BAB V KONSEP PERANCANGAN. mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

BAB V KONSEP PERENCANAAN

Kata kunci (keywords): arsitektur tropis, apartemen sewa

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Nusantara ini dibagi menjadi beberapa bagian kegiatan, yaitu :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Bina Nusantara adalah sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan untuk memenuhi

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan pembeli dapat merasakan kenyamanan dalam berbelanja.

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Penentuan konsep perencanaan dan perancangan di dasar kepada:

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

Bab V Konsep Perancangan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB III : DATA DAN ANALISA

Transkripsi:

BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan dari Apartemen di Kemanggisan, Jakarta Barat ini adalah All in One Place, dimana para penghuni bangunan merasa nyaman dan tidak perlu lagi mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam apartemen. Sistem kepemilikan dari Apartemen ini adalah apartemen sewa karena mayoritas pelaku aktivitasnya adalah mahasiswa/i yang tinggal hanya sementara (dalam periode tertentu). Bangunan ini dirancang dengan penerapan arsitektur tropis yang bertujuan menyelesaikan aspek iklim yang ada di lokasi tapak, yang terlihat melalui pengolahan massa, pencahayaan, pengudaraan, serta penggunaan bahan bangunan. V.1. Konsep Pengguna 1. Peruntukan Berdasarkan analisa pasar yang telah dilakukan, maka peruntukan dari penghuni apartemen ini adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Dengan perbandingan jumlah mahasiswa laki-laki dengan perempuan yang akan ditampung pada apartemen ini adalah 3:2 serta adanya permisahan antara massa laki-laki dan massa perempuan. 2. Pelaku Kegiatan Terdapat 3 kelompok kegiatan yang terjadi di dalam apartemen ini: a. Penyewa apartemen, yang terdiri penyewa unit hunian dan penyewa retail (komersil area). 95

b. Pengelola apartemen, terdiri dari kelompok administrasi dan kelompok operasional pengawasan. c. Pengunjung apartemen, yang tidak secara rutin datang/tinggal di apartemen dengan tujuan tertentu baik yang berhubungan dengan fungsi kegiatan utama/penunjang ataupun yang tidak berhubungan, misalnya mengunjungi teman, kerabat, saudara atau urusan lainnya 3. Jumlah penghuni apartemen Berdasarkan tipe unit yang ada, maka diperoleh jumlah total penghuni sebagai berikut: Tipe Kamar Persentase Unit Jumlah Unit/lantai Jumlah Unit Jumlah Penghuni Tipe Studio (1 orang) 35 % 6 Unit 192 Unit 192 orang Tipe 1 kamar (1 orang) 25 % 4 Unit 128 Unit 128 orang Tipe 2 kamar (2 orang) 40 % 7 Unit 224 Unit 448 orang Total 100 % 17 Unit 544 Unit 768 orang V.2. Konsep Lingkungan 1. Konsep Kegiatan Lingkungan Untuk mengadakan perbaikkan lingkungan maka perencanaan proyek apartemen ini memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut: o Membentuk ruang terbuka hijau yang cukup luas dan menyebar dengan tujuan dapat mengurangi polusi udara. o Memberi batasan yang jelas, terutama batas pedestrian sehingga pejalan kaki nyaman dalam pencapaian ke dalam/luar apartemen juga dalam melakukan aktivitasnya. 96

2. Konsep Tapak Bangunan Perencanaan bangunan terhadap tapak sesuai dengan analisa yang telah ditentukan. Namun yang perlu dipertegas adalah pengaturan komposisi massa dan fungsi bangunan supaya dapat menciptakan satu kesatuan orientasi terhadap lingkungan tapaknya yang berada pada kawasan apartemen. Berikut konsep perencanaan bangunan terhadap tapak: 1. Letak pintu masuk dan pintu keluar untuk kendaraan dan pejalan kaki sebagai berikut:. TAPAK OUT U IN Jl. Kebon Jeruk Raya Akses pejalan kaki (jalur pedestrian) 2. Sirkulasi dalam tapak lebih mengutamakan pejalan kaki seperti jalur pendestrian yang menghubungkan semua kegiatan dalam tapak, serta adanya plasa terbuka, courtyard, taman, lapangan olah raga dan parkir sebagai pola ruang terbuka. 3. Untuk mengatasi masalah kebisingan, maka dilakukan penanaman pohon dan penggunaan plasa yang besar serta luas. 4. Perletakan massa bangunan yang menghadap arah timur adalah ruangruang kegiatan utama, seperti ruang tidur, ruang keluarga/duduk dan 97

kantor pengelola. Massa bangunan diletakkan memanjang sesuai bentuk tapak supaya lahan dapat diolah semaksimal mungkin dan perletakkan yang sesuai dengan arah orientasi matahari. 5. Penzoningan dibagi berdasarkan area privat, publik, servis dan parkir. Sedangkan sifat dan hubungan antar ruangnya sebagai berikut: HUBUNGAN KEGIATAN ANTAR RUANG PUBLIK PRIVAT Service Pengelola Fasilitas Pendukung Unit Lobby Utama Hunian Fasilitas Hunian Fasilitas Komersial Parkir Parkir IN/OUT KETERANGAN Fasilitas komersil Fasilitas hunian Fasilitas penunjang : Batas antara area public dengan area prvat : kafetaria, retail shops, warnet, minimarket, fitness centre : pantry, kamar mandi, ruang cuci dan jemur, ruang bersama : lapangan olah raga, kolam renang, jogging track, taman, barberque garden 98

