STUDI EVALUASI KINERJA JARINGAN JALAN PADA RUAS JALAN WARU - SIDOARJO. Kata Kunci: Permasalahan Transportasi, Sistem Transportasi, Volume Lalu-lintas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik arus jalan, dan aktivitas samping jalan.

ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, ruas jalan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Motto dan Persembahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Lokasi Penelitian. Pengumpulan Data

STUDI KINERJA JALAN SATU ARAH DI JALAN KEBON KAWUNG, BANDUNG

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA JALAN LEMBONG, BANDUNG MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

KATA PENGANTAR. penyusunan tugas akhir ini dengan judul Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3.

STUDI TINGKAT KINERJA JALAN BRIGADIR JENDERAL KATAMSO BANDUNG

GITA VINDI HARDIANIDA

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA TERMINAL PESAPEN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Lokasi rumah sakit Royal. Rencana Royal. PT. Katrolin. Bank Central Asia. Jl. Rungkut. Industri I


BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peraturan Perundang undangan dibidang LLAJ. pelosok wilayah daratan, untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA)

PENGARUH PENUTUPAN CELAH MEDIAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS DI JALAN IR.H.JUANDA BANDUNG

tidak berubah pada tanjakan 3% dan bahkan tidak terlalu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kinerja jalan tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja atau tingkat pelayanan jalan menurut US-HCM adalah ukuran. Kinerja ruas jalan pada umumnya dapat dinyatakan dalam kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah kepemilikan kendaraan dewasa ini sangat pesat.

BAB IV METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. Bagaimana kondisi dan karakteristik lalu lintas pada ruas jalan Waru - Sidoarjo?

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut : Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil penumpang)

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA TERMINAL TIPE C KENDUNG BENOWO SURABAYA

ANALISIS KINERJA JALAN KOMYOS SUDARSO PONTIANAK

ANALISA DAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN PARAGON CITY DI KOTA SEMARANG

Irvan Banuya NRP : Pembimbing : Ir. Silvia Sukirman FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional,

KINERJA LALU LINTAS JALAN DIPONEGORO JALAN PASAR KEMBANG TERHADAP PEMBANGUNAN JEMBATAN FLY OVER PASAR KEMBANG SURABAYA

STUDI PERBANDINGAN ARUS LALU LINTAS SATU ARAH DAN DUA ARAH PADA RUAS JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada jalan tersebut akibat pembangunan jalur

EVALUASI KINERJA JALAN PADA PENERAPAN SISTEM SATU ARAH DI KOTA BOGOR

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah

BAB III LANDASAN TEORI. manajemen sampai pengoperasian jalan (Sukirman 1994).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. lintas (traffic light) pada persimpangan antara lain: antara kendaraan dari arah yang bertentangan.

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jalan. Ketika berkendara di dalam kota, orang dapat melihat bahwa kebanyakan

ANALISA A KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN AKIBAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT ROYAL DI KAWASAN RUNGKUT INDUSTRI SURABAYA

2.6 JALAN Jalan Arteri Primer Jalan Kolektor Primer Jalan Perkotaan Ruas Jalan dan Segmen Jalan...

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KAJIAN KINERJA LALU LINTAS SIMPANG CILEUNYI TANPA DAN DENGAN FLYOVER

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG TIGA JL. KUPANG INDAH JL. RAYA KUPANG JAYA JL. DUKUH KUPANG UTARA 1 SURABAYA

Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kuantitatif yang menerangkan kondisi operasional fasilitas simpang dan secara

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan transportasi. Akibatnya terjadilah peningkatan pengguna jaringan. hambatan bila tidak ditangani secara teknis.

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya, maka dengan ini penulis mengambil referensi dari beberapa buku dan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang sangat

BAB III METODOLOGI. Mulai. Persiapan. Pengamatan Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Penyajian data. Analisis dan evaluasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

BAB III LANDASAN TEORI. kapasitas. Data volume lalu lintas dapat berupa: d. Arus belok (belok kiri atau belok kanan).

