PERANGKAT SGSN R7 ( SERVING GPRS SUPPORTING NODE

dokumen-dokumen yang mirip
AUTOMATIC METER READING (AMR) MENGGUNAKAN JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE (GSM) SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

Makalah Seminar Kerja Praktek. PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG

Oleh : Budi Nugroho ( L2F )

BAB III LANDASAN TEORI

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

Oleh : Slamet Joyo Mulyono ( L2F )

Arsitektur Jaringan GSM. Pertemuan XIII

BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS

BAB II TEORI PENUNJANG

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS CALL SETUP SUCCESS RATE (CSSR) PERFORMANCE PT. INDOSAT,

PENS SISTIM SELULER GENERASI 2 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA By: Prima Kristalina

BAB II LANDASAN TEORI

DASAR TEORI. Merupakan jaringan packet-switched yang ditumpangkan (overlaid) ke jaringan

Kata kunci : GSM (Global System Mobile), KPI, CDR, seluler

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER

Makalah Seminar Kerja Praktek. SHORT MESSAGE SERVICE CENTER ( SMSC ) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM ( NSS ) PT. INDOSAT, Tbk.

ANDRIAN SULISTYONO. GPRS dan UMTS ROAMING. Penerbit Telekomunikasikoe

BAB II TEORI DASAR 2.1 GLOBAL SISTEM FOR MOBILE (GSM)

BAB II LANDASAN TEORI

D a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i. Page 26

BAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang

Implementasi Short Message Service pada Jaringan GSM Menggunakan OpenBTS v 5.0

GSM Attack (IMSI Catch and Fake SMS) Arif Wicaksono & Tri Sumarno


TUGAS AKHIR ANALISA MESSAGE ISUP TRUNK INTERKONEKSI INDOSAT-TELKOM PASKA MIGRASI GATEWAY INTERKONEKSI PSTN TELKOM SEMARANG

TUGAS AKHIR. Analisa Trunk Congestion Pada MSC (Mobile Switching Center) DI PT. INDOSAT, Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI ANALISA PERFORMANSI PACKET DATA PROTOCOL PADA JARINGAN GENERAL PACKET RADIO SERVICE

BAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI GSM. Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan salah satu trend

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR PENGARUH KAPASITAS LOCATIONS AREA CODE (LAC) PADA KUALITAS CSSR YANG DIAMATI DI MSS PADA JARINGAN KOMUNIKASI BERGERAK GENERASI KE 3(3G)

ANALISIS KUALITAS PANGGILAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC PADA JARINGAN. GSM PT. INDOSAT, Tbk

STATISTIC AND TRAFFIC MEASUREMENT SUBSYSTEM (STS) ON APG43 MSC-S BLADE CLUSTER PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT TBK SEMARANG

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

TEKNOLOGI SELULER ( GSM )

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Subsistem base transceiver station (BTS)

DAFTAR ISTILAH. sistem seluler. Bit Error Rate (BER) : peluang besarnnya bit salah yang mungkin terjadi selama proses pengiriman data

BAB III ANALISIS MASALAH

ANALISIS KINERJA SWITCHING MENGGUNAKAN MOBILE SOFTSWITCH. Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan dalam menyelesaikan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III. KONFIGURASI MSC DAN MSS PT. INDOSAT, Tbk.

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN. global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ARSITEKTUR PADA BASE TRANCEIVER STATION NOKIA ULTRASITE

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

MOBILITY MANAGEMENT DALAM SISTIM NIRKABEL BERGERAK

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA

PEMANFAATAN PONSEL SEBAGAI PERANGKAT MONITORING JARINGAN GSM BERBASIS PERSONAL KOMPUTER

B A B III 3G DIRECT TUNNEL ( 3GDT)

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK Penggunaan HUAWEI PDSN9660 Packet Data Serving Node dalam Jaringan Komunikasi CDMA2000 1x

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kajian Teknologi Layanan Free-Repply-SMS

BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI

Analisis Kualitas Sinyal GSM di Kecamatan Syiah Kuala Menggunakan Nokia Network Monitor

KAJIAN TEKNOLOGI LAYANAN FREE-REPPLY-SMS

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI JARINGAN BTS GSM/DCS NOKIA DI SEKITAR AREA UNIVERSITAS MERCU BUANA

Powered by TeUinSuska2009.Wordpress.com. Upload By - Vj Afive -

Universal Mobile Telecommunication System

: RANCANG BANGUN SIMULASI ENKRIPSI PADA KOMUNIKASI GSM

Gambar II.7 Skema 2 nd Generation (2G) Network. 2) BTS / RBS : Base Transceiver Station / Radio Base Station

BAB III DASAR TEORI. atas tiga subsistem yaitu Base Station Subsystem (BSS), Network Switching

BAB I PENDAHULUAN. ini, tuntutan konsumen atas kualitas layanan komunikasi bergerak atau mobile

OCHAN FRIMA SUGARA PURBA NIM :

BAB III KONFIGURASI JARINGAN CDMA 450

Bluetooth. Pertemuan III

PENGANTAR SISTEM KOMUNIKASI SELULER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TEKNOLOGI GSM DAN PERTUMBUHAN PELANGGAN SELULER DI INDONESIA

BAB III LANDASAN TEORI. komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai

MAKALAH KONSEP SISTEM INFORMASI

ANALISIS KINERJA SWITCHING MENGGUNAKAN MOBILE SOFTSWITCH

Mengenal SMS (Short Message Service)

BAB II LANDASAN TEORI

Andyan Susilo Wirati, Wahyu Dewanto ABSTRACT

SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK. Pemrograman Sistem

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi masyarakat, tidak hanya masyarakat kalangan menengah ke atas, bahkan

1.2 Arsitektur Jaringan GSM

ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN

Global System for Mobile Communication ( GSM )

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

Teknologi Komunikasi Data Seluler. Adri Priadana ilkomadri.com

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

FLEXI DAN MIGRASI FREKUENSI

BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ

Aplikasi Enkripsi Short Message Service (SMS) Berbasis Android Menggunakan Metode XXTEA

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes

BAB II DASAR TEORI. Global System for Mobile Communication (GSM) adalah sistem

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

BAB II TEORI DASAR. Public Switched Telephone Network (PSTN). Untuk menambah kapasitas daerah

Transkripsi:

