LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SENTRA / KLASTER INDUSTRI ANEKA TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI HKI DAN PENDAFTARAN MERK, BATIK LABEL BAGI PENINGKATAN DAYA SAING UKM DI ERA PASAR GLOBAL

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SENTRA / KLASTER INDUSTRI LOGAM DAN MESIN TA. 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN BAGI INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) TAHUN ANGGARAN 2016

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

KATA PENGANTAR. Banjar, 14 Januari 2016 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA BANJAR

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) WORKSHOP DESAIN IKM BATU MULIA DI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA PEMBUKAAN DIKLAT BAGI PENGELOLA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH / UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS/UJKS)

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

KATA PENGANTAR. Banjar, 14 Januari 2017 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA BANJAR

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

MENINGKATKAN NILAI TAMBAH IKM TAMBAH IKM MELALUI SISTEM PEMBINAAN YANG TEPAT MELALUI SISTEM PEMBINAAN DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF (RENCANA KERJA

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PENGANUGERAHAN PIAGAM OVOP JAKARTA, 22 DESEMBER 2015

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KUNJUNGAN PABRIK PT. GREAT GIANT PINEAPPLE Terbanggi, 17 April 2015

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN PROYEK PROYEK PEMBANGUNAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FASILITASI PENERAPAN SISTEM SNI PADA INDUSTRI ANEKA DI JAWA TENGAH

Sambutan/Arahan Kepala Bappeda Kalimantan Tengah

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PERLUASAN PT. INDO BHARAT RAYON PURWAKARTA, 12 OKTOBER 2015

SERTIFIKASI HALAL DALAM PRODUK KULINER UMKM

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA FORUM GROUP DISCUSSION UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Sambutan Gubernur Bank Indonesia Karya Kreatif Indonesia Pameran Kerajinan UMKM Binaan Bank Indonesia Jakarta, 26 Agustus 2016

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FASILITASI PENERAPAN SISTEM SNI PADA INDUSTRI ANEKA DI WILAYAH IHT JAWA TENGAH

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BUPATI PEMALANG SAMBUTAN BUPATI PEMALANG. pada acara PENUTUPAN LOKAKARYA KEBERLANJUTAN PENDAMPINGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. Kamis, 6 Maret 2014

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

BAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil dan menengah (UKM) pada umumnya membuka usahanya di

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PERESMIAN PERLUASAN PABRIK PT. BAYER INDONESIA CIMANGGIS, DEPOK, JAWA BARAT RABU, 27 MEI 2015

SAMBUTAN KEPALA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA ACARA PEMBUKAAN PEMBINAAN PRODUK HALAL SE KALIMANTAN TIMUR

BUPATI SEMARANG TANGGAL 29 OKTOBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO

BUPATI BENGKALIS. SAMBUTAN Bupati bengkalis PADA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI BIDANG PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 BENGKALIS, 4 MEI 2017

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam membantu perekonomian rakyat. UKM Menurut UU No. 20 tahun 2008 Usaha Kecil dan Menengah adalah usaha

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KUNJUNGAN PARLIAMENTARY STATE SECRETARY (DEPUTY MINISTER) JERMAN JAKARTA, RABU 18 MEI 2016

PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

1. Yulianty Widjaja (Direktur DAVINCI); dan 2. Para Hadirin Sekalian Yang Berbahagia.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DESA PANGAN AMAN

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN. Jl. Kom. Yos Sudarso No.52 Magetan. (0351)

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

KEAMANAN PANGAN DALAM RANGKA PENINGKATAN DAYA SAING USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang baru, jumlah unit usaha bordir yang tercatat selama tahun 2015 adalah

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA SEMINAR NASIONAL PEMBIAYAAN INVESTASI DI BIDANG INDUSTRI 2015

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KATAK DAN UDANG DI JAWA TIMUR USULAN PENELITIAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN : Veteran Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa makan dan minum yang

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA )

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287)