BAB III LANDASAN TEORI. hal-hal yang mempengaruhi kriteria kinerja lalu lintas pada suatu kondisi jalan

EVALUASI KINERJA SIMPANG HOLIS SOEKARNO HATTA, BANDUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA. kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau mencapai

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA KINERJA RUAS JALAN MANADO BYPASS TAHAP I DI KOTA MANADO

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH PENUTUPAN JALAN CIPAGANTI TERHADAP KINERJA JALAN YANG ADA DISEKITARNYA

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

Kajian Lalu Lintas Persimpangan Tak Sebidang di Bundaran Satelit Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

di kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama.

STUDI KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN TOL RUAS PASTEUR BAROS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lori, dan jalan kabel (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006).

EVALUASI GEOMETRIK DAN PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG EMPAT POLDA PONTIANAK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 4 (Empat)

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (Studi Kasus : Ruas Jalan By Pass Bukittinggi Payakumbuh)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci: keselamatan pengguna jalan, kecepatan pengemudi kendaraan, ZoSS

BAB V ANALISIS 5.1 Umum 5.2 Analisis Statistik untuk Uji Kecukupan Data

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

ABSTRAK. Kata Kunci: Evaluasi, pola pergerakan, efektivitas, ZoSS. iii

TINJAUAN PUSTAKA. Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai. melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Kecepatan Arus Bebas Dasar Jalan Perkotaan... 13

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. titik pada jalan per satuan waktu. Arus lalu lintas dapat dikategorikan menjadi dua

BAB III METODOLOGI. Pada bagian berikut ini disampaikan Bagan Alir dari Program Kerja.

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ANALISA KELAYAKAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN LAYANG (FLY OVER) JATINGALEH

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Langkah Perhitungan PERHITUNGAN KINERJA RUAS JALAN PERKOTAAN BERDASARKAN MKJI Analisa Kondisi Ruas Jalan. Materi Kuliah Teknik Lalu Lintas

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan sehari-hari dikota-kota besar di Indonesia. Dalam suatu sistem jaringan

DAFTAR ISI Komposisi arus dan pemisahan arah Pengaturan arus lalu lintas... 9

BAB III METODE PENELITIAN

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap awal sampai dengan tahap akhir. Pada bab ini akan dijelaskan langkah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

STUDI EVALUASI KINERJA JARINGAN JALAN PADA RUAS JALAN WARU - SIDOARJO Bambang Joelianto, Achmad Faiz Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A Surabaya ABSTRAK Sidoarjo dimana wilayahnya berdekatan dengan Kota Metropolitan Surabaya dan sebagai penyangga Ibu Kota Propinsi Jawa Timur tersebut tidak terlepas dari permasalahan transportasi. Dalam perkembangannya, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah menitik beratkan pembangunan jaringan jalan dengan pergerakan dari dalam Kota Sidoarjo ke arah utara dan selatan sehingga terjadi kerumitan dan kemacetan lalu lintas pada arah timur khususnya pada Ruas jalan Waru Wadungasri. Makalah ini ditujukan untuk meniliti permasalahan tersebut. Makalah ini mendokumentasikan permasalahan transportasi yang terjadi di Ruas Jalan Waru Wadungasri. Selain data primer, data sekunder juga dilaksanakan melalui observasi lapangan dengan pengamatan mata dalam rangka menilai system transportasi pada Ruas Jalan Waru Wadungasri. Karakteristik jalan dan karakteristik lalu-lintas dievaluasi dalam menentukan kapasitas jaringan jalan ruas tersebut. Makalah ini menemukan bahwa kondisi Ruas Jalan Waru Wadungasri sudah dalam kondisi jenuh. Kapasitas jalan yang ada sudah tidak memenuhi syarat untuk menampung volume lalu-lintas yang ada. Kondisi Simpang Pabrik Paku dan Simpang Berbek sudah tidak mampu menampung volume lalu-lintas sekarang ini. Kinerja jaringan jalan pada Ruas Jalan Waru Wadungasri sangat rendah. Dengan kondisi ini, ruas jalan tersebut tidak mampu untuk menampung volume lalu-lintas yang ada. Kata Kunci: Permasalahan Transportasi, Sistem Transportasi, Volume Lalu-lintas PENDAHULUAN Permasalahan transportasi hampir selalu tidak dapat dipisahkan dari permasalahan yang muncul sebagai efek dari perkembangan kota-kota besar di Indonesia pada khususnya dan negara-negara berkembang pada umumnya. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa masalah transportasi identik dengan kerumitan dan kemacetan lalu lintas pada suatu jalan dimana hal itu sebenarnya tidak hanya berhenti sampai disitu saja. Untuk itu perlu suatu analisa penyebab terjadinya permasalahan transportasi dan mencari langkah-langkah penyelesaiannya. Sidoarjo sebagai kabupaten dimana wilayahnya berbatasan dengan kota Surabaya dan juga merupakan penyangga Ibu Kota Propinsi Jawa Timur tersebut tidak terlepas dari permasalahan transportasi seperti diuraikan di atas. Beban lalu lintas yang semakin besar harus dipikul suatu jaringan jalan yang kadang melebihi kemampuan jalan tersebut. Sampai saat ini moda transportasi dalam kota di Sidoarjo yang berkembang adalah melalui angkutan kota dan kendaraan pribadi. Untuk jenis moda lain belum berkembang, dilihat dari daerah dan pelayanan serta frekwensi perjalanannya. Dengan kondisi yang demikian, Kabupaten Sidoarjo melakukan berbagai upaya untuk memecahkan masalah tersebut. Upaya yang dilakukan lebih ditujukan untuk mengurangi arus lalu lintas yang melalui pusat kota terutama pada jam-jam puncak seperti pada Ruas Jalan Waru Wadungasri.

