BAB I PENDAHULUAN. Penggunanya pun semakin meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi tidak

dokumen-dokumen yang mirip
Nama Kelompok : 1. Arvita Mizza Utami (12/327968/SV/00144) >> Presenter. 2. Chusnul Khotimah M (12/327950/SV/00126) >>presenter & pencari materi

BAB. III Sejarah Dan Perkembangan WIFI (Wireless Fidelity)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. dikenal melalui dial up, kemudian menyusul teknologi lain seperti leased line,

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi jaringan komputer saat ini telah memasuki hampir ke seluruh segi

STANDARISASI FREKUENSI

Cara Kerja Sistem Jaringan Wireless Network Dan Wi-Fi Sinta Puspita Dewi

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi jaringan (network), area

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan dan kompetensi dalam rangka menghadapi. melainkan juga dengan manusia dari negara-negara lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat dan mulai digunakan secara luas adalah teknologi jaringan

ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE

Wireless Network. Konsep Dasar Jaringan Nirkabel. Muhammad Riza Hilmi, ST.

Teknologi Komunikasi Data Jaringan Nirkabel. Adri Priadana - ilkomadri.com

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penggunaan internet. Dalam setiap hal pasti memiliki kemanfaatan


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi atau Information Technology ( IT ) dewasa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbicara mengenai perkembangan teknologi informasi tidak akan pernah ada habisnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi sangat berkembang pesat saat ini, seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. mungkin untuk menciptakan segala sarana yang dapat digunakan untuk. Telekomunikasi di dalam era globalisasi sekarang ini, dimana

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

PROMA. MEMBANGUN JARINGAN LOKAL DENGAN SISTEM JARINGAN TANPA KABEL ( WiFi ) DI GEDUNG TEKNIK INFORMATIKA ITS

Jaringan Wireless. Komponen utama pembangun jaringan wireless. 1. PC Personal Computer)

Komunikasi dan Jaringan

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

STANDARISASI JARINGAN WIRELESS

SEKILAS WIRELESS LAN

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ekonomi menengah ke atas. Mulai dari kebutuhan informasi pendukung

Mobile Enterprise Mobile Connectivity

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB XIII. Wireless LAN dan Hotspot

Komunikasi dan Jaringan

ANALISA PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI FREE INTERNET HOTSPOT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI WI-FI DI KOMPLEK PENDIDIKAN TRIPLE J

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi. Oleh karena itu kemajuan teknologi informasi harus terus diupayakan dan

Wireless Network. Konsep Dasar Jaringan Nirkabel. Muhammad Riza Hilmi, ST.

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibel, mudah digunakan, dan dapat di andalkan setiap saat. secara fleksibel, maka digunakan teknologi nirkabel atau wireless.

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi pada saat ini terus berkembang seiring dengan

DESAIN ANTENA Wi-Fi DENGAN MEDIA SENG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beragam peralatan komunikasi yang sering digunakan sehari hari,

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang II. Definisi Acces Point III. Fungsi Acces Point

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. di mana awalnya konsep jaringan komputer ini hanya untuk memanfaatkan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu teknologi penting dan menjadi trend dalam jaringan komputer adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RUSMADI FAMILAB ANALISA JARINGAN WLAN PADA GEDUNG NUSANTARA I DPR RI TAHUN Bung Fai Galeh NW

PERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam era globalisasi ini telah membuat perusahaan untuk fokus mengubah cara

KONSEP CELLULAR DENNY CHARTER, ST. Websites :

CARA SETTING ACCESS POINT

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam e-business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang

PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi pada saat ini terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dukungan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu

DESAIN DAN IMPLEMENTASI AUTENTIKASI JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN PFSENSE DAN RADIUS SERVER

WIRELESS SECURITY. Oleh: M. RUDYANTO ARIEF 1

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( )

I. PENDAHULUAN. Perencanaan strategis pada sistem dan teknologi informasi yang tepat amat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun untuk membantu tercapainya tujuan perusahaan. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

DIAGRAM SITASI PAPER NAMA : DINAR AGUSTINA NIM :