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PEMALANG SAMBUTAN BUPATI PEMALANG. pada acara PENUTUPAN DIKLAT MANAJEMEN BARANG MILIK DAERAH TAHUN Senin, 17 Februari 2014

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA "PENYERAHAN PENGHARGAAN ASIA STAR AWARDS 2014" JAKARTA, 9 APRIL 2015

WALIKOTA PAREPARE NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA JUMPA PERS AKHIR TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA Peringatan Hari Kakao Indonesia (Cocoa Day) ke 3 Tanggal September 2015 di Ambarukmo Plaza, Yogyakarta

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA DIALOG INTERAKTIF DENGAN PELAKU UMKM KABUPATEN SEMARANG

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jalan Erlangga Gianyar, Telp (0361) G i a n y a r

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang

BAB III DISKRIPSI LEMBAGA. A. Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PEMBUKAAN INTERNATIONAL FURNITURE & CRAFT FAIR INDONESIA (IFFINA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan berkelanjutan menjadi isu penting dalam menanggapi proses. yang strategis baik secara ekonomi maupun sosial politis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia telah mampu meningkatkan taraf hidup penduduknya. Peningkatan pendapatan di

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PELANTIKAN JABATAN STAF AHLI MENTERI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, 25 MEI 2015

PENINGKATAN SDM IKM KAROSERI KE JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN I.1.

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SEMARANG

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PEMBUKAAN PAMERAN INDUSTRI KOSMETIK DAN JAMU JAKARTA, 1 SEPTEMBER 2015

Transkripsi:

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016 DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UMKM KOTA PEKALONGAN 2016

DAFTAR ISI Prakata Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Maksud dan Tujuan 3. Dasar Pelaksanaan Kegiatan 4. Indikator Kinerja Kegiatan BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 2. Peserta Kegiatan 3. Metode dan Bentuk Kegiatan 4. Hasil yang Dicapai BAB III PERMASALAHAN, UPAYA PEMECAHAN, KESIMPULAN, DAN SARAN 1. Permasalahan 2. Upaya Pemecahan Masalah 3. Kesimpulan 4. Saran BAB IV PENUTUP LAMPIRAN a. DASK Kegiatan b. Surat Keputusan Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Kota Pekalongan c. Sambutan Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Kota Pekalongan d. Laporan Ketua Penyelenggara e. Daftar Hadir dan Tamu Undangan f. Makalah h. Foto Dokumentasi i. Sertifikat

PRAKATA Assalamu alaikum Wr. Wb. Pertama-tama marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, inayah dan ridhonya sehingga pelaksanaan kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau bagi Usaha Jajan dapat berjalan dengan lancar. Terima kasih kami sampaikan kepada berbagai pihak yang telah berkenan membantu hingga pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan sesuai dengan yang kami harapkan, kendati tetap kami akui masih banyak kekurangan. Pembinaan kemampuan dan ketrampilan kerja bagi pengolahan pangan merupakan upaya strategis karena industri makanan adalah barometer perekonomian nasional yang mampu menyumbang kurang lebih 55% pendapatan per kapita. Secara khusus selain merupakan kegiatan ekonomi, usaha di bidang makanan juga menghasilkan produk pangan yang memiliki ciri khas lokal Indonesia baik dari segi komposisi, rasa, maupun cara mengkonsumsinya sehingga dapat dikategorikan sebagai produk budaya. Hasil survei yang dilakukan terhadap industri rumah tangga pangan (IRTP) pada tahun 2009 menunjukkan bahwa hanya 24,14% IRTP yang mampu menerapkan cara produksi pangan dengan baik, sedang 24,80% telah menerapkan dengan nilai rata-rata dan 51,06% diantaranya masih memerlukan pendampingan. Sedangkan hasil pemeriksaan sarana produksi pada tahun 2011 yang dilakukan terhadap IRTP menunjukkan bahwa 54,06% sarana telah menerapkan cara produksi pangan yang baik. Hasil survei tahun 2009 telah teridentifikasi faktor-faktor yang perlu menjadi fokus pemberdayaan, khususnya di bidang pembinaan keamanan pangan menuju UMKM pangan yang lebih berdaya saing. Kegiatan Fasilitasi Sertifikasi Produk dan Proses Produksi merupakan program bersama pelaku usaha dengan difasilitasi perijinan SP-IRT dan sertifikat halal oleh Pemerintah Kota Pekalongan perlu dilaksanakan secara berkelanjutan, mencakup seluruh mata rantai di sepanjang rantai produksi pangan. Upaya pembinaan ini yang disarankan antara lain dengan pengembangan Food Safety Clearing House (FSCH) dengan fokus pada 4 (empat) intervensi peningkatan aksesibilitas, yaitu akses keamanan pangan, akses teknologi, akses modal, dan akses pasar. Secara umum keberadaan FSCH diharapkan dapat membantu kemandirian industri rumah tangga

