UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

Dedi Asmajaya

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

Dedi Asmajaya

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN BERMAIN BARING DUDUK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 NANGA PINOH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN. kemudian di susun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LARI CEPAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR AHMAD AL MUNAWAR. ABSTRAK Prodi PendidikanJasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Jati Waluyaningsih 5. Kata Kunci : pendidikan jasmani, bola voli, modifikasi bola voli mini.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP

BAB I PENDAHULUAN. kepada tingkah laku yang lebih buruk. Belajar adalah suatu atau serangkaian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET. Agus Sultoni

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah KTSP Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Hunggaluwa-Limboto, yang

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

PENERAPAN MODEL PKTB DAN PKDLB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI. Indra Kasih Irvan Darmawan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang bangun datar dengan menggunakan media kertas lipat siswa kelas 1-B

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA. I Dewa Gede Buda Wisnawa

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

BAB I PENDAHULUAN. Nasional yang tertuang dalam BAB II pasal 3 yang berumuskan bahwa :

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PENGARUH METODE LEMPARAN BAWAH BOLAVOLI TERHADAP HASIL SERVIS BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMPN 1 TULAKAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015/2016

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BADMINTON LIKE GAMES DALAM UPAYA MENINGKATKAN POLA GERAK DOMINAN MEMUKUL SHUTTLECOCK DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BULUTANGKIS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sampai kapanpun dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah salah satu lembaga formal dalam sistem pendidikan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah lembaga formal dalam sistem pendidikan tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aspek fisik, psikomotor, kognitif, dan afektif secara total.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DENGAN PENDEKATAN MEDIA PEMBELAJARAN BOLA MODIFIKASI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai penerapan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII / I

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sebagai pendidikan atau dengan istilah pendidikan merupakan salah satu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

PENERAPAN PEMBELAJARAN SERVIS ATAS BOLAVOLI MENGGUNAKAN GAYA MENGAJAR INKLUSI PADA SISWA KELAS X DI SMK GRAFIKA PGRI- PAKIS IGIT AGUS SARA & MASHUD

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOTTING

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu lembaga formal dalam sistem pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS BAWAH PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI MELALUI MEDIA VISUAL SISWA KELAS V SDN PEBATAE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BULUTANGKIS

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MACROMEDIA FLASH

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani (Penjas). Merupakan mata pelajaran yang diajarkan di setiap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FAJAR SIDIK SIREGAR, S.Pd, M.Pd Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi STOK Bina Guna Medan ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V MELALUI METODE DISKUSI DI SDN NO 1 LOLI DONDO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah


SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MEDIA BOLA GANTUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWAKELAS X B SMA NEGERI 1 NANGA PINOH

