PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN BERBASIS TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN JAMBU METE TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN KARET TAHUN 2015 (REVISI)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS REVITALISASI PERKEBUNAN (KELAPA SAWIT, KAKAO, KARET) TAHUN 2015 (REVISI)

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS REVITALISASI PERKEBUNAN (KELAPA SAWIT, KAKAO, KARET) TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2014

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN KARET TAHUN 2013

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN LADA BERKELANJUTAN TAHUN 2015

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN SAGU TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN PALA BERKELANJUTAN TAHUN 2015

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan wilayah di berbagai daerah melalui. melalui program revitalisasi perkebunan mendorong para pengusaha/ pekebun untuk

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Direktur Jenderal Perkebunan, Achmad Mangga Barani NIP

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perkebunan, Ir. Gamal Nasir, MS Nip

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN PEDOMAN TEKNIS PENANGANAN GANGGUAN DAN KONFLIK USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2018

PENGAWALAN INTEGRASI JAGUNG DI LAHAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PERLUASAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR DI LAHAN KERING TAHUN 2016

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR

KATA PENGANTAR. Petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi salah satu acuan bagi seluruh pihak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN PEDOMAN TEKNIS PENANGANAN GANGGUAN DAN KONFLIK USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2017

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi...

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN PEDOMAN TEKNIS PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEGAHAN KEBAKARAN LAHAN/KEBUN TAHUN 2017

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN. PEDOMAN TEKNIS PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TAHUN 2018 (Demplot Pembukaan Lahan Perkebunan Tanpa Membakar)

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 37/Permentan/SR.130/5/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN LANGSUNG PUPUK TAHUN ANGGARAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2015 Direktur Jenderal, Sumarjo Gatot Irianto Nip

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Rempah Tahun

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR LAMPIRAN

PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR BERKELANJUTAN TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, 3 Januari 2017 Direktur Jenderal Tanaman Pangan, HASIL SEMBIRING NIP

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA K ARYA

Catatan : 26 Mei 2017

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah di Lahan Kering Tahun

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SL-PHT) TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Ir. Gamal Nasir, MS. NIP i

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Pj Direktur Perbenihan Perkebunan. Ir.H. Muhammmad Anas,M.Si NIP

DRAFT Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2015 i

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

LAPORAN TRIWULAN-III AKTIVITAS APBD PROVINSI

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI BERKELANJUTAN TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN

KATA PENGANTAR Pedoman Teknis Pelaksanaan Penanaman Tanaman Nilam Tahun 2013

- 1 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 04/Permentan/HK.140/2/2016 TANGGAL : 5 Pebruari 2016

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 33/Permentan/OT.140/7/2006 TENTANG PENGEMBANGAN PERKEBUNAN MELALUI PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

GUBERNUR RIAU. b. bahwa untuk meningkatkan kemampuan petani dalam penerapan pemupukan berimbang diperlukan subsidi pupuk;

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN KELAPA SAWIT TAHUN 2015 (REVISI) DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN MARET 2015

KATA PENGANTAR Revisi Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit tahun 2015 disusun untuk memberikan kejelasan langkah pelaksanaan dan tertib pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan bagi semua pihak terkait serta sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan di daerah yang dilaksanakan dengan dukungan dana APBN dan APBN-P Tahun Anggaran 2015, dalam bentuk Dana Tugas Pembantuan di Provinsi dan Kabupaten/Kota. Materi pedoman teknis ini memuat berbagai informasi tentang pelaksanaan kegiatan perluasan, pemeliharaan demplot model-model peremajaan kelapa sawit dan sosialisasi penggunaan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat. Pedoman teknis ini perlu dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang bersifat operasional di lapangan. Pedoman teknis ini dipedomani dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan tanaman kelapa sawit. Jakarta, 9 Maret 2015 i

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI Halaman i ii iii I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Sasaran Nasional 3 C. Tujuan 4 II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 5 A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan 6 Kegiatan B. Spesifikasi Teknis 9 III. PELAKSANAAN KEGIATAN 10 A. Ruang Lingkup Kegiatan 10 B. Pelaksana Kegiatan 14 C. Lokasi, Jenis dan Volume 16 D. Simpul Kritis 17 IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN 19 VII. PEMBIAYAAN 22 VIII. PENUTUP 22 LAMPIRAN 24 18 19 ii