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

MEDIA TRANSMISI. Pertemuan II

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

Pertemuan IV. Media Transmisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penerimaan teknologi merupakan suatu model yang disusun oleh Davis et al,.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN GREEN HOTSPOT UNTUK INTERNET MURAH SEBAGAI SARANA PENINGKATAN DAYA SAING MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI UDA UNTUK MEMPERKUAT SINYAL WIRELESS FIDELITY (WI-FI) FREKUENSI 2,4 GHz PADA JARAK 300 METER

I. PENDAHULUAN. telekomunikasi ke arah teknologi konektivitas nirkabel. Perkembangan teknologi

IEEE g Sarah Setya Andini, TE Teguh Budi Rahardjo TE Eko Nugraha TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Firewall : Suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

Bab 1. Pengenalan Wireless L A N

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, kebutuhan koneksi internet sangat tinggi, tetapi harga yang ditawarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dalam implementasi Passive

KARYA AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi DIAT NURHIDAYAT

BAB I PENDAHULUAN. berbasis elektronik seperti e-commerce, e-government, dan e-learning.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa serba teknologi baru, Internet sudah bukan barang asing lagi. Penggunanya pun semakin meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi tidak semua dari kita tahu sejarah Internet. Awalnya internet di kembangkan pada tahun 1969 oleh ARPA (Advanced Research Project Agency), sebuah bagian dalam kementerian Pertahanan Amerika Serikat. Project ini bertujuan menciptakan jalur komunikasi yang tak dapat dihancurkan dan disisi lain memudahkan kerjasama antar badan riset diseluruh negeri. Hampir 40 tahun kemudian Internet menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat dunia, Karena pengguna internet bukan saja para Elit Politik, Eksekutif, Akademis maupun golongan-golongan elit lainnya, internet sudah memasuki pelosok-pelosok desa, bahkan anak-anak dengan mudah menggunakannya. Awalnya, internet hanya dapat diakses melalui jaringanjaringan antar sesama komputer pribadi yang terdapat dalam satu organisasi, tetapi perkembangan kebutuhan informasi dan komunikasi memaksa internet berkembang, dari jaringan menggunakan Kabel/LAN (Local Area Network) menjadi jaringan tanpa kabel (Nirkabel). Komunikasi jaringan komputer tanpa kabel memungkinkan para penggunanya untuk bekerja tanpa adanya batasan ruang dan juga batasan waktu, hal ini mampu meningkatkan konektifitas dan juga perluasan jaringan kerja, baik itu komunitas sosial maupun bisnis (Palen, 2002). Komunikasi nirkabel pun

2 menjanjikan penyediaan kenyamanan, lokalisasi, dan juga pelayanan secara personalisasi (Clarke, 2001). Salah satu hal yang menjadi faktor pemicu dari perkembangan teknologi nirkabel adalah akibat pembuatan standar group 802.11 oleh Electrical and Electronics Engineers (IEEE) pada tahun 1997, yang disebut dengan wireless fidelity, dan populer sebagai Wi-Fi (Bianchi, 2000). Wi-Fi (Wireless Fidelity) merupakan sebutan untuk beberapa standar yang masuk dalam kelompok standart 802.11 dalam transisi nirkabel yang dibuat oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers). Salah satu standar yang ada, 80.2.11g memungkinkan transmisi data tanpa kabel (nirkabel) dengan kecepatan 1 hingga 54 Mbps sejauh sekitar 90 meter dari acces point atau hotspot. Saat ini telah banyak fasilitas publik yang telah dilengkapi dengan hotspot atau area terbuka ke jaringan Wi-Fi. Hotspot sendiri biasanya memperoleh akses Internet dari DSL, modem kabel, LAN T1, dan metode lainnya. Dari koneksi Internet yang didapatkan tersebut, kemudian disebarluaskan (broadcast) secara nirkabel sehingga kita dapat mengaksesnya mempergunakan perangkat mobile komputer. Peralatan elektronik seperti Laptop dan juga Personal Digital Assistant (PDA) yang telah dilengkapi dengan Wi-Fi, bisa menerima dan mengirimkan informasi dari internet dari mana saja, selama masih dalam lingkup pancaran Access Point (AP). Antena omnidirectional jenis 802.11g yang dipakai sebagai antena pemancar Wi-Fi, mampu memancarkan gelombang Wi-Fi sampai radius 100 meter dengan kecepatan 54 Mbps. Oleh karena jarak pancaran dan juga kecepatan transfer data yang cukup tinggi ini, banyak organisasi yang mulai mengimplementasikan teknologi jaringan

