BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SMK SYAFI I AKROM PEKALONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA MANAJEMEN PEMBIAYAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI PERGURUAN ISLAM MATHOLI UL FALAH

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. UNNES PRESS, 2005), hlm. 51. hlm.2. 1 Achmad Sugandi, dkk, Teori Pembelajaran, (Semarang: UPT

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MUTU MADRASAH DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam


BAB IV ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH GRATIS DI SMP ISLAM AL-FATH TLOGOPAYUNG, PLANTUNGAN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebijakan pendanaan untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2010

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DRAFT PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

BAB IV MANAJENEN SARANA DAN PRASARANA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 PENAWANGAN GROBOGAN

BAB V PENUTUP. swasta di kecamatan Tenggarong, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN. Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 11 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 17 TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BANJAR CERDAS JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. dasar sekaligus kekayaan suatu bangsa, sedangkan sumber-sumber modal dan

Indonesia T a h u n Nomor 5, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia N o m o r 4355);

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. di MIS Al Jihad Sunggal dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup sebuah

Item Penilaian INSTRUMEN AKRTEDITASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembiayaan dalam Meningkatkan Eksitensi dan Daya Saing

kapasitas riil keuangan daerah dapat dilihat pada tabel berikut:

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto

Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. bagaimana pencatatan yang diterapkan pada pemerintahan serta di berikan

2013, No

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN DI SDN 2 MILANGODAA DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN. A. Pengelolaan Keuangan di MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 34/PJ/2017

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 13 TAHUN 2006 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

VII. STANDAR PEMBIAYAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Botubilotahu Kecamatan Marisa yang akan dijelaskan sebagai berikut :

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP

WALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Mts Tarbiyatul Banin Banat

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DAN IMPLIKASI TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN DI YAYASAN PERGURUAN AL-ISLAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. langsung menunjang efektitvitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Sebagai tolak ukur pelaksanaan akuntabilitas manajemen di SMK Yaditama Sidomulyo

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

Kode Dok Tanggal Berlaku No.Revisi Halaman 1 dari 8 PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan, memperbaiki,

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN LOMBOK UTARA

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI B A T A N G PROVINSI J A W A T E N G A H N O M O R 3 T A H U N

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA. dalam pengadaan sumber belajar di MA Al-Fatah Palembang.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. RSUD Dr. MOEWARDI. Jl. Kol. Sutarto 132 Telp Fax Surakarta CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter di Amerika Serikat, menjadikan negara Indonesia juga

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN. atau sumber pembiayaan pendidikan, perencanaan anggaran Madrasah (RAPBM),

WALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

Tahun), sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan pada berbagai

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum menguraikan lebih jauh mengenai penyusunan anggaran belanja

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

Transkripsi:

BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SMK SYAFI I AKROM PEKALONGAN A. Deskripsi Data 1. Penganggaran Keuangan di SMK Syafi i Akrom Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan SMK Syafi i Akrom merupakan sebuah lembaga pendidikan di bawah naungan yayasan Syafi i Akrom. Dalam menjalankan kegiatan pendidikan, SMK Syafi i Akrom menyusun rencana kegiatan sebagai langkah dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu SMK Syafi i Akrom perlu menetapkan anggaran dalam bidang keuangan sekolah sehingga dalam proses pengalokasian dana dapat mencapai sasaran yang hendak dicapai dan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pengelolaan keuangan SMK Syafi i Akrom bersifat universal (menyeluruh), yaitu pengelolaan keuangan sekolah dikelola secara menyeluruh oleh pihak yayasan yang dibantu kepala sekolah dan kepala bagian tata usaha. Dalam penganggarannya, SMK Syafi i Akrom memperhatikan berbagai hal melalui data dan informasi yang dikumpulkan kemudian data dan informasi tersebut dikaji yang pada 55