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Lokasi dan volume kegiatan 24 Perluasan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015 Lampiran 2 Lokasi dan volume kegiatan 25 Pemeliharaan Pengembangan Model- Model Peremajaan Kelapa Sawit Tahun 2015 Lampiran 3 Lokasi dan volume kegiatan 26 Perluasan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015 (APBN-P) Lampiran 4 Lokasi, Jenis dan Volume 27 Kegiatan Sosialisasi Penggunaan Benih Kelapa Sawit Unggul Bermutu Bersertifikat Tahun 2015 (APBN-P) Lampiran 5 Form Berita Acara Pemusnahan 29 Benih Kelapa Sawit Ilegal Lampiran 6 Form Inventarisasi Calon 30 Penerima Benih Kelapa Sawit Lampiran 7 Form Surat Pernyataan 31 Penerimaan Benih Kelapa Sawit Lampiran 8 Form Surat Pernyataan Benih 32 Ilegal yang tidak bersertifikat Lampiran 9 Form Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan 33 Lampiran 10 Form Berita Acara Penyerahan Benih Kelapa Sawit Siap Tanam 34 35 iii

Lamipra 11 Laporan Perkembangan Kegiatan Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015 Lampiran 12 Laporan Pelaksanaan Fisik Lapangan Kegiatan Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015 iv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi perkebunan sebagian besar merupakan perkebunan rakyat, perjalanan sejarah pengembangannya antara usaha perkebunan rakyat dan perkebunan besar, berjalan sendiri-sendiri, tanpa ada kaitan kegiatan operasionalnya. Untuk pengembangan kelapa sawit, dengan maksud dapat secara langsung menerapkan praktek pertanian yang baik, maka pendekatan pengembangannya ditempuh melalui pengembangan perkebunan rakyat sebagai kebun plasma pola PIR. Melalui pendekatan tersebut, ternyata selain perkebunan kelapa sawit menjadi berkembang, sekaligus terbukti bahwa pengembangan kelapa sawit berdampak terhadap penanggulangan kemiskinan, penggangguran dan pengembangan wilayah. Sebagai dampak keberhasilan yang dimaksud, maka berkembang dengan pesat gairah pengembangan kelapa sawit, baik dalam pertumbuhan maupun 1

jangkauan penyebarannya. Terkait dengan pesatnya pertumbuhan yang dimaksud dan dilain pihak dihadapi keterbatasan kemampuan pemerintah, maka terjadi pengembangan perkebunan kelapa sawit oleh masyarakat secara swadaya yang menggunakan benih tidak bersertifikat. Disamping itu, seiring dengan perjalanan pengembangan perkebunan rakyat kelapa sawit, maka dewasa ini telah mulai terdapat kebun-kebun kelapa sawit yang telah memasuki umur peremajaan. Berkenaan latar belakang kondisi umum perkebunan rakyat kelapa sawit tersebut di atas, maka kedepan menjadi strategis untuk ditempuh upaya pemberdayaan usaha perkebunan rakyat kelapa sawit meliputi kegiatan : (i) Perluasan, (ii) Pengembangan model-model peremajaan kelapa sawit, (iii) Sosialisasi penggunaan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat. Secara umum paket teknologi peremajaan perkebunan besar kelapa sawit, telah cukup tersedia dan dianut selama ini, yaitu metode tebang total. Dalam rangka kesinambungan siklus produksi dan cash- 2

flow, maka ditempuh cara pelaksanaan peremajaan sekitar 4% dari total luas areal per-tahun. Namun pendekatan yang dimaksud, tidak mungkin dapat terlaksana pada perkebunan rakyat. Sedangkan fasilitas dukungan pendanaan yang ada melalui program revitalisasi perkebunan mengacu pada pendekatan yang ditempuh pada usaha perkebunan besar yang dimaksud. Dalam rangka memberikan kejelasan langkah pelaksanaannya dan tertib pelaksanaan penyelenggaraannya, maka disusun Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit (Perluasan, Pemeliharaan Model-Model Peremajaan dan Sosialisasi Penggunaan Benih Kelapa Sawit Unggul Bermutu Bersertifikat). B. Sasaran Nasional Sasaran kegiatan pengembangan tanaman kelapa sawit adalah terfasilitasinya pengembangan perkebunan rakyat kelapa sawit, khususnya peningkatan kesejahteraan petani di wilayah khusus dan dalam mencari teknologi alternatif peremajaan perkebunan rakyat kelapa 3

