BAB I PENDAHULUAN. penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah satu alat komunikasi yang disampaikan seseorang ke orang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ninna Anggi Ristiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:157). Dari pengertian tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menyimak dan kemampuan membaca disebut aspek reseptif atau. produktif atau aspek penggunaan (Danasamita 2009:76).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desi Siti Nuraeni,2014

BAB I PENDAHULUAN. Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga dalam berkomunikasi. Tarigan (1993:2) menyebutkan. membuat kalimat dan berkomunikasi. Begitu pula sebaliknya, semakin

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai penelitian banyak dilakukan guna meningkatkan kemampuan belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat untuk mencapai tujuan ekonomi-perdagangan, hubungan antar

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam informasi yang diterima dari seseorang kepada orang lain. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinda A Ramadhania, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut berkaitan satu sama lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan hidup (life skills) yang harus dikuasai. Bahasa sebagai alat untuk dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fadhillatunisa Salsabilla, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa, kita harus memiliki empat aspek

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. atau menghasilkan kembali sesuatu yang telah kita pelajari. Secara sederhana,

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin orang bisa mengunakan bahasa tersebut (Sartinah, 1988;71).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jihan Ade Daties, 2013

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan berkomunikasi segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembentukan dan pengembangan generasi bangsa, masyarakat, keterampilan yang cukup memadai dalam pengelolaannya secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tanggung jawab dalam

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar kadang kala membosankan apabila materi yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikembangkan keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi lisan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2014 EFEKTIVITAS PERMAINAN KETOK PALU UNTUK MEMOTIVASI SISWA D ALAM MENGUASAI HURUF HIRAGANA D AN KATAKANA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, khususnya bahasa asing akan mempermudah komunikasi serta. memperlancar hubungan kerjasama dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Angella, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015 PENERAPAN METODE PENUGASAN (RESITASI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KATAKANA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dapat disampaikan melalui dua cara, yaitu secara lisan dan tulisan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang dikuasai maka keterampilan berbahasanya akan semakin baik. Kosakata

BAB I PENDAHULUAN. memahami bahasa masing-masing pun semakin tinggi. Oleh karena itu, wajar jika

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran ilmiah. Keduanya merupakan alat untuk mengkomunikasikan setiap materi

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia memiliki perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Andina Pernatawaty,2014 PEMBELAJARAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri, alat untuk berintegrasi dan beradaptasi sosial,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fitri Rahmawati, 2013

BAB III METODE PENELITAN

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR

BAB I PENDAHULUAN. bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Gorys Keraf 1984:16 ).

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa asing untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyaksikan kejadian di suatu negara pada waktu bersamaan dengan bantuan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Winda Widyanti, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ular naga dalam menghafal dan mengerti arti kosakata bahasa Jepang. Untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, kebutuhan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. bahkan perasaan dari seseorang kepada orang lain. Dengan bahasa pula dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nia Kurniawati, 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek keterampilan yang terbagi dalam dua kelompok, yakni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

Bab 1. Pendahuluan. seseorang perlu untuk mempelajari bahasa negara tersebut. Selain sebagai bahasa negara,

BAB I PENDAHULUAN. asing lainnya seperti bahasa Jerman. Dengan diajarkannya bahasa Jerman peserta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu, bahasa sebagai alat komunikasi yang sering digunakan dalam kehidupan seharihari. Bahasa asing akhir-akhir ini sangat diperlukan dalam berbagai kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari kita berinteraksi dengan bahasa ibu, tentunya dalam memperoleh bahasa ibu tidak diperlukan pembelajaran secara formal. Sedangkan pemerolehan bahasa asing berbeda dengan pemerolehan bahasa ibu. Bahasa asing diperoleh melalui proses pembelajaran secara formal. Jepang merupakan negara yang sektor perekonomiannya sangat maju. Hal ini dapat dilihat dari produk-produk Jepang yang ada di berbagai negara. Seiring dengan kemajuan ekonomi tersebut kebutuhan akan bahasa Jepang semakin diperhitungkan hampir sejajar dengan bahasa Internasional seperti bahasa Inggris. Faktanya bahasa Jepang di sekolah-sekolah tingkat menengah atas (SMA) sudah menjadi mata pelajaran. Kesulitan dalam mempelajari bahasa Jepang dikarenakan perbedaan dalam penulisan huruf. Huruf Jepang sendiri pada dasarnya terbagi menjadi tiga jenis huruf, dan ketiga-tiganya dapat digunakan secara bersamasama. Huruf tersebut yaitu hiragana dan katakana atau yang sering disebut huruf kana dan satu huruf lagi yang dinamakan dengan huruf kanji (Khanif,

