BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada masing-masing node ditunjukkan pada tabel 4.1.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengujian minimum sistem ditunjukkan pada tabel 4.1.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit

BAB III METODE PENELITIAN. Perancangan komunikasi data terdiri dari beberapa node. Node dipasang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. vegetasi dan material karena ulah manusia (man made). Sedangkan menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. sesuai yang diharapkan. Terdapat beberapa pengujian sistem, antara lain:

BAB IV PENGUJIAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dapat menyelesaikan permasalahan pencemaran udara yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

Journal of Control and Network Systems

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. kejahatan yang muncul dapat langsung dideteksi lebih awal. Oleh karena itu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. pada PC yang dihubungkan dengan access point Robotino. Hal tersebut untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat lunak yaitu dengan studi pustaka. Dengan cara ini penulis berusaha

Journal of Control and Network Systems

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

Setting X-CTU Pada Xbee Series 1

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Input ADC Output ADC IN

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT. Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. komputer. Data-data tersebut dikirimkan secara nirkabel dari node satu ke node

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. kepada security atau pihak yang berwenang melalui komunikasi wireless dengan output

SISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM IKAN BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE

BAB I PENDAHULUAN. polusi udara dan suhu diperlukan suatu alat yang dapat memantau tingkat

MONITORING PH AIR DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS RADIO

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yang meliputi latar belakang,

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined.

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP

RANCANG BANGUN ALAT UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega16

I. PENDAHULUAN. Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) merupakan kesatuan perangkat sensor untuk

SISTEM KENDALI JARAK JAUH MINIATUR TANK TANPA AWAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa

PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI KADAR POLUSI UDARA (CO) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh : Wurianto Adi NIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

AKHIR TUGAS OLEH: JURUSAN. Untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Journal of Control and Network Systems

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Kereta api merupakan salah satu sarana transportasi masal yang dapat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

Autonomous Surface Vehicle sebagai Alat Pemantau Lingkungan Menggunakan Metode Navigasi Waypoint

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperlihatkan apakah telah layak sebagai user interface.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I PENDAHULUAN Kontribusi... 3

PERANCANGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA SENSOR ALTITUDE YANG TERPASANG PADA MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN PROTOKOL XBEE

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

MONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY

Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Gas Karbon Monoksida (CO) pada Kendaraan Bermotor Menggunakan Arduino Uno TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Rancang Bangun Counter Product Logger Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Internet

Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

PEMBUATAN GAS ANALYZER DAN ANALISIS AKURASI SENSOR OKSIGEN DENGAN VARIASI PERUBAHAN PANJANG SELANG

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Rancang Bangun Prototipe Kapal Tanpa Awak Menggunakan Mikrokontroler

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DT-AVR Application Note

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Minimum Sistem 4.1.1 Hasil Pengujian Hasil pengujian pengiriman data dari minimum sistem Melalui Xbee-Pro pada masing-masing node ditunjukkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil Pengiriman Data dari Minimum Sistem ke Komputer Melalui Xbee-Pro pada Masing-Masing Node Pengiriman Data Minimum Sistem ke Node Ke- Komputer Melalui Xbee-Pro 1 Berhasil 2 Berhasil 3 Berhasil Coordinator Berhasil Gambar 4.1. Tampilan Penerimaan Data pada Terminal CV AVR 62

