BAB III PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN AC DI GEDUNG ARJUNA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN AC DI GEDUNG SYNTHESIS TOWER

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

Pertemuan 6: SISTEM PENGHAWAAN PADA BANGUNAN

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System

BAB IV CARA KERJA SISTEM AIR CONDITIONER ( WCP )

BAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AIR CONDITIONER

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM TATA UDARA (AC) PADA BANGUNAN GEDUNG

Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013

LAPORAN AKHIR PERAWATAN & PERBAIKAN CHILLER WATER COOLER DI MANADO QUALITY HOTEL. Oleh : RIVALDI KEINTJEM

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT TATA UDARA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

BAB III PENELITIAN KINERJA CHILLER (AIR COOLED)

Perawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek

BAB III BAHASAN UTAMA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

Jenis-jenis AC di Pasaran. 1. AC Window, Merupakan Jenis AC dimana semua komponen AC terdapat didalam kotak plat sehingga menjadi satu unit.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

CHILLER. Gambar 1. Pipa Exchanger Chiller

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

BAB IV ANALISIS HASIL

SISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer

PENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

Perawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek

MAKALAH PRAKTIK PENSINGIN DAN TATAUDARA

Bagian V: PENGKONDISIAN UDARA

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

PERANCANGAN ULANG INSTALASI TATA UDARA VRV SYSTEM KANTOR MANAJEMEN KSO FORTUNA INDONESIA JAKARTA PUSAT

DASAR TEKNIK PENDINGIN

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA AUDIT KONSUMSI ENERGI SISTEM HVAC (HEATING, VENTILASI, AIR CONDITIONING) DI TERMINAL 1A, 1B, DAN 1C BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERAWATAN WATER COOLED CHILLER DI HOTEL NOVOTEL MANADO

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Persiapan Alat Dan Bahan. Persiapan satu Unit kendaraan. Pengecekan. Pembongkaran Evaporator.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya

PENENTUAN EFISIENSI DAN KOEFISIEN PRESTASI MESIN PENDINGIN MERK PANASONIC CU-PC05NKJ ½ PK

BAB IV DASAR TEORI 4.1 Sistem Pengkondisian Udara

Sri Maryanto, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN

TRAINING Operational, Maintenance & Trouble Air Cooled - Water Cooled Package

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Cooling Tunnel

AC (AIR CONDITIONER)

BAB II LANDASAN TEORI

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK PERAWATAN PERALATAN MESIN PENDINGIN PADA GEDUNG SYNTHESIS TOWER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar. Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner

Disusun oleh : Nama : Linggar G. C. M. A. Semester Genap SMK NEGERI 1 CIMAHI

OPTIMALISASI MESIN PENDINGIN UDARA UNTUK MULTI RUANG ALI RIDHO

Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL. Hartoyo

Sistem AC ( Air Conditioner) Sentral

OPTIMASI PENGGUNAAN AC SEBAGAI ALAT PENDINGIN RUANGAN

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

BAB II TEORI DASAR. Laporan Tugas Akhir 4

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Rangkaian Alat Uji Dan Cara Kerja Sistem Refrigerasi Tanpa CES (Full Sistem) Heri Kiswanto / Page 39

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL

Gambar 5. Skematik Resindential Air Conditioning Hibrida dengan Thermal Energy Storage

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. perpindahan kalor dari produk ke material tersebut.

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :

BAB IV METODE PENELITIAN

OPTIMASI SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA KERETA REL LISTRIK

P ( tekanan ) PRINSIP KERJA AIR CONDITIONER

PENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA MESIN PENDINGIN

Bab III Metodelogi Penelitian

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : pendingin dengan refrigeran R-22 dan MC-22.

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PROSEDUR PERANCANGAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA. Penentuan Kondisi Ruang. Termal Dalam Gedung

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu mesin refrigerasi akan mempunyai tiga sistem terpisah, yaitu:

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TATA UDARA) Gatot Sumartono, Ade Suherman Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

COOLING WATER SYSTEM

AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER

TROUBLE SHOOTING KERUSAKAN AC

Transkripsi:

