BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan yang sehat dan lancar merupakan dambaan setiap wanita, namun

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalender atau 40 minggu atau 280 hari (Megasari, 2015). Kehamilan secara umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. seorang ibu yang didefinisikan sebagai penyatuan sperma dan ovum kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimana terjadi penurunan hemoglobin (Hb) atau sel darah merah <11 gr/dl selama

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. normal dapat dialami oleh setiap wanita, namun selama masa-masa tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan terhadap wanita usia produktif. AKI merupakan jumlah kematian

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

1 BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan selanjutnya. (Manuaba,1998). dalam kehidupannya. Pengalaman baru ini memberikan perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP IBU TENTANG SENAM HAMIL DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No 1 - Januari 2017

BAB I PENDAHULUAN. atau pembuahan yaitu meleburnya sel telur dan sel sperma yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang berlangsung dari minggu ke-1 hingga minggu ke-13, trimester kedua dari

HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS KOTA YOGYAKARTA

BAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kehamilan merupakan masa yang sangat istimewa dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu dan janin sehingga menimbulkan kecemasan semua orang termasuk

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun janin yang di kandung. Berbagai macam kelainan yang timbul membuat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

TINGKAT KECEMASAN SUAMI SAAT ISTRI MENJALANI PERSALINAN NORMAL DI PONEK RSUD Dr. MOEWARDI

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

Jurnal Ilmiah Kesehatan,9(1); Maret 2017

BAB I PENDAHULUAN. maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

HUBUNGAN USIA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBANTU KANDANGAN BAWEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Goals (MDGs) dengan indikator menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. umumnya menambah intensitas emosi dan tekanan-tekanan batin pada

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gangguan postpartum depression. Depresi postpartum keadaan emosi

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ANC komprehensif yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam organisme

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

NERS JURNAL KEPERAWATAN Volume 11, No 1, Maret 2015 : ISSN X

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB II TINJAUAN TEORI

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh hampir setiap

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. (AKI) di Indonesia mencapai 359 per kelahiran hidup, sementara itu

BAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketersediaan sumber dukungan yang berperan sebagai penahan gejala dan

BAB I PENDAHULUAN. Proses kehamilan, persalinan, nifas merupakan suatu proses fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. Berat bayi lahir rendah (BBLR) didefinisikan oleh World Health

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang sering kali membuat wanita menjadi bingung dan stress. Proses menjadi ibu adalah peristiwa yang mendebarkan dan penuh tantangan. Sewaktu hamil memang ada perubahan dalam diri wanita, karena untuk menyongsong dan menjaga pertumbuhan kandungan pertama tersebut maka diperlukan persiapan dan kondisi yang menunjang. Kehamilan umumnya berpengaruh terhadap aspek kejiwaan seorang wanita, begitu juga dengan kondisi pada ibu hamil juga berpengaruh terhadap perkembangan anak yang dikandungnya(munthe, 2000). Kehamilan termasuk salah satu periode krisis dalam proses kehidupan perempuan. Keadaan ini menimbulkan banyak sekali perubahan drastis baik secara fisik maupun psikologis. Pengharapan yang disertai kecemasan dalam menyambut kedatangan buah hati turut mewarnai interaksi ibu dengan anggota keluarga yang lain. Selama kehamilan perubahan fisik dan psikis terjadi akibat perubahan hormon. Perubahan ini berpengaruh pada kecemasaan saat persalinan ibu hamil. Kecemasan tersebut dapat muncul karena masa panjang saat menanti kelahiran penuh ketidakpastian. Selain itu bayangan tentang hal-hal yang menakutkan saat proses persalinan walaupun apa yang dibayangkannya belum tentu terjadi (Bobak, 2004). Rasa cemas dan khawatir akan meningkat terutama pada ibu-ibu primipara trimester III. Persalinan merupakan pengalaman yang baru pertama kali 1