pangan dan meningkatkan kemampuannya untuk memproduksi pangan yang aman dan peningkatan daya saing yang berimplikasi pada penguatan ekonomi nasional. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak yang berkompeten khususnya bagi UKM di Kota Pekalongan dalam rangka mempersiapkan produknya untuk menghadapi pasar bebas pada tahun 2020. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Pekalongan, Desember 2016 Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Pekalongan ttd,- Drs. SUPRIONO, M.M. Pembina Utama Muda NIP. 19661008 199203 1010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha pengolahan makanan atau industri rumah tangga pangan (IRTP) merupakan salah satu sub sektor yang memiliki andil cukup besar dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penyerapan tenaga kerja, berbahan baku hasil produksi dalam negeri sehingga menghemat penggunaan devisa, penyerap hasil pertanian. IRTP dapat dilaksanakan dengan usaha kecil, investasi yang tidak begitu besar, teknologi sudah dikuasai dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta setiap daerah mempunyai kekhasan sebagai keunggulan komparatif dan kompetitif serta bersifat lentur terhadap permintaan pasar. Sejalan dengan perkembangan peradaban konsumen sebagai akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menimbulkan tuntutan selera pasar yang beraneka macam dengan laju perkembangan yang cepat, seperti mutu, keamanan gizi, tampilan kemasan serta kewajiban produsen untuk selalu memperhatikan UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen yang mana merupakan satu-satunya Undang Undang di Republik ini yang menggunakan azas pembuktian terbalik. Artinya pihak penuduh tidak wajib membuktikan bahwa yang dituduhkan itu benar atau tidak, tetapi tertuduh yang wajib membuktikan bahwa yang dituduhkan itu benar atau tidak. Persoalan lain berkaitan dengan berlakunya pasar bebas dimana barang dan jasa bebas lalu lalang antar negara tanpa suatu hambatan apapun, sehingga perlindungan industri dalam negeri tidak lagi mungkin dilakukan oleh pemerintah melalui larangan impor dan penetapan bea impor tinggi, sehingga akan menjadi kompetitor bagi industri makanan olahan dalam negeri, dan produk kita tidak masuk ke pasar ekspor karena negara tujuan ekspor menetapkan kriteria tertentu untuk barang-barang yang akan memasuki pasar. Semua itu hanya bisa diselesaikan melalui penyiapan kalangan industri kecil olahan pangan dalam memanfaatkan isu standarisasi di bidang industri makanan olahan sebagai implementasi atas Undang Undang Nomor 7 Tahun

