BAB I LATAR BELAKANG. bertanggungjawab menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi wajib turut serta

dokumen-dokumen yang mirip
batasan penelitian, dan sistematika penelitian. wajib turut serta dalam mencapai cita-cita konsitusi Negara Kesatuan Republik

IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG)

IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) DI LINGKUNGAN INTERNAL PT. PGN (Persero) Tbk DISTRIBUSI WILAYAH III SUMATERA UTARA SKRIPSI

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

KEPUTUSAN DIREKSI PT. ABM INVESTAMA TBK TENTANG Good Corporate Governance Charter No.002/ABM-BOC-CIR/I/2013

BAB I PENDAHULUAN. menurut Dibyo, dalam beberapa hal ambivalensi kedua fungsi tersebut seringkali

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PT REPUBLIKA MEDIA MANDIRI MALA MUHARYA SARI EKONOMI / AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah gencarnya penerapan good governance di sektor publik sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta

BAB I PENDAHULUAN. unsur kekuatan daya saing bangsa, sumber daya manusia bahkan sebagai

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk seluruh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang

KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

4 menginvestasikan waktu dan uang untuk mengembangkan dan memelihara kualitas website mereka, karena saat ini website mungkin menjadi salah satu alat

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Good Corporate Governance. Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate

ORISINALITAS TUGAS AKHIR...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baru-baru ini Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang mengemuka di Indonesia, semua lini masyarakat

BAB VI PENUTUP Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

SOSIALISASI UNIVERSITAS BUNG HATTA. menjadi perguruan tinggi unggul dan bermartabat menuju universitas berkelas dunia

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan),

I. PENDAHULUAN. perkapita, kesempatan kerja, distribusi pendapatan, dan lain-lain. Sasaran itu terus


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena kegagalan penerapan prinsip good corporate governance oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan publik besar dan kantor akuntan publik (KAP) besar pada

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi di Indonesia, keberadaan Badan

Memaknai Profesionalisme dan Independensi Pengelolaan Kawasan Andalan Era Otonomi Daerah melalui Penerapan Good Governance

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran (PPA) pada kinerja

TERWUJUDNYA MASYARAKAT MADANI DAN SEJAHTERA YANG MENERAPKAN NILAI-NILAI DINUL ISLAM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini, persaingan bisnis semakin meningkat, banyak peluang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kinerja yang baik. Pengelolaan kinerja karyawan yang baik akan

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

Pedoman Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan. Good Governance is Commitment and Integrity

Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

2 pengaruhnya. Pola baru ini melahirkan penyelenggaraan perguruan tinggi yang mengandalkan pengambilan keputusan berbasis kebijakan strategis, standar

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011

LABORATORIUM SENTRAL ILMU HAYATI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. "Terwujudnya peningkatan kualitas kinerja Biro Pemerintahan Provinsi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dan Amerika Serikat sekitar satu setengah abad yang lalu (1840-an). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KISI KISI INSTRUMEN PENELITIAN VARIABEL BUDAYA ORGANISASI (X)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan harus menyajikan informasi yang berintegritas tinggi (PSAK no. 1,

SKRIPSI PENGARUH LOCUS OF CONTROL KARYAWAN DAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SEMEN TONASA

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR ITS Menuju. Kemandirian, Keunggulan dan Kesejahteraan by : Triwikantoro

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan memerlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Bagi perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) menjadi menarik

BAB I PENDAHULUAN. adanya administrasi perpajakan, untuk administrasi pajak pusat, diemban oleh

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam hal ini karyawan harus mampu dalam mengahadapi serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

SALINAN KEBIJAKAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang

STMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau DOKUMEN STANDAR

ISU ADMINISTRASI PERKANTORAN. Oleh : MAYA MUTIA, SE, MM Analis Kepegawaian Pertama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan Good Corporate Governance di beberapa negara

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

Governance) diperlukan adanya pengawasan yang andal melalui sinergitas

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari:

BAB IV PEMAHAMAN KARYAWAN TERHADAP SITEM MANAJEMEN SYARIAH DI KJKS BMT WALISONGO SEMARANG

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

BAB I PENDAHULUAN. kunci dalam perkembangan dan kemajuan dunia bisnis. Profesi akuntan

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT.BANK RIAU KEPRI

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

SKRIPSI. Oleh: SUSI YANTI RESTINA BR PASARIBU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pajak bukan lagi sesuatu yang asing bagi masyarakat Indonesia, karena

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian

Transkripsi:

BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Permasalahan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sebagai institusi pendidikan yang bertanggungjawab menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi wajib turut serta mencapai cita-cita konstitusional Negara Republik Indonesia, khususnya mencerdaskan kehidupan bangsa. Guna mewujudkan hal tersebut, perlu dilakukan langkah-langkah strategis bagi terselenggaranya pendidikan tinggi. Untuk menunjang proses utama pendidikan tinggi, maka sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang penting. Sumber daya manusia di lingkungan perguruan tinggi meliputi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Pengelolaan sumber daya manusia di perguruan tinggi meliputi tahapan: (1) rekrutmen tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (2) seleksi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (3) penempatan pada tugas dan jabatan yang sesuai (4) pelatihan dan pengembangan (5) penyusunan jenjang karir (6) penegakan disiplin dan pemberian penghargaan. Semua tahapan manajemen sumber daya manusia tersebut harus dikelola dengan baik. Salah satu cara pengelolaan tersebut adalah dengan mengembangkan prinsip-prinsip good university governance di setiap tahapan. Good university governance merupakan turunan dari konsep good governance. Pada awalnya good governance hanya muncul di tataran korporasi/pemerintahan saja. Isu utama good governance secara umum adalah sikap masyarakat yang secara gencar menuntut pemerintah untuk melaksanakan tata kelola yang baik. Karena pola-pola lama yang dikelola pemerintah dinilai tidak sesuai lagi dengan tatanan masyarakat yang telah mengalami perubahan sehingga tata kelola yang baik (good governance) diperlukan. 1

Good governance sebagai tolok ukur bagi pihak pengelola apakah telah menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seiring berjalannya waktu, perkembangan konsep good governance dipahami sebagai konsep yang lebih luas lagi, yaitu Good Corporate Governance (GCG). GCG dijadikan dasar dalam menyusun konsep-konsep baru untuk institusi lain dengan mengadopsi prinsip-prinsip dasarnya. Konsep GCG yang biasa digunakan dalam tataran korporasi/pemerintahan, prinsipprinsipnya sekarang ini dapat diadopsi dengan berbagai modifikasi dalam penyelenggaraan institusi perguruan tinggi. Tentu saja penyelenggaraan sebuah perguruan tinggi tidak dapat disamakan dengan penyelenggaraan sebuah korporasi/pemerintahan. GCG pada perguruan tinggi diperlukan untuk mendorong terciptanya tata kelola perguruan tinggi yang baik dengan asas-asas yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Corporate Governance (KNCG: 2006), yaitu: (1) transparansi / transparency; (2) akuntabilitas / accountability; (3) pertanggungjawaban / responsibility; (4) independensi / independency; (5) kewajaran dan kesetaraan / fairness. Perguruan tinggi memiliki ciri khas yang membutuhkan model pengelolaan yang berbeda dari model pengelolaan pemerintahan maupun korporasi, sehingga seiring dengan semakin ketatnya tingkat persaingan, perguruan tinggi harus terus berusaha untuk mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik sebagai suatu sistem yang melekat dengan dinamika perguruan tinggi, salah satunya adalah tata kelola universitas di bidang manajemen sumber daya manusia. Penerapan nilai-nilai GCG di bidang manajemen sumber daya manusia perguruan tinggi harus dapat diinternalisasikan menjadi budaya perguruan tinggi, sehingga menjadi sebuah sistem yang memperkuat competitive advantage.

Dewasa ini UNS juga dihadapkan dengan adanya persaingan yang ketat agar menjadi perguruan tinggi yang terkemuka di Indonesia dan berorientasi pada universitas kelas dunia (world class university). Sehingga UNS secara terus menerus harus berbenah diri dan berpacu dalam melaksanakan peningkatan tata kelola perguruan tinggi yang baik (good university governance) di mana ujung tombaknya ada pada tata kelola sumber daya manusia-nya. UNS telah merumuskan budaya kerja bagi semua karyawannya (termasuk tenaga pendidik), UNS mengembangkan budaya kerja yang diarahkan sebagai tuntunan sikap dan perilaku seluruh sivitas akademika; dengan demikian, budaya kerja tidak sekedar menjadi slogan tetapi diharapkan dapat menjadi jiwa dan semangat kerja dalam upaya mewujudkan visi dan misi UNS. Budaya kerja tersebut kemudian dikemas dalam slogan UNS ACTIVE yang penjabarannya disajikan pada Tabel 1. Tabel 1.1 Budaya Kerja UNS BUDAYA KERJA DEFINISI ASPEK ACHIEVEMENT ORIENTATION (Orientasi Berprestasi) CUSTOMER SATISFACTION (Kepuasan Pengguna Jasa) TEAMWORK (Kerjasama) Kemampuan untuk bekerja dengan baik dan berusaha melampaui standar prestasi yang ditetapkan, berorientasi pada hasil dan terus menerus melakukan upaya untuk meraih keunggulan Kemampuan untuk membantu atau melayani orang lain atau memenuhi kebutuhan pengguna jasa, baik internal maupun eksternal Kemampuan bekerja bersama orang lain, baik dalam tim besar maupun tim kecil dalam ruang lingkup institusi 1. Standar prestasi 2. Ide Kreatif 3. Keahlian 4. Orientasi pada hasil 5. Keunggulan 6. Kesempurnaan 1. Proaktif 2. Daya Cepat Tanggap 3. Fokus pada Pengguna Jasa 4. Empati 5. Active Listener 6. Interaksi 7. Keterbukaan 1. Partisipasi 2. Kontribusi 3. Kerjasama 4. Fokus pada kinerja tim 5. Toleransi

