BAB VII CATATAN SEBUAH REFLEKSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI DINAMIKA PROSES AKSI. seperti menghirup udara yang kurang baik dalam hal ini debu pemotongan batu

BAB V DINAMIKA PROSES PEMBERDAYAAN. A. Proses Membangun Kepercayaan Dengan Masyarakat

BAB VI CATATAN SEBUAH REFLEKSI

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kerjanya. Resiko yang dihadapi oleh tenaga kerja adalah bahaya

BAB VII REFLEKSI TEORITIS A. ANALISIS TEORI PRESPEKTIF TEORI PEMBERDAYAAN. menggunakan teori pemberdayaan. Dalam konsep pemberdayaan, manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara

Petunjuk : Pilih salah satu jawaban dengan memberikan checklist ( ) pada kolom yang sesuai dengan jawaban responden.

BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN BERBASIS ASET

BAB VII REFLEKSI MEMBANGUN KESADARAN PEMUDA DARI KESENJANGAN DAN HILANGNYA PERAN DALAM DESA. 1. Membangun Kesadaran Pemuda Menjadi Agen

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja

BAB III METODE PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN. PAR ini adalah kepanjangan dari Participatory Action Research. Pendekatan PAR

BAB I PENDAHULUAN. besar. Salah satu industri yang banyak berkembang yakni industri informal. di bidang kayu atau mebel (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Program keselamatan dan kesehatan kerja yang ditetapkan oleh

BAB VII AKSI BERSAMA MENUJU MASANGAN BEBAS NARKOBA

BAB VII CATATAN REFLEKSI PENDAMPINGAN. yang melatarbelakanginya. Dari persoalan ekonomi, pendidikan, agama, budaya,

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai daerah penghasilan furniture dari bahan baku kayu. Loebis dan

BAB I PENDAHULUAN. secara luas di hampir setiap sektor industri. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pemaparan sebelumnya, dapat diambil simpulan bahwa terdapat

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang sempurna diturunkan Allah Swt untuk seluruh

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan usia prasekolah antaralain mengenal warna, mengenal angka

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyiapkan kehidupan bangsa di masa depan. diberati oleh nilai-nilai. Hal ini terutama disebabkan karena pemuda bukanlah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENGGUNAAN MASKER TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA PENGAMPLASAN KAYU DI DESA RENGGING PECANGAAN JEPARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. modal sosial menempati posisi penting dalam upaya-upaya. pemberdayaan dan modal sosial, namun bagaimanapun unsur-unsur

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB VI HASIL PENELITIAN. analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing masing

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses

I. PENDAHULUAN. karena pembelajarannya mengandung unsur-unsur ilmiah yang menekankan

BAB V PEMBAHASAN. skripsi ini, dapat didiskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan fokus penelitian.

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 F.45 TPB I 01 BUKU PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB VII CERITA AKHIR PENDAMPINGAN. kuncinya yakni dibutuhkan kerjasama dan saling tolong-menolong antara satu

BAB VI REFLEKSI. selama dua Bulan Sembilan Hari terlihat ada perubahan dan perkembangan

BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO. selaku RW 01 Wonorejo. Pendamping memperkenalkan diri dan

BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN PEMUDA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERUPA COMIC BOOK PADA POKOK BAHASAN PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB VII REFLEKSI TEORITIK. berkaitan. Menurut buku pemberdayaan masyarakat. terdapat dua kunci yang

PENINGKATAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MELALUI KEGIATAN BAKTI SOSIAL PEPSODENT DAN FKG UNIVERSITAS JEMBER PADA SISWA SDI IMAM SYAFI I JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari K3 menurut Suma mur (1995), bahwa hygiene perusahaan. produktif. Suardi (2007) K3 mempunyai tujuan pokok dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UPAYA MENGEMBANGKAN PERILAKU SOPAN MELALUI PEMBIASAAN PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ALKHAIRAAT TONDO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebiasaan lain, perubahan-perubahan pada umumnya menimbulkan beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. solusi alternatif penghasil energi ramah lingkungan.