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP Muhammad Syaleh Sekolah Tinggi Olahraga Kesehatan Bina Guna Medan msyaleh3@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar servis atas bola voli pada siswa kelas VII SMP Swasta Berdikari Tanjung Keriahan Kecamatan Sirapit Kebupaten Langkat, melalui media pembelajaran lempar pukul bola kertas. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil tes siswa yang berbentuk aplikasi servis atas bola voli. Teknik pengumpulan data dengan penilaian hasil belajar servis atas bola voli. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif dengan prosentase. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan: (1) Melalui pembelajaran dengan media pembelajaran lempar pukul bola kertas, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar servis atas bola voli pada siswa kelas VII SMP Berdikari Tanjung Keriahan Tahun ajaran 2014/2015. Dari analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus I dan siklus II. Hal ini diketahui dari tes awal 12 siswa yang tuntas (35,29%) dengan nilai rata-rata 60, disiklus I terdapat 22 siswa yang tuntas (64,70%) dengan nilai rata-rata 71, dan siklus II terdapat 30 siswa yang tuntas (88,23%) dengan nilai rata-rata 76. Kata kunci : media pembelajaran bola kertas, servis atas bola voli PENDAHULUAN Pendidikan jasmani merupakan komponen terpenting secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan terutama pada pendidikan jasmani dan olahraga khususnya dalam pembelajaran bola voli. Pembelajaran pendidikan jasmani belum berjalan dengan efektif seperti yang diharapkan, dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga harus di sesuaikan pula dengan perkembangan anak, isi materi dan cara penyampaian harus diseimbangkan sehingga menarik dan menyenangkan, untuk mencapai sasaran. Permainan bola voli merupakan permainan yang bersifat beregu permainan ini menekankan kerjasama tim serta kekompakan dalam satu regu. Permainan ini menggunakan lengan sebagai alat pemukul dan bola sebagai objek pukul. Unsur-unsur gerak yang terdapat dalam permainan bola voli antara lain lemparan, ayunan, pukulan dan lompatan. Unsur lemparan dan ayunan dapat dilihat dalam gerakan memukul bola unsur lompatan dilakukan untuk mendapatkan jangkauan yang tinggi dalam memukul bola. Semua unsur gerak tersebut memerlukan penguasaan dan teknik bermain bola voli sehingga tercipta permainan bola voli yang baik dan benar. Penguasaan teknik pada permainan bola voli harus dimulai dari teknik dasar diantaranya teknik dasar servis atas. Pada saat pelaksanaan pembelajaran materi bola voli yang menggunakan modifikasi melalui media pembelajaran lempar pukul bola kertas diharapkan seorang guru dapat menciptakan interaksi yang baik antara dirinya dengan siswa dan antara siswa dengan siswa secara maksimal, hal ini diharapkan dapat menghidupkan suasana dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai pengelola, bertindak selaku fasilitator sehingga memungkinkan menciptakan hasil belajar servis atas yang maksimal. Untuk menjadikan bahan belajar yang siap saji, masih dibutuhkan sentuhan profesional guru sehingga materi yang di sajikan menarik dan mampu diserap oleh siswa. Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran pendidikan jasmani guru harus mampu menjabarkan tujuan dari materi pelajaran. Dari observasi dan informasi yang dilakukan diketahui bahwa siswa SMP Swasta Berdikari Tanjung Keriahan Kabupaten Langkat pada saat proses pembelajaran pendidikan jasmani dalam materi bola voli, dimana siswa masih banyak belum memahami teknik-teknik dasar bola voli, khususnya dalam servis atas. Partisipasi siswa dan hasil belajar dalam proses pembelajaran masih rendah. Nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) siswa adalah 70 sedangkan rata-rata nilai siswa menunjukkan bahwa dari 34 orang siswa kelas VII ternyata 24 orang siswa (70,59%) memiliki nilai dibawah KKM dan 10 orang siswa (29,41%) 23