1996 tentang Pangan, Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan, serta Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan serta Penggunaan Label Halal. Berkenan dengan kondisi dan kebiasaan usaha kecil olahan pangan kita yang pada umumnya masih asing dengan persoalan catat-mencatat atas setiap aktivitas usahanya, tidak kenal dengan dokumentasi, serta belum sepenuhnya industri makanan dan minuman yang ada di Kota Pekalongan yang mempunyai surat perijinan SP-IRT dan sertifikat halal sehingga untuk memasuki khasanah standar memasuki khasanah standarisasi diperlukan upaya mempersiapkan SDM pelaku usaha makanan olahan. Berkenan dengan hal tersebut, maka Dinas Perindagkop dan UMKM Kota Pekalongan selaku instansi pembina teknis di daerah melaksanakan kegiatan : Fasilitasi Sertifikasi Produk dan Proses Produksi 1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk memberikan fasilitasi antara Pemerintah Kota Pekalongan, instruktur / narasumber dan peserta usaha makanan dalam hal memberikan bantuan fasilitas perijinan SP-IRT dan sertifikat halal agar menghasilkan produk pangan yang aman dan bermutu. Adapun tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan kerja masyarakat terutama bagi olahan pangan sehingga akan menghasilkan produk makanan yang aman dan bermutu tanpa hasrus menggunakan bahan kimia berbahaya yang sudah berijin SP-IRT dan bersertifikat halal. Sasaran kegiatan pembinaan ini adalah 50 orang masyarakat pelaku usaha makanan dan minuman di Kota Pekalongan dan fasilitasi bantuan perijinan SP- IRT dan sertifikat halal.

1.3 Dasar Pelaksanaan Kegiatan a. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD) Tahun Anggaran 2016 Nomor : 2.07.1.15.01.16.019.5.2 tentang Kegiatan Fasilitasi Sertifikasi Produk dan Proses Produksi; b. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 18 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pekalongan Tahun Anggaran 2016; b. Peraturan Walikota Pekalongan Nomor 61 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pekalongan Tahun Anggaran 2016; c. Keputusan Walikota Pekalongan Nomor 954 / 535 Tahun 2015 tentang Penunjukan Pengguna Anggaran / Pengguna Barang, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan, Pengurus Barang dan Penyimpan Barang pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Pekalongan Tahun Anggaran 2016. 1.4 Indikator Kinerja Kegiatan Dalam rangka melengkapi sistem anggaran berbasis kinerja, disusun indikator kinerja sebagai berikut, yang akan dipakai sebagai acuan dan dalam pelaksanaan kegiatan : 1. Input : Sumber dana dari APBD Pemerintah Kota Pekalongan Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 73.600.000,- 2. Output : Jumlah masyarakat pelaku usaha makanan dan minuman yang didata untuk mengikuti pelatihan dan sosialisasi tentang tata cara perijinan SP-IRT dan sertifikat halal 3. Outcome : Jumlah masyarakat pelaku usaha makanan dan minuman yang mengikuti dan memahami tentang tata cara perijinan SP-IRT dan sertifikat halam serta terwujudnya transfer pengetahuan, ketrampilan dari narasumber ke peserta untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan, serta terfasilitasinya 50 pelaku usaha untuk

mendapatkan ijin SP-IRT dan 20 orang pelaku usaha yang mendapatkan sertifikat halal sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas sebanyak 70 orang 4. Benefit : Terwujudnya perubahan sikap, perilaku dan wawasan masyarakat dalam peningkatan kemampuan dan ketrampilan kerja 5. Dampak : Berkembangnya sistem inovasi dan kreativitas masyarakat yang mengikuti pelatihan terhadap produk yang diproduksi sehingga memiliki daya saing tinggi dan menghasilkan produk yang aman dan bermutu

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN 4.1 Proses Pelaksanaan 1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di Gedung Diklat Pemerintah Kota Pekalongan, Jl. Merbabu No. 14 Kota Pekalongan selama 2 (dua) hari, Selasa Rabu tanggal 25 s/d 26 Juli 2016 jam 08.00 selesai. 2. Peserta Kegiatan Pelatihan diikuti oleh 70 orang yang memproduksi makanan olahan dari kalangan masyarakat di Kota Pekalongan 3. Materi Pelatihan dan Institusi Penyaji a) LPPOM MUI Jawa Tengah dengan materi Prosedur Sertifikasi Halal b) Badan POM Semarang dengan materi Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan c) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dengan materi Regulasi Produk Pangan yang Aman d) PT. Pegadaian Syariah Cabang Kota Pekalongan dengan materi Mekanisme Pengajuan Pinjaman bagi IKM e) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Pekalongan dengan materi Prosedur Pengajuan SP-IRT f) Dinas Kesehatan Kota Pekalongan dengan materi Teknis Pengajuan Layak Higienis Produk g) Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Pekalongan dengan materi Kebijakan Pemerintah Kota Pekalongan dalam Pembinaan dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah dan Desain Produk dan Desain Kemasan

