KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG MOCAF DENGAN VARIASI FERMENTASI SPONTAN MENGGUNAKAN YOUGHURT SEBAGAI STARTER CULTURE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik oleh industri atau rumah tangga, sedangkan kapasitas produksi tepung terigu

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar adalah salah satu komoditas pertanian yang bergizi tinggi, berumur

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang penting sebagai penghasil sumber bahan pangan, bahan baku makanan,

TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan oleh kandungan racun yang disebut juga linamarin (senyawa sianoglukosida

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan serta sebagai bahan pakan. Ubi kayu segar memiliki nilai ekonomi

PENGOLAHAN UBI KAYU. Kue Pohong Keju

1 I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

PENGARUH PERENDAMAN GARAM TERHADAP BERAT MOCAF (MODIFIED CASSAFA FLOUR) HASIL FERMENTASI DENGAN BEBERAPA JENIS RAGI

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan bahwa belum makan kalau belum mengkonsumsi nasi. Adanya kebiasaan ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Asam Sianida (HCN) Kulit Ubi Kayu Sebagai Pakan Alternatif. Oleh : Sri Purwanti *)

I. PENDAHULUAN. Singkong ( Manihot esculenta) merupakan salah satu komoditas yang memiliki

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penyebaran ubi kayu atau singkong ke seluruh wilayah nusantara terjadi pada

I. PENDAHULUAN. beras, jagung, singkong, ubi jalar, sagu dan sukun. Tepung tersebut dapat diolah

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

ANALISIS PROSES PEMBUATAN PATI UBI KAYU (TAPIOKA) BERBASIS NERACA MASSA

TEKNOLOGI PRODUKSI TEPUNG KASAVA BIMO

BAB I PENDAHULUAN. oleh terpenuhinya kebutuhan gizi dalam makanannya. Pada usia 6 bulan pertama,

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman singkong adalah komoditas tanaman umbi-umbian yang dapat

TANAMAN PENGHASIL PATI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil singkong. Menurut

PENGEMBANGAN PENGOLAHAN TEPUNG CASSAVA UNTUK WIRAUSAHA

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

FLOUR TREATMENT OF OYSTER MUSHROOM (Pleurotus Ostreatus) AND OLD DRIED NOODLES DRYING ON QUALITY OF WHEAT MOCAF (Modified Cassava Flour)

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

BAB I PENDAHULUAN. oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Kerupuk bertekstur garing dan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa asupan kedalam tubuh. Beberapa asupan yang dibutuhkan oleh tubuh

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

PENGANTAR UD. Semangat Jaya Koperasi Loh Jinawi

BAB I PENDAHULUAN. diizinkan, berbentuk khas mie (Badan Standarisasi Nasional, 1992). Berdasarkan survey oleh USDA dalam Anonim A (2015) mengenai

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

INOVASI PENGOLAHAN KETELA POHON MENJADI TEPUNG MOCAF SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DI DESA KARANGPATIHAN KABUPATEN PONOROGO.

BAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang

II. TINJAUAN PUSTAKA Nugget Ayam Menurut SNI (2002) nugget merupakan salah satu produk olahan daging

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. bahan mentah seperti beras, jagung, umbi-umbian, tepung-tepungan, sayursayuran,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

KAJIAN EKONOMIS TEKNOLOGI PRODUKSI TEPUNG KASAVA MODIFIKASI (MOCAF) DENGAN MENGGUNAKAN RAGI TAPE SEBAGAI FERMENTOR

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Lingkungan Eksternal. Terigu adalah salah satu bahan pangan yang banyak dibutuhkan oleh

Inovasi Pengolahan Singkong Meningkatkan Pendapatan dan Diversifikasi Pangan

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

PEMBUATAN TEPUNG MOCAF DARI KETELA POHON PADA KELOMPOK TANI KAMPUNG IDIOT DESA KARANGPATIHAN SEBAGAI UPAYA DIVERSIFIKASI OLAHAN MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

