ABSTRAK. Kata kunci: model pembelajaran rotating trio exchange (RTE), hasil belajar ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci : model mind mapping, media mindjet mindmanager, analisis vektor

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

Fandi Ahmad* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

Kata kunci: Model Inkuiri Terbimbing, hasil belajar

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK HARMONIK

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Layil Safitri PGSD Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA MELALUI IMPLEMENTASI TEORI BRUNER PADA SISWA MAN 2 BANDA ACEH

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN TEKNIK BERMAIN KARTU PINTAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ZAKAT FITRAH DAN MAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 1 BINANGUN CILACAP

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII.B SMP NEGERI 3 BAHOROK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF BERBANTU SIMULASI PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY (PHET) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 13 LOLONG MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH

Evrialiani Rosba* Pendidikan Biologi STKIP PGRI SUMBAR Jalan Gunung Pangilun, Padang (Diterima Agustus 2015, disetujui November 2015) ABSTRACT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Hesti Noviyana STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Rotating Trio Exchange (RTE) model, Mathematics learning achievements.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PERAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS X.A SMA

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

Meli Andani (1), Cut Nurmaliah (2), Safrida (3) Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Syiah Kuala

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Binti Anisaul Khasanah 1, Siti Khoiriah 2

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM

Rustam Effendi dan Hendra

Elly Junaidah SMP Negeri 8 Bandar Lampung ABSTRACT

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

MENERAMPILKAN SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI 18 MALANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SEGIEMPAT MELALUI CIRC DENGAN BANTUAN MEDIA PAPAN SOAL

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SEMESTER 1 KELAS VII MTsN

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

Difference of Student Learning Using The Discussion Groups and Class Discussion on Cooperative Learning Model, Type of Everyone is Teacher Here

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

Rini Tri Irianingsih 47

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Transkripsi:

Mayangku Serungke S. Yoga (2016). Penerapan Model Pembelajaran Rotating... 49 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT OPTIK KELAS VIII 5DI SMP NEGRI 18 BANDA ACEH Oleh: Mayangku Serungke S.Yoga 1) 1 Program studi pendidikan fisika, Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan,universitas syiah kuala Email : mayangkuuserungke@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, mengetahui aktivitas guru dan siswa, mengetahui kemampuan guru dalam mengelola kelas dan mengetahui sejauh mana respon siswa terhadap proses pembelajaran dalam materi Alat Optikkelas VIII 5. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 5 SMPN 18 Banda Acehdengan jumlah 30 siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu soal pretest dan posttest, lembar aktivitas guru dan siswa,lembar kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan angket yang keempatnya dianalisis menggunakan uji persentase. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setiap siklusnya secara individual dengan persentase 56,64%,80% dan 96,67% dan secara klasikal dengan persentase 40%,60% dan 90 %, Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran RTE dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan aktivitas guru dan siswa dan meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada materi Alat Optik. Kata kunci: model pembelajaran rotating trio exchange (RTE), hasil belajar ABSTRACT The purpose of this classroom action research is to investigate the improvement of student s learning outcomes, to know the activities of teachers and students, toknow the ability the teachers ability to manage classes and determine the students' response to the learning process in Optical material grade VIII 5. The subjectof this research is the students of class VIII 5 in Junior High School No. 18 Banda Aceh. The number of students in the class is 30 students. Data collection instruments used in the study are pretest and posttest, teacher and student activity sheets, teacher ability sheets in managing learning process and four questionnaires that were analyzed by using percentages test. The result showed thatstudent learning outcomes in each cycle individually with a percentage of 56.64%, 80% and 96.67%, and 40%, 60% and 90% classically increase. From this study it can be concluded that the application of RTE learning models can improve student learning outcomes, increasing the teachers and students activity and enhance the teacher's ability to manage learning of Optical material. Keywords: rotating trio exchange (RTE) learning model, learning outcomes PENDAHULUAN Fisika pada hakikatnya merupakan ilmu yang mengajarkan manusia untuk mengetahui, memahami, dan memaknai bagaimana hukum alam ini bekerja dengan segala keteraturannya sehingga membentuk alam semesta yang luar biasa. Teori fisika tidak hanya cukup dibaca, akan tetapi harus dipahami serta dipraktikkan. Guru memegang kendali utama untuk keberhasilan tercapainya tujuan dalam interaksi belajar mengajar, Maka guru harus memiliki keterampilan mengajar, mengelola tahapan pembelajaran, memanfaatkan pendekatan, menggunakan metode dan mengalokasikan waktu. Penguasaan materi pembelajaran, dan metode pembelajaran sangatlah penting untuk di perhatikan agar dalam pembelajran fisika guru dapat