memiliki nilai diatas KKM. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian pada materi pembelajaran bola voli khususnya pada pembelajaran servis atas. Selain itu, dalam materi pembelajaran servis atas pada permainan bola voli di SMP Swasta Berdikari Tanjung Keriahan belum mencapai hasil yang di harapkan, disebabkan karena sikap dan teknik dalam melakukan gerakan masih banyak kesalahan, diantaranya pada saat melakukan servis atas pada permainan bola voli, tangan masih berada di bawah bola, siswa tidak dapat melakukan servis atas dengan baik. Tidak dapat melakukan servis atas tersebut dikarenakan siswa kurang percaya diri dan masih merasa takut untuk melakukan servis atas hal ini juga disebabkan oleh kondisi bola yang terlalu keras dan berat serta tingkat penguasaan teknik gerakan yang dimiliki oleh siswa relatif rendah. Melalui pembelajaran dan strategi, materi disajikan dan siswa dibimbing untuk mengalami perubahan. Perubahan merupakan sesuatu yang sulit dan memerlukan banyak waktu, tapi karena yang diharapkan bukan saja dari segi keterampilannya saja melainkan juga penguasaan pengetahuan, penalaran serta sikap dan mentalnya. Salah satu hambatan guru pendidikan jasmani dalam mengajarkan servis atas di sekolah adalah guru lebih terbawa arah melatih bukan sebagai pembelajaran. Berdasarkan kenyataan di atas inilah, peneliti bermaksud meneliti tentang Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Atas Bola Voli Melalui Media Pembelajaran Lempar Pukul Bola Kertas Pada Siswa Kelas VII SMP. Hasil Belajar Menurut Hamalik (2002:155) hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu. Servis Atas Bola Voli Servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari belakang garis akhir lapangan permainan melampaui net ke daerah lawan. Pukulan servis dilakukan pada permulaan dan setelah terjadinya setiap kesalahan. Karena pukulan servis berperan besar untuk memperoleh poin, servis harus menyakinkan, terarah, keras, dan menyulitkan lawan. Servis atas adalah jenis servis yang membuat jalannya bola tidak mengandung putaran (bola bergerak mengapung atau mengambang). Kesulitan lawan menerima bola yang mengapung dan tidak bergerak dalam satu lintasan lurus, kecepatannya tidak teratur, bola sering melayang ke kiri dan ke kanan atau ke atas dan ke bawah sehingga menimbulkan kesukaran untuk memprediksi arah datangnya bola secara tepat. Lempar Pukul Bola Kertas Menurut Yudistira dalam buku (Pendidikan Jasmani Untuk Kelas 3 SD :32) melempar bola dapat dilakukan dengan satu tangan ataupun dua tangan. Lemparannya dapat melambung, mendatar, atau menyusur tanah. Pengertian memukul adalah mengenakan suatu benda yang keras atau berat dengan kekuatan seperti mengetuk, memalu, meninju, menokok, menempa, dan sebagainya. Memukul bola adalah suatu keterampilan yang sukar dilakukan bagi anak remaja, demikian juga halnya bagi anak-anak, setiap pemain harus mengembangkan keterampilan koordinasi antaran tangan, mata dan pengamatan yang diperlukan memukul bola. Lempar pukul bola kertas merupakan bagian dari modifikasi media pembelajaran yakni menggunakan bola berbahan kertas sehingga dalam modifikasi ini merubah berupa bentuk tanpa sepenuhnya menghilangkan fungsi bola dan karakteristik ketrampilan itu sendiri. Lutan (1988) menyatakan: Modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan dengan tujuan agar: (1) Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran. (2) Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi. (3) Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar. Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada di dalam kurikulum dapat disajikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik anak. Gambar dibawah menampilkan bentuk media bola kertas (media yang dimodifikasi) yang digunakan dalam pembelajaran passing atas pada permainan bola voli yang dimodifikasi. METODE Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang berguna untuk mengungkapkan kesulitan belajar siswa dalam proses pembelajaran penjas serta cara mengatasi kesulitankesulitan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tersebut. Adapun setiap tindakan upaya untuk pencapaian tujuan tersebut dirancang menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini menggunakan dua siklus. Setiap pertemuan dilakukan dengan durasi waktu 2 x 40 menit. Siklus yang terdiri dari beberapa tahap tersebut dapat dilihat pada gambar 2. 24

Gambar 1. Modifikasi Bola Voli Yang Terbuat dari Kertas (Sumber : Desain Peneliti) SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN PERENCANAAN I REFLEKSI I SIKLUS I TINDAKAN I PENGAMATAN I PERENCANAAN II REFLEKSI II SIKLUS II TINDAKAN II PENGAMATAN II SIKLUS DAPAT BERLANJUT SESUAI KEBUTUHAN Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan (Sumber : Suharsimi Arikunto, 2007) Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Swasta Berdikari Tanjung Keriahan Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 16 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan instrument tes penilaian gerakan servis atas bola voli. Adapun teknik analisis data dilakukan dengan mencari sumber data dalam penelitian yaitu siswa dan tim pengajar pendidikan jasmani dengan jenis data kualitatif diperoleh langsung dari observasi dan pengamatan yang dilakukan kolabor sebelum dan sesudah dilakukan berupa proses melalui pembelajaran lempar pukul bola kertas. Data tersebut ditunjang dengan data kualitatif guna mencari gambaran yang lebih naturalistik siswa dengan metode pengajaran tersebut. HASIL Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dimulai dengan melakukan observasi awal antara lain melaksanakan sebuah tes 25

