Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Tingkat Kesulitan Berjalan Indonesia Perkotaan + Perdesaan Laki-laki + Perempuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

REDESAIN MOTOR UNTUK KAUM DIFABEL DAKSA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN SEPEDA MOTOR RODA TIGA UNTUK KAUM DIFABEL DAKSA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyandang cacat terdapat di semua bagian bumi serta pada semua

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TURBIN ANGIN SEDERHANA UNTUK PENGHASIL LISTRIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Desain Kendaraan Bermotor Roda Tiga Sebagai Alat Bantu Transportasi Bagi Penyandang Disabilitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PADA RANCANG BANGUN KURSI RODA DENGAN SISTEM HIDROLIK DAN SISTEM MOTOR PENGGERAK DENGAN BEBAN 150 KG

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Segala sesuatu permasalahan dan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari adalah

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PERAGA MESIN STIRLING DI SMK PGRI 1 SURAKARTA

PERANCANGAN ULANG MESIN PENANGKAP SAMPAH SUNGAI

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN ALAT BANTU PENYIMPANAN MATERIAL AUTOMATIC BEAM CABINET

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR ANALISA PERANCANGAN SISTEM HIDROLIK DAN SISTEM MOTOR PENGGERAK PADA KURSI RODA DENGAN BEBAN 150 KG

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak-anak penyandang tuna daksa (memiliki kecacatan fisik), seringkali

Karakteristik dan Proses Perancangan Karakteristik Perancangan Model Perancangan Produk

Rancang Bangun Kendaraan Roda Empat Bermotor Bagi Penyandang Cacat Kaki Dengan Penggerak Motor Stasioner

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. Pada era modern ini, banyak aktifitas sehari-hari manusia dibantu atau

BAB I PENDAHULUAN. banyak perangkat-perangkat atau alat-alat yang dioperasikan secara otomatis,

DESAIN PROTOTIPE PRODUK VISE PORTABLE UNTUK KERAJINAN KUNINGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Disusun Oleh : DENY IRAWAN D

meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta adalah Problem-Solving Research.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisis dan Pengujian Stabilitas Saat Kondisi Berbelok pada Kendaraan Bermotor Roda Tiga sebagai Alat Bantu Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

MANUFACTURING MACHINE

Jumlah Penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

PENGEMBANGAN PRODUK TEMPAT KARTU NAMA BERCIRI KHAS YOGYAKARTA (STUDI KASUS DI CV TINS ART)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jumlah penyandang disabilitas di Indonesia saat ini dapat dikatakan memiliki angka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN ULANG DAN PEMBUATAN ALAT PENGUPAS KACANG TANAH DILIHAT DARI ASPEK TEKNIS (Studi kasus Desa Pengkol, Nguter, Sukoharjo)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. (Sumber:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dimiliki tidak cukup bila informasi tersebut tidak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan inovasi yang dapat berpengaruh terhadap kebutuhan konsumen secara UKDW

BAB I PENDAHULUAN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Perancangan Mesin Peniris Untuk Aneka Makanan Ringan Hasil Gorengan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data statistik AISI [2] Penjualan untuk pasar lokal Populasi (unit) Oktober 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bersifat global

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Diagram 1.1. Jumlah Penyadang Cacat Yogyakarta Sumber: Dinas Sosial Provinsi D.I. Yogyakarta,

PERANCANGAN MEKANISME DAN PENGATUR POSISI DUDUKAN KURSI RODA PADA KEMIRINGAN LINTASAN 30 0

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI MESIN PEMBERSIH SAMPAH BOX CULVERT

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan tabel gambaran umum responden pada penelitian ini: Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi merupakan istilah yang digunakan untuk mengilustrasikan suatu karya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ball Bearing merupakan komponen permesinan yang sering mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN MESIN PEMISAH BERAS ORGANIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI PETANI DI DESA SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PERANCANGAN MODUL PEMBELAJARAN BUBUT PADA MATA KULIAH PRAKTEK PRODUKSI TINGKAT II AKADEMI TEHNIK MESIN INDUSTRI (ATMI) CIKARANG