50 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 1 No.3 Juli 2016, 49-53 mengaktifkan siswa sehingga siswa tidak hanya sebagai pendengar saja dan tetapi juga meningkatkan kreativitas siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika di SMPN 18 Banda Aceh, dengan ibu Nur Aida S.Pd pada tanggal 2 november 2015 diperoleh bahwa, Pembelajaran fisika kurang diminati oleh siswa hal tersebut menyebabkan sebagian siswa tidak memahami konsep pelajaran fisika, kurangnya pemahaman siswa terhadap hitungmenghitung, siswa kurang aktif dan kurang termotivasi untuk belajar fisika, siswa tidak berani menggungkapkan apa yang mereka dapatkan/ apa yang mereka diskusikan dengan temannya, maka dari itu siswa sering merasa bosan pada saat pembelajaran berlangsung. Pengalaman yang penulis rasakan pada saat pelaksaan Praktek Pengalaman Lapangan di SMPN 18 Banda Aceh, dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Menurut Ujang Sukandi (2003:2), mendefenisikan bahwa pendekatan konvensional ditandai dengan guru mengajar lebih banyak mengajarkan tentang konsepkonsep, tujuannya adalah siswa mengetahui sesuatu, dan saat proses pembelajaran lebih banyak mendengarkan. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan siswa kelas VIII 5, dengan hasil nilai ulangan pada materi alat pengelihatan dan alat optik menunjukkan masih belum maksimal yaitu siswa memperoleh nilai tertinggi 90 nilai terendah 30 dan nilai rata-rata kelas 58,9. Berdasarkan data observasi awal tersebut menunjukkan belum tercapainya nilai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 70. Melihat data hasil belajar dan pelaksanaan mata pelajaran tersebut diperlukan adanya suatu upaya untuk mengadakan perbaikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa menjadi aktif serta memahami konsepkonsep IPA dengan mudah sehingga hasil belajar siswa dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan sekolah. Permasalahan yang timbul dalam pembelajaran tersebut memerlukan upaya yang serius oleh guru dalam mengatasinya agar tercapai pembelajaran yang berkualitas. Permasalahan itu juga bukan semata-mata disebabkan oleh siswa namun dapat pula diakibatkan oleh model pembelajaran yang belum mampu mengoptimalkan siswa. Model pembelajaran yang disajikan belum mampu merangsang siswa untuk aktif sehingga komunikasi dua arah antara guru dan siswa tidak tercapai. Mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan suatu model pembelajaran yang memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran.salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk pembelajaran tersebut yaitu model pembelajaran Rotating Trio Exchange (RTE). Isjoni (2010:88) mengatakan bahwa : Model cooperative learning tipe rotating trio exchange adalah model pembelajaran dimana dalam satu kelompok terdiri dari 3 orang siswa, yang diberi nomor 0, 1, dan 2, nomor 1 berpindah searah jarum jam dan nomor 2 sebaliknya berlawanan arah jarum jam sedangkan nomor 0 tetap di tempat. Setiap kelompok diberikan pertanyaan untuk didiskusikan. Setelah itu, kelompok dirotasikan kembali dan terjadi trio yang baru. Dan setiap trio baru tersebut diberikan pertanyaan baru untuk didiskusikan, dengan cara pertanyaanyang diberikan ditambahkan sedikit tingkat kesulitannya. Dengan demikian penerapan model RTE diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah di SMP 18 Banda Aceh dan dapat mewujudkan peningkatan nilai prestasi siswa terutama dalam pelajaran IPA. MetodeCooperative Learning Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang menuntut keterlibatan siswa secara aktif untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok yang heterogen dengan keberhasilan belajar ditentukan oleh kerja sama dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru (Suprijono, 2011:54). Pengertian model pembelajaran kooperatif dikuatkan lagi oleh Anita Lie (Isjoni 2010:16) Pembelajaran kooperatif disebut dengan istilah pembelajaran gotongroyong, yaitu kelompok pembelajaran yang