servis atas bola voli, pengetahuan siswa tentang servis atas bola voli dan peneliti memperhatikan bagaimana siswa tersebut bersikap selama proses pembelajaran. Tabel 1. Deskripsi Data Awal Servis Atas Bola Voli No. Hasil Tes Jumlah Siswa Persentase > 70 (Tuntas) 12 35,29% 1 Pre-test < 70 (Tidak Tuntas) 22 64,70% Berdasarkan tabel deskripsi hasil pre-tes servis atas bola voli di atas dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam pembelajaran servis atas bola voli masih tergolong rendah. Dari 34 orang siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini, ternyata hanya 12 orang siswa (35,29%) yang memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya 22 orang siswa (64,70%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai Persentase ketuntasan klasikal (KKM) rata-rata kelas yang diperoleh hanya mencapai 60,02% Gambar 3. Diagram Data Awal Servis Atas Bola Voli Berdasarkan grafik di atas terdapat beberapa kelemahan pada pembelajaran yang dilakukan terdahulu yakni siswa masih banyak belum memahami teknik-teknik dasar bola voli, khususnya dalam servis atas. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I Hasil penilaian pembelajaran servis atas bola voli kelas VII secara umum belum menunjukkan hasil yang maksimal pada siklus I. Dari pelaksanaan siklus I diperoleh hasil penilaian kemampuan melakukan gerakan servis atas bola voli sebagai berikut : nilai terendah 58, nilai tertinggi 83, dengan rata-rata nilai 71,05%. Hasil evaluasi yang diperoleh pada pembelajaran siklus I disajikan dalam bentuk tabel dan grafik sebagai berikut: Tabel 2. Distribusi Hasil Tes Siklus I Servis Atas Bola Voli No. Nilai Nilai tengah Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 1. 56 61 58 10 29,4% 2. 62 67 64 2 5,9% 3. 68 73 70 6 17,6% 4. 74 79 76 11 32,4% 5. 80 85 82 5 14,7% Jumlah 34 100% Dari hasil tabel distribusi dapat disimpulkan bahwa dari 34 orang siswa yang lulus KKM dengan nilai 70 sebanyak 22 orang siswa atau sebesar 64,70%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas 12 orang 26

siswa atau sebesar 35,29%, frekuensi terbesar yang diperoleh siswa kelas VII dalam rentang nilai 80 85 dengan persentasi 14,7% dan frekuensi terkecil terdapat pada rentang nilai 56 61 dengan persentasi 29,4%. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan hasil belajar siswa dalam melakukan gerakan servis atas bola voli pada siklus I mengalami peningkatan. Adapun penilaian tersebut dapat dilihat dalam grafik hasil tes servis atas silkus I sebagai berikut: Nilai Tengah Gambar 4. Diagram Hasil Tes Siklus I Servis Atas Bola Voli Dapat dilihat pada grafik menunjukkan bahwa nilai yang diraih siswa pada rentang nilai 56 61 terdapat 10 orang siswa, pada rentang nilai 62 67 terdapat 2 orang siswa, pada rentang 68 73 terdapat 6 orang siswa, pada rentang nilai 74-79 terdapat 11 orang siswa, pada retang nilai 80 85 terdapat 5 orang siswa. Dari data tersebut dapat dilihat total dari 34 siswa yang telah mencapai nilai sesuai KKM sebanyak 22 siswa atau 64,70% dari total keseluruhan siswa dan siswa yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 12 siswa atau 35,29% dari total keseluruhan siswa. Bila dilihat dari ketuntasan secara klasikal maka siklus I dinilai belum tuntas sehingga diperlukan perlakuan kembali pada siklus II. Peneliti menyimpulkan pada pelaksanaan siklus I hasil belajar siswa kelas VII meningkat dari ketiga aspek penilaian, tetapi pada aspek psikomotorik masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki siswa dalam tindakan berikutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan sempurna. Refleksi Siklus I Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran dan menghitung data hasil penelitian, guru dan observer melakukan refleksi serta diskusi guna membahas permasalahan yang berhubungan dengan tindakan yang telah dilakukan oleh guru. Terlihat pada siklus I masih ada kekurangan baik dari guru maupun dari siswa. Selain itu dari hasil evaluasi penerapan media pembelajaran lempar pukul bola kertas untuk meningkatkan hasil belajar servis atas bola voli pada siklus I belum mencapai nilai KKM yang diharapkan. Hasil diskusi dengan kolabor, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus kedua dengan memperhatikan beberapa hal seperti: (1) Lebih memfokuskan konsep pembelajaran lempar pukul bola kertas dan memberikan variasi dalam proses belajar mengajar. (2) Pengembangan strategi belajar servis atas bola voli. (3) Penambahan jumlah bola voli dan bola kertas. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II Pada pelaksanaan siklus II pembelajaran servis atas bola voli secara umum meningkat dan jauh lebih baik. Dapat dilihat dari hasil penilaian sebagai berikut : Nilai terendah 58, Nilai tertinggi 86, Rata-rata 76,79%. Tabel 3. Distribusi Hasil Tes Siklus II Servis Atas Bola Voli No. Nilai Nilai Tengah Frekuensi Frekuensi Relatif Absolut 1. 61 66 63 4 11,8% 2. 67 72 69 3 8,8% 3. 73 78 75 15 44,1% 4. 79 84 81 7 20,6% 5. 85 90 87 5 14,7% Jumlah 34 100% 27