3 nirkabel di tempatnya. Selain karena faktor kecepatan transfer data, faktor kemudahan dalam perawatan jaringan dan juga fleksibilitas user dalam mengakses jaringan tersebut juga menjadi pertimbangannya. Selain perusahaan dan juga organisasi bisnis yang memanfaatkan jaringan nirkabel dalam rangka membantu proses bisnisnya, masyarakat akademis juga menggunakan jaringan internet berbasis nirkabel untuk mendukung proses pembelajaran. Segala perubahan dan perkembangan di dunia internet dan teknologi juga selalu diperhatikan oleh para akademisi, ini tidak dapat dipungkiri para akademis merupakan salah satu komunitas paling cepat mengalami perubahan dari segi life style. Pemilihan sebuah teknologi untuk digunakan sebagai infrastruktur pendidikan, harus mempertimbangkan hal-hal yang berbeda dibanding dengan penerapan untuk penggunaan komersial. Beberapa karakteristik harus dimiliki sebuah teknologi yang akan diterapkan pada jaringan untuk pendidikan adalah kecepatan transmisi yang tinggi dan handal, harus memenuhi kebutuhan transmisi multimedia, sehingga banyak aplikasi pendidikan dapat dilayani, merupakan teknologi tingkat tinggi menyangkut kegunaannya dan fitur tambahan yang mungkin diberikan, serta memiliki biaya implementasi awal yang murah. Wi-Fi memenuhi syarat-syarat tersebut. Untuk dunia pendidikan, dengan adanya Wi-Fi di sekolah, kegiatan belajar mengajar menjadi dipermudah. Misalnya dengan mobile lab. Dalam pendidikan, internet menjadi kebutuhan pokok bukan lagi sekedar fasilitas penunjang, terutama di sekolah-sekolah, Perguruan tinggi atau Universitas yang telah dijadikan barometer pendidikan dalam bidangnya. Salah

4 satu Universitas yang sudah menerapkan dan juga mengimpelentasikan jaringan internet nirkabel adalah Universitas XYZ. Koneksi internet pada jaringan komputer Universitas XYZ telah ada sejak tahun 1999, ketika itu berlangganan internet dari CBN dengan bandwidth 64 kbps. Kapasitas bandwidth ini terus meningkat hingga sekarang mencapai 10 Mbps. Bandwidth ini terbagi menjadi dua jalur, 8 Mbps untuk jaringan kabel dan 2 Mbps yang didistribusikan melalui jaringan nirkabel. Jalur nirkabel ini tersedia di semua kampus baik Kampus A, Kampus B, Kampus C, maupun Kampus D. Jaringan nirkabel di Universitas XYZ adalah yang jaringan yang relatif baru dibangun. Jaringan ini dibangun tahun 2006 bersamaan dengan penambahan bandwidth internet menjadi 10 Mbps. Yang kemudian dialokasikan sesuai dengan kebutuhan dari seluruh civitas akademika. Untuk mendapatkan akses internet ini Universitas XYZ telah membangun infrastruktur baik jaringan onwire maupun jaringan nirkabel dengan hotspot. Fasilitas internet ini diperuntukan bagi para dosen dan mahasiswa dan staf untuk keperluan komunikasi eksternal dan akses ke sumber-sumber informasi ilmiah. Untuk kemudahan akses internet bagi mahasiswa Universitas XYZ juga menyediakan fasilitas berupa PC-pool yang terhubung internet yang ada di Puskom dan di Perpustakaan. Fasilitas ini sangat membantu mahasiswa dalam mencari sumber informasi ilmiah baik untuk keperluan penulisan tugas akhir dan tugas-tugas yang diberikan dosen maupun untuk pendalaman materi perkuliahan. Bagi mahasiswa yang memiliki laptop dengan Wi-Fi tentu saja bisa menikmati jaringan Wi-Fi melalui hotspot yang tersedia di beberapa titik.