Mayangku Serungke S. Yoga (2016). Penerapan Model Pembelajaran Rotating... 51 memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugasan-tugasan yang terstruktur. Langkahlangkah model cooperative tipe RTE adalah sebagai berikut : a) Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang, kelompok pertama ini di sebut kelompok asal. b) Berikan pada trio tersebut soal untuk didiskusikan. c) Setelah selesai anggota kelompok diberi Nomor 0,1 dan 2 untuk mempermudah rotasi. d) Setelah masing-masing kelompok mendapatkan kesimpulan dari soal yang dikerjakan, anggota kelompok dirotasikan untuk membentuk kelompok trio yang baru. e) Dengan nomor 0 tetap di tempat sedangkan indeks 1 dan indeks 2 mencari kelompok baru atau disebut juga kelompok bertamu sehingga akan terbentuk trio yang baru atau bercampur dengan anggota kelompok lain. f) Trio yang baru ini berdiskusi untuk mengerjakan soal yang bertujuan menyatukan konsep atau jawaban yang telah diperoleh dari kelompok asal. g) Kemudian diberi soal baru lagi dengan permasalahan yang lebih sulit. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SMPN 18 Banda Aceh. Subjek dan Objek Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII 5 SMP Negeri 18 Banda Aceh sebanyak 30 orang sedangkan objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas VIII 5, pada materi Alat Optik melalui penerapan model pembelajaran RTE. Penelitian ini diadakan mulai dari tanggal 13 April s.d 4 Mei 2016. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu soal pretest dan posttest, lembar aktivitas guru dan siswa,lembar kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan angket Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanaka n dalam 2 siklus. Dalam pelaksanaan setiap siklus dilakukan melalui empat tahap yaitu : Perencanaan (planning), Pelaksanaan (acting), Observasi (observing) Refleksi (reflecting). Pengolahan data dilakukan dalam suatu penelitian agar peneliti dapat merumuskan hasil penelitiannya. Analisis Data Aktifitas Guru Dan Siswa. Data Kemampuan Guru Dalam Mengelola Kelas HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Siklus 1 Berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan pertama ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa secara individual tingkat kentuntasan belajar siswa sebesar 56.67% dengan kata lain siswa yang tuntas sebanyak17 siswa sedangkan 13 siswa tidak tuntas belajarnya. Hasil belajar siswa ditinjau secara klasikal, dimana hanya 40% butir soal yang tuntas atau 4 butir soal yang tuntas dan sisanya 6 butir soal yang tidak tuntas. Kemampuan guru dalam mengelola kelas juga belum maksimal dimana dalam proses pembelajaran suasana kelas masih sedikit gaduh sewaktu pembagian kelompok dan saat melakukan rotasi (perputara n), kebanyakan siswa masih malu-malu dan takut salah sehingga belum berani mempresentasikan hasil diskusi mereka. Refleksi Siklus 1 Untuk menindaklanjuti kekurangan guru dan siswa, maka ada beberapa upaya yang dilakukan oleh guru diantaranya guru harus melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), memberi tugas untuk membaca materi minggu depan, membangkitkan semangat siswa dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, mengontrol kerja siswa dalam kelompoknya dan guru harus lebih tegas jika masih ada siswa yang gaduh dalam pembagian kelompok dan pada saat berotasi (perputaran).

52 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 1 No.3 Juli 2016, 49-53 Siklus 2 Hasil belajar siswa secara individual tingkat kentuntasan belajar siswa sebesar 80% dengan kata lain siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa sedangkan 6 siswa tidak tuntas belajarnya. Hasil belajar siswa ditinjau secara klasikalnya 60 atau 6 butir soal yang tuntas dan sisanya 4 butir soal yang tidak tuntas. Masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran, mereka hanya menyaksikan temannya dalam bekerja. Refleksi Siklus 2 Menindaklanjuti keberhasilan dan kelemahan guru dan siswa pada siklus II, maka guru berupaya memperbaikinya pada siklus III. Upaya yang dilakukan oleh guru diantaranya ialah guru memberikan tugas membaca di rumah tentang pelajaran yang akan di pelajari minggu depan, motivasi dan meningkatkan penggontrolan terhadap siswa yang kurang aktif dalam kelompoknya. Siklus III Siklus III inimenunjukkan bahwa hasil belajar siswa secara individual tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 96,6%, dimana dari 30 siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 29 orang sedangkan yang tidak tuntas belajarnya sebanyak 1 orang. Hasil belajar secara klasikal sebesar 90% butir soal yang tuntas atau 9 butir soal yang tuntas dan sisanya 1 butir soal yang tidak tuntas. Guru sudah dapat membimbing siswa secara keseluruhan, Hasil belajar siswa setelah KBM cukup baik dimana hanya 1 siswa yang tidak tuntas secara individual, aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus III sesuai yang direncanakan. Siswa terlihat aktif dan bersemangat. Pembahasan Tabel I PresentasehasilbelajarSiswa Siklus Individual Klasikal Siklus I 56,67 % 40% Siklus II 80% 60% Siklus III 97% 90% Peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I hingga siklus ke III selalu mengalami peningkatan yang berturut-turut. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pembelajaran aktif dengan menggunakan model RTE dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tabel 2 Presentase aktivitas guru Siklus Aktivitas AktivitasSiswa Guru Siklus I 69% 69% Siklus II 81 % 78% Siklus III 87% 86% Dari aktivitas guru dan siswa dalam menggunakan menggunakan model pembelajaran RTE terlihat adanya perubahan yang lebih baik diantaranya kemampuan guru menyampaikan tujuan pembelajaran, membimbing siswa dalam mengerjakan LKPD, membantu siswa dalam melakukan perputaran (rotasi), mendorong siswa yang lebih aktif dan menyimpulkan pembelajaran ketika berakhir. Berdasarkan hasil yang telah di paparkan diatas maka terlihat adanya usaha perbaikan oleh guru dalam setiap siklusnya. Perbaikan yang dilakukan guru meliputi 3 aspek yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dimana pada siklus 1 dengan persentase 69%, pada siklus II dengan persentase 81%, dan pada siklus ketiga dengan persentase 87%. Pada Aktivitas siswa juga terlihat adanya usaha perbaikan yang dilakukan siswa sehingga setiap siklus hasil aktivitas guru dan siswa juga meningkat. Tabel 3 Kemampuan guru dalammengelolakelas Siklus Presentase Siklus I 2,52 % Siklus II 3,30% Siklus III 3,67 % Tabel 4 Skor presentase kemampuan Guru Skor Konteks 1,00-1,69 Kurang baik 1,70-2,59 Sedang

