PENDAHULUAN Latar Belakang Gempa yang melanda daerah Sumatera Barat khususnya Kota Padang pada tanggal 30 September 2009, mengakibatkan banyaknya kantor pemerintahan dan rumah masyarakat (non-engineered building) yang mengalami kerusakan pada bagian non-struktur, terutama pada dinding bangunan yang mengakibatkan batu mengalami retak atau pecah. Hal ini disebabkan karena kualitas batu bata dan pekerjaanya kurang baik, sehingga untuk merekonstruksi kembali bangunan yang rusak, diperlukan bahan-bahan yang berkualitas. Salah satu bahan nonstruktural yang penting yaitu batu bata, banyak digunakan sebagai dinding atau pembatas ruangan di dalam bangunan (Nur, 2008). Dinding merupakan salah satu struktur bangunan yang berfungsi untuk melindungi penghuni dari panas matahari, hujan, angin, badai, serangan hewan buas, dan lain-lain. Sedangkan dinding Non struktural adalah dinding yang tidak menopang beban, hanya sebagai pembatas, apabila dinding dirobohkan maka bangunan tetap berdiri. Beberapa material dinding non-struktural di antaranya seperti bata merah, batako, bata ringan, kayu, dan kaca. Dinding bata merah merupakan dinding yang paling lazim digunakan dalam pembangunan gedung baik perumahan sederhana sampai pada pembangunan gedung yang ukurannya besar. Oleh karena itu pasangan batu bata memiliki seni tersendiri dalam sistem pemasangannya pada konstruksi dinding. 1
Pembuatan batu bata harus memenuhi peraturan umum untuk bahan bangunan di Indonesia dan peraturan batu merah sebagai bahan bangunan. Dinding hebel atau celcon adalah bahan bangunan pembentuk dinding dengan mutu yang relatif tinggi. Hebel sering digunakan pada rumah mewah, hotel, apartemen, monumen dan gedung-gedung mewah yang lain, dinding jenis ini biasanya disebut bata ringan. Kelebihan yang dimiliki dinding ini adalah cepatnya proses pemasangan, mudah dalam pemotongan karena hanya menggunakan gergaji, bahannya tahan api dan air, serta kedap suara. Teknik pekerjaan pasangan bata dan adukan (mortar) yang selama ini dilakukan terbukti kurang menguntungkan, hal ini disebabkan karena banyaknya bahan terbuang, produktivitas hasil kerja yang rendah, pekerja mudah lelah, mutu hasil pekerjaan yang kurang baik, biaya persatuan luas hasil pekerjaan yang relatif lebih mahal dari semestinya, tidak mendorong usaha peningkatan mutu batu bata cetak (Sasongko, 2015). Untuk menghasilkan pekerjaan pasangan bata yang baik perlu dipertimbangkan kriteria mutu pekerjaan pasangan bata merah dan bata ringan yang sesuai dengan spesifikasi teknis pada setiap pekerjaan. Kriteria mutu pekerjaan pasangan bata yang dimaksud adalah mengetahui kriteria mutu apa saja yang digunakan pada proses pekerjaan pasangan bata. Sedangkan spesifikasi teknis pekerjaan pasangan bata adalah mengetahui komponen apa saja yang dipakai pada pekerjaan pasangan bata. 2
Menyadari hal tersebut maka untuk mendapatkan kriteria mutu dalam spesifikasi pekerjaan pasangan bata yang baik digunakan adalah dengan membandingkan kriteria mutu pekerjaan pasangan bata dari spesifikasi teknis ditinjauan pustaka, dan dari beberapa proyek. Kemudian dapat dihasilkan krieria mutu dan komponen apa saja yang seharusnya dipakai pada pekerjaan pasangan bata. 1.2 Tujuan dan Manfaat 1.2.1 Tujuan Tujuan Tugas Akhir ini adalah : 1. Mengidentifikasi spesifikasi untuk pekerjaan pasangan bata. 2. Mengembangkan standar spesifikasi pekerjaan pasangan bata. 1.2.2 Manfaat Manfaat dari Tugas Akhir ini adalah : 1. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi para penyedia jasa (Konsultan, Kontraktor) dan owner maupun pengguna jasa untuk digunakan sebagai pedoman, acuan, atau referensi didalam melakukan pekerjaan pasangan bata (dinding). 2. Dapat membantu kontraktor dan konsultan dalam permasalahan memilih standar mutu spesifikasi teknis pekerjaan pasangan bata. 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada Tugas Akhir ini adalah : 1. Penelitian dilakukan dari beberapa proyek di kota Padang 2. Pengamatan dilakukan pada proses pekerjaan pasangan bata merah dan hebel/bata ringan 3
1.4 Sistematika Penulisan Bagian ini dibuat untuk menghasilkan penulisan yang baik dan terarah maka penulisan tugas akhir ini dibagi dalam beberapa bab yang membahas hal-hal berikut ini: BAB I : Pendahuluan Menjelaskan tentang latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka Berisi tentang dasar-dasar teori dan data-data pendukung yang digunakan dalam penelitian berkaitan dengan topik pembahasan. Tinjauan pustaka ini berisikan tentang pendahuluan, Mutu Konstruksi, Dokumen Spesifikasi, Bata merah, dan Bata ringan. BAB III : Metodologi Penelitian Pada bab ini berisikan tentang metodologi dan langkah-langkah kerja yang dilakukan didalam pembuatan tugas akhir disertai pembahasan mengenai tahapan-tahapan pengerjaan tugas akhir yang dimaksudkan untuk mendapatkan hasil akhir yang sesuai tujuan penyusunan tugas akhir. Dimulai dari, tinjauan pustaka, kemudian dilakukan observasi dan wawancara dari beberapa proyek di kota Padang. Setelah didapat data dari obseravasi dan wawancara kemudian dilakukan kesimpulan dan saran terkait dengan hasil penelitian. 4
BAB IV : Hasil dan Pembahasan Memaparkan hasil kerja yang diperoleh selama penelitian, setelah itu melakukan analisa terhadap hasil kerja yang telah diperoleh, kemudian dilakukan pembahasan mengenai hasil kerja dari semua data yang dikumpulkan. BAB V : Kesimpulan dan Saran Berisikan tentang kesimpulan dan saran terkait dengan penelitian Tugas Akhir ini. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 5