akhirnya nanti disusun sebagai bahan masukan dalam penyusunan RAPBS. 1 Penyusunan RAPBS di SMK Syafi i Akrom melalui empat tahap, antara lain: a. Membentuk tim penyusun RAPBS Penyusunan RAPBS di SMK Syafi i Akrom merupakan suatu proses perundingan atau kesepakatan antara pihak yayasan dengan tim penyusun RAPBS yang diketuai kepala sekolah. Sehingga menghasilkan suatu pernyataan tentang pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan dari setiap sumber dana. Dalam penyusunan RAPBS di SMK Syafi i Akrom dilakukan oleh kepala sekolah, kepala bagian tata usaha dan bendahara sekolah, serta melibatkan ketua komite sekolah dan pihak guru. Dengan kata lain pihak sekolah dalam menyusun RAPBS melibatkan semua unit. 2 b. Analisis kebutuhan program peningkatan mutu Anggaran di SMK Syafi i Akrom merupakan rencana penerimaan dan pengeluaran yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam kurun waktu satu tahun kedepan. Oleh karena itu dalam penganggarannya terdapat gambaran kebutuhan- 1 Wawancara dengan Yiyin Yogia Izzah selaku Kepala Bagian Tata Usaha SMK Syafi i Akrom pada tanggal 19 April 2014 2 Wawancara dengan Yiyin Yogia Izzah selaku Kepala Bagian Tata Usaha SMK Syafi i Akrom pada tanggal 19 April 2014 56

kebutuhan yang dapat menunjang peningkatan mutu yakni pengembangan kurikulum sekolah, subsidi promosi sekolah, penambahan jam belajar menjelang UN atau pengadaan try out, pengembangan profesional guru, pengembangan sarana dan prasarana, pengelolaan ISO, menetapkan biaya sekolah, serta akreditasi sekolah. Selanjutnya penetapan kebutuhan disesuaikan dengan perkiraan jumlah dana yang diterima sekolah dalam jangka satu tahun kedepan. 3 c. Menentukan skala prioritas SMK Syafi i Akrom menetapkan bahwa RAPBS periode 2013-2014 dialokasikan untuk biaya operasional, seperti pengembangan bidang sarana dan prasarana, pengembangan mutu, administrasi sekolah, kesiswaan, gaji guru beserta tunjangannya. Selanjutnya dilakukan seleksi alokasi yang diperkirakan sangat mendesak dan tidak dapat dikurangi. Sedangkan yang dipandang tidak mengganggu kelancaran kegiatan pendidikan khususnya proses belajar mengajar, maka dapat dilakukan pengurangan biaya sesuai dengan dana yang tersedia. 4 Berhubungan dengan pemanfaatan dana yang diterima, maka SMK Syafi i Akrom menetapkan skala 3 Wawancara dengan Yiyin Yogia Izzah selaku Kepala Bagian Tata Usaha SMK Syafi i Akrom pada tanggal 21 April 2014 4 Wawancara dengan Suratno selaku Kepala Sekolah SMK Syafi i Akrom pada tanggal 21 April 2014 57

prioritas dana yang bersumber dari biaya SPP selama satu tahun sebesar Rp. 1.701.720.000,-, yang digunakan untuk pengembangan profesional guru, pengembangan kurikulum, pengelolaan ISO, akreditasi, promosi sekolah, pengadaan try out serta penyediaan fasilitas yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Adapun biaya SPP yang sebenarnya yaitu sebesar Rp. 140.000,-, kemudian digenapkan menjadi Rp. 160.000,-, dengan rincian, uang Rp. 20.000,- disubsidikan untuk kegiatan belajar mengajar agar nantinya pada saat diadakan kegiatan jam tambahan seperti try out, siswa hanya dibebani sebesar 30%. Sedangkan uang SPP yang sejumlah Rp. 140.000,- digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional dan investasi, seperti gaji guru dan tenaga kependidikan, penyediaan sarana dan prasarana, serta penyediaan fasilitas yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Dalam praktek pembayaran SPP yang dilakukan siswa di SMK Syafi i Akrom semuanya harus tepat waktu agar dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan dapat berjalan dengan baik. d. Sumber dan alokasi dana untuk peningkatan mutu Penerimaan dana pendidikan di SMK Syafi i Akrom ditentukan oleh besarnya sumber dana yang diterima yakni, berasal dari siswa dan bantuan pemerintah 58