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANGKAT SGSN R7 (SERVING GPRS SUPPORTING NODE) SEBAGAI MEDIA PENGHUBUNG DALAM LAYANAN GPRS Mochamad Nur Taufiq ( L2F008057 ) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak - Berkembang pesatnya GSM ( Global System for Mobile Technology ) di negara Eropa membawa dampak bagi seluruh dunia. Sekarang ini pelanggan GSM sudah lebih dari milyaran pelanggan. Untuk mengimbangi perkembangan GSM yang semakin meningkat maka para provider mulai banyak bermunculan dan berlomba-lomba menawarkan fasilitas yang semakin canggih dalam teknologi telekomunikasi. Salah satu Fasilitas yang ditawarkan adalah teknogi GPRS ( General Packet radio Services), Teknologi ini mampu memberikan kenyamanan pelanggan untuk ber-internet di dunia Maya dan pelanggan dapat melakukan pertukaran data di internet. Untuk mendukung teknologi GPRS ini maka para provider menyediakan perangkat perangkat telekomunikasi yang bisa memegang kendali teknologi ini. Salah satu perangkat tersebut adalah SGSN ( Serving GPRS Supporting Node), SGSN ini berfungsi sebagai media penghubung dalam layanan GPRS pada jaringan telekomunikasi serta dapat mengatur pertukaran data tiap pelanggan. Kata Kunci : GSM, GPRS, SGSN, Internet I. Pendahuluan Karena pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi maka akan diimbangi oleh banyaknya pengguna jasa GSM. Hal ini diwujudkan dengan semakin banyaknya operator penyedia layanan yang berlombalomba meningkatkan kehandalannya. Baik dalam segi teknologi, aplikasi jaringan maupun manajemen pemasarannya. Kehandalan jaringan juga merupakan masalah penting yang harus benar-benar dijaga kualitasnya karena berpengaruh terhadap unjuk kerja jaringan. Unjuk kerja jaringan yang kehandalannya kurang bagus dapat menyebabkan permasalahan komunikasi pada jaringan GSM. Berbagai layanan disediakan oleh operator, salah satunya ialah layanan data, dimana layanan ini memungkinkan pelanggan untuk mengakses internet melalui handphone, serta mengirimkan pesan multimedia (berupa video, rekaman suara, ataupun gambar). Pihak operator pun terus meningkatkan teknologi untuk mendukung layanan data tersebut dengan munculnya teknologi GPRS. Di mana teknologi tersebut dikembangkan untuk meningkatkan kecepatan data yang dapat diakses oleh pelanggan. Salah satu terobosan terbaru untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin bertambah adalah adanya SGSN R7. SGSN R7 adalah salah satu produk dari Ericsson ini mempunyai kehandalan untuk menangani trafik data yang besar dalam waktu yang bersamaan sehingga jarang terjadi trouble dalam penggunaan data oleh pelanggan. Tujuan Kerja Praktek di Network Switching Subsystem ( NSS ) PT. Indosat Semarang adalah mengetahui teknologi GPRS secara mendalam dan perangkat yang digunakan untuk mendukung teknologi ini. Untuk menghindari pembatasan yang terlalu luas, penulis membatasi pembahasan makalah ini hanya pada teknologi GPRS dan perangkat SGSN R7 saja.

II. Global System for Mobile Communication (GSM) 2.1 Arsitektur Jaringan GSM Global System for Mobile communication (GSM) adalah sebuah standar global untuk komunikasi bergerak digital. GSM sendiri adalah nama dari sebuah group standarisasi yang dibentuk di Eropa pada tahun 1982, dibentuk untuk menciptakan sebuah standar bersama telepon bergerak selular di Eropa yang beroperasi pada daerah frekuensi 900 MHz, dan berkembang dengan pesat sehingga GSM saat ini banyak digunakan di negaranegara di dunia. Gambar 2.1 Arsitektur GSM Bagian bagian GSM: 1. Mobile Station : Perangkat Telekomunikasi yang terdiri dari telepon seluler dan kartu SIM ( Subscriber Identity Mobile) 2. BTS ( Base Transceiver Station): Tower yang dilengkapi dengan antena transceiver dan berfungsi sebagai router ke BSC maupun ke BTS lain. 3. BSC ( Base Station Controller) : Bagian dari BSS yang mengatur semua aktivitas dari Mobile Station 4. TC ( TransCoder) : Perangkat yang berfungsi sebagai pengkonversi PCM code ke GSM code serta mengubah bit rate dari 64 kbps menjadi 16 kbps. 5. SGSN ( Serving GPRS Supporting Node) : Perangkat yang berfungsi sebagai media penghubung dalam layanan GPRS. 6. MSC ( Mobile Switching Center) : perangkat yang mengatur aktivitas call setup dan penghubung ke SMS center. 7. HLR ( Home Location Register) : Perangkat yang menyimpan data data pelanggan secara permanen. 8. IN ( Intelligent Network) : Perangkat yang berfungsi sebagai charging atau pengatur semua biaya pulsa pada mobile Station