BAB VIII REFLEKSI HASIL PENELITIAN DAN PENGORGANISASIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LINGKARAN SISWA KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rakyat dapat ditingkatkan kalau kemiskinan dapat dikurangi. Permasalahan

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TENAGA KERJA WANITA DI DESA CIBAREGBEG

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) telah

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng

BAB I PENDAHULUAN. kerjanya. Potensi bahaya menunjukkan sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. usaha itu ternyata belum juga menunjukan peningkatan yang signifikan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN th > 49 th 2 9. Tidak Tamat SD - - Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat Akademi/PT - -

BAB I PENDAHULUAN. (K3), karena dalam Standarisasi Internasional unsur Keselamatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

Re-coloring Bandung Mewarnai & membersihkan fasilitas kota Bandung

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Reguler Periode. LXI Universitas Ahmad Dahlan Divisi XIV.D.1 yang dilaksanakan sejak

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan mesin, mulai dari mesin yang sangat sederhana sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak pabrik yang mengolah bahan mentah. menjadi bahan yang siap digunakan oleh konsumen. Banyaknya pabrik ini

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Keluarga Melalui Pelatihan Life Skills. Perencanaan penyelenggaraan pelatihan life skills di Desa Pasirhuni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusianya, agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas

EFEKTIVITAS TOKOH AGAMA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN ISLAM MASYARAKAT DESA SUKOLILO KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN RELIGIUSITAS DI SEKOLAH KATHOLIK (Studi Kasus di Yayasan Kanisius SMAK Yos Soedarso Pati)

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi maju tidak dapat dielakkan, banyak perusahaan yang

TINJAUAN PUSTAKA. B. PENILAIAN STATUS GIZI Ukuran ukuran tubuh antropometri merupakan refleksi darik pengaruh 4

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga sebagai kelompok masyarakat terkecil terbentuk oleh ikatan dua

Nubuatan dibukakan di Sragen

BAB I PENDAHULUAN. satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat penggunaan sumber daya alam (Wardhani, 2001).

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Al-Qur an. Oleh karena itu, beruntunglah bagi orang-orang yang dapat menjaga

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pencemaran udara telah menjadi masalah kesehatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN A. PENGERTIAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH. Participatory Action Research (PAR). Dalam buku Jalan Lain, Dr.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku. yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan;

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyakit saluran nafas banyak ditemukan secara luas dan berhubungan

Transkripsi:

BAB VII CATATAN SEBUAH REFLEKSI A. Refleksi Pemberdayaan yang dilakukan oleh peneliti dalam mendampingi para pekerja pemotong batu dan pengrajin keramik mozaik ini merupakan salah satu langkah awal bagi peneliti untuk bisa berkomunikasi langsung dengan mereka sehingga akan mudah bagi peneliti untuk menggali data dan informasi secara langsung apa yang sedang dialami oleh para pekerja pemotong batu dan pengrajin mozaik dalam menghindari bahaya debu pemotongan batu yang ada di Desa Campurdarat Tulungagung. Awalnya peneliti melihat banyak para pekerja pemotong batu dan pengrajin keramik mozaik di saat bekerja mereka tidak sama sekali menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk melindungi kesehatan mereka sendiri, dimana sangat banyak debu yang kurang sehat beterbangan di area pembuatan keramik mozaik tersebut. Mereka menganggap hal ini adalah hal yang wajar dilakukan oleh semua para pekerja, akan tetapi mereka tidak menyadari akan akibat yang akan dirasakan setelah lama mereka bekerja di tempat pembuatan keramik mozaik tersebut. Ada beberapa dari para pekerja yang menderita sesak nafas seperti Rika, Siti, Maemuna dan ada juga yang sampai menderita paru-paru seperti Imam, Eko, Buchori dan Syafi i bahkan dari mereka sudah ada yang meninggal. 107 106