sebesar Rp. 4.602.278.000,- dengan uraian sebagai berikut: 5 1) Siswa No Uraian Jumlah siswa Biaya Jumlah 1. Pendaftaran siswa baru 323 590.000 190.570.000 2. SPP kelas X 323 160.000 x 12 620.160.000 3 SPP kelas XI 306 155.000 x12 569.160.000 4. SPP kelas XII 305 140.000x 12 512.400.000 5. Prakerin & OSIS kelas X 323 15.000 x 12 58.140.000 6. Prakerin & OSIS kelas XI 306 15.000 x12 55.080.000 7. Prakerin & OSIS kelas XII 305 15.000x 12 54.900.000 8. Alat praktek kelas X 323 400.000 129.200.000 9. Alat praktek kelas XI 306 400.000 122.400.000 10. Alat praktek kelas XII 305 400.000 122.000.000 11. Buku mapel UN kelas X 323 147.000 47.481.000 12. Buku mapel UN kelas XI 306 142.000 43.452.000 13. Buku UN kelas XII 305 105.000 32.025.000 14. Buku tulis NU kelas XI 306 20.000 6.120.000 15. Buku tulis NU kelas XII 305 20.000 6.100.000 16. Baju batik kelas XI 306 50.000 15.300.000 17. Baju batik kelas XII 305 50.000 15.250.000 18. Dana sosial kelas X 323 10.000 3.230.000 19. Dana sosial kelas XI 306 10.000 3.060.000 20. Dana sosial kelas XII 305 10.000 3.050.000 21. Pengembangan kelas X 323 1.400.000 452.200.000 22. MID semester ganjil 934 50.000 46.700.000 23. MID semester genap 629 50.000 31.450.000 24. Ulangan semester ganjil 934 50.000 46.700.000 25. Ulangan semester genap 629 50.000 31.450.000 26. Ujian sekolah & NAS 305 750.000 228.750.000 27. Qurban 934 15.000 14.010.000 28. Tunggakan - 100.000.000 100.000.000 Jumlah 3.560.338.000 5 RAPBS SMK Syafi i Akrom 2013-2014 59

2) Pemerintah No Uraian Biaya 1 RBOS JAN JUNI 2013 55.440.000 2 BOS 934.000.000 3 ROMBEL 52.500.000 Jumlah 1.041.940.000 Dari tabel diatas menjelaskan bahwa perolehan dana di SMK Syafi i Akrom, secara garis besar digunakan untuk keperluan biaya operasional sekolah, biaya pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan mutu pendidikan. Adapun rincian pengeluaran dana pendidikan di SMK Syafi i Akrom sebagai berikut: 6 No Uraian Biaya 1 Operasional sekolah: a. Honorarium guru b. Belanja barang dan jasa kantor c. Belanja bahan dan alat praktek d. Belanja perjalanan dinas 2 Pengembangan Sarana dan prasarana: a. Belanja penyelenggaraan perpustakaan b. Belanja pemeliharaan c. Belanja pembangunan d. Belanja inventaris 3 Pengembangan mutu pendidikan: a. Pengembangan SDM b. Belanja kegiatan belajar mengajar c. Pengembangan kegiatan kesiswaan d. Sosial dan keagamaan 1.353.612.000 278.161.000 283.905.000 50.000.000 26.500.000 66.000.000 690.000.000 372.250.000 189.958.000 378.779.000 425.030.000 50.585.000 4 Cadangan 437.498.000 Jumlah 4.602.278.000 6 RAPBS SMK Syafi i Akrom 2013-2014 60

Persentase alokasi dana pendidikan tersebut dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut: Pengemban gan Mutu 23% Pengemban gan Sarpras 25% cadangan 9% Operasional Sekolah 43% Grafik diatas dapat dijelaskan bahwa alokasi anggaran SMK Syafi i Akrom terdiri dari: 1) Biaya operasional sekolah a) Honorarium guru b) Belanja barang dan jasa kantor c) Belanja bahan dan alat praktek d) Belanja perjalanan dinas 2) Biaya pengembangan sarana dan prasarana a) Belanja penyelenggaraan perpustakaan b) Pemeliharaan c) Inventaris d) Pembangunan 3) Biaya pengembangan mutu a) Pengembangan sumber daya manusia (SDM) b) Belanja kegiatan belajar mengajar c) Pengembangan kegiatan kesiswaan 61