III. Serving GPRS Supporting Node ( SGSN ) 3.1 Pengertian dan Perkembangan GPRS General Packet Radio Service atau GPRS adalah suatu teknologi pengiriman dan penerimaan data menggunakan sistem packet switching. Packet switching adalah sebuah sistem di mana data yang akan ditransmisikan dibagi menjadi bagianbagian kecil (paket) lalu ditransmisikan dan diubah kembali menjadi data semula. Sistem ini dapat mentransmisikan ribuan bahkan jutaan paket per detik. Transmisi dilakukan melalui PLMN (Public Land Mobile Network) dengan menggunakan IP Bagian bagian Arsitektur GPRS: 1. MS (Mobile Station) : Perangkat Telekomunikasi yang terdiri dari telepon seluler dan kartu SIM ( Subscriber Identity Mobile) 2. RBS ( Radio Base Station ): Tower yang dilengkapi dengan antena transceiver dan berfungsi sebagai router ke BSC maupun ke BTS lain 3. SGSN ( Serving GPRS Supporting Node) : Perangkat yang berfungsi sebagai media penghubung dalam layanan GPRS 4. GGSN ( Gateway GPRS Supporting Node) : perangkat yang berfungsi sebagai gateway ke Internet 5. ISP ( Internet Service Provider ) : Penyedia Layanan Internet 3.3 Serving GPRS Supporting Node (SGSN) Gambar 3.1 Perbandingan GPRS 3.2 Arsitektur GPRS Gambar 3.2 Arsitektur GPRS Fungsi fungsi SGSN secara utama adalah Session management, Mobility management, security options, dan verifikasi pelanggan. Untuk Fungsi Session Management merupakan prosedur yang menangani hubungan user ke jaringan data eksternal. Sehingga secara keseluruhan merupakan kumpulan prosedur untuk aktivasi, deaktivasi, dan modifikasi data session antara MS dengan jaringan eksternal. Agar pengguna dapat menggunakan layanan GPRS maka pengguna harus mengaktivasi PDP context, PDP context berisi permintaan APN, alamat IP, dan tipe PDP (IPv4 atau IPv6) Untuk Fungsi Mobility Management pada SGSN digunakan untuk

memperhatikan mobilitas dari Mobile Station. Sejak sebuah MS berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, jaringan GPRS harus mengetahui lokasi MS untuk mempertahankan koneksi. Mobility Management pada MS terdapat tiga kondisi yaitu 1. Idle : Tidak terhubung ke Jaringan 2. Ready : Terhubung ke Jaringan dan sedang menggunakan layanan GPRS 3. Standby: terhubung ke jaringan tapi belum menggunakan layanan GPRS 3.4 Perangkat SGSN R7 Bagian bagian SGSN R7: 1. Kabinet: Tempat semua bagian SGSN berada 2. Magazines: Sebagai Tempat terletaknya PIU 3. PIU: terdiri dari berbagai macam module processor untuk application processing dan interface module untuk komunkasi dengan perangkat lainnya 4. Fan Unit: Kipas untuk Kabinet 5. Fan PIU: Kipas untuk masing masing PIU 6. Dust Filter: berfungsi sebagai penghilang debu yang masuk ke dalam SGSN cabinet 7. PDU: PDU mendistribusikan power sebesar 48 VDC ke semua unit pada SGSN cabinet 8. Cable Shelf/Air Inlet: Jenis jenis kabel yang digunakan pada SGSN cabinet 9. Backplane: Internal komunikasi masing - masing PIU 3.4.1 PIU Gambar 3.4 Bagian PIU Gambar 3.3 SGSN R7