BAB III PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN AC DI GEDUNG ARJUNA 3.1 Definisi Perawatan Berbagai definisi mengenai perawatan antara lain : 1. Lee,Reginald, Building Maintenance Managing, Granade london 1976 mendefinisikan perawatan gedung yaitu pekerjaan yang dilakukan untuk memelihara atau merawat setiap fasilitas yang ada yaitu setiap bagian dan tempat,bangunan serta sarananya sesuai dengan standar kelayakan yang diterima. 2. Menurut undang-undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2002 tentang bangunan gedung dalam ketentuan umum Bab 1 pasal 1,ayat 5 menentukan perawatan adalah kegiatan memperbaiki dan atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen,bahan bangunan atau prasarana dan sarananya agar bangunan tersebut tetap berfungsi dengan baik. Univerrsitas Mercu Buana Page 7

3.2 Tujuan pemeliharaan yang dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut: 1. Untuk memperpanjang usia kegunaan asset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya. 2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau jasa dan mendapatkan laba investasi (return of investment) maksimum mungkin. 3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari keseluruhan peralatan peralatan yang menunjang perusahaan. 4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan itu. (Corder, A. 1988). 3.3 Jenis pekerjaan perawatan Menurut A.Cordel/kusnu Hadi dalam bukunya teknik management pemeliharaan,pada dasarnya pemeliharaan dibagi dua yaitu : 1. Perawatan terencana ( Planned Maintenance ) 2. Perawatan tak terencana ( unplanned Maintenance ) Perawatan terencana dapat dibagi menjadi : 1. Perawatan pencegahan ( Preventive maintenance ) 2. Perawatan korektif ( Corrective maintenance ) Univerrsitas Mercu Buana Page 8

Perawatan tak terencana hanya satu yaitu Perawatan Darurat (Emergency Maintenance ) 3.3.1 Perawatan terencana ( Planned Maintenance ) Pada system ini diperlukan pekerjaan inspeksi lapangan untuk mengertahui kondisi dari peralatan dan sarana-sarana yang memerlukan pemeliharaan.datadata yang dicatat selama inspeksi digunakan untuk menganalisa dan perencanaan penjadwalan.perbaikan dan perawatan serta Standart Operasional Prosedur pelaksanaan perawatan. 3.3.2 Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventive). Pemeliharaan pencegahan merupakan metode pemeliharaan untuk melakukan perbaikan dan penggantian part secara berkala berdasarkan waktu atau penggunaan. Metode ini digunakan pada kasus di mana siklus perawatan pencegahan mudah ditentukan dan tidak banyak bervariasi, serta kasus di mana lebih menguntungkan jika penggantian part dilakukan secara berkala tanpa melakukan inspeksi. Dalam pemeliharaan pencegahan terdapat 3 (tiga) bagian penting, yaitu inspeksi, koreksi dan inisiasi kerja. Inspeksi dilakukan untuk melakukan pengecekan pada kondisi peralatan. Koreksi dilakukan untuk melakukan penyetelan dan perbaikan kerusakan kecil. Kegiatan koreksi ini dilakukan bersamaan dengan inspeksi. Dan inisiasi dilakukan untuk mengetahui siapa yang melakukan pekerjaan inspeksi. Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: Univerrsitas Mercu Buana Page 9

inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan. 3.3.3 Pemeliharaan korektif (corrective maintenance) Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Pemeliharaan korektif merupakan metode pemeliharaan yang ditujukan untuk melaksanakan kaizen yang berkaitan dengan perawatan mesin, yaitu antara lain: a. Meningkatkan kehandalan mesin atau part b. Mengurangi frekuensi kerusakan mesin. c. Memperpendek waktu perbaikan yang panjang atau berdampak serius atau biaya yang tinggi. d. Meningkatkan kualitas perbaikan. Pemeliharaan korektif merupakan pelaksanaan improvement pada alat agar alat tidak mengalami kerusakan, memberikan kemudahan dalam melakukan inspeksi, perbaikan dan pemakaian, serta memastikan keselamatan. 3.3.4 Perawatan Tak Terencana ( Unplanned Maintenance ) Ada kerusakan yang masih terjadi meski perawatan preventive sudah dilakukan.hal ini biasanya tidak dimasukkan dalam program pekerjaan perawatan baik untuk rencana jangka pendek maupun jangka panjang tetapi memerlukan suatu penangan yang sesegera mungkin. Univerrsitas Mercu Buana Page 10

