai Perdana Menteri untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 2. Kegunaan Penelitian a. Dapat memberikan pengetahuan serta wawasan khususnya dibidang kesejarahan yakni mengenai kebijakan diplomasi Sutan Sjahrir sebagai untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. b. Sebagai suplemen dalam mempelajari materi Sejarah, baik di Sekolah maupun Perguruan Tinggi khususnya Sejarah Kemerdekaan Indonesia C. Ruang Lingkup Penelitian 1. Subjek Penelitian : Perdana Menteri Sutan Sjahrir 2. Objek Penelitian : Kebijakan politik diplomasi Sutan Sjahrir Sebagai Perdana Menteri Indonesia Untuk mempertahankan kemerdekaan RI 3. Tempat Penelitian : Perpustakaan Universitas Lampung, Perpustakaan Daerah Lampung. 4. Waktu Penelitian : Tahun 2013 5. Ruang Lingkup Ilmu : Sejarah Politik

10 REFERENSI Anwar Rosihan. 2011. Sutan Sjahrir, Negarawan Humanis, Demokrat Sejati Yang Mendahului zamannya. Buku Kompas. Jakarta. Halaman xiv. Buku Tempo. 2010. Sjahrir, Peran Besar Bung Kecil. Kepustakaan Populer Gramedia. Jakarta. Halaman 75. Herbert Feith. 1989. Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965. LP3ES. Jakarta. Halaman Px. J.D. Legge. 2003. Kaum Intelektual Dan Perjuangan Kemerdekaan. PT Temprint. Jakarta. Halaman 168. Maeswara Garda. 2010.2010. Sejarah Revolusi Indonesia 1945, Perjuangan Bersenjata Dan Diplomasi Untuk Mempertahankan Kemerdekaan. Penerbit Narasi. Jakarta. Halaman 44 Ibid. Halaman 85. Ibid. Halaman 138 Mandaralam Syahbudin. 1966. Apa Dan Siapa Sutan Syahrir. PT Rosda RJ Jaya Putra. Bandung. Halaman 47.