Tujuan dilakukannya penelitian terhadap kinerja jaringan jalan pada Ruas Jalan Waru Wadungasri adalah sebagai berikut: Mengetahui kondisi dan kapasitas Ruas Jalan Waru Wadungasri. Mengetahui kondisi dan kapasitas Simpang Pabrik Paku dan Simpang Berbek pada Ruas Jalan Waru Wadungasri. Ruang lingkup pembahasan tulisan ini ditujukan untuk mengevaluasi lalu lintas dan fasilitas yang telah disediakan pada daerah studi. Pembahasan akan di titik beratkan pada analisa kapasitas dan tingkat pelayanan. Dari sini diharapkan dapat diketahui apakah fasilitas jalan yang ada dapat menerima beban lalu lintas yang ada. 1. Karakteristik Jalan Tipe Jalan Untuk menganalisa kapasitas jalan, tipe jalan dibagi menjadi 4 yaitu: 1. Jalan dua lajur dua arah tak terbagi (2/2 UD) 2. Jalan empat lajur dua arah (4/2 UD) 3. Jalan empat lajur dua arah terbagi (4/2 D) 4. Jalan enam lajur dua arah terbagi (6/2 D) Kelas Jarak Pandang Jarak Pandang adalah jarak maksimum dimana pengemudi (dengan tinggi mata 1,5 m) mampu lihat kendaraan lain atau benda dengan ketinggian tertentu (1,3 m). Kelas jarak pandang ditentukan berdasarkan prosentase dari segmen jalan yang mempunyai jarak pandang 300 m. 2. Karakteristik Lalu-lintas Satuan Mobil Penumpang (smp) Satuan mobil penumpang adalah acuan untuk arus lalu-lintas dimana arus berbagai kendaraan yang berbeda telah diubah menjadi arus kendaraan ringan (termasuk mobil penumpang) dengan menggunakan ekivalensi mobil penumpang (emp) untuk berbagai kendaraan dan type jalan. Kecepatan Dan Kecepatan Rata-rata Kecepatan adalah jarak yang ditempuh dalam waktu tertentu. Faktor yang mempengaruhi kecepatan adalah : Kondisi jalan, volume lalu-lintas, kondisi kendaraan dan lingkungan. Sedangkan kecepatan arus bebas adalah kecepatan pada saat tingkatan arus nol, sesuai dengan kecepatan yang akan dipilih pengemudi seandainya mengendarai kendaraan bermotor tanpa halangan bermotor lainnya. Kapasitas Kapasitas didefinisikan sebagai arus maksimum yang dapat dipertahankan persatuan jam yang melewati suatu titik jalan dalam kondisi yang ada. Untuk jalan dualajur dua-arah, kapasitas didefinisikan untuk dua arah (kedua arah kombinasi), tetapi untuk jalan dengan banyak jalur, arus dipisahkan per-arah perjalanan dan kapasitas didefinisikan per-lajur. Jumlah Lajur dan Koefisien Distribusi Kendaraan (C) Lajur rencana adalah salah satu lajur lalu lintas dari suatu sistem jalan raya, yang menampung beban lalu lintas terbesar. Pada umumnya merupakan salah satu lajur dari jalan raya atau dua lajur tepi luar dari jalan raya yang berlajur banyak. E-6-2