3.3.5 Pemeliharaan darurat (emergency maintenance) Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga. Pemeliharaan darurat adalah pemeliharaan yang dilakukan karena terjadi kerusakan yang tidak terduga. Pemeliharaan darurat ini sebaiknya sebisa mungkin dihindari dalam melakukan perawatan,karena jenis perawatan ini dapat mengganggu program perencanaan dan kegiatan didalam gedung itu sendiri sehingga menimbulkan suatu kerugian bagi pemilik maupun pemakai itu sendiri. 3.4 Pengertian Air Conditioning Air conditioning atau Pengkondisian Udara adalah suatu proses pengkondisian udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan yang dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu. Selain itu, mengatur aliran udara dan kebersihannya. Sistem penyegaran udara pada umumnya dibagi menjadi dua bagian utama yaitu: 1. Penyegaran udara untuk kenyamanan Menyegarkan udara dari ruangan untuk memberikan kenyaman kerja bagi orang yang melakukan kegiatan tersebut. 2. Penyegaran udara untuk industri Menyegarkan udara dari ruangan karena diperlukan oleh proses, bahan, peralatan, atau barang yang ada di dalamnya. Univerrsitas Mercu Buana Page 11

3.5 Komponen Utama AC 1) Kompresor Kompresor berfungsi untuk menurunkan tekanan,temperatur gas di evaporator dan menaikkan tekanan, temperatur gas. 2) Kondensor Kondensor sebagai tempat untuk pengembunan gas menjadi cair dengan cara membuang panas ke udara atau air sekitarnya. Ada 2 (dua) jenis tipe kondensor, yaitu: kondensor dengan pendingin udara, dan kondensor dengan pendingin air. 3) Thermal Exapansion Valve Thermal expansion valve untuk mengatur aliran volume cairan refrigeran pada evaporator sesuai dengan kebutuhan beban panas media sekitarnya 4) Evaporator Evaporator untuk penguapan cairan refrigeran dari cair menjadi gas dengan cara mengambil panas dari media sekitarnya. Media dari evaporator adalah : Udara, dan Air. Gambar 3.1 Evaporator Unit Udara Sumber : Gagasreka Kontraktor Univerrsitas Mercu Buana Page 12

` GAS KONDENSOR GAS KOMPRESOR TXV LIQUID LIQUID EVAPORATOR Gambar 3.2 : Skematik sistem Air Conditioning. Sumber : (AHRAE 2008) Komponen Tambahan High pressure switch & Low pressure switch Flow switch. Sensor leaving/ entering/ ambient water temperature & sensor pipa panas. Anti freezing Phase protection Over load Accumulator Univerrsitas Mercu Buana Page 13

3.6 Daftar peralatan dan material. Berikut ini adalah daftar Peralatan Utama Sistem Tata Udara yang digunakan di Gedung Arjuna, yaitu : No Item Merk / Type 1 Air Cooled Chiller TICA /TCA 301 / 28TR 2 Pompa Chiller ITT Bell & Gosset 60 GPM 3 Tangki Ekspansi Induro 150 L 4 Fan Coil Unit TICA / TCRD / 11.200 s/d 37.700 Btuh 5 Fan (Fresh Air) Kruger / BDB DIDW / 6000 CFM 6 Cooling Tower Kuken / KMB / 1.112 x 2 KW 7 Pompa Condenser ITT Bell & Gosset / 842 GPM Pompa Make Up Water DP Pump / 160 LPM 8 Tangki Make Up Induro / 15m3 Tangki Ekspansi Induro 100 L 9 Water Cooled Package TICA / TWWH / 15.400 Btuh 10 Water Cooled Split Ducted TICA / TSR-TSW / 9.200 s/d 102.500 Btuh 11 Air Cooled Split Duct TICA / TSD-TSA / 87.000 s/d 220.000 Btuh TICA / TSR-TSA / 17.100 s/d 41.300 Btuh 12 Air Cooled Split Wall Fuji Elektric / RSW-ROW / 8.900 s/d 23.600 Btuh 13 Air Cooled Split Cassete Fuji Elektric / RCW-ROW / 12.600 & 36.000 Btuh Sumber : cv.delta Service Berikut adalah daftar Material Pendukung System Tata Udara yang digunakan pada Gedung Arjuna : No Item Merk 1 Pipa Chilled Water Spindo 2 Pipa Condenser Spindo 3 Pipa Refrigerant Crane Enfield / B.280 4 Pipa Drain Sinar Lucky 5 Isolasi Ducting AB WoolI 6 Isolasi Pipa Armaflex 7 Ducting TD Duct (Polyurethane) & Lokfom (Seng) 8 Flexible Duct TD Flex Univerrsitas Mercu Buana Page 14