PERANCANGAN SEPEDA MOTOR RODA TIGA UNTUK KAUM DIFABEL

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian yang merupakan urutan atau langkah-langkah yang sistematis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kursi roda merupakan alat bantu gerak untuk penyandang cacat dan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kaum difabel daksa adalah sebutan bagi mereka yang mengalami cacat (baik bawaan maupun sejak lahir) lantaran bencana, kecelakaan dan sebagainya, sehingga menyebabkan kesulitan dalam berjalan. Jumlah penderita difabel daksa di Indonesia saat ini memang minoritas. Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Tingkat Kesulitan Berjalan Indonesia Perkotaan + Perdesaan Laki-laki + Perempuan Kelompok Umur Kesulitan Berjalan/Naik Tangga Tidak Sulit Sulit Jumlah 10-14 22,500,338 170,743 22,671,081 15-19 20,582,295 298,439 20,880,734 20-24 19,681,825 209,808 19,891,633 25-29 21,156,346 154,097 21,310,443 30-34 19,712,674 118,011 19,830,685 35-39 18,399,759 105,372 18,505,131 40-44 16,413,651 111,201 16,524,852 45-49 13,916,306 124,676 14,040,982 50-54 11,387,016 174,305 11,561,321 55-59 8,227,509 221,061 8,448,570 60-64 5,742,147 316,614 6,058,761 65-69 4,301,076 392,955 4,694,031 70-74 2,936,585 519,746 3,456,331 75-79 1,568,997 408,908 1,977,905 80-84 802,997 340,173 1,143,170 85-89 278,212 159,749 437,961 90-94 93,060 77,839 170,899 95+ 50,682 53,972 104,654 Jumlah 187,751,475 3,957,669 191,709,144 Gambar 1.1 Jumlah kaum difabel daksa di Indonesia (sumber: Data Sensus Penduduk 2010) 1

Dapat dilihat ditabel diatas jumlah difabel daksa di Indonesia hanya 4,7 % dari seluruh penduduk Indonesia atau sekitar 3,9 juta jiwa. Peran pemerintah terhadap kaum difabel daksa sangat kurang, walaupun pemerintah telah menetapkan beberapa undang undang untuk kaum difabel daksa daksa seperti UU No. 4 Tahun 1997 pasal 6 tentang hak dan kewajiban penyandang cacat, tetapi penyediaan sarana dan prasarana umum yang diberikan masih sangat minim terutama dalam bidang transportasi padahal kaum difabel daksa memiliki kekurangan dalam mobilitasnya, karena kesulitan ini ada beberapa hal yang dilakukan oleh beberapa orang (pengusaha)yang justru dapat menunjukkan kepedulian mereka terhadap kaum difabel daksa. Salah satunya dengan modifikasi terhadap sepeda motor yang dilengkapi dengan tiga roda yang dipakai oleh kaum difabel daksa, karena mungkin belum adanya standar khusus kendaraan bermotor untuk kaum difabel daksa dan tidak adanya industri motor di Indonesia yang mengembangkan motor jenis ini, sering kali dapat kita lihat kalau konsep yang mereka pakai masih terbilang sederhana, yaitu hanya berpikiran menghubungkan dua roda yang sejajar (roda belakang disatukan dengan satu poros), padahal masih banyak aspek-aspek lain yang harus diperhatikan dalam meredesain ulang sebuah kendaraan bermotor. Salah satu solusi untuk membantu kaum difabel daksa dalam meredesain kendaraan bermotor mereka adalah membuat redesain motor yang sesuai dengan aspek aspek dalam mendesain sebuah kendaraan bermotor. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan metode 2

kreatif, metode kreatif merupakan salah satu metode perancangan produk dengan mengumpulkan ide-ide kreatif dari beberapa orang, metode ini dianggap sesuai untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada kaum difabel daksa dalam meredesain kendaraan bermotor. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membantu kaum difabel daksa untuk mewujudkan bentuk kendaraan bermotor beroda dua yang sesuai dengan aspek aspek desain kendaraan bermotor sehingga desain akhir adalah konstruksi motor yang sesuai dengan keinginan kaum difabel daksa yang aman, mudah dioperasikan, murah dan menarik. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah: 1) Mendapatkan desain ulang konstruksi Difabel Daksa Motor Cycle (DD Motor Cycle) yang sesuai dengan kaum difabel daksa. 2) Mendapatkan rekapitulasi biaya desain dan estimasi biaya pembuatan DD Motor Cycle. 1.4 Batasan Masalah Penelitian ini diberikan beberapa batasan masalah agar pembahasannya lebih fokus dan terarah. Beberapa batasan yang diberikan adalah : 1) Responden untuk redesain DD Motor Cycle ini adalah kaum difabel daksa yang hanya memiliki kelainan pada kaki. 3