sawit yang dapat memberikan sumber pendapatan selama Tanaman Belum Menghasilkan dan biayanya lebih rendah dari teknologi baku, namun tanaman kelapa sawitnya tumbuh normal. Disamping itu juga menanamkan kesadaran masyarakat tentang dampak penggunaan benih tidak bersertifikat. C. Tujuan Pengembangan tanaman kelapa sawit tahun 2015 yang meliputi kegiatan perluasan, pemeliharaan demplot model peremajaan kelapa sawit, dan sosialisasi penggunaan benih unggul bersertifikat memiliki tujuan sebagai berikut : a. Perluasan tanaman kelapa sawit, dilaksanakan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat kelapa sawit pada wilayah khusus yaitu perbatasan baru; b. Pemeliharaan demplot model peremajaan kelapa sawit bertujuan untuk memperoleh konsep teknologi alternatif peremajaan perkebunan rakyat kelapa sawit yang paling sesuai pada wilayah demplot; 4

c. Sosialisasi penggunaan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat bertujuan untuk : - menyediakan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat siap tanam untuk mengganti benih tidak bersertifikat milik petani untuk dimusnahkan; - mensosialisasikan dan demonstrasi bentuk penegasan pemberantasan penggunaan benih kelapa sawit tidak bersertifikat; - menanamkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penggunaan benih kelapa sawit tidak bersertifikat (ilegal). II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN Dengan maksud bantuan yang diberikan kepada petani pada kegiatan pengembangan tanaman kelapa sawit (perluasan, pemeliharaan model-model peremajaan dan sosialisasi penggunaan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat) dimaksud dapat mendorong tumbuhnya kemampuan petani secara 5

swadaya untuk mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang layak teknik, maka prinsip pendekatan pelaksanaan kegiatan dan spesifikasi teknisnya disampaikan sebagai berikut : A. Prinsip-Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan Prinsip-prinsip pendekatan pelaksanaan kegiatan pengembangan tanaman kelapa sawit (perluasan, pemeliharaan modelmodel peremajaan dan sosialisasi penggunaan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat) secara garis besar sebagai berikut : 1. Daerah sasaran kegiatan ini adalah wilayah sentra pengembangan kelapa sawit rakyat swadaya; 2. Petani atau kelembagaannya dalam melaksanakan kegiatan peremajaan perkebunan kelapa sawit rakyat perlu menerapkan paket teknologi anjuran; 3. Kriteria benih tidak bersertifikat yang dapat diganti yaitu benih kelapa sawit milik petani dengan maksimal penggantian 1 ha/petani diutamakan 6

yang berumur 1 (satu) tahun di pertanaman dan masih dimungkinkan sampai umur 3 (tiga) tahun di pertanaman dengan pertimbangan tanpa bantuan biaya bongkar; 4. Benih kelapa sawit tidak bersertifikat yang diganti dengan benih unggul bermutu bersertifikat, langsung dimusnahkan dengan dibuat berita acara pemusnahan ditandatangani oleh Kepala UPTD dan Camat serta disaksikan oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi/Kabupaten dan PPNS (sebagaimana pada Lampiran); 5. Penggantian hanya berlaku bagi petani yang sudah terlanjur menanam benih asalan, dan tidak berlaku bagi petani yang hanya memiliki benih asalan dalam polibeg namun belum ditanam; 6. Benih kelapa sawit merupakan benih bina yang berasal dari sumber benih kelapa sawit yang telah ditetapkan pemerintah. Umur benih yang disalurkan ke petani anggota kelompok tani berumur antara 9 (sembilan) sampai dengan 18 (delapan belas) 7

bulan dan telah disertifikasi oleh UPTD Pengawasan Mutu Benih setempat. 7. Pengadaan benih kelapa sawit pelaksanaannya harus melalui produsen benih yang memproduksi benih melalui sistim waralaba benih yang bekerjasama dengan pemberi waralaba atau melalui produsen benih yang memiliki izin atau tanda daftar melalui sistim pengadaan pemerintah; 8. Penyaluran bantuan kegiatan perluasan kelapa sawit kepada petani atau kelompok tani terpilih dilakukan setelah melalui proses identifikasi dan seleksi CP/CL, dengan kriteria antara lain petani swadaya, tidak mampu/miskin, dengan luasan lahan maksimal 2 Ha/petani dan untuk benih yang tidak bersertifikat atas dasar informasi petani/dan atau dokumen asal usul benih serta hasil verifikasi UPTD; 9. Kriteria Calon Petani dan Calon Lahan (CP/CL) dapat diatur lebih rinci dalam Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) yang disusun oleh Provinsi sesuai dengan kondisi wilayah yang ada, kemudian 8