9 Grille, Diffuser, Louver, Damper Catura 10 Katup-katup Honeywell 11 Kabel Kontrol Supreme Sumber : cv.delta service 3.7 Sistem Air Conditioning yang digunakan di Gedung Arjuna 3.7.1 Tata Udara dengan Split AC-System) AC-Window adalah tipe Split AC-sytem (air conditioner) yaitu terdiri dari dua bagian yang terpisah artinya bagian AC conditioner tidak menyatu (tidak berada dalam satu paket). Air conditioner terdiri dari bagian out door dan in door. Bagian out door adalah unit condensing,unit ini berada di luar ruangan yang berfungsi sebagai pembuang panas. Bagian in door adalah unit evaporator dan berfungsi sebagai pesawat penyejuk ruangan yang di pasang pada setiap ruangan atau unit dalam Pipa tembaga sebagai penghubung antara bagian out door unit dengan in door unit untuk mensikulasikan gas refrigeran pada unit pendingin. System Air Cooled Split ducting digunakan sebagai pendorong udara dingin menuju ruangan dengan perantara dinamo motor. Univerrsitas Mercu Buana Page 15

3.7.2 Tata Udara dengan Chilled Water Sistem Chiller dengan sistem Air Cooled, digunakan sebagai pendingin air yang di sirkulasikan ke Fan Coil Unit (FCU). System pendinginan dengan chiller, menggunakan pipa black steel berisolasi sebagai penghubung air dingin antara chiller dengan fan coil. Air dingin dari chiller akan di sirkulasi oleh pompa chiller (CHWP). Dinginnya air di fan coil akan ditiup motor fan sehingga menyebar dan mendinginkan ruangan. Gambar 3.3: Schematic Tata Udara dengan Chilled Water Sistem Sumber : cv.delta service Univerrsitas Mercu Buana Page 16

3.7.3 Tata Udara dengan Air Cooled Split Sistem Air Conditioning dengan system Air Cooled Split (Wall / Duct / Cassete) dipasang di area masing-masing Lantai 1,lantai 2 lantai 3 dan lantai GF dasar (10PK s/d 25 PK),. Gambar 3.4 : Schematic AC Tica TSR(D)/TSA 50 / 150 / 200 / 250 Sumber : cv.delta service Univerrsitas Mercu Buana Page 17

3.7.4 Saluran Udara (Ducting AC) Saluran udara/ducting yang digunakan di Gedung Arjuna adalah TD Pre- Insulated Aluminium Ducts dan Baja lapis seng (BJLS). 1. Saluran udara/ducting TD Pre-Insulted Aluminium Ducts adalah ducting yang dipakai untuk Supply udara ke ruang-ruang sesuai dengan yang dikehendaki, TD Pre-Insulted Aluminium Ducts ini merupakan panel lembaran dengan dimensi (panjang x lebar x tebal) = 4000 x 1200 x 20 mm menggunakan bahan Polyurethane dengan isolasi suhunya memakai aluminium pada kedua sisinya dan mempunyai density polyurethane 52 +/- 2 Kg/m 3. Gambar 3.4 : Ducting Polyurethane dan Flexible Duct Sumber : Diperkenankan Foto oleh PT.Gagasreka 2. Saluran udara/ducting konvensional Baja lapis seng (BJLS) adalah ducting yang dipakai untuk system Fresh Air yang mempunyai ketebalan antara 0.50 s/d 1.20 mm atau Bjls 50 s/d Bjls 0.80 Univerrsitas Mercu Buana Page 18

3.Keuntungan ducting TD Pre-Insulted Aluminium Ducts dibanding dengan ducting konvensional BJLS adalah: a. Isolasi suhu yang baik dan merata berkat polyurethane density tinggi (52 +/- 2 Kg/m 3 ) sehingga mencegah kondensasi. b. Tidak membebani struktur bangunan karena beratnya yang ringan (hanya 1.46 Kg/cm 2 ) atau 6 kali lebih ringan dari ducting BJLS konvensional sehingga cocok digunakan pada Gedung-gedung dan Gedung bertingkat. c. Getaran yang ditimbulkan oleh ducting lebih kecil, sehingga meningkatkan kenyamanan serta meminimalkan suara-suara yang timbul akibat getaran. d. Ducting TD Pre-Insulted Aluminium Ducts lebih Higienis dan Anti karat karena dilapisi dengan aluminium yang telah dicoating pada kedua sisinya. e. Kebocoran pada ducting lebih kecil, karena menggunakan sambungan-sambungan yang di desain khusus untuk TD Pre-Insulted Aluminium Ducts ini sehingga mempunyai save energi yang lebih baik. f. Proses fabrikasi dan instalasi lebih mudah dan sederhana serta memiliki produktivitas tinggi sehingga waktu lebih efisien. g. Perawatan yang mudah serta modifikasi ducting dapat dilakukan langsung di lapangan, pemotongan dan pengeleman dapat dilakukan pada semua bagian ducting TD. Univerrsitas Mercu Buana Page 19