63 4.1.2. Pembahasan Data yang dikirim minimum sistem melalui Xbee-Pro merupakan data random 0-99 yang sudah ditambahi header dan trailler. Data tersebut dikirimkan oleh mikrokontroler secara berulang setiap 0,5 detik sesuai dengan perintah dari program yang diberikan. Dari pengujian yang dilakukan pada sub bab 3.3.1 bagian A menjelaskan bahwa pengiriman data dari minimum sistem melalui Xbee-Pro dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tabel keberhasilan 3.3. Data tersebut berhasil diterima dan ditampilkan pada terminal CV AVR seperti gambar 4.1. 4.2. Pengujian Rangkaian Pemantau Catu Daya 4.2.1. Hasil Pengujian Hasil pengujian program pemantau catu daya ditunjukkan pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil Pengujian Program Pemantau Kondisi Catu Daya Catu Pengujian Catu Daya Ke - Ratarata Daya 1 2 3 4 5 Yang Error Dipantau Data Error Data Error Data Error Data Error Data Error 12,0 u 12,00 0,00 12,00 0,00 12,00 0,00 12,00 0,00 12,00 0,00 0,00 11,9 11,91 0,01 11,95 0,05 11,95 0,05 11,95 0,05 11,95 0,05 0.04 11,8 11,81 0,01 11,86 0,06 11,86 0,06 11,86 0,06 11,86 0,06 0.05 11,7 11,72 0,02 11,72 0,02 11,72 0,02 11,76 0,06 11,76 0,06 0.04 11,6 11,62 0,02 11,67 0,07 11,67 0,07 11,62 0,02 11,62 0,02 0.04 11,5 11,48 0,02 11,53 0,03 11,58 0,08 11,53 0,03 11,58 0,08 0.05 11,4 11,39 0,01 11,44 0,04 11,44 0,04 11,44 0,04 11,44 0,04 0.03 11,3 11,29 0,01 11,29 0,01 11,34 0,04 11,29 0,01 11,34 0,04 0.02 11,2 11,20 0,00 11,20 0,00 11,25 0,05 11,20 0,00 11,25 0,05 0.01 11,1 11,11 0,01 11,11 0,01 11,11 0,01 11,11 0,01 11,15 0,05 0.09 11,0 11,01 0,01 10,96 0,04 11,01 0,01 11,01 0,01 11,06 0,06 0.03 10,9 10,87 0,03 10,87 0,03 10,92 0,02 10,87 0,03 10,92 0,02 0.03 Rata-Rata 0.03

64 Gambar 4.2. Aplikasi Penerimaan Catu Daya 4.2.2. Pembahasan Pengujian untuk setiap tegangan catu daya dilakukan sebanyak 5 (lima) kali percobaan. Nilai ADC yang dihasilkan oleh rangkaian pemantau catu daya yang dikirim oleh node 3 dapat diterima oleh personal computer dengan rata-rata error sebesar 0,03. Error yang terjadi disebabkan karena perhitungan awal dalam rangkaian pemantau catu daya untuk menentukan nilai ADC serta perhitungan untuk mengonversi kembali dari nilai ADC menjadi satuan volt. Dari pengujian yang dilakukan pada sub bab 3.3.1 bagian B menjelaskan bahwa kondisi catu daya dapat dipantau dengan baik sesuai dengan tabel 3.4. Nilai ADC yang dihasilkan dapat diterima pada personal computer dan dikonversi kembali dalam satuan volt seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.2. 4.3. Modul Wireless Xbee-Pro 4.3.1. Hasil Pengujian Terdapat 4 (empat) hasil pengujian modul wireless Xbee-Pro pada masingmasing node ditunjukkan tabel 4.3 dan gambar berikut.

65 Pengiriman Data Karakter Dari Node ke- Tabel 4.3. Hasil Pengujian Wireless Xbee-Pro Penerimaan Data Pada Node ke- 1 2 3 Coordinator 1 2 3 Coordinator Tidak Tidak Tidak Tidak Gambar 4.3. Pengiriman Data Karakter Dari Xbee-Pro Node 1 Gambar 4.4. Pengiriman Data Karakter Dari Xbee-Pro Node 2

66 Gambar 4.5. Pengiriman Data Karakter Dari Xbee-Pro Node 3 Gambar 4.6. Pengiriman Data Karakter Dari Xbee-Pro Node Coordinator 4.3.2. Pembahasan Pada gambar 4.3. menandakan modul wireless pada node 1 (com8) sedang melakukan pengiriman data yang ditunjukkan dengan tulisan warna biru pada terminal XCTU, modul wireless node 2 (com23) dan node 3 (com61) menerima data yang ditunjukkan dengan tulisan warna merah pada terminal XCTU. Pada Gambar 4.4 menandakan modul wireless pada node 2 (com23) sedang melakukan