diatur secara spesifik dalam Petunjuk Teknis (JUKNIS) oleh Kabupaten/Kota sesuai kondisi petani dan budaya setempat; 10. Paket bantuan merupakan hibah dan pelaksanaan pengadaan sarana produksi mengacu kepada PEDOMAN PENGADAAN DAN PENGELOLAAN BARANG DAN JASA LINGKUP SATKER DITJEN PERKEBUNAN TAHUN 2015 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. B. Spesifikasi Teknis Paket bantuan untuk perluasan, pemeliharaan model-model peremajaan dan sosialisasi penggunaan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat berupa benih unggul bermutu bersertifikat siap tanam, sarana produksi dan pengawalan, serta hal-hal terkait lainnya. Spesifikasi teknis bantuan benih kelapa sawit untuk kegiatan sosialisasi penggunaan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat sesuai Standar Operasional Prosedur Sertifikasi dan 9

Pengawasan Mutu Benih Kelapa Sawit. Benih kelapa sawit harus berasal dari sumber benih dalam negeri yang telah ditetapkan pemerintah : 1. Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PT.PPKS) Medan; 2. PT. Socfin Indonesia (PT.Socfindo); 3. PT. PP London Sumatera Indonesia,Tbk (PT. Lonsum); 4. PT. Bina Sawit Makmur; 5. PT. Tunggal Yunus Estate (Asian Agri); 6. PT. Dami Mas Sejahtera; 7. PT. Bakti Tani Nusantara; 8. PT. Tania Selatan. 9. PT. Sarana Inti Pratama 10. PT. Sasaran Ehsan Mekarsari III. PELAKSANAAN KEGIATAN A. Ruang Lingkup Kegiatan Dengan pertimbangan keberhasilannya akan dapat mengkondisikan upaya pengembangan lebih lanjut, dan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat, maka ruang lingkup kegiatan pengembangan tanaman kelapa sawit idealnya untuk Pusat, Propinsi Dan Kabupaten masing-masing adalah sebagai berikut: 10

1. Kegiatan Pusat a. Menyiapkan Pedoman Teknis Pelaksanaan Pengembangan Kelapa Sawit; b. Melakukan pertemuan dalam rangka membangun kesiapan pelaksanaan (penyamaan persepsi tentang latar belakang dan konsep rencana kegiatan); c. Melakukan Sosialisasi dan Pengawalan kegiatan bersama Dinas Perkebunan Propinsi. d. Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan; e. Melakukan pemantauan, monitoring evaluasi dan pengendalian kegiatan serta membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi di tingkat lapangan; f. Menyusun laporan perkembangan hasil pemantauan dan pengendalian serta perkembangan kegiatan. 2. Kegiatan Provinsi a. Menetapkan Tim Teknis Provinsi, melalui surat Keputusan Kepala Dinas yang membidangi perkebunan; 11

b. Mengikuti pertemuan dalam rangka membangun kesiapan pelaksanaan (penyamaan persepsi tentang latar belakang dan konsep rencana kegiatan); c. Menjabarkan Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit yang dituangkan dalam bentuk Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) sesuai kondisi daerah; d. Melakukan sosialisasi/pengawalan, identifikasi dan seleksi CP/CL, monitoring dan evaluasi, pemantauan, pengendalian pelaksanaan kegiatan dan membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi bersama sama Dinas Kabupaten yang membidangi Perkebunan; e. Jika Kegiatan merupakan TP propinsi: maka penetapan calon petani dan calon lahan (CP/CL) oleh Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan; f. Melakukan proses pengadaan barang, benih dan atau saprodi lainnya untuk kegiatan Sosialisasi Penggunaan Benih Kelapa Sawit Unggul Bermutu 12