h. Mempunyai daya tahan sampai dengan 20 tahun serta mempunyai tampilan fisik yang bagus sehingga cocok juga untuk ducting expose. Saluran udara ducting ( AC ) dapat dibagi menjadi empat yaitu : 1. Saluran udara ducting (AC) Supply adalah suatu ducting yang berfungsi untuk meneruskan (mendistribusikan) udara segar yang dihasilkan oleh Mesin pendingin (AHU/FCU) ke ruang-ruang yang dikehendaki. 2. Saluran udara ducting (AC) Return adalah suatu saluran udara yang berfungsi untuk mengalirkan udara yang telah dipakai dalam ruanganruangan dengan melalui grill-grill return pada plafond masuk kedalam ruang plenum plafond yang kemudian masuk ke plenum return unit Indoor AC atau FCU. 3. Saluran udara ducting (Fresh Air) adalah ducting yang berfungsi untuk mensupply udara segar ke area koridor bagian dalam (incore) di setiap lantai, dari lantai Ground Floor sampai dengan Penthouse. Gambar 3.5 : Register (SAG) Sumber : Diperkenankan Foto Oleh Gedung Arjuna Univerrsitas Mercu Buana Page 20

4. Saluran udara ducting Flexible adalah suatu ducting yang berfungsi untuk meneruskan udara ke titik-titik yang dikehendaki. 3.11 Aksesories Saluran udara antara lain: 1. Volume Damper. Volume damper berfungsi untuk membuka/menutup atau mengatur jumlah udara sesuai dengan yang dikehendaki. 2. Fire Damper. Fire damper adalah berfungsi untuk menutup secara otomatis saluran udara apabila terjadi kebakaran. 3. Spliter Damper. Spliter damper adalah berfungsi untuk mengarahkan dan membagi udara di dalam ducting cabang. 4. Spigot Damper. Spigot damper adalah berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara pada setiap supply diffuser. 5. Supply Air Diffuser (SAD). Suatu ducting yang berfungsi untuk meneruskan (mendistribusikan) udara segar/dingin yang dihasilkan oleh Mesin pendingin (peralatan Tata Udara) ke ruang-ruang yang dikehendaki. Univerrsitas Mercu Buana Page 21

Gambar 3.5 : Supply Air Diffuser (SAD) Sumber : Diperkenankan Foto Oleh PT.Delta teknik 6. Return Air Grill (RAG). Return Air Grill adalah berfungsi untuk mengalirkan kembali udara dari ruang-ruang ke Indoor unit / FCU. Gambar 3.6 : Ruang Khusus Tamu Sumber : Diperkenankan Foto Oleh cv.delta teknik 7. Exhaust Air Grill (EAG). Exhaust Air Grill adalah berfungsi menghisap/mengalirkan udara dari ruang-ruang ke luar ruang melalui mesin Exhaust Fan. Univerrsitas Mercu Buana Page 22

8. Exhaust Air Louver (EAL). Exhaust air louver adalah berfungsi untuk mengalirkan udara dari ruangan ke luar ruangan melalui mesin Exhaust Fan. 9. Pressurized Air Louver (PAL). Pressurized Air Louver adalah berfungsi untuk memasukkan /mengalirkan udara segar ke ruangan melalui mesin Pressurized Air Fan. 3.12.1 Outdoor Unit (Condensing Unit) Alat penukar kalor untuk mengubah cairan+gas refrigerant menjadi gas refrigerant. Kemudian gas dingin tsb di sirkulasikan oleh compressor dan kembali ke Indoor Unit. Perpindahan panas terjadi dengan sistem water cooled, karena kondenser di dinginkan oleh sirkulasi air dari Cooling Tower. Univerrsitas Mercu Buana Page 23