67 pengiriman data yang ditunjukkan dengan tulisan warna biru pada terminal XCTU, pada modul wireless node 3 (com61) tidak menerima data sedangkan modul wireless node 1 (com8) menerima data yang ditunjukkan dengan tulisan warna merah pada terminal XCTU. Pada gambar 4.5. menandakan modul wireless pada node 3 (com61) sedang melakukan pengiriman data yang ditunjukkan dengan tulisan warna biru pada terminal XCTU, pada modul wireless node 2 (com23) tidak menerima data sedangkan modul wireless node 1 (com8) menerima data yang ditunjukkan dengan tulisan warna merah pada terminal XCTU. Pada Gambar 4.6 menandakan modul wireless pada node coordinator (com9) sedang melakukan pengiriman data yang ditunjukkan dengan tulisan warna biru pada terminal XCTU dan modul wireless node 1 (com8) tidak menerima data sedangkan modul wireless node 3 (com61) menerima data yang ditunjukkan dengan tulisan warna merah pada terminal XCTU. Xbee-Pro telah dapat mengirim dan menerima data karakter sesuai dengan konfigurasi parameter. Dari pengujian yang dilakukan pada sub bab 3.3.1 bagian C menjelaskan bahwa konfigurasi parameter sudah berjalan sesuai dengan aturan yang telah dibuat seperti yang ditunjukkan pada indikator keberhasilan tabel 3.5 sehingga modul wireless Xbee-Pro telah dapat saling berkomunikasi dengan baik sesuai rule yang dibuat. 4.4. Modul Sensor Gas Karbon Monoksida 4.4.1. Hasil Pengujian Hasil pengujian sensor gas karbon monoksida ditunjukkan pada tabel 4.4.

68 Tabel 4.4. Hasil Pengujian Sensor Gas Karbon Monoksida Tiap Node Node Pengambilan Data Sensor Gas ke- Karbon Monoksida 1 Berhasil 2 Berhasil 3 Berhasil Respon Value Time (s) Gambar 4.7. Grafik Perubahan Nilai Sensor Sebelum Mendapatkan Gas Buang Motor Respon Value Time (s) Gambar 4.8. Grafik Perubahan Nilai Sensor Setelah Mendapatkan Gas Buang Motor 4.4.2. Pembahasan Sensor MQ-7 telah dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, hal ini ditunjukkan dengan adanya perubahan nilai respon sensor terhadap kandungan gas karbon monoksida. Dari pengujian yang dilakukan pada sub bab 3.3.1 bagian D menjelaskan bahwa sensor MQ7 telah berhasil mendeteksi gas karbon monoksida seperti yang ditunjukkan pada indikator keberhasilan tabel 3.6. Pada gambar 4.7 nilai respon sensor terhadap kandungan gas karbon monoksida tidak mengalami perbedaan nilai yang terlalu besar, hal ini dikarenakan sensor belum mendapatkan

69 gas buang dari kendaraan bermotor. Sedangkan pada gambar 4.8 nilai respon sensor terhadap kandungan gas karbon monoksida mengalami kenaikan yang signifikan setelah mendapatkan gas buang motor meskipun letak sensor masih dijaukan dari gas buang motor. Saat sensor semakin didekatkan dengan gas buang motor nilai respon sensor terhadap kandungan gas karbon monoksida mengalami kenaikan yang signifikan, dan kemudian mengalami penurunan saat dijaukan kembali dari gas buang motor seperti pada gambar 4.8. 4.5. Program Mikrokontroler Tiap Node 4.5.1. Hasil Pengujian 4.5 berikut. Hasil pengujian program mikrokontoler tiap node ditunjukkan pada tabel Node ke- 1 2 3 Tabel 4.5. Hasil Pengujian Program Mikrokontroler Tiap Node Data Yang Pengiriman Hasil Penerimaan Data Dihasilkan Data Tiap Node Pada Personal Tiap Node Melalui Xbee-Pro Computer Kesesuain Data Yang Dikirim dan ( z706x ) Berhasil ( z706x ) Sesuai ( z706x ) Berhasil ( z706x ) Sesuai ( z706x ) Berhasil ( z706x ) Sesuai ( z706x ) Berhasil ( z706x ) Sesuai ( z706x ) Berhasil ( z706x ) Sesuai ( q783w ) Berhasil ( q783w ) Sesuai ( q783w ) Berhasil ( q783w ) Sesuai ( q783w ) Berhasil ( q783w ) Sesuai ( q783w ) Berhasil ( q783w ) Sesuai ( q783w ) Berhasil ( q783w ) Sesuai ( h606o255lr ) Berhasil ( h606o255lr ) Sesuai ( h605o255lr ) Berhasil ( h605o255lr ) Sesuai ( h605o255lr ) Berhasil ( h605o255lr ) Sesuai ( h605o255lr ) Berhasil ( h605o255lr ) Sesuai ( h604o255lr ) Berhasil ( h604o255lr ) Sesuai