Bersertifikat sesuai ketentuan yang berlaku; g. Menyusun laporan kegiatan Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015 dan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan secara berkala (triwulan) yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Perkebunan cq Direktur Tanaman Tahunan; 3. Kegiatan Kabupaten a. Menjabarkan Pedoman Teknis kedalam Petunjuk Teknis (Juknis); b. Mengikuti pertemuan dalam rangka membangun kesiapan pelaksanaan (penyamaan persepsi tentang latar belakang dan konsep rencana kegiatan); c. Menetapkan tim teknis kabupaten sebagai pelaksana kegiatan; d. Melakukan sosialisasi/pengawalan, identifikasi dan seleksi CP/CL, monitoring evaluasi, pemantauan, pengendalian pelaksanaan kegiatan dan membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi; e. Jika Kegiatan merupakan TP 13

Kabupaten, maka penetapan calon petani dan calon lahan (CP/CL) oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau Dinas Kabupaten yang membidangi perkebunan; f. Melakukan proses pengadaan barang, benih dan atau saprodi lainnya untuk kegiatan Sosialisasi Penggunaan Benih Kelapa Sawit Unggul Bermutu Bersertifikat sesuai ketentuan yang berlaku; g. Menyusun laporan kegiatan Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit dan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan secara berkala (triwulan) dan tahunan sesuai form yang telah ditetapkan kepada Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan dan Direktur Jenderal Perkebunan cq Direktur Tanaman Tahunan. B. Pelaksana Kegiatan Pelaksana langsung kegiatan perluasan, pemeliharaan model-model peremajaan dan sosialisasi penggunaan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat adalah 14

petani/kelompok tani terpilih yang telah ditetapkan melalui proses seleksi, dengan mengacu Pedoman Teknis, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis yang telah ditetapkan. Dengan maksud agar penyelenggaraannya dapat berlangsung sesuai tertib teknis dan administrasi sesuai ketentuan, maka pelaksanaan kegiatan oleh petani/ kelompok tani dibawah bimbingan, pendampingan dan koordinasi: 1. Dinas Kabupaten/Propinsi setempat yang membidangi perkebunan sebagai penanggung jawab kegiatan; 2. Petugas Dinas Kabupaten/Propinsi yang membidangi perkebunan yang ditunjuk untuk menangani administrasi kegiatan; 3. Petugas unit fungsional terkait untuk konsultasi kelancaran pelaksanaan kegiatan; 4. Petugas teknis yang ditunjuk untuk memberikan pembekalan ketrampilan, bimbingan dan pendampingan teknis pelaksanaan; 5. Fasilitator yang ditunjuk untuk memberikan pelatihan Sistem 15

Kebersamaan Ekonomi. Dengan pertimbangan paket bantuan dari sub-sektor perkebunan hanya benih kelapa sawit unggul bersertifikat/saprodi/upah kerja, serta pengawalan, sedangkan dana untuk pengutuhan penyelenggaraan diharapkan didukung dari berbagai sumber, maka kerjasama dan peran aktif dari masing-masing pelaksana kegiatan sangat mendukung keberhasilan. Organisasi pelaksanaan kegiatan lingkup unit fungsional pada semua tingkatan mengacu pada ketentuan yang berlaku. Sedangkan organisasi pelaksanaan tingkat kelompok tani diatur sesuai musyawarah kelompok. C. Lokasi, Jenis dan Volume Lokasi dan volume kegiatan pengembangan tanaman kelapa sawit (perluasan, pemeliharaan model-model peremajaan dan sosialisasi penggunaan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat) tahun 2015 seperti pada lampiran. 16

D. Simpul Kritis 1. Koordinasi antara Direktorat Tanaman Tahunan, petugas Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten, Puslit/Balit/Instansi terkait, dan petugas lapang; 2. Pemilihan lokasi/petani/cpcl diusahakan lokasi yang mudah dijangkau dan di monitor oleh petugas, sehingga memudahkan pengadaan dan pengiriman sarana dan prasarana produksi serta evaluasi kegiatan ke daerah tersebut; 3. Ketepatan waktu pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana produksi lainnya untuk pengembangan tanaman tahunan, sehingga tidak menyebabkan keterlambatan; 4. Teknologi budidaya yang akan diterapkan harus sesuai dengan baku teknis serta kondisi di lapangan; 5. Penetapan waktu, frekuensi, parameter pengamatan untuk meningkatkan produktivitas tanaman tahunan; 6. Ketersediaan bahan tanaman dan saprodi yang akan digunakan sebagai paket teknologi budidaya tanaman 17