2 2010:1).Belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan komunikasi dengan menggunakan bahasa terwujud dalam empat aspek keterampilan, yakni keterampilan menyimak atau mendengar atau kiku nouryouku, keterampilan berbicara atau hanasu nouryouku, keterampilan membaca atau yomu nouryouku, dan keterampilan menulis atau kaku nouryouku (Danasasmita, 2009:76). Selain huruf pembelajaran kosakata pun sangat penting dalam mempelajari bahasa Jepang. Kosakata merupakan salah satu unsur gramatikal sebuah bahasa. Semakin baik penguasaan kosakata yang dimiliki, semakin baik pula keterampilan berbahasanya. Oleh karena itu, untuk mempelajari bahasa asing harus memiliki perbendaharaan kata yang banyak agar proses belajar dapat berjalan dengan baik. Kesulitan dalam mempelajari kosakata bahasa Jepang karena adanya perbedaan cara menulis serta cara mengucapkannya. Selain itu, rendahnya penguasaan kosakata yang dimiliki pembelajar menjadi salah satu faktornya. Kemudian, penggunaan media atau metode pembelajaran yang kurang sesuai dapat memberikan rasa jenuh dan bosan terhadap siswa dalam proses belajar. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar (Rudi dan Cepi, 2008:1). Kegiatan belajar mengajar melibatkan antara dua pihak yaitu guru dan murid. Dalam kegiatan belajar mengajar guru dan siswa melakukan proses komunikasi.

3 Komunikasi ini bertujuan agar guru dan siswa dapat bertukar pesan atau informasi, sehingga pembelajaran di kelas khususnya siswa tidak menjadi pasif. Media merupakan alat bantu yang biasa digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media dapat memberikan motivasi atau mengurangi rasa bosan pada siswa ketika belajar. Selain itu, manfaat media sebagai alat bantu untuk memperjelas dan mempermudah pembelajaran yang abstrak. Kemudian, jika media pembelajaran dapat diterapkan dengan baik maka, akan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar. Tetapi, penggunaan media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan materi pembelajarannya. Dengan menggunakan media yang sesuai dapat memberikan kejelasan pesan atau informasi kepada siswa sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik. Dengan adanya kendala-kendala dalam mempelajari bahasa asing khususnya bahasa Jepang maka, diperlukan suatu cara yang dapat membuat siswa menjadi tertarik untuk mempelajari bahasa Jepang sehingga kegiatan belajar mengajar di kelas tidak monoton. Dalam pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang banyak media yang digunakan oleh guru dalam proses belajar seperti media visual, audio, audio-visual, multimedia sampai media permainan. Dengan demikian, agar siswa tertarik mempelajari bahasa Jepang maka, media permainan yang edukatif dapat memotivasi siswa dan melatih siswa agar belajar lebih aktif. Dalam hal ini, untuk menyampaikan materi dengan menggunakan media permainan yang edukatif sudah bervariasi. Adapun tujuan dari media pembelajaran yang diaplikasikan dengan permainan edukatif yaitu untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses belajar. Dari beberapa media pembelajaran bahasa

4 asing di atas penulis tertarik menggunakan media permainan sebagai solusi untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang terhadap siswa, dan media yang digunakan adalah media permainan Dice Word. pengertian dari permainan Dice Word itu sendiri adalah permainan yang harus menyebutkan kata sebanayak jumlah dadu yang muncul pada saat dilempar (Rini, 2010:20).Penulis mengharapkan dengan penggunaan media permainan Dice Word dapat memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa Jepang siswa. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Efektivitas Media Permainan Dice Word Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang Tingkat (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI SMK PGRI Lembang Tahun Ajaran 2012/2013). B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah Sebelum penelitian ini dilaksanakan, hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah merumuskan masalah dan membatasi masalah dari penelitian tersebut agar penelitian dapat terarah. Adapun rumusan dan batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Bagaimana kemampuan kosakata pembelajar bahasa Jepang sebelum dan sesudah menggunakan media permainan Dice Word? 2) Apakah media permainan Dice Word tersebut efektif dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang?