d) Sosial dan keagamaan. 7 2. Pelaksanaan Keuangan di SMK Syafi i Akrom Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Dalam kegiatan ini, SMK Syafi i Akrom mempertanggungjawabkan atas penyusunan RAPBS dengan lima indikator antara lain: sosialisasi APBS, kesesuaian pelaksanaan dengan RAPBS, buku kontrol pemasukan, buku kas, dan pelaporan, berikut penjelasannya: a. Sosialisasi APBS SMK Syafi i Akrom mensosialisasikan anggaran penerimaan dan belanja sekolah kepada semua pihak yakni pihak yayasan, kepala sekolah, komite sekolah serta pihak wali murid pada acara perpisahan kelas tiga setelah pengumuman UN (ujian nasional). sosialisasi ini disesuaikan dengan pihak yang terlibat pada penyusunan RAPBS dengan kata lain, sosialisasi yang dilakukan SMK Syafi i Akrom bersifat transparan (terbuka). 8 b. Kesesuaian pelaksanaan dengan RAPBS Dalam pelaksanaan yang diterapkan SMK Syafi i Akrom sudah sesuai dengan RAPBS yang telah disusun pada awal periode. Hal ini sesuai dengan bukti transaksi sekolah. Untuk menghindari ketidaksesuaian antara 7 Hasil observasi di SMK Syafi i Akrom 8 Wawancara dengan Ketua Komite Sekolah SMK Syafi i Akrom pada tanggal 23 April 2014 62

pelaksanaan dengan RAPBS, maka pihak sekolah sudah menyediakan dana cadangan. 9 Dalam pengeluaran dana tentu ada prosedur yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) Apabila dalam permintaan pengeluaran dana pada masing-masing bidang pendidikan harus membuat proposal terlebih dahulu sesuai dengan program pendidikan yang ada dalam perencanaan RAPBS. 2) Setelah membuat proposal proses selanjutnya menyerahkan proposal kepada kepala bagian tata usaha dengan mengajukan permintaan proposal untuk mendapat persetujuan. 3) Setelah mendapat persetujuan dari kepala bagian tata usaha kemudian proposal tersebut diserahkan kepada kepala sekolah untuk di ACC. 4) Setelah mendapat persetujuan dan di ACC, selanjutnya proses pencairan dana pada bendahara, untuk mendapat kwitansi berita acara penyerahan uang dan dana dapat cair melalui dua kali tahapan. 10 9 Wawancara dengan Lina selaku Bendahara Sekolah SMK Syafi i Akrom pada tanggal 23 April 2014 10 Wawancara dengan Yiyin Yogia Izzah selaku Kepala Bagian Tata Usaha SMK Syafi i Akrom pada tanggal 23 April 2014 63

sebagai berikut: 12 Bulan November 2013 Tanggal c. Buku kontrol penerimaan dan pengeluaran Buku ini berfungsi untuk mengetahui penerimaan dan pengeluaran sekolah, SMK Syafi i Akrom membuat buku kontrol penerimaan harian sebagai berikut: 11 KETERANGAN Transaksi Fol. ke Bulan November 2013 Debet Kredit Saldo 2/11 1. Ambil uang dari BMT 20.000.000-20.000.000 7/11 2. Ambil uang dari BMT 55.000.000-75.000.000 12/11 3. Ambil uang dari BMT 50.000.000-125.000.000 13/11 4. Penerimaan saldo 19.705.400-144.705.400 housebank dari pengurus Adapun bentuk buku kontrol pengeluaran harian Tanggal KETERANGAN Transaksi 3/11 1. FC. Jurnal kelas bulan November 2013 3/11 2. FC. Materi rapat Waka, Kakom, dan pengurus 10/11 1. Dansos untuk guru melahirkan (Bu Elak) 17/11 1. Pembelian 20 liter bensin untuk praktek otomotif (TKR) Fol. ke Debet Kredit Saldo 2.2.7-64.800 64.800 2.2.7-2.500 67.300 8.3-150.000 217.300 5.4-131.000 348.300 11 Lihat buku kas SMK Syafi i Akrom periode 2013-2014 12 Lihat buku kas SMK Syafi i Akrom periode 2013-2014 64