70 Gambar 4.9. Hasil Pengujian Program Mikrokontroler Node 1 Gambar 4.10. Hasil Pengujian Program Mikrokontroler Node 2

71 Gambar 4.11. Hasil Pengujian Program Mikrokontroler Node 3 4.5.2. Pembahasan Pengiriman data dari modul node menuju komputer telah dapat dilakukan tanpa mengalami kegagalan. Data yang dikirim masing-masing node merupakan data nilai yang dihasilkan sensor gas karbon monoksida yang sudah ditambahi header dan trailer. Nilai yang dihasilkan oleh rangkaian pemantau catu daya pada node 3 dikirimkan bersamaan dengan nilai sensor. Dari pengujian yang dilakukakan pada sub bab 3.3.2 bagian A menjelaskan bahwa program aplikasi pendukung pada tiap node dapat berjalan dengan baik seperti yang ditunjukkan pada indikator keberhasilan tabel 3.7. Modul minimum sistem telah dapat bekerja dengan modul wireless Xbee-Pro, modul sensor gas karbon monoksida dan rangkaian pemantau catu daya. Data yang dihasilkan sensor gas karbon monoksida dapat ditampilkan pada LCD dan dikirimkan ke personal computer melalui wireless Xbee-Pro seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.9, gambar 4.10 dan gambar 4.11.

72 4.6. Pengujian Jarak Akses Xbee-Pro 4.6.1. Hasil Pengujian Tabel 4.6. Hasil Pengujian Jarak akses XBee-Pro Antar Node No. Jarak (Meter) Keterangan 1. 10 Ok 2. 20 Ok 3. 30 Ok 4. 40 Ok 5. 50 Ok 6. 55 Gagal 7. 60 Gagal Tabel 4.7. Hasil Pengujian Jarak Akses Maksimal XBee-Pro Jarak (Meter) Jarak (Meter) Total No. Node 1 Node 2 Node 2 Node Coor Jarak (Meter) Keterangan 1 10 10 20 Ok 2 20 20 40 Ok 3 30 30 30 Ok 4 40 40 80 Ok 5 50 50 100 Ok 6 55 55 110 Gagal 7 60 60 120 Gagal 4.6.2. Pembahasan Jarak akses antar node dalam penelitian ini adalah 50m dengan kondisi LOS. Total jarak akses maksimal node yang dapat dijangkau dalam keseluruhan node adalah 100m dengan kondisi LOS seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.6 dan tabel 4.7. Dari pengujian yang dilakukan pada sub bab 3.3.3 menjelaskan bahwa pengujian jarak akses Xbee-Pro dapat diketahui jarak akses maksimal yang dapat dijangkau keseluruhan node sesuai dengan indikator keberhasilan tabel 3.7.

73 4.7. Pengujian Keseluruhan Sistem 4.7.1. Hasil Pengujian Hasil pengujian keseluruhan sistem dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut. Tabel 4.8. Proses Aliran Data Keseluruhan Sistem Kondisi Node 1 2 3 Proses Aliran Pengiriman Data Active Active Active Node 1 ke node 2, node 2 dan node 3 ke node coordinator, node coordinator Active Down Active Node 1 ke node 3, node 3 ke node coordinator, node coordinator Active Active Down Node 1 ke node 2, node 2 ke node coordinator, node coordinator Down Active Active node 2 dan node 3 ke node coordinator, node coordinator Status Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 4.7.2. Pembahasan Data yang dihasilkan oleh sensor gas karbon monoksida yang dikirim oleh masing-masing node menuju node coordinator dapat berjalan sesuai dengan protokol komunikasi dan topologi yang diberikan. Saat kondisi semua node dalam keadaan aktif nilai respon sensor MQ-7 terhadap kandungan gas karbon monoksida yang dihasilkan oleh node 1 akan dikirim menuju node 2, kemudian node 2 akan mengirimkan data tersebut menuju node coordinator. Apabila node 2 dalam keadaan tidak aktif terhadap backup jalur komunikasi data, data yang berasal dari node 1 akan dikirim menuju node coordinator melalui node 3 seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.10. Dari pengujian yang dilakukan pada sub bab 3.3.4 menjelaskan bahwa pengujian keseluruhan sistem dapat berjalan dengan baik seperti yang ditunjukkan pada indikator keberhasilan tabel 3.8. Data sensor gas karbon monoksida yang dikirimkan oleh masing-masing node sesuai dengan protokol komunikasi yang telah diberikan.