Penggunaan Tepung Tempe, Tepung Kedelai dan Campurannya. sebagai Media Usar Tempe

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA. tapioka, tepung terigu, tepung singkong, tepung jagung dan lain sebagainya. Beras

BIOETANOL DARI PATI (UBI KAYU/SINGKONG) 3/8/2012

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka menjadi adonan yang kemudian dibentuk menjadi bola-bola seukuran bola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tepung terigu di Indonesia saat ini terus meningkat. Asosiasi Produsen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. masih bertumpu pada beras. Meskipun di beberapa daerah sebagian kecil penduduk

Alumni Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Institut Teknologi Indonesia (ITI), Serpong. (Diterima: 24 Oktober 2012; Disetujui 19 Januari 2013)

BAB III METODE PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

... TAPE. Yuniar Lidyawati ( ) Anita Novalia ( ) Dyan Fitrisari ( )

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras.

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung 2,3,4

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka termasuk industri hilir, di mana industri ini melakukan proses pengolahan

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau penepungan. Tepung memiliki kadar air yang rendah, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

BAB III METODE PENELITIAN

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesa Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. Indonesia merupakan negara yang rawan terkena bencana.

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan sebagian kecil masyarakat (Chasanah dkk., 2013).

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA POHON (Manihot utilissima Pohl) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA

PELUANG BISNIS MELALUI NATA DE CASSAVA. Bab I Pendahuluan. Abstrak

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

KADAR BIOETANOL LIMBAH TAPIOKA PADAT KERING DENGAN PENAMBAHAN RAGI DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN. (Artocarpus altilis)

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Ketela pohon banyak dikenal masyarakat sebagai bahan pangan

Transkripsi:

KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG MOCAF DENGAN VARIASI FERMENTASI SPONTAN MENGGUNAKAN YOUGHURT SEBAGAI STARTER CULTURE Chemical Charateristic of mocaf flour with variation fermentation by spontaneous and youghurt as inoculum starter Y. Wuri Wulandari; Akhmad Mustofa ABSTRACT Mocaf or modified cassava flour is a cassava flour that is specifically processed by modifying of cassava cells though fermentation. The aim of the research was to produce mocaf by fermentation with different treatment, thera are by spontaneous fermentation and by species youghurt as bacteria culture. The research showed that treatment of fermentation would influence the characteristic of cassava flour. Flour taste was unidentified and didn t have cassava odor. Treatment fermentation by youghurt was produced higher quality cassava flour with