INTEGRITY (Integritas) VISIONARY (Visioner) ENTREPRENEUR SHIP (Kewirausahaan) Satunya kata dengan perbuatan, kemampuan mendeskripsikan maksud, ide dan perasaan serta menerjemahkan seutuhnya kedalam perbuatan yang dilandasi dengan ketulusan, kesetiaan, rasa tanggung jawab dan komitmen yang tinggi terhadap kemajuan organisasi selaras dengan visi dan misi UNS Kemampuan menetapkan sasaran baru ketika target yang ditetapkan telah tercapai dan berorientasi jangka panjang, termasuk kemampuan menyesuaikan perubahan lingkungan dan mudah menerima perubahan dalam institusi Kemampuan mengolah sumber daya yang ada menjadi suatu produk dan jasa yang mempunyai nilai tambah dan mencari keuntungan/keunggulan dari peluang yang belum dikembangkan orang lain. 1. Akuntabilitas 2. Kejujuran 3. Tanggungjawab 4. Konsistensi 5. Kedisiplinan 6. Komitmen 7. Loyalitas 1. Perbaikan berkelanjutan 2. Perwujudan ide menjadi tindakan 3. Inovasi 4. Reputasi 5. Pengelolaan perubahan 1. Kemandirian 2. Kesejahteraan bersama 3. Kreativitas 4. Nilai tambah 5. Kewirausahaan Implementasi prinsip-prinsip Good University Governance dalam pengelolaan sumber daya manusia di perguruan tinggi berperan penting dalam penyelenggaraan institusi, khususnya di UNS. Penelitian ini didesain untuk mengkaji implementasi prinsip-prinsip good university governance (GUG) yang terdiri dari transparency, accountability responsibility, fairness, independency di setiap tahapan pengelolaan sumber daya manusia (mulai dari perekrutan hingga pemberian reward dan punishment) di UNS Surakarta.

1.2 Keaslian Penelitian Penelitian yang berjudul Implementasi Prinsip-Prinsip Good University Governance Dalam Pengelolaan sumber daya manusia di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta belum pernah ada yang meneliti sebelumnya. Namun, penelitian serupa pernah dilakukan misalnya Implementasi Good University Governance di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta oleh Wahyu Widyasih (2013), serta oleh Sri Agustina (2013) yang berjudul Implementasi Prinsip-Prinsip Good University Governance Terhadap Keberhasilan Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja di UNS Surakarta. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui tahapan pengelolaan sumber daya manusia di UNS (meliputi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan). 2. Untuk melihat implementasi prinsip-prinsip Good University Governance dalam pengelolaan sumber daya manusia di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kedua poin tersebut bertujuan agar pihak-pihak yang berperan di dalam menjalankan pengelolaan perguruan tinggi memahami dan menjalankan fungsi serta peran sesuai wewenang dan tanggung jawab. Pihak tersebut antara lain adalah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang menjalankan langsung perannya dalam pengelolaan sumber daya manusia di UNS. 1.4 Manfaat Penelitian a) Bagi Peneliti: Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang Good University Governance serta implementasi prinsip-prinsip GUG terhadap setiap tahapan pengelolaan sumber daya manusia yang diterapkan di lingkup perguruan tinggi, khususnya di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

b) Bagi Perguruan Tinggi (UNS pada khususnya): Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak Universitas untuk dapat lebih mengelola manajemen sumber daya manusia sesuai dengan implementasi prinsip-prinsip GUG, sehingga pada akhirnya dapat memberikan manfaat bagi pihak UNS untuk mendorong universitas agar dapat menganalisis kembali tata kelola universitas di bidang manajemen sumber daya manusia, karena tenaga pendidik khusunya sebagai sebuah tokoh yang berperan aktif dalam menyelenggarakan Tri-Dharma perguruan tinggi, dan tenaga kependidikan di bidang SDM pada umumnya agar dapat mengimplementasikan prinsip-prinsip GUG dalam pengelolaan sumber daya manusia di universitas. c) Bagi Pihak Lain: i. Menambah dan memperluas wawasan tentang good university governance dalam meningkatkan tata kelola perguruan tinggi, khususnya di bidang manajemen sumber daya manusia. ii. Sebagai referensi tambahan untuk penelitian selanjutnya.