5 3) Bagaimana tanggapan pembelajar bahasa Jepang dalam menggunakan media permainan Dice Word? 2. Batasan Masalah Agar permasalahan tidak meluas dan dapat dibahas secara mendalam maka, penelitian ini diberikan batasan sebagai berikut : 1) Penelitian ini diadakan di SMK PGRI Lembang, khususnya di kelas XI tahun ajaran 2012/2013. 2) Penelitian ini hanya akan meneliti tentang tingkat penguasaan kosakata bahasa Jepang pembelajar sebelum dan sesudah menggunakan media permainan Dice Word. 3) Penelitian ini dibatasi hanya pada pembelajaran kosakata benda (meishi). 4) Penelitian ini hanya akan meneliti tanggapan pembelajar mengenai media permainan Dice Word terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jepang. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Untuk mengetahui kemampuan pembelajar dalam menguasai kosakata bahasa Jepang sebelum dan sesudah menggunakan media permainan Dice Word. 2) Untuk mengetahui efektivitas media permainan Dice Word dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang.

6 3) Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan media permainan Dice Word. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini untuk : 1) Manfaat Teoritis Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menambah wawasan tentang bagaimana memanfaatkan berbagai media permainan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang, khususnya media permainan Dice Word. 2) Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman kepada penulis untuk melakukan penelitian yang bersifat eksperimen, serta dapat mengetahui tingkat keberhasilan penerapan media permainan Dice Word dalam pembelajaran kosakata. b. Bagi Guru Pengajar dapat menggunakan media permainan Dice Wordsebagai media permainan alternatif dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang.

7 D. Devinisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dan ketidak jelasan makna kata-kata atau istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, penulis akan mendefinisikan istilah-istilah sebagai berikut : 1) Efektivitas Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai (Hidayat, 1986). 2) Media Media adalah suatu alat saluran (channel) untuk menyampaikan suatu pesan (massage) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepada penerima (receiver) (Mujib dan Rahmawati, 2011:64). 3) Permainan Dice Word Dice Word merupakan permainan yang menyebutkan kata sebanayak jumlah dadu yang muncul saat dilempar (Rini, 2010:20). 4) Kosakata Kosakata adalah keseluruhan kata berkenaan dengan suatu bahasa atau bidang tertentu yang ada didalamnya (Sudjianto dan Dahidi, 2009:97). E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam kegiatan penelitian, metode penelitian dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur

8 ini merupakan langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengambilan kesimpulan (Sutedi, 2009:53). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment atau eksperimen semu. Dengann demikian, quasi experiment atau eksperimen semu merupakan eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelas pembanding. Tujuan penggunaan dari metode ini untuk mengetahui keefektivan media permainan Dice Word dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang. Adapun desain penelitiannya sebagai berikut : Tabel 1.1 Desain Penelitian Pre-Test Variabel Terikat Post-Test O1 X O2 (Noor, 2011:115) Keterangan : Pada desain ini tidak ada group kontrol O1 : Tes awal (pre-test) yang diberikan untuk mengukur penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan media permainan Dice Word dalam meningkatkan kosakata bahasa Jepang.

9 X : Perlakuan (treatment) yang diberikan kepada siswa dengan menggunakanmedia permainan Dice Word untuk meningkatkan kosakata bahasa Jepang. O2 : Tes akhir (post-test) yang diberikan brtujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa setelah diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan media permainan Dice Word dalam meningkatkan kosakata bahasa Jepang. 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, terbagi pada dua teknik yaitu : a. Studi literatur, dilakukan untuk memperoleh bahan-bahan teoritis yang berhubungan dan menunjang dengan masalah yang penulis teliti mengenai media permainan Dice Word untuk pembelajaran kosakata bahasa Jepang. b. Uji coba experimental pembelajaran kosakata menggunakan media permainan Dice Word dan mengambil contoh populasi serta sampel yang telah dipilih oleh penulis. F. Anggapan dan Hipotesis 1) Anggapan Anggapan dasar merupakan suatu teori baik yang sudah baku berupa rangkuman atau kumpulan yang digunakan sebagai dasar untuk berpijak dimulainya kegiatan penelitian tersebut (Sutedi, 2005:32). Adpun anggapan dasar dari penelitian ini yaitu :