Gambar 3.7 Proses penambahan Refrigren R22 Pada Out door unit Gambar 3.8 : Out door Unit Sumber : Diperkenankan Foto Oleh cv.delta service Univerrsitas Mercu Buana Page 24

3.12.2 Indoor Unit (Evaporator Unit) Alat untuk mensupply udara dingin dengan motor fan kedalam ruangan melalui saluran (ducting). Udara dingin dihasilkan karena terjadinya Evaporasi (Uap air dingin menyerap panas udara disekitarnya). Gambar 3.8 : Pompa Pengisian ( Indoor Unit ) Sumber : Diperkenankan Foto Oleh cv.gagasreka kontraktor Gambar 3.8 : Termostat AC Sumber : Diperkenankan Foto Oleh PT.delta service Univerrsitas Mercu Buana Page 25

3.12.3 Fan Coil Unit (FCU) Alat untuk mensupply udara dingin dengan motor fan kedalam ruangan melalui saluran (ducting). Gambar 3.9: Fan Coil Unit (FCU) Sumber : Diperkenankan Foto Oleh cv.delta service 3.12.4 Sistem Pemipaan dan Katup-katup Sistem pemipaan dan katup-katup terdiri dari : a. Sistem pemipaan : Saluran untuk mendistribusikan air dingin dari Cooling Tower / Chiller ke Condensing Unit / Fan Coil. b. Chemical Pot: Wadah untuk memasukan bahan kimia ke dalam sistem pemipaan sebagai proteksi terhadap korosi dan lumut Univerrsitas Mercu Buana Page 26

c. Dosing Pump : Wadah untuk memasukan bahan kimia kedalam water basin Cooling Tower untuk menjaga kualitas air d. Katup : Alat pengatur distribusi air di sistem pemipaan. e. PDV : Katup sebagai safety pompa sirkulasi yang bekerja berdasarkan tekanan dalam sistem pemipaan 3.13 Monitoring Equipment AC Beberapa Equipment AC termonitor langsung dengan sistem BAS (Building Automation System). Monitoring meliputi; Start/Stop, Status Start/Stop, Trip Alarm, Temp Air (S/R), Water Flow Rate, Leveling Air, Setting temp dan Temp ruangan. Equipment AC yang termonitor sistem BAS: 1. Chiller 2. Pompa Chiller 3. Cooling Tower 4. Pompa Cooling Tower 5. WCP 6. Fan Coil Unit 7. Fresh Air Fan 8. Expantion Water Tank Univerrsitas Mercu Buana Page 27

3.14 Pemeliharaan dan perawatan Komponen Air Conditioning A. Tangki pengisian (Make-up Water Tank) Tangki pengisian harus selalu bersih. dan untuk menjaga kebersihannya harus selalu di control apakah tangki sudah kotor atau belum, bila tangki dalam kondisi kotor maka harus dikuras dan dibersihkan..air pada tangki ini juga harus selalu penuh dan selalu dilihat level airnya B. Tangki Pemuaian (Expantion Tank) Tangki pemuaian harus selalu bersih. dan untuk menjaga kebersihannya harus selalu di control apakah tangki sudah kotor atau belum, bila tangki dalam kondisi kotor maka harus dikuras dan dibersihkan..air pada tangki ini juga harus selalu penuh dan selalu dilihat level airnya. C. Cooling Tower 1. Gantilah sirkulasi air di cooling tower setiap satu bulan bersamaan dengan pembersihan unit cooling tower dengan pembuangan lewat pipa drain dibawah cooling tower termasuk cek kisi-kisi pada infilenya 2. Lakukan pemeriksaan periodic pada distribusi basin atas beserta saringan basin bawah serta infile. 3. Bearing motor/fan harus diberi pelumas setelah bekerja selama 30.000 jam. 4. Periksa kekencangan semua baut. 5. Periksa tahanan isolator fan motor dan pompa spray. Univerrsitas Mercu Buana Page 28