Fungsi tiap bagian PIU: 1. FSB ( File Server Board): sebagai File dan Boot server 2. GPB (General Processing Board) sebagai NCB pasif dan aktif 3. IBAS (Interface Board for ATM Single mode Fiber) digunakan untuk IP routing atas antarmuka berbasis IP 4. IBTE (Interface Board for E1/T1) digunakan untuk memproses paket dan lalu lintas untuk antarmuka Gb 5. IBS7 (Interface Board for SS7) digunakan untuk narrowband SS7 signalling untuk interface Gd, Gr, Gf, Ge dan Gs 6. PEB (Power and Ethernet Board) sebagai pendistrbusi power untuk setiap magazine 3.4.2 Troubleshooting SGSN R7 Salah satu permasalahan atau troubleshooting pada SGSN R7 adalah terputusnya koneksi GPRS pada Gb interface yang menghubungkan antara SGSN dan BSC. Dalam hal ini suatu koneksi GPRS terputus atau tidak, dapat dilihat menggunakan Software buatan Ericson yang dapat menampilkan koneksi seluruh BSC yang terhubung pada suatu SGSN berikut hasil pada software tersebut Tabel 3.1 Tampilan Software Gb Interface BSC EQM TRUNK B- STATE O- STATE A1 2,7,1,1 5 deblocked alive A2 2,7,1,1 5 deblocked alive A3 2,7,1,1 6 deblocked alive A4 2,7,1,1 6 deblocked alive A5 2,7,1,1 7 deblocked alive A6 2,7,1,1 7 deblocked alive B1 3,7,1,1 5 blocked dead B2 3,7,1,1 5 blocked dead B3 3,7,1,1 6 blocked dead B4 3,7,1,1 6 blocked dead B5 3,7,1,1 7 blocked dead B6 3,7,1,1 7 blocked dead B7 3,7,1,1 8 blocked dead B8 3,7,1,1 8 blocked dead Jika dalam kondisi B-state dan O- state mati ( blocked and dead) maka harus dicek langsung ke hardware sesuai EQM dan Trunk yang mengalami kondisi tersebut. Sebagai contoh terlihat diatas pada BSC dengan nama B1 nomor 6271 mengalami masalah maka dapat dilihat EQM, Trunk, Fraction terlihat dengan EQM 3,7,1,1 dan Trunk 5, serta fraction 1. Untuk mengecek kondisi hardware pada BSC tersebut maka dapat dilihat dari tabel DDF yang tercantum pada hardware

Tabel 3.2 DDF Layout 3.2 3.2 3.2 3.2 3.2 3.2 3.3 3.3 3.3 3.3 3.3 3.3 3.4 3.4 3.4 3.4 3.4 3.4 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.6 3.6 3.6 3.6 3.6 3.6 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 Trunk 5 Trunk 6 Trunk 7 3.8 3.8 3.8 3.8 3.8 3.8 3.2 3.2 3.3 3.3 3.4 3.4 3.5 3.5 3.6 3.6 3.7 3.7 3.8 3.8 1 dan nomor 2 dipasangi indikator LED ternyata tidak menyala, SGSN lah yang bermasalah dan nanti akan diperbaiki oleh pihak NSS, serta jika Lampu LED menyala maka dilakukan proses pengecekan ke arah BSC. Gambar 3.5 Pengecekan DDF pada SGSN 2. Untuk mengecek apakah Koneksi ke arah BSC baik makaa pada baris SGSN nomor 1 dan Nomor 2 disambungkan langsung, jika jika pada baris BSC nomor 1 dan nomor 2 dipasangi indikator LED ternyata tidak menyalamaka BSC lah yang bermasalah dan nanti akan diperbaiki oleh pihak BSS serta pihak NSS akan terus berkoordinasi dengan pihak BSS agar proses perbaikan berjalan lancar Maka terlihat lokasi BSC tersebut terletak pada DDF di blok ke-11 kolom pertama Untuk mengecek kondisi koneksi antara BSC B1 dengan SGSN dilakukan proses berikut: 1. Untuk mengecek apakah Koneksi ke arah SGSN baik maka pada baris BSC nomor 1 dan nomor 2 disambungkan langsung ( dilakukan proses looping), jika pada baris SGSN nomor Gambar 3.6 Pengecekan DDF pada BSC