specific characteristic are moisture content (11,957%), amilum content (79,934%), protein content (0,935%), lipid content (4,650%), ash content (0,321%), celulose content (1,795%), kalsium content (0,321 mg/100g), Fe content (54,041 mg/100g), fosfor content (178,596 mg/100 g), and HCN content HCN (23.751 ppm) Keywords: mocaf, flour, and cassava PENDAHULUAN Ketela pohon sering disebut sebagai ubi kayu atau singkong (Manihot utilisima Pohl) merupakan tanaman yang sangat popular di seluruh dunia, khususnya di Negara negara tropis. Di Indonesia singkong memiliki arti ekonomi penting dibandingkan jenis umbi umbian lain. Tanaman ketela pohon banyak ditanam di daerah daerah berlahan kering, dengan sistem pengairan hanya mengandalkan air hujan. Bahkan di daerah daerah pegunungan kapur yang kering dan tandus, ketela dijadikan sebagai makanan pokok (Soetanto, 2001). Ketela pohon merupakan komoditas hasil pertanian sumber karbohidrat penting, setelah beras. Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka singkong tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan makanan saja, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, baik industri pakan ternak dan industri tepung. Namun demikian ketela pohon belum dimanfaatkan sebagai bahan pokok industri secara optimal, walaupun tanaman ini sangat potensial untuk dikembangkan. Produk hasil panen ketela pohon tidak memiliki umur simpan yang lama karena masa simpan maksimal umbi hanya 4 sampai 5 hari. Jika disimpan lebih dari 5 hari maka berubah warna menjadi biru atau hitam karena ketela pohon mengandung enzim poliphpenolase yang terdapat di dalam daging (Rukmana, 2001). Oleh karena itu untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan upaya pengolahan ketela pohon menjadi produk yang umur simpannya lama. Salah satu teknologi pengolahan tersebut adalah mengolah ubi ketela pohon menjadi tepung ketela pohon atau mocaf (modification cassava flour). Oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengkaji karakteristik tepung mocaf dengan variasi fermentasi spontan menggunakan youghurt sebagai starter culture. TINJAUAN PUSTAKA Ketela Pohon Tanaman ketela pohon atau singkong (Manihot utilisima Pohl) berasal dari Brasil, Amerika Selatan. Tanaman ini tersebar diberbagai Negara, termasuk di Indonesia. Di daerah tropis, daya adaptasi tanaman ini cukup baik sehingga dapat tumbuh dan berproduksi optimal. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah dengan ketinggian 10 m dpl sampai dataran tinggi berketinggian 1.500 m dpl (Rukmana, 2001). Komposisi kimia ketela pohon dapat dilihat pada Tabel 1. Manihot utilissima Pohl., mempunyai beberapa nama daerah yaitu ubi kayu, singkong, kaspe (cassava), ketela pohon, ketela, boled, bodin, dangduer (Soetanto, 2001). Jenis ketela dapat dibedakan berdasarkan kandungan racun asam biru (HCN) nya. Pada berbagai jenis ketela terkandung HCN yang tinggi, namun pada beberapa jenis ketela pohon yang lain, kandungan HCN nya relatif rendah. Kadar HCN pada berbagai jenis ketela pohon dapat dilihat pada Tabel. 2.