ZONING DALAM TAPAK 4 7 OUT D A 5 2 E 1 U C 3 B 6 IN KETERANGAN: A, B, C, D: unit hunian E: Massa penerima, pengelola dan area komersil 1: Pedestrian dan parkir 2: Plaza 3: Lapangan Olah Raga 4: Kolam Renang 5: Jogging track dan taman 6: basement in (khusus penghuni) 7: basement out (khusus penghuni) V.3. Konsep Bangunan Konsep bangunan dibagi menjadi: - Berdasarkan analisa program ruang, maka total luas massa bangunan yang diperoleh adalah sebagai berikut: Luas(m 2 ) Jumlah Total (m 2 ) Apartemen Tipe Studio 12,6 192 2.419,2 Tipe 1 Kamar 19,44 128 2.488,32 Tipe 2 Kamar 35,28 224 7.902,72 Sirkulasi vertikal 933,12 4 3.732,48 Sirkulasi horisontal 1.477,44 4 5.909,76 Kantor Pengelola 65,6 1 65,6 Olah raga Fitnes center & spa 174,4 1 174,4 Kafetaria Kafetaria tertutup 87,36 1 87,36 Kafetaria terbuka 60 1 60 Minimart 87,12 1 87,12 Warnet & games station 180 1 180 Community hall 260 4 1.040 Barberque garden 200 4 800 99

Retail Shop (8 retail) Toko CD & rental 20 1 20 Toko Pakaian 20 1 20 Toko Buku 20 1 20 Salon 40 1 40 Wartel & ATM 20 1 20 Kantor Pos 20 1 20 Poliklinik 20 1 20 Laundry 40 1 40 Servis 93,6 1 93,6 Total luas bangunan 25.240,56 - Karakter dari bangunan yang ditampilkan adalah arsitektur tropis dengan permainan bayangan (shade and shadow) pada tampak bangunan. - Iklim, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi maka pemanfaatan iklim tropis dalam perancangan sebagai berikut: o Untuk bangunan-bangunan yang memiliki hubungan dekat namun terpisah secara fisik harus memiliki koridor beratap atau sejenisnya sebagai antisipasi terhadap hujan. o Bangunan-bangunan yang memiliki hubungan tidak dekat dapat diberikan elemen-elemen peneduh diantara massa bangunan sebagai perantara. o Untuk menciptakan iklim mikro, digunakan bahan bangunan yang tidak dapat menyerap panas supaya panas tidak dapat masuk ke dalam ruangan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara penebalan dinding, adanya ruang antara atap dan penutup plafond. o Perlindungan terhadap panas matahari dapat dilakukan dengan vegetasi/ penanaman berbagai jenis pohon, penggunaan elemen bangunan horisontal dan vertikal yang tidak tembus cahaya seperti teritisan/kanopi/shading 100

device, serta kaca pelindung matahari. - Pola sirkulasi bangunan yang diterapkan adalah gabungan antara pola grid (untuk massa bangunan) dengan radial (untuk pola plasa) karena fleksibel dalam pengembangan ruang. Dan tahap pencapaian ke bangunan langsung supaya jelas dan informatif sehingga tidak menimbulkan kesan ketidakpastian. - Massa bangunan ditata sedemikian rupa sehingga membentuk ruang yang dimanfaatkan untuk ruang terbuka dan menyesuaikan dengan bentuk tapak. Bentuk dasar bangunan yang digunakan adalah bentuk dasar dari geometri yakni kubus atau persegi panjang. Pola gubahan massa yang digunakan adalah pola massa majemuk dengan jumlah massa 5 yaitu 4 massa (tower) untuk hunian dan 1 massa untuk fasilitas komersil (seperti retail-retail, kantor pengelola, dsb). Adapun pola gubahan massa bangunan dari apartemen ini adalah sebagai berikut: D 4 A 7 OUT 5 2 E 1 U C 3 B 6 IN KETERANGAN: A: Tower A B: Tower B C: Tower C D: Tower D E: Massa penerima, pengelola dan area komersil 1: Pedestrian dan parkir 2: Plaza 3: Lapangan Olah Raga 4: Kolam Renang 5: Jogging track dan taman 6: besement in (khusus penghuni) 7: basement out (khusus penghuni) 101