Selanjutnya buku kontrol harian tersebut dimasukkan dalam buku kontrol bulanan. Bentuk buku kontrol bulanan penerimaan SMK Syafi i Akrom sebagai berikut: 13 Bulan: November 2013 No Uraian Jumlah A SALDO BULAN JUNI 2013 609.873.575 B.1 SPP 183.435.000 2 Prakerin & OSIS/PRAMUKA 18.555.000 4 MID & Ulangan/ UAN 49.675.000 7 Bahan praktek 19.661.000 8 Sumbangan pengembangan 8.295.000 9 Asuransi 30.000 10 Buku 14.923.000 11 Qurban 30.000 13 Batik 100.000 14 Tunggakan 15.531.000 JUMLAH B 310.235.000 JUMLAH A + B 920.108.575 Adapun bentuk buku kontrol bulanan pengeluaran SMK Syafi i Akrom sebagai berikut: 14 No Uraian Jumlah 1 Honorarium 119.238.000 2 Belanja barang & jasa kantor 24.799.450 3 Belanja KBM 44.666.500 4 Pengembangan sumber daya manusia 16.886.000 5 Belanja bahan & alat praktek 82.703.100 6 Belanja kegiatan siswa/osis 28.855.000 7 Belanja sosial dan keagamaan 1.643.000 8 Belanja perjalanan dinas 1.400.000 9 Belanja pemeliharaan 38.437.950 10 Belanja pembangunan 360.639.550 11 Belanja inventaris 52.350.800 12 Lain-lain 132.353.000 Total pengeluaran 903.972.350 Saldo 16.136.225 Jumlah 920.108.575 13 Lihat laporan bulanan SMK Syafi i Akrom periode 2013-2014 14 Lihat laporan bulanan SMK Syafi i Akrom periode 2013-2014 65

d. Buku kas SMK Syafi i Akrom melakukan pencatatan semua data transaksi sekolah mulai dari penerimaan hingga pengeluaran yang disebut dengan buku kas, hal ini bertujuan untuk menyajikan informasi data-data keuangan sekolah. Berikut uraian mengenai buku kas penerimaan dan pengeluaran: Bulan: Agustus 15 PENERIMAAN PENGELUARAN No Uraian Jumlah No Uraian Jumlah A. Saldo Juli 2013 577.238.675 1 Operasional sekolah 118.760.950 B.1 SPP 33.415.000 2 Pengembangan sarpras 34.934.500 2 OSIS/ Pramuka 1.635.000 3 Pengembangan mutu 40.998.300 3 Prakerin 1.635.000 4 Cadangan 4.082.500 4 Ujian Sekolah & 3.425.000 Nasional 5 Seragam 2.560.000 6 Bahan Praktek 8.042.000 7 Sumbangan 6.765.000 Pengembangan 8 Asuransi 140.000 9 MOS/KBO 340.000 10 Buku 3.898.000 11 Makan siswa 11.550.000 12 Tunggakan 14.009.000 Jumlah B 87.414.000 Total pengeluaran 198.776.250 Saldo 465.876.425 Jumlah A + B 664.652.675 Jumlah 664.6652.675 Prosentase pengeluaran dana pendidikan bulan Agustus 2013 dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut: 15 Lihat laporan bulanan SMK Syafi i Akrom periode 2013-2014 66

Pengemban gan Mutu 21% cadangan 2% Pengemban gan Sarpras 17% Operasional Sekolah 60% Grafik diatas dapat dijelaskan bahwa pengeluaran dana bulan Agustus 2013 di SMK Syafi i Akrom terdiri dari: 1) Biaya operasional sekolah a) Honorarium guru b) Belanja barang dan jasa kantor c) Belanja bahan dan alat praktek d) Belanja perjalanan dinas 2) Biaya pengembangan sarana dan prasarana a) Pemeliharaan b) Inventaris c) Pembangunan 3) Biaya pengembangan mutu a) Pengembangan sumber daya manusia (SDM) b) Belanja kegiatan belajar mengajar c) Pengembangan kegiatan kesiswaan d) Sosial dan keagamaan. 16 16 Hasil observasi di SMK Syafi i Akrom 67

e. Pelaporan keuangan Dalam hal ini, yang bertanggungjawab mengenai proses pelaporan yakni bendahara sekolah, dengan menyampaikan laporan secara tertulis pada rapat akhir bulan yang diadakan satu bulan sekali dengan melibatkan kepala sekolah, komite sekolah dan para guru. Sedangkan pelaporan dalam bentuk lisan, yakni dengan cara melibatkan orang tua siswa dan guru kelas pada rapat akhir tahun dalam agenda perpisahan kelas tiga. Adapun data yang dilaporkan berupa realisasi penerimaan dan pengeluaran dana, kuitansi pencairan dana, bukti pembayaran serta dokumentasi foto bukti kegiatan atau dokumentasi foto barang. 17 3. Auditing Keuangan di SMK Syafi i Akrom Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Auditing keuangan merupakan kegiatan yang senantiasa dilakukan oleh semua lembaga, begitu juga di SMK Syafi i Akrom kegiatan auditing dilakukan oleh bendahara yayasan yang kemudian hasil audit dilaporkan kepada ketua yayasan. Proses auditing dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan, yakni bendahara yayasan melakukan evaluasi terhadap segala bentuk transaksi keuangan sekolah, 17 Wawancara dengan Lina selaku Bendahara Sekolah SMK Syafi i Akrom pada tanggal 23 April 2014 68

