PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELAS VIII DI SMP NEGERI 12 PADANG Nike Yulia Permatasari, Khairudin, Eril Syahmaidi Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email : nikeyulia409@yahoo.com Abstrack The purpose of this study is; (1) To describe the learning outcomes of students whose learning using ICT Learning strategy Start With A Questions better than on ICT learning outcomes of students who use the conventional method in class VIII SMP Negeri 12 Padang; (2) To see the learning outcome of students whose learning using ICT Learning strategy Start With A Questions better than on ICT learning outcomes of students who use the conventional method in class VIII SMP Negeri 12 Padang; This type of research used in this research is experimental research design Group Two Subjects Randomized pretest posttest. This research was conducted in SMP Negeri 12 Padang on October 10 to November 18, 2016. The sampling technique in this study using simple random sampling. Research instrument in the form of test (essay) totaling 10 questions. To measure the normality, homogeneity, and hypotheses using SPSS version 16. After testing the hypothesis by using Independent Sample T Test conclusion that the result of learning using learning strategies Learning Questions Start with a better than learning outcomes using conventional learning. And from the analysis of the gain index data using t test so that it is concluded that students are learning to use learning strategies Learning Start With A Question equally increased student learning outcomes with the use of conventional learning. Key words : Learning Start with a Questions, Two Group Randomized Pendahuluan Dalam proses pembelajaran sering terjadi salah konsep antara guru dan siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru yang disebabkan oleh penguasaan konsep awal siswa yang tidak terbentuk sejak proses belajar mengajar dimulai. Bahkan sebagian dari mereka belum mengetahui materi apa yang akan dipelajari pada saat itu, mereka melaksanakan proses pembelajaran tanpa adanya kesiapan berupa pengetahuan dasar. Mereka hanya duduk, mendengarkan, dan menjawab pertanyaan semampu mereka tanpa mengetahui alur pembahasan yang dijelaskan oleh guru. Padahal, penguasaan konsep awal materi sangat dibutuhkan untuk mengarahkan peserta didik pada pembahasan materi selanjutnya. Cara belajar seperti ini, mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK. Hal ini 1
dapat dilihat pada persentasi nilai ulangan harian siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang tahun ajaran 2016/2017 dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sekolah 80. Untuk mengatasi hal diatas diperlukan suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran Learning Start With A Questions. Strategi memulai pelajaran dengan pertanyaan (Learning Starts With A Question) diharapkan dapat mengoptimalkan proses pembelajaran TIK di kelas karena dengan metode ini siswa diharuskan untuk memahami materi yang akan diberikan oleh guru dengan cara mendiskusikan sesama kelompoknya, selain itu mereka juga diminta untuk membuat pertanyaan-pertanyaan dari materi yang belum mereka pahami dengan cara seperti itu diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran TIK. Menurut Zaini Hisyam (2008:44), Strategi Learning Starts with a Question (LSQ) merupakan salah satu strategi pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa untuk mempelajari materi baru yang akan diajarkan. Dalam hal ini siswa diberikan kesempatan untuk mempelajari sendiri materi pelajaran tanpa dijelaskan terlebih dahulu oleh guru, setelah siswa mempelajari materi pelajarannya, siswa diminta untuk membuat pertanyaan tentang materi pelajaran yang sudah dipelajari yang belum mereka pahami. Menurut Agus Suprijono (2009 : 112) adapun langkah-langkah dalam penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif Dalam Bertanya (Learning Start With A Question) adalah : 1. Pilih bahan bacaan yang sesuai kemudian bagikan kepada siswa. Dalam hal ini bacaan tidak harus difotocopi. Cara lain adalah dengan cara memilih satu topik atau bab tertentu dari buku teks. Usahakan bacaan itu bacaan yang memuat informasi umum atau bacaan yang memberi peluang untuk ditafsirkan berbeda. 2. Mintalah kepada siswa untuk mempelajari bacaan secara sendirian atau dengan teman. 3. Mintalah kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami. Anjurkan kepada mereka untuk memberi tanda sebanyak mungkin. Jika waktu memungkinkan, gabungkan pasangan belajar dengan pasangan yang lain, kemudian minta mereka untuk membahas poin-poin yang tidak diketahui yang telah diberi tanda. 4. Didalam pasangan atau kelompok kecil, minta kepada siswa untuk 2
menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka baca. 5. Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis oleh siswa. 6. Sampaikan materi pelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Deni Kurniawan (2014 : 9) mengatakan, Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang dimaksud dapat berupa pemahaman siswa mengenai pelajaran yang telah diberikan, atau dapat berupa analisis terhadap suatu hal, dan dapat pula dalam bentuk pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa terhadap suatu hal tertentu. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar merupakan hasil atau ketercapaian setiap kompetensi dasar, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor, yang diperoleh siswa dari kegiatan pembelajaran yang mengakibatkan perubahan tingkah laku dari satu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mendeskripsikan hasil belajar TIK siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi Learning Start With A Questions lebih baik dari pada hasil belajar TIK siswa yang menggunakan metode konvensional pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 12 Padang. (2) Untuk melihat peningkatan hasil belajar TIK siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi Learning Start With A Questions lebih baik dari pada hasil belajar TIK siswa yang menggunakan metode konvensional pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 12 Padang. Metodologi Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Peneliti menguji coba strategi pembelajaran aktif memulai pelajaran dengan pertanyaan (Learning Starts With A Question) untuk meningkatkan hasil belajar TIK siswa dengan membandingkan tes hasil belajar TIK antara siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif memulai pelajaran dari bertanya (Learning Starts With A Question) sebagai kelas eksperimen dan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional sebagai kelas kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah Two Group Randomized Subjects Pretest Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 12 Padang tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 268 orang siswa. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII.2 sebagai kelas kontrol berjumlah 34 siswa dan kelas VIII.4 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 34 siswa. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan 3
sampel adalah secara acak (Simple Random Sampling). Obyek dalam penelitian ini hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran TIK terhadap penerapan strategi Learning Start with a Question (LSQ). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang dimaksud adalah tes hasil belajar TIK. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar siswa. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 12 Padang. Data dalam penelitian ini didapat dari hasil belajar siswa melalui tes akhir, sebelum dilakukan tes maka soal di uji cobakan terlebih dahulu pada kelas yang bukan sampel penelitian, yaitu pada kelas VIII.2 di SMP Pertiwi 2 Padang. Agar mendapat soal yang valid, jumlah soal yang diuji cobakan sebanyak 10 butir soal dengan jumlah siswa 24 orang.. Data hasil belajar siswa diperoleh setelah tes hasil belajar dilaksanakan pada kedua kelas sampel. Tes akhir terdiri dari 10 butir soal essay yang diikuti oleh siswa dikedua kelas sampel. Dikelas eksperimen jumlah siswa adalah 34 orang dan yang mengikuti tes akhir sebanyak 34 orang sedangkan untuk kelas kontrol berjumlah 34 orang dan yang mengikuti tes akhir sebanyak 34 orang. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMP Negeri 12 Padang untuk pembelajaran TIK adalah 80, maka hasil akhir dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Persentase Ketuntasan NO Kelas N Tuntas ( 80) Tdk Tuntas ( 80) Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1 Eksperimen 34 15 44,14 % 19 55,86 % 2 Kontrol 34 6 17,65 % 28 82,35 % Dari tabel 4.1 terlihat persentase ketuntasan belajar siswa kelas eksperimen dari 34 orang siswa adalah 44,14% dan ketuntasan belajar siswa kelas kontrol dari 34 orang siswa adalah 17,65%. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan ketuntasan hasil belajar TIK siswa pada kelas eksperimen tercapai lebih baik dibandingkan kelas kontrol. 1. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Pada analisis data ini akan dibahas hasil belajar nilai pretest dan nilai posttest yang terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Analisis data dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Analisis Data Nilai Posttest Posttest diberikan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah diberi perlakuan. Dalam penelitian ini nilai posttest dihitung dengan skala 100. Berikut hasil deskripsi data nilai posttest kedua kelas sampel 4
Tabel 4.2 Data Nilai Posttest kedua Kelas Sampel Skor Skor Skor Kelas N Ideal Maks Min Ratarata Eksperimen 34 100 90 50 74,85 Kontrol 34 100 80 50 69,56 Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai posttest kelas eksperimen 74,85 sedangkan rata-rata nilai posttest kelas kontrol 69,56. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata posttest kedua kelas sampel jauh berbeda. a. Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov (K-S). Nilai akhir yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah nilai posttest. Uji normalitas dilakukan pada kedua kelas sampel dengan taraf nyata α = 0,05. Untuk nilai posttest dari masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.3 Hasil Uji normalitas kelas eksperimen dan kontrol Kelas N Sig α Keputusan Keteranagan Eksperimen 34 0,071 0,05 Terima Normal Kontrol 34 0,081 0,05 Terima Normal Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa kedua kelas eksperimen dan kontrol memiliki nilai signifikan, yaitu kelas eksperimen = 0,071 dan kelas kontrol = 0,081. Untuk menentukan normalitas dari data x tersebut cukup membaca pada nilai signifikasi, jika signifikasi kurang dari 0,05 maka kesimpulannya data tidak berdistribusi normal. Tetapi jika nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai signifikan lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai kedua kelas berdistribusi normal. (Lampiran 16 halaman 88) b. Uji Homogenitas Uji homogenitas ini berguna untuk menguji kehomogenan data. Untuk uji homogenitas varians ini dilakukan dengan uji One Way ANOVA dengan bantuan SPSS versi 16. Hasil uji homogenitas disajikan dalam berikut ini Tabel 4.4 Hasil uji Homogenitas Posttest Jenis Sig. α Keputusan Keterangan Data Nilai Posttets 0,173 0,05 Terima Homogen Berdasarkan hasil uji homogenitas diperoleh nilai Sig. adalah 0,173 yang berarti nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai posttest kedua kelas sampel homogen. (Lampiran 17 halaman 91) c. Uji Hipotesis t-independent 5