4. Metode Penyajian Penyampaian materi disampaikan oleh instruktur / narasumber dipandu oleh moderator dengan menggunakan metode diskusi panel sehingga terjadi komunikasi interaktif bukan sepihak sebagaimana bentuk penyampaian informasi, serta diakhir pelatihan diadakan diskusi tentang permasalahan dan pemecahannya. 4.2 Hasil yang Dicapai Melalui pelaksanaan kegiatan ini dicapai hasil antara lain : 1. Peningkatan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan kerja serta wawasan bagi peserta kegiatan sehingga akan mengetahui teknologi proses yang tepat untuk menghasilkan produk pangan yang aman dan bermutu tanpa harus menggunakan bahan kimia berbahaya; 2. Fasilitasi bantuan sertifikasi SP-IRT dan sertifikat halal dari Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perindagkop dan UMKM Kota Pekalongan

BAB III PERMASALAHAN, UPAYA PEMECAHANNYA, KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Permasalahan Dalam pelaksanaan kegiatan ini dari persiapan hingga selesai tidak terdapat / dijumpai permasalahan yang berarti dan terlaksana sesuai dengan rencana. Sebelum diberikannya materi dari para narasumber, para peserta pelatihan banyak masalah yang dihadapinya sehingga dengan diterimanya materi dan motivasi maka bertambah luas wawasan dan pengalaman guna untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang belum tuntas penyelesaiannya. 3.2 Upaya Pemecahan Masalah Dalam rangka untuk membantu para pelaku usaha mikro kecil menengah di Kota Pekalongan mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi baik dalam proses produksi, pemasaran, manajemen usaha, ketrampilan lain serta ijin legalitas usaha dan perijinan lain yang terkait perlu dilakukan kegiatan pelatihan serta fasilitasi yang mendorong pengembangan organisasi dan usaha. 3.3 Kesimpulan Berdasarkan atas pengamatan berlangsungnya proses kegiatan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan dan termotivasi terhadap materi yang diberikan narasumber ; 2. Perlu adanya pembentukan kelompok usaha bersama yang akan mengurangi persaingan bisnis diantara anggota; 3. Peran teknologi sangat penting guna mendukung peningkatan dan efisiensi proses produksi. 4. Perlu adanya kesadaran dari pelaku usaha untuk mendaftarkan usahanya secara legal dan perijinan untuk produk usahanya.

3.4 Saran Kegiatan ini perlu untuk terus dilaksanakan secara kontinyu dari tahun ke tahun mengingat banyaknya masyarakat pelaku usaha makanan dan minuman yang belum terfasilitasi baik secara pelatihan maupun peralatan produksi dan sertifikasi perijinan, juga sebaiknya dilaksanakan secara berkelanjutan karena sebagian besar penduduk Kota Pekalongan berprofesi sebagai pengusaha dan masih banyak yang tergolong usaha kecil yang masih perlu dibantu.

BAB IV PENUTUP Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah dan perkenan-nya hingga kegiatan ini dapat berjalan lancar, tepat waktu dan tepat sasaran. Bersama ini kami sampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada segenap fasilitator yang telah bersedia meluangkan waktu guna mentransfer ilmunya dan juga semua pihak yang telah membantu baik secara langsung atas terlaksananya kegiatan ini. Demikianlah Laporan Kegiatan ini disampaikan dengan segala kekurangan dikarenakan keterbatasan kami. Terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya Pekalongan, Desember 2016 an. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Pekalongan Ub. Kepala Bidang Industri Kepala Seksi Industri Makanan dan Minuman Selaku PPTK ttd,- ELLY WIDIASTUTI, S.E. Penata Tk.I NIP. 19611017 199603 2001