I. PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir, pola komunikasi di Indonesia mengalami banyak

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Sebagai negara dengan populasi terbanyak ke empat di dunia, Indonesia

I. PENDAHULUAN. Angka pengguna telepon seluler (ponsel) atau handphone di Indonesia

I. PENDAHULUAN. sering ditemukan di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. The Anxiety and

I. PENDAHULUAN. adanya peningkatan glukosa darah di atas nilai normal (Balitbang. Kemenkes RI, 2013). Menurut International Diabetes Federation (IDF),

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan telepon seluler atau biasa disebut handphone hampir

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Semakin kompleksnya kebutuhan di zaman modern ini, menuntut manusia bekerja dengan beban lebih untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. membunuh serangga (Heller, 2010). Sebanyak dua juta ton pestisida telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan

I. PENDAHULUAN. Roundup adalah herbisida yang menggunakan bahan aktif glifosat yang banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam air, tidak berbau dan sangat manis. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 550

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dasar yang sama dengan telepon tetap kabel, namun dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

1. PENDAHULUAN. penambah rasa makanan dengan L-Glutamic Acid sebagai komponen asam

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk persenyawaan dengan molekul lain seperti PbCl 4 dan PbBr 2.

PEMBAHASAN Pengaruh Efek Whitten terhadap Siklus Estrus dan Perkawinan pada Mencit

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Seiring dengan kebutuhan untuk menyerap dan. kehidupan, khususnya sebagai seorang pembelajar

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan dalam jumlah kecil karena memiliki tingkat kemanisan yang tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. tingginya penyakit infeksi seperti thypus abdominalis, TBC dan diare, di sisi lain

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas fisik merupakan kegiatan hidup yang dikembangkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kista. Tempat predileksinya antara lain pada daerah wajah, dada bagian atas, dan punggung.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serum terhadap kejadian acute coronary syndrome (ACS) telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan preterm sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang serius

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Fluorida adalah salah satu senyawa kimia yang terbukti dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. vulgaris disertai dengan suatu variasi pleomorfik dari lesi, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. bidang obstetri, karena merupakan penyulit 2% sampai 20% dari semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan tikus putih Sprague Dawley yang belum

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan pemulihan (Menteri Kesehatan RI,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Radiasi matahari merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri atas medan listrik dan medan magnet. Matahari setiap menit

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Variasi produk dan harga rokok di Indonesia telah menyebabkan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya stres oksidatif pada tikus (Senturk et al., 2001) dan manusia

III. METODE PENELITIAN. pendekatan Pre test - Post Test Only Control Group Design. Perlakuan hewan coba dilakukan di animal house Fakultas Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang diakibatkan oleh radikal bebas. Namun tanpa disadari radikal

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) banyak digunakan oleh ibu rumah. tangga dan industri makanan sebagai penyedap rasa seperti halnya garam,

I. PENDAHULUAN. Ilmu dan teknologi yang semakin berkembang, membuat banyaknya. peralatan listrik modernyang menggunakan gelombang elektromagnetik

I. PENDAHULUAN. spermatozoa merupakan bagian dari sistem reproduksi yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan injuri otot (Evans, 2000) serta menimbulkan respon yang berbeda pada jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN. tingkat gen akan kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Tumor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nitrit (NO 2 atau nitrogen dioksida) adalah gabungan senyawa nitrogen dan oksigen yang terbentuk dari reaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. LAIs. Golongan antipsikotik tipikal adalah antidopaminergik yang bekerja sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan konsumsi rokok keempat di dunia setelah

BAB I PENDAHULUAN. ini ternyata semakin meningkat. Disektor pertanian, herbisida digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus adalah penyakit tidak menular yang bersifat kronis dan

BAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

DAFTAR ISI x. HALAMAN JUDUL i. HALAMAN PERSETUJUAN. ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. RIWAYAT HIDUP... iv. KATA PENGANTAR... v. ABSTRAK...

BAB IV HASIL DAN PEMBASAN

ÄÄÄ Äd dd. þþþ ;;; $ Β

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saat ini umur harapan hidup di Indonesia sekitar 72 tahun dengan rerata perempuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. karbon pewangi (P3), dan kontrol (K) masing-masing terdiri atas 7 tikus.

BAB I PENDAHULUAN. Petani merupakan kelompok kerja terbesar di berbagai negara di dunia

EFFECTS OF HANDPHONE S ELECTROMAGNETIC WAVE EXPOSURE ON SEMINIFEROUS TUBULES

BAB VI PEMBAHASAN. dengan berat badan gram. Tikus yang dipergunakan dalam penelitian ini

tidak pengion (non-ionisasi) (Rahmatullah, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. 1,5 juta kasus kematian disebabkan langsung oleh diabetes pada tahun 2012.