Derajat Kejenuhan Derajat kejenuhan didefinisikan sebagai rasio arus terhadap kapasitas, digunakan sebagai faktor kunci dalam penentuan perilaku lalu-lintas pada suatu simpang atau segmen jalan. Nilai derajat kejenuhan ditunjukkan apakah segmen jalan akan mempunyai masalah atau tidak. METODE PENELITIAN Untuk tujuan tersebut dilakukan sejumlah kegiatan yang berkesinambungan. Pengumpulan data diperoleh dari data sekunder. Data tersebut terdiri dari volume lalu lintas dan geometrik jalan yang akan dipergunakan untuk mengidentifikasi kapasitas di ruas jalan tersebut. Data kemudian dikompilasi melalui beberapa tahapan untuk memperoleh data yang memadai. Survei pandangan mata juga dilakukan untuk memberikan gambaran umum mengenai keadaan jalan pada saat ini. Masalah kemacetan atau antrian kendaraan dapat diidentifikasi dengan menganalisa data yang telah dikompilasi tersebut. Literatur Kondisi Empiris Kinerja Jaringan Jalan Unit Informasi Analisa Data Karakteristik Jalan Karakteristik Lalu-lintas. Data Primer: Data Lalu-Lintas Data Sekunder: Data Volume Ruas Data Volume Simpang Analisa Ruas Jalan Waru- Wadungasri Evaluasi Simpang Kesimpulan dan Saran Peningkatan Kinerja Ruas Jalan Waru - Wadungasri Gambar 1. Bagan Alir Penelitian PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA Data volume lalu lintas digunakan untuk menghitung volume lalu lintas pada ruas jalan Waru-Wadungasri. Data ini dipergunakan bersama-sama dengan data geometrik jalan. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Volume Ruas dan Data Volume Simpang Jalan Waru - Wadungasri dan Berbek - Berigjen Katamso. a. Analisa Ruas Jalan Waru-Wadung Asri Dari analisa data didapatkan kapasitas masing-masing ruas dengan indicator derajat kejenuhan (DS) berdasarkan prediksi volume lalu luntas. Berikut adalah analisa lalu lintas ruas Waru-Wadung Asri ( untuk daerah yang dekat dengan Waru) seperti terlihat pada Tabel 1 di bawah ini. E-6-3

Tabel 1. Prediksi Volume Lalu-lintas Waru VOLUME LALU DERAJAT KEBUTUHAN LINTAS KEJENUHAN LAJUR NO TAHUN DS (V/C RATIO) (Lebar per-lajur min. (Kend/hari) ex. 2 Lajur 3.0 m bahu 1.0 m) 1 2005 49622 0.955 3 2 2006 52599 3 2007 55755 4 2008 59100 5 2009 62646 1.204 3 6 2010 66405 7 2011 70390 8 2012 74613 9 2013 79090 10 2014 83835 1.613 3 Kemudian berikut adalah hasil analisa berdasarkan prediksi volume lalu lintas ruas Waru-Wadung Asri (untuk daerah yang dekat dengan Wadung Asri) seperti terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Prediksi Volume Lalu-lintas Wadungasri VOLUME LALU LINTAS DERAJAT KEJENUHAN NO TAHUN DS (V/C (Kend/hari) RATIO) ex. 2 Lajur 1 2005 31362 0.603 2 2 2006 33244 3 2007 35239 4 2008 37353 5 2009 39594 0.762 2 6 2010 41970 7 2011 44488 8 2012 47157 9 2013 49987 10 2014 52986 1.02 3 KEBUTUHAN LAJUR (Lebar per-lajur min. 3.0 m bahu 1.0 m) Dari hasil analisa diatas nampak bahwa ruas Waru-Wadung Asri untuk daerah yang dekat dengan Waru kapasitas eksistingnya sudah jenuh dalam artian bahwa ruas jalan tersebut sudah tidak mampu lagi menampung jumlah volume kendaraan yang ada. Sehingga kebutuhan pelebaran/penambahan lajur dari 2 lajur menjadi 3 lajur di lokasi tersebut mutlak harus dilakukan. Untuk daerah yang dekat dengan Wadung Asri untuk lima tahun kedepan kapasitas jalan eksisting masih bisa menampung volume lalu lintas yang ada. Penambahan lajur baru akan diperlukan pada tahun ke-6 dari 2005 b. Evaluasi Simpang 1. Simpang Waru-Kertomenanggal-Brigjen Katamso E-6-4