tahunan diusahakan tepat waktu dan tepat sasaran. IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN Proses pengadaan dan penyaluran bantuan kegiatan pengembangan tanaman Kelapa sawit (perluasan, pemeliharaan modelmodel peremajaan dan sosialisasi penggunaan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat) dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Prosedur pengadaan mengacu kepada Perpres nomor 54 tahun 2010 juncto Perpres nomor 70 tahun 2012 juncto Perpres nomor 4 tahun 2015 beserta perubahannya. b. Kontrak pengadaan sarana dan prasarana tersebut telah ditandatangani paling lambat akhir triwulan I tahun 2015. c. Penyaluran barang diberikan kepada pelaksana kegiatan yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi/Kabupaten. 18

d. Penyaluran sarana prasarana lainnya kepada petani paling lambat menjelang awal musim hujan tahun 2015, dengan berita acara serah terima barang sebagaimana format yang telah ditetapkan. V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN Pembinaan dan pengendalian dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, agar penyelenggaraan kegiatan dapat menerapkan prinsip-prinsip partisipatif, transparansi dan akuntabel. VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Monitoring, evaluasi dan pelaporan mengacu kepada Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 31/Permentan/OT.140/3/2010, tanggal 19 Maret 2010 tentang Pedoman sistem pemantauan, evaluasi dan pelaporan pembangunan pertanian. Dinas yang membidangi perkebunan kabupaten dan provinsi wajib melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan secara berjenjang dilaporkan kepada Direktorat Jenderal 19

Perkebunan, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jenis pelaporan a. SIMONEV yang meliputi: Kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai indikator kinerja; Perkembangan kelompok sasaran dalam pengelolaan kegiatan lapangan berikut realisasi fisik dan keuangan; Permasalahan yang dihadapi dan upaya penyelesaian di tingkat Kabupaten dan Provinsi; Format laporan menggunakan format yang telah ditentukan seperti pada lampiran; b. Laporan perkembangan fisik yang sesuai tahapan pelaksanaan kegiatan dengan materi meliputi: nama petani/kelompok tani, desa/ kecamatan/kabupaten, luas areal (target dan realisasi), waktu pelaksanaan, perkembangan, kendala dan permasalahan, upaya pemecahan masalah; 20

c. Laporan akhir kegiatan yang menyangkut seluruh pelaksanaan kegiatan. 2. Waktu penyampaian laporan: a. Laporan MONEV dibuat perbulan dengan ketentuan: Pelaporan dari dinas yang membidangi perkebunan kabupaten ditujukan kepada provinsi disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 bulan laporan; Pelaporan dari dinas yang membidangi perkebunan provinsi ditujukan kepada kepada Direktorat Tanaman Tahunan disampaikan paling lambat setiap tanggal 7 bulan laporan. b. Laporan Perkembangan Fisik dibuat pertriwulan, ditujukan kepada Direktorat Tanaman Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan, disampaikan paling lambat tanggal 5 bulan laporan; c. Laporan akhir ditujukan kepada Direktorat Tanaman Tahunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, 21

VII. PEMBIAYAAN disampaikan paling lambat tanggal 31 Desember 2015. Kegiatan Pengembangan Kelapa Sawit (Perluasan, Pemeliharaan Model-Model Peremajaan dan Sosialisasi Penggunaan Benih Kelapa Sawit Unggul Bermutu Bersertifikat) Tahun 2015 dibiayai oleh dana APBN dan APBN Perubahan melalui DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan Tugas Pembantuan (TP) Provinsi atau Kabupaten. VIII. PENUTUP Pedoman teknis ini disusun sebagai salah satu acuan penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan pengembangan tanaman kelapa sawit (Perluasan, Pemeliharaan Model- Model Peremajaan dan Sosialisasi Penggunaan Benih Kelapa Sawit Unggul Bermutu Bersertifikat), baik tingkat pusat, provinsi dan kabupaten serta pihak-pihak terkait lainnya dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan pelaporan. 22