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit degeneratif yang merupakan salah

OKSIDAN DAN ANTIOKSIDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan terhadap superoxide yang diubah menjadi hydrogen peroxide. Superoxide

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. respon terhadap stres adalah hippocampus. Hippocampus merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Umumnya prevalensi abortus sekitar % dari semua. prevalensi masih bervariasi dari yang terendah 2-3% sampai yang

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di hati dan ginjal, sedangkan di otak aktivitasnya rendah. 2 Enzim

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sepatu roda (inline skating) merupakan olahraga yang. membutuhkan keseimbangan antara kelincahan, kekuatan, kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Akne vulgaris adalah salah satu penyakit kulit. yang selalu menjadi masalah bagi remaja dan dewasa muda

I. PENDAHULUAN. mengganggu dan atau dapat membahayakan kesehatan. Bising ini. merupakan kumpulan nada-nada dengan bermacam-macam intensitas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMBAHASAN. 6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap Spermatogenesis Mencit. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa kelompok yang diberi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Obat merupakan senyawa yang digunakan untuk mencegah, mengobati,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Global status report on alcohol and health 2014 (WHO, 2014),

I. PENDAHULUAN. Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan dimana kadar kolesterol serum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak ditemukan di lingkungan (WHO, 2010). Logam plumbum disebut non

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah budaya sosial di seluruh dunia. 1 Data Survei Sosial Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Kebutuhan untuk terlihat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas fisik merupakan setiap pergerakan tubuh akibat kontraksi otot

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Antibiotik merupakan salah satu pilihan terapi yang banyak digunakan di

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Satu dekade terakhir, pola komunikasi di Indonesia mengalami banyak perubahan. Hal ini terlihat dengan meningkatnya penggunaan handphone (Hp). Banyak keuntungan yang diberikan oleh teknologi komunikasi berupa Hp namun juga ditemukan pengaruh buruk dari Hp terhadap perkembangan psikologis seseorang dan terhadap kesehatan (Novita, 2010). Semakin tingginya tingkat penggunaan Hp di masyarakat akan terjadi peningkatan frekuensi dan durasi penggunaan Hp ini secara langsung akan meningkatkan paparan terhadap gelombang elektromagnetik. Hal ini disebabkan karena saat ponsel tersebut bekerja, maka gelombang elektromagnetik akan dihasilkan. Radiasi yang berasal dari Hp akan memberikan dampak buruk terhadap tingkat kesehatan (Mahardika, 2009). Penelitian lain menunjukkan bahwa potensi gangguan kesehatan yang timbul akibat paparan medan elektromagnetik dapat terjadi pada berbagai sistem tubuh, antara lain terhadap sistem darah, sistem reproduksi, sistem saraf, sistem kardiovaskular, sistem endokrin, psikologis, dan hipersensitivitas. Manifestasi dari hipersensitivitas dikenal pula dengan istilah electrical sensitivity, yang menggambarkan gangguan fisiologis

2 berupa tanda dan gejala neurologis maupun kepekaan terhadap medan elektromagnetik, dengan gejala-gejala yang khas (Mahardika, 2009). Radiasi total yang diserap oleh tubuh manusia salah satunya tergantung dari sifat-sifat elektrik tubuh. Hal ini sangat tergantung pada kadar air didalam tubuh. Radiasi akan lebih banyak diserap pada media dengan konstanta dielektri tinggi seperti otak, otot dan jaringan dengan kadar air tinggi (Swamardika, 2009) Paparan gelombang elektromagnetik kronik bisa menyebabkan perubahan perilaku dan gangguan memori. Perubahan perilaku tersebut antara lain mudah marah, sulit tidur (sleep lost), suka murung, kurang ramah, perasaan takut, ingatan terganggu, neurasthenia, iritabilitas. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya bradikardi, hipotensi, hipertiroid, dan meningkatnya kadar histamin darah (Hardjono dan Qadrijati, 2004). Stres oksidatif yang ditandai oleh peningkatan superoxide anion (O2 ), hydrogen peroxide (H2O2) dan peroxynitrite (ONOO - ) dapat ditimbulkan oleh paparan gelombang elektromagnetik 900 MHz selama 30 menit dalam waktu 10 hari pada tikus jantan galur Wistar. Stres oksidatif ini dapat juga terjadi di hippocampus tikus (Kerman, 2012). Pada penelitian yang dilakukan oleh Achudume (2010) menunjukkan bahwa pemaparan gelombang elektromagnetik Hp pada tikus putih (Rattus novergicus) mengakibatkan peningkatan stres oksidatif yang ditandai dengan penurunan sistem antioksidan pada organ hati dan otak.