Tabel 1. Komposisi Kimia Ketela Pohon (per 100 gr) N Komposisi Jumlah o 1 Kalori 146,00 kal 2 Protein 1,20 g 3 Lemak 0,30 g 4 Karbohidrat 34,70 mg 5 Kalsium 33,00 mg 6 Fosfor 40,00 mg 7 Besi 0,70 mg 8 Vitamin B 1 0,06 mg 9 Vitamin C 30,00 mg 1 0 Air 62,50 mg Sumber: Departemen Kesehatan Direktorat Gizi, 1979 Kadar HCN pada ubi kayu dapat dikurangi dengan cara direbus, diparut, dicuci, direndam dalam air, atau dipres, karena HCN mempunyai sifat mudah menguap dan mudah larut dalam air (Soetanto, 2001). Tabel 2. Kadar HCN pada Beberapa ketela pohon No Jenis Kadar HCN (mg/kg ubi kayu basah kupas) 1 Valenca < 50 2 Mangi < 50 3 Adira 2 50 100 4 Bogor > 100 5 SPP > 100 6 Muara > 100 7 Adira 4 > 100 Sumber: Soetanto (2001) Tepung Mocaf Tepung MOCAL atau MOCAF adalah singkatan dari Modified Cassava Flour yang berarti singkong yang dimodifikasi. Secara definitive, MO CAL adalah produk tepung dari singkong atau ubi kayu yang diproses menggunakan prinsip memodifikasi sel singkong secara fermentasi, dimana BAL (Bakteri Asam Laktat) mendominasi selama fermentasi tepung singkong ini (Subagio., dkk, 2008). Singkong yang dimodifikasi melalui fermentasi, pengeringan, penghancuran dan pengayakan sehingga aroma dan rasa singkong dapat diminimalkan atau bahkan hilang. Dengan karakteristik tepung MOCAF yang putih dan sifatnya baru, maka tepung mocaf bisa digunakan untuk subtitusi berbagai macam tepung (Anonim, 2011) Prinsip dasar pembuatan tepung MOCAF adalah dengan prinsip memodifikasi sel ubi kayu secara fermentasi. Mikroba yang tumbuh akan menghasilkan enzim pektinolitik dan sellulolitik yang dapat menghancurkan dinding sel ubikayu sedemikian rupa sehingga terjadi liberasi granula pati. Proses liberalisasi ini akan menyebabkan perubahan karakteristik dari tepung yang dihasilkan berupa naiknya viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi, dan kemudahan melarut. Selanjutnya granula pati tersebut akan mengalami hidrolisis yang menghasilkan monosakarida sebagai bahan baku untuk menghasilkan asam asam organik. Senyawa asam ini akan terimbibisi dalam bahan, dan ketika bahan tersebut diolah akan dapat menghasilkan aroma dan cita rasa khas yang dapat menutupi aroma dan citarasa ubi kayu sampai 70% (Subagio dkk., 2008) Selama proses fermentasi terjadi pula penghilangan komponen penimbul warna, seperti pigmen (khususnya pada ketela kuning), dan protein yang dapat menyebabkan warna coklat ketika pemanasan. Dampaknya adalah warna MOCAF yang dihasilkan lebih putih jika dibandingkan dengan warna tepung ubi kayu biasa. Selain itu, proses ini akan menghasilkan tepung yang secara karakteristik dan kualitas hampir menyerupai tepung terigu. Sehingga produk MOCAF sangat cocok untuk menggantikan terigu untuk kebutuhan industri makanan (Subagio dkk., 2008). Yoghurt Yoghurt merupakan susu yang difermentasi dengan menggunakan bikanan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcuc thermophillus, menghasilkan bentuk atau konsistensi menyerupai pudding (Rukmana, 2001). Mengkonsumsi yoghurt dapat meningkatkan kesehatan tubuh, karena bakteri bakteri yoghurt yang masuk ke dalam usus akan menyelimuti dinding usus, sehingga dinding usus menjadi asam. Pada kondisi dinding usus asam maka mikrobiamikrobia pathogen menjadi tertekan atau tidak dapat menyerang (Rukmana, 2001). METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam analisis hasil penelitian adalah dengan One Way Anova satu faktor dengan dua perlakuan yaitu perlakuan pembuatan dengan secara alami dan perlakuan pembuatan mocaf dengan menggunakan bakteri (youghurt) sebagai starter culture. Selanjutnya dilakukan karakterisasi tepung meliputi: kadar air, kadar pati,

kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar serat, kalsium, besi, fosfor, dan HCN. Alat dan Bahan Bahan yang digunakan adalah ubi kayu varietas adhira 2 dengan umur panen 8 bulan, youghurt merk yummy, dan bahan kimia untuk analisis produk (toluene, alkohol, garam, dan aquadest). Peralatan yang digunakan adalah timbangan, platik, saringan, blender, pisau, telenan, nampan, desikator, oven, dan seperangkat alat untuk analisa kimia. Pelaksanaan Penelitian Ubi kayu disortasi untuk memperoleh keseragaman mutu bahan. Ubi kayu yang lolos seleksi, dibersihkan, dikupas, dan selanjutnya dicuci dengan air mengalir untuk memisahkan kotoran yang melekat. Ubi kayu yang sudah dikuliti selanjutnya dipotong potong dalam bentuk chips dengan ketebalan kurang lebih (1 2) mm. Chips ubi kayu kemudian diproses lebih lajut untuk pembuatan tepung sesuai dengan metode perlakuan, yaitu secara alami dan dengan menggunakan youghut. Proses pembuatan tepung mocaf secara alami, chips singkong yang sudah bersih kemudian dibungkus dengan plastik dan diikat. Selanjutnya diperam atau dibiarkan selama 3 hari, setelah itu dicuci dengan menggunakan air garam konsentrasi 20% dan dilanjutkan dengan air biasa sampai lendir yang menempel pada chips hilang. Tahapan berikutnya yaitu pengeringan, setelah diperoleh chips kering tahap akhir adalah penepungan sehingga dihasilkan tepung mocaf yang siap dikemas. Proses pembuatan tepung mocaf dengan youhurt, chips singkong yang sudah bersih kemudian direndam dalam air yang telah diberi youghurt dengan konsentrasi 10% (100 youghurt dalam 1lt air) kemudian dimasukkan dalam ember yang ditutup rapat. Setelah itu diperam atau dibiarkan selama 3 hari, selanjutnya dicuci dengan menggunakan air garam konsentrasi 20% dan dilanjutkan dengan air biasa sampai lendir yang menempel pada chips hilang. Tahapan berikutnya yaitu pengeringan, setelah diperoleh chips kering tahap akhir adalah penepungan sehingga dihasilkan tepung mocaf yang siap dikemas. Tepung mocaf yang dihasilkan dari dua variasi perlakuan kemudian dianalisis karakterisasinya meliputi: kadar air, kadar pati, kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar serat, kalsium, besi, fosfor, dan HCN. HASIL DAN PEMBAHASAN Tepung Proses Pembuatan Tepung MOCAF Tepung MOCAF dapat digolongkan sebagai produk edible cassava flour berdasarkan Codex Standard, Codex Stan 176 1989 (Rev.1 1995). Walaupun dari komposisi kimianya tidak jauh berbeda, MOCAF mempunyai karakteristik fisik dan organoleptik yang spesifik jika dibandingkan dengan tepung singkong pada umumnya (Subagio dkk., 2008). Kandungan protein tepung MOCAF lebih rendah dibandingkan tepung singkong, dimana senyawa ini dapat menyebabkan warna coklat ketika pengeringan atau pemanasan. Dalam penelitian ini untuk rekayasa proses produksi tepung mocaf dibedakan menjadi dua yaitu dengan secara alami dan dengan penambahan starter bakteri asam laktat. Secara umum proses pembuatan tepung meliputi sortasi bahan baku, pengupasan, pencucian, pengecilan ukuran, fermentasi, penirisan, pengeringan, dan penepungan dengan mesh 80. Pemilihan Bahan Baku Ubi kayu sebagai bahan baku pembuatan tepung sebelum disiapkan sebagai bahan dasar maka perlu disortasi terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menyeragamkan mutu bahan, selain itu jika umur singkong terlalu muda maka akan diperoleh rendemen tepung yang sedikit. Sebaiknya ubikayu diproses sebelum layu, tidak lebih dari 24 jam setelah panen. Pengupasan Pengupasan merupakan proses penghilangan bagian kulit ubi kayu. Pengupasan dilakukan dengan alat bantu pisau. Lendir pada permukaan ubi umbi sebaiknya dihilangkan dengan dengan cara dikerik atau disikat, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kadar asam biru atau asam sianida (HCN). Pencucian Ubi kayu setelah dikupas selanjutnya dicuci dengan air mengalir, hal yang perlu diperhatikan dalam pencucian yaitu usahakan ubikayu kupas terendam atau tercelup seluruhnya dalam air. Hal ini untuk menghindari terjadinya warna biru pada umbi yang nanti akan dapat mempengaruhi kualitas tepung yang dihasilkan. Pengecilan Ukuran Pengecilan ukuran bertujuan untuk pembuatan rajangan ubi kayu (chip) dengan ketebalan seragam. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan chip yaitu ukuran, jika terlalu tebal maka nanti akan menyebabkan proses fermentasi kurang sempurna. Namun demikian jika proses pengecilan terlalu kecil akan berdampak rendemen tepung berkurang sedangkan jumlah pati yang dihasilkan meningkat. Fermentasi Fermentasi merupakan perendaman rajangan ubi kayu dalam air. Pada penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu dengan perlakuan