Uji hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa dari kedua kelompok sampel tersebut. Uji hipotesis ini diketahui dengan melakukan uji perbedaan rata-rata yaitu uji t. perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5 Hasil uji Hipotesis (Independent Sample T Test) Kelas α Analisis Kesimpulan Eksperimen Hipotesis 0,05 2,497 1,996 Kontrol diterima Dari tabel 4.5, bisa kita lihat bahwa nilai adalah 2,497, sedangkan nilai (α = 5% dan df = 66) adalah 1,996. Karena > (2,497 > 1,996) maka hipotesis : > diterima sedangkan hipotesis : = ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar menggunakan strategi pembelajaran Learning Start with a Questions lebih baik daripada hasil belajar menggunakan pembelajaran konvensional. 2. Analisis Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Data peningkatan hasil belajar siswa dihitung dari gain ternomalisasi untuk mengukur peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah. Indeks gain diperoleh dari pembagian anatara nilai posttest dikurangi nilai pretest dengan nilai maksimum ideal dikurangi nilai pretest siswa. Berikut ini disajikan analisis statistik deskriptif data indeks gain kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.6 Deskriptif Data Indeks Gain Kelas N Rata-rata ( Skor Min Max Ideal x ) Eksperimen 34 100 0,05 0,71 0,2947 Kontrol 34 100 0,00 0,60 0,2661 Berdasarkan hasil deskripsi data diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata skor gain kelas eksperimen 0,2947 sedangkan rata-rata skor gain kelas kontrol 0,2661. Berdasarkan data diatas bahwa rata-rata skor gain kedua kelas sampel tidak berbeda jauh. a. Uji Normalitas Indeks Gain Hasil analisis uji normalitas Kolmogorov Smirnov (K-S) dan indeks gain dengan taraf signifikansi 5% dapat dilihat pada atbel 4.8 berikut ini Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Indeks Gain Kelas N Sig. α Keputusan Keterangan Eksperimen 34 0,066 0,05 Terima Normal Kontrol 34 0,200 0,05 Terima Normal Berdasarkan perhitungan uji normalitas didapat nilai Sig. untuk kelas eksperimen yaitu 0,066 dan kelas kontrol yaitu 0,200. Maka data skor gain kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05. (Lampiran 21 halaman 104) 6
b. Uji Hipotesis Indeks Gain Dalam pengujian hipotesis data yang digunakan adalah nilai gain uji ini menggunakan uji t-test (Independent Sample T Test) pada taraf signifikansi (α) 0,05. Data yang diuji adalah data gain score kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji-t data gain seperti pada tabel berikut : Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Indeks Gain Sig. (2- Kelas Analisis Kesimpulan tailed) Eksperimen 0,460 : 2 0,230 > Hipotesis 0,05 Kontrol = 0,230 0,05 diterima Dari hasil perhitungan uji t didapat nilai Sig. (2-tailed) skor gain 0,460 : 2 = 0,230 yang berarti nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan maka hipotesis diterima dan hipotesis ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa yang pembelajaran menggunakan strategi belajar Learning Start With A Question sama- sama mengalami peningkatan hasil belajar dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Kesimpulan Hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) lebih baik daripada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil ini diperoleh melalui uji-t atau uji hipotesis yang dilakukan pada nilai posttest kedua kelompok, yaitu eksperimen dan kontrol dengan menggunakan bantuan SPSS 16 for Windows yang menghasilkan nilai adalah 2,497, sedangkan nilai (α = 5% dan df = 66) adalah 1,996. Karena > (2,497 > 1,996) maka hipotesis : > diterima sedangkan hipotesis : = ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar menggunakan strategi pembelajaran Learning Start with a Questions lebih baik daripada hasil belajar menggunakan pembelajaran konvensional. Dan dari hasil analisis data indeks gain dengan menggunakan uji t sehingga diperoleh Sig. (2-tailed) skor gain = 0,230 yang berarti nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Maka dengan ini hipotesis : = diterima sedangkan hipotesis : > ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa yang pembelajaran menggunakan strategi belajar Learning Start With A Question sama- sama mengalami peningkatan hasil belajar dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Daftar Pustaka 7
Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara Bahri, Syaiful Djamarah. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hisyam, Zaini. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani Kurniasih, Imas. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik. Bandung: Alfabeta Sarwono, Jonathan. 2012. Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan Prosedur SPSS Tuntutan Praktis dalam Menyusun Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Jakarta : Alfabeta Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar Tim Penulis. 2015. Panduan Penulisan Skripsi. Padang: PTIK-FKIP Universitas Bung Hatta 8