2 dialami.ibu mulai membayangkan proses persalinan yang menegangkan, rasa sakit yang dialami, bahkan kematian pada saat bersalin. Di samping itu ibu juga merasa cemasapakah calon bayinya sehat atau tidak, bisa dilahirkan normal atau tidak merupakan hal yang sangat dicemaskan oleh ibu yang berada pada trimester ini (Bahiyatun, 2010). Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2008, gangguan kesehatan mental adalah penyebab utama beban penyakit pada wanita dari usia 15 sampai 44 tahun. Depresi dan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang paling sering selama dan setelah kehamilan dan dapat meningkatkan risiko persalinan lama, bayi berat lahir rendah (BBLR) dan malnutrisi (Bener et al, 2012). Kecemasan dan kekhawatiran pada ibu hamil apabila tidak ditangani secara serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis pada ibu maupun janin. Ibu yang mengalami kecemasan atau stress,akan berpengaruh terhadap hipotalamus untuk merangsang kelenjar endokrin yang mengatur kelenjar hipofise (Suliswati, 2005). Reaksi ini menyebabkan peningkatan produksi hormon yang mempengaruhi sebagian besar organ tubuh, seperti jantung yang berdebar, denyut nadi dan nafas yang cepat dan keringat berlebih (Hawari, 2006). Gangguan akibat kecemasan yang dialami ibu akan menjadi kegawatdaruratan baik bagi ibu sendiri maupun janin dalam proses persalinannya yang dapat menyebabkan lepasnya hormon stressantara lain Adreno Cortico Tropin Hormone (ACTH), kortisol, katekolamin, ß-Endorphin,Growth Hormone (GH), prolaktin dan Lutenizing Hormone (LH)/Folicle Stimulating

3 Hormone(FSH). Lepasnya hormon-hormon stress tersebut mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi sistemik, sehingga oksigen yang diterima janin akan terganggu dan mengakibatkan lemahnya kontraksi otot rahim (Suliswati, 2005). Kejadian tersebut menyebabkan makin lamanya proses persalinan (partus lama) sehingga janin dapat mengalami kegawatan (fetaldistress). Disamping itu dengan meningkatnya plasma kortisol, berakibat menurunkan respon imun ibu dan janin. Kondisi tersebut bisa mengarah pada kematian ibu dan janin. Jika kondisi ini dibiarkan maka angka mortalitas dan morbiditas pada ibu hamil akan semakin meningkat. Menurut Xie et al (2009) dukungan sosial merupakan faktor resiko depresi postpartum. Sedangkan studi di London menunjukkan bahwa kurangnya dukungan berhubungan dengan kecemasan dan kekhawatiran dalam kehamilan (Gourounti et al, 2013). Dukungan sosial selama kehamilan mempunyai efek menurunkan tingkat depresi selama kehamilan, meningkatkan kualitas hidup, dan menurunkan kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR), (Elsenbruch et al, 2007). Menurut Sarafino (2002), dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan, dan bantuan dalam bentuk lainnya yang diterima individu dari orang lain ataupun dari kelompok. Sumber dukungan sosial dapat berasal dari teman, saudara, dan keluarga. Keluarga merupakan sumber dukungan sosial yang terdekat bagi individu yang menerima dukungan.keluarga merupakan lingkungan yang dimiliki setiap individu, lingkungan ini yang membentuk kepribadian seseorang dari kecil hingga dewasa dan dalam keluarga yang sering muncul adalah dukungan.