5 Dengan fasilitas-fasilitas tersebut maka sumber-sumber ilmu yang berada dalam dunia luas dapat dengan mudah dilihat, dibaca, ditulis dan diolah kembali untuk dikemas sebagai sumber-sumber ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat secara berkelanjutan. Oleh karena masih barunya pengimplementasian jaringan internet nirkabel di Universitas XYZ, memungkinkan juga adanya penolakan dari user. Keengganan atau penolakan pengguna sistem untuk mengadopsi atau menggunakan sistem baru (Hotspot Universitas XYZ) adalah salah satu alasan kegagalan implementasi yang harus diperhatikan perusahaan (Barker & Frolick, 2003; Krasner, 2000; Scott & Vessey, 2002; Umble & Umble, 2002; Wah, 2000 dalam Nah et al., 2004). Kurangnya penerimaan pengguna sistem tersebut dapat menyebabkan pengguna sistem hanya sekedar terpaksa menggunakan dan tanpa diimbangi dengan penggunaan yang handal pada sistem tersebut. Selain itu juga dapat menyebabkan masalah ketidakpuasan bagi pengguna terhadap sistem Hotspot tersebut. Pendekatan penelitian lain menyebutkan bahwa dimensi kualitas layanan dapat mempengaruhi user satisfaction. Hal ini dikemukakan dalam Model Kinerja IS Delone dan McLean (2003). Model tersebut secara eksplisit dinyatakan sebagai model penilaian sistem informasi. Mereka menyertakan variable user satisfaction, kualitas layanan, kualitas sistem sebagai dimensi-dimensi dalam model tersebut. Selain model Delone dan Mclean (2003) yang menambahkan user satisfaction, ekspektasi user dan kemampuan mereka menggunakan serta menerimaan teknologi baru secara langsung akan mempengaruhi kebutuhan mereka untuk mengadopsi teknologi menurut Cheung (2001).

6 Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi penerimaan penggunaan Hotspot di lingkungan Universitas XYZ, dan dan melihat keterhubungan antar variabel tersebut, yang nanti menghasilkan sebuah model penerimaan user terhadap sistem Hotspot di Universitas XYZ. 1.2 Perumusan Masalah Pada bagian sebelumnya telah ditunjukkan bahwa salah satu penyebab kegagalan dalam implementasi sistem Hotspot yaitu pada rendahnya tingkat useracceptance terhadap sistem yang digunakan. Untuk mendapatkan tingkat penerimaan yang baik dari pengguna, maka dalam setiap fase implementasi sistem Hotspot harus dilakukan secara baik dan benar. Technology Acceptance Model (TAM) diperkenalkan oleh Davis (1989), merupakan adaptasi dari TRA. Tujuan dari TAM yaitu untuk memberikan penjelasan dari variabel-variabel yang mempengaruhi penerimaan end-user terhadap sistem informasi. TAM juga menyediakan sebuah landasan bagi pengaruh dari eksternal variabel, Attitude, dan Intentions. Penelitian-penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa TAM memberikan penjelasan mengenai user-acceptance terhadap sistem informasi. Fokus dari penelitian-penelitian tersebut menitikberatkan terhadap dua variabel sebagai konstruk dari TAM, yaitu Perceived Usefulness dan Ease of Use. Davis (1989) mengatakan bahwa Perceived Usefulness menunjukkan derajat tingkat kepercayaan seseorang bahwa menggunakan sistem informasi dapat meningkatkan performansi dalam bekerja dan Ease of Use sebagai derajat tingkat kepercayaan seseorang bahwa menggunakan sistem informasi dapat menghindarkan dari kesulitan.

7 Untuk memudahkan mendapatkan pemahaman mengenai permasalahan utama yang akan diteliti dalam penelitian ini, serta untuk memudahkan tujuan penelitian ini, maka permasalahan utama penelitian ini akan dipecah menjadi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi penerimaan user terhadap implementasi Sistem Hotspot di Universitas XYZ? 2. Bagaimana hubungan variabel-variabel tersebut dengan penerimaan user terhadap implementasi Hotspot di Universitas XYZ? 3. Dimensi atau indikator apa sajakah yang mendominasi pembentukan variabel-variabel tersebut? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian adalah sesuatu yang ingin diperoleh dalam melakukan penelitian secara empiris atas hipotesa yang dikemukakan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi penerimaan user terhadap implementasi sistem Hotspot. 2. Untuk mengetahui bagaimana keterhubungan variabel-variabel tersebut dengan penerimaan user terhadap implementasi Hotspot. 3. Untuk mengetahui dimensi atau indikator apa sajakah yang mendominasi pembentukan variabel-variabel tersebut.