Dari hasil tabel distribusi dapat disimpulkan bahwa dari 34 orang siswa yang lulus KKM dengan nilai 70 sebanyak 30 orang siswa atau sebesar 88,2%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas 4 orang siswa atau sebesar 11,8%, frekuensi terbesar yang diperoleh siswa kelas VII dalam rentang nilai 85-90 dengan persentasi 14,7% dan frekuensi terkecil terdapat pada rentang nilai 61 66 dengan persentasi 11,8%. Dengan ini diperoleh bahwa kemampuan hasil belajar siswa dalam melakukan gerakan servis atas bola voli pada siklus II mengalami peningkatan. Adapun penilaian tersebut dapat dilihat dalam grafik hasil tes servis atas silkus II sebagai berikut: Nilai Tengah Gambar 5. Diagram Hasil Tes Siklus II Servis Atas Bola Voli Dapat dilihat pada grafik menunjukkan bahwa nilai yang diraih siswa pada rentang nilai 61 66 terdapat 4 orang siswa, pada rentang nilai 67 72 terdapat 3 orang siswa, pada rentang 73 78 terdapat 15 orang siswa, pada rentang nilai 74-79 terdapat 11 orang siswa, pada retang nilai 79 84 terdapat 7 orang siswa. Dari data tersebut dapat dilihat total dari 34 siswa yang telah mencapai nilai sesuai KKM sebanyak 30 siswa atau 88,23% dari total keseluruhan siswa dan siswa yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 4 siswa atau 11,76% dari total keseluruhan siswa. Bila dilihat dari nilai ketuntasan maka sudah memenuhi kriteria keberhasilan secara klasikal maka siklus dihentikan sampai siklus II. Dengan demikian diperoleh bahwa hasil belajar kemampuan siswa berdasarkan ketiga aspek tersebut, hasil belajar servis atas bola voli mengalami peningkatan dengan menggunakan media pembelajaran lempar pukul bola kertas dan penerapan gaya mengajar penemuan terpimpin. Hasil observasi yang diperoleh oleh peneliti dan kolaborator selama berlangsungnya tindakan II adalah sebagai berikut: (1) Siswa sudah paham akan konsep servis atas dalam permainan bola voli dari elemen yang termudah hingga kompleks. (2) Siswa mampu melakukan tahap awal servis atas dalam permainan bola voli dengan benar. (3) Siswa mampu melakukan tahap pelaksanaan servis atas dalam permainan bola voli dengan benar. (4) Siswa mampu melakukan tahap akhir servis atas dalam permainan bola voli dengan benar. (5) Siswa dapat melakukan gerakan servis atas dalam permainan bola voli hingga melewati net/masuk kedaerah lawan. (6) Motivasi siswa meningkat dalam mengikuti pelajaran servis atas dalam permainan bola voli. Refleksi Siklus II Peneliti dan kolaborator mendiskusikan hasil observasi siklus II dan ditemukan bahwa peningkatan hasil belajar servis atas melalui media pembelajaran lempar pukul bola kertas menggunakan gaya mengajar penemuan terpimpin terlihat dari siswa yang sudah mampu memahami konsep, mampu melakukan gerakan servis atas dalam permainan bola voli dan menunjukkan sikap sangat positif selama pembelajaran berlangsung. Kolabor dan peneliti sepakat untuk menghentikan penelitian ini pada siklus ke II karena kolabor dan peneliti sepakat menyimpulkan telah terjadi peningkatan keberhasilan siswa secara optimal dengan melalui pembelajaran media lempar pukul bola kertas dengan tingkat keberhasilan 88,23% atau sebanyak 32 siswa. Perbandingan Tindakan Siklus I dan Siklus II Pada siklus I sebanyak 22 orang siswa tuntas atau 64,7%, pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak 30 orang siswa atau 88,2% dari jumlah keseluruhan 34 orang siswa, ini menunjukkan terjadinya kemajuan siswa dalam mengikuti pembelajaran servis atas bola voli dengan media pembelajaran lempar pukul bola kertas. Peneliti dan kolaborator telah menemukan jawaban yang menjadi bahan penelitian yaitu upaya meningkatkan hasil belajar servis atas bola voli melalui media pembelajaran lempar pukul bola kertas. 28