2) Responden adalah kaum difabel daksa yang tergabung Paguyuban Penyandang Cacat Klaten (PPCK) di Klaten, Jawa Tengah. 3) Redesain kontruksi DD Motor Cycle ini berdasarkan permintaan kaum difabel daksa motor yang dipakai disini adalah motor matic. 4) Metode perancangan yang digunakan dalah metode kreatif. 5) Penghitungan kekuatan rancangan menggunakan simulasi solidworks 2012. 1.5 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah tahapan untuk memperoleh penyelesaian dalam proses penelitian ini. Adapun tahapan metodologi penelitian terdiri dari: 1.5.1 Tahap Identifikasi Masalah Pada tahap ini peneliti melakukan proses identifikasi permasalahan ke beberapa yayasan kaum difabel daksa di Klaten terkait dengan desain DD Motor Cycle. Selama di yayasan kaum difabel daksa, peneliti lebih menfokuskan pada proses desain DD Motor Cycle yang ada saat ini. Dari hasil identifikasi masalah diperoleh satu masalah utama yaitu bagaimana mendesain ulang DD Motor Cycle agar sesuai dengan aspek aspek kendaraan bermotor tanpa mengindahkan aspek aspek kebutuhan dari kaum difabel daksa. 1.5.2 Studi Pustaka Tahap ini peneliti melakukan pencarian informasi melalui jurnal penelitian, laporan tugas akhir, dan buku buku referensi yang berkaitan dengan perancangan 4

produk, mesin perkakas, pahat potong dsb. Informasi tersebut peneliti diperoleh dari perpustakaan, dan internet. 1.5.3 Studi lapangan Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan langsung di yayasan difabel daksa. Aktivitas - aktivitas yang dilakukan adalah melihat secara langsung pembuatan DD Motor Cycle, dan proses wawancara. Dari studi lapangan ini dilakukan pula pencarian data data awal yang akan dipakai dalam proses selanjutnya. 1.5.4 Perumusan Masalah Pada tahap ini, peneliti sudah menetapkan rumusan masalah dan tujuan penelitian sesuai dengan latar belakang yang sudah dijelaskan didepan. 1.5.5 Metode Perancangan yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode kreatif, karena dengan metode ini semua ide ide, pemikiran, konsep desain, dan usulan yang sangat beragam akan diterima. Adapun tahapan tahapannya adalah: 1) Mengidentifikasi masalah. Metode yang digunakan adalah Brainstorming dengan cara mengumpulkan beberapa kaum difabel daksa dari paguyuban terkait serta bengkel pembuat motor kaum difabel daksa, untuk dapat mengindentifikasi masalah yang terjadi sehingga dapat diambil keputusan mengenai karakterisitik yang akan dirancang. 2) Penentuan alternatif rancangan Metode yang digunakan adalah QFD (Quality Function Deployment) yang bertujuan untuk menyusun konsep perancangan dan pengembangan produk yang 5

berorientasikan kepada keinginan dan kebutuhan konsumen dan kemudian mengevaluasi konsep produk agar bisa memenuhi setiap kebutuhan konsumen. 3) Mengeluarkan semua alternatif pemecahan masalah. Metode yang digunakan adalah Morphological chart yang bertujuan untuk memunculkan solusi solusi rancangan alternatif, agar dapat memperluas pencarian terhadap solusi solusi baru yang potensial. 4) Mengevaluasi pemilihan desain setiap alternatif. Metode yang digunakan adalah Weighted Objective (pembobotan obyektif) yang bertujuan untuk membandingkan nilai nilai fungsi dari berbagai usulan alternatif berdasarkan faktor faktor kebutuhan konsumen. Sehingga didapatkan desain alternatif yang terbaik. 5) Penghitungan konstruksi Pada penghitungan keseluruhan konstruksi sangat penting diperhatikan, karena hal ini bertujuan untuk menghitung kekuatan dari berbagai macam aspek, misal aspek bahan material, dan kekuatan konstruksi. Sehingga dapat ditentukan perancangan desain ini layak dibuat atau tidak. 6) Penghitungan Biaya Proses Setelah didapat redesain DD Motor cycle yang terbaik diperoleh dan disetujui oleh semua pihak. Maka perlu dilakukan proses penghitungan estimasi biaya pembuatan rancangan tersebut. 6