Mayangku Serungke S. Yoga (2016). Penerapan Model Pembelajaran Rotating... 53 2,60-3,50 Baik 3,51-4,00 Baik sekali Sumber : sudjana (dalam olla,2015:64) Sebagaimanatabelskorpresentasekemamp uaan guru di atasmenunjukanbahwaadanya peningkatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran RTE dari siklus pertama hingga siklus ketiga. Pada siklus pertama skor rata-rata yang dicapai oleh guru adalah 2,52 dengan kategori sedang, pada siklus kedua skor rata-rata yang dicapai guru adalah 3,30 dengan kategori baik dan pada siklus ketiga skor rata-rata yang dicapai guru adalah 3,67 dengan kategori sangat baik. Dari grafik tersebut terlihat bahwa guru semakin mampu dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran RTE. PENUTUP Simpulan 1. Penerapan model pembelajaran RTE pada materi Alat Optik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII 5 di SMPN 18 Banda Aceh. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan ketuntasan individual dan klasikal secara berturut-turut dari siklus 1 hingga siklus III. 2. Aktivitas guru dan siswa selalu mengalami perbaikan setiap siklusnya. Pada siklus 1 belum sesuai dengan langkah yang terdapat dalam lembar aktivitas guru dan siswa. Namun pada siklus II dan siklus III pelaksanaan pembelajaran sudah mulai sistematis dan sesuai dengan lembar aktivitas guru dan siswa. 3. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran RTE pada siswa SMPN 18 Banda Aceh kelas VIII 5 juga mengalami peningkatan setiap siklusnya. Secara umum keterampilan guru mengelola pembelajaran pada siklus 1 termasuk dalam katagori sedang, pada siklus II dengan katagori baik dan siklus III dengan katagori sangat baik. 4. Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran RTE pada materi Alat Optik cenderung positif karena siswa-siswi merasa senang dengan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran RTE mereka menganggap pembelajaran menggunakan model pembelajaran RTE termasuk pembelajaran baru dan berminat untuk mengikuti PBM selanjutnya Saran Mengingat model pembelajaran RTE dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka disarankan kepada guru agar dapat digunakan untuk materi IPA lainnya yang relavan. Selain itu model pembelajaran ini juga dapat meningkatan aktivitas dan keterampilan guru sehingga guru dapat menerapkan model pembelajaran ini untuk meningkatkan profesionalisme kerjanya sebagai tenaga pengaajar. Mengingat tanggapan siswa dengan diterapkannya model pembelajaran RTE dalam pembelajaran ini sangat positif, maka disarankan kepada pembaca yang lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah subjek penelitian yang lebih besar. DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya. Anita Lie. 2011. Cooperative Learning. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Isojoni. 2010.cooperative learning, bandung: Alfabeta, Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sukandi, Ujang.2003. Evaluasi pembelajaran [online], tersedia di Http:// Muhammadkholik.wordpress.com/2011.