Tabel 4. Perbandingan Hasil Siklus I Dan Siklus II No. Ketegori Nilai Siklus I Siklus II Kelulusan F % F % 1. Lulus 70 22 64,7 30 88,2 2. Tidak Lulus 70 12 35,3 4 11,8 Jumlah 34 100 34 100 Tabel 4 menggambarkan pada siklus I siswa yang lulus sebanyak 22 siswa atau sebesar 64,7% dan siswa yang tidak lulus sebanyak 12 siswa atau sebesar 35,3%, pada siklus II terlihat peningkatan yang signifikan bahwa siswa yang lulus berjumlah 30 siswa atau sebesar 88,2% dan siswa yang tidak lulus sebanyak 4 siswa atau sebesar 11,8%. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar servis atas bola voli dilihat dari siklus I ke siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6. Diagram Perbandingan Siklus I dan Siklus II Penelitian berhenti sampai siklus II dan tidak dilanjutkan kesiklus berikutnya, karena penelitian ini telah menjawab permasalahan yakni ditemukan terjadi peningkatan hasil belajar siswa. PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa pada siklus I masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Hal ini di karenakan terdapat kesulitan-kesulitan yang di alami siswa selama pembelajaran, pada siklus II peneliti melakukan penambahan variasi pembelajaran sehingga pada siklus II pembelajaran dapat meningkat. Dari hasil penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa pada siklus I hasil persentase klasikal sebesar 64,7%, kemudian meningkat menjadi 88,2% pada siklus II. Dari analisis data juga dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dari tes hasil belajar sebelum menggunakan media pembelajaran lempar pukul bola kertas masih sangat rendah yaitu 35,29%. Maka dilakukan pemberian media pembelajaran lempar pukul bola kertas melalui gaya mengajar penemuan terpimpin pada proses pembelajaran servis atas bola voli. Dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dari tes hasil belajar siklus I menggunakan media pembelajaran lempar pukul bola kertas telah memenuhi kriteria ketuntasan yaitu 64,7% akan tetapi hasil belajar secara klasikal belum tuntas. Hal ini di karenakan terdapat kesulitan-kesulitan yang di alami siswa selama pembelajaran, antara lain sebagai berikut: (1) Siswa belum sempurna dalam melakukan gerakan servis atas dalam permainan bola voli, kemampuan yang menonjol terutama pada sikap awalan. (2) Siswa masih belum bisa fokus pada gerakan-gerakan yang dilakukan. (3) Siswa dalam melakukan gerakan servis atas masih terlihat kaku. (4) Siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran menunjukan sikap yang baik, siswa juga aktif bertanya. Dari hasil penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa pada siklus I sebesar 64,7%, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 88,2%. Pembelajaran servis atas bola voli tuntas secara klasikal setelah siklus II, ini dikarenakan pemberian motivasi yang memicu semangat siswa untuk belajar dan penambahan variasi pembelajaran. Sedangkan pada siklus I, siswa belum terbiasa dengan metode mengajar yang diberikan peneliti, sehingga siswa perlu beradaptasi dengan metode belajar yang diberikan oleh peneliti. Salah satu penyebab ketidakberhasilan pencapaian tujuan program pengajaran yang direncanakan adalah kekurangan pengetahuan atau ketidakmampuan untuk memilih metode yang digunakan sehingga anak didik tidak dapat mencapai tujuan belajar. Kendala yang dihadapi siswa dalam proses belajar mengajar karena kurang terbiasa dengan metode mengajar yang diberikan guru. Karena selama ini metode mengajar yang diterima siswa tidak pernah bervariasi, artinya pengajar harus mampu memilih dan menerapkan media pembelajaran yang di prediksi akan lebih efektif 29