dengan tujuan untuk mengukur, membandingkan dan menilai tingkat penggunaannya berdasarkan data-data lapangan. 18 Dalam kegiatan auditing, SMK Syafi i Akrom tidak melibatkan pihak luar sekolah, dikarenakan pihak sekolah cenderung lebih memahami program-program ataupun segala bentuk aktifitas yang ada di sekolah, hal ini berkaitan dengan keuangan sekolah yang dikelola langsung oleh pihak yayasan. Dengan kata lain pihak yayasan lebih menitik beratkan pada bentuk pertanggungjawaban pihak sekolah untuk bertanggungjawab terhadap pengelolaan sekolah yang berorientasi pada peningkatan mutu sekolah. 19 Kegiatan auditing yang dilakukan bendahara yayasan dengan menggunakan standar, antara lain: a. Menetapkan biaya penerimaan untuk peningkatan mutu Hal ini, biaya yang diterima dalam satu bulan yang berupa biaya SPP sebesar Rp. 140.000,- bersumber dari siswa kelas tiga dengan jumlah siswa 305. Dengan kata lain, biaya SPP kelas tiga dalam satu bulan berjumlah Rp. 42.700.000,- untuk peningkatan mutu. b. Menilai mutu yang dicapai Dilihat dari biaya pengeluaran bulan Agustus 2013 untuk pengembangan mutu sebesar Rp. 40.998.300,, 18 Wawancara dengan Yiyin Yogia Izzah selaku Kepala Bagian Tata Usaha SMK Syafi i Akrom pada tanggal 26 April 2014. 19 Hasil observasi di SMK Syafi i Akrom 69

dengan demikian terjadi selisih dengan biaya yang telah ditetapkan sebesar Rp. 42.700.000,-, yang mana sisa dari biaya yang diterima dimasukkan dalam dana cadangan untuk keperluan yang sifatnya mendesak sebesar Rp. 1.701.700,-. Maka tingkat pencapaian mutu pada bulan Agustus 2013 sebesar 96%. 20 c. Identifikasi penyimpangan Melihat besarnya tingkat pencapaian mutu pada bulan Agustus 2013 sebesar 96% dengan penetapan biaya sebesar Rp. 42.700.000,- cenderung belum sesuai dengan dana yang dikeluarkan, dengan melihat adanya sisa anggaran yang belum digunakan sebesar Rp. 1.701.700,-. Maka indikasi tersebut ditindak lanjuti dengan memasukkan sisa anggaran kedalam dana cadangan untuk digunakan pada periode selanjutnya. d. Perbaikan hasil Berdasarkan mutu yang dicapai dengan tingkat pencapaian yang kurang maksimal. Maka proses perbaikan dilakukan untuk meningkatkan hasil pada periode selanjutnya atau pada bulan selanjutnya dengan penambahan anggaran yang diambil dari sisa anggaran bulan lalu. 21 20 Hasil observasi di SMK Syafi i Akrom 21 Wawancara dengan Suratno selaku Kepala Sekolah SMK Syafi i Akrom pada tanggal 21 April 2014 70

B. Analisis Manajemen Keuangan dalam peningkatan Kualitas Pendidikan Kegiatan analisis adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. 22 data yang disajikan merupakan hasil penelitian berdasarkan: hasil observasi, dokumentasi dan wawancara dengan kepala sekolah, kepala bagian tata usaha, bendahara sekolah, dan komite sekolah. Maka dalam pembahasan ini, akan diuraikan tentang analisis perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi manajemen keuangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMK Syafi i Akrom Pekalongan. 1. Analisis Perencanaan Keuangan di SMK Syafi i Akrom dalam meningkatkan Kualitas Pendidikan Perencanaan keuangan yang dilakukan SMK Syafi i Akrom dalam penyusunan RAPBS dapat dilihat dari empat faktor, yakni pembentukan tim penyusun RAPBS, menentukan analisis kebutuhan program peningkatan mutu, menentukan skala prioritas, serta menentukan sumber dan alokasi dana untuk peningkatan mutu. Adapun sumber yang diterima yakni dari siswa dan pemerintah, dana yang bersumber dari siswa sebesar Rp. 3.560.338.000,- sedangkan dari pemerintah sebesar Rp. 1.041.940.000,-. Jadi, jumlah penerimaan dana di SMK Syafi i Akrom selama satu tahun 22 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 280. 71