Dalam rangka lebih memberikan kejelasan penyelenggaraan pelaksanaannya agar tertib teknis dan administrasi sesuai ketentuan yang berlaku dan mampu mencapai hasil sesuai yang diharapkan, maka provinsi menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan dan Kabupaten menerbitkan Petunjuk Teknis. Keberhasilan kegiatan ini diharapkan dapat berperan dalam mendorong tumbuhnya usaha pengembangan tanaman kelapa sawit pada wilayah spesifik. Capaian keberhasilan yang dimaksud akan dapat terwujud melalui integrasi perencanaan, kesamaan tekad dan kerjasama semua pihak terkait. Jakarta, Maret 2015 Direktorat Jenderal Perkebunan 23

Lampiran 1. Lokasi dan Volume Kegiatan Perluasan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015 PROVINSI KABUPATEN VOLUME (ha) 1 ACEH 1 Nagan Raya 200 2 KALBAR 2 Bengkayang 200 JUMLAH 400 24

Lampiran 2. Lokasi dan Volume Kegiatan Pemeliharaan Pengembangan Model-Model Peremajaan Kelapa Sawit Tahun 2015 PROVINSI KABUPATEN VOLUME 1 SUMBAR 1 Pasaman Barat 1 Pkt 2 KALBAR 2 Landak 1 Pkt JUMLAH 2 Pkt 25

Lampiran 3. Lokasi dan Volume Kegiatan Perluasan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015 (APBN-P) PROVINSI KABUPATEN VOLUME (ha) 1 ACEH 1 Nagan Raya 100 Aceh Jaya 200 Aceh Timur 200 Aceh Utara 250 Bireuen 250 2 KALBAR 2 Bengkayang 200 Kapuas Hulu 200 Sambas 300 Sanggau 300 3 KALTARA Malinau 250 Nunukan 250 4 KALTENG Kobar 200 Kotim 240 JUMLAH 2.940 26

Lampiran 4. No. Lokasi, Jenis dan Volume Kegiatan Sosialisasi Penggunaan Benih Kelapa Sawit Unggul Bermutu Bersertifikat Tahun 2015 (APBN-P) Kegiatan Utama/ Volume Provinsi/Kabupaten 1 2 3 1. Sosialisasi Penggunaan Benih Kelapa Sawit Unggul Bermutu Bersertifikat 1. Jambi a. Sarolangun b. Muaro Jambi c. Batanghari d. Merangin e. Bungo 2. Sumatera Selatan a. Muara Enim b. Banyuasin c. Prabumulih d. Ogan Komering Ilir e. Musi banyuasin f. Musi Rawas 3.Sumatera Barat a. Pasaman Barat b. Dharmasraya c. Agam d. Solok Selatan 4. Riau a. Kota Dumai b. Kampar 100 Ha 150 Ha 100 Ha 100 Ha 100 Ha 100 Ha 150 Ha 100 Ha 150 Ha 150 Ha 100 Ha 200 Ha 100 Ha 100 Ha 100 Ha 100 Ha 250 Ha 27

c. Kuantan Singingi d. Rokan Hulu e. Rokan Hilir f. Pelalawan g. Inhul 5. Bengkulu a. Bengkulu Selatan b. Kaur c. Bengkulu Utara 6. Kalimantan Barat a. Landak b. Sanggau c. Kota Singkawang d. Sintang e. Melawi 7. Kalimantan Selatan a. Kota Baru b. Tanah Bumbu c. Tanah laut d. Barito Kuala 8. Sumatera Utara a. Asahan b. Langkat 50 Ha 200 Ha 100 Ha 100 Ha 100 Ha 100 Ha 50 Ha 100 Ha 150 Ha 200 Ha 100 Ha 150 Ha 200 Ha 200 Ha 200 Ha 200 Ha 200 Ha 100 Ha 100 Ha 9. Kalimantan Timur a. Kutai Kartanegara 100 Ha Jumlah 4.850Ha 28