perendaman air, dan dengan perendaman air yang sudah diberi inoculum dengan konsentrasi 0,01% dari bobot umbi segar. Proses fermentasi dalam penelitian ini 72 jam. Selanjutnya untuk menghentikan proses fermentasi, maka rajangan dicuci dengan air garam. Menurut Subagio (2006), proses fermentasi pada mocaf berguna untuk meningkatkan kualitas tepung menjadi lebih baik dalam hal rasa, aroma, dan kenampakan. Mokal memiliki pati 85% 87% yang lebih tinggi dibandingkan tepung ubi kayu 82% 85%. Mocaf juga mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan tepung terigu sehingga dapat mengganti tepung atau seluruhnya. Penirisan dengan Pemerasan Rajangan Penirisan dengan pemerasan rajangan bertujuan agar proses pengeringan rajangan lebih cepat dan dapat menurukan kandungan HCN. Rajangan yang tidak diperas dan hanya ditiriskan akan membutuhkan waktu pengeringan kuranglebih 3 hari dengan kondisi udara kering. Sedang dengan pemerasan hanya membutuhkan waktu 8 12 jam. Pengeringan Pengeringan chip dilakukan dengan dijemur langsung dengan sinar matahari dengan menggunakan alas hingga kadar air 12%. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengeringan atau penjemuran yaitu tidak boleh langsung di atas tanah dan sebaiknya menggunakan rak penjemuran, dan sedapat mungkin terhindar dari binatang, debu, dan kotoran lain. Penepungan Chip kering selanjutnya ditepungkan dengan menggunakan hummer mill atau disk mill. Tepung hasil proses penepungan selanjutnya diayak dengan menggunakan ayakan ukuran mesh 80. Dalam proses pengayakan, jika butiran yang dihasilkan tertahan pada ayakan maka dapat dicampur dengan sawut kering untuk proses digiling kembali. Karakteristik Tepung Mocaf Rendemen tepung mocaf yang dihasilkan dalam penelitian ini, baik melalui proses fermentasi dengan secara alami dan dengan penambahan starter bakteri asam laktat yang bersumber dari yoghurt adalah sama 25%. Dari singkong segar 4 kg (varietas adhira 2) akan dihasilkan tepung 1 kg. Kelebihan tepung Mocaf dibanding tepung lain dalam olahan pangan adalah mudah untuk difortifikasi dengan tepung lain karena kandungan protein rendah sehingga dapat diperkuat dengan sumber protein nabati lainnya. Selain itu kandungan dalam tepung merupakan bahan nutrisi yang dibutuhkan tubuh sehingga dapat disubtitusi sebagai pelengkap terhadap bahan lain dalam olahan pangan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara visual kedua jenis perlakuan tersebut akan menghasilkan tepung ubi kayu yang kenampakannya berbeda. Perlakuan fermentasi dengan menggunakan starter youghurt menghasilkan tepung yang lebih putih dibandingkan dengan perlakuan fermentasi alami. Hal ini disebabkan dengan penambahan starter dalam chips menyebabkan proses fermentasi berlangsung lebih cepat sehingga proses mikrobia yang tumbuh mampu menghasilkan asam asam organik, terutama asam laktat yang terimbibisi dalam massa ubikayu. Selanjutnya berdampak ketika produk ini dikeringkan maka akan dihasilkan citarasa dan aroma ubikayu dalam tepung hilang. Selama proses fermentasi selain terbentuknya asam asam organik dapat menutup aroma singkong, juga menyebabkan pula hilangnya komponen pembentuk warna (Misgiyarta., dkk, 2010). Hal ini disebabkan karena protein yang dapat menyebabkan warna coklat pada saat pengeringan telah terombak selama fermentasi sehingga warna tepung yang dihasilkan lebih putih jika dibandingkan dengan warna ubikayu tanpa fermentasi. Karakteristik tepung singkong hasil fermentasi dipengaruhi oleh ragam reaksi biokimia selama perendaman dan atau fermentasi baik secara alami ataupun dengan inokulum bakteri asam laktat. Dalam hal ini enzim ektraseluler yang dikeluarkan bakteri asam laktat selama proses perendaman mampu memperbaiki tekstur tepung. Selengkapnya hasil analisis karakteristik tepung dapat dilihat dalam Tabel 3. Tabel 3. Karakteristik Tepung Mocaf Hasil Penelitian Komponen % Perlakuan Fermentasi Spontan Penambahan Youghurt Kadar Air 9,698 a 11,957 b Kadar Pati 81,594 a 79,934 b Kadar Protein 0,982 a 0,935 a Kadar Lemak 4,904 a 4,650 a Kadar Abu 0,437 a 0,321 b Kadar Serat 1,472 a 1,795 b Kalsium 0,309 a 0,321 b (mg/100g) Besi (mg/100g) 73,279 b 54,041 b Fosfor 217,843 b 178,596 b (mg/100g) HCN (ppm) 110,612 b 23.751 b Keterangan: huruf yang sama pada kategori yang sama menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata Berdasarkan hasil analisis data penelitian dengan One Way Anova diketahui bahwa pembuatan tepung mocaf dengan perlakuan fer