1.5.6 Analisis pembahasan Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil redesain ulang DD Motor Cycle apakah telah sesuai dengan permintaan kaum difabel daksa. 1.5.7 Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang dibahas akan dapat diambil beberapa kesimpulan sehingga dapat menjawab tujuan dari penelitian. 7

berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka penjelasan metodologi penelitian dapat digambarkan pada berikut ini: START IDENTIFIKASI MASALAH Bagaimana membantu kaum difabel dalam melakukan desain ulang DD Motor Cycle STUDI PUSTAKA Pencarian penelitian terdahulu, jurnal, kaum difabel, desain motor roda dua, perancangan dan pengembangan produk STUDI LAPANGAN - Brainstorming dengan kaum difabel daksa dan bengkel pembuat DD Motor Cycle - Pengumpulan data data awal (desain motor difabel, komentar dari kaum difabel, dll) TIDAK Data sudah cukup YA PERUMUSAN MASALAH Menetapkan rancangan redesain DD Motor cycle khusus untuk kaum difabel daksa DESAIN ULANG DD MOTOR CYCLE KAUM DIFABEL DAKSA MENGGUNAKAN METODE KREATIF 1. Bentuk tim kreatif untuk menentukan desain 2. Identifikasi desain DF Motor Cycle - Bentuk ringkas lebar kurang dari 1 meter - Perawatan mudah perkiraan biaya 120ribu/tahun - Dapat melewati jalan dengan berselisih tinggi 10 cm - Berat modifikasi kurang dari 50 kg - dll. Output Atribut produk hasil QFD TIDAK Apakah atribut sudah sesuai YA A 8

A Menentukan variasi desain alternatif DD Motor Cycle dengan Morphological Chart OUTPUT Berbagai variasi desain DD Motor Cycle Proses pemilihan Alternatif desain terbaik dengan Weighted Objective OUTPUT Desain terbaik Penghitungan kekuatan mesin Apa konstruksi aman TIDAK YA Penghitungan Biaya proses Analisa dan pembahasan Kesimpulan dan saran Selesai Gambar 1.2. Metodologi Perancangan redesain DD Motor Cycle 9

1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian redesain DD Motor cycle adalah sebagai berikut: BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan pendahuluan penelitian ini yang berisikan permasalahan yang melatar belakangi penelitian, cara mengatasi permasalahan tersebut, hasil yang ingin didapat dengan melaksanakan penelitian ini, batasan-batasan masalah memfokuskan penelitian sehingga tidak melenceng, alur pengerjaan penelitian, dan sistematika penulisan. Perbandingan penelitian terdahulu sebagai referensi mengenai perancangan pengembangan mesin. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang semua acuan yang mendasari penelitian ini, selain itu acuan tersebut dipilih karena memiliki suatu hubungan dengan permasalahan yang akan diteliti saat ini. BAB 3. LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang uraian yang sistematis dari teori yang ada pada literatur maupun penjabaran dari tinjauan pustaka yang mendasari pemecahan masalah yang ada. 10

BAB 4. PROFIL DATA Pada bab ini berisikan data yang dibutuhkan penelitian sebagai acuan. Data yang dikumpulkan antara lain spesifikasi material penyusunan, data harga sewa permesinan, serta biaya pengerjaan. BAB 5. ANALISIS dan PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan membahas analisis data yang telah diolah sebagai acuan proses redesain DD Motor Cycle dan juga berisikan pembahasan yang memuat hasil redesain DD Motor Cycle. BAB 6. KESIMPULAN Merupakan bagian terakhir yang berisi tentang kesimpulan dari hasil perancangan yang menjawab semua hal yang menjadi tujuan dari penelitian. Bab ini juga berisi saran yang bisa membantu mengembangkan tugas akhir ini untuk ke depannya. 11