- Sirkulasi vertikal yang digunakan dalam bangunan adalah lift (lift penumpang dan lift barang) dan tangga darurat (untuk keadaan darurat). Sirkulasi horisontal yang digunakan adalah single loaded sehingga pencahayaan dan pengudaraan alami dapat optimal. - Modul bangunan yang digunakan sesuai dengan modul dari tipe kamar tidur yang ada pada apartemen ini, yaitu (7,2x7,2)m dan (5,4x7,2)m. Juga disesuaikan dengan modul parkir. - Jumlah parkir yang disediakan: Kebutuhan Parkir Kapasitas (parkir) Parkir mobil (penghuni-basement) 109 Parkir mobil (pengunjung) 32 Parkir motor (penghuni-basement) 272 Parkir motor (pengunjung) 132 Total Kapasitas 545 - Sistem struktur lantai yang digunakan adalah sistem plat dan balok, karena bentangan yang tidak terlalu besar sehingga dimensi plat yang digunakan tidak besar. Sistem struktur badan menggunakan sistem rigid frame sedangkan struktur bawah (pondasi) menggunakan tiang pancang karena pengerjaannya cepat. - Pemilihan bahan bangunan yang digunakan berdasarkan kemudahan memperoleh bahan baku dan pengerjaannya, sehingga bahan yang dipakai adalah beton betulang untuk pondasi, dinding basement, kolom, balok dan plat lantai. Sedangkan material lantai menggunakan keramik, dinding menggunakan 102

batu bata. - Utilitas dan perlengkapan bangunan terdiri dari: Perlindungan terhadap radiasi matahari (Shading Devices) Penggunaan bidang pelindung sinar matahari digunakan untuk menghindari radiasi matahari sesuai dengan diagram pengukuran dengan menggunakan diagram matahari berdasarkan waktu pemakaian terlama. Listrik Sumber daya listrik berasal dari gardu PLN dengan penurunan tegangan di trafo didistribusikan melalui panel utama dan sub panel. Panel utama diletakkan dilantai dasar dan sub panel diletakkan disetiap lantai hunian. Telekomunikasi Sistem telekomunikasi terbagi menjadi dua yaitu: Sistem komunikasi internal dengan menggunakan intercom. Sistem komunikasi eksternal dengan menggunakan telepon untuk komunikasi diluar gedung. Keamanan Sistem keamanan yang digunakan adalah CCTV untuk keamanan dalam dan luar gedung yang dipantau selama 24 jam dan penggunaan access card system bagi penghuni apartemen sehingga pengunjung/orang luar tidak dapat masuk ke dalam unit hunian tanpa ijin. Sistem pengudaraan Sistem pengudaraan yang digunakan adalah pengudaraan secara alami dengan tujuan apartemen ini menjadi bangunan yang hemat energi. Sistem 103

ini bekerja dengan cara memasukkan udara dari luar kedalam bangunan dengan cara aliran silang (cross ventilation). Adapun penggunaan sistem pengudaraan buatan (AC) pada kamar tidur dengan menggunakan sistem split supaya tidak boros pemakaian listriknya. Sistem pencahayaan Sistem pencahayaan yang digunakan adalah pencahayaan alami dan juga pencahayaan buatan. Pencahayaan alami dimanfaatkan untuk penerangan pada siang hari dan pencahayaan buatan digunakan untuk penerangan pada malam hari. Sistem bahaya kebakaran, terbagi menjadi: 1. Pencegahan pasif, yaitu pemutusan arus listrik secara otomatis bila terjadi hubungan pendek di ruang tertentu, penggunaan bahan bangunan yang tahan api, seperti papan gypsum, beton, lapisan akustik (fibrous spray) dan tangga darurat dan exhaust fan. 2. Pencegahan aktif Pencegahan yang dapat dilakukan dengan menggunakan detektor asap dan detektor panas dengan menggunakan alat: sprinkler, firehose, hydrant di titik-titik yang telah ditentukan. Sistem plumbing, kebutuhan air bersih yang digunakan untuk pantry, mushola, kamar mandi dan kafetaria. Sistem penyaluran air bersihnya terbagi menjadi dua yakni reservoir atas dan reservoir bawah. 104

Sistem pembuangan air kotor Air hujan, sistem pembuangannya melalui saluran kota yang dilengkapi bak kontrol pada jarak tertentu. Air kotor, pembuangannya disalurkan ke sewage treatment kemudian diteruskan ke saluran kota. Kotoran, pembuangannya menuju ke septictank. Sistem penangkal petir Sistem yang digunakan adalah sistem faraday karena pemasangannya lebih praktis. Sistem pembuangan sampah Sampah ditampung sementara di penampungan sementara (container) kemudian diangkut dengan truk sampah. 105