Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Malaya. Sejak saat itu pemain bulutangkis Indonesia mulai di perhitungkan di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hampir semua negara menaruh perhatiannya terhadap olahraga. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini yaitu olahraga Tenis lapangan. Tenis lapangan merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sarana paling tepat untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap prima dan sehat, disamping

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

BAB I PENDAHULUAN. tenis lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok daerah.

BAB I PENDAHULUAN. hobby dan kesenangan sehingga bisa menghilangkan stress.

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Lapangan merupakan salah satu jenis olahraga yang populer dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah adanya Klub Jusma Table Tennis School. Klub ini melahirkan pemain. terus-menerus dan bertahap di Yogyakarta.

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menyenangkan dan sangat menggairahkan, tidak ada batasan. menunjang permainan tenis menjadi lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pada zaman sekarang umumnya disibukkan dengan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan kebutuhan jasmani setiap manusia. Setiap orang melakukan olahraga disamping menjaga

Mahasaiswa Lulusan Program Studi Penjaskesrek Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya maksud permainan tenis adalah untuk berolahraga. Tapi

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. permainan tenis meja dikenal bangsa Indonesia kira-kira pada tahun 1930.

BAB I PENDAHULUAN. benar, diperlukan beberapa teknik dan taktik jitu. Dengan teknik dan taktik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara

2015 PERBANDINGAN FOREHAND DRIVE ANTARA SKILLED DAN UNSKILLED DALAM CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

Permainan tenis meja masuk di Tanah Air kurang lebih pada tahun Olahraga ini dibawah oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak. perkembangan jiwa anak (Agus Margono, dkk., 2011).

BAB I PENDAHULUAN. lapangan mulai dari anak - anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belanda pada awal abad 20. Sebelum PELTI (Persatuan Tenis Lapangan Seluruh

PERBANDINGAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP FOREHAND DRIVE TENIS MEJA. Jurnal. Oleh ADITYA WIGUNA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Gambar 3.1 Desain Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, manusia kurang menyadari bahwa pentingya aktivitas

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia dewasa ini. Dalam era modernisasi tenis lapangan

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

BAB I PENDAHULUAN. siswa dalam hal melakukan gerak, contoh dalam olahraga tenis meja. Permainan

perkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fungsionalnya (Giriwijoyo & Sidik, 2012). Menurut Wibowo et

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan dan menggairahkan. Tidak ada batasan umur, laki-laki ataupun

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Meja merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

2015 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN TES FOREHAND SMASH DARI JAMES POOLE UNTUK CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Pada dewasa ini olahraga tenis sudah tak asing lagi dimasyarakat. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rahmat Hidayatuloh, 2013

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, dan bahkan ada hanya sekedar bermain atau bersenang-senang. Di

PENYUSUNAN DRIVE STROKES TEST DALAM PERMAINAN TENIS MEJA UNTUK MAHASISWA PGSD PENDIDIKAN JASMANI FIK UNY

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WISNU NUGROHO, 2016 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR EDUCABILITY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR TENIS LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rukita Ramdan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

Abdillah. backhand tenis lapangan pada mahasiswa Penjaskesrek semester VI IKIP-PGRI

2015 PENGARUH PENGGUNAAN RAKET HEAD-HEAVY DAN HEAD-LIGHT TERHADAP HASIL FOREHAND GROUNDSTROKE PADA CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

MODEL LATIHAN SERVIS FOREHAND TENIS MEJA UNTUK ATLET PEMULA USIA 12 TAHUN KE BAWAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND

I. PENDAHULUAN. UU RI NO 3 tahun 2005 BAB II pasal 4 sistem keolahragaan nasional

Journal of Physical Education, Health and Sport

TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 32 PURWOREJO

TENIS MEJA. Materi Tenis meja Kelas X 1 Tahun 2015 design by Bramasto

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang banyak di

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PUKULAN LOOP DRIVE FOREHAND TENIS MEJA DI PTM TRI DHARMA MALANG

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND VOLLEY

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lembaga pendidikan adalah suatu tempat pendidikan anak-anak untuk

lain adalah untuk mendapatkan kesenangan, memenuhi hasrat bergerak Dalam kehidupan modern ini manusia tidak dapat dipisahkan dengan PENDAHULUAN BAB I

TINGKAT KETERAMPILAN FOREHAND STROKE DAN BACKHAND STROKE SISWA KELAS VIII PESERTA EKSTRAKURIKULER TENIS MEJA SMP N 1 PUNUNG KABUPATEN PACITAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dian Nurul Ichsan, 2013

(Eksperimen Pada Anggota UKM Tenis Lapangan Universitas Siliwangi) DEDE SISWANTO 1) GUMILAR MULYA 2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis

TENIS MODUL 3. Pendahuluan

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN SISWA SEKOLAH BANTUL TENIS CAMP DIY

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODUL 8 BADMINTON Pendahuluan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Vol 1 No 1 Desember 2017 ISSN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui. aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai

JURNAL ILMIAH OLAHRAGA. Hikmah Nindya Putri/

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sport science mungkin bukan hal baru bagi insan olahraga. Sport Science adalah disiplin ilmu yang mempelajari penerapan dari prinsip-prinsip science dan teknik-teknik yang bertujuan untuk menigkatkan prestasi olahraga. Di Indonesia penerapan ilmu ini masih minim, masih dibawah 50%. Kegagalan Indonesia bersaing pada berbagai ajang multi event dalam beberapa tahun terakhir dianggap menjadi faktor pendorong Indonesia untuk secepatnya memaksimalkan penerapan sport science. Setiap manusia membutuhkan olahraga yang teratur dan cukup. Olahraga merupakan suatu gerakan olah tubuh yang memberikan efek pada tubuh secara keseluruhan. Banyak olahraga yang dapat dilakukan untuk membuat tubuh menjadi bugar. Baik itu olahraga yang mengunakan kaki maupun olahraga yang menggunakan tangan. Pada olahraga tangan biasanya dilakukan dengan cara memukul dan biasanya menggunakan alat bantu berupa raket. Olahraga yang menggunakan raket yang banyak digemari dikalangan masyarakat adalah bulutangkis, tenis meja, dan tenis lapangan. Olahraga bulutangkis, tenis meja dan tenis lapangan menjadi olahraga yang unggul dalam kategori olahraga tangan dan banyak meraih prestasi dalam bidang olimpiade. Raket mulai digunakan pada abad ke-16 dan permainannya mulai disebut tenis, yang berasal dari istilah dalam bahasa Perancis lama tenez, yang dapat diartikan tahan!, terima!, atau ambil!, suatu interjeksi yang digunakan oleh pemain yang melakukan service ditujukan pada lawannya. Permainan tersebut populer di Inggris dan Perancis, meskipun permainan tersebut hanya dimainkan di dalam ruangan dan bola sewaktu-waktu dapat keluar melewati tembok[1]. Setiap cabang olahraga pasti memiliki sejarah, peraturan, dan teknik dasar dari cabang olahraga tersebut. Sangat meyenangkan melakukan permainan pada setiap cabang olahraga yang ada, walaupun kita kurang menguasai teknik dasarnya. Namun jika melakukannya untuk diperlombakan dan menjadi atlet yang hebat, maka 1

kita harus memahami dulu peraturan yang berlaku pada cabang olahraga yang ada. Kemudian, dengan mempelajari teknik dasar maka akan lebih mudah untuk menguasai permainan, dan biasanya olahraga tersebut akan jadi hobi. Jika kita menginginkan olahraga tersebut lebih dari sekedar hobi, dengan kata lain untuk menjadi atlet yang hebat, maka menguasai teknik dasar adalah harga mati yang harus kita kuasai. Apalagi jika kita melakukan latihan teknik dasar dengan rutin, maka kesempatan kita dilirik para pencari bakat Indonesia terbuka lebar untuk mewakili Indonesia di Nasional maupun Internasional. Pada olahraga tenis lapangan memiliki teknik dasar yang berbeda dengan teknik dasar bulutangkis, begitu juga dengan olahraga tenis meja yang memiliki teknik dasar tersendiri pula. Perbedaan teknik dasar yang penulis lihat sendiri masi secara visual di lapangan seperti sikap berdiri, teknik servis, teknik dasar pegang bet, gerakan langkah kaki (footwork), chop, dan teknik pukulan. Pada teknik pukulan, ketiga olahraga ini sama-sama memiliki pukulan forehand dan backhand yang berfungsi untuk menyerang dan bertahan. Teknik dasar dalam tenis lapangan, tenis meja, dan bulutangkis harus diasah terus menerus agar bisa bersaing di kancah Internasional. Ketiga cabang olahraga tersebut telah banyak menarik minat peneliti untuk melakukan studi. Seperti penelitian yang pernah dilakukan pada olahraga tenis lapangan dengan judul "THETIS: Three Dimensional Tennis Shots a Human Action Dataset". Penelitian ini bertujuan melihat sudut hasil 3D dengan menggunakan alat Kinect sensor. Alat ini akan mengetahui bentuk pukulan yang dilakukan pemain tenis lapangan dalam bentuk 3D[2]. Selain itu, penelitian yang berjudul Electromyographic Assessment of Forearm Muscle Function in Tennis Players with and without Lateral Epicondylitis, melihat fungsi otot lengan bawah ketika bermain tenis menggunakan sensor EMG dengan metode normalisasi EMG[3]. Selanjutnya penelitian untuk system evaluasi, Analisa Frekuensi dan Bentuk Pola Gerakan Tangan Saat Pukulan Groundstroke (Drive Forehand and Drive Backhand) Pada Olahraga Tennis dengan Menggunakan Sensor Motionnode, untuk mempelajari bentuk pola sinyal yang dihasilkan dalam pukulan groundstroke dan mengetahui 2