107 Melihat dampak yang diakibatkan oleh debu pemotongan batu sangat membahayakan para pekerja, peneliti berusaha untuk bisa membantu masyarakat yang bekerja sebagai pemotong batu dan pengrajin mozaik untuk bisa menjaga kesehatan dan keselamatan mereka dalam bekerja. Dimana tujuannya untuk merubah kebiasaan yang kurang baik yang dilakukan oleh sebagian para pekerja yaitu tidak menghiraukan masalah kesehatan mereka sendiri dengan tidak menggunakan masker, sarung tangan, kacamata untuk pemotong batu dan lain sebagainya. Karena itu adalah hal yang paling sederhana untuk bisa dilakukan, akan tetapi hal tersebut dianggap sepeleh oleh para pekerja. Berbekal tekad yang kuat dan niat ingin belajar dan membantu sesama dalam hal kebaikan, peneliti mulai melakukan inkulturasi dengan para masyarakat Desa campurdarat dan khususnya para pekerja pemotong batu dan pengrajin keramik mozaik. Dengan di dampingi istri, peneliti mulai melakukan wawancara dengan beberapa orang dan pihak yang dianggap penting dalam pendampingan ini, seperti para pemilik usaha keramik mozaik, kepala Desa Campurdarat, tokoh masyarakat dan instansi kesehatan yaitu PUSKESMAS Campurdarat untuk bisa saling bekerjasama dalam hal merubah pola pikir para pekerja pemotong batu dan pengrajin keramik mozaik dalam menghindari bahaya debu pemotongan batu. Setelah dilaksanakan FGD bersama masyarakat dan para pekerja pemotong batu dan pengrajin keramik mozaik pada tanggal 5 Juni 2016, banyak didapatkan beberapa point yang harus dilaksanakan dan juga

108 beberapa aksi yang harus dikerjakan. Yang mana tujuan utama dalam pendampingan ini adalah penyadaran pola pikir para pekerja pemotong batu dan pengrajin keramik mozaik tentang bahaya debu pemotongan batu bagi kesehatan mereka. Salah satu aksi yang dilakukan oleh peneliti bersama local leader adalah mengadakan aksi pendidikan kritis tentang bahaya debu bagi kesehatan para pekerja pemotong batu dan pengrajin keramik mozaik. Peneliti sangat bersyukur dengan antusias yang tinggi para pekerja pemotong batu dan pengrajin keramik mozaik dalam mengikuti pendidikan kritis tentang bahaya debu bagi kesehatan para pekerja yang di isi oleh narasumber Winarsih dari PUSKESMAS Campurdarat. setelah diadakan pendidikan kritis ini banyak di antara para pekerja yang memahami akan bahaya debu yang selama ini mereka anggap hal yang sepeleh, dengan adanya pendidikan kritis tersebut akan menambah ilmu dan pengetahuan baru bagi para pekerja akan bahaya yang diakibatkan oleh debu pemotongan batu. Banyak terdapat kesulitan yang peneliti alami dalam pendampingan ini, di antaranya ada beberapa masyarakat yang kurang menerima kedatangan peneliti ke Desa Campurdarat, mereka acuh dengan kedatangan peneliti dan menganggap peneliti hanya bermain-main dalam hal ini. Akan tetapi banyak juga yang menerima dan baik terhadap peneliti, dan juga banyak yang membantu dalam aksi pendampingan yang dilakukan oleh peneliti. Untuk mengumpulkan para pekerja juga memerlukan waktu yang cukup lama karena adanya kesibukan para pekerja dan juga kelonggaran