4 Faktor yang dapat mengurangi kecemasan yang terjadi pada wanita yang akan melahirkan adalah adanya dukungan keluarga yang dapat berupa dari suami, keluarga atau saudara lainnya, orang tua, dan mertua. Dukungan keluarga yang merupakan bagian dari dukungan sosial mempunyai pengaruh terhadap kesehatan, jika kita merasa didukung oleh lingkungan maka segala sesuatu dapat menjadi lebih mudah saat mengalami kejadian-kejadian yang menegangkan. Dukungan tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk dukungan emosional melalui rasa empati, dukungan penghargaan melalui dorongan, dukunganinstrumental melalui bantuan langsung berupa tenaga, harta atau benda dan dukungan informatif melalui nasehat, saran-saran dan petunjuk (Smet, 1994). Berdasarkan profil kesehatan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) pada tahun 2014 cakupan tertinggi kunjungan ibu hamil trimester III adalah Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta, yaitu sebanyak 75%. Data dari medical record Puskesmas Mantrijeron kunjungan ibu primipara trimester III sebanyak 194 pada bulan Januari-Juli 2015. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap ibu primipara trimester III yang melakukan ANC (antenatal care) di poliklinik KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta diperoleh hasil bahwa ibu primipara mengungkapkan cemas dan khawatir menghadapi proses persalinan apakah dapat melahirkan normal atau tidak dan ketakutan apabila harus melahirkan sesar. Selain itu ibu primipara juga merasa cemas terhadap kesehatan bayinya dan kondisi bayinya terlahir normal atau tidak. Menurut Kartono (1992), para petugas kesehatan baik dokter, bidan, maupun perawat kebanyakan hanya memperhatikan kondisi fisik. Mereka lebih fokus menyelamatkan ibu dan

5 bayinya, dibandingkan dengan pemenuhan kondisi psikis dari ibu dalam menjelang dan selama persalinan. Menurut hasil wawancara dukungan keluarga terutama suami dan orang tua merupakan faktor penentu adanya kecemasan pada ibu primipara. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primipara Trimester III dalam Menghadapi Persalinan. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian: Apakah terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu primipara trimester III dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu primipara trimester IIIdalam menghadapi persalinan. 2. Tujuan Khusus a) Mengetahui tingkat dukungan keluarga yang diterima ibu primipara trimester III di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta. b) Mengetahui bentuk dukungan keluarga yang didapatkan oleh ibu primipara trimester III di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta. c) Mengetahuitingkat kecemasan ibu primipara trimester IIIdalam menghadapi persalinan di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta.

6 D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Peneliti Bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan penulis mengenai kecemasan ibuprimipara trimester III dalam menghadapi persalinan serta peneliti bisa mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan ibu primipara trimester III dalam menghadapi persalinan. 2. Bagi Profesi Keperawatan Meningkatkan peran profesi keperawatan dalam memberikan dukungan dan asuhan keperawatan kepada ibu primipara trimester III baik secara informasional, instrumental, emosional, dan penilaian sehingga ibu primipara trimester III siap dalam menghadapi persalinan. 3. Bagi Ibu Hamil Diharapkan penelitian ini akan bermanfaat dalam usaha mempersiapkan diri baik fisik maupun psikologis guna mengatasi kecemasan dalam menghadapi persalinan serta dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya dukungan bagi kehamilan ibu. 4. Bagi Pelayanan Kesehatan Sebagai masukan agar pada waktu ibu primipara trimester III melakukan pemeriksaan kehamilan diberikan dukungan secara psikologis sehingga lebih siap menghadapi persalinan.

7 E. KEASLIAN PENELITIAN 1) Penelitian yang berjudul Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di RSU Aisyiyah Ponorogo (Saiful, 2005). Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Populasi penelitian adalah semua pasien pre operasi di RSU Aisyiyah Ponorogo tahun 2005 sebanyak 39 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Kesimpulan penelitian ini adalah dukungan keluarga pada pasien pre operatif tinggi dan pasien pada kategori cemas ringan.terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu antara lain variabel, tempat, subjek, dan waktu. Variabel penelitian ini terdiri atas variabel bebas (dukungan keluarga) dan variabel terikat (kecemasan ibu primipara trimester III dalam menghadapi persalinan) sedangkan variabel penelitian terdahulu variabel bebas (dukungan keluarga) dan variabel terikatnya (kecemasan preoperasi). Tempat penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas, sedangkan penelitian terdahulu di RSU Aisyiyah Ponorogo. Subjek penelitian ini adalah ibu primipara trimester III, sedangkan penelitian terdahulu subjek penelitiannya adalah pasien pre operasi. Instrumen tingkat kecemasan pada penelitian ini terdiri dari 10 item komponen pertanyaan yang dikembangkan oleh Huizink (2004) sedangkan penelitian terdahulu terdiri dari 6 item pertanyaan yang mencakup gejala psikis kecemasan dan instrumen dukungan keluarga pada penelitian ini merupakan modifikasi dari kuisioner dukungan suami dari Yunita (2010) dan SSQ (Social Support Questionnaire), sedangkan