mentasi alami dan dengan penambahan inokulum bakteri asam laktat akan dihasilkan tepung mocaf yang memiliki karakteristik kadar air, kadar pati, kadar abu, kadar serat, kandungan kalsium, besi, fosfor, dan HCN berbeda nyata. Sedangkan untuk kadar protein dan kadar lemak tidak berbeda nyata. Namun demikian secara keseluruhan diketahui bahwa produksi tepung mocaf dengan perlakuan fermentasi penambahan youghurt sebagai inoculum, dihasilkan kualitas tepung yang lebih baik. Hal ini disebabkan selama proses fermentasi yaitu perendaman dalam air yang telah diberi inokulum BAL dari youghurt menyebabkan proses fermentasi berlangsung lebih cepat sehingga proses mikrobia yang tumbuh mampu menghasilkan asam asam organik, terutama asam laktat yang terimbibisi dalam massa ubikayu berlangsung optimal sehingga hasilnya lebih baik jika dibandingkan dengan perlakuan fermantasi spontan. Hal ini terbukti dari hasil analisis penelitian, seperti tertulis dalam Tabel 3. KESIMPULAN Perlakuan proses fermentasi dalam pembutan tepung mocaf yaitu dengan secara alami dan dengan penambahan inokulum, akan mempengaruhi kualitas tepung antara lain kadar air; kadar pati; kadar protein; kadar lemak; kadar abu; kadar serat; kaandungan kalsium; kandungan besi; kandungan fosfor; dan kadar HCN. Proses pembuatan mocaf dengan menggunakan starter inokulum yoghurt menghasilkan kualitas tepung singkong fermentasi yang lebih baik dibandingkan dengan secara fermentasi spontan atau alami. Teknologi proses pembuatan tepung singkong termodifikasi merupakan teknologi proses yang sederhana sehingga mudah diaplikasikan di masyarakat. DAFTAR PUSTAKA AOAC, 1995. Official Methods of Analisis of The Assosiation Official Analitical Chemist. Washington.DC: Airlington Inc. Anonim, 2011. Mocaf Primadona Tepung. http// binisukm.com/ mocaf Primadona tepung alternatif pengganti terigu html Direktorat Gizi Depkes Republik Indonesia. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Bhratara Karya Aksara Misgiyarta, Suismono, Nur R., dan Suyati, 2010. Penelitian dan Pengembangan Produk Berbasis Ubikayu. Dalam Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Industri Pengolahan Singkong Terpadu. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Tengah. Soetanto Edy N., 2001. Membuat Patilo dan Kerupuk Ketela. Yogyakarta: Kanisius. Subagio, A., Wiwik, S.,W., Witono, Y., Fahmi F., 2008. Prosedur Operasi Standar (POS) Produksi Mocal Berbasis Klaster. Bogor: Seafast center Institut Pertanian Bogor. Subagio, 2006. Ubi Kayu Substitusi Berbagai Tepung tepungan. Food Review I (3). Jakarta Sudarmaji, S., Haryono, B., dan Suhardi, 1984. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Jogjakarta: Liberty Rukmana Rahmat H., 2001. Aneka Keripik Umbi. Yogyakarta: Kanisius. Rukmana Rahmat H., 2001. Yoghurt dan Karamel Susu. Yogyakarta: Kanisius. Widasari, Sandra, 1988. Rancangan Percobaan. Jakarta: Penerbit Kurnia.