109 jadwal perawat Winarsih sebagai narasumber pendidikan kritis tentang kesehatan. Tapi peneliti bersyukur acara tersebut bisa berjalan dengan lancar dan cukup banyak di ikuti oleh para pekerja. Pendampingan ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi peneliti, karena berkumpul dan belajar dengan masyarakat akan lebih mengena dalam benak peneliti dibandingkan dengan belajar teori-teori saja. Pendampingan ini merupakan aksi terjun langsung peneliti kepada masyarakat yang baru peneliti kenal, banyak sekali kesulitan karena beragamnya pemikiran dari masyarakat. Semoga pendampingan ini bisa membawa nilai positif bagi para pekerja pemotong batu dan pengrajin mozaik dalam menghindari bahaya debu pemotongan batu pada umumnya dan bermanfaat pula bagi peneliti pada khususnya. Jika problematika yang dialami oleh para pekerja pemotong batu dan pengrajin keramik mozaik dihubungkan dengan teori pemberdayaan, pembelajaran (pendidikan kritis) dan perubahan sosial sangatlah tepat. Karena ketiga teori tersebut saling berhubungan satu sama lainnya. Teori pemberdayaan menitik beratkan pada kemampuan para pekerja pemotong batu dan pengrajin keramik mozaik dengan mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimiliki dan berupaya untuk mengembangkan potensi tersebut menjadi tindakan nyata. Dengan adanya pemberdayaan, maka para pekerja pemotong batu dan pengrajin keramik mozaik akan mempunyai kemampuan atau kekuasaan atas dirinya untuk mewujudkan kehidupan yang adil bagi dirinya.

110 Begitu juga dengan teori pembelajaran, teori ini menitik beratkan pada perubahan tingkah laku individu berkat adanya pendidikan kritis tentang bahaya debu bagi kesehatan mereka. Pendidikan kritis yang diberikan kepada para pekerja pemotong batu dan pengrajin keramik mozaik tersebut mempunyai unsur pengajaran, peserta aksi pendidikan kritis bisa mendapatkan ilmu baru dan pengetahuan tentang bahaya debu bagi kesehatan mereka sehingga mereka bisa mengaplikasikan ilmu baru tersebut dalam keseharian mereka di saat bekerja. Teori perubahan sosial juga sangat berkaitan dengan permasalahan yang dialami oleh para pekerja pemotong batu dan pengrajin keramik mozaik yang ada di Desa Campurdarat, dalam teori perubahan sosial terdapat adanya reproduksi dan transformasi yang sangat erat kaitannya dengan adanya perubahan itu sendiri, yang sangat diharapkan adanya transformasi yang dilakukan oleh semua pekerja. Untuk mencapai transformasi tersebut dibutuhkan sebuah ancangan atau harapan dari para pekerja, setelah harapan itu ada maka secara tidak langsung akan menumbuhkan langkah-langkah perubahan untuk mencapainya. Oleh sebab itu, ketiga teori yang peneliti terapkan semua saling berkesinambungan untuk mengubah pola pikir individu para pekerja pemotong batu dan pengrajin keramik mozaik dalam menghindari bahaya debu pemotongan batu. Pendampingan yang dilakukan oleh peneliti terhadap pekerja pemotong batu dan pengrajin keramik mozaik merupakan salah satu dakwah

111 bi al-hal (bentuk nyata), dimana Islam adalah agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah, bahkan maju mundurnya umat Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah. Untuk gerakan dakwah dituntut secara maksimal agar mampu melakukan dakwah bi al-hal (dalam bentuk nyata). Dalam melakukan dakwah bi al-hal pendekatan pemberdayaan masyarakat dapat dijadikan salah satu pilihan tepat dalam pendampingan ini. Perubahan pola pikir dan juga perubahan kebiasaan perilaku sangat diharapkan dalam pendampingan ini, karena dengan perubahan yang dilaksanakan secara sadar oleh individu tersebut akan menjadikan keadaan berubah menjadi lebih baik. Dalam al-qur an surat Ar-Ra d [13] ayat 11 Allah menjelaskan bahwa Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri, dalam artian bagaimana usaha manusia untuk bisa mengubah keadaan atau kebiasaan yang dihadapinya menjadi berubah lebih baik itu dimulai dari diri sendiri.