sebesar Rp. 4.602.278.000,-. Dalam menentukan skala prioritas, menggunakan biaya SPP selama satu tahun sebesar Rp. 1.701.720.000,- untuk peningkatan mutu pendidikan berupa pengembangan profesional guru, pengembangan kurikulum, pengelolaan ISO, akreditasi, promosi sekolah, pengadaan try out serta penyediaan fasilitas yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Penyusunan RAPBS sangat memperhatikan peningkatan mutu pendidikan sekolah. Dalam hal peningkatan mutu pendidikan, peneliti menggunakan Standar Nasional Pendidikan yang menjadi pedoman alokasi dana dalam peningkatan mutu. Berdasarkan delapan standar mutu tersebut, diketahui bahwa mutu sudah menjadi prioritas utama dalam penganggaran, karena mutu merupakan hasil yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan dan menjadi alasan utama orang tua memilih memasukkan anaknya ke sekolah. Dalam hal ini, kualitas pendidikan merupakan kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara operasional dan efisiensi terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan sekolah, sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut norma dan standar yang berlaku. Dengan demikian, arti kualitas pendidikan ini berkenaan dengan apa yang dihasilkan dan siapa pemakai pendidikan. Pengertian tersebut merujuk kepada nilai tambah yang 72

diberikan oleh pendidikan, dan pihak-pihak yang memproses serta menikmati hasil-hasil pendidikan. 23 Dari keterangan diatas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa penganggaran yang dilakukan SMK Syafi i Akrom untuk peningkatan mutu pendidikan mengacu pada RAPBS, dengan indikator penerimaan dana sebesar Rp. 4.602.278.000,-, akan tetapi tingkat pencapaian mutu hanya berprosentase 23 %. Menunjukkan bahwa alokasi anggaran untuk peningkatan mutu harus diperbesar berdasarkan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada mutu pendidikan. 2. Analisis Pelaksanaan Keuangan dalam meningkatkan Kualitas Pendidikan Pelaksanaan keuangan di SMK Syafi i Akrom melalui lima tahapan, yakni mensosialisasikan anggaran penerimaan dan belanja sekolah kepada semua unit, untuk disesuaikan dengan RAPBS yang telah disusun pada awal periode, membuat buku kontrol penerimaan dan pengeluaran, mencatat semua data transaksi sekolah mulai dari penerimaan hingga pengeluaran melalui buku kas, yang terakhir menyampaikan laporan secara tertulis pada akhir bulan kepada yayasan, kepala sekolah dan guru serta menyampaikan laporan kepada orang tua siswa secara lisan pada akhir tahun. Dalam pelaksanaannya bisa dilihat dari tingkat pengeluaran dana 23 Moch. Idhori Anwar, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan, (Bandung: Alfabet, 2004), hlm. 51 73

pada bulan Agustus 2013 sebesar Rp. 198.776.250,- digunakan untuk biaya operasional sekolah sebesar Rp. 118.760.950,-, biaya pengembangan sarpras sebesar Rp. 34.934.500,-, biaya pengembangan mutu sebesar Rp. 40.998.300,-, serta adanya dana cadangan digunakan untuk membiayai keperluan yang bersifat mendesak sebesar Rp. 4.082.500,-. Hal ini, dapat digarisbawahi, besarnya prosentase pelaksanaan keuangan pada bulan Agustus 2013 yang berorientasi pada peningkatan mutu sebesar 21%. Pelaksanaan keuangan dilakukan dengan cara menyajikan informasi terkait data-data keuangan sekolah. Selanjutnya, pihak sekolah berupaya untuk mencapai peningkatan mutu pendidikan dengan cara merealisasikan kegiatan seperti mengadakan pelatihan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan, mengadakan pelatihan komputer, pengadaan sarana dan prasarana, serta penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler. Dalam hal ini, Thomas Jones menyatakan, akuntansi berfungsi sebagai pelaksana yaitu mengeluarkan dana-dana sekolah yang dikaitkan dengan rencana (kecuali terdapat situasi dan kondisi yang berubah). Akuntansi didasarkan pada penguangan, yaitu transaksi diakui jika uang dibayarkan. Basis akrual akuntansi adalah laporan tentang yang dibayarkan dan yang diterima. Proses akuntansi 74