8 penelitian terdahulu terdiri dari 6 item. Persamaan dalam penelitian ini yaitu pada variabel dukungan keluarga dan metode penelitian deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional (potong lintang) dengan pendekatan kuantitatif. 2) Penelitian dengan judul Depression and anxiety in Singaporean high-risk pregnancies-prevalence and screening (Thiagayson et al, 2013). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 200 ibu hamil dengan kehamilan beresiko tinggi yang usia kehamilannya memasuki 23 minggu atau lebih di rumah sakit umum bersalin Singapura. Hasil penelitian ini didapatkan ibu hamil beresiko tinggi mengalami depresi berat 11%, depresi ringan 7%, dan gangguan kecemasan 12,5%. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu antara lain variabel, metode penelitian, tempat, subjek, dan waktu. Variabel penelitian ini terdiri atas variabel bebas (dukungan keluarga) dan variabel terikat (kecemasan ibu primipara trimester III dalam menghadapi persalinan) sedangkan penelitian terdahulu merupakan variabel tunggal yaitu depresi dan kecemasan kehamilan beresiko tinggi. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional (potong lintang) dengan pendekatan kuantitatif sedangkan penelitian terdahulu merupakan penelitian deskriptif. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas, sedangkan penelitian terdahulu di rumah sakit umum bersalin Singapura. Subjek penelitian ini adalah ibu primipara trimester III sedangkan penelitian terdahulu subjek

9 penelitiannya adalah ibu hamil dengan kehamilan beresiko tinggi. Persamaan dalam penelitian ini yaitu pada variabel kecemasan. 3) Penelitian yang berjudul Poor marital support associate with anxiety and worries during pregnancy in Greek pregnant women (Gourounti et al, 2013). Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan usia kehamilan antara 11 dan 26 minggu. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 165 wanita hamil sesuai dengan kriteria inklusi. Kesimpulan penelitian ini adalah populasi wanita hamil beresiko tinggi terhadap kecemasan dan dukungan marital yang rendah berhubungan dengan kecemasan dan kekhawatiran kehamilan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu antara lain variabel, tempat, subjek, dan waktu. Variabel peneltian ini terdiri atas variabel bebas (dukungan keluarga) dan variabel terikat (kecemasan ibu primipara trimester III dalam menghadapi persalinan) sedangkan penelitian terdahulu variabel bebas(dukungan marital) dan variabel terikatnya (kecemasan dan kekhawatiran selama kehamilan). Tempat penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas, sedangkan penelitian terdahulu di rumah sakit umum Athena, Yunani. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu primipara trimester III sedangkan penelitian terdahulu subjek penelitiannya adalah ibu hamil trimester I dan trimester II. Persamaan dalam penelitian ini yaitu pada metode penelitian deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional (potong lintang) dengan pendekatan kuantitatif.

10 4) Penelitian dengan judul Depression and anxiety in women during pregnancy and neonatal outcome: Data from the EDEN mother child cohort (Ibanez et al, 2012). Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Populasi penelitian adalah 2002 wanita hamil yang usia kehamilannya lebih dari 20 minggu. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 1719 orang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kesimpulan penelitian ini adalah depresi dan kecemasan selama kehamilan meningkatkan resiko kelahiran prematur. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu antara lain variabel, metode penelitian, tempat, subjek, dan waktu. Variabel peneltian ini terdiri atas variabel bebas (dukungan keluarga) dan variabel terikat (kecemasan ibu primipara trimester III dalam menghadapi persalinan) sedangkan penelitian terdahulu merupakan variabel tunggal yaitu depresi dan kecemasan selama kehamilan. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas, sedangkan penelitian terdahulu di Perancis. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III sedangkan penelitian terdahulu subjek penelitiannya adalah ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional (potong lintang) dengan pendekatan kuantitatif sedangkan penelitian terdahulu merupakan penelitian observasional. Persamaan dalam penelitian ini yaitu pada variabel kecemasan selama kehamilan.