3 Paparan gelombang elektromagnetik menyebabkan gangguan pada metabolisme Reactive Oxygen Species (ROS). Radikal bebas adalah molekul reaktif yang mengandung elektron tidak berpasangan yang merupakan derivat dari metabolisme oksigen yang dikenal ROS. Ditemukan bahwa gelombang elektromagnetik meningkatkan aktivitas radikal bebas didalam sel. Paparan kronik dapat menurunkan aktifitas katalase, superoxide dismutase (SOD), dan glutathione peroxidase (GSH-Px), yang berarti menurunkan kapasitas total dari antioksidan (Desai, 2009). Penelitian yang dilakukan Narayanan (2009) menunjukkan pengaruh paparan gelombang elektromagnetik dengan menilai kadar thiobarbituric acid-reactive substances (TBARS), total antioxidants (TA), dan glutathione S-transferase (GST) yang disekresikan oleh amygdala, hippocampus, korteks frontalis, dan cerebellum tikus putih. Hasilnya menunjukan adanya peningkatan TBARS di seluruh bagian otak, hanya terjadi penurunan TA di amygdala dan cerebellum, dan penurunan GST di hippocampus tetapi di bagian otak lain tidak terdapat perubahan. Paparan gelombang eletromagnetik menginduksi stres oksidatif yang menjadi salah satu penyebab terjadinya perubahan perilaku. Stres kronik dapat menyebabkan gangguan memori, baik memori spasial maupun memori kerja pada tikus (Pasiak, 2005; Wiyono, 2007). Penelitian lain dengan metode diberi sengatan listrik dengan periode kronik selama 25 hari dan besar arus sebesar 60 volt selama 10 detik dengan interval 15 detik selama 5 menit menyebabkan kerusakan hippocampus, terutama area CA1.

4 Stres ini menyebabkan gangguan kognitif yang tergantung hippocampus (Wiyono, 2007). Pada penelitian sebelumnya tikus putih (Rattus novergicus) yang diberi paparan gelombang elektromagnetik selama 4 minggu dengan cara di missedcall 50 kali/hari dengan gelombang GSM (900/1800MHz) pada Hp dengan mode getar saja terdapat penurunan memori spasial yang dites dengan morris water maze (Narayanan et al, 2009). Belum adanya studi yang meneliti efek gelombang elektromagnetik terhadap memori kerja dan perubahan perilaku penurunan asupan sukrosa. Hal ini yang menjadi dasar penulis untuk melakukan penelitian tentang pengaruh paparan gelombang elektromagnetik kronik selama 21 hari terhadap memori kerja (radial arm maze test) dan perubahan perilaku yang dilihat dengan intake sukrosa tikus putih (Rattus novergicus). I.2. Rumusan Masalah Apakah terdapat pengaruh dari paparan gelombang elektromagnetik dalam periode kronik selama 21 hari terhadap memori kerja dan perubahan perilaku intake sukrosa pada tikus putih (Rattus norvegicus)? I.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini berupa: I.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh paparan gelombang elektromagnetik kronik terhadap terhadap fungsi memori dan perilaku.

5 I.3.2. Tujuan Khusus I.3.2.1. Untuk mengetahui pengaruh paparan paparan gelombang elektromagnetik secara kronik terhadap memori kerja dengan radial arm maze test pada tikus putih (Rattus novergicus) I.3.2.2. Untuk mengetahui pengaruh paparan gelombang elektromagnetik secara kronik terhadap nilai sucrose preference test tikus putih (Rattus novergicus) I.4. Manfaat Penelitian I.4.1. Manfaat bagi peneliti Sebagai suatu bentuk pengaplikasian disiplin ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan sehingga dapat mengembangkan khasanah keilmuan peneliti terutama pengetahuan mengenai pengaruh elektromagnetik bagi kesehatan khususnya terhadap memori kerja dan perilaku konsumsi glukosa. I.4.2. Manfaat bagi masyarakat Memperluas wawasan di bidang kesehatan dan memberikan informasi tambahan mengenai pengaruh penggunaan alat komunikasi handphone bagi kesehatan. I.4.3. Manfaat bagi peneliti selanjutnya Memberikan gambaran kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang fokus yang serupa.

6 I.5. Kerangka Teori Gelombang Elektromagnetik Kronik Stres Agitasi molekul air dalam tubuh Stres Oksidatif Aktifitas Katalase Aksis Hypothalamuspituitari-adrenal Molekul air terionisasi Gangguan kelenjar dan hormon NO, MDA, XO aktivitas adenosin deaminase di jaringan otak SOD dan GSH-PL Aktifitas Antioksidan Pelepasan ACTH dari kelenjar pituitari Sekresi hormon glukokortikoid Gangguan Kerja sistem syaraf Molekul air terionisasi peroksidase lipid Glutamat Kerusakan Hipokampus Perilaku Intake Sukrosa Memori Kerja Variabel yang diperiksa Variabel yang diperiksa Gambar 3. Kerangka Teori

7 I.6. Kerangka Konsep Variabel Independen Variabel Dependen Memori Kerja Induksi Gelombang Elektromagnetik kronik Handphone Intake Sukrosa Gambar 4. Kerangka Konsep I.7. Hipotesis Hipotesis pada penelitian ini adalah 1. Paparan gelombang elektromagnetik dalam periode kronik mempengaruhi memori kerja. 2. Paparan gelombang elektromagnetik dalam periode kronik mempengaruhi intake sukrosa tikus putih.