tertentu. 24 Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa berhubungan dengan posisi fiskal sekolah pada satu waktu pelaksanaan keuangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMK Syafi i Akrom disusun dengan cara yang sistematis mulai dari pencatatan penerimaan dan pengeluaran dana yang sesuai dengan RAPBS, adanya buku kontrol penerimaan dan pengeluaran untuk dilaporkan kepada semua unit baik tertulis maupun lisan. Dalam pengeluaran dana bulan Agustus 2013 untuk peningkatan mutu berprosentase 21%, hal ini harus diketahui oleh semua pihak termasuk orang tua siswa yang berpartisipasi aktif dalam membiayai sekolah harus mendapat laporan pencapaian hasil belajar anaknya pada setiap bulan. 3. Analisis Auditing Keuangan dalam meningkatkan Kualitas Pendidikan Auditing keuangan di SMK Syafi i Akrom tidak melibatkan pihak luar, hanya dilakukan oleh yayasan, yakni bendahara yayasan melakukan audit terhadap segala bentuk transaksi keuangan sekolah untuk dilaporkan kepada kepala yayasan, dengan tujuan untuk mengukur, membandingkan dan menilai tingkat penggunaannya berdasarkan data-data lapangan. Pengawas menetapkan biaya untuk peningkatan 24 Fachrurrozi, Akuntabilitas Pengelolaan Dana; untuk Peningkatan Mutu Pendidikan pada Madrasah Aliyah (Pesantren) di Kota Semarang, hlm. 28 75

mutu dari biaya SPP kelas tiga berjumlah 305 selama satu bulan sebesar Rp. 42.700.000,-, pencapaian mutu berprosentase 96% dari pengeluaran dana bulan Agustus 2013 sebesar Rp. 40.998.300,-. Adanya sisa anggaran sebesar Rp. 1.701.700,- dari biaya yang diterima dimasukkan dalam dana cadangan untuk membiayai keperluan yang bersifat mendesak, tingkat pencapaian mutu selama satu bulan yang cenderung kurang maksimal untuk diperbaiki dengan menggunakan sisa anggaran bulan lalu untuk dialokasikan pada peningkatan mutu pada bulan berikutnya. Dalam hal ini, Indra Bastian menyatakan jenis audit ada dua yakni internal adalah audit yang dilakukan oleh anggota lembaga sistem sekolah, dan audit eksternal yang dilakukan oleh pemerintah, departemen pendidikan, atau pihak swasta. Jenis auditing lainnya yakni audit kas dan audit lapangan. Audit kas biasanya berkaitan dengan upaya pengecekan terhadap bentuk laporan untuk konsisten internal, sedangkan audit lapangan menginvestigasi pada tempat umum untuk mengetahui kesesuaian antara apa yang ditulis atau apa yang dilaporkan dengan kejadian yang sebenarnya di lapangan. 25 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa auditing keuangan di SMK Syafi i Akrom hanya terdapat pihak 25 Fachrurrozi, Akuntabilitas Pengelolaan Dana; untuk Peningkatan Mutu Pendidikan pada Madrasah Aliyah (Pesantren) di Kota Semarang, hlm. 31 76

internal, dengan kata lain tidak melibatkan pihak eksternal. Ini menggambarkan auditing keuangan di SMK Syafi i Akrom cenderung tidak transparan, maka akan berdampak pada tingkat kepercayaan publik terhadap sekolah. Proses pengevaluasiannya menunjukkan titik fokus pada audit kas dan audit lapangan. Melihat penerimaan SPP selama satu bulan Rp. 42.700.000,- dalam pengelolaannya cenderung tidak maksimal dengan tingkat pencapaian mutu. Maka perlu diadakan pengecekan bukti rincian kegiatan melalui laporan kegiatan dan nota pembelian untuk diadakan perbaikan, dengan tujuan untuk menyesuaikan dana yang dikeluarkan dengan RAPBS yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan. 77