i PERANAN " WATER CONDITIONING SYSTEM " TERHADAP PERUBAHAN KONSENTRASI DALAM AIR DARl SALURAN IRI Dl KOLAM PERGOBAAN PERIKANAN D KARYA ILMIAH Oleh : YULIANTI C. 18 0510 FAKULTAS PERIKANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1986
RINGKASAN YULIANTI. Peranan "Water Conditioning System" Terhadap Perubahan Konsentrasi Deterjen Dalam Air Dari Saluran Irigasi di Kolam Percobaan Perikanan Darmaga-Bogor (Di bawah bimbingan MUHAMMAD EIDMAN, sebagai ketua, FIFI WIDJAJA dan DIETRIECH GEOFFREY BENGEN sebagai anggota). Penelitian ini dilakukan dalam "Water Conditioning System (WCS)" di kolam-kolam percobaan perikanan Darmaga, Bogor dari bulan Januari sampai Mei 1985. WCS yang di- teliti merupakan suatu kolam yang berukuran panjang 20 m, lebar 10 m dan kedalaman 1.5 m. Kolam WCS ini dibagi lagi menjadi tiga buah kolam yang lebih kecil. Kolam pertama diisi batu kapur berdiameter t 2 cm setinggi 1.45 m. Kolam kedua berturut-turut dari bawah ke atas diisi batu kapur berdiameter t 5 cm setinggi 0.55 m, batu kapur berdiameter t 2 cm setinggi 0.30 m dan pasir ber- diameter 2 2 mm setinggi 0.40 m. Sedangkan kolam ketiga diisi dengan arang setinggi 0.60 m. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui sampai sejauh mana peranan WCS terhadap penurunan konsentrasi deterjen dalam air saluran irigasi yang menjadi sumber air bagi kolam-kolam percobaan perikanan di Darmaga-Bogor. Konsentrasi deterjen diukur dengan menggunakan metode Biru Metilen. Pengambilan contoh air dilabukan di kolam pemasukan dan kolam kontrol ketiga WCS setiap pagi,
siang dan sore hari selama lima hari berturut-turut dalam satu bulan selama lima bulan penelitian. Untuk mengetahui sampai sejauh mana peranan WCS terhadap penurunan konsentrasi deterjen dilakukan perhitungan dengan menggunakan Rancawan Kelompok Acak tengkap dengan subsampling. Kemudian dilakukan uji Beda Nyata Jujur. WCS ternyata efektif dalam penurunan konsentrasi deterjen sampai batas yang layak bagi kegiatan perikanan. Efektivitas penurunan deterjen oleh WCS antar waktu penga- matan dan antar bulan berbeda. Efektivitas tertinggi di- peroleh pada waktu siang hari dan terendah pada waktu pagi hari. Efektivitas terendah pada waktu pagi hari terjadi pada bulan Januari (24.3 %) dan tertinggi pada bulan April (63.0 %). Untuk siang hari, efektivitas terendah terjadi pada bulan Januari (55.9 %) dan tertinggi pada bulan Februari (72.7 %). Sedangkan pada sore hari, efek- tivitas terendah terjadi pada bulan Januari (44.7 X) dan tertinggi pada bulan April (65.4 %). Besar kecilnya efektivitas WCS ini dipengaruhi oleh tinggi rendahnya konsentrasi deterjen dan laju pengaliran air yang masuk ke dalam kolam pemasukan WCS. Batu kapur yang terdapat dalam tahap pertama dan kedua WCS paling efektif dalam menurunkan konsentrasi deterjen. Selain berpengaruh terhadap konsentrasi deterjen, WCS juga diduga berpengaruh terhadap parameter kualitas air lainnya. Parameter kualitas air yang mempunyai
hubungan dengan deterjen ialah oksigen terlarut, alkalini- tas total, kesadahan total dan ph. Ternyata BCS hanya berpengaruh kecil terhadap keempat parameter kualitas air tersebut, sehingga nilai-nilai parameter tersebut masih berada pada batas yang layak bagi kegiatan perikanan.
ABSTRACT YULIANTI. The Effect of Water Conditioning System in Altering Detergent's Concentration in Water From Irrigation Canal at Darmaga Research Ponds (Under the guidance of MUHAMMAD BENGEN). EIDMAN, FIFI WIDJAJA and DIETRIECH GEOFFREY This research was conducted at the Water Conditioning System (WCS) pond in Darmaga-Bogor, which began in January and ended in May 1985. The WCS pond's dimension is 20 m long, 10 m wide and 1.5 m deep, and is divided into three small ponds. The first pond is filled with 1.45 m thick of limestone with diameter of particles + 2 cm. The second pond is filled with : 0.55 m diameter of particles + 5 cm, thick of limestones with 0.30 m thick of limestone with diameter of particles + 2 cm and 0.40 m thick of sand with diameter of particles + 2 mm. The third pond is filled with 0.60 m thick of charcoal. This study is an effort to reduce the detergent's concentration in water from irrigation canal at Darmaga- Bogor by means of WCS. The Methylene Blue Method is performed to measure the concentration of detergent. Samples of water is taken daily from the inlet and the outlet of the WCS pond. in the morning, at noon and in the afternoon during five respective days in one month; and five months is needed to complete the sampling. The effect of WCS towards
detergent's concentration is determined from Randomized Complete Block Design with subsampling, which followed by the Honestly Significance Difference test afterward. From this study, the WCS is proofed to be effective in lowering detergent's concentration to a certain level, which is still tolerable for fishery activities, and the decrease differed with the time of observation (morning, noon or afternoon) and the months of which this observation is taken place. The maximum effectiveness is observed to be at noon while the minimum effectiveness is to be in the morning. The minimum effectiveness for morning observation occured in January (24.3 %) and the maximum effectiveness in April (63.0 %). The minimum effectiveness for noon observation occured in January (55.9 %) and the maximum in February (72.7 %). While for afternoon observation the minimum occured in January (44.7 %) and the maximum in April (65.4 %). The WCS degree of effectiveness is influenced by the content of detergent and the velocity of water entering the inlet pond. The limestone in the first and second pond proofed to be the most effective in lowering the detergent's concentration. The WCS is not only lowering the concentration of detergent but also influencing the other water quality parameters such as the dissolved oxygen, the total alkalinity, total hardness and the ph. Although the
influence of WCS towar3 these four parameters exist, the value is still below the tolerable limit for fishery activities.