6. Untuk cooling tower yang tidak dijalankan dalam waktu lama, jalankan setiap satu minggu + 10 menit Jangan menjalankan pompa tanpa menyuplay air D. Heat Exchanger a. Filling / Infile / Filler. Kuken telah mendesain filling sedemikian rupa sehingga mempunyai tingkat efisiensi yang tinggi dan menggunakan bahan PVC. b. Lilitan Pendingin (Heat Exchanger) Lilitan pendingin terbuat dari pipa tembaga yang anti korosif dan dirancang anti bocor. E. Pompa Kondenser (Condenser Water Pump) Pada pompa Condenser terdiri Motor dan Pompa. a. Motor. Pada motor ini di lakukan perawatan pada bearing dengan cara memberikan grease atau pelumas. b. Pompa. Pada pompa terdapat mekanikal seal yang apabila sudah terdapat kebocoran harus diganti. Kerusakan mekanikal seal terlihat bila pompa sudah terdapat kebocoran.tak kalah pentingnya dalam mempengaruhi maksimal dan tidaknya pompa strainer, yakni streiner juga harus selalu bersih. CWP ini ada tiga unit, dengan dua CWP running dan satu CWP standby. Univerrsitas Mercu Buana Page 29

F. Pompa Pengisian (Make-up Water Pump) Pada pompa ini perlu dilakukan pengecekan secara visual mengenai kondisi unit pada saat running dari getaran atau bunyi yang timbul dan dianggap tidak wajar harap segera dicari sumbernya dan jangan lupa diperhatikan kebersihan area pompa tersebut. G. Outdoor Unit (Condensing Unit) Kebersihan coil perlu diperhatikan dan dijaga, cuci dan bersihkan secara berkala untuk memastikan proses perpindahan panas yang memadai. Pastikan heat exchanger selalu dalam keadaan optimum. Perawatan pada outdoor unit, panel depan dan belakang bisa dilepas untuk kemudahan akses perawatan. Check dan pastikan bahwa unit sudah dalam keadaan mati, lepas baut-baut panel depan dan atau belakang. Pada outdoor unit, perawatan dilakukan dengan pemeriksaan perbedaan temperature air masuk dan keluar unit. Hal ini perlu dilakukan setiap bulan. Gambar :3.10 Skema pemeriksaan tekanan AC Sumber : Diperkenankan Foto Oleh google.com Univerrsitas Mercu Buana Page 30

H. Mini Chiller a. Periksa kualitas air secara berkala. Strainer harus selalu bersih untuk menghindari system pemipaan tersumbat. b. Area sekitar chiller harus selalu bersih baik ventilasinya. Bersihkan condenser secara berkala, setiap 1 s/d 2 bulan sekali. c. Periksa make up water supply dan tekanan katupnnya secara berkala dan pastikan dalam kondisi baik. d. pastikan komponen elektrik dan pengkabelan sudah terpasang dengan benar. e. Jika unit tidak di operasikan untuk waktu yang cukup lama, air harus di keluarkan dari system dan matikan power. Gunakan penutup untuk proteksi unit. f. Ketika akan dioperasikan setelah tidak dipakai cukup lama, masukkan air bersih, periksa tekanannya. Panaskan unit sampai 6 jam sebelum unit di ON untuk memastikan unit dalam kondisi baik. Periksa tekanan kerja secara berkala untuk menghindari tidak ada angin palsu. Jika hal ini terjadi, tambahkan R22 (Freon) pada system. I. Pompa Air Dingin (Chiller Water Pump) Pada pompa air dingin terdiri Motor dan Pompa. a. Motor. Pada motor ini di lakukan perawatan pada bearing dengan cara memberikan grease atau pelumas. Univerrsitas Mercu Buana Page 31

b. Pompa. Pada pompa terdapat mekanikal seal yang apabila sudah terdapat kebocoran harus diganti. Kerusakan mekanikal seal terlihat bila pompa sudah terdapat kebocoran. Tak kalah pentingnya dalam mempengaruhi maksimal dan tidaknya pompa strainer, yakni streiner juga harus selalu bersih. CHWP ini ada dua unit, dengan satu CHWP running dan satu CHWP standby. J. Fan Coil Unit (FCU) a. Filter udara: Berfungsi untuk menjaga benda/partikel /kotoran keluar unit dan masuk saluran udara. Jika filter kotor, maka akan mempengaruhi performa pendinginan dan tentu akan mengurangi volume udara yang dihasilkan. Filter harus dibersihkan secara berkala, dengan cara dilepas terlebih dulu dari unit. Kotoran yang besar pada filter dibersihkan terlebih dulu, kemudian filter dicuci dan direndam dengan air hangat yang sudah menggunakan detergen. Pastikan filter sudah dalam keadaan kering sebelum dipasang lagi. Khusus untuk AC type split wall, pembersihan filter sebaiknya dilakukan setiap 2 minggu sekali. b. Heat Exchanger: Jika terdapat kotoran pada sirip (fin evaporator), bisa dibersihkan dengan menggunakan sikat nylon. Atau bisa juga dengan menyemprotkan udara bertekanan tinggi. Perawatan yang cukup pada filter akan mengurangi frekuensi pembersihan pada sirip. Univerrsitas Mercu Buana Page 32