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Jaringan GSM terbagi dalam beberapa bagian, yaitu : Mobile Station ( MS ), Value Added Service ( VAS ), Billing System, Base Station Subsystem ( BSS ), Network Switching Subsystem ( NSS ), Operating Support Sub system ( OSS ), dan Other Network yang semuanya terkoneksi sehingga dapat mendukung proses komunikasi. 2. General Packet Radio Service atau GPRS adalah suatu teknologi pengiriman dan penerimaan data menggunakan sistem packet switching. 3. Arsitektur GPRS terdiri dari Mobile Station (MS), Serving GPRS Supporting Node (SGSN), Gateway GPRS Supporting Node (GGSN) dan Internet Service Provider (ISP). 4. Fungsi SGSN adalah Session Management, Mobility Management, SMS, dan Security Options. 5. Fungsi Session Management pada SGSN merupakan prosedur yang menangani hubungan user ke jaringan data eksternal 6. SGSN akan membuat paket PDP context untuk tiap pengiriman paket data yang dilakukan oleh pelanggan. 7. Fungsi Mobility Management pada SGSN digunakan untuk memperhatikan mobilitas dari Mobile Station 8. Salah satu sebab layanan GPRS dari pengguna tidak bisa tersambung ke Internet yaitu terputusnya koneksi antara BSC dan SGSN (Gb Interface) 4.2 Saran 1. Sebaiknya DDF Layout Gb Interface pada SGSN menggunakan berbasis IP agar perpindahan data antar koneksi lebih cepat dan lebih mudah melakukan maintenance jika menggunakan berbasis IP 2. Sebaiknya pada peran SGSN untuk ke depannya lebih efektif hanya sebagai penghubung atau signalling tiap pertukaran data yang dilakukan pelanggan. Jadi perpindahan data lebih cepat dan langsung terkoneksi ke GGSN. 3. Sebaiknya ke depannya peran SGSN dalam pembuatan paket PDP Context lebih cepat dan efektif dikarenakan komunikasi antara SGSN dan DNS Server mengalami banyak masalah. DAFTAR PUSTAKA 1. Ericsson. 2010. Introducing and Overview SGSN R7. Ericsson corp. 2. http://10.129.64.101/alex dalam artikel SGSN, PT. Indosat Tbk, diakses tanggal 8 Februari 2011 3. http://10.129.64.101/alex dalam artikel, SGSN R7, PT. Indosat Tbk, diakses tanggal 13 Februari 2011 4. http://10.129.64.101/alex dalam artikel, Gb interface, PT. Indosat Tbk, diakses tanggal 16 februari 2011 5. http://10.129.64.101/alex dalam artikel, Arsitektur GSM, PT. Indosat Tbk, diakses tanggal 24 Februari 2011 6. http://en.wikipedia.org dalam artikel, SGSN, diakses tanggal 21 Januari 2011 7. http://en.wikipedia.org dalam artikel, GPRS Core Network, diakses tanggal 30 Januari 2011 8. http://polkadotcell.com/server/index.p hp dalam artikel Sejarah GPRS dan Perkembangannya, diakses tanggal 10 Maret 2011 9. http://student.eepisits.edu/~a12ix/data/celullar/(gsm).ppt dalam artikel GSM, diakses tanggal 15 Maret 2011

10. http://www.stratoscomputing.net/imag es/gsm_network%20(1).png dalam artikel Jaringan GSM, diakses tanggal 22 Januari 2011 11. http://www.telecomabc.com/s/sgsn.ht ml dalam artikel SGSN, diakses tanggal 1 Februari 2011 Riwayat Hidup Penulis Mochamad Nur Taufiq ( L2F008057 ) dilahirkan di Demak, 17 juli 1990. Telah Menempuh pendidikan di SD Negeri 03 Sriwulan Demak, SMP Negeri 06 Semarang, SMA Negeri 03 Semarang dan sampai sekarang masih menyelesaikan studi S1 di Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang Semester VI Konsentrasi Elektronika dan Telekomunikasi. Mengetahui dan Mengesahkan, Dosen Pembimbing Yuli Christiyono, ST, MT NIP 1968071197021001