10 a) Kosakata merupakan unsur yang sangat penting dalam bahasa. Fungsi kosakata sebagai pelengkap gramatikal sebuah bahasa. Dengan demikian, untuk mengingat kosakata dengan baik dalam pembelajaran maka dibutuhkan media yang dapat memberikan kemudahan agar siswa dapat menguasai kosakata sebanyak mungkin. b) Penerapan media permainan yang sesuai dan tepat dalam menyampaikan materi dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif, sehingga pembelajaran kosakata bahasa Jepang dapat mencapai tujuan yang diinginkan yaitu siswa dapat meningkatkan penguasaan kosakata yang dimiliki siswa. c) Penggunaan media permainan Dice Word dapat membangkitkan motivasi untuk belajar dan berlatih dalam mengingat kosakata bahasa Jepang. 2) Hipotesi Hipotesis merupakan jawaban tentatif terhadap masalah yang hendak dipecahkann melalui penelitian, yang dirumuskan atas dasar pengetahuan yang ada dan logika yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang hendak dilakukan (Mahsun, 2011:72). Maka dapat disimpulkan hipotesis dari penelitian ini yaitu : a. Hipotesis Kerja (Hk) : Pembelajaran kosakata dengan media permainan Dice Word efektif dalam upaya meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa.

11 b. Hipotesis Nol (Ho) : Pembelajaran kosakata dengan media permainan Dice Word tidak efektif dalam upaya meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang G. Populasi dan Sampel Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:117). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK PGRI Lembang. 2) Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011:118). Sementara itu, menurut Sutedi (2009:179) sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data. Dengan demikian, sampel dari penelitian ini adalah 20 siswa kelas XI SMK PGRI Lembang tahun ajaran 2012/2013. H. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi, 2009:155). Instrumen yang digunakan dalam penelitan ini ada dua macam yaitu instrumen berupa tes dan angket.

12 a) Tes Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satuan program pengajaran tertentu (Sutedi, 2009:157). Tes dilakukan untuk memperoleh data dengan cara mengukur kemampuan siswa terhadap penguasaan kosakata bahasa Jepang sebelum dan sesudah diterapkan media permainan Dice Word. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua buah tes. Tes yang diberikan berupa pre-test dan post-test. 1) Tes awal (pre-test) Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengukur penguasaan kosakata bahasa Jepang sebelum diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan media permainan Dice Word dalam meningkatkan kosakata bahasa Jepang. 2) Tes akhir (post-test): Tes yang diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan kosakata bahasa Jepang setelah diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan media permainan Dice Word dalam meningkatkan kosakata bahasa Jepang. b) Angket Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden (Sutedi, 2009:164). Sementara itu, menurut Margono (2010:167) kuesioner atau angket merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara

13 tertulis pula oleh responden. Dalam hal ini, peneliti memberikan angket kepada siswa untuk memperoleh data atau informasi tenntang tanggapan atau kesan terhadap media permainan Dice Word dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang. I. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti akan melaksanakan penelitian tentang efektivitas media permainan Dice Word dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang tingkat dasar. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 yang berlokasi di SMK PGRI Lembang. J. Prosedur Penelitian a) Memilih topik kajian atau judul penelitian. b) Melakukan kegiatan penelitian. c) Menganalisis atau mengolah informasi yang telah terkumpul. d) Menyusun laporan penelitian. e) Menyebarluaskan hasil penelitian. K. Sistematika Pembahasan Sistematika yang dibahas dalam skripsi ini dibagi menjadi lima bab. Pada BAB I penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian (teknik pengumpulan data), anggapan dasar dan hipotesis, instrumen penelitian (tes dn angkat), populasi dan sampel, prosedur penelitian serta sistematika

14 pembahasan. Pada BAB II penulis menguraikan tentang pengertian pembelajaran dan belajar, pengertian media pembelajaran (jenis-jenis media, manfaat media), pengertian permainan (jenis-jenis permainan kata, manfaat permainan dalam pembelajaran, kelebihan dan kekurangan permainan), pengertian permainan Dice Word (tujuan dari permainan Dice Word, aturan pelaksanaan permainan Dice Word dan kelebihan permainan Dice Word), pengertian kosakata dan manfaat kosakata. Pada BAB III penulis menguraikan tentang metode quasi experiment, objek penelitian, instrumen penelitian (tes dan angket), teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data. Pada BAB IV penulis menguraikan tentang laporan eksperimen, dalam hal ini dijelaskan hasil penelitian penulis tentang efektivitas media permainan Dice Word dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang tingkat dasar, serta kesan atau tanggapan siswa terhadap media permainan Dice Word. BAB V merupakan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.