untuk memudahkan siswa dalam belajar di kelas dan di luar kelas maupun belajar mandiri. Suksesnya seseorang dalam pelajarannya adalah sebagai hasil kesanggupan dan kemampuan yang ada pada siswa, sebagian lagi karena metode mengajar dan belajar yang tepat dan sebagian lagi karena lingkungan. Hasil observasi yang diperoleh oleh peneliti dan kolaborator selama berlangsungnya tindakan II siswa sudah paham akan konsep servis atas dalam permainan bola voli dari elemen yang termudah hingga kompleks, siswa mampu melakukan tahap awal servis atas dalam permainan bola voli dengan benar, siswa mampu melakukan tahap pelaksanaan servis atas dalam permainan bola voli dengan benar, siswa mampu melakukan tahap akhir servis atas dalam permainan bola voli dengan benar, siswa dapat melakukan gerakan servis atas dalam permainan bola voli hingga melewati net/masuk kedaerah lawan, motivasi siswa meningkat dalam mengikuti pelajaran servis atas dalam permainan bola voli. Siswa kelas VII SMP Swasta Berdikari mengalami perubahan dalam tingkah laku mereka, siswa dinilai lebih bersemangat, disiplin dan lebih percaya diri. Dari hasil yang diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung peneliti dan kolabor memberhentikan penelitian sampai pada siklus II saja, hal ini dikarenakan permasalahan yang ada telah terjawab. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dikembangkan lagi oleh sekolah tersebut atau peneliti sendiri agar hasil yang telah dicapai dapat dipertahankan dan dapat ditingkatkan lagi kearah yang lebih baik. Dengan demikian penelitian telah mencapai kriteria yang telah ditetapkan yaitu 80% ketuntasan siswa, maka penelitian ini berakhir sampai pada siklus II. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan, dimana masalah meningkatkan hasil belajar servis atas bola voli melalui pembelajaran lempar pukul bola kertas menggunakan gaya mengajar penemuan terpimpin pada siswa kelas VII SMP Swasta Berdikari Tanjung Keriahan setelah memberikan tindakan dari siklus I sampai dengan siklus II terjadi peningkatan yang signifikan dimana data awal hanya 12 siswa yang tuntas (35,29%) dan 22 siswa yang tidak tuntas (64,70%) dengan nilai rata-rata 60, disiklus I terdapat 22 siswa yang tuntas (64,70%) dan yang tidak tuntas 12 siswa (35,29%) dengan nilai rata-rata 71, dan siklus II terdapat 30 siswa yang tuntas (88,23%) dan yang tidak tuntas 4 siswa (11,76%) dengan nilai rata-rata 76. Maka dapat disimpulkan bahwa melalui media pembelajaran lempar pukul bola kertas dapat meningkatkan hasil belajar servis atas bola voli pada siswa kelas VII SMP Swasta Berdikari Tanjung Keriahan Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2016/2017. REFERENSI Arikunto, Suharsimi. (2007) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Hamalik. (2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Lutan. (2000). Strategi Belajar Mengajar Penjas. Departemen Pendidikan Nasional. PBVSI (2000). Peraturan Permainan Bola Voli Internasional. Yogyakarta: Gajah mada University Press. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Yudhistira, Pendidikan Jasmani Untuk Kelas 3 SD, h.32. 30