frekuensi gerakan pada saat mengayunkan raket pada pukulan groundstroke pada olahraga tenis lapangan dengan metode turunan dan short time fourier transformasi, ini perubahan posisi tangan atlet tersebut diukur oleh sensor kecepatan sudut yang dikeluarkan oleh Motionnode[4]. Pada cabang tenis meja penelitian yang dilakukan dengan judul Development of a Moodle course for schoolchildren s table tennis learning based on Competence Motivation Theory: Its effectiveness in comparison to traditional training method, Sampel penelitian ini menguji dua kelompok siswa dengan perbedaan kondisi yang diberikan. Kelopok pertama dengan kondisi diberi kursus tenis meja yang lebih dan kelompok kedua dengan kondisi yang berbeda. Efek positif pada pengetahuan dan kompetensi yang dirasakan menunjukkan bahwa dapat digunakan sebagai alat untuk melengkapi pembelajaran motorik tradisional[5]. Penelitian yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Pukulan Backhand Dalam Permainan Tenis Meja dengan Menggunakan Metode Latihan Memantulkan Bola Kedinding Pada Siswa Putra Kelas VIII SMP Negri 1 Muaro Jambi, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh latihan memukul bola kedinding terhadap kemampuan pukulan backhand dalam permainan tenis meja pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri I Muaro Jambi Tahun Ajaran 2012/2013[6]. Penelitian lainnya yaitu Study Analisis Ketermpilan Teknik Bermain Cabang Olahraga Permainan Tenis Meja, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan teknik yang dibutuhkan oleh atlet maupun pelatih, serta menyimpulkan teknik apakah yang paling dominan dipakai oleh pemain yang mempunyai rangking nomor 1 di dunia dalam cabang olahraga tenis meja. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian non eksperimen analisis deskripstif dengan rumus persentase[7]. Pada bulutangkis penelitian yang pernah dilakukan dengan judul Steps for arm and Trunk Actions of Overhend Forehand Stroke Used in Badminton Games Across Skill Levels, tujuannya melihat aktifitas lengan dan badan saat melakukan pukulan overhend forehand, aktifitas lengan dilihat dari tiga langkah yaitu fleksi siku, fleksi lengan atas siku, dan pukulan diatas dengan ayunan lengan dari belakang, untuk melihat aktifitas lengan dan badan tersebut diambillah 300 rekaman video 3

menggunakan kamera, hasil rekaman itu nantinya yang akan dilihat dan dinilai[8]. Penelitian bulutangkis lainnya berjudul Local Euler angle pattern recognition for smash and backhand in badminton based on arm position, tujuannya menemukan pola gerakan saat melakukan smash dan backhand serta mengevaluasi gerakan smash dan backhand, ini akan menghasilkan sebuah sistem evaluasi sebagai pertimbangan seorang pelatih maupun atlet[9]. Dalam mengevaluasi atlet ada judul penelitian lain tentang, Analisis Pola Gerakan Pukulan Forehand dan Backhand Serve Pada Bulutangkis Menggunakan Sudut Local Euler dan Kecepatan Sudut Joint Tangan, tujuan penelitian ini menganalisa teknik servis pada atlet bulutangkis dengan metode gradient berdasarkan output local euler dan melihat perbedaan kecepatan servis pendek dan panjang berdasarkan output sensor accelerometer yang diletakkan di telapak tangan[10]. Sejauh ini belum ada penelitian yang membedakan ketiga olahraga tersebut secara signifikan. Meskipun sama-sama memiliki teknik dasar pukulan forehand dan backhand, olahraga tenis lapangan, tenis meja dan bulutangkis memiliki pola gerakan forehand dan backhand yang berbeda. Cara membedakan pola gerakan forehand dan backhand pada tenis lapangan, tenis meja, dan bulutangkis masih berdasarkan visualisasi berupa pengamatan langsung terhadap pola gerakan forehand dan backhand pada ketiga olahraga tersebut. Dengan memanfaatkan pemodelan sinyal, maka posisi tangan saat melakukan pukulan forehand dan pukulan backhand dapat dimodelkan, sehingga masing-masing pukulan dapat dibedakan polanya. Pukulan forehand dan pukulan backhand tersebut dilakukan oleh pelatih, atlet, dan bukan atlet. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian untuk mempelajari pola gerakan tangan seorang pelatih, atlet, dan bukan atlet ketika melakukan gerakan forehand dan backhand, kemudian membedakan pola gerakan forehand dan backhand seorang pelatih, atlet, dan bukan atlet tersebut. Perubahan posisi tangan tersebut diukur oleh sensor posisi yang dikeluarkan oleh Motion Workshop. Penelitian yang berjudul Membedakan Olahraga Tenis Lapangan, Tenis Meja, dan Bulutangkis Dalam Melakukan Gerakan Pukulan Forehand dan Backhand Menggunakan Metode 4