Ke Surabaya U 3 4 2 1 5 Ke Wadung Asri 6 Jl. Brigjen Katamso Ke Sidoarjo Gambar 2. Peta Situasi Simpang Waru Kertomenanggal Brigjen Katamso Tabel 3. Evaluasi Simpang Kertomenanggal Brigjen Katamso ARAH PENDEKAT EXISTING Utara Jl. Kerto Menanggal 2/2 UD Barat Jl. Brigjen Katamso 2/2 UD Timur Jl. Brigjen Katamso 2/2 UD ARAH PENDEKAT RENCANA Utara Jl. Kerto Menanggal 4/2 UD Barat Jl. Brigjen Katamso 4/2 UD Timur Jl. Brigjen Katamso 4/2 UD 1.222 0.814 Catatan : Analisa simpang lengan-3 tak bersinyal, jika kapasitas rencana tidak mencukupi volume lalu-lintas maka direkomendasikan untuk membuat simpang bersinyal lengan-3. E-6-5

2. Simpang Berbek-Brigjen Katamso Ke Berbek U 1 2 Ke Waru 6 5 3 4 Ke Wadung Asri Gambar 3. Peta Situasi Simpang Berbek - Brigjen Katamso Tabel 4. Evaluasi Simpang Berbek Brigjen Katamso ARAH PENDEKAT EXISTING Utara Jl. Kerto Menanggal 2/2 UD Barat Jl. Brigjen Katamso 2/2 UD Timur Jl. Brigjen Katamso 2/2 UD ARAH PENDEKAT RENCANA Utara Jl. Kerto Menanggal 4/2 UD Barat Jl. Brigjen Katamso 4/2 UD Timur Jl. Brigjen Katamso 4/2 UD 0.983 0.767 Catatan : Analisa simpang lengan-3 tak bersinyal, jika kapasitas rencana tidak mencukupi volume lalu-lintas maka direkomendasikan untuk membuat simpang bersinyal lengan-3. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pada data yang didapatkan dan analisa yang telah dilaksanakan, kesimpulan yang didapatkan adalah sebagai berikut: 1. Kondisi ruas jalan Brigjen Katamso Wadung Asri sudah dalam kondisi jenuh, kapasitas jalan yang ada sudah tidak memenuhi syarat untuk menampung volume lalu lintas yang ada. E-6-6

2. Kondisi Simpang Berbek dan Simpang Pabrik Paku sudah tidak mampu menampung beban volume lalu lintas eksisting maupun di masa mendatang. 3. Perlu adanya penambahan lajur lalu lintas pada ruas jalan Brigjen Katamso- Wadung Asri dari 2 lajur 2 arah menjadi 4 lajur 2 arah untuk menampung beban volume lalu lintas sampai dengan 10 tahun mendatang. 4. Perlu adanya pelebaran kedua simpang diatas khususnya simpang Pabrik Paku direkomendasikan untuk menggunakan simpang bersinyal, sedangkan simpang Berbek cukup melebarkan ruas jalan Brigjen Katamso. Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang bisa diambil dalam memecahkan permasalahan transportasi Ruas Jalan Waru Wadungasri adalah sebagai berikut: Perlu adanya studi lanjutan tentang perencanaan jaringan jalan baru, mengingat metode pengembangan jaringan jalan dengan cara pelebaran kurang optimal. Studi pengembangan wilayah dengan pembuatan jaringan jalan baru akan sangat diperlukan. DAFTAR PUSTAKA E-6-7