Lampiran 5. Form Berita Acara Pemusnahan Benih Kelapa Sawit Ilegal DINAS PERKEBUNAN PROVINSI... BERITA ACARA PEMUSNAHAN BENIH KELAPA SAWIT ILEGAL Pada hari ini... tanggal... Bulan... Tahun... Jam... WIB, bertempat di..., Kecamatan... Kabupaten... telah dilaksanakan pemusnahan benih/ tanaman kelapa sawit tidak bersertifikat milik kelompok tani/petani... sebanyak...batang. Pemusnahan dilaksanakan dengan cara pembakaran atas permintaan dan kesadaran sendiri dari pemilik benih/tanaman kelapa sawit tersebut, guna mencegah dampak kerugian yang lebih besar di masyarakat. Pelaksanaan pemusnahan benih dilakukan dan disaksikan oleh Kepala Dinas... Kabupaten..., Kepala Dinas Perkebunan Provinsi, Wakil dari... Demikian Berita Acara ini dibuat untuk untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Dibuat di : Pada Tanggal : Pelaksana Pembakaran : Ka. UPTD Pengawasan Benih Provinsi...... NIP. Pengawas Benih Tanaman... NIP. Saksi: Ka. Dinas Perkebunan Provinsi/Kabupaten...... NIP. 29

Lampiran 6. Form Inventarisasi Calon Penerima Benih Kelapa Sawit 30

Lampiran 7. Form Surat Pernyataan Penerimaan Benih Kelapa Sawit SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: adalah nama..selaku Ketua Kelompok tani Desa Kecamatan.Kabupaten.. dengan ini menyatakan bahwa benih kelapa sawit yang diterima dari kegiatan Sosialisasi Penggunaan benih Kelapa Sawit Unggul bermutu bersertifikat : a. Bersedia dan sanggup untuk melaksanakan penanaman di areal milik kami dan sanggup memelihara dengan baik. b. Bersedia memusnahkan benih yang tidak berserifikat sesuai ketentuan teknis. Demikian surat pernyataan ini kami buat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui Kepala Dinas Perkebunan Provinsi/Kabupaten/Kota.....2015 Ketua Kelompok Tani Materai 6.000 Nama Nip... ( ) 31

Lampiran 8. Form Surat Pernyataan Benih Ilegal yang tidak bersertifikat SURAT PERNYATAAN Kami yang bertanda tangan dibawah ini Nama :... Alamat :... Pekerjaan :... Dengan ini menyatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dari pengawas benih tanaman (PBT) Provinsi...pada tanggal..., tanaman/benih kelapa sawit yang kami miliki yang berlokasi di Kecamatan...Desa...sejumlah...batang dinyatakan sebagai benih ilegal yang tidak bersertifikat, untuk itu benih tersebut kami menyerahkan benih/ tanaman kelapa sawit tersebut kepada Pemerintah untuk dilakukan pemusnahan. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya bermaterai cukup untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui Kepala Dinas Perkebunan Provinsi/Kabupaten/Kota... (...) Nip.....2015 Yang membuat pernyataan Materai 6.000 ( ) 32

Lampiran 9. Form Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan SURAT PERNYATAAN KEPEMILIKAN LAHAN Kami yang bertanda tangan dibawah ini Nama :... Alamat :. Kecamatan... Desa... Pekerjaan :... Dengan ini menyatakan bahwa lahan yang kami miliki berlokasi di Kecamatan...Desa...luas...ha, adalah lahan milik kami berdasarkan Surat Keterangan Tanah/ Sertifikat Tanah yang dikeluarkan oleh. No tanggal... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya bermaterai cukup untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya...2015 Yang membuat pernyataan Materai 6.000 ( ) 33

Lampiran 10. Form Berita Acara Penyerahan Benih Kelapa Sawit Siap Tanam 34

Lampiran : 11 Laporan Perkembangan Kegiatan Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015 Provinsi : Kabupaten : Dinas : Alamat : Program/Kegiatan/Sub Anggaran Output Fisik Kendala/ No Kegiatan/Rincian Realisasi Tindak Lanjut Pagu Uraian Target Realisasi Target Realisasi Masalah Kegiatan Rp % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2015 Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten ( ) Nip 35

No Lampiran : 12 Laporan Pelaksanaan Fisik Lapangan Kegiatan Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015 Provinsi : Kabupaten : Kegiatan 1. CP/CL (SK Kadis) 2. Persiapan Lahan 3. Pengadaan Benih a. Pengumuman b. Surat Perintah Kerja c. Serah Terima Barang Pengadaan Pupuk, Obat-obatan dan 4. Alat Pertanian Kecil a. Pengumuman b. Surat Perintah Kerja c. Serah Terima Barang 5. Penanaman 6. Pemeliharaan Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des 2015 Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten ( ) Nip. 36