Pola Turunan Perpindahan Sudut dan Short Time Fourier Transform ini akan menghasilkan sebuah cara untuk membedakan olahraga tenis lapangan, tenis meja dan bulutangkis, terutama pada pukulan forehand dan backhand yang tidak lagi dengan pengamatan di lapangan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, masalah yang akan diteliti dalam tugas akhir ini adalah : Diperlukannya sistem yang dapat memodelkan gerakan tangan atlet dari ketiga olahraga yang sama-sama menggunakan raket yaitu, tenis lapangan, tenis meja, dan bulutangkis untuk menemukan beda dari ketiga olahraga tersebut, khususnya pada pukulan forehand dan backhand. Sistem tersebut diperlukan untuk membedakan pukulan forehand dan backhand dari olahraga tenis lapangan, tenis meja, dan bulutangkis yang selama ini dibedakan menggunakan metode visual. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : Menemukan beda pola gerakan dari pukulan forehand dan backhand antara olahraga tenis lapangan, tenis meja, dan bulutangkis. 1.4 Manfaat Manfaat dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding dalam membedakan pola gerakan dari pukulan forehand dan backhand antara olahraga tenis lapangan, tenis meja, dan bulutangkis. 1.5 Batasan Masalah Untuk mengarahkan pokok permasalahan dalam penelitian ini, penulis mengambil batasan pembahasan sebagai berikut : 1. Olahraga yang diteliti adalah tenis lapangan, tenis meja dan bulutangkis. 2. Pemain melakukan pukulan forehand dan pukulan backhand menggunakan tangan kanan. 5

3. Pada posisi awal pemain ketika sensor motionnode sudah digunakan, posisi awal pengukuran sensor gyroscope sedikit berbeda dengan orang lain, karna sensor terlalu sensitive dan tubuh yang memiliki sedikit getaran tidak stabil. 4. Pukulan forehand dan pukulan backhand dilakukan dengan posisi bola jatuh kedepan melintasi net. 5. Untuk bulutangkis, pukulan forehand dan pukulan backhand dilakukan menggunakan jauh dekatnya lintasan kok. 6. Untuk tenis meja, pukulan forehand dan pukulan backhand dilakukan dengan bola putar (backspin) dan bola kedepan (topspin). 7. Untuk tenis lapangan pukulan groundstroke forehand di arahkan ke kiri ruang lapangan dan pukulan groundstroke backhand diarahkan ke kanan ruang lapangan. 1.6 Sistematika Penulisan Pembahasan laporan proyek akhir ini disusun dalam beberapa bab dengan sistematika tertentu, agar pembaca lebih mudah memahami isi laporan ini. Sistematika laporan ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang dari masalah dalam pembuatan Tugas Akhir ini, tujuan yang dicapai, perumusan masalah, batasan masalah, manfaat, dan sistematika penulisan. Bab ini memberi gambaran singkat mengenai sensor motionnode. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori-teori pendukung yang digunakan dalam penyelesaian masalah dalam Tugas Akhir ini. 1. Teknik bermain tennis, teori ini menyatakan tentang bagaimana melakukan gerakan bermain tenis lapangan. 2. Teknik bermain tenis meja, teori ini menyatakan tentang bagaimana melakukan gerakan bermain tenis meja. 6

3. Teknik bermain bulutangkis, teori ini menyatakan tentang bagaimana melakukan gerakan bermain bulutangkis. 4. Gerakan angular, teori ini di gunakan untuk mengetahui dan membaca kecepatan sudut pada gyroscope. 5. MotionNode, teori ini menggambarkan tentang sensor yang digunakan dan data yang didapatkan. 6. Fourier Transform, teori ini digunakan untuk mengubah domain spasial atau domain waktu menjadi domain frekuensi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang tahap-tahap perancangan dan realisasi yaitu spesifikasi sistem, perancangan alat, dan realisasi alat. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini memberi gambaran mengenai pengujian dan analisa yang dilakukan terhadap percobaan secara keseluruhan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui performansi pecobaan dengan alat yang digunakan, sehingga dapat dilakukan perbaikan dan perkembangan pada masa mendatang. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembuatan Tugas Akhir serta saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut dari hasil percobaan yang direalisasikan. 7