K. Saluran Udara (Ducting AC) Pada system ducting AC yang perlu dimonitor adalah kerapatan terhadap kemungkinan adanya kebabocoran udara antara lain: pada sambungansambungan ducting, sambungan Flexible Joint antara Indoor Unit dengan ducting, sambungan Volume damper dengan Ducting, sambungan Box dengan Grill AC. Proses pengecekan dalam pemeliharaan dan perawatan Air Conditioning Start Tangki pengisian (Make-up Water Tank Tangki Pemuaian (Expantion Tank) Cooling Tower Heat Exchanger Univerrsitas Mercu Buana Page 33

Pompa Kondenser (Condenser Water Pump) Pompa Pengisian (Make-up Water Pump) Outdoor Unit (Condensing Unit) Mini Chiller Fan Coil Unit (FCU) Saluran Udara (Ducting AC) Finis Conditioning Gambar 3.11 Flow cart Proses pemeliharaan dan perawatan Air Univerrsitas Mercu Buana Page 34

3.15 Penjadwalan ( Scheduling) Jadwal perawatan ( Maintenance Schedule )dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : 1. Jadwal perawatan jangka panjang ( bulanan) 2. Jadwal perawatan mingguan 3. Jadwal perawatan harian NO Komponen Kriteria Harian Mingguan Bulanan 3 Bulanan 6 Bulanan Tahunan Tindakan 1 Unit Chiller -Compressor -Refrigerant > 1/2 Periksa % beban motor Periksa tekanan hisap ( PSIG ) Periksa Tekanan Oli ( PSIG ) ±85% ±50 psi 20 psi diatas tekanan hisap < ½ tambah refrigerant Lakukan troubleshooting bila tidak memenuhi syarat nilai kriteria Lakukan troubleshooting bila tidak memenuhi syarat nilai kriteria Univerrsitas Mercu Buana Page 35 Lakukan troubleshooting bila tidak memenuhi syarat nilai kriteria Periksa tekanan kompresi (PSIG) - kondensor bersih Dibersihkan -motor fan Bersih Dibersihkan

kondensor Suara normal -Filter dryer bersih -Panel kontrol dan listrik ganti bearing/ belt bila suara tidak normal -Ganti seal bila terjadi rembesan oli -Ganti Filter dryer bersih Dibersihkan 2 Pompa Chiller Motor pompa Getaran Seal Coupling Bearing normal Tetesan air normal Getaran normal Suara normal Dudukan kokoh Panel Listrik bersih Kencangkan baut-baut pengikat bila getaran tidak normal Setel ulang posisi/ ganti seal bila tetesan air tidak normal lakukan alignment coupling bila getaran tidak normal ganti bearing bila suara tidak normal Kencang baut baut, ganti bila bila berkarat Bersihkan bagian dalam panel 3 Unit AHU -Panel Listrik bersih Bersihkan Univerrsitas Mercu Buana Page 36

- Pulley - Blower Suara normal Suara normal Getaran normal kontaktor, relay2 Cek kedalaman pulley, ganti bila perlu Ganti bearing bila suara tidak normal kencangkan baut2 bantalan bila getaran tidak normal -Grill air fresh -fan Belt Grill terbuka Suara normal Filter bersih - Baki penampung air kondensasi Tidak ada air mengenaang -Cooling coil bersih 4 Ducting -Outlet Grill Bersih Hembusan Periksa posisi, bersihkan ganti belt bila suara tidak normal Bersihkan bila kotor, ganti bila perlu Bersihkan saluran air pembuangan bila air tergenang Dibersihkan dengan bahan kimia pembersih Periksa outlet, bersihkan bila kotor Univerrsitas Mercu Buana Page 37

5 Cooling Tower angin normal -Tangki air Air bersih Tangki tidak bergetar - fan Getaran normal Tabel 3.12 : Schedul perawatan dan Pemeliharaan AC Sumber : WWW.Batan.go.id Kuras tangki air berkala Kencangan baut2 bila tangki bergetar tidak normal kencangkan baut2 bantalan bila getaran tidak normal Univerrsitas Mercu Buana Page 38