8 1.4 Manfaat Penelitian Setelah melakukan penelitian ini, diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi akademisi dan peneliti lainnya adalah mampu memberikan kontribusi pengetahuan untuk pengembangan penelitian di bidang sistem informasi, yakni penerimaan dan penggunaan terhadap sistem Hotspot, serta dapat dijadikan titik awal penelitian lebih lanjut tentang penerimaan dan penggunaan sistem Hotspot. 2. Bagi Institusi pendidikan tinggi, khususnya tempat penelitian yaitu Universitas XYZ, penelitian ini juga dapat memberikan masukan mengenai variabel-variabel penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan implementasi sistem Hotspot, khususnya terhadap penerimaan dan penggunaan Sistem Hotspot. 1.5 Pembatasan Masalah Penggunaan Hotspot bagi seseorang khususnya mahasiswa bersifat voluntary, tidak ada pemaksaan dalam penggunaannya. Bagi mahasiswa yang memang memerlukan akses internet nirkabel bisa menggunakan fasilitas tersebut, sedangkan yang tidak pun tidak dipermasalahkan. Ada banyak Penelitian sistem informasi yang bersifat voluntary, semisal Marinos et al., (2001) yang meneliti tentang penerimaan user terhadap sistem ERP, Motsios (1999) meneliti tentang faktor resistensi yang menolak penerimaan user terhadap ERP. Dan lain sebagainya.

9 Penelitian ini hanya mengembangkan suatu model yang menggambarkan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan implementasi sistem Hotspot dilihat dari penerimaan user dan juga menggambarkan seberapa besar dan signifikan pengaruh variabel-variabel tersebut. Penelitian ini bukan untuk mengukur manfaat dari implementasi sistem Hotspot tersebut. Penelitian ini juga membatasi bahwa Perguruan tinggi yang menjadi objek penelitian adalah perguruan tinggi yang telah menerapkan Sistem Hotspot yang masih belum lama tahap implementasinya. Hal ini bisa menjadi suatu patokan untuk evaluasi pengembangan ke arah depan. Kemudian penelitian ini pula dalam pengambilan objek penelitian, tidak mempertimbangkan apakah sebuah universitas yang budaya kerja, maupun budaya belajarnya sudah berbasiskan teknologi internet. Hal ini agar bisa melihat seberapa signifikan hasil penerimaan user terhadap suatu teknologi Hotspot yang baru di implementasikan. 1.6 Sistematika Penulisan Laporan penelitian ini akan dibagi secara sistematis dalam lima bab, yaitu sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah yang akan diteliti, uraian mengenai tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan dari penelitian. Bab II Tinjauan Pustaka Bagian ini berisi kajian pustaka yang relevan dengan penelitian ini. Bab ini berisi teori dari berbagai sumber mengenai Hotspot atau jaringan Nirkabel, hasil-hasil

10 penelitian mengenai TAM, juga penelitian tentang Difusi Inovasi dan berbagai literatur lain yang relevan dengan topik penelitian ini. Pada bab ini juga diuraikan mengenai model dasar yang digunakan sebagai acuan pengembangan model yang dilakukan dalam penelitian ini, serta langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan model Bab III Metodologi Penelitian Bab ini menjelaskan mengenai tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian. Bab ini menguraikan mengenai langkah-langkah penelitian, metode atau pendekatan penelitian yang dipilih, proses pengumpulan data, metode pengumpulan data yang digunakan, serta semua hal yang berhubungan dengan tahapan penelitian. Pada bab ini juga dibahas mengenai hal-hal yang dilakukan dalam pengumpulan data. Bab IV Analisa dan Pembahasan Bab ini berisi analisa hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya berdasarkan uji yang telah ditentukan. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan bab penutup yang didalamnya memuat kesimpulan dan saran dari penelitian ini, serta keterbatasan penelitian sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.